ABDUL GOPAR, SP
NIP. 19650302 198903 1 012
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Sasaran
Sasaran pelaksanaan kegiatan adalah Demplot Padi Merah Varietas Pamera BPP
Sukatani adalah para pelaku utama dan pelaku usaha khususnya di wilayah kerja BPP
Sukatani dan masyarakat secara umum.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.4.4 Pemupukan
Pemupukan dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pada tanggal 29 Juli
2020, 8 Agustus 2020. Untuk pemupukan dengan POC dilakukan empat kali yaitu
pada tanggal 5, 27 Agustus dan 11, 25 September 2020.
2.4.5 Perawatan
Perawatan dilakukan dengan kegiatan Penyiangan dilakukan sampai tiba
waktu panen yaitu pada tanggal 7 Agustus 2020 hingga Akhir bulan September
2020.
2.4.7 Panen
Kegiatan Panen dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2020 yang diawali
dengan ubinan (meprediksi hasil usahatani dengan metode khusus) dan kemudian
secara simbolis oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
2.5 Penanganan Pasca Panen (Pengemasan)
Penanganan pasaca panen yang dilakukan adalah menggiling padi dan setelah itu
dilakukan pengemasan beras merah. Beras merah dikemas dalam berbagai ukuran
kemasan dan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 November 2020.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada dasarnya kegiatan optimalisasi lahan BPP merupakan pelakasanaan
kegiatan penyuluhan pertanian dengan menggunakan metode demplot atau uji coba yang
dilakukan di lahan BPP sebagai percontohan kepada petani khususnya di wilayah kerja BPP
Sukatani di empat kecamatan yaitu kecamatan Rajeg, Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan
Sindang Jaya dan Kecamatan Cikupa.
Pada kegiatan budidaya padi beras merah yang telah dilaksanakan, varietas
PAMERA dipilih karena merupakan varietas yang memiliki keunggulan yaitu Pamera
mempunyai rata-rata hasil produksi 6,43 ton GKG per hektare, dan potensi hasil 11,33 ton
per hektare. Tinggi tanaman sekitar 106 cm membuatnya tahan rebah. Umur panen 113 hari
setelah sebar. Tekstur nasi sedang.
Pengolahan lahan yang dilakukan menggunakan traktor roda empat dan hand
traktor. Traktor roda empat digunakan pada tahap awal pengolahan sedangkan hand traktor
pada pengolahan tanah kedua. Tujuan dari pengolahan tanah adalah untuk mengubah sifat
fisik tanah agar lapisan yang semula keras menjadi datar dan melumpur. dengan begitu gulma
akan mati dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan
bawah tanah menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air.
Sebelum dilakukan persemian terlebih dahulu dilakukan Sortasi benih yaitu
pada 2 hari sebelum kegiatan persemaian. Benih beras padi beras merah direndam semalam
untuk memisahkan benih yang isi dan yang hampa. Setelah itu benih yang hampa akan
mengapung dan dibuang. Benih yang berisi yang digunakan dalam persemaian. Benih yang
digunakan adalah benih berlabel putih atau benih dasar yaitu benih yang masih dapat
digunakan lagi dari hasil panen sebanyak 2 kali.
Persemaian padi beras merah dilakukan pada lahan seluas 1.000.m2. Jumlah
benih yang digunakan pada persemaian adalah sebany 15.kg untuk luas tanam 8.000.m2 Pada
persemaian dilakukan pemupukan dasar yaitu menggunakan pupuk urea sebanyak 25 kg.
Tujuan persemaian adalah Agar menghasilkan pertumbuhan yang optimal, dengan unsur
hara yang lengkap dalam media yang diberikan dan penyiraman yang baik menjadikan
bayi tanaman sangat terdukung oleh persemaian, Mempermudah pemeliharaan yang
optimal, mudah melindungi dari deraan lingkungan baik iklim maupun serangan organisme
penganggu tanaman, agar persemaian lebih rapi dan tertata sehingga memudahkan dalam
perawatan dan mengontrol dari deraan lingkungan seperti hujan dan panas, Tanaman menjadi
lebih mudah beradaptasi, tanaman yang masih kecil tentu akan merasa kaget apabila langsung
berada pada lingkungan yang exstrim dengan adanya persemaian tanaman akan mudah
beradaptasi, Dapat menjadi pengganti tanaman yang sudah mati dengan cara di sulaman.
Kegiatan penanaman dilakukan pada saat umur bibit 19 HSS ( hari setelah semai).
Tanam padi beras merah menggunakan sistem tanam jajar legowo 4:1 yaitu pemberian jarak
setelah empat baris tanaman dengan jarak tanam 25x25 cm. Tujuan dari tanam jajar legowo
adalah sebagai berikut :
Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir barisan.
Semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman, maka proses fotosintesis oleh
daun tanaman akan semakin tinggi sehingga akan mendapatkan bobot buah yang lebih
berat,
Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang relatif
terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya,
Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban akan semakin
berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang.
Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit. Posisi orang
yang melaksakan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit bisa leluasa pada
barisan kosong di antara 2 barisan legowo, serta
Menambah populasi tanaman.
BAB III
PENUTUP
Kegiatan Optimalisasi Lahan BPP Sukatani Diseminasi Inovasi Teknologi
Padi Beras Merah Varietas Pamera merupakan kegiatan yang telah dilaksanakan menjadi
salah satu tugas dan fungsi BPP sebagai pusat percontohan bagi pelaku utama dan pelaku
usaha khususnya di wilayah kerja BPP Sukatani yaitu Kecamatan Rajeg, Kecamatan Sindang
Jaya, Kecamatan Pasar Kemis dan Kecamatan Cikupa.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan petani mau dan mampu memulai
usahatani budidaya padi beras merah sebagai pergantian jenis usahatani yang lebih
menjajikan dari segi pendapatan. Selain itu kegiatan ini juga diharapkan mampu
meningkatkan kesejahteraan para pelaku utama dan pelaku usaha sebagai tujuan utama dari
penyuluhan pertanian.
Lampiran
Dokumentasi Kegiatan Optimalisasi Balai Penyuluhan Pertanian
Diseminasi Inovasi melalui Demplot Budidaya Padi Merah Varietas Pamera
Tahun Anggaran 2020
di BPP Sukatani
Pengolahan Tanah
Sortasi Benih dan Persemaian
Tanam Padi Beras Merah
Pemupukan