Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR

KEGIATAN OPTIMALISASI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN


BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) SUKATANI
DEMPLOT BUDIDAYA PADI MERAH VARIETAS PAMERA

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG


DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) SUKATANI
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT. Karena berkat


Rahmat dan Hidayah-Nya akhirnya penyusun dapat menyelesaikan pembuatan Laporan
Akhir Kegiatan Optimalisasi Balai Penyuluhan Pertanian di BPP Sukatani Kabupaten
Tangerang berupa Diseminasi Inovasi Melalui Demplot Budidaya Padi Merah Varietas
Pamera.
Kegiatan Optimalisasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) berupa Diseminasi Inovasi
melalui Demplot Budidaya Padi Merah Varietas Pamera merupakan salah satu kegiatan yang
efektif dan dapat diadopsi oleh para petani di lingkungan BPP Sukatani, karena dapat
langsung terlihat hasilnya, sehingga diharapkan informasi tersebut cepat sampai pada tujuan
yang diharapkan.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan Optimalisasi Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) berupa Diseminasi Inovasi melalui Demplot Budidaya Padi
Merah Varietas Pamerayang telah dilaksanakan. Semoga laporan kegiatan yang telah disusun
ini dapat memberikan informasi dan hasil yang bermanfaat kepada para petani maupun rekan-
rekan lainnya.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
terlaksananya Optimalisasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) berupa Diseminasi Inovasi
melalui Demplot Budidaya Padi Merah Varietas Pameradi BPP Sukatani Kabupaten
Tangerang ini dengan baik. Untuk itu segala saran dan kritik sangat kami harapkan.

Sukatani, September 2020


Koordinator Penyuluh
BPP Sukatani

ABDUL GOPAR, SP
NIP. 19650302 198903 1 012
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Balai penyuluhan pertanian (BPP) mengacu SE Menteri Dalam Negeri Nomor:


520/2017, BPP adalah Kelembagaan Penyuluhan Pertanian di kecamatan, merupakan suatu
unit kerja non Struktural, mempunyai peran sebagai Pusat Koordinasi dan Sinkronisasi
program dan kegiatan pembangunan pertanian; Pusat Data dan Informasi Pertanian; Pusat
Pembelajaran; Pusat Konsultasi Agribisnis; dan Pusat Pengembangan Kemitraan Usahatani,
selain itu juga BPP juga harus mampu mengawal program pembangunan di Kecamatan.
Salah satu fungsi dari Balai penyuluhan pertanian adalah melaksanakan proses
pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usaha tani bagi pelaku utama
dan usaha. Oleh karena itu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang
memiliki program Optimalisasi Lahan BPP Diseminasi Inovasi melalui demplot atau
percontohan yang diterapkan di delapan BPP di Kabupaten Tangerang. Salah satunya adalah
BPP Sukatani.
Balai penyuluhan pertanian Sukatani yang memiliki wilayah kerja empat kecamatan
yaitu kecamatn Rajeg, Kecamatan Sindang jaya, kecamatan Pasar kemis dan kecamatan
Cikupa memilih Padi Beras Merah Varietas PAMERA sebagai kegiatan demplot atau
percontohannya.
Varietas PAMERA diipilih berdasarkan beberapa alasan yaitu, beras merah kini
bukan hanya dikenal sebagai beras khusus untuk orang dengan penyakit tertentu namun beras
merah telah menjadi salah satu trend gaya hidup sehat bagi sebagian besar masyarakat.
Kelebihan beras merah dari segi kesehatan pun menjadi alasan bahwa permintaan beras
merah kedepan akan semakin meningkat. Selain itu harga jual beras merah yang lebih tinggi
dari beras putih biasa menjadi alasan para pelaku utama dan pelaku usaha untuk mulai
mencoba budidaya padi beras merah.

1.2 Maksud dan Tujuan


Kegiatan Optimalisasi Balai Penyuluhan Pertanian berupa Diseminasi Inovasi melalui
Demplot Budidaya Padi Merah Varietas Pamera di BPP Sukatani ini mempunyai maksud
dan tujuan sebagai berikut:
a. Sebagai percontohan bagi para pelaku utama dan pelaku usaha di wilayah kerja BPP
Sukatani dalam budidaya Padi beras merah varietas Pamera.
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penyuluh pertanian dalam budidaya padi
beras merah varietas Pamera
c. Menyebarkan informasi atau diseminasi inovasi teknologi budidaya padi beras merah
varietas Pamera hingga dari budidaya hingga tahap pemasaran hasil pertanian
d. Meningkatkan pengetahuan petani dalam hal analisa usahatani khususnya budidaya
padi beras merah varietas Pamera.

1.3 Sasaran
Sasaran pelaksanaan kegiatan adalah Demplot Padi Merah Varietas Pamera BPP
Sukatani adalah para pelaku utama dan pelaku usaha khususnya di wilayah kerja BPP
Sukatani dan masyarakat secara umum.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan Demplot Budidaya Padi Merah Varietas Pamera dalam


Optimalisasi BPP di BPP Sukatani melalui beberapa kegiatan. Berikut ini adalah rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan Demplot Budidaya Padi Merah Varietas Pamera
dalam Optimalisasi BPP di BPP Sukatani.
2.1 Rapat Persiapan Umum
Rapat persiapan kegiatan Optimalisasi BPP dilaksanakan pada tanggal 23 April
2020 di Aula Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang. Peserta yan
hadir adalah para penanggung jawab kegiatan di lapangan yaitu para Koordinator
Penyuluh pertanian. Selain itu rapat juga dihadiri oleh Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan, Perwakilan dari UPT Penyuluhan, serta perwakilan
dari Bidang SDM dan penyuluhan. Pada rapat persiapan ini hal yang dibahas adalah
mengenai teknis kegiatan, mulai dari menentukan jadwal tanam hingga persiapan kegitan
lainnya.

2.2. Rapat Teknis


Rapat teknis kegiatan Demplot Budidaya Padi Merah Varietas Pamera dalam
Optimalisasi BPP dilaksanakan di Aula BPP Sukatani pada tanggal 10 Juni 2020 yang
dihadiri oleh Penyuluh dan Petugas Pengamat OPT BPP Sukatani dan perwakilan petani
di kecamatan Rajeg.

2.3 Penyaluran Sarana dan Prasarana Kegiatan


Penyaluran Sarana dan Prasarana Kegiatan Demplot Budidaya Padi Merah
Varietas Pamera dalam Optimalisasi BPP di BPP Sukatani dilakukan tanggal 21 Juni
2020 oleh UPT Penyuluh Pertanian Kabupaten Tangerang yang diserahkan kepada
Koordinator penyuluh pertanian BPP Sukatani. Sarana pertanian berupa Benih padi
varietas PAMERA sebanyak 15 kg Pupuk NPK mutiara sebanyak 200kg, Pupuk Urea
100 kg, Pupuk Organik 1.000 kg , Dolomit 500kg, serta insektisida kontak, sistemik,
fungisida, ZPT, Perekat, EM4 dan Herbisida.
Sedangkan prasarana yang diberikan adalah cangkul sebanyak 1 buah, handsprayer 1
buah, sabit bergerigi 4 buah dan selang 50 meter dan karung plastic 50 buah.
2.4 Kegiatan Budidaya
2.4.1 Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah dilaksanakan pada tanggal 27 Juni dan 21 Juli 2020
dengan menggunakan Traktor roda empat dan hand traktor .

2.4.2 Persemaian Benih Padi Merah Varietas Pamera


Persemaian benih dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2020 dengan jumlah
benih yang disebar 15kg. Benih yang digunakan adalah Benih Padi merah varietas
Pamera dengan kelas benih label putih.

2.4.3 Penanaman Bibit Padi


Kegiatan penanaman bibit padi dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2020
seluas 5.000 m2.

2.4.4 Pemupukan
Pemupukan dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu pada tanggal 29 Juli
2020, 8 Agustus 2020. Untuk pemupukan dengan POC dilakukan empat kali yaitu
pada tanggal 5, 27 Agustus dan 11, 25 September 2020.

2.4.5 Perawatan
Perawatan dilakukan dengan kegiatan Penyiangan dilakukan sampai tiba
waktu panen yaitu pada tanggal 7 Agustus 2020 hingga Akhir bulan September
2020.

2.4.6 Pengamatan dan Pengendalian OPT


Pengamatan OPT dilakukan tiga kali dalam seminggu yaitu pada hari
senin, rabu dan jum’at selama masa budidaya padi. Sedangkan pegendalian
dilakukan dua kali yaitu pada tanggal 9 Agustus 2020 dan pada tanggal 15
Sepetember 2020.

2.4.7 Panen
Kegiatan Panen dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2020 yang diawali
dengan ubinan (meprediksi hasil usahatani dengan metode khusus) dan kemudian
secara simbolis oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
2.5 Penanganan Pasca Panen (Pengemasan)
Penanganan pasaca panen yang dilakukan adalah menggiling padi dan setelah itu
dilakukan pengemasan beras merah. Beras merah dikemas dalam berbagai ukuran
kemasan dan kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 November 2020.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada dasarnya kegiatan optimalisasi lahan BPP merupakan pelakasanaan
kegiatan penyuluhan pertanian dengan menggunakan metode demplot atau uji coba yang
dilakukan di lahan BPP sebagai percontohan kepada petani khususnya di wilayah kerja BPP
Sukatani di empat kecamatan yaitu kecamatan Rajeg, Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan
Sindang Jaya dan Kecamatan Cikupa.
Pada kegiatan budidaya padi beras merah yang telah dilaksanakan, varietas
PAMERA dipilih karena merupakan varietas yang memiliki keunggulan yaitu Pamera
mempunyai rata-rata hasil produksi 6,43 ton GKG per hektare, dan potensi hasil 11,33 ton
per hektare. Tinggi tanaman sekitar 106 cm membuatnya tahan rebah. Umur panen 113 hari
setelah sebar. Tekstur nasi sedang.
Pengolahan lahan yang dilakukan menggunakan traktor roda empat dan hand
traktor. Traktor roda empat digunakan pada tahap awal pengolahan sedangkan hand traktor
pada pengolahan tanah kedua. Tujuan dari pengolahan tanah adalah untuk mengubah sifat
fisik tanah agar lapisan yang semula keras menjadi datar dan melumpur. dengan begitu gulma
akan mati dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan
bawah tanah menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air.
Sebelum dilakukan persemian terlebih dahulu dilakukan Sortasi benih yaitu
pada 2 hari sebelum kegiatan persemaian. Benih beras padi beras merah direndam semalam
untuk memisahkan benih yang isi dan yang hampa. Setelah itu benih yang hampa akan
mengapung dan dibuang. Benih yang berisi yang digunakan dalam persemaian. Benih yang
digunakan adalah benih berlabel putih atau benih dasar yaitu benih yang masih dapat
digunakan lagi dari hasil panen sebanyak 2 kali.
Persemaian padi beras merah dilakukan pada lahan seluas 1.000.m2. Jumlah
benih yang digunakan pada persemaian adalah sebany 15.kg untuk luas tanam 8.000.m2 Pada
persemaian dilakukan pemupukan dasar yaitu menggunakan pupuk urea sebanyak 25 kg.
Tujuan persemaian adalah Agar menghasilkan pertumbuhan yang optimal, dengan unsur
hara yang lengkap dalam media yang diberikan dan penyiraman yang baik menjadikan
bayi tanaman sangat terdukung oleh persemaian, Mempermudah pemeliharaan yang
optimal, mudah melindungi dari deraan lingkungan baik iklim maupun serangan organisme
penganggu tanaman, agar persemaian lebih rapi dan tertata sehingga memudahkan dalam
perawatan dan mengontrol dari deraan lingkungan seperti hujan dan panas, Tanaman menjadi
lebih mudah beradaptasi, tanaman yang masih kecil tentu akan merasa kaget apabila langsung
berada pada lingkungan yang exstrim dengan adanya persemaian tanaman akan mudah
beradaptasi, Dapat menjadi pengganti tanaman yang sudah mati dengan cara di sulaman.

Kegiatan penanaman dilakukan pada saat umur bibit 19 HSS ( hari setelah semai).
Tanam padi beras merah menggunakan sistem tanam jajar legowo 4:1 yaitu pemberian jarak
setelah empat baris tanaman dengan jarak tanam 25x25 cm. Tujuan dari tanam jajar legowo
adalah sebagai berikut :

 Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir barisan.
Semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman, maka proses fotosintesis oleh
daun tanaman akan semakin tinggi sehingga akan mendapatkan bobot buah yang lebih
berat,
 Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang relatif
terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya,
 Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban akan semakin
berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang.
 Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit. Posisi orang
yang melaksakan pemupukan dan pengendalian hama / penyakit bisa leluasa pada
barisan kosong di antara 2 barisan legowo, serta
 Menambah populasi tanaman.

Pemupukan dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pemupukan dasar, pemupukan


susulan I dan pemupukan susulan II. Pupuk yang diberikan adalah pupuk NPK Mutiara, Urea,
dan Pupuk Organik Cair Sabut Kelapa. Sedangkan pada tahap pengolahan tanah pupuk
organic diberikan bersama. Pupuk merupakan nurisi penting bagi tanaman. Tanaman padi
beras merah lebih terlihat berisi karena adanya pemberian pupuk yang optimal karena
ditambah dengan pupuk organic cair sabut kelapa yang merupakan sumber kalium bagi
tanaman.
Perawatan dalam budidaya padi beras merah ini adalah dengan melakukan
penyiangan 2 kali atau saat terlihat tanaman penganggu mulai tumbuh diantara tanaman padi.
Penyiangan dilakukan dengan menggunakan gasrok dengan tujuan utama adalah
membersihkan tanaman yang sakit, mengurangi persaingan penyerapan hara, mengurangi
hambatan produksi anakan dan mengurangi persaingan penetrasi sinar matahari.

Perawatan juga dilakukan dengan pengamatan organisme tanaman pengganggu


(OPT) pada tanaman. Selama budidaya beras merah berlangsung pengamatan dilkukan
seminggu tiga kali dan pada masa padi mulai berumur 30 HST ditemukan beberapa
organisme pengganggu tanaman yaitu penggerek batang dengan intensitas kecil, walang
sangit dengan intensitas sedang serta hama burung pada masa mendekati panen atau padi
mulai menguning. Pengamatan dilakukan oleh POPT di wilayah kerja BPP Sukatani bersama
dengan penyuluh pertanian secara bergiliran. Hama dengan instensitas sedang yaitu walang
sangit telah mengakibatkan beberapa kerusakan yaitu bulir padi menjadi tidak sempurna dan
menyebabkan bulir padi hampa karena Walang sangit menyerang dengan cara menghisap
cairan tangkai bunga dan bulir padi pada fase pengisian bulir dan pemasakan bulir. Penyebab
dari adanya serangan hama walng sangit salah satunya adalah karena varetas yang ditanam
adalah beras merah dengan aromatic yang sangat disukai oleh hama walang sangit.
Karena hama atau OPT yang ditemukan serangannya mulai meningkat maka
dilakukan pengendalian dengan menggunakan pestisida dengan berbahan aktif Lamda
Sihalotrin untuk hama walang sangit dan Fipronil untuk pengendalian OPT larva penggerek
batang. Pengendalian dilakukan dengan cara disemprotkan menggunakan handsprayer.
Kegiatan panen dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2020 , dan sebelumnya
dilakukan ubinan atau memprediksi hasil produksi dari budidaya beras merah dengan
menggunakann metode BPS yaitu dengan mengambil sampel yang ditentukan secara
random seluas 2,5 x 2,5m2 sebanyak dua kali. Hasil dari sample tersebut kemudian di
rontokan dan ditimbang kemudian dikalikan dengan 1,6 (10.000m2 / 6,25 ( luas dari jarak
tanam)).
Hasil rata-rata ubinan pada demplot padi beras merah pada kegiatan
optimalisasi lahan BPP Sukatani adalah 4,39kg yang berarti produktivtasnya adalah
78,8kw/ha. Hasil tersebut diatas rata-rata produksi hasil dari varietas PAMERA yaitu 6,43
ton/ha.
Penanganan pasca panen dilakukan dengan sortasi hasil dengan penggilingan
menggunakan Rice Milling Unit (Mesin penggiling padi ) kemudian beras merah dikemas.
Pengemasan dibagi menjadi tiga ukuran yaitu ukuran 2kg, 5kg dan 10 kg. Sesuai dengan
tujuan dari demplot padi beras merah varietas PAMERA yaitu sebagai percontohan kepada
pelaku utama untuk mau mencoba budidaya beras merah ini, maka kegiatan budidaya pun
dilanjutkan hingga pemasaran hasil usahatani. Beras merah yang dihasilkan dijual dipasaran
dengan harga yang berbeda yaitu Rp. 36.000 untuk kemasan 2 kg, Rp. 90.000,- untuk
kemasan 5kg dan Rp. 180.000,- untuk kemasan 10kg.
Berdasarkan hasil produksi bersih beras merah yaitu 1.106 kg dan hasil
penjualan beras merah yang didapatkan adalah sebesar Rp 19.908.000,- Sedangkan modal
usahatani yaitu Rp 18.645.000,- . Dari Pendapatan hasil usahatani dan dikurangi dengan
jumlah modal usahatani maka laba dari usahatani budidaya padi beras merah varietas Pamera
Rp. 1.263.000,- dengan perhitungan R/C ratio sebesar 1,067.

BAB III
PENUTUP
Kegiatan Optimalisasi Lahan BPP Sukatani Diseminasi Inovasi Teknologi
Padi Beras Merah Varietas Pamera merupakan kegiatan yang telah dilaksanakan menjadi
salah satu tugas dan fungsi BPP sebagai pusat percontohan bagi pelaku utama dan pelaku
usaha khususnya di wilayah kerja BPP Sukatani yaitu Kecamatan Rajeg, Kecamatan Sindang
Jaya, Kecamatan Pasar Kemis dan Kecamatan Cikupa.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan petani mau dan mampu memulai
usahatani budidaya padi beras merah sebagai pergantian jenis usahatani yang lebih
menjajikan dari segi pendapatan. Selain itu kegiatan ini juga diharapkan mampu
meningkatkan kesejahteraan para pelaku utama dan pelaku usaha sebagai tujuan utama dari
penyuluhan pertanian.

Lampiran
Dokumentasi Kegiatan Optimalisasi Balai Penyuluhan Pertanian
Diseminasi Inovasi melalui Demplot Budidaya Padi Merah Varietas Pamera
Tahun Anggaran 2020
di BPP Sukatani

Penyerahan Sarana dan Prasarana Produksi Pertanian

Pengolahan Tanah
Sortasi Benih dan Persemaian
Tanam Padi Beras Merah
Pemupukan

Pengamatan dan Pengendalian OPT


Ubinan Demplot Padi Beras Merah
5

Panen Padi Beras Merah


Penanganan Pasca Panen

Anda mungkin juga menyukai