PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk lebih
dari 250 juta jiwa. Ini merupakan angka yang tidak sedikit. Jumlah penduduk ini
sangat berhubungan dengan jumlah kebutuhan pangan, sehingga untuk
mencukupi kebutuhan pangan di Indonesia yang sangat besar tersebut, negara
masih melakukan impor bahan pangan dari luar negeri.
Pemerintah, khususnya masa pemerintahan Presiden Joko Widodo
berupaya mengatasi pemenuhan kebutuhan tersebut dengan mandiri yaitu
dengan swasembada pangan untuk mengurangi impor bahan pangan dari luar.
Program ini dicanangkan mengingat potensi di Indonesia yang sebagian besar
berupa lahan pertanian dan rakyatnya mayoritas bermata pencaharian sebagai
petani.
Undang-undang Pangan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012
menyatakan bahwa penyelenggaraan pangan dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil, merata dan
berkelanjutan berdasarkan kedaulatan pangan. Ketahanan pangan dinyatakan
sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan
perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah
maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat
hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.
Kementerian Pertanian telah menetapkan sebelas arah Kebijakan
Pembangunan Pertanian tahun 2015 2019 dengan tujuan utama untuk
mencapai kemandirian pangan yang kuat dan berkelanjutan sekaligus ramah
lingkungan. Untuk mendukung tercapainya kemandirian pangan tersebut, telah
dilakukan berbagai upaya, antara lain melalui pemberdayaan sumberdaya
manusia pertanian pada kawasan sentra produksi sub sektor tanaman pangan,
perkebunan, hortikultura dan peternakan yang meliputi 7 (tujuh) komoditas
strategis nasional yaitu: padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, tebu
(PAJALE) dan sapi indukan wajib bunting (SIWAB).
Kementerian Pertanian pada tahun 2017 mentargetkan peningkatan
produksi padi sebesar 78,13 juta ton GKP, jagung 25, 20 juta ton, kedelai 1,20
juta ton, aneka cabai 2,16 juta ton, bawang merah 1, 33 juta ton, tebu 2, 95 juta
ton dan daging sapi 0,64 juta ton. Program UPSUS SIWAB tahun 2017
mentargetkan produksi daging dengan sasaran 4 juta akseptor dan target 3 juta
ekor sapi bunting.
Oleh karena itu, dalam rangka pencapaian target peningkatan produksi 7
(tujuh) komoditas strategis serta membantu tugas penyuluhan dan
pendampingan petani, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
mencanangkan program pendampingan Mahasiswa/Alumni sejak tahun 2015.
Pada tahun 2016, kegiatan pendampingan Mahasiswa/Alumni melibatkan 15
Perguruan Tinggi dari 17 provinsi se-Indonesia dan 6 STPP. Pendampingan oleh
dosen dan Mahasiswa/Alumni ini diselenggarakan berkoordinasi dengan SKPD
terkait, BP3K, dan kelembagaan petani yang diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas lahan dan produksi padi, jagung, kedelai, bawang merah, aneka
cabai, tebu dan daging.
Wilayah kerja mahasiswa STPP Malang Jurusan Penyuluhan Peternakan
yaitu Kabupaten Lamongan. Sedangan wilayah pendampingan penulis yaitu
Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, yang merupakan daerah sentra
PAJELE dan SIWAB.
I.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari pelaksanaan Program Upaya Khusus ini adalah
meningkatkan efektivitas pembangunan pertanian di sentra-sentra produksi
pangan khususnya komoditas padi, jagung dan kedelai, serta bawang merah,
aneka cabai, tebu, dan daging, serta peningkatan intensitas pengawalan di
lapangan dengan melibatkan mahasiswa.
I.3 Sasaran
I.4 Keluaran
Keluaran dari hasil kegiatan pendampingan mahasiswa dalam rangka
pencapaian swasembada berkelanjutan adalah:
1. Terfasilitasinya pelaksana kegiatan pendampingan di lokasi sentra produksi
pangan yang menjadi wilayah tanggungjawab mahasiswa yang
bersangkutan.
2. Terkawalnya kegiatan pendampingan program UPSUS PAJALE dan SIWAB
di lokasi sasaran.
II. PENDAMPINGAN PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PADI,
JAGUNG, DAN KEDELAI, SERTA SAPI INDUKAN SIAP BUNTING
b. Masalah
Berkurangnya sumber air di saat musin kemarau, sehingga menyebabkan
pengairannya berkurang dan mengandalkan air hujan. Permasalahan yang
lain yaitu kotornya saluran irigasi tersier oleh rerumputan sehingga air sulit
mengalir. Perbaikan saluran irigasi menyebabkan mundurnya MT I.
c. Pemecahan Masalah
Pembuatan bendungan-bendungan kecil untuk mengaliri sawah melalui
jaringan irigasi sekunder dan penggunaan pompa air saat musim kemarau
dimana terjadi penurunan volume air yang mengalir di sistem irigasi. Untuk
mengatasi permasalahan saluran irigasi tersier dilakukan pembersihan
berkala agar aliran air lancar
2. Optimasi Lahan (OPLA)
a. Keadaan.
Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas terutama padi di
Dusun Kambangan Desa Lamongrejo pada kelompok tani Bumiasih dengan
luasan 25 ha menggunakan pola tanam jajar legowo 2:1 yang telah teruji
memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi mencapai 7,2 ton/ha GKP.
b. Masalah.
Sebagian besar petani masih sulit untuk diarahkan menggunakan pola
tanam jajar legowo 2:1 dikarenakan belum ada bukti nyata bahwa hasil
produksi lebih tinggi. Terserang hama jamur pyricularia yang menyerang
pada daun
c. Pemecahan masalah.
Pemerintah memberikan bantuan benih padi jenis Ciherang kepada
petani secara gratis dengan syarat petani yang mendapat bantuan benih
tersebut mau menggunakan pola tanam jajar legowo 2:1. Untuk
meningkatkan produksi sebaiknya pemerintah memberikan bantuan benih
padi hibrida. Pengendalian hama menggunakan obat fungisida yang banyak
beredar di pasaran.
3. Perluasan Areal Tanam Jagung melalui Peningkatan Indeks Pertanaman
(PAT-PIP)
Perluasan areal tanam jagung adalah perluasan areal tanam jagung pada
lahan-lahan yang sebelumnya tidak pernah ditanami jagung atau sebelumnya
pernah ditanami jagung tetapi kemudian tidak ditanami lagi (peningkatan IP)
pada lahan sawah beririgasi, sawah tadah hujan, lahan rawa pasang surut dan
rawa lebak, lahan kering, lahan perhutani, lahan perkebunan, kehutanan dan
lain-lain.
a. Keadaan
Di Kecamatan Ngimbang ada 25 kelompok tani yang mendapatkan bantuan
program PAT-PIP Jagung, dengan luas areal tanam 700 Ha dan kebutuhan
bantuan benih jagung yaitu 10.500 kg. Data kelompok tani yang
mendapatkan program PAT Jagung tahun 2017 terlampir (Lampiran 2).
Kegiatan program ini telah teralisasi pada MP I (Okt, Nov, dan Des) dengan
luas 1.923 ha, dan pada MP II (Jan, Feb, Mart) seluas 1.803 ha.
b. Masalah
Pendistribusian benih terlambat datang
c. Pemecahan Masalah
Secara teknis, ada petani yang menunggu
4. Perluasan Areal Tanam Kedelai melalui Peningkatan Indeks Pertanaman
(PAT-PIP)
Optimasi perluasan areal tanam kedelai melalui peningkatan indeks
pertanaman (PAT-PIP Kedelai) adalah perluasan areal tanam kedelai pada lahan-
lahan yang sebelumnya tidak pernah ditanami kedelai atau sebelumnya pernah
ditanami kedelai tetapi kemudian tidak ditanami lagi (peningkatan IP) pada lahan
sawah beririgasi, sawah tadah hujan, lahan rawa pasang surut dan rawa lebak,
lahan kering, lahan perhutani, lahan perkebunan, kehutanan dan lain-lain.
Perluasan areal tanam untuk setahun yaitu 117 Ha, dengan MP I 62 Ha, MP II 55
Ha.
5. Penyediaan Bantuan Alat dan Mesin Pertanian
Alat dan mesin pertanian merupakan kebutuhan primer dalam kegiatan
usahatani, dengan adanya peralatan mekanisasi pertanian tersebut sangat
membantu petani baik itu dari system budidaya tanaman maupun penanganan
pasca panen. Melalui program pemerintah yaitu upaya khusus peningkatan
produksi padi, jagung dan kedelai khususnya terkait pengadaan bantuan alat
mesin pertanian sangat membantu petani dalam usahataninya.
a. Keadaan
Kecamatan Ngimbang mendapatkan bantuan berupa 15 timbangan
duduk, 7 terpal, 5 widig, 11 pompa 5,5, 30 Hp Spayer elektrik, 6
Handtraktor. Bantuan alsintan berupa alat dan mesin berasal dari sumber
daya yang berbeda diantaranya cukai APBD II Dinas Perkebunan dan
APBD II Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Lamongan.
Alsintan tersebut sudah cukup untuk mengerjakan sawah seluas 3.901,12
ha. Varietas Grobokan.
b. Masalah
Sulit dalam pengoperasian mesin panen (combine harvester) sebab tidak
sesuai dengan kontruksi dan petak lahan, dan daya adopsi teknologi
serta keterampilan masih tergolong rendah. Selain itu, kelangkaan tenaga
tanam dan panen di saat musim tanam dan panen yang menyebabkan
terhambatnya proses tanam dan panen sehingga berakibat juga pada
kemunduran kalender tanam
c. Pemecahan Masalah
Diadakan pelatihan dari UPT Pertanian terkait pengoperasian mesin
panen (combine harvester). Harus ada penggiat pembentukan regu
tanam dalam satu dusun sehingga system kerjanya dapat maksimal.
6. Penyediaan dan Penggunaan Benih Unggul
Pengadaan benih padi, jagung dan kedelai dengan dana bansos pola
transfer uang dilakukan oleh kelompok penerima manfaat sesuai dengan
pedoman umum pelaksanaan Belanja Sosial Lingkup Kementerian Pertanian.
Dalam kegiatan pendampingan upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung
dan kedelai di Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan bantuan benih yang
sudah diterima yaitu benih Padi, jagung dan Kedelai.
a. Keadaan
Penyediaan benih unggul oleh pemerintah untuk petani di kecamatan
Ngimbang yaitu berupa benih padi inhibida jenis Ciherang dan
Cibogo dengan jumlah kebutuhan benih 18.750 Kg seluas 750 Ha
untuk 45 poktan dan padi hibrida jenis Sembada 989 dengan jumlah
kebutuhan benih 2.640 Kg seluas 176 ha untuk 10 poktan. Selain itu
pemerintah akan bantuan benih kacang hijau dengan jatah tiap desa
mendapat benih untuk 1 ha sawah. Bantuan benih jagung varietas
Pertiwi dan BISI-18 diberikan pada 24 poktan dari 15 desa dengan
jumlah kebutuhan benih 10.500 kg untuk luas lahan 700 ha. Bantuan
benih kedelai di lahan LMDH pada 2 POKJA dengan luasan 36,1 ha
dengan kebutuhan benih 1800 Kg.
b. Masalah
Pendistribusian paket bantuan benih sudah terealisasi namun bibit
tersebut tidak ditanam hal ini disebabkan karena telatnya proes
distribusi dan petani tidak mengunggu datangnya bibit.
c. Pemecahan Masalah
Penyuluh harus menyarankan kepada petani untuk segera tanggap
untuk membeli bibit sebelum ketinggalan musim tanam.
7. Penyediaan dan Penggunaan Pupuk Berimbang
a. Keadaan
Petani di Kecamatan Ngimbang sudah melakukan pemupukan
berimbang, pemupukan berimbang adalah pemberian berbagai unsur
hara dalam bentuk pupuk untuk memenuhi kekurangan hara yang
dibutuhkan tanaman berdasarkan tingkat hasil yang ingin dicapai dan
hara yang tersedia dalam tanah. Pemupukan berimbang tidak hanya
menggunakan pupuk kimia saja tetapi juga menggunakan pupuk
organik.
b. Masalah
Petani di seluruh desa masih banyak menggunakan pupuk N (urea)
secara berlebihan dan mengakibatkan tanaman mudah terserang
hama dan penyakit yang merugikan petani.
c. Petani diharapkan dapat melakukan pemupukan secara berimbang
menggunakan dosis yang telah di anjurkan dan melihat dari tingkat
kesuburan tanah agar dapat memberikan pupuk sesuai dengan
kebutuhan tanaman dan mulai diterapkan menggunakan pupuk
organik.
3 ternak
Hasil Evaluasi Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani
mengenai teknologi fermentasi jerami padi dan cara
pembuatan probiotik.
Penjelasan:
Kegiatan penyuluhan ini, termasuk kegiatan lanjutan dari pertemuan
sebelumnya tanggal 28 maret 2017, yaitu yang membahas terkait program
bantuan sapi tahun 2015, mensosialisasikan program SIWAB dan
permanfaatan limbah pertanian. Untuk kegiatan pemanfaatan limbah
pertanian di lakukan demcar pembuatan amonasi jerami padi dan
pembuatan probiotik, sehingga dapat meningkatan pengetauan dan
keterampilan petani dalam menanggapi adopsi inovasi tersebut.
Penyuluhan ini menggunakan metode pendekatan kelompok yang di
hadiri 20 orang petani, petugas SMD dan mahasiswa pendamping.
4.2 Rekomendasi
LAMPIRAN
Lampiran 1. Identifikasi Potensi Wilayah Pendampingan
Mengetahui, ,2017
Dosen pembimbing Pendamping
(..) (YUNI EKA.P.S)
MINGGU ke-3
Nama Pendamping : Alexandria, M. A. L., Yuni Eka P. Nama Pembimbing : Suryaman Sule, S. ST. Msi
Wilayah Kerja : Ngimbang Kabupaten : Lamongan
Tanggal/ Priode : 20 - 27 Mei 2016
No Kegiatan Hasil Permasalahan Rencana tindak lanjut
1. Melakukan kegiatan Ubinan Mengetahui Terjadi Menggunakan varietas
padi di Desa Tlemang poktan produktivitas serangan hama padi unggul untuk tahan
Bintoro Makmur, Kecamatan ubinan 9 ton, wereng wereng.
Ngimbang. Bersama: varietas
PPL Ciherang
Ketua Kelompok dengan system
Mahasiswa pendamping tanam jajar
legowo 4:1
dengan luas
lahan 600 m2
2. Melakukan kegiatan Mesin dapat Kurang Melakukan pelatihan
pemanenan menggunakan alat beroperasi dengan terampilnya kepada petani mengenai
mesin panen (Harvester) di baik, namun petani dalam penggunaan alat mesin
Desa Tlemang, Kecamatan produksi padi pengoperasian pertanian baik alat tanam
Ngimbang, bersama: yang dihasilkan mesin (transplanter) maupun alat
PPL kurang bagus, panen (Harvester)
Ketua Kelompok yang disebabkan
Mahasiswa pendamping oleh petani kurang
tau mengatur
mesinnya
3. Mengikuti pertemuan petani Pembahasaan hama busuk Melakukan
Bawang Merah di BPP Kec. mengenai akar pada penanggulangan hama
Ngimbang pengarahan dari pembudidayaan tanaman busuk akar dengan
pihak BPTP-Batu, bersama: bawang merah bawang merah menggunakan insektisida
Ketua KUPT Ngimbang penggunaan
BPTP-Batu pupuk
PPL berimbang,
Ketua Kelompok Tani Permasalahan
Mahasiswa Pendamping yang dialami
petan terkait
OPT busuk akar
pada bawang
merah.
4. Melakukan pertemuaan di pemeliharaan petani tidak Melakukan penyuluhan
Kelompok Tani Ternak Sido sapi pembibitan, memanfaatkan dan Demcar mengenai
Jangka Desa Munungrejo penggunaan limbah penggunaan limbah
Kecamatan Ngimbang, pakan alternative pertanian untuk pertanian sebagai pakan
bersama: sapi, pengolahan membuat pakan ternak dan limbah
KUPT Keswan dan limbah untuk alternative, dan peternakan sebagai pupuk
Peternakan Ngimbang pupuk organik. limbah organik.
Mantri Ternak peternakan
Ketua Kelompok Ternak tidak diolah
Anggota Kelompok menjadi pupuk.
Mahasiswa Pendamping Jarang
dilakukan
pertemuan
kelompok
Mengetahui, ,2017
(..)
MINGGU ke-4
Nama Pendamping: Alexandria, M. A. L., Yuni Eka P. Nama Pembimbing: Suryaman Sule, S. ST. MSi
Wilayah Kerja: Ngimbang Kabupaten: Lamongan
Tanggal/ Priode: 17 24 April 2017
No Kegiatan Hasil Permasalahan Rencana tindak lanjut
1. Pertemuan Kelompok Tani Pembahasaan terkait Melakukan pelatihan dan
Ternak Berkembang di bantuan sapi pembinaan kepada
Desa Kedungmentawar, pembibitan tahun petani agar dapat
Kecamatan Ngimbang, 2015,mensosialisasi memanfaatkan limbah
bersama: program SIWAB yang pertanian secara optimal,
Ketua UPT Dinas akan dilaksanakan, salah satunya membuat
Kesehatan Hewan dan dan pemanfaatan pakan fermentasi.
Peternakan, limbah pertanian
Ketua Kelompok Ternak, sebagai pakan
Anggota Kelompok alternative untuk
Ternak ternak sapi.
Mahasiswa pendamping Petani kurang
menanfaatkan limbah
pertanian untuk
membuat pakan
fermentasi.
2. Melakukan Kunjungan ke Mensosialisasikan Petani/peterna Proses pemeliharaannya
kelompok tani ternak Sido program siwab yang k belum secara intensif, dimana
Jangkar Desa Munungrejo akan dilaksanakan, membuat semua ternak dipelihara
Kecamatan Ngimbang pemanfaatan limbah pakan pada satu kandang.
pertanian untuk fermentasi, Jadwal pemeliharaan
pakan ternak. namun hanya dalam hal ini pemberikan
memberikan pakan dan minum
pakan berupa dilakukan secara bergilir
jerami kering oleh masing-masing
tanpa anggota kelompok.
fermentasi
3. Mengikuti Kegiatan SIWAB Jumlah ternak yang Terjadi kegagalan Pelayanan IB yang baik
(Kawin Suntik) di Dusun di IB berjumlah 1 kawin suntik dan dengan IB gratis program
Ngeblek, Desa Lamongrejo, ekor, dan jenis Sapi terjadi kawin pemerintah SIWAB 2017.
Kecamatan Ngimbang yang di IB yaitu berulang akibat
Limosin tidak terdeteksi
birahi.
4. Mengikuti Kegiatan SIWAB Jumlah ternak yang Terjadi kawin Pelayanan IB yang baik
Kawain Suntik di Dusun di IB berjumlah 1 berulang akibat dengan IB gratis program
Balong, Desa Sidorejo, ekor, dan jenis Sapi tidak terdeteksi pemerintah SIWAB 2017.
Kecamatan Ngimbang yang di IB yaitu birahi.
Limosin
Mengetahui, ,2017
(..)
LAPORAN MINGGUAN PENDAMPINGAN
MINGGU ke-5
Nama Pendamping : Alexandria, M. A. L., Yuni Eka P. Nama Pembimbing: Suryaman Sule, S. ST. MSi
Wilayah Kerja : Ngimbang Kabupaten: Lamongan.
Tanggal/ Priode :25 2 Mei 2017.
No Kegiatan Hasil Permasalahan Rencana tindak lanjut
1. Mengikuti kegiatan panen raya Luasan lahan Membuat binaan
jagung serta pengiriman penanaman kepada petani jagung
jagung ke industry pakan jagung di Taman dengan menerapkan sistem
ternak dan pelepasan produk Teknologi One Village One Product
olahan jagung di Ds. Pertanian Ds. dengan pengembangan
Banyubang Kec. Solokuro kab, Banyubang program GEMERLAP
Lamongan. Bersama: seluas 100 Ha (Gerakan Ekonomi Rakyat
Bupati Lamongan yang telah Lamongan Berbasis
DPRD RI Divisi IV bekerja sama Pedesaan).
Dirjen Ketahanan Pangan dengan USA
dan Hortikultura Kementan
Perwakilan Menteri Desa Jagung hasil
dan Daerah Tertinggal panen dijual
Perwakilan Kementerian sebagai pakan
Koperasi RI ternak disekitar
Seluruh Mantri Tani, PPL bahan olahan
Mitra Petani: BUMN Perum produk pangan
Bulog berbahan dasar
Stake Holder, Kepala Desa jagung
Mahasiswa Pendamping
2. Melakukan pengobatan dan Kondisi Peternak kurang Tahap penyembuhan dan
penanganan peternakan ternak Abses melakukan pemulihan luka sobelakn
domba di Dusun Penjalin, bagian pangkal sanitasi dan untuk cepat mongering dan
penanganan Abses pada ekornya memperhatikan tertutup demi menghindari
domba ekor gemuk. Bersama: menggunakan keadaan adanya lalat penyebab
Drh. Wisnu Widodo pengeluaran kesehatan ternak tumbuhnya belatung.
Pemilik Ternak Domba nanah manual, domba.
Mahasiswa pendamping penyuntikan
antibiotik, dan
penyemprotan
Busanek untuk
mengeringkan
luka sobekan
bekas nanah
(lalat tidak
nempel)
3. Melakukan kunjungan ke Populasi domba Bantuan Melakukan penyuluhan
peternak domba di Desa Lawak, Kec. Ngimbang pemasaran terkait sanitasi dan
bersama: tergolong banyak sangat perkandangan pada ternak
Drh. Fathur Nasrudin sehingga dapat membantu tetapi domba.
Mahasiswa Pendamping mencukupi banyak peternak
kebutuhan yang menjual
ketersedian dengan harga
daging domba murah kepada
kedepan. tengkulak harian.
,2017
Mengetahui,
(..)
LAPORAN MINGGUAN PENDAMPINGAN
MINGGU ke-6
Nama Pendamping : Alexandria, M. A. L., Yuni Eka P. Nama Pembimbing : Suryaman Sule, S. ST. MSi
Wilayah Kerja : Ngimbang Kabupaten : Lamongan
Tanggal/ Priode :3 10 Mei 2017.
No Kegiatan Hasil Permasalahan Rencana tindak lanjut
1. Mengikuti pendataan Data untuk ISRA Terjadinya kawin Pengangan ternak
pemeriksaan gangguan organ (Identifikasi berulang (repeat dengan penyuntikan N19
reproduksi (Gangrep) di Dusun Saluran breeder) (hormone), Pemberian
Teguhan, Desa Mendogo, Reproduksi Terjadinya birahi N60, F60, F124.
Kecamatan Ngimbang. Akseptor) tenang (silent Dilakukan recording
Bersama: berjumlah : 43 heat) ternak berdasarkan
Drh. Wisnu Widodo ekor, sedangkan jenisnya, tahun lahir, dan
Terjadinya
Drh. Supratmi data untuk ternak kode ternak khusus.
Anestrus pada
Drh. Fathur Nasrudin gangrep Pemeriksaan (PKB) 2
berjumlahh: 34 siklus birahi
Bisri Mustofa (Petugas IB) bulan selanjutnya untuk
ekor. Terjadinya
AbduAdi (Petugas IB) mengetahui hasil
Hypofungsi pemeriksaan.
Mahasiswa Pendamping
Ovaria
2. Mengikuti pendataan Data untuk ISRA Terjadinya kawin Pengangan ternak
pemeriksaan gangguan organ (Identifikasi berulang (repeat dengan penyuntikan N19
reproduksi (Gangrep) di Dusun Saluran breeder) (hormone), Pemberian
Mawut, Desa Mendogo, Reproduksi Terjadinya birahi
N60, F60, F124.
Kecamatan Ngimbang. Akseptor) tenang (silent Dilakukan recording
Bersama: berjumlah: 50 heat) ternak berdasarkan
Drh. Wisnu Widodo ekor, sedangkan jenisnya, tahun lahir, dan
Terjadinya
Drh. Supratmi data untuk ternak kode ternak khusus.
Anestrus pada
Drh. Fathur Nasrudin gangrep Pemeriksaan (PKB) 2
berjumlahh: 29 siklus birahi
Bisri Mustofa (Petugas IB) bulan selanjutnya untuk
ekor. Terjadinya
AbduAdi (Petugas IB) mengetahui hasil
Hypofungsi pemeriksaan.
Mahasiswa Pendamping
Ovaria
3. Mengikuti pendataan Data untuk ISRA Terjadinya kawin Pengangan ternak
pemeriksaan gangguan organ (Identifikasi berulang (repeat dengan penyuntikan N19
reproduksi (Gangrep) di Dusun Saluran breeder) (hormone), Pemberian
Galeh, Desa Mendogo, Reproduksi Terjadinya birahi N60, F60, F124.
Kecamatan Ngimbang. Akseptor) tenang (silent Dilakukan recording
Bersama: berjumlah : 45 heat) ternak berdasarkan
Drh. Wisnu Widodo ekor, sedangkan jenisnya, tahun lahir, dan
Terjadinya
Drh. Fathur Nasrudin data untuk ternak kode ternak khusus.
Anestrus pada
Bisri Mustofa (Petugas IB) gangrep Pemeriksaan (PKB) 2
berjumlahh: 35 siklus birahi
AbduAdi (Petugas IB) bulan selanjutnya untuk
ekor. Terjadinya
Mahasiswa Pendamping mengetahui hasil
Hypofungsi pemeriksaan.
Ovaria
,2017
Mengetahui,
Mengetahui,
Mengetahui,
Dosen pembimbing Pendamping
Mengetahui,
Mengetahui,
Mengetahui,