Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk lebih
dari 250 juta jiwa. Ini merupakan angka yang tidak sedikit. Jumlah penduduk ini
sangat berhubungan dengan jumlah kebutuhan pangan, sehingga untuk
mencukupi kebutuhan pangan di Indonesia yang sangat besar tersebut, negara
masih melakukan impor bahan pangan dari luar negeri.
Pemerintah, khususnya masa pemerintahan Presiden Joko Widodo
berupaya mengatasi pemenuhan kebutuhan tersebut dengan mandiri yaitu
dengan swasembada pangan untuk mengurangi impor bahan pangan dari luar.
Program ini dicanangkan mengingat potensi di Indonesia yang sebagian besar
berupa lahan pertanian dan rakyatnya mayoritas bermata pencaharian sebagai
petani.
Undang-undang Pangan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012
menyatakan bahwa penyelenggaraan pangan dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil, merata dan
berkelanjutan berdasarkan kedaulatan pangan. Ketahanan pangan dinyatakan
sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan
perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah
maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata dan terjangkau serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat
hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.
Kementerian Pertanian telah menetapkan sebelas arah Kebijakan
Pembangunan Pertanian tahun 2015 2019 dengan tujuan utama untuk
mencapai kemandirian pangan yang kuat dan berkelanjutan sekaligus ramah
lingkungan. Untuk mendukung tercapainya kemandirian pangan tersebut, telah
dilakukan berbagai upaya, antara lain melalui pemberdayaan sumberdaya
manusia pertanian pada kawasan sentra produksi sub sektor tanaman pangan,
perkebunan, hortikultura dan peternakan yang meliputi 7 (tujuh) komoditas
strategis nasional yaitu: padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, tebu
(PAJALE) dan sapi indukan wajib bunting (SIWAB).
Kementerian Pertanian pada tahun 2017 mentargetkan peningkatan
produksi padi sebesar 78,13 juta ton GKP, jagung 25, 20 juta ton, kedelai 1,20
juta ton, aneka cabai 2,16 juta ton, bawang merah 1, 33 juta ton, tebu 2, 95 juta
ton dan daging sapi 0,64 juta ton. Program UPSUS SIWAB tahun 2017
mentargetkan produksi daging dengan sasaran 4 juta akseptor dan target 3 juta
ekor sapi bunting.
Oleh karena itu, dalam rangka pencapaian target peningkatan produksi 7
(tujuh) komoditas strategis serta membantu tugas penyuluhan dan
pendampingan petani, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
mencanangkan program pendampingan Mahasiswa/Alumni sejak tahun 2015.
Pada tahun 2016, kegiatan pendampingan Mahasiswa/Alumni melibatkan 15
Perguruan Tinggi dari 17 provinsi se-Indonesia dan 6 STPP. Pendampingan oleh
dosen dan Mahasiswa/Alumni ini diselenggarakan berkoordinasi dengan SKPD
terkait, BP3K, dan kelembagaan petani yang diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas lahan dan produksi padi, jagung, kedelai, bawang merah, aneka
cabai, tebu dan daging.
Wilayah kerja mahasiswa STPP Malang Jurusan Penyuluhan Peternakan
yaitu Kabupaten Lamongan. Sedangan wilayah pendampingan penulis yaitu
Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, yang merupakan daerah sentra
PAJELE dan SIWAB.
I.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pelaksanaan Program Upaya Khusus ini adalah
meningkatkan efektivitas pembangunan pertanian di sentra-sentra produksi
pangan khususnya komoditas padi, jagung dan kedelai, serta bawang merah,
aneka cabai, tebu, dan daging, serta peningkatan intensitas pengawalan di
lapangan dengan melibatkan mahasiswa.

I.3 Sasaran

Sasaran kegiatan pendampingan mahasiswa ini adalah petani, peternak,


kelompok ternak, kelompoktani dan gabungan kelompoktani serta pelaku usaha
bidang pertanian maupun peternakan di sentra produksi pangan diKecamatan
Ngimbang, Kabupaten Lamongan.

I.4 Keluaran
Keluaran dari hasil kegiatan pendampingan mahasiswa dalam rangka
pencapaian swasembada berkelanjutan adalah:
1. Terfasilitasinya pelaksana kegiatan pendampingan di lokasi sentra produksi
pangan yang menjadi wilayah tanggungjawab mahasiswa yang
bersangkutan.
2. Terkawalnya kegiatan pendampingan program UPSUS PAJALE dan SIWAB
di lokasi sasaran.
II. PENDAMPINGAN PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PADI,
JAGUNG, DAN KEDELAI, SERTA SAPI INDUKAN SIAP BUNTING

II.1 Waktu dan Tempat


Pelaksanaan kegiatan pendampingan mahasiswa dalam Program Upaya
Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Padi, Jagung, Kedelai, Aneka Cabai,
Bawang Merah, Tebu UPSUS Sapi Induk Wajib Bunting (SIWAB) berlangsung
selama 3 bulan. Mulai tanggal 02 Maret s.d. 11 Juni 2017, bertempat di
Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.
II.2 Ruang Lingkup Program UPSUS PAJALE
Jenis kegiatan pendampingan mahasiswa pada program UPSUS
Peningkatan produksi padi, jagung, kedelai, aneka cabai, bawang merah, tebu
dan daging tahun 2017 di Kecamatan Ngimbang, meliputi:
1) Pengembangan Jaringan Irigasi
2) Perluasan Areal Tanam Jagung melalui Peningkatan Indeks
Pertanaman (PAT-PIP)
3) Perluasan Areal Tanam Kedelai melalui Peningkatan Indeks
Pertanaman (PAT-PIP)
4) Penyediaan Bantuan Alat dan Mesin Pertanian
5) Penyediaan dan Penggunaan Benih Unggul
6) Penyediaan dan Penggunaan Pupuk Berimbang
II.3 Ruang Lingkup Program UPSUS SIWAB
Adapun jenis kegiatan pendampingan mahasiswa pada program
upaya khusus sapi/kerbau induk wajib bunting (UPSUS SIWAB) tahun
2017 di Kecamatan Ngimbang, meliputi:
1) Deteksi Birahi
2) Penyediaan Pakan Ternak
3) Penanganan Gangguan Reproduksi

II.4 Mekanisme Pelaksanaan Pendampingan


Tahapan pelaksanaan pendampingan program upaya khusus
peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai (UPSUS PAJALE) dan
program upaya khusus percepatan produksi sapi induk wajib bunting
(UPSUS SIWAB), meliputi:
1. Perluasan Jaringan Kerja.
Memperluas dan memantapkan hubungan kerja pihak-pihak yang terlibat di
dalam program swasembada pangan dan swasembada berkelanjutan, antara
lain: Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Dinas Peternakan Kabupaten/Kota
Kelembagaan Penyuluh Pertanian Kabupaten/Kota, UPT Peternakan dan
Kesehatan Hewan, Kantor Cabang Dinas (KCD), (BP3K), (Koramil),
Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) dan Kelompoktani (Poktan);
2. Koordinasi.
Melaksanakan koordinasi internal (organisasi kerja antar pendamping)
maupun eksternal (jaringan kerja) pada berbagai tingkatan, untuk
mendapatkan efek sinergi.
3. Perencanaan.
Menterjemahkan, menyesuaikan dan mengembangkan Petunjuk Pelaksanaan
kedalam suatu rencana tindak yang dapat dioperasionalisasikan di dalam
kondisi spesifik masing-masing wilayah kerja pendampingan.
4. Pemberdayaan.
Pemberdayaan sumberdaya manusia secara formal maupun informal
dilakukan dengan melaksanakan diseminasi berjenjang dari tingkat
kecamatan hingga tingkat Desa/Kelurahan maupun dilakukan pada setiap
pertemuan koordinasi.
5. Fungsi Pelaporan.
Melaksanakan pelaporan pelaksanaan kegiatan terutama laporan
indikator dan target kinerja secara berkala dan tepat waktu.

Adapun, jenis kegiatan pendampingan UPSUS Peningkatan produksi


padi, jagung, kedelai, aneka cabai, bawang merah, tebu dan daging tahun 2017
di Kecamatan Ngimbang, meliputi:
2.1.1. Penyediaan Bantuan Alat dan Mesin Pertanian
Alat dan mesin pertanian merupakan kebutuhan primer dalam kegiatan
usahatani, dengan adanya peralatan mekanisasi pertanian tersebut sangat
membantu petani baik itu dari system budidaya tanaman maupun penanganan
pasca panen. Melalui program pemerintah yaitu upaya khusus peningkatan
produksi padi, jagung dan kedelai khususnya terkait pengadaan bantuan alat
mesin pertanian sangat membantu petani dalam usahataninya. Adapun bantuan
alat dan mesin pertanian di Kecamatan Ngimbang tahun 2017, sebagai berikut:
Tabel 1. Data Penyediaan bantuan Alsintan Kecamatan Ngimbang, tahun 2017.
Hand Pompa Air Pompa Air Combine
Transplanter Perontok Padi RMU
Traktor Dalam Dangkal Harvester
No Wilayah
Swa Bant Swad Bantu Swad Bantu Swad Bantu Swad Bantu Swad Bantu Swad Bantu
daya uan aya an aya an aya an aya an aya an aya an
1. Mendogo 1
2 Purwokerto 1
3 Ganggangtin 1
gan
4 Ngasemlem 1
ahbang
5 Sendangrejo 1
6 Lawak 1
7 Munungrejo 1
8 Lawak 1
9 Munungrejo 1
10 Girik 1
11 Purwokerto 1
12 Lamongrejo 1
13 Lamongrejo 1
14 Ngimbang 1
15 Gembangng 1
angrik
16 Mendogo 1
17 Munugrejo 1

Sumber: Data BPP Kecamatan Ngimbang, 2017.


Berdasarkan tabel 1. Bantuan alsintan berupa alat dan mesin pertanian
berasal dari sumber dana diantaranya berasal dari cukai APBD II dinas
perkebunan dan APBD II dari dinas pertanian tanaman pangan Kabupaten
Lamongan. Dengan bantuan alsintan ini sangat membantu petani dalam kegiatan
usahatani. Pada bulan Mei 2017 ada 15 Kelompok Tani yang di Kecamatan
Ngimbang yang menerima bantuan traktor roda 2 sejumlah 1 unit per kelompok.
berdasarkan kegiatan anjangsana dan wawancara dengan ketua kelompok tani
bahwasanya bantuan traktor membutuhkan modifikasi bagian karena
menyesuaikan dengan kondisi lahan.
Kegiatan pendampingan yang dilakukan terkait dengan perkembangan
alat dan mesin pertanian sudah dilaksanakan praktik percobaan penanaman bibit
padi menggunakan Transplanter di Desa Bendosukun dan praktik percobaan
panen menggunakan Combine Harvester alsintan realisasi tahun 2016 di Desa
Slaharwotan yang didampingi oleh PPL, Babinsa dan mahasiswa pendamping
serta ketua kelompok tani. Namun, hasilnya petani belum berhasil dalam praktik
percobaan penanaman menggunakan Transplanter dan pemanenan
menggunakan Combine Harvester, hal ini disebabkan karena petani/ ketua
kelompok tani belum mendapatkan pelatihan terkait cara penggunaan
Transplanter dan Combine Harvester, petani berharap adanya pelatihan dari
pemerintah sehingga dapat membantu untuk meningkatkan intensitas
pemanfaatan alat dan mesin pertanian tersebut. Namun, bagi kelompok tani
yang mendapatkan bantuan transpalnter dan combine harvester yang belum bisa
menggunakan alat tersebut, maka akan bekerjasama dengan kelompok tani lain
yang sudah terampil dalam mengoperasikan alat tanam dan panen tersebut.
Kegiatan pendampingan yang dilaksankan dalam monitoring
perkembangan bantuan alsintan yaitu melakukan wawancara kepada kelompok
yang menerima bantuan alsintan baik itu bantuan pada tahun 2017 maupun pada
tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara pada kelompok tani
diperoleh hasil bahwa sistem pengelolaan alsintan yaitu dikelola oleh kelompok
tani, dimana alsintan digilir dengan system disewakan kepada salah satu
anggota poktan, uang hasil sewa digunakan sebagai uang kas kelompok
dipotong dengan upah operator serta biaya perawatan alsintan. Jadi, dengan
adanya bantuan alat dan mesin pertanian ini sangat memberikan manfaat bagi
petani dan usahatani.

2.1.2. Perluasan Areal Tanam (PAT) Jagung


Perluasan areal tanam jagung adalah perluasan areal tanam jagung pada
lahan-lahan yang sebelumnya tidak pernah ditanami jagung atau sebelumnya
pernah ditanami jagung tetapi kemudian tidak ditanami (peningkatan Indeks
produksi) pada lahan sawah irigasi, sawah tadah hujan, lahan rawa pasang surut
dan rawa lebak, lahan kering, lahan perhutani, lahan perkebunan, kehutanan.
Kecamatan Ngimbang ada 15 desa dari 24 kelompok tani yang
mendapatkan bantuan program PAT Jagung, setiap kelompok tani dengan luas
areal tanam 25 dan 50 Ha mendapatkan bantuan benih jagung yaitu 375 kg
untuk lahan luasan 25 Ha dan 750 kg untuk lahan luasan 50 Ha. Berikut daftar
kelompok tani yang mendapatkan program PAT Jagung tahun 2017.
Tabel 2. Bantuan PAT Jagung sebagai berikut:
Luas
Kebutuhan
No. Desa Kelompok Tani Lahan Varietas
Benih (Kg)
(Ha)
1. Tlemang 1. Sumber Mulyo Waduk 25 375
2. Bintoro Makmur 25 375
2 Girik 3. Prasojo Girik 25 375
4. Sampurna 25 375
5. Sumber Makmur Gronggong 25 375 Pertiwi
3 Sedangrejo 6. Bumi Asri 25 375
4 Ngimbang 7. Krido Manunggal 25 375
5. Drujugurit 8. Tani Bahagia 25 375
6. KakatPenjalin 9. Harapan Makmur kakat 50 750
7. Slaharwotan 10. Maryo Mulyo Curing 25 375
11. Sumeh 25 375
12. Tani Mulyo Wotan 25 375
13. Tani Subur Wotan 25 375
8. Cerme 14. Sido Subur Cerme 25 375
9. Munungrejo 15. Sari Agung 25 375
10 Lawak 16. Argo Mulyo Kalongan 50 750
BISI 18
17. Sejahtera Talunjuwet 25 375
18. Karya Makmur Dungpoh 25 375
11. Lamongrejo 19. Bumiasih 50 375
12. Kedungmentawar 20. Sekar Arum Mambang 25 375
13. Mendogo 21. Teguh Madu 25 375
22. Sumber Koyo 25 375
14 Ganggangtingan 23. Sido Makmur Tingan 25 375
15. Ngasemlemahbang 24. Sari Asih 25 375
TOTAL 700 10.500
Sumber: Data BPP Kecamatan Ngimbang, 2017.
Pendistribusian paket bantuan program PAT Jagung di Kecamatan Ngimbang
telah terrealisasi namun ada satu kendala yang menyebabkan bibit tidak bisa
ditanam. Terutama pendistribusiaan bibit jagung yang telat dengan musim tanam
sehingga jalan akhirnya petani membeli bibit diluar dan tidak menunggu
datangnya bibit bantuan jagung.
Berdasarkan kegiatan wawancara dengan ketua kelompok tani rencananya
penanaman jagung akan dilaksankan pada (Musim Penghujan) sekitar bulan, hal
ini terkendala dengan kebutuhan air yang kurang mencukupi pada saat musim
kemarau. Namun, ada beberapa Desa di Kecamatan Ngimbang yang kondisi
airnya baik sudah dapat melaksanakan penanaman jagung.
2.1.3. Perluasan Areal Tanam Kedelai
Optimasi perluasan areal tanam kedelai melalui peningkatan indeks
pertanaman (PAT-PIP Kedelai) merupakan perluasan areal tanam kedelai pada
lahan-lahan yang sebelumnya tidak pernah ditanami kedelai atau sebelumnya
pernah ditanami kedelai tetapi kemudian tidak ditanami (peningkatan IP) pada
lahan sawah irigasi, sawah tadah hujan, lahan rawa pasang surut dan rawa
lebak, lahan kering, lahan perhutani, lahan perkebunan, kehutanan dan lain-lain.
Kecamatan Ngimbang ada 2 kelompok kerjai yang mendapatkan bantuan
program PAT Kedelai, setiap kelompok tani mendapatkan bantuan benih kedelai
yaitu 275 kg untuk luasan 5,5 Ha dan 1,525 kg untuk luasan 30,6 Ha. Adapun
kelompok tani yang mendapatkan program PAT Kedelai.
Tabel 3. Bantuan PAT Kedelai, sebagai berikut:

No. Nama Kelompok Tani Desa Luas Areal


1 Tirto Mulyo Cerme 5,5
2 Tirto Mulyo 59 Cerme 30, 6
Sumber: Data BPP Kecamatan Ngimbang, 2017.
2.1.4. Penyediaan Bantuan Benih
Pengadaan benih padi, jagung dan kedelai dengan dana bansos pola
transfer uang dilakukan oleh kelompok penerima manfaat sesuai dengan
pedoman umum pelaksanaan Belanja Sosial Lingkup Kementerian Pertanian.
Dalam kegiatan pendampingan upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung
dan kedelai di Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan bantuan benih yang
sudah diterima yaitu benih kedelai program PAT, benih kedelai yang diperoleh
merupakan benih bersertifikat dengan varietas unggul yang dilepas Menteri
Pertanian, benih bersertifikat minimal kelas Benih Sebar 2 (BR 2).
Sedangakan bantuan benih jagung yang diterima oleh kelompok tani
dalam program PAT Jagung ada 24 kelompok tani yang mendapatkan bantuan
benih, setiap kelompok tani dengan areal luas tanam 30 dan 50 Ha
mendapatakan bantauan 375 dan 750 Kg benih Jagung, varietas benih yaitu
BISI-18 dan pertiwi.

2.1.5. Penyediaan Bantuan Pupuk


Bantuan pupuk diberikan dalam bentuk belanja sosial (bansos) dengan
mekanisme transfer uang kepada kelompok tani. Komposisi bantuan pupuk yang
diadakan oleh penerima bantuan terdiri dari: pupuk urea, pupuk NPK, pupuk
organik dan atau pupuk hayati. Lokasi penerima bantuan pupuk termasuk dalam
kegiatan PAT-PIP Kedelai, PAT Jagung. Bantuan pupuk yang sudah diterima oleh
petani di Kecamatan Ngimbang pada saat program PAT Jagung 24 kelompok
tani dengan luasan 25 Ha kebutuhan bibit 375 kg, luasan 50 Ha kebutuhan bibit
750 kg dan kebutuhan pupuk urea mencapai 2899.5 kg, sp36 mencapai 470 kg,
ZA mencapai 1514.5 kg, phonska mencapai 2525.5 kg, dan organic mencapai
1651 kg untuk semua kebutuhan pupuk baik komoditas padi inhibrida dan
hibrida, kebutuhan pupuk PAT-kedelai, dan PAT-Jagung.
Kegiatan dalam pendampingan program SIWAB di Kecamatan Ngimbang,
meliputi:
2.1.6. Pemeriksaan Kebuntingan Ternak Sapi
Usaha peternakan, kesehatan dan reproduksi ternak menjadi factor
penting dalam mendorong populasi dan pertumbuhan atau perkembangan
ternak, dari reproduksi maka tumbuh individu ternak baru. Salah satu cara yang
paling sederhana dan mudah dalam melakukan pemeriksaan kebuntingan (PKB)
yaitu melaui teknik palpalasi rektal, namun membutuhkan keterampilan dan
latihan yang intensif sehingga petugas PKB mampu dignosa kebuntingan,
sekaligus menentukan umur kebuntingan, mengetahui posisi fetus dan
memprediksikan kelahirannya. Pelaksanaan PKB untuk mengetahui kondisi
kebuntingan sapi dan mengetahui kondisi reproduksi pada ternak. Sehingga
mencegah terjadinya gangguan reproduksi maupun gangguan kelahiran pada
sapi ketika melahirkan.
Usaha peternakan yang ada di Kecamatan Ngimbang merupakan usaha
skala rumahan dimana kepemilikan ternaknya hanya 2-5 ekor. Kondisi ini
menjadi yang melatarbelakangi rendahnya produksi daging lokal. Mendukung
keberhasilan program sapi indukan wajib bunting maka diperlukan teknologi yang
dibutuhkan peternak yang sederhana dan murah. Kurangnya pengetahuan
peternak dalam mendeteksi birahi menyebabkan peternak tersebut mengalami
kerugian. Kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa di Kecamatan
Ngimbang yaitu membantu petugas PKB-ATR dalam mendata identifikasi saluran
reproduksi akseptor (ISRA).
Selain itu, memberikan penyuluhan kepada peternak mengenai deteksi
birahi dan penyediaan pakan yang berkualitas bagi ternak sapi sehingga dapat
mencegah terjadinya silent heat atau birahi tenang, karena berdasarkan data
yang diperoleh kebanyakan sapi peternak mengalami gangguan reproduksi silent
heat atau birahi tenang, dimana slaah satu penyebab utamanya yaitu dari segi
pakan.
2.1.7. Penyediaan Pakan Ternak
Kualitas dan kuantitas pakan adalah salah satu faktor pendukung
pemberi asupan nutrient yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha
peternakan. Usaha ternak ruminansia hampir 70% komponen biaya produksi
berasal dari pakan. Pemberian pakan berupa hijauan saja tidak mampu
meningkatkan atau memaksimalkan produksi ternak, sehingga perlu adanya
teknologi pengolahan pakan yang membuat pakan lebih tahan lama, tambahan
nutrient yang cukup (TDN) dan mudah disimpan serta memiliki daya palabilitas
tinggi. Pemberian jumlah pakan berdasarkan periode sapi seperti anak sapi
sampai sapi dara, periode bunting, periode kering dan periode laktasi. Pada
pedet pemberian konsentrat lebih tinggi daripada hijauan berupa rumput. Pakan
hijauan berupa rumput bagi sapi dewasa umumnya diberikan sebanyak 10% dari
bobot badan (BB) dan pakan tambahan sebanyak 1 2% dari BB sapi yang
sedang menyusui (Laktasi) memerlukan makanan tambahan sebesar 25%
hijauan dan konsentrat dalam ransum.
Berdasarkan kondisi dilapangan, khususnya peternak yang ada di
Kecamatan Ngimbang lebih sering memberikan pakan berupa jerami kering
tanpa fermentasi dan jarang memberikan pakan tambahan berupa konsentrat,
hal ini dipengaruhhi oleh keterbatasan biaya untuk membeli pakan tambahan dan
terbatasnya lahan gembala atau (HMT) untuk penyediaan pakan hijauan ternak.
Oleh karena itu, pada kegiatan pendampingan ini mahasiswa membantu
penyuluh dalam memberikan penyuluhan berupa teknologi pengolahan pakan
ternak sehingga dapat menambah nilai gizi pakan tersebut, kegiatan ini juga
sudah dilakukan pada tahun sebelumnya tetapi karena sikap petani yang sudah
ketergantungan dengan pakan jerami padi, menyebabkan kesulitan dalam
merubah perilaku petani ternak.

2.1.8. Penanganan Gangguan Reproduksi


Pada suatu usaha peternakan tidak akan terlepas dari suatu kendala atau
masalah. Salah satu kendala yang sering dihadapi peternak yaitu gangguan
reproduksi yang menuju kemajiran pada ternak betina, dimana akan
mengakibatkan efisiensi reproduksi ternak menjadi rendah dan kelambanan
perkembangan populasi ternak.
Kondisi di lapangan saat pendampingan di Kecamatan Ngimbang,
gangguan reproduksi yang sering dijumpai meliputi: birahi tenang (Silent Heat),
tidak birahi sama sekali (Anestrus), dan kawin berulang (Repeat Breeder). Birahi
tenang (Silent Heat) merupakan sapi betina yang mempunyai silkus birahi normal
namun gejala birahinya tidak terlihat, hal ini menyebabkan peternak tidak dapat
mengetahui kapan ternak tersebut birahi, sehingga tidak dapat dikawinkan
dengan tepat. Birahi tenang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, manajemen
nutrisi dan makanan ternak yang kurang tepat serta manajemen pemeliharaan
yang kurang baik dan optimal. Tidak birahi sama sekali (Anestrus) merupakan
suatu keadaan dimana ternak sapi tersebut tidak terjadi siklus reproduksi, tidak
adanya ovulasi, sehingga tidak terjadi gejala birahi sama sekali. Anestrus ini
seringkali terjadi pada ternak sapi setelah partus, umumnya berupa penurunan
ovaria (hipofungsi ovaria) dan akibat adanya peradangan saluran reproduksi.
Penyebab utama dari anestrus ini meliputi: nutrisi pakan yang kurang optimal,
menyusui pedet, penyakit yang menyebabkan kekurusan, parasite cacing. Kawin
berulang (Repeat Breeder) merupakan suatu keadaan dimana sapi betina secara
klinis yang memperlihatkan birahi pada interval yang normal (18 21 hari) tetapi
gagal menjadi bunting setelah tiga kali atau lebih dikawinkan. Penyebabnya,
adanya kegagalan fertilisasi atau kematian embrio sebelum hari 16. Salah satu
kegagalan fertilisasi yang mendasar yaitu teknik inseminasi yang tidak tepat
(inseminator).
Permasalahan gangguan reproduksi yang ditemukan di lapangan,
penanganan yang dilakukan yaitu; memperbaiki kondisi fisik (BCS) ternak
tersebut dengan cara memperbaiki kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan,
pemberian roboransia (penambah daya tahan tubuh), intensifikasi pengamatan
birahi dengan cara melakukan pencatatan (recording) pada ternak yang
menunjukan gejala birahi serta pemberian Gonadotropin Releasing Hormone
(GnRH) yang berfungsi untuk merangsang kelenjar hipofisis untuk mengeluarkan
Hormone Luteinizing (LH) sehingga daoat diperlukan untuk produksi.
III. HASIL DAN EVALUASI PELAKSANAN KEGIATAN PENDAMPINGAN

III.1 Gambaran Umum Wilayah

Secara administrasi Kecamatan Ngimbang mempunyai 19 desa yaitu


Desa Kedungmentawar, Ds. Ganggangtingan, Ds. Durikedungrejo, Ds.
Lamongrejo, Ds. Lawak, Ds. Jejel, Ds. Gebangangkrik, Ds. Ngasemlemahbang,
Ds. Purwokerto, Ds. Munungrejo, Ds. Drujugurit, Ds. Slaharwotan, Ds. Cerme,
Ds. Kakatpenjalin, Ds. Ngimbang, Ds. Sendangrejo, Ds. Girik dan Ds. Tlemang
Batas wilayah Kecamatan Ngimbang, sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kecamatan Modo dan Kedungpring
Sebelah Timur : Kecamatan Sambeng
Sebelah Selatan : Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang
Sebelah Barat : Kecamatan Bluluk
Luas wilayah Kecamatan Ngimbang adalah 5.814,315 Ha yang menurut
tata penggunaannya meliputi; lahan sawah seluas 3.901,12 ha terdiri dari
pengairan sederhana: 350,85 ha, tadah hujan: 3.550,27 ha; lahan kering seluas
1.789,515 terdiri dari tegal 1.128,490 ha, pekarangan: 661,052 ha dan lain-lain
seluas 123,680.
Secara topografi Kecamatan Ngimbang terletak pada ketinggian 6 29
mdpl. Keadaan tanah dan iklim di wilayah Kecamatan Ngimbang mempunyai
keasaman (pH) antara 5,5 s/d 7,5 jenis tanahnya 90% gromosol dan sisanya
aluvial, dan keadaan lahan yaitu berbukit dengan bergelombang dan sebagian
pegunungan kapur dengan kemiringan tanah antara 0 14% dan 82 dpl. Curah
hujan di wilayah Kecamatan Ngimbang rata-rata dalam 10 tahun (2005 s/d 2015)
sebesar 2018 mm dengan jumlah hari hujan 104, musim kemarau dimulai rata-
rata bulan April s/d September, sedangkan musim penghujan rata-rata dimulai
bulan Oktober s/d Maret. Pola tanam tahunan di lahan sawah irigasi dan tadah
hujan yang terjadi di wilayah Kecamatan Ngimbang diantaranya Padi padi
padi, Padi Jagung Jagung, dan Padi Padi Tembakau.
Sumber daya manusia yang ada di Kecamatan Ngimbang yaitu sebanyak
50.899 jiwa terdiri dari laki-laki 24.404 dan perempuan 26.495 jiwa. Berdasarkan
mata pencaharian, sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dengan
jumlah kepala keluarga tani 11.624 KK dan kepala keluarga non petani sebanyak
2.352 KK. Kelembagaan se Kecamatan Ngimbang terdiri dari 19 Desa dan 77
dusun dan terbagi menjadi 86 kelompok tani, 19 Gapoktan dan 17 kelompok P4K
serta 2 kelompok P2KP, 16 kelompok wanita tani, 15 kelompok LMDH, 5
kelompok Masyarakat yang semuanya telah terbentuk. Sedangkan sarana dan
prasarana yang ada di Kecamatan Ngimbang meliputi: Kios Resmi pupuk
bersubsidi 13 unit,kios saprotan 67 unit dan pedagang pengumpul lokal
sebanyak 233 unit. Data kelembagaan kelompok tani dapat di lihat pada
lampiran (Lampiran 1).
III.2 Hasil Pelaksanaan Pendampingan
1. Pengembangan Jaringan Irigasi Tersier
Pengembangan jaringan irigasi merupakan kegiatan pembangunan baru,
peningkatan, dan atau perbaikan/penyempurnaan jaringan irigasi guna
mengembalikan/ meningkatkan fungsi dan pelayanan irigasi seperti semula
sehingga menambah luas areal tanam dan/atau meningkatkan intensitas
pertanaman (IP).
a. Keadaan
Pembangunan saluran jaringan irigasi tersier di Kecamatan Ngimbang telah
di laksanakan mulai tahun 2015, dan telah digunakan atau difungsi secara
optimal oleh petani, namun ada pengajuan lagi untuk tahun 2017 tapi belum
terealisasi. Data pengembangan jaringan irigasi tersier Kecamatan Ngimbang
dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan tahun 2017.
Table 4. Data Bantuan Realisasi Jaringan Irigasi Teknis.
No. Desa Nama Kelompok Panjang (m2)
1. Mendogo Mekarsari Mawut 500
2. Cerme Sido Makmur II 300
3. Sendangrejo Sumber Agung Sawen 224
4. Tlemang Mekar Sari 298
Sumber data: Data BPP Kecamatan Ngimbang, 2017.
Luas wilayah Kecamatan Ngimbang adalah 5.814,315 ha yang terdiri
dari 350,85 ha pengairan sederhana, 3.550,27 ha tadah hujan. Sebagian
besar masih mengandalkan air hujan dan menggunakan pompa air. Namun,
saat musim kemarau dimana terjadi kelangkaan air pada saluran irigasi
tersebut. Selain itu, ada program lainnya terkait pengairan yang dibangun di
Kecamatan Ngimbang diantaranya sumur pantek (sumur bor), irigasi dan
embung dan sungai.

b. Masalah
Berkurangnya sumber air di saat musin kemarau, sehingga menyebabkan
pengairannya berkurang dan mengandalkan air hujan. Permasalahan yang
lain yaitu kotornya saluran irigasi tersier oleh rerumputan sehingga air sulit
mengalir. Perbaikan saluran irigasi menyebabkan mundurnya MT I.
c. Pemecahan Masalah
Pembuatan bendungan-bendungan kecil untuk mengaliri sawah melalui
jaringan irigasi sekunder dan penggunaan pompa air saat musim kemarau
dimana terjadi penurunan volume air yang mengalir di sistem irigasi. Untuk
mengatasi permasalahan saluran irigasi tersier dilakukan pembersihan
berkala agar aliran air lancar
2. Optimasi Lahan (OPLA)
a. Keadaan.
Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas terutama padi di
Dusun Kambangan Desa Lamongrejo pada kelompok tani Bumiasih dengan
luasan 25 ha menggunakan pola tanam jajar legowo 2:1 yang telah teruji
memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi mencapai 7,2 ton/ha GKP.
b. Masalah.
Sebagian besar petani masih sulit untuk diarahkan menggunakan pola
tanam jajar legowo 2:1 dikarenakan belum ada bukti nyata bahwa hasil
produksi lebih tinggi. Terserang hama jamur pyricularia yang menyerang
pada daun
c. Pemecahan masalah.
Pemerintah memberikan bantuan benih padi jenis Ciherang kepada
petani secara gratis dengan syarat petani yang mendapat bantuan benih
tersebut mau menggunakan pola tanam jajar legowo 2:1. Untuk
meningkatkan produksi sebaiknya pemerintah memberikan bantuan benih
padi hibrida. Pengendalian hama menggunakan obat fungisida yang banyak
beredar di pasaran.
3. Perluasan Areal Tanam Jagung melalui Peningkatan Indeks Pertanaman
(PAT-PIP)
Perluasan areal tanam jagung adalah perluasan areal tanam jagung pada
lahan-lahan yang sebelumnya tidak pernah ditanami jagung atau sebelumnya
pernah ditanami jagung tetapi kemudian tidak ditanami lagi (peningkatan IP)
pada lahan sawah beririgasi, sawah tadah hujan, lahan rawa pasang surut dan
rawa lebak, lahan kering, lahan perhutani, lahan perkebunan, kehutanan dan
lain-lain.
a. Keadaan
Di Kecamatan Ngimbang ada 25 kelompok tani yang mendapatkan bantuan
program PAT-PIP Jagung, dengan luas areal tanam 700 Ha dan kebutuhan
bantuan benih jagung yaitu 10.500 kg. Data kelompok tani yang
mendapatkan program PAT Jagung tahun 2017 terlampir (Lampiran 2).
Kegiatan program ini telah teralisasi pada MP I (Okt, Nov, dan Des) dengan
luas 1.923 ha, dan pada MP II (Jan, Feb, Mart) seluas 1.803 ha.
b. Masalah
Pendistribusian benih terlambat datang
c. Pemecahan Masalah
Secara teknis, ada petani yang menunggu
4. Perluasan Areal Tanam Kedelai melalui Peningkatan Indeks Pertanaman
(PAT-PIP)
Optimasi perluasan areal tanam kedelai melalui peningkatan indeks
pertanaman (PAT-PIP Kedelai) adalah perluasan areal tanam kedelai pada lahan-
lahan yang sebelumnya tidak pernah ditanami kedelai atau sebelumnya pernah
ditanami kedelai tetapi kemudian tidak ditanami lagi (peningkatan IP) pada lahan
sawah beririgasi, sawah tadah hujan, lahan rawa pasang surut dan rawa lebak,
lahan kering, lahan perhutani, lahan perkebunan, kehutanan dan lain-lain.
Perluasan areal tanam untuk setahun yaitu 117 Ha, dengan MP I 62 Ha, MP II 55
Ha.
5. Penyediaan Bantuan Alat dan Mesin Pertanian
Alat dan mesin pertanian merupakan kebutuhan primer dalam kegiatan
usahatani, dengan adanya peralatan mekanisasi pertanian tersebut sangat
membantu petani baik itu dari system budidaya tanaman maupun penanganan
pasca panen. Melalui program pemerintah yaitu upaya khusus peningkatan
produksi padi, jagung dan kedelai khususnya terkait pengadaan bantuan alat
mesin pertanian sangat membantu petani dalam usahataninya.
a. Keadaan
Kecamatan Ngimbang mendapatkan bantuan berupa 15 timbangan
duduk, 7 terpal, 5 widig, 11 pompa 5,5, 30 Hp Spayer elektrik, 6
Handtraktor. Bantuan alsintan berupa alat dan mesin berasal dari sumber
daya yang berbeda diantaranya cukai APBD II Dinas Perkebunan dan
APBD II Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Lamongan.
Alsintan tersebut sudah cukup untuk mengerjakan sawah seluas 3.901,12
ha. Varietas Grobokan.
b. Masalah
Sulit dalam pengoperasian mesin panen (combine harvester) sebab tidak
sesuai dengan kontruksi dan petak lahan, dan daya adopsi teknologi
serta keterampilan masih tergolong rendah. Selain itu, kelangkaan tenaga
tanam dan panen di saat musim tanam dan panen yang menyebabkan
terhambatnya proses tanam dan panen sehingga berakibat juga pada
kemunduran kalender tanam
c. Pemecahan Masalah
Diadakan pelatihan dari UPT Pertanian terkait pengoperasian mesin
panen (combine harvester). Harus ada penggiat pembentukan regu
tanam dalam satu dusun sehingga system kerjanya dapat maksimal.
6. Penyediaan dan Penggunaan Benih Unggul
Pengadaan benih padi, jagung dan kedelai dengan dana bansos pola
transfer uang dilakukan oleh kelompok penerima manfaat sesuai dengan
pedoman umum pelaksanaan Belanja Sosial Lingkup Kementerian Pertanian.
Dalam kegiatan pendampingan upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung
dan kedelai di Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan bantuan benih yang
sudah diterima yaitu benih Padi, jagung dan Kedelai.
a. Keadaan
Penyediaan benih unggul oleh pemerintah untuk petani di kecamatan
Ngimbang yaitu berupa benih padi inhibida jenis Ciherang dan
Cibogo dengan jumlah kebutuhan benih 18.750 Kg seluas 750 Ha
untuk 45 poktan dan padi hibrida jenis Sembada 989 dengan jumlah
kebutuhan benih 2.640 Kg seluas 176 ha untuk 10 poktan. Selain itu
pemerintah akan bantuan benih kacang hijau dengan jatah tiap desa
mendapat benih untuk 1 ha sawah. Bantuan benih jagung varietas
Pertiwi dan BISI-18 diberikan pada 24 poktan dari 15 desa dengan
jumlah kebutuhan benih 10.500 kg untuk luas lahan 700 ha. Bantuan
benih kedelai di lahan LMDH pada 2 POKJA dengan luasan 36,1 ha
dengan kebutuhan benih 1800 Kg.
b. Masalah
Pendistribusian paket bantuan benih sudah terealisasi namun bibit
tersebut tidak ditanam hal ini disebabkan karena telatnya proes
distribusi dan petani tidak mengunggu datangnya bibit.
c. Pemecahan Masalah
Penyuluh harus menyarankan kepada petani untuk segera tanggap
untuk membeli bibit sebelum ketinggalan musim tanam.
7. Penyediaan dan Penggunaan Pupuk Berimbang
a. Keadaan
Petani di Kecamatan Ngimbang sudah melakukan pemupukan
berimbang, pemupukan berimbang adalah pemberian berbagai unsur
hara dalam bentuk pupuk untuk memenuhi kekurangan hara yang
dibutuhkan tanaman berdasarkan tingkat hasil yang ingin dicapai dan
hara yang tersedia dalam tanah. Pemupukan berimbang tidak hanya
menggunakan pupuk kimia saja tetapi juga menggunakan pupuk
organik.
b. Masalah
Petani di seluruh desa masih banyak menggunakan pupuk N (urea)
secara berlebihan dan mengakibatkan tanaman mudah terserang
hama dan penyakit yang merugikan petani.
c. Petani diharapkan dapat melakukan pemupukan secara berimbang
menggunakan dosis yang telah di anjurkan dan melihat dari tingkat
kesuburan tanah agar dapat memberikan pupuk sesuai dengan
kebutuhan tanaman dan mulai diterapkan menggunakan pupuk
organik.

8. Pengaturan Musim Tanam dengan Menggunakan Kalender Musim (KALTAM)


a. Keadaan
Petani di Kecamatan Ngimbang sudah menerapkan (KALTAM) yaitu pada
MP I (Okt, Nov, Des) Jagung-padi MP II (Jan, Feb, Mart) tanam Padi MK I
(April, Mei, Juni) tanam horti-tembakau MK II (Juli, Agust, Sept) untuk
lahan sawah tadah hujan dan tanah tegal.
b. Masalah
Terjadi kemunduran tanam dan panen dari kalender tanam yang
ditentukan dikarenakan terjadinya perubahan cuaca yang tidak menentu
dan hambatan dalam pendistribusian benih
c. Pemecahan
Menggunakan system pompanisasi untuk proses pengairan yang dapat
menjangkau 500 meter. Sedangkan lebih dari 500 meter lebih
mengandalkan tadah hujan. Melakukan koordinasi dengan pihak
pendistribusi agar tidak terjadi keterlambatan dalam pendistribusian benih
tersebut.
9. Penyuluhan
a. Keadaan
Masyarakat petani di wilayah Kecamatan Ngimbang merupakan
masyarakat yang mengikuti kegiatan pertanian sesuai dengan yang telah
diterima dari pendahulu mereka. Hal ini menjadi tantangan bagi penyuluh
untuk melakukan kunjungan berkala setiap minggu dua kali untuk
memonitoring keadaan pertanian disana, dan mencari solusi untuk setiap
permasalahan di bidang pertanian yang di hadapi masyarakat.
b. Masalah
Banyaknya serangan wereng yang terjadi pada tanaman padi pada MT II
menjadi permasalahan yang banyak dialami petani di Kecamatan
Ngimbang. Penggunaan pola tanam jajar legowo yang belum maksimal
diterapkan oleh petani serta pemupukan yang dilakukan petani belum
sesuai anjuran.
c. Pemecahan Masalah
Penyuluhan yang dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan dengan materi
penanaman sistem jajar legowo, cara pembasmian keong emas dan
pemupukan berimbang.
IV. ANALISIS KINERJA PENDAMPINGAN

No. Kegiatan INPUT OUTPUT OUTCAME DAMPAK


1. Penyuluhan Lahan, modal,tenaga, Meningkatkan Petani melakukan Peningkatan
system tanam benih alsintan pengetahuan dan budidaya padi produktivitas padi dari
jajar legowo (Transplanter), pupuk, keterampilan petani dengan penerapan penggunaan
mengenai system menggunakan system tanam jajar
tanam jajar legowo system tanam jajar legowo
legowo
2. Penyuluhan Tenaga, modal, Meningkatkan Petani melakukan Peningkatan
tentang Kandang dan peralatan pengetahuan petani pemeliharan ternak pengetahuan dan
Manajemen kandang, pakan, obat- tentang manajemen sapi secara optimal keterampilan petani
pemeliharaan obatan, pemeliharaan ternak mengenai manajemen
ternak sapi sapi pemeliharaan pada
ternak
3. Penyuluhan Modal, tenaga, lahan, Meningkatkan Petani Peningkatan
penyediaan dan hijauan, konsentrat, pengetahuan petani memanfaatkan pengetahuan dan
penggunaan alat copper mengenai nutrisi limbah pertanian keterampilan petani
pakan pada dan kebutuhan secara optimal untuk dalam membuat pakan
ternak sapi pakan ternak membuat pakan alternative
alternative
4. Penyuluhan Modal, tenaga, bahan Meningkatkan Petani mampu Peningkatan kualitas dan
tentang (kotoran ternak, jerami pengetahuan dan membuat pupuk produksi hasil pertanian
pembuatan pupuk padi, dedak, molasses, keterampilan petani bokashi sendiri dari penerapan
organic (Bokashi) EM4, air, arang sekam) tentang teknologi pengunaan pupuk
Alat (ember, karung, pengolahan limbah organic
parang/sabit, wadah) pertanian maupun
peternakan sebagai
pupuk
5 Penyuluhan Modal, tenaga, Meningkatkan Petani mampu Peningkatan
tentang pengetahuan dan membuat Amoniasi pengetahuan dan
pembuatan keterampilan petani jerami padi keterampilan petani
amoniasi jerami tentang amoniasi dalam membuat dan
jerami menerapkan amoniasi
jerami padi sebagai
salah satu bentuk pakan
alternative saat musim
kemarau
6. Penyuluhan Modal, tenaga, Bahan Meningkatkan Petani mampu Peningkatan
tentang (EM4, Dedak, pengetahuan dan membuat probiotik pengetahuan dan
pembuatan Molasses, air beras keterampilan petani sendri keterampilan petani
probiotk dan air) tentang pembuatan dalam membuat
Alat (Ember, panci probiotik probiotik untuk
jeringen) memngkatkan produksi
ternak
7. Penyuluhan Tenaga, Meningkatkan Petani mengetahui Peningkatan
deteksi birahi pengetahuan dan gejela-gejala birahi pengetahuan dan
keterampilan sehingga tepat dalam keterampilan petani
petani/peternak melakukan IB. dalam melakukan
tentang cara-cara deteksi birahi,
mendeteksi birahi
pada ternak
8. Penyediaan dan Modal, tenaga, lahan, Meningkatkan Petani dapat Peningkatan
kebutuhan pakan hijauan, konsentrat, pengetahuan petani menyediakan pakan pengetahuan dan
ternak alat copper dan peternak ternak keterampilan petani
mengenai dalam penyediaan dan
penyediaan dan kebutuhan pakan ternak
kebutuhan pakan yang sesuai dengan
ternak yang sesuai kondisi ternak
dengan kondisi
ternak
V. PENINGKATAN KAPASITAS PETANI

Penyuluhan pertanian merupakan suatu bagian integral pembangunan


pertanian, dimana merupakan salah satu upaya pemberdayaan petani dan
pelaku usaha pertanian lain untuk meningkatkan produktivitas,
pendapatan dan kesejahteraan. Sehingga kegiatan penyuluhan pertanian
harus dapat mengakomodasi aspirasi dan peran aktif petani dan pelaku
usaha lainya melalui pendekatan partisipatif
Peningkatan kapasitas petani dapat dilakukan dengan kegiatan penyuluhan,
karena kegiatan penyuluhan sendiri merupakan suatu proses proses pemberdayan
petani/peternak terkait permasalahan yang sedang mereka hadapi. Sebagian besar
pendekatan yang dilakukan mahasiswa pendamping dalam meningkatan kapasitas
petani melalui pendekatan perorangan atau melalui metode anjangsana dan
pendekatan kelompok. Adapun kegiatan penyuluhan yang dilakukan mahasiswa
pendampinng dalam program UPSUS PAJALE dan SIWAB tahun 2017 di
Kecamatan Ngimbang, adalah sebagai berikut:
No. Penyuluhan Sistem Tanam Jajar Legowo
Hari/Tanggal : Kamis, 16 Maret 2017
Lokasi : Desa Slaharwotan, Kecamatan Ngimbang
1.
Kelompok tani : Margo Utomo Bendosukun
Hasil Evaluasi :
Penjelasan:
Memberikan penyuluhan untuk meningkatan pengetahuan dan
keterampilan petani mengenai system tanam jajar legowo, sehingga
dalam budidaya padi petani mau dan mampu menerapkannya. Karena
dengan menerapkan system tanam jajarlegowo dapat meningkatkan
produktivitas tanaman, selain itu mempermudah pelaksanaan
pemeliharaan, pemupukan dan pengendalian hama penyakit tanaman
sebagai salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Dalam
kegiatan ini, menggunakan metode pendekatan sekolah lapang, yang berjumlah 4
orang petani, 1 PPL dan 2 mahasiswa pendamping.
Materi 1. Penyuluhan tentang Manajemen Pemeliharan Ternak
No.
Sapi;
2. Penyediaan dan Penggunaan Pakan Ternak dan
3. Pemanfaatan Limbah Peternakan sebagai pupuk
Hari/Tanggal : Selasa, 22 Maret 2017
Lokasi : Desa Munungrejo
Kelompok tani : Sido Jangkar
2. ternak
Hasil Evaluasi Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani
mengenai manajemen pemeliharaan, manajemen pakan
ternak, dan teknologi pengolahan limbah peternakan
sebagai pupuk
Penjelasan:
Kegiatan penyuluhan ini membahas mengenai manajemen
pemeliharaan sapi yang benar, manajemen pakan dan teknologi
pengolahannya serta pemanfaatan limbah peternakan menjadi pupuk
organik. Kegiatan penyuluhan ini dihadiri oleh kepala UPT Peternakan dan
Keswan Kec.. Ngimbang, Kepala Desa Munungrejo, kelompok tani ternak,
petugas inseminator dan mahasiswa pendamping, dimana menggunakan
metode pendekatan kelompok.
Kelompok tani ternak Sido Jangkar merupakan salah satu kelompok
tani ternak yang mendapatkan bantuan sapi pada tahun 2015 berjumlah
20 ekor spesies limosin. System pemeliharaan yang dilaksanakan yaitu
secara intensif, dimana semua ternaknya dikandangkan pada satu tempat
dan pemberian pakan serta minumnya serta sanitasi kandang dilakukan
secara bergilir dari masing-masing angota kelompok tersebut.
Dilihat dari segi sanitasi dan kebersihan kandang, dinilai sudah
optimal, sedangkan untuk penyediaan dan penggunaan pakan ternak,
pada kelompok ini belum menerapkan teknologi pengolahan pakan.
Pakan ternak yang diberikan hanya berupa jerami padi yang dicampur
dengan garam. Hal ini dipengaruhi oleh sikap petani yang sudah terbiasa
pada kebiasaan yang ada, namun secara berkala telah diberikan
pemahaman kepada petani tentang penyediaan dan penggunaan pakan
tersebut. Pada kelompok tani ternak ini, sudah ada lahan sebagai tempat
penyediaan HMT, tapi tidak ditanami HMT, menurut wawancara dengan
anggota kelompok, menyatakan bahwa sudah dilakukan penamaman
rumput gajah, tapi ada serangan hama busuk akar pada rumput tersebut,
sedangkan untuk pakan tambahan berupa konsentrat tidak diberikan.
Untuk pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk belum dimanfaatkan
secara optimal, dimana kotoran ternak tersebut di simpan sekitar pinggir kandang,
menyebabkan lingkungan kandang menjadi kotor. Hal ini dipengaruhi oleh
kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola limbah peternakan
sebagai pupuk.
No. Materi 1. Penyuluhan tentang Fermentasi Jerami Padi dan
2. Pembuatan Probiotik
Hari/Tanggal : Jumat, 19 Mei 2017
Lokasi : Desa Kedungmentawar
Kelompok tani : Berkembang

3 ternak
Hasil Evaluasi Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani
mengenai teknologi fermentasi jerami padi dan cara
pembuatan probiotik.
Penjelasan:
Kegiatan penyuluhan ini, termasuk kegiatan lanjutan dari pertemuan
sebelumnya tanggal 28 maret 2017, yaitu yang membahas terkait program
bantuan sapi tahun 2015, mensosialisasikan program SIWAB dan
permanfaatan limbah pertanian. Untuk kegiatan pemanfaatan limbah
pertanian di lakukan demcar pembuatan amonasi jerami padi dan
pembuatan probiotik, sehingga dapat meningkatan pengetauan dan
keterampilan petani dalam menanggapi adopsi inovasi tersebut.
Penyuluhan ini menggunakan metode pendekatan kelompok yang di
hadiri 20 orang petani, petugas SMD dan mahasiswa pendamping.

No. Materi 1. Deteksi Birahi


2. Manajemen penyediaan dan pemberian pakan
Evaluasi Petani mampu mengetahui gejala-gejala birahi pada sapi
dan mengetahui mengenai kualitas dan kuantitas pakan
yang diberikan pada ternak
Penjelasan:
Kegiatan ini berlangsung selama mahasiswa pendamping mengikuti
kegiatan pendataan ISRA dan PKB-ATR pada tiap-tiap desa di Kecamatan
Ngimbang, mahasiswa memberikan penyuluhan secara singkat kepada
petani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani tentang
cara mendeteksi birahi, penyebab terjadinya gangguan reproduksi, dan
kebutuhan nutrisi pakan untuk ternak sesuai kondisi ternak, dengan kata
lain, dapat mengurangi terjadinya resiko adanya gangguan reproduksi.
Kegiatan ini dilakukan dengan metode pendekatan secara perorangan
dengan kata lain menggunakan metode anjangsana yaitu dari rumah-
rumah petani.

VI. SIMPULAN DAN REKOMENDASI


4.1 Simpulan

Hasil dari pelaksanaan kegiatan pendampingan mahasiswa pada


Program Upaya Khusus menuju swasembada pangan yang telah dilaksanakan
pada tanggal 2 Maret 2017 sampai dengan tanggal 7 Juni 2017 adalah
meningkatnya efektivitas pembangunan pertanian di sentra-sentra produksi
pangan khususnya komoditas padi, serta peningkatan intensitas pengawalan di
lapangan. Adapun bentuk kegiatan yang telah dilakukan yaitu:
1. Membantu petani maupun peternak dalam meningkatkan hasil produksi padi
maupun daging.
2. Membantu kegiatan penyuluh Kecamatan Panekan dalam menjalankan
pendampingan untuk mencapai target yaitu swasembada pangan.
3. Menggali permasalahan-permasalahan yang dihadapi Kecamatan Ngimbang
kemudian mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing maupun penyuluh
untuk dicari solusinya.

4.2 Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat diberikan setelah pelaksanaan program


pendampingan ini yaitu:
1. Bagi penyuluh pertanian dan peternakan, agar memilih dan menggunakan
metode dan media penyuluhan yang pas/ cocok untuk petani peternak
Kecamatan Ngimbang agar materi yang disampaikan dapat di adobsi
dengan baik dan PSK (Pengetahuan Sikap dan Keterampilan) dapat
ditingkatkan.
2. Bagi petani dan peternak agar lebih melek dan terbuka dalam menerima
inovasi teknologi baru yang diberikan oleh penyuluh dilapangan.
3. Diperlukan adanya kegiatan demplot pola tanam jajar legowo agar petani
dapat melihat langsung hasil dari pola tanam jajar legowo dari segi kelebihan
maupun kekurangannya.
4. Diperlukan pelayanan IB yang sesuai kebutuhan peternak untuk
memperoleh populasi sapi yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Parman. 2016. Monografi Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian Kecamatan


Ngimbang. Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Lamongan.

STPP. 2017. Juknis Pendampingan Mahasiswa/alumni disentra Produksi


Pangan. STPP, Malang.
LAMPIRAN

LAMPIRAN
Lampiran 1. Identifikasi Potensi Wilayah Pendampingan

A. MATRIKS KEGIATAN MAHASISWA


Nama Mahasiswa : Alexandria Maria Anu Lamuda
Yuni Eka Puspitasari
Nomor Kontak/Telpon : 085 253 842 538 / 081 333 650 969
Lokasi Pendampingan : Kecamatan Ngimbang
Kabupaten Lamongan
Luas Areal Sawah : 3.901,12 Ha

LAPORAN MINGGUAN PENDAMPINGAN


MINGGU ke-1
Nama Pendamping : Alexandria, M. A. L., Yuni Eka P. Nama Pembimbing:Suryaman Sule, S. ST. Msi
Wilayah Kerja : Ngimbang Kabupaten : Lamongan
Tanggal/ Priode : 2-9 Maret 2017
No Kegiatan Hasil Permasalahan Rencana tindak lanjut
1. Koordinasi dengan KODIM Pembagian plot Perencanaan Mengkoordinasikan
0812 Kabupaten Lamongan. wilayah kerja dan swasembada pangan wilayah kerja antara
Bersama : babinsa. dalam program UPSUS babinsa dan pendamping
Mahasiswa Upsus. PAJALE dan UPSUS
PASITER (Perwira Sesi SIWAB 2017
Teritorial).

2. Mengadakan pertemuan Perizinan wilayah Kesepakatan menyatukan


pendamping dengan kerja Kecamatan persepsi untuk saling
DANRAMIL, Mantri Ngimbang, Mantri membantu dalam
Pertanian dan Badan Pertanian : menjalankan tugas
Penyuluh Kecamatan Budi Hermawan, SP., khususnya bersama PPL,
M.MA. Mantri, dan Babinsa
Penyuluh : setempat.
Parman, S.ST.
3. Menghadiri panen raya Rata-rata produksi Pangsa pasar dan harga Menjadikan pihak bulog
padi Kecamatan Babat Desa mencapai 7,5-8 jual padi berada pada sebagai mantra untuk
Tritunggal. Bersama: Ton/Ha GKP. kebijakan tengkulak menjaga stabilitas
Mentan Petani sulit untuk harga,
PPL memasukkan gabah ke Menggunakan mesin
Bulog pasar bulog akibat panen yang telah
Mahasiswa Pendamping berbagai persyaratan diperbantukan,
Petani butuh bantuan Pembelajaran petani
varietas padi unggul untuk menggunakan
mesin tanam padi.
4 Koordinasi dengan UPT Pembagian wilayah Dilakukan persiapan
Dinas Kesehatan Hewan kerja potensi ternak penyuluhan serta
dan Peternakan Kec, di wibi Kec, demonstrasi langsung
Ngimbang. Bersama: Ngimbang terkait materi yang
Mantri Ternak disuluhkan di
Kepala UPT jadwalkan 2 kali
Mahasiswa dalam 1 bulan.
Pendamping
5 Koordinasi dan perizinan di Dapat Dingambilan data
Desa Lokasi PKL, di Desa melaksanakan sekunder yang ada di
Lamongrejo dan program UPSUS Desa dan data
Kedungmentawar. PAJALE dan SIWAB pendukung lainya.
Bersama: serta kegiatan PKL
Kepala Desa
Perangkat Desa
Mahasiswa
Ketua Poktan, Pokter

Mengetahui, ,2017
Dosen pembimbing Pendamping
(..) (YUNI EKA.P.S)

LAPORAN MINGGUAN PENDAMPINGAN


MINGGU ke-2
Nama Pendamping : Alexandria, M. A. L., Yuni Eka P. Nama Pembimbing : Suryaman Sule, S. ST. MSi
Wilayah Kerja : Kecamatan Ngimbang Kabupaten : Lamongan
Tanggal/ Priode : 10- 17 Maret 2017
No Kegiatan Hasil Permasalahan Rencana tindak lanjut
1. Melakukan diskusi terkait Untuk program Melakukan
program UPSUS Bersama : UPSUS PAJALE pendampingan UPSUS
KUPT Kec, Ngimbang tahun 2017 di PAJALE di Kec,
Mahasiswa Pendamping Kecamatan Ngimbang bersama PPL
PPL Ngimbang sesuai wibi
hanya mendapat Ikut membantu
program PAT melancarkan program
Jagung dan SIWAB di lapangan
Kedelai, dengan mengikuti
Bantuan kegiatan Gangrep dan
ALSINTAN dan Isra di Desa Kec,
Bantuan Benih Ngimbang bersama
SIWAB petugas inseminator dan
2017, UPT tenaga kesehatan dari
Keswan pihak UPT Keswan.
Ngimbang ada
gangrep kegiatan
mulai berjalan
pada bulan April
2017.
2. Pengambilan data sekunder Mendapatkan Data yang ada Akan dilaksanakan
( Gapoktan dan Poktan) data yang akurat dikabupaten penyesuaian data dan
Semua Desa di Kec, Panekan Mendapatkan (DISPERTA) bantuan benih tahun ini
Kab, Panekan. Meliputi: data bantuan tidak singkron akan di tanam pada
Luas lahan disetiap poktan antara bantuan musim tanam selanjutnya.
Komoditas Unggulan khususnya dana (alsintan,
Jumlah Gapoktan, Poktan seluruh semua pupuk dan benih)
Tingkatan Petani Desa didata dengan
data yang ada
Data Pemberian Bantuan dilapangan.
Alsintan tahun 2016-2017
3. Melakukan kegiatan ubinan Prooduktivitas Hama wereng Diadakan pengobatan
padi di Desa Kakatpenjalin padi di lahan cokelat yang masal dengan peptisida
Kecamatan Ngimbang, Poktan milik poktan Sri sering kali yang mampu
Sri Rejeki. Bersama: Rejeki Kakat menyerang.. memusnahkan serangan
Ketua UPT Pertanian Jajar Legowo wereng.
PPL padi Non
Ketua Poktan (P. Harto) Hibrida. hasil
Mahasiswa Pendamping ubinan 8 ton,
varietas
Ciherang 25 Ha
4. Kegiatan pemanenan Kesepakatan Panen dengan Mempraktekkan kepada
menggunakan alat mesin harga beli gabah Harvester petani penggunaan alat
panen (Harvester) di Desa bersama pihak mempengaruhi mesin panen
Slaharwotan Kecamatan bulog. produksi sebab Harga yang ditawarkan
Ngimbang, bersama: kurang bersih pihak bulog kepada petani
Danramel dan pastier, dalam proses sangat rendah,
babinsa kodim Lamongan penggilingan menyebabkan petani tidak
Pihak bulog distrive dalam mesin. menjual gabah kepada
Lamongan bulog
Ketua poktan
PPL, dan Mahasiswa
Mengetahui, ,2017

Dosen pembimbing Pendamping

(..) (YUNI EKA.P.S)

LAPORAN MINGGUAN PENDAMPINGAN

MINGGU ke-3
Nama Pendamping : Alexandria, M. A. L., Yuni Eka P. Nama Pembimbing : Suryaman Sule, S. ST. Msi
Wilayah Kerja : Ngimbang Kabupaten : Lamongan
Tanggal/ Priode : 20 - 27 Mei 2016
No Kegiatan Hasil Permasalahan Rencana tindak lanjut
1. Melakukan kegiatan Ubinan Mengetahui Terjadi Menggunakan varietas
padi di Desa Tlemang poktan produktivitas serangan hama padi unggul untuk tahan
Bintoro Makmur, Kecamatan ubinan 9 ton, wereng wereng.
Ngimbang. Bersama: varietas
PPL Ciherang
Ketua Kelompok dengan system
Mahasiswa pendamping tanam jajar
legowo 4:1
dengan luas
lahan 600 m2
2. Melakukan kegiatan Mesin dapat Kurang Melakukan pelatihan
pemanenan menggunakan alat beroperasi dengan terampilnya kepada petani mengenai
mesin panen (Harvester) di baik, namun petani dalam penggunaan alat mesin
Desa Tlemang, Kecamatan produksi padi pengoperasian pertanian baik alat tanam
Ngimbang, bersama: yang dihasilkan mesin (transplanter) maupun alat
PPL kurang bagus, panen (Harvester)
Ketua Kelompok yang disebabkan
Mahasiswa pendamping oleh petani kurang
tau mengatur
mesinnya
3. Mengikuti pertemuan petani Pembahasaan hama busuk Melakukan
Bawang Merah di BPP Kec. mengenai akar pada penanggulangan hama
Ngimbang pengarahan dari pembudidayaan tanaman busuk akar dengan
pihak BPTP-Batu, bersama: bawang merah bawang merah menggunakan insektisida
Ketua KUPT Ngimbang penggunaan
BPTP-Batu pupuk
PPL berimbang,
Ketua Kelompok Tani Permasalahan
Mahasiswa Pendamping yang dialami
petan terkait
OPT busuk akar
pada bawang
merah.
4. Melakukan pertemuaan di pemeliharaan petani tidak Melakukan penyuluhan
Kelompok Tani Ternak Sido sapi pembibitan, memanfaatkan dan Demcar mengenai
Jangka Desa Munungrejo penggunaan limbah penggunaan limbah
Kecamatan Ngimbang, pakan alternative pertanian untuk pertanian sebagai pakan
bersama: sapi, pengolahan membuat pakan ternak dan limbah
KUPT Keswan dan limbah untuk alternative, dan peternakan sebagai pupuk
Peternakan Ngimbang pupuk organik. limbah organik.
Mantri Ternak peternakan
Ketua Kelompok Ternak tidak diolah
Anggota Kelompok menjadi pupuk.
Mahasiswa Pendamping Jarang
dilakukan
pertemuan
kelompok
Mengetahui, ,2017

Dosen pembimbing Pendamping

(..)

LAPORAN MINGGUAN PENDAMPINGAN

MINGGU ke-4
Nama Pendamping: Alexandria, M. A. L., Yuni Eka P. Nama Pembimbing: Suryaman Sule, S. ST. MSi
Wilayah Kerja: Ngimbang Kabupaten: Lamongan
Tanggal/ Priode: 17 24 April 2017
No Kegiatan Hasil Permasalahan Rencana tindak lanjut
1. Pertemuan Kelompok Tani Pembahasaan terkait Melakukan pelatihan dan
Ternak Berkembang di bantuan sapi pembinaan kepada
Desa Kedungmentawar, pembibitan tahun petani agar dapat
Kecamatan Ngimbang, 2015,mensosialisasi memanfaatkan limbah
bersama: program SIWAB yang pertanian secara optimal,
Ketua UPT Dinas akan dilaksanakan, salah satunya membuat
Kesehatan Hewan dan dan pemanfaatan pakan fermentasi.
Peternakan, limbah pertanian
Ketua Kelompok Ternak, sebagai pakan
Anggota Kelompok alternative untuk
Ternak ternak sapi.
Mahasiswa pendamping Petani kurang
menanfaatkan limbah
pertanian untuk
membuat pakan
fermentasi.
2. Melakukan Kunjungan ke Mensosialisasikan Petani/peterna Proses pemeliharaannya
kelompok tani ternak Sido program siwab yang k belum secara intensif, dimana
Jangkar Desa Munungrejo akan dilaksanakan, membuat semua ternak dipelihara
Kecamatan Ngimbang pemanfaatan limbah pakan pada satu kandang.
pertanian untuk fermentasi, Jadwal pemeliharaan
pakan ternak. namun hanya dalam hal ini pemberikan
memberikan pakan dan minum
pakan berupa dilakukan secara bergilir
jerami kering oleh masing-masing
tanpa anggota kelompok.
fermentasi
3. Mengikuti Kegiatan SIWAB Jumlah ternak yang Terjadi kegagalan Pelayanan IB yang baik
(Kawin Suntik) di Dusun di IB berjumlah 1 kawin suntik dan dengan IB gratis program
Ngeblek, Desa Lamongrejo, ekor, dan jenis Sapi terjadi kawin pemerintah SIWAB 2017.
Kecamatan Ngimbang yang di IB yaitu berulang akibat
Limosin tidak terdeteksi
birahi.
4. Mengikuti Kegiatan SIWAB Jumlah ternak yang Terjadi kawin Pelayanan IB yang baik
Kawain Suntik di Dusun di IB berjumlah 1 berulang akibat dengan IB gratis program
Balong, Desa Sidorejo, ekor, dan jenis Sapi tidak terdeteksi pemerintah SIWAB 2017.
Kecamatan Ngimbang yang di IB yaitu birahi.
Limosin
Mengetahui, ,2017

Dosen pembimbing Pendamping

(..)
LAPORAN MINGGUAN PENDAMPINGAN

MINGGU ke-5
Nama Pendamping : Alexandria, M. A. L., Yuni Eka P. Nama Pembimbing: Suryaman Sule, S. ST. MSi
Wilayah Kerja : Ngimbang Kabupaten: Lamongan.
Tanggal/ Priode :25 2 Mei 2017.
No Kegiatan Hasil Permasalahan Rencana tindak lanjut
1. Mengikuti kegiatan panen raya Luasan lahan Membuat binaan
jagung serta pengiriman penanaman kepada petani jagung
jagung ke industry pakan jagung di Taman dengan menerapkan sistem
ternak dan pelepasan produk Teknologi One Village One Product
olahan jagung di Ds. Pertanian Ds. dengan pengembangan
Banyubang Kec. Solokuro kab, Banyubang program GEMERLAP
Lamongan. Bersama: seluas 100 Ha (Gerakan Ekonomi Rakyat
Bupati Lamongan yang telah Lamongan Berbasis
DPRD RI Divisi IV bekerja sama Pedesaan).
Dirjen Ketahanan Pangan dengan USA
dan Hortikultura Kementan
Perwakilan Menteri Desa Jagung hasil
dan Daerah Tertinggal panen dijual
Perwakilan Kementerian sebagai pakan
Koperasi RI ternak disekitar
Seluruh Mantri Tani, PPL bahan olahan
Mitra Petani: BUMN Perum produk pangan
Bulog berbahan dasar
Stake Holder, Kepala Desa jagung
Mahasiswa Pendamping
2. Melakukan pengobatan dan Kondisi Peternak kurang Tahap penyembuhan dan
penanganan peternakan ternak Abses melakukan pemulihan luka sobelakn
domba di Dusun Penjalin, bagian pangkal sanitasi dan untuk cepat mongering dan
penanganan Abses pada ekornya memperhatikan tertutup demi menghindari
domba ekor gemuk. Bersama: menggunakan keadaan adanya lalat penyebab
Drh. Wisnu Widodo pengeluaran kesehatan ternak tumbuhnya belatung.
Pemilik Ternak Domba nanah manual, domba.
Mahasiswa pendamping penyuntikan
antibiotik, dan
penyemprotan
Busanek untuk
mengeringkan
luka sobekan
bekas nanah
(lalat tidak
nempel)
3. Melakukan kunjungan ke Populasi domba Bantuan Melakukan penyuluhan
peternak domba di Desa Lawak, Kec. Ngimbang pemasaran terkait sanitasi dan
bersama: tergolong banyak sangat perkandangan pada ternak
Drh. Fathur Nasrudin sehingga dapat membantu tetapi domba.
Mahasiswa Pendamping mencukupi banyak peternak
kebutuhan yang menjual
ketersedian dengan harga
daging domba murah kepada
kedepan. tengkulak harian.
,2017
Mengetahui,

Dosen pembimbing Pendamping

(..)
LAPORAN MINGGUAN PENDAMPINGAN
MINGGU ke-6
Nama Pendamping : Alexandria, M. A. L., Yuni Eka P. Nama Pembimbing : Suryaman Sule, S. ST. MSi
Wilayah Kerja : Ngimbang Kabupaten : Lamongan
Tanggal/ Priode :3 10 Mei 2017.
No Kegiatan Hasil Permasalahan Rencana tindak lanjut
1. Mengikuti pendataan Data untuk ISRA Terjadinya kawin Pengangan ternak
pemeriksaan gangguan organ (Identifikasi berulang (repeat dengan penyuntikan N19
reproduksi (Gangrep) di Dusun Saluran breeder) (hormone), Pemberian
Teguhan, Desa Mendogo, Reproduksi Terjadinya birahi N60, F60, F124.
Kecamatan Ngimbang. Akseptor) tenang (silent Dilakukan recording
Bersama: berjumlah : 43 heat) ternak berdasarkan
Drh. Wisnu Widodo ekor, sedangkan jenisnya, tahun lahir, dan
Terjadinya
Drh. Supratmi data untuk ternak kode ternak khusus.
Anestrus pada
Drh. Fathur Nasrudin gangrep Pemeriksaan (PKB) 2
berjumlahh: 34 siklus birahi
Bisri Mustofa (Petugas IB) bulan selanjutnya untuk
ekor. Terjadinya
AbduAdi (Petugas IB) mengetahui hasil
Hypofungsi pemeriksaan.
Mahasiswa Pendamping
Ovaria
2. Mengikuti pendataan Data untuk ISRA Terjadinya kawin Pengangan ternak
pemeriksaan gangguan organ (Identifikasi berulang (repeat dengan penyuntikan N19
reproduksi (Gangrep) di Dusun Saluran breeder) (hormone), Pemberian
Mawut, Desa Mendogo, Reproduksi Terjadinya birahi
N60, F60, F124.
Kecamatan Ngimbang. Akseptor) tenang (silent Dilakukan recording
Bersama: berjumlah: 50 heat) ternak berdasarkan
Drh. Wisnu Widodo ekor, sedangkan jenisnya, tahun lahir, dan
Terjadinya
Drh. Supratmi data untuk ternak kode ternak khusus.
Anestrus pada
Drh. Fathur Nasrudin gangrep Pemeriksaan (PKB) 2
berjumlahh: 29 siklus birahi
Bisri Mustofa (Petugas IB) bulan selanjutnya untuk
ekor. Terjadinya
AbduAdi (Petugas IB) mengetahui hasil
Hypofungsi pemeriksaan.
Mahasiswa Pendamping
Ovaria
3. Mengikuti pendataan Data untuk ISRA Terjadinya kawin Pengangan ternak
pemeriksaan gangguan organ (Identifikasi berulang (repeat dengan penyuntikan N19
reproduksi (Gangrep) di Dusun Saluran breeder) (hormone), Pemberian
Galeh, Desa Mendogo, Reproduksi Terjadinya birahi N60, F60, F124.
Kecamatan Ngimbang. Akseptor) tenang (silent Dilakukan recording
Bersama: berjumlah : 45 heat) ternak berdasarkan
Drh. Wisnu Widodo ekor, sedangkan jenisnya, tahun lahir, dan
Terjadinya
Drh. Fathur Nasrudin data untuk ternak kode ternak khusus.
Anestrus pada
Bisri Mustofa (Petugas IB) gangrep Pemeriksaan (PKB) 2
berjumlahh: 35 siklus birahi
AbduAdi (Petugas IB) bulan selanjutnya untuk
ekor. Terjadinya
Mahasiswa Pendamping mengetahui hasil
Hypofungsi pemeriksaan.
Ovaria
,2017

Mengetahui,

Dosen pembimbing Pendamping


LAPORAN MINGGUAN PENDAMPINGAN
MINGGU ke-7
Nama Pendamping : Alexandria M. A. L., Yuni Eka P. Nama Pembimbing : Suryaman Sule, S. ST. Msi
Wilayah Kerja : Ngimbang Kabupaten : Lamongan
Tanggal/ Priode : 11 18 Mei 2017
No Kegiatan Hasil Permasalahan Rencana tindak lanjut
1. Mengikuti pendataan Data untuk ISRA Terjadinya kawin Pengangan ternak
pemeriksaan gangguan (Identifikasi berulang (repeat dengan penyuntikan
organ reproduksi (Gangrep) Saluran breeder) N19 (hormone),
di Dusun Klambek, Desa Reproduksi Terjadinya birahi Pemberian N60, F60, F124.
Lawak, Kecamatan Aseptor) tenang (silent heat) Dilakukan recording
Ngimbang. Bersama: berjumlah : 50 ternak berdasarkan
Terjadinya Anestrus
Drh. Wisnu Widodo ekor, sedangkan jenisnya, tahun lahir,
pada siklus birahi
Drh. Fathur Nasrudin data untuk ternak dan kode ternak
gangrep Terjadinya Hypofungsi
Bisri Mustofa (Petugas IB) khusus.
berjumlahh: 21 Ovaria
AbduAdi (Petugas IB) Pemeriksaan (PKB) 2

Mahasiswa Pendamping ekor. bulan selanjutnya untuk


mengetahui hasil
pemeriksaan.
2. Penyuluhan Pemanfaatan Telah Banyak jerami padi Melakukan pembuatan
Jerami Padi Sido Jengkar melakukan yang dibuang sia- pakan fermentasi jerami
Di Dusun lemahbang Desa penyuluhan sia tampa diolah dengan bergilir diantara
Kedungmentawar, Kec. dengan kembali sehingga anggota poktan
Ngimbang partisipasi tidak dapat diolah
Bersama : peternak dan sebagai bahan
Sujono (Prtugas IB) petani telah pakan.
Ketua Kelompok Ternak terampil
Anggota Kelompok bertambah
Mahasiswa
pendamping
3. Mengikuti kegiatan Temu Rata-rata Perrmasalahannya: Memperbaiki system
Wicara Kelompok Tani pencapaian jarak tanam antar jarak tanam
kawasan Pengembangan jagung di tanaman terlalu
Teknologi Budidaya Jagung Lamongan jauh Diarahkan agar setiap
Modern 1.000 Ha di Ds. yaitu 5 10 Petani kurang poktan membuat pupuk
Cerme Kec. Ngimbang. ton/Ha menggunakan organic, oleh karena itu
Bersama: Produktivitas pupuk organik petani diberi pelatihan
Bupati Lamongan yang di capai di untuk membuat pupuk
Camat Ngimbang Kec. Sukorame organic dari limbah
Kepala Desa yaitu 9 ton/Ha, pertanian maupun
Poktan & Gapoktan Kec. Modo 10 peternakan.
PPL kec. Ngimbang, ton/Ha dan
PPL, Kec. Modo, PPL, Kec. Ngimbang
Kec, Sukorame dan PPL 11 ton/Ha
Kec. Bluluk
Polres dan Polda Kab.
Lamongan
4. Membuat demonstrasi cara Membuat Peternak kesulitan Penyediaan lahan HMT
pembuatan pakan fermentasi pakan dalam memperoleh sebagai
alternative dipokter Sido jerami 50 Kg pakan konsentrat penggembalaan dan
Jengkar, Desa Munungrejo system an-aerob dengan harga tinggi ditanami hijauan
bersama: selama 21 hari sehingga lebih Membuat ransum dari
Petugas (IB), Mahasiswa penyimpanan memberikan jerami limbah hasil pertanian.
kering untuk sapi
,2017

Mengetahui,

Dosen pembimbing Pendamping


LAPORAN MINGGUAN PENDAMPINGAN
MINGGU ke-8
Nama Pendamping : Alexandria, M. A. L., Yuni Eka P. Nama Pembimbing : Suryaman Sule, S. ST. Msi
Wilayah Kerja : Ngimbang Kabupaten : Lamongan
Tanggal/ Priode : 19 - 25 Mei 2017
No Kegiatan Hasil Permasalahan Rencana tindak lanjut
1. Mengikuti pendataan Data untuk ISRA Terjadinya kawin Pengangan ternak
pemeriksaan gangguan (Identifikasi berulang (repeat dengan penyuntikan
organ reproduksi (Gangrep) Saluran breeder) N19 (hormone),
di Dusun Kalongan, Desa Reproduksi Terjadinya birahi Pemberian N60, F60, F124.
Lawak, Kecamatan Aseptor) tenang (silent heat) Dilakukan recording
Ngimbang. Bersama: berjumlah: 64 ternak berdasarkan
Terjadinya Anestrus
Drh. Wisnu Widodo ekor, sedangkan jenisnya, tahun lahir,
pada siklus birahi
Drh. Fathur Nasrudin data untuk ternak dan kode ternak
gangrep Terjadinya Hypofungsi
Bisri Mustofa (Petugas IB) khusus.
berjumlah: 30 Ovaria
AbduAdi (Petugas IB) Pemeriksaan (PKB) 2

Mahasiswa Pendamping ekor. bulan selanjutnya untuk


mengetahui hasil
pemeriksaan.
2. Pertemuan Kelompok Tani Telah Kurangnya Melakukan pengecekan
Ternak Berkembang di melakukan pengetahuan hasil akhir pembuatan
Desa Kedungmentawar, demonstrasi peternak terhadap pakan alternative
Kecamatan Ngimbang. cara teknologi pakan dengan uji daya
Bersama: pembuatan yang sesunggunya palatabilitas ternak.
Drh. Fathur Nasrudin pakan mereka mampu
Kepala Desa alternative dan melakukan.
Ketua Pokter dan anggota pengembangan
Mahasiswa pendamping probiotik EM-4.

3. Mengikuti Kegiatan Rata-rata Memperbaiki system


Pembagian Alsintan bagi mendapatkan pengelolaan traktor baik
kelompok tani di Kec. Modo, bantuan itu sewa atau di pakai
Kec.Bluluk dan Kec. Alsintan per kelompok.
Ngimbang. Bantuan dana kecamatan
cukai perkebunan dan diantaranya 15
tanaman pangan APBD II. traktor kec,
Bersama: Ngimbang. 18
PPL, Mantri Tani traktor kec,
KUPT Kec Ngimbang Bluluk.
Ketua Poktan
Mahasiswa pendamping
4. Mengikuti pendataan Data untuk ISRA Terjadinya kawin Pengangan ternak
pemeriksaan gangguan (Identifikasi berulang (repeat dengan penyuntikan
organ reproduksi (Gangrep) Saluran breeder) N19 (hormone),
di Dusun Gurit, Desa Reproduksi Terjadinya birahi Pemberian N60, F60, F124.
Drujugurit, Kecamatan Aseptor) tenang (silent heat) Dilakukan recording
Ngimbang. Bersama: berjumlah: 61 Terjadinya Anestrus ternak berdasarkan

Drh. Wisnu Widodo ekor, sedangkan jenisnya, tahun lahir,
pada siklus birahi
Drh. Fathur Nasrudin data untuk ternak dan kode ternak
gangrep Terjadinya Hypofungsi
Bisri Mustofa (Petugas IB) khusus.
berjumlah: 40 Ovaria
AbduAdi (Petugas IB) Pemeriksaan (PKB) 2
Mahasiswa Pendamping ekor. bulan selanjutnya untuk
mengetahui hasil
pemeriksaan.
,2017

Mengetahui,
Dosen pembimbing Pendamping

LAPORAN MINGGUAN PENDAMPINGAN


MINGGU ke-9
Nama Pendamping : Alexandria, M. A. L., Yuni Eka P. Nama Pembimbing : Suryaman Sule, S. ST. Msi
Wilayah Kerja : Ngimbang Kabupaten : Lamongan
Tanggal/ Priode : 26 Mei 2 Juni 2017
No Kegiatan Hasil Permasalahan Rencana tindak lanjut
1. Kunjungan jaringan irigasi Bantuan Ada beberapa kontur Mengandalkan aliran
bantuan pompa air di poktan pompanisasi yang lahan yang tidak sungai dan tadah hujan
Jaya Mandiri Tingan Desa diberikan oleh dapat dijangkau oleh
Ganggangtingan Kec, dinas pertanian pengairan pompo
Ngimbang. Bersama: sudah di pasang apabila luasan lahan
PPL, Mantri Tani dan mulai melebihi 500 meter
Ketua Poktan dipergunakan dari sumber
Mahasiswa Pendamping pengairang pengairan.
kelompok.
2. Kunjungan jaringan irigasi Bantuan Sumber air lebih Pengajuan untuk
bantuan pompa air di poktan pompanisasi yang rendah dari kontur pembuatan bendungan
Srilestari Karangrejo Desa diberikan oleh lahan sehingga yang ada di tengah
Ganggangtingan Kec, dinas pertanian menyulitkan untuk tengah lahan kelompok.
Ngimbang. Bersama: sudah di pasang pompanisasi.
PPL, Mantri Tani dan mulai
Ketua Poktan dipergunakan
Mahasiswa Pendamping pengairang
kelompok.
3. Kunjungan Penerimaan Kecamatan Masih kesulitan Memanfaatkan bantuan
bantuan Hand Traktor di ngimbang Desa dalam pengelolaan dengan sesuai
poktan Sumberdadi Desa Ganggangtingan bantuan hand traktor. kebutuhan petani.
Ganggangtingan Kec, mendapatkan 2
Ngimbang. Bersama: hand traktor.
PPL, Mantri Tani
Ketua Poktan
Mahasiswa Pendamping
4. Kunjungan Penerimaan Kecamatan Kurang SDM untuk Memanfaatkan bantuan
bantuan Hand Traktor di ngimbang Desa menjalankan hand dengan sesuai
poktan Sumber Koyo Desa Mendogo traktor. kebutuhan petani.
Mendogo Kec, Ngimbang. mendapatkan
Bersama: bantuan 3 hand
PPL, Mantri Tani traktor beserta
Ketua Poktan rotary
Mahasiswa Pendamping
5. Kunjungan Penerimaan Poktan Mekar Pengerjaan RJIT Memanfaatkan bantuan
bantuan jaringan irigasi Sari mendapatkan tergolong lambat dengan sesuai
poktan Mekarsari Dusun pengajuan RJIT akibat kekurangan kebutuhan petani.
Mawut Desa Mendogo Kec, tahun 2016 dan tenaga kerja dan
Ngimbang. Bersama: telah di realisasi barengan dengan
PPL, Mantri Tani mulai maret 2017 kegiatan panen.
Ketua Poktan dengan panjang
Mahasiswa Pendamping total 500 m2
,2017

Mengetahui,

Dosen pembimbing Pendamping


LAPORAN MINGGUAN PENDAMPINGAN
MINGGU ke-10
Nama Pendamping : Alexandria, M. A. L., Yuni Eka P. Nama Pembimbing : Suryaman Sule, S. ST. Msi
Wilayah Kerja : Ngimbang Kabupaten : Lamongan
Tanggal/ Priode : 3 6 Juni 2017
No Kegiatan Hasil Permasalahan Rencana tindak lanjut
1. Kunjungan jaringan irigasi Desa Mendogo Ada beberapa kontur Mengandalkan aliran
bantuan pompa air di poktan hanya lahan yang tidak sungai dan tadah hujan
Sumber Teguh Desa mendapatkan 1 dapat dijangkau oleh
Mendogo Kec, Ngimbang. Pompa air pengairan pompo
Bersama: Bantuan apabila luasan lahan
PPL, Mantri Tani pompanisasi yang melebihi 500 meter
Ketua Poktan diberikan oleh dari sumber
Mahasiswa Pendamping dinas pertanian pengairan.
sudah di pasang
2. Kunjungan jaringan irigasi Mendapatkan 2 Memanfaatkan bantuan
bantuan Hand Traktor di Hand Traktor dan dengan sesuai
poktan Sumber Teguh 1 pompa air kebutuhan petani.
Desa Mendogo Kec,
Ngimbang. Bersama:
PPL, Mantri Tani
Ketua Poktan
Mahasiswa Pendamping
3. Kunjungan Penerimaan Mendapatkan 2 Memanfaatkan bantuan
bantuan Hand Traktor di Hand Traktor dan dengan sesuai
poktan Teguh Madu Desa 1 pompa air kebutuhan petani.
Mendogo Kec, Ngimbang.
Bersama:
PPL, Mantri Tani
Ketua Poktan
Mahasiswa Pendamping
4. Kunjungan Panen Garbis di Tingkat Pangsar pasar masih Dijual sendiri ke konsumen
lahan poktan Kec, produktifitasnya dikuasai oleh
Ngimbang. Bersama: tinggi tengkulak
PPL, Mantri Tani
Ketua Poktan
Mahasiswa Pendamping
,2017

Mengetahui,

Dosen pembimbing Pendamping


LAPORAN MINGGUAN PENDAMPINGAN
MINGGU ke-10
Nama Pendamping : Alexandria, M. A. L., Yuni Eka P. Nama Pembimbing : Suryaman Sule, S. ST. Msi
Wilayah Kerja : Ngimbang Kabupaten : Lamongan
Tanggal/ Priode : 3 6 Juni 2017
No Kegiatan Hasil Permasalahan Rencana tindak lanjut
1. Kunjungan jaringan irigasi Desa Mendogo Ada beberapa kontur Mengandalkan aliran
bantuan pompa air di poktan hanya lahan yang tidak sungai dan tadah hujan
Sumber Teguh Desa mendapatkan 1 dapat dijangkau oleh
Mendogo Kec, Ngimbang. Pompa air pengairan pompo
Bersama: Bantuan apabila luasan lahan
PPL, Mantri Tani pompanisasi yang melebihi 500 meter
Ketua Poktan diberikan oleh dari sumber
Mahasiswa Pendamping dinas pertanian pengairan.
sudah di pasang
2. Kunjungan jaringan irigasi Mendapatkan 2 Memanfaatkan bantuan
bantuan Hand Traktor di Hand Traktor dan dengan sesuai
poktan Sumber Teguh 1 pompa air kebutuhan petani.
Desa Mendogo Kec,
Ngimbang. Bersama:
PPL, Mantri Tani
Ketua Poktan
Mahasiswa Pendamping
3. Kunjungan Penerimaan Mendapatkan 2 Memanfaatkan bantuan
bantuan Hand Traktor di Hand Traktor dan dengan sesuai
poktan Teguh Madu Desa 1 pompa air kebutuhan petani.
Mendogo Kec, Ngimbang.
Bersama:
PPL, Mantri Tani
Ketua Poktan
Mahasiswa Pendamping
4. Kunjungan Panen Garbis di Tingkat Pangsar pasar masih Dijual sendiri ke konsumen
lahan poktan Kec, produktifitasnya dikuasai oleh
Ngimbang. Bersama: tinggi tengkulak
PPL, Mantri Tani
Ketua Poktan
Mahasiswa Pendamping
,2017

Mengetahui,

Dosen pembimbing Pendamping

Anda mungkin juga menyukai