Anda di halaman 1dari 5

HASIL DAN PEMBAHASAN [Calibri, 11 pt, cetak tebal, spasi tunggal] (1-3 halaman)

Dari penelitian yang sudah dijalankan selama tanggal 04-09 Desember 2023 di Dinas Pertanian Kab.
Asahan maka terdapat beberapa hasil yang didapatkan selama beberapa hari kegiatan. Untuk penelitian
pun bukan diambil berdasarkan pandangan dari Dinas Pertanian saja namun juga berdasarkan hasil
wawancara di lapangan.

Tabel Waktu dan Tahap Pelaksanaan Kegiatan

TANGGAL PELAKSANAAN KEGIATAN


NO. URAIAN KEGIATAN
DESEMBER

4 5 6 7 8 9

1. Pengenalan dengan Dinas


Pertanian Kabupaten Asahan

2. Pengumpulan data

3. Wawancara dengan Dinas


Pertanian dan pihak terkait

4. Penutupan

Dari hasil penelitian yang akan disampaikan menunjukkan peran Dinas Pertanian Kab. Asahan dalam
program yang mejadi fokus penelitian yaitu diversifikasi dan ketahanan pangan.

 Memfasilitasi peningkatan produksi tanaman


Salah satu peran Dinas Pertanian Kabupaten Asahan adalah memberikan fasilitas salah satunya adalah
pemberian bantuan, mulai dari bantuan benih padi, bibit berbagai macam tanaman, bantuan alat
pertanian, bantuan saprodi (bantuan sarana produksi), dan lain-lain. Tujuan dari pemberian benih untuk
petani agar hasil yang didapatkan oleh petani berkualitas tinggi dan dapat meningkat hasil panen yang
akan didapatkan. Bantuan benih tersebut diberikan kepada petani melalui kelompok tani.

Bantuan lain yang diberikan oleh Dinas Pertanian adalah bantuan alsinta (alat mesin pertanian), namun
sayangnya setelah kami melakukan wawancara dengan beberapa petani yang ada di daerah Rawang
Baru Kec. Rawan Panca Arga, dan di Kec. Air Joman Kabupaten Asahan, kami mendapatkan informasi
bahwa bantuan-bantuan tersebut memang ada tetapi jarang dan hanya diberikan satu kali dalam
setiap tahun contohnya bantuan alsintan (alat mesin pertanian), bantuan yang diberikan meliputi alat
pra tanam, panen, dan pasca panen.
Selain fasilitas perbenihan dan juga fasilitas penerapan teknologi produksi, fasilitas dalam rangka
peningkatan produksi tanaman pangan yang lain adalah adanya fasilitas penggunaan pupuk dan
pestisida. Saat ini pada kondisi lapangan banyak petani yang mengeluh tentang mahalnya harga pupuk.
Mengatasi permasalahan mahalnya pupuk, maka Dinas Pertanian Kabupaten Asahan memiliki
beberapa alternatif diantaranya yaitu memberikan bantuan berupa pupuk NPK non subsidi, kompos,
pestisida, pupuk organik, dan pupuk hayati cair. Para petani pun merasa terbantu dengan adanya
bantuan ini meskipun frekeunsi pmberiannya dalam setahun hanya beberapa kali.

 Pembinaan kepada kelompok petani


Bimbingan adalah hal yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Asahan melalui divisi bidang
prasarana, sarana, dan penyuluhan. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan para petani adalah melalui bimbingan yang diberikan kepada petani. Upaya perwujudan
yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Asahan dari peran tersebut adalah pemberian
bimbingan kepada kelompok tani aktif, membantu penyaluran bantuan membentuk perkumpulan
kelompok tani, membina kelompok-kelompok tani, dan membuat sekolah tani yang disebut sekolah
lapang (SL).

Sekolah Lapangan (SL) yang sudah diberikan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) kepada petani
diantaranya Sekolah Lapangan (SL) terkait bimbingan pembuatan pupuk organik dan anorganik pada
tanaman padi, Sekolah Lapangan (SL) terkait pemasaran hasil perkebunan karet di Kabupaten Asahan,
dan Sekolah Lapangan (SL) terkait bimbingan pengendalian hama terpadu pada tanaman kakao.

Kajian lapangan mengenai peran Dinas Pertanian Kab. Asahan dalam meningkatkan produksi
pertanian lokal dalam upaya menjamin ketahanan pangan di Kab. Asahan telah dilakukan oleh
Dinas Pertanian Kab. Asahan, namun pelaksanaannya kurang efektif. Ada kekhawatiran
mengenai upaya diversifikasi, yang dimaksud karena fokus masyarakat masih pada konsumsi beras
serta mayoritas perkebunan yang didominasi lahan yang bukan pangan pokok seperti sawit, karet dan
pala sehingga hal ini belum berhasil.

Dinas Pertanian Kab. Asahan sudah melakukan upaya dalam bidang ketahanan pangan seperti
melakukan bimbingan atas petani sehingga produksi yang dihasilkan berkualitas, bantuan bibit yang
menghasilkan jumlah produksi yang bertambah ditiap tahunnya dan bantuan alat mesin sehingga
produksi berjalan dengan mudah. Namun hal ini memang perlu ditinju kembali keefektifannya.
Mengingat setelah beberapa kali mewawancarai petani terdapat beberapa oknum yang mengkonsumsi
bantuan yang diberikan secara pribadi, Dinas Pertanian harus melakukan pengawasan ketat atas upaya
yang salah ini. Upaya yang dilakukan Dinas Pertanian sudah berkesinambungan dengan ketahanan
pangan namun masih tidak efektif di lapangan maka dari itu perlu control penuh atas produksi Kab.
Asahan dari Dinas Pertanian.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 15/Permentan/OT.140/2/2013 Tentang Program


Peningkatan Diversifikasi Dan Ketahanan Pangan Masyarakat Badan Ketahanan Pangan Tahun
Anggaran 2013. Perlu adanya Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dengan sub kegiatan:
gerakan dan kampanye P2KP, lomba cipta menu B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman),
promosi media massa dan pameran diversifikasi.

Maka Dinas Pertanian masih belum dapat melakukan diversifikasi pangan yang sesuai. Tidak adanya
gerakan penganekaragaman pangan dan sosialisasi tentang adanya makanan pokok mengganti beras
menunjukkan bahwa Dinas Pertanian hanya berfokus pada produksi lokal dalam segi upaya memberi
bantuan alat mesin dan bantuan benih pupuk. Seharusnya Dinas Pertanian dapat lebih memperhatikan
lagi Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 15/Permentan/OT.140/2/2013 Tentang Program Peningkatan
Diversifikasi Dan Ketahanan Pangan Masyarakat Badan Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2013.
Sehingga masyarakat dapat lebih memahami diversifikasi pangan yang akan sangat membantu
menyeimbangkan hasil produksi lokal dengan penganekaragaman pangan yang ada.

Dampak yang ditimbulkan jika diversifikasi dan ketahanan pangan ini terjalankan akan sangat baik untuk
masyarakat dan memberikan gerakan baru dari segi bidang pertanian dan ketahanan pangan. Masyarakat
akan sangat terbantu jika hasil dari program Penganekaragaman Konsumsi Pangan dari Menteri
Pertanian ini terjalankan di Kabupaten Asahan. Konsumsi bahan pangan akan seimbang terutama di
produksi sehingga masyarakat tidak terfokus pada beras sebagai bahan pokok utama. Lumbung pangan
pun akan menjadi semakin baik sehingga cadangan pangan akan terus ada yang akan menimbulkan
efek panjang dalam bidang pertanian dan pangan.

Untuk perubahan dari Dinas Pertanian Kab. Asahan belum terlihat jelas sebab program
diversifikasi dan ketahanan pangan belum terjalankan dengan baik. Perubahan yang pasti
terjadi akan berdampak kepada masyarakat yang pastinya akan kearah positif sebab yang
diupayakan dalam hal ini adalah penganekaragaman konsumsi pangan agar masyarakat dapat
beradaptasi dengan pangan selain beras.
1.Wawancara dengan petani sawah dan kebun

2. Wawancara dengan Dinas Pertanian


3. Pengambilan data produksi

KESIMPULAN

Dinas Pertanian memiliki peran dalam mengembangkan produksi pangan lokal. Ini bertujuan
untuk menambah alternatif pangan yang dapat mengimbangi pertumbuhan penduduk sehingga
kedaulatan pangan dan kemandirian pangan dapat tercapai. Selain itu ini juga akan
mempermudah daerah untuk tetap bertahan jika suatu saat terjadi kekurangan terutama dalam
bahan pokok beras di daerah tersebut. Cadangan Pangan harus tersedia setiap saat, dan dapat
segera dikonsumsi dengan harga yang wajar dan terjangkau oleh masyarakat.

Dalam fokus ini maka Dinas Pertanian harus mempunyai program-program yang selain dapat
menambah jumlah produksi lokal dan menjaga kualitas mutu pangan maka harus juga
memahami akan keanekaragaman bahan pokok yang dimiliki cakupan daerahnya. Peraturan dan
Undang-undang juga sudah ditetapkan maka hanya tinggal pelaksanaan dari Dinas Pertanian
yang harus diperhatikan. Dalam segi program yang sudah ada bukan berarti ini tidak bagus,
program yang dimiliki sudah menjadi acuan dalam proses diversifikasi dan ketahanan pangan.
Maka program yang sudah ada diharapkan dapat dikembangkan lebih inovatif lagi dengan tetap
mengacu pada kebijakan menteri dan kepala daerah.

Anda mungkin juga menyukai