1
11. Para petani serta tamu undangan sekalian yang saya
banggakan.
2
diupayakan pengembangannya karena telah berperan sebagai
penyedia pangan untuk ketahanan pangan Daerah, penyediaan
lapangan kerja dan sumber pendapatan masyarakat demi menuju
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3
Selain itu faktor iklim yang tidak bisa dikendalikan juga
merupakan tantangan bagi para petani, dinamika iklim yang
tercermin dalam bentuk variabilitas iklim menurut ruang dan waktu.
Tantangan ini semakin berat karena suhu udara secara global terus
meningkat, yang merupakan penyebab utama perubahan iklim
global. Perubahan iklim global ditandai antara lain oleh peningkatan
intensitas kejadian anomali iklim. Kegalauan curah hujan yang
seiring dengan terjadinya perubahan iklim, tidak hanya
menyebabkan perubahan jumlah curah hujan, tetapi juga
menyebabkan pergeseran awal musim hujan dan awal musim
kemarau. Fluktuasi, frekuensi, dan intensitas anomali iklim yang
makin meningkat, sangat nyata pengaruhnya terhadap produksi
padi, sebagai akibat dari penurunan luas tanam, luas panen, dan
hasil pada saat terjadi anomali iklim.
Anomali iklim berdampak juga terhadap perubahan pola
tanam, baik di lahan sawah irigasi maupun lahan tadah hujan. Oleh
sebab itu perubahan iklim menjadi tantangan yang serius terhadap
kemandirian dan ketahanan pangan nasional, termasuk
implementasi program peningkatan beras nasional melalui upaya
peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam. Oleh karena
itu saya berharap kita semua dapat bekerjasama untuk menghadapi
tantangan ini.
Saya menghimbau kepada seluruh penyuluh pertanian agar
terus meningkatkan pembinaan dan bimbingan kepada petani kita,
4
sehingga para petani terbantu dalam peningkatan produksi dimasa
mendatang.
Pada kesempatan ini saya juga ingin menegaskan kembali
bahwa saat ini petani harus memperoleh jaminan sosial, yaitu
melalui program BPJS Ketenagakerjaan. Dengan adanya program
tersebut para petani memiliki hak yang sama dengan karyawan
perusahaan maupun PNS untuk mendapat pelayanan atau asuransi
ketenagakerjaan. Oleh karena itu saya mendorong para petani
untuk menjadi peserta aktif pada program jaminan sosial
ketenagakerjaan untuk mendapatan perlindungan dari risiko
kecelakaan kerja dan kematian.
5
sehingga ketahanan pangan kita tetap terjaga. Diversifikasi pangan
ini bertujuan untuk menggali dan meningkatkan penyediaan
berbagai komoditas pangan sehingga terjadi penganekaragaman
konsumsi pangan masyarakat.
Diversifikasi konsumsi pangan tersebut tidak dimaksudkan
untuk mengganti beras secara total tetapi mengubah pola konsumsi
pangan masyarakat sehingga masyarakat akan mengkonsumsi lebih
banyak jenis pangan dan lebih baik gizinya. Pangan yang
dikonsumsi akan beragam, bergizi dan berimbang. Dengan
mengonsumsi makanan yang beranekaragam, kekurangan zat gizi
pada jenis makanan tertentu dapat dilengkapi oleh zat gizi dari
makanan yang lain sehingga tubuh memperoleh gizi seimbang dan
ini akan berdampak pada produktivitas masyarakat serta generasi
selanjutnya.
Di Indonesia terdapat pedoman untuk mengukur diversifikasi
konsumsi pangan termasuk pangan pokok yang dikenal dengan
Pola Pangan Harapan (PPH). Tahun 2022 PPH Kabupaten Landak
adalah 85,8. Angka tersebut melebihi target yang telahh ditetapkan
pada tahun sebelumnya namun secara nasional PPH diharapkan
dapat mencapai angka 100.
Demikian sambutan dari saya. Terima kasih atas
perhatiannya. Maju terus petani di Kabupaten Landak !.
Selamat Pagi,
Adil Ka’ Talino, Bacuramin Ka’ Saruga, Basengat Ka’ Jubata
6
Bupati Landak