Anda di halaman 1dari 6

MENGANALISIS POTENSI MINYAK KELAPA DI TANAH MANDAR

KABUPATEN MAJENE

Ananda Tryo Kusuma

Jurusan Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Makassar, Kampus UNM Parangtambung,


Jl. Manuruki Raya, Makassar, 0812-4282-6219 geografi@unm.ac.id.

ABSTRAK

Minyak kelapa Mandar merupakan salah satu produk olahan dari kelapa yang menjadi salah
satu produk unggulan di Sulawesi Barat khususnya di daerah Majene. Persebaran pengolahan
minyak asli Mandar di Kecamatan-kecamatan tersebut juga bervariasi. Minyak kelapa
Mandar di berbagai kecamatan-kecamatan Kabupaten Majene Propinsi Sulawesi Barat,
sangat disukai oleh masyarakat Mandar. Hal ini dikarenakan aromanya yang khas dan tidak
banyak dimiliki oleh pembuat minyak kelapa di tempat lain. Proses pembuatan minyak
kelapa mandar ini menggunakan cara tradisional, yakni minyak dibuat dari santan kental
dengan teknik pemanasan atau dikenal dengan cara basah. Minyak yang dihasilkan ini
memiliki aroma wangi yang tidak banyak dimiliki oleh pembuat minyak Mandar di tempat
lain

PENDAHULUAN

Kelapa merupakan komoditas yang strategis dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena
perannya yang besar meliputi social, budaya, sumber pendapatan dan lain sebagainya.
Prakosa (2002) menyatakan bahwa, permasalahan yang dihadapi oleh agribisnis perkelapaan
cukup kompleks. Peran kelapa sebagai bahan baku minyak goreng pada saat ini sudah
tergeser oleh kelapa sawit yang harganya relatif lebih murah. Sehingga kurang peluang untuk
memperoleh tambahan pendapatan ataupun nilai tambah dari hasil usaha. Keterkaitan
subsistem budidaya (on-farm) dengan input dan pengolahan output (off-farm) masih jauh dari
keterpaduan. Akibatnya, peluang menciptakan efisiensi dan nilai tambah tidak dapat diraih
secara optimal. kecil menengah yang berjalan di Kecamatan Sungai Batang.Cara ini
dimaksudkan untuk dapat mempertahankan struktur bahan kimia tanaman yang terjadi secara
alami (Indrayana dkk, 2020).

Di Sulawesi Barat, Kelapa dalam termasuk salah satu komoditas perkebunan yang sangat
prospektif dan potensial untuk pengembangan bioindustri berkelanjutan, karena memiliki
peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan perekonomian daerah. Ini terlihat dari luas
areal pertanaman kelapa dalam di Provinsi Sulawesi Barat yaitu 42.947 hektar dengan total
produksi terus mengalami peningkatan dari tahun 2017 ke 2018 yakni dari 36.469 ton naik
menjadi 36.644 ton (BPS Sulawesi Barat, 2019). Produk yang dihasilkan oleh petani kelapa
dalam di Sulawesi Barat berupa kelapa butiran, kopra dan minyak goreng yang diolah secara
tradisional, sedangkan limbah berupa tempurung, sabut, dan air kelapa belum dimanfaatkan
secara optimal Struktur industri kelapa tersebut menyebabkan nilai tambah yang diperoleh
dari proses pengolahan kelapa tidak maksimal dan tidak memberi peluang petani ikut
menikmati nilai tambah yang tercipta dalam proses pengolahan hasil kelapa (Indrayan dkk,
2020).

Tulu , Kec. Banggae Timur , Kab. Majene merupakan salah satu desa yang banyak terdapat
kegiatan agribisnis, salah satunya adalah usaha minyak kelapa yang berskala rumah tangga,
dan salah satu produsennya adalah Ibu Rubiah. Ketut Indrayana dkk (2020) menyatakan
bahwa Setiap bisnis memerlukan pemahaman layak atau tidak layak usaha tersebut untuk di
bangun. Majene merupakan salah satu daerah penghasil kelapa di Indonesia, dengan jumlah
produksi kelapa mencapai 9687,64 ton (Rahasia dkk, 2020).

Kelapa dikenal sebagai tanaman yang multifungsi karena hampir semua bagian dari tanaman
kelapa mulai dari batang, daun hingga buahnya dapat digunakan untuk berbagai keperluan
dalam kehidupan. Di antara bagian tanaman kelapa, daging buah kelapa yang paling banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat baik sebagai makanan maupun diolah menjadi minyak.
Pembuatan minyak dari kelapa telah banyak dilakukan oleh masyarakat desa tak terkecuali
masyarakat di Kampung Tulu, Labuang Kecamatan Banggae Timur Kabupaten Majene. Desa
ini dikenal sebagai Kappung Pappolana yakni daerah penghasil minyak kelapa Mandar.
Proses pembuatan minyak kelapa di desa ini menggunakan cara tradisional, yakni minyak
dibuat dari santan kental dengan teknik pemanasan atau dikenal dengan cara basah. Minyak
yang dihasilkan didaerah ini memiliki aroma wangi yang tidak banyak dimiliki oleh pembuat
minyak Mandar di tempat lain Disamping itu, menurut salah seorang pedagang yang juga
produsen minyak kelapa mandar mengatakan bahwa minyak kelapanya dapat bertahan
berbulan-bulan. Kekhasan aroma minyak kelapa Mandar dan pemahaman masyarakat mandar
bahwa minyak kelapa mandar dapat disimpan berbulan-bulan menyebabkan masyarakat
mengkonsumsi minyak kelapa Mandar (Musafira dkk, 2020)

Penduduk Desa di beberapa kabupaten provinsi Sulawesi Barat, mayoritas penduduknya


adalah petani yang bergerak di bidang pertanian dan perkebunan. Potensi kelapa yang
dimiliki yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Kelapa yang dipanen setiap 3 (tiga) bulan
hanya diolah menjadi kopra atau minyak goreng yang oleh masyarakat luas di Sulawesi barat
kenal dengan minyak Mandar. Virgin coconut oil (VCO) didefinisikan sebagai Minyak
kelapa murni diperoleh dari inti kelapa matang, segar, dengan cara mekanis atau alami,
dengan atau tanpa menggunakan panas dan tanpa pemurnian kimia. Dari sisi keberhasilan
masyarakat dalam membuat produk Virgin coconut oil (VCO), muncul masalah baru ialah
bagaimana cara memasarkan produk, yang saat ini diketahui Virgin coconut oil (VCO)
sebagai produk yang cukup sulit untuk ditemui ataupun diketahui oleh masyarakat luas. Saat
ini langkah yang ditawarkan oleh penulis, bagaimana mengidentifikasi konsumen sehingga
dapat dengan mudah dalam penentuan segmentasi serta target dari produk Virgin coconut oil
(VCO) di Sulawesi Barat khususnya (Erwin dkk, 2022).

Tak terlepas dari mitra yaitu rendahnya tingkat pengetahuan,keterampilan kelompok mitra
sehingga belum mampu mengolah limbah buangan pembuatan minyak menjadi produk yang
bernilai ekonomis, Belum menerapkan teknologi tepat guna (TTG) dakam pengolahan limbah
minyak kelapa menjadi produk yang berinlai ekonomis, kurangnya pendampingan terhadap
kelompok mita sehingga tidak dapat mengolah menjadi produk bernilai ekonomis dan
kelompok mitra sangat lemah manjemen kewirausahaan dalam pembukuan hasil usaha jika
peluang pasar dapat di optmalkan dengan baik maka mampu meningkatkan nilai tambah,
perluasan kesempatan kerja,sebagai sarana yang baik untuk mentransformasikan masyarakat
petani menjadi masyarakat industri memasuki millenium ke tiga (Nurhayati dkk, 2019).

TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan artikel ini yakni menganalisis minyak kelapa yang terdapat di
kabupaten majene.

METODE PENULISAN

Adapun metode yang digunakan adalah metode kajian literatur. Metode ini merupakan data
tidak lamgsung yang dimana diperoleh melalui literatur disertai dengan catatan-catatan
lainnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Industri di Kabupaten Majene yang dapat menyerap tenaga kerja adalah industri pengolahan
minyak asli Mandar. Kerja produktif memerlukan keterampilan kerja yang sesuai dengan isi
kerja sehingga bisa menimbulkan penemuan-penemuan baru untuk memperbaiki cara kerja
atau minimal mempertahankan yang sudah baik. Kerja produktif memerlukan prasarat lain
sebagi pendukung yaitu: Kemauan kerja yang tinggi, lingkungan kerja yang nyaman,
penghasilan yang dapat memenuhi kehidupan minimum, jaminan sosial yang memadai,
kondisi kerja yang manusiawi dan hubungan kerja yang harmonis. Majene dari 8 Kecamatan.

Persebaran pengolahan minyak asli Mandar di Kecamatan-kecamatan tersebut juga bervariasi.


Banggae Timur merupakan 1 Kecamatan dengan jumlah industri pengolahan minyak asli
Mandar terbanyak, yaitu 9 pengolahan minyak asli Mandar. Kecamatan Banggae dengan
jumlah pengolahan minyak asli Mandar sebanyak 8 industri pengolahan, serta
Kecamatan Tubo, Sendana dan Pamboang masing-masing 1 industri pengolahan minyak asli
Mandar. Dilihat dari jumlah tenaga kerjanya Kecamatan Banggae Timur memiliki jumlah
tenaga kerja yang paling banyak.

Jumlah tenaga kerja pada industri pengolahan minyak asli Mandar di Kecamatan Banggae
Timur sebanyak 101 orang dan merupakan jumlah paling banyak dibandingkan dengan
Kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Majene, sedangkan Kecamatan banggae dengan
jumlah tenaga kerja pada industri pengolahan minyak asli Mandar sebanyak 57 serta
kecamatan Tubo jumlah tenaga kerjanya sebanyak 6 orang, kecamatan kecamatan lain di
Kabupaten Majene, sedangkan Kecamatan banggae dengan jumlah tenaga kerja pada industri
pengolahan minyak asli Mandar sebanyak 57 serta Kecamatan Tubo jumlah tenaga kerjanya
sebanyak orang, kecamatan Sendana jumlah tenaga kerjanya sebanyak 15 orang, dan
kecamatan Pamboang dengan jumlah tenaga kerjanya sebanyak 4 orang.
Berikut disajikan gambar 1.1 distribusi persentase tenaga kerja pada pengolahan minyak
goreng asli berilut data perkiraan di mandar

Distribusi persentase persebaran tenaga kerja pada industri pengolahan minyak asli Mandar di
Kabupaten Majene tahun 2019- 2020 diatas diketahui bahwa Kecamatan Banggae Timur
memiliki distribusi persentase paling besar 53%. Kecamatan Banggae memiliki distribusi
persentase terbesar kedua dengan distribusi persentase sebesar 20% kemudian Kecamatan
Tubo dengan distribusi persentase sebesar 15% dari total tenaga kerja pada industri
pengolahan minyak asli Mandar di Kabupaten Majene.

Distribusi terendah ditunjukan oleh Kecamatan Sendana dengan distribusi persentase sebesar
8%dan Pamboang dengan distribusi persentase sebesar 4%. Berdasarkan data dengan
banyaknya jumlah industri di Kecamatan tersebut juga berpengaruh pada banyaknya jumlah
tenaga kerja yang digunakan serta banyaknya kapasitas produksi yang akan dihasilkan.
Beriku adalah salah satu gambar hasil produk minyak kelapa yang ada di lingkungan Tulu
kecamatan Banggae timur, kabupaten Majene. Gambar 1.2 hasil akhir proses minyak kelapa.
Tabel 1.2 Perkembangan Jumlah Industri Pengolahan Minyak Asli Mandar di Kecamatan
Banggae Timur.

Tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 12 industri minyak asli Mandar yang tersebar di
Kecamatan Banggae Timur tahun 2019 pada awal tahun 2020 bahwa jumlah industri minyak
asli Mandar di Kecamatan Banggae Timur menjadi 9 industri. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan diketahui bahwa faktor pemasaran merupakan faktor utama penyebab tidak
mampu berkembangnya industri minyak asli Mandar tersebut yang akhirnya menyebabkan
industri tersebut gulung tikar dan hanya tersisa 11 industri minyak asli Mandar. Produktifitas
tenaga kerja di industri pengolahan minyak asli Mandar di kecamatan Banggae Timur sangat
bervariasi di lihat dari jumlah tenaga kerja dan kapasitas produksi per-tahun per-industri
pengolahan minyak asli Mandar di Kecamatan Banggae Timur.

Data dari Dinas Koperasi, UKM, Perindag Kabupaten Majene tahun 2016 menunjukkan
bahwa jumlah tenaga tertentu yang seharusnya dapat menghasilkan produktifitas lebih
ternyata tidak demikian. Misalnya dapat dilihat pada pengolahan Basri Kadir jumlah tenaga
kerja 15 orang dapat menghasilkan kapasitas produksi/(liter) adalah sebesar 3.500 liter akan
tetapi pada pengolahan Hasanah dengan jumlah tenaga kerja 6 orang mengapa dapat
menghasilkan produktivitas lebih banyak dibandingkan dengan pengolahan Basri Kadir. Hal
ini menunjukan bahwa ada permasalahan yang mempengaruhi produkvitas tenaga kerja
Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satuh faktor dalam proses produksi. Dengan
adanya permasalahan tersebut dan dengan melihat faktor upah, tingkat pendidikan dan
teknologi yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada industri minyak asli Mandar.

KESIMPULAN

Kelapa dikenal sebagai tanaman yang multifungsi karena hampir semua bagian dari tanaman
kelapa mulai dari batang, daun hingga buahnya dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Di antara bagian tanaman kelapa, daging buah kelapa yang paling banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat baik sebagai makanan maupun diolah menjadi minyak, Pembuatan minyak dari
kelapa telah banyak dilakukan oleh masyarakat kabupaten majene. Kabupaten majene dapat
dikatakan sebagian daerah yang mempunyai potensi yang tinggi sebagai penghasil minyak
kelapa. Namun, dari beberapa cara kerja yang tidak produktif sehingga potensi yang ada
tersebut tidak dapat dioptimalkan dengan baik.

DAFTAR PUSTKA

Erwin, Erwin, and A. Aiyul Ikhram. "Produk VCO: Green Product Awareness, Preferensi
Konsumen dan Pengetahuan Produk terhadap Minat Beli (Studi Pada Provinsi
Sulawesi Barat)." Jurnal Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo 8.2 (2022): 182-
191.

Indrayana, Ketut, Nini Kusrini, and Muhammad Ricky. "KELAYAKAN USAHA MINYAK
KELAPA DI DESA LOMBONG TIMUR, KECAMATAN MALUNDA, SULAWESI
BARAT." FORECASTING: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen 2.1 (2020): 102-109.

Musafira, Dzulkifli, and Nizar Fardinah. "Pengaruh Kadar Air dan Kadar Asam Lemak Bebas
Terhadap Masa Simpan Minyak Kelapa Mandar." KOVALEN: Jurnal Riset Kimia 6.3
(2020): 224-229.

Nurhayati, Nurhayati. "Kajian Hilirisasi Kelapa dan Sawit Indonesia Berdasarkan


Produktivitas dan Sifat Fungsional." UNEJ e-Proceeding (2019).

Rahasia, Hesti, Muh Rikcy, and Chicilia Iriyani Rayo. "KAJIAN PENINGKATAN NILAI
TAMBAH PRODUK OLAHAN KELAPA DALAM PADA MODEL PERTANIAN
BIOINDUTRI DI KABUPATEN MAJENE: A STUDY ON INCREASING
VALUEADDED OF DALAM COCONUT PRODUCTS USING BIO-INDUSTRIAL
AGRICULTURE MODEL IN MAJENE." Jurnal Agrisistem: Seri Sosek dan
Penyuluhan 16.2 (2020): 109-125.

Anda mungkin juga menyukai