Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 3 DAMPAK MOBILITAS MANUSIA TERHADAP PENYEBARAN BUDAYA

 Mobilitas adalah persebaran atau perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah
lain atau perkotaan. Sedangkan penduduk dapat dilihat dari sudut pandang sosiologis
yaitu sekumpulan manusia yang mendiami suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu.
Manusia sebagai mahluk sosial yang selalu hidup bersama-sama dalam pergaulan hidup
maka Memerlukan wadah yang disebut masyarakat. Masyarakat merupakan kumpulan
individu-individu Yang saling berinteraksi secara timbal balik dan bekerjasama untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.Di lihat dari pengertian masing-masing kata di atas maka
dapat disimpulkan bahwa dampak mobilitas penduduk adalah suatu akibat yang
ditimbulkan oleh adanya perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah yang lain
atau dari desa ke kota baik yang menetap maupun yang tidak.
 -Mobilitas vertikal Mobilitas sosial vertikal merupakan perpindahan dari suatu
kedudukan ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat. Perpindahan tersebut bisa
menjadi ke tingkat yang lebih tinggi (social climbing), maupun sebaliknya ke tingkat
lebih rendah (social sinking).
-Mobilitas Horisontal Mobilitas sosial horisontal merupakan perpindahan status dalam
lapisan yang sama. Pada mobilitas ini, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan
seseorang.

 Faktor-faktor Pendorong Mobilitas Sosial Faktor pendorong mobilitas sosial antara lain
sebagai berikut:
a. Kependudukan (Demografi) Semakin padat jumlah penduduk maka semakin
berkurangnya lahan pekerjaan dan pemukiman, sehingga hal ini yang mengakibatkan
seseorang berpindah tempat ke tempat lain untuk mencari pekerjaan dan pemukiman.
b. Status Sosial Status sosial ini berkaitan dengan status sosial yang sama dengan orang
tua. Ia tidak akan pernah berfikir bahwa orang tuanya miskin atau kaya karena ia tidak
dapat menolak kedudukan orang tuanya sekarang. Jika ia tidak puas dengan kedudukan
yang sama dengan orang tuanya, ia akan berusaha untuk menduduki kedudukan yang
lebih tinggi dari sebelumnya dengan menggunakan kemampuannya.
c. Keinginan Untuk Melihat Daerah Lain Keinginan untuk melihat daerah lain ini akan
menyebabkan tejadinya mobilitas sosial secara geografis. Contohnya pariwisata, studi
banding, dan kunjungan kerja.
d. Keadaan Ekonomi Mobilitas sosial geografi ini sering tejadi apabila SDA di daerah
penduduk padat yang sudah tidak mampu mencukupi kebutuhan untuk hidupnya.
Sehingga penduduk tersebut akan melakukan mobilitas sosial dengan mencari lahan yang
subur di daerah lain
 Mobilitas budaya dapat memiliki berbagai dampak terhadap budaya, dan dampaknya
dapat mempengaruhi berbagai aspek budaya. Berikut adalah beberapa dampak mobilitas
budaya dan beberapa budaya yang seringkali terpengaruh:
-Pengaruh Kultural: Mobilitas budaya dapat membawa pengaruh langsung terhadap
budaya lokal. Ini bisa mencakup adopsi elemen-elemen budaya baru, seperti bahasa,
makanan, atau tradisi budaya.
-Perkembangan Bahasa: Perpindahan orang dari berbagai budaya seringkali
mempengaruhi bahasa. Bahasa dapat mencampur elemen dari budaya berbeda,
menciptakan dialek atau bahasa baru, atau menghasilkan pengaruh kosakata dan tata
bahasa.
-Kuliner: Salah satu dampak paling terlihat adalah dalam kuliner. Mobilitas budaya
membawa makanan dan resep baru dari berbagai negara, menghasilkan variasi kuliner
dan restoran yang menawarkan masakan internasional.
-Seni dan Musik: Seniman dan musisi yang berpindah dapat membawa pengaruh budaya
mereka ke dunia seni dan musik. Ini dapat menghasilkan campuran gaya seni dan musik
yang unik.
-Agama dan Kepercayaan: Mobilitas budaya bisa mempengaruhi agama dan kepercayaan
di wilayah tertentu. Orang yang berpindah ke tempat baru dapat membawa keyakinan
mereka dan memengaruhi praktik keagamaan setempat.
-Teknologi: Perkembangan teknologi sering dipengaruhi oleh pertukaran ide budaya dari
berbagai budaya. Ini bisa mencakup teknologi, perangkat elektronik, dan inovasi lainnya.

Dampak mobilitas budaya dapat sangat beragam dan tergantung pada konteks serta
interaksi antara budaya yang berbeda. Budaya yang paling terpengaruh akan bervariasi
tergantung pada orang-orang dan budaya yang terlibat dalam proses mobilitas tersebut.

 Salah satu suku di wilayah Sulawesi Selatan yang dapat diambil sebagai contoh
penyebaran budaya yang dipengaruhi oleh mobilitas adalah Suku Bugis. Suku Bugis
memiliki sejarah mobilitas yang kuat, terutama melalui perantauan laut dan perdagangan
tradisional. Berikut adalah contoh pesebaran budaya di antara Suku Bugis yang
dipengaruhi oleh mobilitas:
1. *Bahasa dan Dialek*: Mobilitas maritim yang tinggi Suku Bugis telah memungkinkan
penyebaran dialek Bahasa Bugis ke berbagai pulau di Sulawesi Selatan dan sekitarnya.
Dialek-dialek Bugis ini dapat berbeda-beda tergantung pada daerahnya, tetapi mereka
semua berasal dari akar budaya Bugis yang sama.
2. *Tradisi Perkapalan*: Suku Bugis dikenal sebagai pelaut-pelaut ulung. Mobilitas
mereka dalam perdagangan laut telah membawa pengaruh budaya maritim yang khas.
Mereka memiliki tradisi perkapalan yang unik, seperti perahu layar phinisi yang indah.
Perahu ini digunakan dalam berbagai upacara adat dan komunitas Bugis yang berlayar
jauh untuk berdagang atau berlayar.
3. *Agama dan Ritual*: Mobilitas juga telah memengaruhi agama dan ritual Suku Bugis.
Seiring dengan penyebaran agama Islam di wilayah Sulawesi Selatan, banyak orang
Bugis yang menjadi Muslim. Ini mempengaruhi tradisi agama dan ritual adat Bugis, yang
sering kali mencampurkan unsur-unsur agama dengan praktik adat.
4. *Seni dan Kerajinan*: Mobilitas juga memengaruhi seni dan kerajinan Suku Bugis.
Mereka dikenal dengan seni ukiran kayu, seni tekstil, dan seni dekoratif lainnya. Karya
seniman Bugis sering mencerminkan pengaruh budaya lain yang ditemui selama
perantauan atau perdagangan.
5. *Makanan*: Mobilitas perdagangan juga membawa berbagai bahan makanan dan
resep masakan ke wilayah Bugis. Ini mempengaruhi masakan tradisional Bugis, seperti
masakan ikan laut yang kaya rasa dan hidangan berbahan dasar kelapa yang lezat.
6. *Tarian dan Musik*: Tarian dan musik tradisional Bugis juga mencerminkan pengaruh
budaya dari berbagai daerah yang dihubungi oleh Suku Bugis selama perantauan mereka.
Misalnya, tarian- tarian seperti Tari Ma'gellu yang memiliki gerakan-gerakan yang
menggambarkan aktivitas maritim dan perjalanan laut.
7. *Pengaruh Politik*: Mobilitas juga dapat memiliki dampak politik. Suku Bugis
terkenal dengan tradisi pemerintahan lokal yang kuat. Mobilitas politik, seperti pemilihan
kepala desa atau pemimpin lokal, dapat menciptakan keragaman dalam sistem politik dan
tata pemerintahan di berbagai daerah Bugis.
Dengan sejarah mobilitas yang panjang dan budaya yang kaya, Suku Bugis adalah contoh
yang baik tentang bagaimana mobilitas manusia dapat membentuk dan mempengaruhi
budaya suatu kelompok etnis atau suku di Sulawesi Selatan.

Kesimpulan:
Mobilitas merupakan salah satu faktor utama dalam bentuk-bentuk penyebaran
budaya di seluruh dunia. Mobilitas manusia, baik melalui migrasi, perdagangan,
pariwisata, atau interaksi budaya lainnya, telah memiliki dampak signifikan pada
bagaimana budaya-budaya berkembang, berinteraksi, dan berevolusi. Dalam
keseluruhan, mobilitas manusia merupakan kekuatan penting dalam evolusi
budaya manusia. Ini telah menghasilkan keragaman budaya yang luar biasa dan
mengubah cara kita melihat dan memahami dunia. Dalam konteks yang semakin
terhubung, pemahaman dan penghargaan terhadap dampak mobilitas terhadap
penyebaran budaya sangat penting untuk mempromosikan keragaman budaya
yang positif dan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai