Anda di halaman 1dari 27

PENDAMPINGAN MAHASISWA DALAM UPAYA KHUSUS

PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI


DI KECAMATAN MANDE KABUPATEN CIANJUR

LAPORAN AKHIR UPSUS PAJALE


PERIODE SEPTEMBER-OKTOBER

NURUL MUHIBBAH, S. TP

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapakan kepada Alloh swt. atas karunia-Nya
sehingga

laporan

Pendampingan

akhir

program

Mahasiswa

dalam

Sahabat

Petani

Pendampingan

dengan
Upaya

judul
Khusus

Peningkatan Produksi Padi, Jagung, dan Kedelai di Kecamatan Mande


Kabupaten Cianjur ini dapat terselesaikan. Laporan akhir ini berisi hasil
monitorung mahasiswa dalam pendampingan program Upsus Pajale 2015
di Kecamatan Mande, Cianjur untuk periode bulan September-Oktober.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian,
Pemerintah Kabupaten Cianjur, Dinas Pertanian Cianjur, Balai Penelitian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Cianjur, Petugas Penyuluh Lapang
Kecamatan Mande, Pemerintah Kecamatan Mande, ketua beserta anggota
kelompok

tani

Kecamatan

Mande,

dan

seluruh

pihak

yang

telah

memberikan bantuan pada penulis baik moril dan materiil dalam


penyusunan laporan akhir ini.
Penulis sadar bahwa laporan akhir ini masih terdapat kekurangan,
untuk itu kritik dan saran terhadap penulis akan sangat membantu untuk
perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat.

Cianjur, Nopember 2015

Nurul Muhibbah, S. TP

DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar Isi

ii

Daftar Tabel
iii
Daftar Gambar

iii

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan

Manfaat

PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu dan Tempat Pelaksanaan


4
Macam Kegiatan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pendampingan UPSUS PAJALE

Identifikasi Potensi Wilayah


5
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier
6
Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu
9
Penyediaan Alat dan Mesin Pertanian
11
Peningkatan Optimasi Lahan
11
Pengaturan Musim Tanam
13
PENUTUP

16

Simpulan

16

Saran

16

LAMPIRAN

17

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pembagian wilayah kerja pendampingan Upsus Pajale di
Kecamatan Mande

Tabel 2. Program RJIT di Kecamatan Mande, Cianjur


6
Tabel 3. Data target dan realisasi program GP-PTT Kedelai Kecamatan
Mande

Tabel 4. Data pelaksanaan program Optimasi Lahan di Kecamatan Mande


12
Tabel 5. Kalender Musim Tanam BPBTPH Kecamatan Mande
14

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta lokasi Kecamatan Mande, Cianjur
3
Gambar 2. Pembangunan RJIT di desa Ciandam dan desa Jamali

Gambar 3. Kegiatan panen kedelai di desa Ciandam

10

Gambar 4. Dokumentasi kegiatan Optimasi Lahan

13

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus
terpenuhi. Kebutuhan pangan harian masyarakat Indonesia sebagian
besar dipenuhi antara lain oleh padi, jagung, sagu, singkong kedelai, ubi
jalar dan lain-lain. Ketersediaan akan pemenuhan kebutuhan pangan
pokok tersebut merupakan salah satu tanggung jawab dari pemerintah.
Untuk

itu,

pemerintah

mengadakan

program

Swasembada

Pangan

Berkelanjutan yang ditetapkan akan tercapai dalam kurun waktu 3 (tiga)


tahun sejak tahun 2015, dimana kebijakan ini ditetapkan.
Undang-Undang Pangan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012
menyatakan bahwa penyelenggaraan pangan dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil, merata,

dan berkelanjutan berdasarkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan,


dan ketahanan pangan. Ketahanan pangan dinyatakan sebagai kondisi
terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan yang
tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun
mutu, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau, serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat untuk
dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. Sebagai
upaya untuk mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan tersebut,
Kementerian Pertanian menjabarkan melalui kebijakan pembangunan
pertanian dalam program Swasembada Padi, Jagung, dan Kedelai.
Program tersebut diharapkan dapat tercapai pada tahun 2017 nanti
dan untuk mewujudkan target tersebut, ditetapkan upaya-upaya khusus
peningkatan produksi sebagai berikut:
1. Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT), bertujuan menjamin
ketersediaan air yang diperlukan dalam pertumbuhan tanaman
padi, jagung, dan kedelai yang optimal.
2. Penyediaan alat dan mesin pertanian.
3. Penyediaan dan penggunaan benih unggul, bertujuan menjamin
peningkatan produktivitas lahan dan produksi.
4. Penyediaan dan penggunaan pupuk berimbang, bertujuan menjamin
pertumbuhan tanaman padi, jagung, dan kedelai yang optimal.
5. Pengaturan musim tanam dengan menggunakan Kalender Musim
Tanam (KATAM), bertujuan menjamin pertumbuhan tanaman padi,
jagung, dan kedelai yang seragam dan serempak, serta untuk
1
menghindari perubahan ikli yang menyebabkan gagal panen.
6. Pelaksanaan program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman
Terpadu (GP-PTT).
Dalam

pelakasanaan

program

tersebut

dibutuhkan

tenaga

pendamping yang enerjik untuk berpartisipasi aktif dalam membantu


peningkatan kinerja penhyuluh pertanian. Upaya tersebut didukung
dengan implementasi nyata di lapangan dengan memberikan perhatian
serius dari semua pihak, termasuk civitas perguruan tinggi meliputi
dosen, peneliti, mahasiswa, dan alumni. Selain itu, pengawalan
terhadap pelaksanaan program Upsus Pajale 2015 ini juga melibatkan

penyuluh daerah setempat dan Babinsa dengan harapan program ini


dapat berjalan dengan baik.
Pendampingan mahasiswa dan alumni, Babinsa, dan penyuluh
berperan aktif sebagai komunikator, motivator, edukator, advisor,
fasilitator, dan dinamisator dalam pelaksanaan program Upsus Pajale
ini. Sinergisitas ketiga pihak ini diharapkan dapat meningkatkan
efektivitas pelaksanaan program upaya khusus peningkatan produksi
padi, jagung, dan kedelai.
Tujuan
Tujuan program pendampingan mahasiswa dan alumni ini bertujuan:
a. Mengawal dan memantau pelaksanaan program upaya khusus
peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai di Kecamatan
Mande.
b. Mengidentifikasi

potensi

wilayah

Kecamatan

Mande

dan

menghimpun data terbaru terkait potensi wilayah tersebut.


c. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan program Upsus Pajale 2015
dengan bekerja sama dengan petugas penyuluh lapang dan
Babinsa.
Manfaat
Kegiatan pendampingan mahasiswa dan alumni dalam pelaksanaan
program upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai
bermanfaat meningkatkan efektivitas pelaksanaan program Upsus Pajale
2015.

PELAKSANAAN KEGIATAN
2
Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan pendampingan mahasiswa dan alumni dalam pelaksanaak


program Upsus Pajale 2015 ini dilaksanakan pada bulan SeptemberOktober 2015. Kegiatan ini berlokasi di Kecamatan Mande, Kabupaten
Cianjur yang terdiri dari 12 desa, meliputi Kutawaringin, Mekarjaya,
Leuwikoja,

Sukamanah,

Ciandam,

Jamali,

Kademangan,

Mulyasari,

Bobojong, Murnisari, Mande , dan Cikidang Bayabang.

Gambar 1. Peta lokasi Kecamatan Mande, Cianjur


Macam Kegiatan
Kegiatan pendampingan mahasiswa dan alumni adalah mengawal
pelaksanaan program Upsus Pajale yang terdiri atas:
1. Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT), bertujuan menjamin
ketersediaan air yang diperlukan dalam pertumbuhan tanaman
padi, jagung, dan kedelai yang optimal.
2. Penyediaan alat dan mesin pertanian.
3. Penyediaan dan penggunaan benih unggul, bertujuan menjamin
peningkatan produktivitas lahan dan produksi.
4. Penyediaan dan penggunaan pupuk berimbang, bertujuan menjamin
pertumbuhan tanaman padi, jagung, dan kedelai yang optimal.
5. Pengaturan musim tanam dengan menggunakan Kalender Musim
Tanam (KATAM), bertujuan menjamin pertumbuhan tanaman padi,
jagung, dan kedelai yang seragam dan serempak, serta untuk
menghindari perubahan ikli yang menyebabkan gagal panen.
6. Pelaksanaan program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman
Terpadu (GP-PTT).
3 jagung dan kedelai.
7. Perluasan areal tanam (PAL) untuk

8. Peningkatan Optimasi Lahan (POL) untuk tanaman padi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


4

Dalam

pelaksanaan

pendampingan

program

Upsus

Pajale

di

Kecamatan Mande, wilayah kerja dan pendampingan dibagi menjadi 2


sesuai

dengan

jumlah

pendamping

mahasiswa

yang

ditugaskan.

Pembagian wilayah kerja tersebut adalah sebagai berikut:


Tabel 1. Pembagian wilayah kerja pendampingan Upsus Pajale di
Kecamatan Mande
Pendamp

Desa

Petugas Penyuluh

Luas

Total

Lapang

Area

(ha)

ing
Mahasisw
a
Nurul
Muhibbah

Opi
Nuraliah

(ha)
Mulyasari
Jamali
Mekarjaya
Leuwikoja
Ciandam

Sri Rahayu, A. Md
Sri Rahayu, A. Md
Dindin Sopyandi
Diki Awaludin, A. Md
Supendi Martadimeja, A.

60
30
20
10
70

Kutawaringin

Md
Supendi Martadimeja, A.

20

Kademangan
Sukamanah
Bobojong
Mande
Cikidang

Md
Eros Rostini, SP
Eros Rostini, SP
Rahmat Hidayat, SP
Rahmat Hidayat, SP
Diki Awaludin, A. Md

40
10
60
10
40

Bayabang
Murnisari

Cecep Zenaludin

30

210

190

Pendampingan Upsus Pajale


Identifikasi Potensi Wilayah
Kegiatan ini merupakan pendataan informasi yang berkaitan dengan
potensi

Kecamatan

Mande

disesuaikan

dengan

wilayah

kerja

pendampingan. Dalam hal ini, ada 6 desa yang diidentifikasi, yaitu


Mulyasari,

Jamali,

Mekarjaya,

Leuwikoja,

Ciandam,

dan

Kutawaringin.Informasi yang dihimpun berkaitan dengan pertanian dan


bantuan program Upsus Pajale berupa data monografi dan potensi
penduduk, jumlah lahan pertanian, curah hujan per bulan, kelembagaan

tani, kelompok tani dan kedudukannya, dan gabungan kelompok tani.


Informasi-informasi tersebut didapatkan dari kantor BPP, BPTPH, dan POPT
maupun wawancara langsung dengan petani. Informasi yang diperoleh
terlampir pada Lampiran.
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier
Program rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) yang dilaksanakan
di Kecamatan Mande meliputi:
Tabel 2. Program RJIT di Kecamatan Mande, Cianjur
N

Desa

o.
1.
2.
3.
4.
5.

Ciandam
Jamali
Kutawaringin
Ciandam
Jamali

5
Kelompok

Luas Areal

Tani/ P3A

Pengairan

Cijengkol
P3A Sawargi
Pajagan
Sabilulungan
Subur

(ha)
40
40
40
45
45

Sumber Dana

APBN
APBN
APBN
APBN-P
APBN-P

Sumber data: BPBTPH Kecamatan Mande

Kelima

program

RJIT

yang

didapat

telah

terlaksana

dan

terselesaikan sesuai dengan target waktu yang ditetapkan. Pengadaan


bantuan rehabilitasi ini dilengkapi dengan bantuan sarana produksi untuk
setiap kelompok tani yang memperoleh program ini. Adapun bantuan
sarana produksi tersebut terdiri dari pupuk Urea 50 kg/ha, pupuk NPK 50
kg/ha, dan benih padi 25 kg/ha. Bantuan saprodi ini diberikan sebagai
stimulus untuk memicu dan memacu petani desa agar menerapkan teknik
pertanian dengan penggunaan benih unggul dan pupuk berimbang.
Pendampingan pada pelaksanaan program RJIT ini diperoleh data
mengenai spesifikasi RJIT yang telah berhasil dilaksanakan di ketiga desa.
Adapun spesifikasi rinci mengenai pembangunan RJIT tersebut adalah
sebagai berikut:
1. RJIT di desa Kutawaringin
a. Nama kelompok tani/ P3A
Daerah irigasi
Blok
Luas areal pengairan
Ketinggian
Panjang lining

: Pajagan
: Bojongrangkong
: Cisalada
: 60 ha
: 400 mdpl
: 170 m

Tinggi lining
: 1,8 m
Pondasi
: 40 cm
Tinggi dam
:2m
Panjang dam
: 7,5 m
6
Panjang lining swadaya masyarakat
: 10 m
2. RJIT di desa Jamali
a. Nama kelompok tani/ P3A
: P3A Mitra Cai Sawargi
Daerah irigasi
: Cibodas
Titik koordinat
: S = 64537,513

E =

1071123,353
S = 64620,217
1071262,312
Ketinggian
: 331,2 mdpl
Luas areal
pengairan
: 40 ha
Panjang lining
: 200 m
Panjang lining swadaya masyarakat
: 22,5 m
Lining 1
Tinggi
: 70 cm
Lebar
: 30 cm
Pondasi
: 30-40 cm
Panjang
: 93,3 m
Lining 2
Tinggi
: 110 cm
Lebar
: 30 cm
Pondasi
: 50 cm
Panjang
: 66 m
b. Nama kelompok tani/ P3A
: Subur
Daerah irigasi

: Cibodas

Saluran

: Cikereteg

Blok

: Sukamaju Benda

Luas areal pengairan

: 45 ha

Panjang lining

: 220 m

Tinggi

: 80-90 cm

Pondasi lining

: 30-40 cm

Lebar

: 30-35 cm

Tebal topi

: 3 cm

3. RJIT di desa Ciandam


a. Nama kelompok tani/ P3A

: Cijengkol

Daerah irigasi

: Pasir batu

Blok

: Citapen

Luas areal pengairan

: 60 ha

E =

Ketinggian

: 615 mdpl

Panjang lining

: 220 m

Tinggi

: 70 cm

Pondasi lining

: 40 cm

Tinggi dam

:1m

Panjang dam

:3m

Panjang lining swadaya masyarakat

: 20 m

b. Nama kelompok tani/ P3A

: P3A Mitra Cai Sabilulungan

Daerah irigasi

: Cibodas

Saluran

: Cibolang

Blok

: Ciranji

Luas areal pengairan

: 45 ha

Titik koordinat

: S = 64451.774

E =

1071019.392
S = 64452.002
10710,22.170
Ketinggian

: 439 mdpl

Panjang lining program

: 250 m

Panjang lining swadaya masyarakat

: 31 m

E =

(a)

(b)

Gambar 2. (a) Pembangunan RJIT di desa Ciandam (b) Pembangunan RJIT di desa Jamali
Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu
a. GP-PTT Kedelai
Program GP-PTT Kedelai di Kecamatan Mande dilaksanakan sejak
bulan Juli 2015 lalu dan sebagian desa telah melakukan panen. Data
target dan realisasi program GP-PTT Kedelai di Kecamatan Mande dapat
dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3. Data target dan realisasi program GP-PTT Kedelai Kecamatan
Mande
No

Desa

Kelompok
Tani

Ketua

Luas
(ha)

Luas
Terealisa
si (ha)

1.

Mulyasari

Kajastam

Yadi
Dian

20

2.
3.
4.

Mulyasari
Mulyasari
Jamali

Jembar Manah
Sami Mukti
Subur

Hartati
Jaja
Entang
Dede

20
20
30

0
0
0

5.

Mekarjaya

Mekar Tani

Ruhyat
Oon

20

Salagedang
Ciranji
Cibolang
Cijengkol

Sahroni
Enoh Gojali
H. Dasep
Ngadono

20
20
20
10

20
20
20
10

Kuta
Jumlah

Oding

20
200

20
90

6.
7.
8.
9.
10
.

Ciandam
Ciandam
Ciandam
Ciandam
Kutawaringi
n

Sumber: Data BPBTPH Kecamatan Mande

Dari 400 ha areal lahan di Kecamatan Mande yang diajukan untuk


memperoleh program GP-PTT Kedelai, hanya 270 ha yang teralisasi untuk
ditanam sedangkan 130 ha lahan 9yang tersisa tidak dapat direalisasikan
karena faktor kemarau dan kekeringan panjang yang dialami sebagian
wilayah di Kecamatan Mande sehingga dana bantuan untuk 130 ha
tersebut dikembalikan lagi ke pemerintah pusat. Seluas 270 ha yang
terealisasi, 90 ha tersebar di wilayah desa Ciandam dan Kutawaringin.

(a)

(b)

(c)
Gambar 3. (a) Panen kedelai di desa Ciandam (b) Pemipilan hasil
pengubinan untuk selanjutnya ditimbang (c) Penimbangan hasil
pengubinan panen kering kedelai Ciandam
Di desa Ciandam, luas areal kedelai yaitu 70 ha. Tanam kedelai
dilakukan pada bulan Juli lalu dan panen dilakukan pada 31 Oktober 2015.
Sarana produksi meliputi benih 50 kg/ha, pupuk NPK 170 kg/ha, POC 4
liter/ha, Rhyzobium sp. 1 paket/ha, dan pestisida 2 liter/ha. Semua saprodi
telah disalurkan kepada para petani yang menerima program GP-PTT pada

bulan Juli. Dari 70 ha luas lahan program, 42 ha mengalami gagal panen


akibat kekeringan, 16 ha panen muda dan 12 ha tersisa panen kering.
Pada pemanenan muda yang dilakukan diperoleh produktivitas kedelai
hasil pengubinan sebesar 1,4 ton/ha sedangkan pada pemanenan kering
diperoleh produktivitas kedelai hasil pengubinan sebesar 1,2 ton/ha.
b. GP-PTT Jagung

10
Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu merupakan suatu

pendekatan

inovatif

dalam

upaya

meningkatkan

produktivitas

dan

efisiensi usaha tani melalui perbaikan sistem/pendekatan dalam perakitan


paket teknologi yang sinergis antar komponen teknologi, dilakukan secara
partisipatif oleh petani serta bersifat spesifik lokasi.
Kelompok-kelompok tani yang meneriman program GP-PTT jagung
di

antaranya

(Kutawaringin),

kelompok
Mekartani

tani

Cigintung

(Mekarjaya),

(Kutawaringin),

Pawaci

(Jamali),

Neglasari
Neundeut

(Leuwikoja), Jembarsari (Mulyasari), dan Mandiri (Ciandam). Masingmasing kelompok tani menerima program GP-PTT jagung untul lahan
seluas 25 ha. Adapun varietas jagung yang akan ditanam adalah Bisi-2.
Tanam jagung direncanakan akan dilakukan pada bulan Nopember 2015.
Jadwal ini mundur dari rencana awal saat program GP-PTT ini diterima. Hal
ini disebabkan karena kemarau dan kekeringan panjang di wilayah
Kecamatan

Mande

sehingga

menyebabkan

ketersediaan

air

untuk

kebutuhan pengairan lahan sawah berkurang dan tidak memungkinkan


untuk melakukan tanam jagung.
Penyediaan Alat dan Mesin Pertanian
Desa yang memperoleh bantuan alat dan mesin pertanian yaitu
desa Mulyasari dan desa Jamali. Bantuan untuk desa Mulyasari disalurkan
melalui Gapoktan Bina Harapan. Bantuan yang diterima berupa hand
tractor roda dua sebanyak 1 unit. Adapun bantuan untuk desa Jamali
disalurkan melalui kelompok tani Pawaci dan bantuan alsintan yang
diterima sama seperti desa Mulyasari, yaitu hand tractor roda dua
sebanyak 1 unit. Kedua bantuan tersebut telah disalurkan kepada masing-

masing pihak. Saat ini alat tersebut disimpan di salah satu anggota
kelompok tani dan telah dioperasikan untuk mendukung kegiatan
pertanian anggota kelompok tani bersangkutan. Untuk pengoperasian
alsintan ini masing-masing kelompok tani menerapkan sistem operasi
yang berbeda, namun pada dasarnya memiliki kesamaan, yaitu anggota
yang menggunakan alat harus membayar sejumlah uang yang mana uang
tersebut dialokasikan untuk biaya operator, biaya pemeliharaan alat, dan
kas kelompok tani.
Peningkatan Optimasi Lahan
Optimasi

lahan

(OPLAH)

terdapat

di

Desa

Jamali,

Ciandam,

Mekarjaya, Leuwikoja, dan Kutawaringin. Perbedaan perlakuan

antara

OPLAH dan Non-OPLAH yaitu perbedaan dalam penggunaan sarana


produksi. Pada OPLAH petani memperoleh bantuan seperti Pupuk Organik
Cair (POC) dan Pupuk Organik Granular (POG), wajib menerapkan sistem
11sesuai rekomendasi yang dibutuhkan
jajar legowo dan rekomendasi pupuk
dan mendekati anjuran teknologi. Bantuan yang diberikan pada progam
OPLAH yaitu Urea 150 kg/ha, POC 2 liter/ha, dan NPK 200 kg/ha.
Melalui program Oplah dengan menerapkan sistem tanam jajar
legowo, diperoleh hasil di beberapa dengan mengalami peningkatan hasil
panen. Hal ini terbukti dengan hasil pengubinan dan hasil nyata
produktivitas yang diperoleh di masing-masing kelompok tani. Namun,
dalam pelaksanaannya, petani juga menghadapi kendala seperti ancaman
hama beluk, penggerek batang, hama tikus, hama burung dan penyakit
tanaman lainnya. Untuk mengatasi masalah tersebut, penyuluh bekerja
sama

dengan

petugas

pengendali

penyakit

pada

tanaman

untuk

menanggulanginya dengan memberikan arahan pada para petani.


Tabel 4. Data pelaksanaan program Optimasi Lahan di Kecamatan
Mande
N
o.
1.

Desa
Ciandam

Kelompok

Ketua

Luas Area

Tani
Mandiri

Kelompok Tani
Kuswara

Lahan (ha)
20

2.
3.
4.
5.

Jamali
Mekarjaya
Leuwikoja
Kutawaringin

Pawaci
Hegarmanah
Sepakat I
Nagrog

Supriatna
Ako Kosasih
Ukar Sukardi
Ahmad Rusmana

20
10
10
10

12

(a)

(b)

(c)

(d)

Gambar 4. (a) Monitoring lahan kelompok tani Nagrog, Kutawaringin (b)


Pembenihan padi di kelompok tani Mandiri, Ciandam (c) Panen Oplah
kelompok tani Mandiri (d) Panen Oplah di kelompok tani Nagrog
Pengaturan

musim

tanam

dengan

Kalender

Musim

Tanam

(KATAM)
Pada kantor Balai Pengembangan Budi daya Tanaman

Pangan dan Hortikultura

(BPBTPH) Kecamatan Mande sudah ada pengaturan musim tanam dengan menggunakan
KATAM. Penggunaan KATAM ini sudah 75% terealisasi. Hanya saja karena pengairan di
kecamatan ini berupa pengairan irigasi pedesaan bukan irigasi teknis dan sebagian lahan
sawah berupa tadah hujan, hal ini menjadi kendala dalam realisasi program KATAM ini.
Komoditas tanaman yang terdapat pada kalender tanam Kecamatan
Mande (gambar 3) adalah padi sawah dan palawija dengan agrosistem
padi sawah. Katam tersebut diperuntukkan bagi sawah di Kec. Mande
dengan luas baku 1338,7 ha dan prediksi sifat hujan normal. Informasi
yang terdapat dalam Katam ialah perkiraan waktu tanam dan luas tanam,
rekomendasi pupuk tunggal padi sawah dan palawija, dan rekomendasi
pupuk majemuk padi sawah.

1
3
Tabel 5. Kalender Musim Tanam BPBTPH Kecamatan Mande

KALENDER MUSIM TANAM BPBTPH KECAMATAN MANDE PERIODE


OKTOBER 2014-MARET 2015
Padi
Sawah
dan

Komoditas:

Agroekosistem: Lahan Sawah


INFORMASI UTAMA
Luas Baku Sawah
: 1338,2 ha
Prediksi Sifat Hujan : Normal
Prakiraan awal waktu tanam dan luas tanam:
Musim Hujan
Tanam I
Tanam II
Awal
Luas
Awal
Luas
Komoditas
waktu
tanam
waktu
tanam
Padi Sawah

tanam
Sep III-

(ha)
1.339

tanam
Jan III-

(ha)
1.205

Palawija

Musim Kemarau
Awal

Luas

waktu

tanam

tanam

(ha)

Jun II-III

444

Okt I

Feb I

Jagung/

Jan III0
134
Jun II-III
895
Kedelai
Feb I
Kedelai
0
0
0
REKOMENDASI PUPUK TUNGGAL PADI SAWAH DAN PALAWIJA
Rekomendasi Pupuk (kg/ha)
Komoditas
Sumber Bahan Organik
Urea
SP-36
KCl
Padi Sawah
Tanpa bahan organik
300
50
Padi Sawah
Kompos jerami 2 ton/ ha
280
50
0
Padi Sawah
Pupuk organik 2 ton/ ha
275
0
30
Jagung
Kedelai
Perlu diberi Rhizobium sp.
-

REKOMENDASI PUPUK MAJEMUK PADI SAWAH


1
4
Pupuk Majemuk

Paket Pemupukan
NPK + Jerami

NPK

2 ton/ ha

NPK + Pupuk
Organik 2

NPK Phonska 15-15-15

NPK
225

Urea
225

NPK
200

Urea
200

ton/ ha
NPK
Urea
150
250

(kg/ha)
NPK Pelangi 20-10-10

300

225

200

225

175

225

(kg/ha)
NPK Kujang 30-6-8 (kg/ha)
NPK 15-10-10 (kg/ha)

350
250

50
200

300
200

150
200

275
150

150
250

PENUTUP
1
5
Simpulan
Program Upsus Pajale di desa Ciandam, Kutawaringin, Jamali, Mulyasari, Leuwikoja,
dan Mekarjaya yang telah terealisasi meliputi Oplah, RJIT, GP-PTT Kedelai, Penyediaan
alsintan, dan pengadaan kalender musim tanam (KATAM). Adapun program yang belum
terlaksana yaitu program GP-PTT Jagung yang terkendala faktor alam dan kekeringan
sehingga dijadwalkan akan dilaksanakan pada bulan Nopember 2015. Program GP-PTT
Kedelai terealisasi seluas 270 ha dari 400 ha yang diajukan. Hal ini disebabkan oleh faktor
kemarau dan kekeringan panjang yang dialami sebagian besar wilayah desa di Kecamatan
Mande. Kemarau dan kekeringan ini juga menyebabkan gagal panen di beberapa daerah
program Upsus Pajale. Secara umum pelaksanaan program Upsus Pajale di Kecamatan
Mande telah berjalan dengan baik.
Saran
Peran setiap pihak yang terkait dalam pelaksanaan program Upsus Pajale ini sangat
penting untuk kesuksesan program swasembada pangan yang telah ditetapkan oleh

pemerintah. Untuk itu setiap pihak yang terlibat, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah,
petugas penyuluh lapang, Babinsa, dan akademisi (mahasiswa/alumni) harus menjalankan
peran dan fungsinya dengan jujur, tanggung jawab dan konsekuen.

16

LAMPIRAN
Lampiran 1. Identifikasi Potensi Wilayah
Luas
No

Desa

Perkebunan

Wilaya

Sawah

Tegal

Pemukim

(Ha)

an

an

145,15

Kolam

Huta

Lain-

lain

Rakya

Swast

Negar

Kademangan

(Ha)
251,23

Mulyasari

5
523,95

96,50

15,00

Bobojong

0
610,56

266,75

83,00

12,00

71,19

Cikidangbayab

8
732,50

83,58

14,00

ang
Sukamanah

0
735,67

166,97

39,00

Jamali

0
833,00

Mekarjaya

7
978,25

61,85

21,70

21,00

894,70

Leuwikoja

0
798,25

17,00

16,50

27,00

765,46

Ciandam

0
799,14

175,00

290,00

55,40

227,50

60,14

90,00

Kutawaringin

0
978,25

58,39

380,00

102,00

37,50

180,00

258,00

10

Jumlah

145,150
111,500
189,63
622,570
97,580
205,970
323,92

162,30

23,00

251,61

98,16
858,990
999,250
825,960
898,040
1015,89
0

11

Murnisari

791,52

107,74

232,37

354,70

82,50

415,95

12

Mande

6
292,17

49,00

28,00

60,00

23,00

155,77

0
Jumlah

8.324,

1.451,

930,3

586

85

855,6

521,5
0

718,7
1

2.711,
90

1193,26
0
315,770
7.289,
930

Lampiran 2. Jumlah Penduduk dan Mata Pencaharian Penduduk


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Jumlah Penduduk

Desa
Kademangan
Mulyasari
Bobojong
Cikidangbayabang
Sukamanah
Jamali
Mekarjaya
Leuwikoja
Ciandam
Kutawaringin
Murnisari
Mande
Jumlah

4281
1956
7205
3182
1493
6532
1493
883
2761
1560
1719
2238
35303

4144
2168
7382
3331
1033
5076
1333
824
2913
1619
1568
2120
33511

8425
4124
14587
6513
2526
11608
2826
1707
5674
3179
3287
4358
68814

KK Tani
1821
938
3028
1325
668
2417
678
437
1217
632
750
963
14874

Jumlah KK Tani dan KK Non Tani


KK Non Tani
KK Nelayan
Jumla
653
405
28
332
183
14
1050
658
47
472
264
20
245
145
10
872
507
37
244
128
10
162
81
68
439
229
18
228
118
97
296
138
11
351
176
14
5344
3032
232

Lampiran 3. Tingkat Pendidikan Penduduk Kecamatan Mande


Masih Sekolah

S2 / S3

Jumlah

284
89
451
316
204
100
94
82
253
216

S1

421
161
450
428
251
4246
103
105
785
275

D3

4615
2278
9670
3072
2202
4160
1561
926
2941
1725

D2

1658
927
65
1402
812
782
611
333
721
505

Tamat Perguruan Tinggi

D1

Tamat SLTA

1391
675
3813
1192
651
1301
446
252
1114
607

Tamat SLTP

Kademangan
Mulyasari
Bobojong
Cikidangbayabang
Sukamanah
Jamali
Mekarjaya
Leuwikoja
Ciandam
Kutawaringin

Tamat SD

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Tidak Tamat SD

Desa

7-45 Th Tidak Pernah sekolah

No

Belum Sekolah

Pendidikan Penduduk

53
24
138
77
26
144
11
9
64
37

53
24
138
77
26
144
11
9
64
37

1054
521
1837
794
524
1357
357
218
691
393

11
12

Murnisari
Mande
Jumlah

346
2376
14164

12
61
7889

511
1120
34781

329
581
8135

222
158
2469

Lampiran 4. Data Curah Hujan

No.

Bulan

2010
2011
2012
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah
hariny
hariny
(mm3)
(mm3) harinya (mm3)
a
a

2013
Jumlah
(mm3)

1 Januari

179

17

75

136

17

2 Februari

384

14

114

10

322.5

17

3 Maret

578

17

133

11

117.5

11

4 April

56

234

16

179

17

5 Mei

230

16

199.5

14

148.5

6 Juni

179

140

74

7 Juli

66

136

116

23

227

16

189.5

11

8 Agustus
9 September
10 Oktober
11 November

12 -

Jumlah
harinya
-

50
66
699

50
66
699

416
496
8658

12 Desember
273
Sumber: Sumber : PSDAP

10

307

19

Keterangan: Mulai tahun 2013, alat pengukur curah hujan rusak

Anda mungkin juga menyukai