I. PENDAHULUAN
sebagai petani. Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2017, jumlah petani
mencapai 44 persen dari total tenaga kerja di Indonesia atau sekitar 46,7 juta jiwa.
daya manusia, dalam hal ini adalah petani, peternak, dan pelaku usaha pertanian
sektor pertanian. Tanpa adanya sumber daya manusia yang handal, pengelolaan,
penggunaan dan pemanfaatan sumber daya alam tidak akan berdaya guna
terus mengalami stagnansi. Oleh sebab itu, Indonesia sebagai negara agraris
melakukan impor beberapa produk pertanian seperti beras, jagung, dan kedelai
Menurut Direktorat Jendral Sarana dan Prasarana Pertanian tahun 2013, Indonesia
memiliki luas daratan sebesar 192 juta Ha dan 64,6% nya adalah lahan budidaya
pertanian dari keseluruhan total lahan yang dimiliki oleh Indonesia. Dengan lahan
pertanian yang sangat luas, didukung oleh iklim yang kondusif dan tanah yang
subur, maka Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mewujudkan
ketahanan pangan nasional dan mengurangi impor produk pertanian dari negara
Salah satu sentra produksi pertanian di Indonesia adalah Jawa Barat. Secara
umum, Provinsi Jawa Barat memiliki potensi sumber daya alam pertanian yang
besar dan variatif serta didukung oleh kondisi agroekosistem yang cocok untuk
Wilayah Cianjur dapat dijadikan sebagai salah satu konsentrasi sektor pertanian
karena memiliki iklim tropis dan curah hujan rata-rata 1.000 sampai 4.000 mm
per-tahun (Hikmah, 2013). Dengan kondisi alam Kabupaten Cianjur yang subur
dimiliki, dan dikelola oleh petani secara swadaya baik perorangan maupun
jumlah P4S di Kabupaten Cianjur seluruhnya adalah 18. Akan tetapi hanya 12
P4S yang masih aktif hingga saat ini, salah satunya yaitu P4S Taruna Mekar. P4S
Taruna Mekar merupakan P4S pertama di Kabupaten Cianjur berdiri tahun 2001
pengolahan hasil pertanian. P4S Taruna Mekar diresmikan secara langsung oleh
Bupati Cianjur. P4S Taruna Mekar awalnya berbentuk kelompok tani yang terdiri
penghargaan yang cukup banyak, baik dari pemerintah daerah maupun nasional
dan sudah bisa meningkatkan penjualan hasil pertanian dari anggotanya sampai
keluar negeri dari tahun 1987. Oleh sebab itu mulai banyak kelompok tani lain
dan juga sekolah seperti SMK pertanian yang mengikuti pelatihan atau kegiatan
pemerintah sebagai lembaga P4S. Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh P4S
Taruna Mekar ada dua bentuk yaitu pelatihan untuk petani dengan metode
pembelajaran 80% teori dan 20% praktik lapangan serta kegiatan magang untuk
pelajar dan mahasiswa dengan metode pembelajaran 20% teori dan 80% praktik
lapangan. Komoditi yang dibudidayakan oleh P4S Taruna Mekar sampai saat ini
1.2 Tujuan
pelatihan di bidang pertanian pedesaan yang didirikan, dikelola dan dimiliki oleh
petani secara swadaya, baik orang perorangan maupun kelompok. Hal ini
oleh sumber daya manusia yang professional, inovatif, kreatif dan berwawasan
global.
Pusat pelatihan pertanian dan pedesaan swadaya (P4S) yang terbentuk dari,
oleh dan untuk petani lebih menekankan pada kemandirian dan pemberdayaan
berbagai kegiatan bimbingan dan pelatihan. Adapun indikator atau kriteria yang
harus dipenuhi oleh P4S untuk dibina dalam upaya melatih dan mengembangkan
2. Kelembagaan
3. Ketenagaan
berkelanjutan.
petani dan masyarakat pedesaan. P4S juga ikut berperan serta dalam proses
Adapun peranan dari P4S dalam memberdayakan masyarakat tani menurut Abbas
(1997) dalam tulisan berjudul “Peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan
sekitarnya.
lainnya.
wilayah pedesaan.
yang ada di masyarakat tidak tumbuh dengan sendirinya, untuk itu perlu strategi
Selain strategi, dalam penumbuhan dan pengembangan P4S yang kita bentuk
P4S. Azas yang harus dipenuhi dalam penumbuhan dan pengembangan P4S
sebagai berikut:
1. Azas keswadayaan
maupun ekonomi.
2. Azas demokrasi
3. Azas kekeluargaan
P4S yang tumbuh dan kembang sebagai suatu kesatuan keluarga yang utuh
pelatihan
4. Azas manfaat
5. Azas keterpaduan
Terdapat enam prinsip dalam penumbuhan dan pengembangan P4S yaitu sebagai
berikut:
Penumbuhan dan pengembangan P4S, dilakukan dari, oleh dan untuk petani
2. Prinsip kemandirian
perencanaan berkesenambungan.
P4S ini dilakukan secara bertahap dengan melihat dan memperhatikan aspek-
1. Pengembangan kelembagaan
3. Pengembangan ketenagaan
4. Pengembangan penyelenggaraan
kegiatan permagangan bagi petani di P4S sebagai bagian integral dari pembinaan
P4S secara keseluruhan, dilakukan oleh lembaga terkait secara berjenjang mulai
dari tingkat kecamatan sampai tingkat pusat, sesuai dengan kewenangan masing-
masing.
1. Kecamatan
(BP3K) atau dikenal dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Pembinaan oleh
BP3K atau BPP ini lebih dititikberatkan pada peningkatan kapasitas P4S dalam
pemerintah/pemerintah daerah.
2. Kabupaten/Kota
maupun aspek penyajiannya. Dari sisi penyajian materi, P4S perlu mendapat
secara runut atau berurutan, sistimatis, namun dikemas dalam bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti. Dalam tahap yang lebih lanjut, P4S perlu
magang diurai menjadi pokok bahasan dan sub pokok bahasan, serta dilengkapi
3. Provinsi
UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan Daerah, serta Badan Koordinasi Penyuluhan
penulisan modul. Hal ini dapat ditempuh antara lain melalui penyelenggaraan
TOT (training of trainer) dan pelatihan manajemen P4S bagi pengelola atau
4. Pusat
1. Peserta
Peserta magang atau pemagang adalah petani, calon petani, pengelola dan
calon pengelola P4S serta pelaku usaha agribisnis lainnya yang memiliki minat
jenis permagangan yang ditawarkan oleh P4S. Agar kegiatan magang dapat
selaku kepala keluarga, tetapi juga secara bergantian diikuti oleh istri (wanita
tani) dan pemuda/pemudi tani yang mengambil peran dalam usaha agribisnis
keluarga.
2. Persyaratan peserta
3. Jumlah peserta
Demi efektivitas proses belajar, jumlah peserta magang di P4S sebaiknya tidak
lebih dari 30 orang per angkatan. Adapun factor-faktor yang perlu diperhatikan
c. Ketersediaan sarana akomodasi, baik yang dimiliki oleh P4S, maupun yang
1. Persyaratan fasilitator/instruktur
sebagai berikut:
lain dengan keahlian sejenis, atau narasumber dari luar P4S yang berasal dari
3. Pendamping
sebagai mediator, terutama apabila pemagang berasal dari daerah atau negara
yang berbeda dari daerah lokasi P4S. Petugas ini diperlukan untuk membantu
sebagai berikut:
b. Memahami adat istiadat dan budaya daerah asal peserta magang dan daerah
lokasi P4S.
1. Perencanaan Tahunan
disusun oleh pengelola P4S setiap awal tahun. Perencanaan tahunan ini
pelaksanaan, topik magang, asal dan jumlah peserta serta sumber dana.
jumlah dan jenis kegiatan magang yang dilaksanakan di P4S tersebut pada
kebutuhan masyarakat tani di sekitar P4S atau kebutuhan masyarakat dari luar
tertulis sehingga dapat menjadi acuan bagi pengelola P4S dalam mengatur
2 .Perumusan Materi
daerah asal masing-masing, serta aspek yang ingin dipelajari selama magang.
lebih baik lagi bila materi tersebut dibuat tertulis dalam bentuk modul
3. Perjanjian/Kesepakatan Magang
memuat:
a. Jumlah jam belajar, dalam satu hari maksimal 8 (delapan) jam belajar
Jenis dan jumlah sarana yang akan digunakan dalam kegiatan magang
perlu direncanakan secara matang, baik peralatan pertanian, meja dan kursi
belajar, white board, papan tulis, spidol, tikar, maupun kasur dan lainnya.
Begitu pula jenis dan jumlah prasarana yang akan digunakan, baik lahan
yang berjalan dapat didukung dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh
Pengelola P4S perlu menyusun jadwal untuk setiap kegiatan magang yang
perencanaan tahunan yang telah dibuat. Lama kegiatan magang ini dapat
6. Persiapan Fasilitator/Instruktur
P4S itu sendiri maupun dari luar P4S. Untuk ketertiban administrasi, setiap
7. Pembentukan Panitia
B. Pelaksanaan
1. Orientasi
diikuti oleh peserta yang berasal dari daerah atau negara yang berbeda dari
daerah lokasi P4S. Materi utama orientasi meliputi pengenalan budaya dan
adat istiadat masyarakat di daerah lokasi P4S (bila peserta berasal dari luar
daerah) atau pengenalan budaya, adat istiadat dan Bahasa Indonesia (bila
peserta berasal dari luar negeri). Orientasi ini dimaksudkan agar terjadi proses
kegiatan magang dimulai. Untuk itu, pihak pengelola P4S pun perlu
kegiatan magang dan kontrak belajar, dan pengenalan daerah di sekitar lokasi
P4S.
2. Pembekalan Teori
3. Magang di P4S
magang sebaiknya dilakukan selama 1 (satu) musim tanam atau siklus usaha.
Pengelola P4S sebaiknya membuat jadwal kegiatan belajar harian yang wajib
dan mahir dalam menerapkan cara-cara atau teknologi tepat guna yang
hasil, nilai tambah dan pendapatan petani. Apabila peserta berasal dari luar
daerah atau luar negeri, proses magang akan berjalan lebih efektif, bila
mediator.
materi magang yang telah dipelajarinya selama di P4S. Dari hasil refleksi ini,
dipertanyakan dan memerlukan klarifikasi lebih lanjut. Hal ini boleh jadi
diperoleh sebelum magang di P4S dengan praktik yang dilakukan di P4S, atau
Pertanian Pusat dan Daerah), sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal dan
dalam tim.
P4S. Rencana tindak lanjut ini dibuat tertulis secara perorangan dan/atau
7. Bimbingan Lanjutan
e-mail.
pemagang.
Sumber daya manusia sering disebut sebagai human resource, tenaga atau
aktivitas belajar yang terorganisasi yang diatur dalam suatu organisasi agar
untuk mencapai suatu hasil optimal. Pengembangan sumber daya manusia secara
efektif. Pengembangan sumber daya manusia yang terarah dan terencana disertai
pengelolaan yang baik akan dapat menghemat sumber daya alam dapat secara
berguna dan berhasil guna. Demikian pula pengembangan sumber daya manusia
secara mikro di suatu organisasi sangat penting dalam mencapai hasil kerja yang
Yang pertama adalah aspek kuantitatif atau jumlah yang dibutuhkan menurut
Mereka ada yang bekerja di pemerintahan, mulai dari pusat hingga ke tingkat
desa, karyawan BUMN sektor pertanian, dan sebagian besar lainnya berkiprah di
sektor swasta. Di tingkat lapangan, sumber daya manusia pertanian terdiri dari
pelaku utama (petani tanaman pangan, petani hortikultura, peternak, pekebun) dan
pelaku usaha pertanian, baik individu, kelompok atau korporasi (Nurmala, 2012).
secara kuantitas dan kualitas agar dapat memenuhi kebutuhan konsumsi yang
sistem pertanian yang dilakukan oleh berbagai pihak seperti pemerintah dan
ilmu pengetahuan dan teknologi, modal, sumber daya manusia dan kelembagaan
perbaikan yang terstruktur pada faktor-faktor berikut : (1) sumber daya manusia;
(2) organisasi dan sistem manajemennya; (3) sarana dan prasarana pendukung,
dan (4) komitmen pada pembangunan pertanian yang lebih baik. Faktor sumber
dikelompokkan sebagai berikut : (1) masyarakat tani, (2) petugas pertanian mulai
dari PPL sampai dengan aparat tingkat pusat, (3) aparat pembina dalam hal ini
mulai dari camat/walikota, gubernur, dan (4) aparat penunjang kegiatan pertanian
(Nurmala, 2012).
dari manusia-manusia yang hidup di pedesaan saja. Di luar itu semua masih
keterampilan petani harus ditingkatkan dan berubah. Karena petani terus menerus
sekitar dan terhadap diri mereka sendiri. Untuk meningkatkan penguasaan ilmu
baik melalui jalur pendidikan formal maupun non formal. Konsep pengembangan
sumber daya manusia melalui dua jalur yaitu: yang pertama adalah jalur
pendidikan formal dan kejuruan yaitu mulai dari pendidikan TK sampai pada
perguruan tinggi. Jalur ini menyediakan pengetahuan dasar yang bermanfaat bagi
formal maupun informal. Kedua adalah jalur pendidikan non formal yaitu melalui
(Nurmala, 2012).
Ini bisa diraih melalui pendidikan. Dengan demikian pengembangan sumber daya
suatu negara adalah tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Merujuk pada amanat UUD 1945 beserta amandemennya (pasal 31 ayat 2), maka
(P4S) Taruna Mekar yang diketuai oleh Bapak H.Endang Ibin. P4S Taruna Mekar
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kegiatan PKPM ini dimulai pada 18 Februari –
16 April 2019.
Data yang digunakan dalam penyusunan laporan PKPM ini adalah data primer
diskusi, dan dokumentasi foto sebagai pelengkap data primer. Data primer yang
perusahaan, (3) Sumber daya Manusia perusahaan dan (4) Data tentang pelaksaan
Mekar. Sedangkan data sekunder bersumber dari: (1) literatur yang diberikan oleh
Instansi, (2) Buku-buku penunjang dan (3) Data-data dan referensi dari internet
Data sekunder yang diperoleh dari literatur meliputi sumber daya manusia dan
Sedangkan data sekunder bersumber dari literatur yang diberikan oleh Instansi,
buku-buku penunjang, dan data-data dari internet yang berhubungan dengan judul
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah sebagai
berikut :
A. Wawancara
merupakan wakil ketua dari P4S Taruna Mekar, ketua P4S Taruna Mekar
B. Observasi
secara langsung kepada objek yang diteliti. Kegiatan yang dilakukan berupa
C. Studi pustaka
dapat berupa buku, jurnal, laporan magang mahasiswa dan lain-lain yang
D. Dokumentasi
pelatihan di bidang pertanian dan pedesaan yang dimiliki dan dikelola langsung oleh
petani baik secara perorangan ataupun kelompok. P4S Taruna Mekar adalah tempat
belajar dari petani oleh petani dan untuk petani. Metode belajar di P4S Taruna Mekar
adalah pelatihan dan magang untuk petani dan pelajar dengan presentase 80% praktik
dan 20% teori untuk kegiatan magang serta 20% praktik dan 80% teori untuk
kegiatan pelatihan.
P4S Taruna Mekar terbentuk melalui proses yang cukup panjang yaitu berawal
pada akhir tahun 1974 ketika Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur mengadakan
kegiatan kursus tani desa di Kampung Beunying selama + satu tahun, kegiatan ini
diikuti oleh 22 orang pemuda tani. Setelah kegiatan ini berakhir, sekitar awal tahun
1976 para alumni kursus tani tersebut bermusyawarah untuk meneruskan dan
kelompok tani dengan nama “Taruna Mekar” yang diketuai oleh Endang Ibin.
Dengan semangat dan kerja keras dari para pengurus dan semua anggota dalam
menjalankan dan mengelola kelompok ini, pada akhir tahun 1976 kelompok tani
Taruna Mekar mendapat penghargaan dari Bapak Bupati Kabupaten Cianjur. Lambat
laun kelompok tani mulai menjadi tempat study banding bagi kelompok tani lain di
luar Kabupaten Cianjur, kunjungan petani dari Jepang dan Belanda serta mulai
menjadi tempat magang/praktek kerja bagi siswa SPMA/SMK dan mahasiswa yang
Dari tahun ke tahun kelompok tani Taruna Mekar terus menerus berusaha
sayur
sebagai suplayer sayuran untuk super market Goro dan Akasia Gelael.
7. Tahun 2000 kelompok tani Taruna Mekar diakui oleh Badan SDM Pusat
8. Tahun 2001 P4S Taruna Mekar diresmikan oleh Bupati Cianjur menjadi P4S
9. Tahun 2002 bekerjasama dengan PT. ASP International dan Ibaraki Cyuo
selama 3 tahun di Jepang bagi siswa peserta magang di P4S Taruna Mekar
yang disiplin dan berprestasi dan telah berakhir pada tahun 2019.
10. Tahun 2003 dengan bantuan PPPG Pertanian Cianjur membentuk sekolah
bebas biaya. Hal tersebut ditindak lanjuti oleh Pemerintah, yaitu pada tahun
yang sekarang berganti nama menjadi SMKN 1 Pacet dan telah menjadi
11. Tahun 2007 P4S Taruna Mekar ditetapkan menjadi kalsifikasi kelas utama.
12. Tahun 2013 penghargaan dari presien P4S terbaik tingkat nasional sampai
13. Tahun 2017 P4S Taruna Mekar melakukan kerjasama dengan PT Darta
A. Azaz
1. Keswadayaan
memecahkan sendiri masalah yang dihadapi baik masalah teknis, sosial maupun
ekonomi.
2. Kekeluargaan
P4S tumbuh dan berkembang sebagai satu kesatuan keluarga yang utuh
mengikuti pelatihan/pemagangan.
3. Keterpaduan
4. Kesederhanaan
5. Demokrasi
B. Prinsip
1. Agama
P4S Taruna Mekar mengutamakan agama dalam melakukan segala hal karena
2. Pendidikan
Pendidikan merupakan prinsip kedua setelah agama karena P4S Taruna Mekar
peduli dengan anak-anak yang putus sekolah karena tidak ada biaya maka P4S
Cianjur Jawa Barat seperti sekolah SMK 1 PACET, SMP dan SMA
3. Pertanian
mengolah dan memanfaatkan lahan yang ada, karena Indonesia memiliki sektor
pertanian
Struktur organisasi P4S Taruna Mekar ini dibuat untuk mengatur pembagian
pekerjaan dan membentuk perbedaan tingakat pekerjaan, tanggung jawab dan jabatan.
dilaksanakan atau diterapkan secara teratur. Susunan pengurus P4S Taruna Mekar
Ketua
H. Endang Ibin
Wakil Ketua
Yayan Suryana, SP
Sekretaris Bendahara
Yeyet Setiawati Siti Mardiah
INSTRUKTUR
Tugas ketua dan wakit ketua di P4S Taruna Mekar adalah sebagai berikut :
musyawarah pengelola.
c) Ketua dan wakil ketua bertanggung jawab kepada peserta pelatihan dan
jalannya pelatihan.
2. Sekretaris
Tugas sekretaris di P4S Taruna Mekar yaitu membantu ketua kelompok dibidang
a) Surat menyurat
b) Kearsipan
c) Ekspedisi surat
e) Notulen
3. Bendahara
Mekar.
4. Instruktur
Keadaan serta kondisi masing-masing instruktur P4S Taruna Mekar dapat dilihat
pada tabel 1.
budidaya bunga potong dan pestisida nabati serta budidaya penangkaran padi saat ini
sudah tidak aktif lagi sebagai instruktur untuk kegiatan pelatihan di P4S Taruna
Mekar. Hal ini dikarenakan para instruktur tersebut telah mandiri dan menjalankan
usaha P4S berdasarkan bidang usaha yang dikuasai oleh masing-masing instruktur
tersebut akan tetapi masih dibawah bimbingan P4S Taruna Mekar. Sementara, untuk
jurusan pembinaan calon magang Jepang sudah tidak aktif mulai dari tahun 2018
karena ada permasalahan kerja sama dengan pihak perusahaan dari Jepang. Oleh
sebab itu, penerimaan kegiatan pelatihan dan magang di P4S Taruna Mekar hanya
menerima pada jurusan yang instruktur masih aktif yaitu budidaya tanaman
hortikutura, teknologi pengolahan hasil pertanian dan budidaya ternak kelinci dan
sapi perah.
Sumber daya manusia merupakan salah satu aset yang paling utama dalam suatu
Sumber daya manusia yang terdapat di P4S Taruna Mekar Cianjur Jawa Barat yaitu
berjumlah 13 orang (5 orang tenaga kerja pria dan 8 orang tenaga kerja wanita) yang
merupakan tenaga kerja untuk bagian budiaya tanaman hortikultura dan budidaya
ternak kelinci dan sapi perah. Upah tenaga kerja pria sebesar Rp 40.000 dan tenaga
kerja wanita Rp 25.000. P4S Taruna Mekar tidak memberikan proses training secara
formal kepada tenaga kerja yang bekerja di lahan dan kandang. Proses training hanya
dilakukan secara informal dengan diberikan pengarahan secara langsung oleh ketua
P4S Taruna Mekar yaitu H.Endang Ibin saat melakukan pengawasan kepada tenaga
Tenaga kerja bagian budidaya dan peternakan bekerja selama 7 hari dalam satu
minggu dengan rentang waktu 5 jam per hari, sedangkan untuk tenaga kerja
pengolahan hasil langsung dikelola oleh instruktur pengolahan hasil P4S Taruna
Mekar yang bekerja sesuai dengan ketersediaan bahan baku dan juga karena adanya
tamu yang datang ke P4S Taruna Mekar untuk melakukan pelatihan. Kebutuhan
tenaga kerja lainnya atau tenaga lepas diperoleh dari warga sekitar, siswa/i dan
mahasiswa/i yang melakukan magang di P4S Taruna Mekar. Sumber tenaga kerja ini
Untuk bagian masing-masing dari instruktur P4S Taruna Mekar biaya tenaga
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa tenaga kerja yang dimiliki
oleh P4S Taruna Mekar masih berada dalam usia produktif. Menurut Badan Pusat
Statistik tahun 2019, usia produktif tenaga kerja adalah 15-65 tahun. Hal ini tentu saja
mempengaruhi produktifitas tenaga kerja karena, salah satu dari faktor-faktor yang
mempengaruhi produktifitas tenaga kerja adalah usia. Tenaga kerja dengan usia yang
masih dalam masa produktif biasanya mempunyai tingkat produktifitas yang lebih
tinggi dibandingkan dengan tenaga kerja yang sudah berusia tua sehingga
kemampuan fisik yang dimiliki menjadi lemah dan terbatas. (Aprilyanty, 2017)
P4S Taruna Mekar ini pada awalnya merupakan kelompok tani yang dinamai
dengan Taruna Mekar. Modal awal dalam melakukan kegiatan pada kelompok tani
Taruna Mekar berasal dari kelompok tani itu sendiri dengan cara iuran sebanyak Rp
200.000,-/orang setelah kelompok tani ini mulai berkembang menjadi P4S Taruna
Mekar maka modal dari kelompok tani Taruna Mekar dikembalikan kepada masing-
Kelompok tani Taruna Mekar setelah diakui menjadi P4S Taruna Mekar pada
tahun 2000 modal awal untuk berdiri membutuhkan modal sebesar Rp 10.000.000,-
yang berasal dari hasil kegiatan kelompok tani Taruna Mekar untuk menjalankan
kegiatan pelatihan dalam berbagai bidang yang telah dibentuk. Pada tahun 2010 P4S
Taruna Mekar membangun tempat pelatihan dari hasil pelatihan yang telah dilakukan
karena salah satu syarat dari mendirikan P4S ini adalah memiliki tempat pelatihan.
Untuk sarana dan prasarana di P4S Taruna Mekar diperoleh dari bantuan beberapa
A) Deskripsi Produksi
Kegiatan bisnis yang dijalankan oleh P4S Taruna Mekar ada dua jenis
a. Produk jasa
dilakukan oleh P4S Taruna Mekar. Jasa yang diproduksi adalah jasa untuk
yang ingin menimba ilmu tentang pertanian, dimulai dari kegiatan budidaya,
jenis kegiatan pelatihan di P4S Taruna Mekar, yaitu kegiatan pelatihan bagi
petani dan kegiatan magang bagi pelajar. P4S Taruna Mekar menyediakan
tiga jurusan pelatihan yang dapat dipilih oleh peserta pelatihan sesuai dengan
pertanian.
P4S Taruna Mekar. Pada lahan budidaya hortikultura P4S Taruna Mekar
2. Jurusan kedua yang masih aktif di P4S Taruna Mekar adalah Pengolahan
daun wortel, dan keripik daun singkong rasa paru. Selain dilaksanakan
oleh P4S Taruna Mekar dan hasil dari petani di bagi 40% untuk P4S
3. Jurusan ketiga adalah peternakan terdiri dari ternak kelinci dan sapi perah.
Kegiatan ini dilakukan oleh peserta prakerin atau magang yang telah
ternak kelinci dan sapi perah. Divisi ternak kelinci dan sapi perah ini
mengelola lahan peternakan untuk ternak kelinci dan sapi perah pada P4S
Taruna Mekar dengan luas lahan ini dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Rincian lahan peternakan yang digarap oleh P4S Taruna Mekar
b. Produk Barang
peternakan, P4S Taruna Mekar fokus untuk memproduksi susu sapi murni
melaksanakan kegiatan pelatihan dan magang di P4S Taruna Mekar dan juga
B) Deskripsi produk
Produk yang dihasilkan oleh P4S Taruna Mekar ada dua jenis yaitu jasa dan
barang. Untuk produk jasa, terdapat dua jenis kegiatan yaitu kegiatan pelatihan
untuk petani dan kegiatan magang untuk pelajar. Kegiatan pelatihan dijalankan
C) Deskripsi pelanggan
Untuk produk berupa jasa pelatihan dan magang, pelanggan P4S Taruna
Mekar adalah petani dan pelajar yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Sementara untuk pelanggan produk berupa barang dari P4S Taruna Mekar
adalah masyarakat di sekitar Jawa Barat dan pedagang pengumpul yang ada di
Untuk produk berupa jasa pelatihan dan magang, bahan baku utama yang
dibutuhkan adalah sumber daya manusia berupa instruktur yang handal sesuai
dengan jurusan pelatihan yang disediakan oleh P4S Taruna Mekar. Instruktur
Sedangkan bahan baku yang dibutuhkan oleh P4S Taruna Mekar dalam
menjalankan kegiatan produksi berupa produk barang, ada yang didapatkan dari
toko sekitar tempat usaha dan juga dari usaha yang dikembangkan oleh P4S
Taruna Mekar seperti benih, bibit tanaman, serta pupuk dari kotoran sapi .
Bahan baku yang dibutuhkan oleh P4S Taruna Mekar tersebut tidaklah bahan
diperoleh dari toko Surya Tani Jaya yang berada di Beunying. Untuk pupuk
kandang diperoleh langsung dari peternak ayam yang ada di sekitar daerah
didapatkan dari hasil perkebunan sendiri dan daerah sekitar Kabupaten Cianjur.
Semua bahan baku dan bahan penolang yang dibutuhkan oleh P4S Taruna
Mekar merupakan murni diusahakan dari P4S Taruna mekar sendiri dan tidak
ada merupakan batuan dari pemerintah. Hal ini didasarkan bahwa P4S Taruna
Untuk memasarkan produk berupa jasa pelatihan dan magang bagi petani,
facebook, yang dikelola oleh wakil ketua P4S Taruna Mekar yaitu bapak Yayan
pelatihan dan magang yang dilaksanakan P4S Taruna Mekar, sarana prasarana,
fasilitas, serta komoditi dan hewan ternak apa saja yang dibudidayakan oleh
P4S Taruna Mekar. Selain itu, kegiatan pemasaran juga dilakukan dengan
pernah magang di P4S Taruna Mekar. Sehingga pihak sekolah dan perguruan
tinggi terebut tertarik untuk mengirim siswa dan mahasiswanya untuk magang
dan mengikuti pelatihan di P4S Taruna Mekar setiap tahunnya. Selain dengan
pihak sekolah dan kampus, P4S Taruna Mekar juga membina hubungan yang
baik dengan para petani yang pernah mengikuti kegiatan pelatihan di P4S
Mekar melalui promosi dari mulut ke mulut kepada petani lain yang
membutuhkan pelatihan.
Untuk kegiatan pemasaran produk berupa barang yang dilakukan oleh P4S
Taruna Mekar pada bagian budidaya adalah melakukan kerjasama dengan PT.
Darta Pangan Maju Bersama yang bergerak pada bidang suplayer sayuran untuk
hasil dari budidaya hortikultura dan beberapa produk yang tidak dibudidayakan
di P4S Taruna Mekar didapatkan dari petani yang berada disekitar P4S Taruna
Mekar dan juga dari pasar tradisional yang terletak didaerah Cianjur. Selain itu,
produk hasil pertanian juga dijual kepada pelanggan yang langsung menjemput
ke lahan dan juga kepada pedangang pengumpul. Untuk pemasaran dari hasil
peternakan P4S Taruna Mekar langsung memasarkan seperti susu sapi murni
ternak seperti sapi dan kelinci dijual langsung kepada pelanggan sedangkan
oleh P4S Taruna Mekar ada dua bentuk, yaitu magang dan pelatihan. Untuk
kegiatan magang, persentase praktik kerja dilapangan lebih besar dari pada
persentase pemberian materi di dalam ruangan, yaitu 80% kerja praktik, dan 20%
persentase pemberian materi didalam ruangan lebih besar yaitu 80% dan kerja
daya manusia pertanian di P4S Taruna Mekar sudah berlangsung sejak tahun
1. Peserta
magang atau pemagang di P4S adalah petani, calon petani, pengelola dan calon
pengelola P4S serta pelaku usaha agribisnis lainnya yang memiliki minat untuk
permagangan yang ditawarkan oleh P4S. Sementara, peserta atau sumber daya
manusia pertanian yang mengikuti pelatihan di P4S Taruna Mekar terdiri dari
pelajar seperti siswa SMK pertanian dan mahasiswa perguruan tinggi yang ingin
terdiri dari petani yang tergabung dalam kelompok tani ataupun kelompok ibu-
ibu PKK. Akan tetapi, selama ini belum ada peserta yang merupakan calon
pengelola P4S mengikuti kegiatan pelatihan di P4S Taruna Mekar. Namun, P4S
Taruna Mekar tetap memberikan pembinaan kepada calon pengelola P4S akan
tetapi bukan peserta namun instruktur yang berkerja di P4S Taruna Mekar untuk
pelatihan di P4S Taruna Mekar telah sesuai dengan pernyataan Nurmala, 2012
pemangku kepentingan yang terkait secara langsung atau tidak langsung dengan
pusat hingga ke tingkat desa, karyawan BUMN sektor pertanian, dan sebagian
manusia pertanian terdiri dari pelaku utama (petani tanaman pangan, petani
2. Persyaratan
Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil ketua P4S Taruna Mekar yaitu
bapak Yayan Suryana, SP, P4S Taruna Mekar juga menerapkan syarat-syarat
yang harus dipenuhi oleh calon peserta yang ingin mengikuti kegiatan pelatihan
memiliki niat dan keinginan yang tinggi untuk belajar. Tanpa adanya niat
dan keingintahuan yang tinggi, maka tujuan dari pelatihan tidak akan
tercapai dan tidak akan ada ilmu yang didapatkan oleh peserta. Untuk
para calon peserta untuk disiplin dan berkerja keras. Terutama untuk
Taruna Mekar.
hari Jumat.
Mekar, ada persyaratan menurut Pedoman Permagangan Petani di P4S yang tidak
diwajibkan oleh P4S Taruna Mekar kepada pesertanya. Karena menurut Badan
“Pedoman Permagangan Petani di P4S” 2010, salah satu syarat peserta pelatihan
adalah diutamakan yang masih berada diusia produktif yaitu 22-45 tahun.
Sementara P4S Taruna Mekar tidak menerapkan batasan usia bagi peserta yang
ingin mengikuti pelatihan. Karena menurut P4S Taruna Mekar, usia tidak akan
menjadi hambatan bagi seseorang yang ingin belajar dan menuntut ilmu. Asal ada
kemauan yang kuat, disiplin dan berkerja keras, serta sehat secara jasmani dan
rohani, maka peserta pelatihan dapat mengikuti dan menyerap ilmu yang
3. Jumlah peserta
Jumlah peserta yang dapat mengikuti pelatihan di P4S Taruna Mekar adalah
kapasitasnya adalah 30 orang. Hal tersebut sudah sesuai dengan pernyataan dari
lebih dari 30 orang per angkatan. Sementara untuk peserta magang yang
merupakan pelajar dan mahasiswa, jumlah peserta tidak ditentukan secara spesifik
selama fasilitas berupa mess dengan kapasitas lebih kurang 35 orang (tidak
termasuk kamar yang berada dilantai 3) masih cukup untuk menampung peserta.
Namun apabila mess sudah penuh, maka peserta magang akan ditempatkan
dirumah karyawan P4S Taruna Mekar yang berada di sekitaran daerah Beunying.
(A) Mess untuk peserta kegiatan pelatihan (B) Mess untuk peserta magang pria
petani dan peserta kegiatan magang wanita
Dari data yang diperoleh mengenai peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan
dan magang di P4S Taruna Mekar selama tahun 2018, terdapat 6 kegiatan
Tabel 9. Daftar peserta kegiatan pelatihan di P4S Taruna Mekar selama tahun 2018
Tanggal Jenis kegiatan
No. Asal peserta Jumlah Peserta
pelatihan/magang pelatihan/magang
diikuti oleh siswa SMK dan juga Mahasiswa, pada tahun 2018 diikuti oleh 9
SMK dan satu perguruan tinggi yang dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Daftar peserta yang mengikuti kegiatan magang selama tahun 2018 di P4S
Taruna Mekar
No. Asal Peserta Jumlah Peserta
1. SMK Referensia Cianjur 5 orang
2. SMKN Bojong Picung Cianjur 8 orang
3. SMKN 1 Leleus Cianjur 8 orang
4. SMKN 1 Agra Cianjur 5 orang
5. SMKN 1 Sukaluyu Cianjur 5 orang
6. SMK Permata Insan 5 orang
7. SMKN 1 Pacet 5 orang
8. SMKN Gedong Tataan Lampung 5 orang
9. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 5 orang
10. SMKN 1 Cempaka Cinajur 5 orang
Sumber : P4S Taruna Mekar, 2019
B. Instruktur
1. Persyaratan Instruktur
Syarat yang harus dipenuhi oleh Instruktur di P4S Taruna Mekar adalah sebagai
berikut:
d. Mampu dan mempunyai niat yang baik dan ikhlas untuk berbagi ilmu.
pelatihan.
untuk instruktur yang ditetapkan oleh P4S Taruna Mekar sudah sesuai dengan
Jumlah instruktur yang masih aktif sepenuhnya di P4S Taruna Mekar saat ini
hanya tiga orang yaitu pada jurusan budidaya tanaman hortikultura, budidaya
ternak sapi perah dan kelinci, serta jurusan pengolahan hasil pertanian. Biodata
Umur : 80 Tahun
Umur : 50 Tahun
Umur : 46 Tahun
tingkat pendidikan formal yang dijalani oleh 2 instruktur aktif di P4S Taruna
Mekar relatif masih rendah. Bahkan, ketua dari P4S Taruna Mekar yaitu
H.Endang Ibin hanya tamatan sekolah dasar. Menurut Slamet (1992), pendidikan
Mekar masih cenderung rendah, P4S Taruna Mekar masih dapat bertahan hingga
saat ini untuk memberikan ilmu kepada petani dan pelajar melalui kegiatan
pelatihan dan magang karena para instruktur tersebut sudah sangat berpengalaman
dalam bidang pertanian. Bahkan walaupun hanya tamatan sekolah dasar, ketua
P4S Taruna Mekar yaitu H.Endang Ibin sudah berpengalaman selama 65 tahun
ekspor
dan pestisida nabati sudah mampu membuka P4S sendiri namun masih dibawah
bimbingan P4S Taruna Mekar. Karena apabila pengurus khususnya ketua P4S
Taruna Mekar menganggap instruktur tersebut sudah mandiri dan mampu berbagi
ilmu dengan baik, maka pengurus P4S Taruna Mekar akan menyarankan kepada
instruktur tersebut untuk mandiri dan membuka P4S miliknya sendiri berbekal
Untuk saat ini, apabila ada materi pelatihan tentang jurusan-jurusan tersebut,
maka peserta akan diarahkan untuk mengikuti pelatihan di P4S yang bergerak
jurusan tersebut. Jumlah instruktur di P4S Taruna Mekar sebenarnya untuk saat
ini kurang memadai mengingat lima instruktur lain sudah mandiri dan membuka
P4S sendiri. Hal ini tentunya menyebabkan manajemen P4S Taruna Mekar
berjalan tidak efekif karena ketiga instruktur yang ada di P4S Taruna Mekar saat
ini masing-masing bertanggung jawab atas dua jabatan dimana ketua, wakil ketua
Hal ini tidak sesuai dengan Pedoman Permagangan Petani di P4S yang
Pertanian, 2010 dimana seharusnya jumlah instruktur yang dibutuhkan oleh P4S
disesuaikan dengan jumlah peserta dan instruktur dapat dibantu oleh instruktur
dari pemerintah, petani maju disekitar P4S, atau instruktur dari P4S lainnya.
Namun, di P4S Taruna Mekar instruktur tidak mendapat bantuan dari pihak
P4S Taruna Mekar menjadi kurang efektif. Pengurus P4S Taruna Mekar
menyatakan bahwa, sampai saat ini mereka kekurangan tenaga instruktur, namun
belum ada petani maju disekitar P4S yang dirasa mampu untuk menjadi instruktur
C . Pendamping
Indonesia ataupun bahasa Sunda. Namun hingga saat ini tenaga pendamping
belum dibutuhkan di P4S Taruna Mekar karena beum ada peserta yang
Mekar.
1. Perencanaan Tahunan.
disusun oleh pengelola P4S pada awal tahun. Namun P4S Taruna Mekar tidak
pernah membuat rencana tahunan tersebut karena, pengurus P4S Taruna Mekar
tetap mejaga dan melakukan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana yang
mengajar baik secara praktik maupun teori. Untuk kegiatan belajar secara teori
fasilitas seperti white board, LCD proyektor, kursi, meja dan ruangan belajar
(aula) digunakan dan dirawat setiap hari sepanjang tahun oleh pengurus P4S
juga tidak ada, maka pemeliharaan dan perawatan fasilitas belajar dilakukan
pengurus P4S Taruna Mekar dibantu oleh siswa magang dan tenaga kerja tetap
terhadap ternak sapi perah dan kelinci sehingga, sumber daya alam yang ada di
dalamnya berupa tanaman hortikultura dan peternakan tetap terjaga dan siap
Mekar merasa tidak lagi perlu untuk membuat rencana tahunan untuk kegiatan
pelatihan.
Oleh sebab itu, biasanya perencanaan pelatihan di P4S Taruna Mekar tidak
dimulai pada awal tahun, namun pada seminggu sebelum kegiatan pelatihan
dimulai. Karena P4S Taruna Mekar tidak harus melakukan banyak persiapan
dengan pengurus P4S Taruna Mekar mengenai apa saja jurusan yang
peternakan yang dibudidayakan oleh P4S Taruna Mekar, maupun jenis produk
pengolahan hasil pertanian apa saja yang pernah diproduksi oleh P4S Taruna
Mekar. Calon peserta juga wajib menyebutkan berapa jumlah anggota yang
akan ikut pelatihan, jurusan pelatihan dan komoditi yang diinginkan, serta
berapa jumlah dana yang dimiliki oleh peserta untuk menentukan fasilitas yang
a. Fasilitas kamar
Fasilitas kamar dapat dipilih oleh peserta berdasarkan dana yang dimiliki
dan jumlah peserta. Ada dua jenis kamar. Biasanya untuk kegiatan pelatihan
berlangsung selama 7 hari dan harga dan tipe kamar yang dapat dipilih yaitu
tipe A dengan harga Rp. 50.000/orang per malam dan kamar tipe B dengan
springbed berukuran besar, satu lemari, kamar mandi serta tempat sholat
kamar, dengan kamar mandi dan tempat sholat yang berada diluar ruangan
Hal ini menyebabkan jenis fasilitas kamar yang dapat diterima oleh peserta
dari 20 orang, maka harga kamar yang harus dibayarkan oleh peserta adalah
Rp. 20.000/orang/malam.
Makanan kelas A : 3 kali makan + 2 kali snack dengan harga Rp. 100.000
Makanan kelas B : 3 kali makan + 1 kali snack dengan harga Rp. 75.000 per
c. Untuk instruktur, anggaran gaji yang dibutuhkan dari dana pelatihan adalah
Untuk peserta magang yang merupakan pelajar, biaya yang wajib dibayarkan
adalah biaya tempat tinggal dengan harga Rp 150.000 per orang per bulannya.
berdasarkan jurusan dan usaha agribisnis yang dimiliki dan jenis komoditi yang
dipilih oleh peserta. Penyusunan materi berdasarkan jurusan ini berguna untuk
evaluasi yang akan dilakukan setelah kegiatan pelatihan dan magang selesai.
point pelatihan dapat dilihat pada lampiran 2) melalui LCD proyektor. Untuk
fasilitas modul akan diberikan oleh pihak P4S Taruna Mekar apabila diminta
oleh peserta pelatihan. Dan nantinya akan menjadi biaya tambahan yang harus
pelatihan yang disediakan oleh P4S Taruna Mekar dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 11. Daftar materi yang disediakan oleh P4S Taruna Mekar.
Sementara untuk peserta magang yang merupakan pelajar, materi tidak disusun
di dalam aula P4S Taruna Mekar yang dapat dilihat pada gambar 5.
Penyusunan materi yang dilakukan oleh P4S Taruna Mekar telah sesuai dengan
Pedoman Permagangan Petani di P4S yang ditulis oleh Badan Penyuluhan Dan
di daerah masing-masing, serta aspek yang ingin dipelajari oleh peserta. Namun
wawancara singkat via telepon dengan perwakilan calon peserta pelatihan dan
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari hasil wawancara bersama ketua dan
wakil ketua P4S Taruna Mekar, perjanjian dan kesepakatan terjadi antara P4S
Taruna Mekar dan wakil dari pihak peserta pelatihan ataupun guru dan dosen
pembimbing dari pihak peserta magang yang merupakan pelajar dan mahasiswa.
melalui diskusi lisan baik secara langsung ataupun tidak langsung apabila peserta
berasal dari daerah yang jauh dari lokasi P4S Taruna Mekar. Kesepakatan
petani, karena untuk peserta magang pelajar jadwal sudah ditetapkan oleh
dan magrib maka tidak diizinkan untuk mengikuti kegiatan pelatihan selama
f. Khusus untuk peserta magang yang merupakan siswa SMK wajib mengisi
jurnal harian kegiatan yang dikerjakan setiap hari selama kegiatan magang
ditandatangani oleh wakil ketua P4S Taruna Mekar yang juga merupakan
SP. Contoh jurnal harian kegiatan yang wajib diisi oleh peserta magang
Gambar 6. Jurnal harian kegiatan yang wajib diisi oleh siswa SMK
Perjanjian dan kesepakatan yang diterapkan di P4S Taruna Mekar ini sudah
kurangnya memuat :
P4S Taruna Mekar tidak membahas lagi bagaimana cara pembayaran biaya
pelatihan karena P4S Taruna Mekar sudah menetapkan bahwa biaya pelatihan
Setelah peserta dan pihak P4S Taruna Mekar sepakat mengenai jenis fasilitas
yang akan digunakan oleh peserta, maka pihak P4S Taruna Mekar selanjutnya
akan melakukan persiapan sarana dan prasarana yaitu berupa kamar yang akan
ditempati oleh peserta. Fasilitas kamar untuk kegiatan pelatihan biasanya terletak
di lantai 3 dan lantai 2. Kamar-kamar tersebut dibersihkan setiap hari oleh siswa
Sehingga apabila ada kegiatan pelatihan maka persiapan yang harus dilakukan
Hal tersebut sebenarnya tidak sesuai dengan yang terdapat di dalam Pedoman
jenis dan jumlah sarana yang akan digunakan dalam kegiatan magang perlu
direncanakan secara matang, baik peralatan pertanian, meja dan kursi belajar,
white board, spidol, tikar, maupun kasur dan lainnya. Begitu pula jenis dan
jumlah prasarana yang akan digunakan, baik lahan usaha, kapasitas ruang
disebutkan oleh literatur tersebut, sudah dilakukan hampir setiap hari oleh
pengurus dari P4S Taruna Mekar karena pengurus P4S Taruna Mekar karena
kegiatan magang yang diikuti oleh pelajar dan mahasiswa biasanya berlangsung
dipersiapkan setiap hari sepanjang tahun berjalan selain itu, P4S Taruna Mekar
memang mempunyai keinginan bahwa untuk selalu dalam keadaan siap untuk
kegiatan pelatihan. Sarana dan prasarana puntuk kegiatan pelatihan dan magang
Jadwal pelatihan yang akan dilaksanakan disusun oleh wakil ketua P4S
Taruna Mekar yaitu Yayan Suryana, SP. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari
menyusun jadwal untuk setiap kegiatan magang yang akan dilaksanakan dalam
tahun yang berjalan dengan mengacu kepada perencanaan tahunan yang telah
dibuat. Lama kegiatan magang ini dapat bervariasi sesuai dengan tujuan
banyaknya materi yang perlu dipelajari oleh peserta pelatihan. Akan tetapi,
secara umum, program dan jadwal pelatihan untuk peserta pelatihan di P4S
Taruna Mekar yang merupakan petani dimulai pada pukul 07.00 WIB pagi
diawali dengan kegiatan pemberian materi yang sesuai dengan kegiatan praktik
yang akan dilaksanakan pada hari itu. Pada umumnya, pemberian materi
berlangsung dari jam 07.00 WIB sampai dengan jam 12.00 WIB, kemudian
kegiatan dilanjutkan dengan istirahat sholat dan makan. Setelah istirahat, peserta
yang telah disampaikan. Kegiatan pelatihan berakhir pada jam 15.30 atau
Mekar, seluruh jadwal kegiatan peserta diatur oleh pihak P4S. Kerja praktek
dimulai pada pukul 07.00 WIB pagi setelah peserta magang selesai
peserta akan diberi pengarahan oleh pembimbing lapang. Kerja praktik akan
berakhir pada pukul 12.00 WIB sebelum sholat zuhur. Setelah sholat ashar atau
pada jam 16.00 WIB, kegiatan kerja praktik dilanjutkan. Kerja praktik yang
kerja praktik yang harus dilakukan oleh peserta magang keesokan harinya.
Materi disampaikan oleh pimpinan P4S Taruna Mekar yaitu H. Endang Ibin atau
6. Persiapan Fasilitator/Instruktur
fasilitator/instruktur untuk setiap kegiatan magang, baik dari P4S itu sendiri
maupun dari luar P4S. Untuk ketertiban administrasi, setiap fasilitator mengisi
P4S Taruna Mekar, adalah persiapan untuk materi yang akan disampaikan pada
untuk saat ini instruktur yang bertugas di P4S Taruna Mekar adalah pengurus
7. Pembentukan Panitia
pelaksanaan pelatihan hanya dikoordinir oleh pengurus P4S Taruna Mekar yang
sudah terbentuk dan juga tidak ada kerja sama dan bantuan dari dinas/badan/balai
Petani di P4S yang disusun oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber
kegiatan magang apabila diperlukan saja dan apabila ada kerjasama dengan pihak
kegiatan belajar dengan prinsip learning by doing atau belajar sambil bekerja.
Ada 3 jurusan yang dimiliki oleh P4S Taruna Mekar yang dapat dipilih oleh
peserta berdasarkan usaha tani yang dimiliki oleh peserta pelatihan di daerah
asalnya antara lain jurusan budidaya tanaman hortikultura yang dibimbing oleh
ketua P4S Taruna Mekar yaitu H.Endang Ibin, jurusan budidaya ternak sapi
perah dan kelinci yang dibimbing oleh wakil ketua P4S Taruna Mekar yaitu
Yayan Suryana, SP dan jurusan pengolahan hasil pertanian yang dibimbing oleh
Yeyet Setiawati.
mulai dari pemberian pre test dan materi awal magang kepada peserta,
pelajar, hanya dilaksankan oleh pengurus dan instruktur P4S Taruna Mekar
tanpa adanya bantuan dan pembinaan dari pemerintah atau instansi terkait
dilaksanakan oleh P4S dengan baik. Namun, sampai saat ini belum ada
pembinaan dan bantuan yang diberikan oleh lembaga dan instansi terkait untuk
P4S Taruna Mekar, bapak Yayan Suryana, SP, hal itu disebabkan karena
pemerintah atau instansi terkait berpendapat bahwa P4S Taruna Mekar sudah
P4S Taruna Mekar tetap membutuhkan bimbingan dan bantuan dari pemerintah
Pemberian pre test kepada calon peserta bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana pengetahuan yang dimiliki oleh peserta tentang sektor pertanian yang
berkaitan dengan jurusan pelatihan yang akan diikuti oleh peserta pelatihan.
menguasai teknik budidaya dari jurusan yang telah mereka pilih tersebut,
instruktur dapat memutuskan materi budidaya apa saja yang harus diberikan
kepada peserta pelatihan. Akan tetapi kegiatan pre test tidak diberikan
semua materi dari awal sampai akhir kepada peserta. Oleh sebab itu, pihak
P4S Taruna Mekar tidak membutuhkan peserta untuk melakukan pre test
instruktur akan menuliskan soal-soal test di white board dan setelah itu
disediakan oleh P4S Taruna Mekar. Bentuk soal yang diberikan adalah soal
tepat. Untuk peserta pelatihan yang merupakan petani, pertanyaan dan soal
yang diberikan adalah tentang jurusan dan komoditi yang dipilih oleh
pertanyaan dan soal seputar teknik budidaya tanaman buncis mulai dari
teknik pengolahan tanah yang benar untuk tanaman buncis, sampai dengan
yang merupakan pelajar dan mahasiswa, maka soal yang diberikan adalah
seputar jurusan magang yang akan dipilih oleh peserta. Misalnya apabila
b. Orientasi
dan juga lingkungan serta budaya dari masyarakat disekitar P4S Taruna
hari Jumat untuk mempermudah proses adaptasi peserta. Hal tersebut sesuai
terutama bila diikuti oleh peserta yang berasal dari daerah atau negara yang
berbeda dari daerah lokasi P4S. Orientasi ini dimaksudkan agar terjadi
Setelah kegiatan orientasi, P4S Taruna Mekar juga memberikan materi awal
masuk kepada materi pelatihan sesuai dengan jurusan dan kebutuhan yang
harus dikuasai oleh peserta. Selain itu, juga ada 3 jenis materi yang diterima
1. Motivasi
motivasi peserta untuk belajar dan menerima ilmu merupakan hal yang
paling penting bagi P4S Taruna Mekar. Tanpa adanya motivasi, maka
semangat belajar peserta akan menurun dan tidak dapat menyerap ilmu
seperti beliau.
2. Disiplin waktu
dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Pada saat pemberian materi
proses pelatihan berdasarkan jurusan yang dipilih oleh peserta, antara lain:
kebutuhan seperti cabai keriting, cabai rawit, wortel, kalian, kol, caisim,
dan kegiatan kerja praktik yang akan dipelajari oleh peserta pada jurusan
bahan untuk pengolahan lahan sampai dengan alat untuk penangana panen
dan pasca panen. Pemberian materi mengenai pengenalan alat dan bahan
kepada kegiatan inti. Misalnya, saat pemberian materi kepada peserta yang
akan dipelajari dan dipraktikan pada hari itu adalah kegiatan penanaman,
b. Teknik sanitasi alat, benih dan lahan. Setelah peserta belajar dan
sanitasi atau pembersihan yang benar mengenai alat-alat dan juga lahan
yang benar terutama pada saat pembersihan lahan merupakan hal yang
dibersihkan dengan benar, maka hama dan penyakit dari tanaman tersebut
bahwa lahan yang akan ditanami tersebut sudah bebas dari sisa tanaman
sebelumnya dan juga gulma yang tumbuh disekitar lahan yang akan
bedengan dan irigasi lahan yang benar. Seperti, apabila peserta pelatihan
buncis, maka peserta akan diberikan materi dan praktik pengolahan tanah
dicangkul tipis-tipis sedalam 30 cm, dan setelah itu peserta juga akan
yang baik, serta cara penyemaian yang benar agar benih yang disemaikan
e. Penanaman.
jarak tanam yang benar agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang
pemanfaatan lahan.
f. Pemeliharaan tanaman.
teknik dan waktu pemupukan yang baik yaitu dibawah jam 12 siang
pasca panen yang baik sesuai dengan komoditi yang dipilih oleh peserta
pelatihan seperti buncis, wortel dan tanaman lain yang juga dibudidayakan
pasca panen yang sangat penting untuk diketahui oleh petani sehingga
memetik dan satu tangan lagi digunakan untuk menahan dahan tanaman
h. Pemasaran.
Pemasaran merupakan salah satu hal yang kurang dikuasai oleh petani.
memiliki kualitas yang baik. Oleh sebab itulah P4S Taruna Mekar
hasil pertanian seperti teknik packaging sayuran missal nya buncis dengan
pertanian.
Selama ini, petani juga kurang mengetahui pentingnya analisa usaha tani
dan juga tidak mengetahui teknik perhitungan dalam analisa usaha tani
berlangsung.
yang baik untuk sapi perah dan kelinci. Pengenalan ternak, alat dan
kandang ini dilakukan dengan cara pemberian materi, tidak ada praktik
melihat ukuran dan bentuk kandang yang dimiliki oleh P4S Taruna
Mekar.
b. Sanitasi ternak yang baik untuk menjaga kesehatan ternak dan kualitas
serta kebersihan susu yang dihasilkan oleh sapi perah untuk teknik
dari kotoran serta debu dan cara menjaga kebersihan kelinci agar
c. Pembuatan dan pengolahan pakan sapi ternah dan kelinci. Materi dan
jenis rumput yang tepat untuk pakan sapi perah yaitu rumput gajah dan
pakan yang tepat untuk kelinci bisa berupa rumput liar/gulma dan juga
hasil panen yang dianggap tidak layak jual karena rusak seperti wortel
mengenai cara menghitung musim kawin sapi perah dan kelinci, cara
kotoran ternak sapi perah dan kelinci, peserta pelatihan akan diberikan
pupuk cari dari urin sapi dan kelinci, serta bagaimana cara membuat
memasrkan produk susu sapi perah yaitu dengan menjalin kerja sama
dengan koperasi susu sapi setempat dan juga cara memasarkan hewan
ternak khususnya sapi yang perah yang sudah tua dan kelinci yang
materi mengenai cara membuat laporan laba rugi sederhana dari usaha
oleh P4S Taruna Mekar kepada petani bertujuan agar petani tidak hanya
paham mengenai teknik budidya ternak sapi perah dan kelinci secara
keseluruhan, tetapi juga agar petani bisa mengolah kotoran sapi perah dan
kelinci tersebut menjadi produk sampingan yaitu biogas dan pupuk cair
diolah dan sebelum diolah. Selain itu peserta pelatihan juga diberikan
peserta magang dan pelatihan dapat membawa pulang produk yang telah
hasil pertanian ini adalah agar peserta pelatihan dan magang dapat
biasanya selama ini kurang dimanfaatkan oleh petani seperti daun wortel,
daun singkong dan lainnya dan juga memanfaatkan produk pertanian yang
Setiap panen raya, maka harga produk pertanian akan turun drastis
lebih lanjut pada produk pertanian, maka harga dari produk tersebut akan
produk olahan hasil pertanian yang dapat dipilih oleh peserta pelatihan
Tomat rasa kurma atau torako dibuat dari bahan baku yang merupakan
tomat hasil sortiran (yang tidak lulus proses sortasi) karena terlalu
kecil dan rusak saat kegiatan pemanenan. Selain tomat, bahan yang
digunakan untuk pembuatan tomat rasa kurma adalah gula pasir. Oleh
sebab itu, tujuan utama dari pembuatan tomat rasa kurma ini adalah
untuk meningkatkan nilai jual tomat yang tidak lulus sortasi dan rusak
agar mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Langkah pertama dalam
wortel yang tidak bernilai jual dan hanya dimanfaatkan sebagai pakan
kelinci menjadi bernilai jual. Keripik daun wortel terbuat dari bahan
utama daun wortel sisa pemanenan yang diolah bersama dengan telur,
Daun singkong rasa paru terbuat dari bahan utama daun singkong yang
tepung, telur dan bumbu aduk dengan tangan hingga tercampur rata,
lalu padatkan adonan dan kukus hingga matang, setelah dikukus, iris
ulekan setelah itu, daun singkong dijemur selama 3-4 jam dan siap
Keripik daun lokatmala terbuat dari bahan utama daun lokatmala sisa
e. Pisang sale
Pisang sale terbuat dari bahan utama pisang yang sudah matang yang
f. Keripik pisang
Stik bayam dibuat dari bahan baku utama bayam merah yang diolah
santan dan bumbu penyedap, lalu setelah halus adonan akan digiling
menjadi piph dan panjang. Setelah itu, potong adonan dengan ukuran
sinkornasi dan refleksi ini bertujuan agar peserta dapat menentukan apakah
materi pelatihan yang diberikan telah sesuai dengan keinginan peserta. Dan
apabila ada materi yang masih kurang menurut peserta, maka dapat
Pertanian tahun 2010, bahwa Pada akhir periode magang di P4S, sebaiknya
di P4S. Dari hasil refleksi ini, boleh jadi pemagang menemukan beberapa hal
Taruna Mekar dilakukan oleh pengurus P4S Taruna Mekar khususnya ketua
kegiatan yang sudah dilaksankan baik itu dari segi sarana dan prasarana
dapat menyerap ilmu dan materi yang diberikan selama kegiatan magang
pelatihan. Namun, test tersebut tidak diberikan kepada peserta pelatihan petani
instruktur. Bagi peserta magang yang merupakan mahasiswa dan siswa SMK,
hasil dari test terakhir inilah yang akan menentukan nilai yang akan
Selanjutnya, pada hari terakhir pelatihan, maka pihak P4S Taruna Mekar
akan meminta peserta pelatihan untuk rencana tindak lanjut. Rencana tindak
lanjut ini memuat mengenai rencana yang akan dilakukan oleh peserta
h. Bimbingan Lanjutan
pihak P4S Taruna Mekar akan tetap mengadakan kegiatan bimbingan lanjutan
melalui telpon atau pesan singkat mengenai apa saja masalah yang dihadapi
masing-masing.
4.3 Masalah yang Dihadapi oleh P4S Taruna Mekar selama Melaksanakan
Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan SDM Pertanian.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa ada 4 dari 8 instruktur P4S
Taruna Mekar yang sudah mendirikan P4S sendiri walaupun masih dibawah
di P4S Taruna Mekar harus lakukan sendiri oleh H. Endang Ibin ataupun
Yayan Suryana, SP sebagai ketua dan wakil ketua P4S Taruna Mekar. Hal
dengan pembagian kerja yang tidak teratur dari pengurus P4S Taruna Mekar.
Selain itu, pengurus dan instruktur dari P4S Taruna Mekar juga memiliki
profesi lain yang harus dikerjakan selain menjadi instruktur. Hal ini lah yang
Mekar.
Sebenarnya, masalah ini tidak hanya dialami oleh P4S Taruna Mekar, tetapi
juga dialami oleh P4S pada umumnya. Hubungan P4S dengan tenaga
penyuluh pertanian dari pemerintah bisa disebut tidak dekat. Karena P4S
dari instansi pemerintah yang sebenarnya saat ini sangat dibutuhkan oleh P4S
Taruna Mekar ataupun mungkin juga P4S pada umumnya. Hal tersebut
disebabkan karena P4S dianggap sudah mandiri dan memiliki ilmu yang
cukup untuk melatih petani lainnya. Padahal pihak P4S sebenarnya masih
V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Proses pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang dilaksanakan oleh
P4S Taruna Mekar ada dua bentuk, yaitu magang dan pelatihan. A) Untuk
kegiatan magang, persentase praktek kerja dilapangan lebih besar dari pada
persentase pemberian materi di dalam ruangan, yaitu 80% kerja praktek, dan 20%
persentase pemberian materi didalam ruangan lebih besar yaitu 80% dan kerja
untuk petani dan pelajar dimulai dari perencanaan, perumusan materi pelatihan,
dilakukan adalah pemberian pre test kepada calon peserta, orientasi, pemberian
sinkornasi dan refleksi hasil pelatihan dan magang, monitoring dan evaluasi,
rencana tindak lanjut peserta setelah kegiatan pelatihan dan magang selesai serta
2. Dalam kegiatan pelatihan dan pengembangan yang dilakukan oleh P4S Taruna
Mekar terdapat dua kendala yang dihadapi yaitu A) kurangnya tenaga kerja
lapang dan instruktur karena beberapa instruktur yang sebelumnya bekerja di P4S
Taruna Mekar sudah membuka P4S secara mandiri walaupun masih dibawah
bimbingan dari P4S Taruna Mekar. B) kurangnya bimbingan serta bantuan dari
P4S sudah dapat mandiri untuk melaksanakan kegiatan pelatihan sendiri tanpa
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, S. 1997. Peran Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S)
Dalam Mencerdaskan Petani. Yayasan Amal Masyarakat Pertanian Indonesia
(YAMPI). Jawa Barat.
Aprilyanti, Selvia. 2017. Pengaruh Usia dan Masa Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja. Jurnal Sistem dan Manajemen Industri. 1(2) : 68-72.
Badan Pusat Statistik. 2017. Data statistik pertanian (internet). Tersedia dari:
www.bps.go.id
Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian. 2013. Potensi alih fungsi lahan
akibat tidak ditetapkan LP2B dalam RT/RW kabupaten/kota. Bahan tayang
Ditjen PSP. Jakarta (ID): Direkorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian
Erwidodo dan Sayaka. 2014. Kebijakan Impor dan Substansi Harga Mendukung
Peningkatan Produksi Hortikultura. Litbang Pertanian.
www.litbang.pertanian.go.id/buku/diversifikasi-pangan/BAB-II/BAB-II-6-
.pdf diakses mei 2019
Lubis, Rafiqah Amanda. 2016. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Umur Terhadap
Kinerja Penyuluh Pertanian di Kabupaten Mandailing Natal. Jurnal Agrohita.
1(1): 64-71.
Minggu ke
N
Aspek VI VII
o
I II III IV V VI I I
1 Pengenalan gambaran/
lingkungan umum perusahaan
2 Teknis budidaya
3 Manajemen produksi
4 Manajemen dan strategi
pemasaran
5 Pengelolaan tenaga kerja
6 Pencatatan/ pembukuan keungan
7 Pengajuan topik/ proposal tugas
akhir pada pembimbing lapang
dan dosen pembimbing
8 Pengumpulan data
9 Penyusunan laporan tugas akhir
1. Kegiatan Pelatihan
2. Kegiatan Magang