Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ANALISIS PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN


MODEREN DI KABUPATEN MANOKWARI
PROVINSI PAPUA BARAT

OLEH :
FRANSISKUS UTII
NIRM : 06.01.19.073

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN


JURUSAN PERTANIAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MANOKWARI


BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMETERIAN PERTANIAN
2023
KATA PENGANTAR

1
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas segala limpahan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Proposal Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) II di Balai
Penyuluhan Pertanian Bajeng Kabupaten manokwari barat provinsi papua
barat sesuai dengan waktu yang diberikan.

Proposal Tugas akhir ini penting dan strategis karena merupakan


bagian dari perencanaan kegiatan, wahana pembelajaran dan bentuk
keseriusan mahasiswa dalam mengikuti proses belajar dan penelitian
Tugas akhir di Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan)
Manokwari. Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Dr. drh. Puwanta, M.Kes selaku Direktur Politeknik Pembangunan


Pertanian (Polbangtan) Manokwari yang telah mendukung kegiatan
ini.
2. Dr. Benang Purwanto, S.P., M.P. selaku Ketua Jurusan
Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan.
3. O’eng Anwarudin, S.Pt., M.Si Selaku Pembimbing.
4. Rekan-rekan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian
(Polbangtan) Manokwari dan semua pihak yang telah membantu
dalam penulisan proposal ini.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa proposal ini masih terdapat
kekurangan dan dirasakan kurang sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun, sehingga
dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan penulis dalam
penyusunan Proposal Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) II dan
pada akhir kegiatan.

Manokwari, 02 September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................1
1.2. Tujuan...............................................................................................2
1.3. Manfaat.............................................................................................2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena memiliki wilayah


yang luas dengan curah hujan yang tinggi. Keadaan tersebut menjadikan
sebagian besar wilayah Indonesia memiliki tanah yang subur dan sangat
potensial untuk dikembangkan sebagai wilayah produksi berbagai
komoditas pertanian. Mayoritas penduduk Indonesia yang berprofesi
sebagai petani juga menjadi keunggulan bagi negara Indonesia dan

3
menjadi modal untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang
berdaulat dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Keunggulan yang dimiliki
oleh Indonesia di atas faktanya sampai saat ini masih belum menjadikan
negara Indonesia sebagai negara yang berdaulat pangan. Salah satu
penyebab dari permasalahan tesebut adalah rendahnya pengetahuan dan
keterampilan petani Indonesia dalam melakukan kegiatan usaha
pertanian.
Pengetahuan dan keterampilan petani yang rendah dapat ditingkatkan
melalui kegiatan penyuluhan pertanian. Melalui kegiatan penyuluhan
pertanian, petani akan mendapatkan informasi terbaru sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi di bidang pertanian. Hal tersebut akan
merubah pola kerja petani yang konvensional menjadi modern dengan
menerapkan berbagai metode dan teknologi baru di bidang pertanian
yang pada akhirnya akan meingkatkan produktivitas pertanian dan
mewujudkan Indonesia menjadi negara yang berdaulat pangan.
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari dalam
pelaksanaan kegiatan pendidikannya bertujuan untuk menciptakan
penyuluh pertanian yang terampil dan kompeten. Untuk mewujudkan hal
tesebut Polbangtan Manokwari mewajibkan mahasiswa Polbangtan
Manokwari untuk melaksanakan kegiatan Merdeka Belajar K yang fokus
dalam kegiatan penyuluhan pertanian. Kegiatan MBKM II ini selain untuk
menjadikan mahasiswa sebagai penyuluh yang kompeten juga bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani. Sehingga
melalui kegiatan Penelitian ini diharapkan terjadinya perubahan
keterampilan dan pengetahuan yang pada akhirnya memberikan
kontribusi dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara yang berdaulat
dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
Gambaran umum kabupaten manokwari sebagai daera agraris
merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Papua Barat,
Indonesia. Sebagai daerah agraris, kabupaten ini memiliki karakteristik dan
gambaran umum sebagai berikut Kabupaten Manokwari memiliki luas
wilayah yang cukup besar, dengan banyak lahan yang potensial untuk

4
pertanian. Wilayah ini mencakup dataran rendah, perbukitan, dan
pegunungan.
Kabupaten Manokwari memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang
relatif tinggi sepanjang tahun. Iklim ini mendukung pertumbuhan
tanaman pertanian. Daerah ini kaya akan keanekaragaman hayati,
termasuk beragam jenis tanaman, hewan, dan sumber daya alam
lainnya yang dapat dimanfaatkan dalam pertanian dan peternakan.
Sebagian besar penduduk Kabupaten Manokwari menggantungkan
diri pada sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama.
Pertanian adalah salah satu sektor ekonomi utama yang mendukung
kehidupan masyarakat lokal. Pertanian di Kabupaten Manokwari
mencakup berbagai jenis tanaman, termasuk padi, ubi, sayuran, buah-
buahan, dan tanaman komoditas seperti kelapa, karet, dan cokelat.
Selain itu, pertanian perkebunan juga penting di daerah ini. Selain
pertanian komersial, pertanian subsisten juga umum di Kabupaten
Manokwari. Masyarakat lokal sering mengandalkan pertanian ini untuk
pemenuhan kebutuhan pangan mereka sendiri. Meskipun memiliki
potensi pertanian yang besar, Kabupaten Manokwari juga dihadapkan
pada sejumlah tantangan, termasuk akses terbatas terhadap teknologi
pertanian modern, infrastruktur yang masih kurang, dan perubahan
iklim. Namun, ada peluang untuk pengembangan pertanian yang
berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan petani melalui program-
program pembangunan pertanian. Pemerintah daerah dan pemerintah
pusat telah mengambil langkah-langkah untuk mendukung pertanian
di Kabupaten Manokwari melalui berbagai program dan kebijakan,
seperti pemberian bantuan teknis, pendidikan pertanian, dan
pengembangan infrastruktur pertanian. Gambaran umum ini
memberikan pemahaman awal tentang Kabupaten Manokwari sebagai

5
daerah agraris. Sebagai daerah dengan potensi pertanian yang besar,
pengembangan pertanian modern dan berkelanjutan di Kabupaten
Manokwari memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi wilayah
tersebut.

I. Pentingnya Sektor Pertanian Dalam Ekonomi Dan


Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Manokwari

Berikut adalah beberapa alasan mengapa sektor pertanian begitu

penting di Kabupaten Manokwari: Mata Pencaharian Utama: Banyak

penduduk di Kabupaten Manokwari menggantungkan diri pada sektor


pertanian sebagai mata pencaharian utama mereka. Pertanian memberikan
lapangan kerja bagi sebagian besar populasi, termasuk petani, pekerja di

agribisnis, dan pedagang hasil pertanian Kontribusi terhadap Pangan:

Sektor pertanian adalah sumber utama pasokan pangan bagi masyarakat


lokal. Produksi padi, ubi, sayuran, dan buah-buahan dari pertanian di
Kabupaten Manokwari memenuhi sebagian besar kebutuhan pangan lokal,

membantu mengurangi kelaparan dan kekurangan gizi. Pendapatan

Petani: Pertanian memberikan pendapatan kepada petani, yang kemudian

digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, seperti


makanan, perumahan, dan pendidikan. Pendapatan ini juga berperan

dalam meningkatkan daya beli masyarakat local. Kontribusi terhadap

PDB Lokal: Sektor pertanian memberikan kontribusi yang signifikan

terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Kabupaten Manokwari. Hasil


pertanian yang dijual di pasar lokal maupun ekspor mendukung

pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Diversifikasi Ekonomi: Pertanian

menciptakan peluang diversifikasi ekonomi. Selain produksi tanaman


pangan, pertanian di Kabupaten Manokwari juga mencakup perkebunan

6
komoditas seperti kelapa, karet, dan cokelat, yang memiliki potensi ekspor

dan peningkatan nilai tambah. Pengentasan Kemiskinan: Pertanian

memiliki potensi untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah ini dengan


meningkatkan pendapatan petani dan menyediakan peluang kerja. Ini
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Pemeliharaan Lingkungan: Pertanian yang berkelanjutan dan ramah

lingkungan dapat berkontribusi pada pemeliharaan lingkungan alam


Kabupaten Manokwari. Praktik pertanian yang benar dapat membantu

menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan. Keamanan

Pangan: Dengan meningkatnya populasi, keamanan pangan menjadi

semakin penting. Pertanian lokal dapat memainkan peran strategis dalam


memastikan pasokan pangan yang cukup dan beragam untuk masyarakat.
Oleh karena itu, pengembangan sektor pertanian yang berkelanjutan,
modern, dan efisien di Kabupaten Manokwari menjadi kunci untuk
meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Langkah-langkah
seperti pemberian pelatihan pertanian, akses terhadap teknologi pertanian
yang lebih baik, infrastruktur yang mendukung, dan dukungan kebijakan
yang tepat dapat membantu mengoptimalkan kontribusi sektor pertanian
dalam meningkatkan kehidupan masyarakat lokal

II. Perubahan Global Dalam Pertanian Yang Menekankan


Pentingnya Pertanian Modern..

Beberapa perubahan global yang telah menonjol dan mempengaruhi

pandangan terhadap pertanian modern meliputi: Pertumbuhan Populasi:

Pertumbuhan populasi dunia telah meningkatkan permintaan akan


produksi pangan yang lebih besar. Pertanian modern dianggap sebagai
cara untuk memenuhi permintaan tersebut dengan cara yang

berkelanjutan. Perubahan Iklim: Perubahan iklim telah mempengaruhi

7
pola cuaca dan produktivitas pertanian di seluruh dunia. Pertanian modern
mencoba untuk mengatasi tantangan ini melalui penggunaan teknologi

yang lebih baik dan praktik pertanian yang berkelanjutan. Urbanisasi:

Peningkatan urbanisasi telah mengurangi lahan pertanian yang tersedia.


Ini telah mendorong pertanian untuk menjadi lebih efisien dalam

penggunaan lahan yang tersisa. Keterbatasan Sumber Daya:

Keterbatasan sumber daya seperti air dan lahan pertanian yang subur telah
mendorong pengembangan teknologi pertanian yang lebih efisien dalam

penggunaan sumber daya tersebut. Ketahanan Pangan: Ketergantungan

pada sistem pertanian yang tradisional telah membuat masyarakat dunia


lebih rentan terhadap krisis pangan. Pertanian modern, dengan
peningkatan produktivitas dan ketahanan, dianggap sebagai solusi untuk

mengurangi risiko ketidakstabilan pangan. Teknologi Pertanian:

Kemajuan dalam teknologi pertanian, seperti penggunaan sensor,


otomatisasi, dan kecerdasan buatan, telah memungkinkan pertanian
modern untuk menjadi lebih efisien dalam produksi dan pengelolaan

sumber daya. Kualitas dan Keamanan Pangan: Konsumen semakin

memperhatikan kualitas dan keamanan pangan. Pertanian modern dapat


memenuhi standar yang lebih tinggi dalam hal kualitas, kebersihan, dan

keamanan produk pertanian. Globalisasi: Pasar pertanian semakin

terhubung secara global. Pertanian modern memungkinkan produsen


untuk bersaing dalam pasar global dengan produk yang lebih berkualitas

dan sesuai dengan permintaan konsumen global. Perubahan Demografis:

Perubahan demografis seperti penuaan populasi pertanian telah


mendorong perubahan dalam cara pertanian dijalankan. Pertanian modern
mencoba untuk memanfaatkan teknologi untuk membantu petani yang

lebih tua dan mengatasi kekurangan tenaga kerja. Ketahanan

Lingkungan: Kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan telah

8
mendorong pertanian modern untuk lebih berfokus pada praktik-praktik
yang lebih ramah lingkungan.

Dalam konteks Kabupaten Manokwari atau wilayah agraris lainnya,


pertanian modern dapat membantu mengoptimalkan produksi pertanian,
meningkatkan pendapatan petani, dan memastikan ketersediaan pangan
yang cukup untuk penduduk setempat dan bahkan pasar yang lebih luas.
Namun, penting untuk mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi, dan
lingkungan dari pertanian modern serta memastikan bahwa praktik-praktik
tersebut berkelanjutan dan sesuai dengan kondisi setempat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas Yang menjadi
landasan Rumusan Masalah pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. tantangan dan hambatan dalam pengembangan pertanian modern
di wilayah ini.
2. Upaya pemerintah dan stakeholder dalam mendorong pertanian
modern.

1.1 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengevaluasi perkembangan dan implementasi pertanian modern
di Kabupaten Manokwari.
2. Menganalisis dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari
pengembangan pertanian modern.

1.2 Manfaat

9
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi
dan pengetahuan tentang proses pengembangan dan pembangunan
pertanian di indonesi lebih khususnya di kabupaten manokwari barat,
dalam proses adpsoi invovasi maupun perkembangan Proyek
pertanian nasional dalam mewujudkan Swasembada pangan dan
Penyelaras visi Kementan Pertanian indonesia dalam Ketahanan
Pangan Baik Tingkat Nasonal Maupun regional..

10

Anda mungkin juga menyukai