Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

PERMOHONAN BANTUAN MODAL LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT


(LPM)
DAK TAHUN 2015

GAPOKTAN CIAMPANAN

DESA CIAMPANAN KECAMATAN CINEAM


KABUPATEN TASIKMALAYA
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena atas perkenan-Nyalah
Proposal ini dapat disusun dan diajukan walaupun masih bayak terdapat kekurangan.

Proposal ini disusun berdasarkan kebutuhan yang sangat mendesak mengenai


ketersediaan permodalan Lumbung Pangan Masyarakat di Gapoktan Ciampanan sebagai upaya
agar wilayah Desa Ciampanan menuju desa swasembada pangan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan dan kelemahan, hal ini semata-mata dikarenakan keterbatasan wawasan dan
kemampuan yang kami miliki, oleh karena itu kritik dan saran demi perbaikan dan
penyempurnaan sangat kami harapkan.

Atas segala bantuan, dukungan serta bimbingandan kepedulian dari berbagai pihak yang
membantu merealisasikan proposal ini, kami menghaturkan terimakasih, semoga segala upaya
dan usaha yang kita lakukan demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat yang menuju ke masa
depan yang lebih baik. Senantiasa mendapat ridho Alloh SWT. Amin..

Cineam, 5 Januari 2015

Ketua
Lumbung Pangan Masyarakat
Gapoktan Ciampanan

RN. ISKANDAR

KELOMPOK LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT


“GAPOKTAN CIAMPANAN”
DESA CIAMPANAN KECAMATAN CINEAM
KABUPATEN TASIKMALAYA
Sekretariat: Dusun Sindangrasa Rt/w. 05/04 Desa Cimapanan Kec. Cineam Kab. Tasikmalaya

Nomor : 01/LPM-GAP.CPMN/I/2015 Cineam, 5 Januari 2015


Lampiran : 1 (satu) Berkas Kepada:
Perihal : Permohonan Bantuan Modal Yth. Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah
Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) Provinsi Jawa Barat
Di
Bandung

Dalam upaya stabilisasi pangan Nusantara dan dalam upaya memenuhi angka harapan hidup serta
untuk menigkatkan kelayakan dan kesejahteraan masyarakat desa yang mandiri dalam ekonomi serta
percepatan pembangunan pedesaan, perlu direncanakan program-program yang kegiatan yang
berkesinambungan serta dapat mengembanngkan Sumber Daya Alam (SDA) khusus dibidang pertanian
dan Sumber Daya Manusia(SDM) maka diperlukan penyediaan dan perbaikan sarana dan prasarana serta
infrasruktur wiayah yang memadai serta mendesak bagi kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan hal tersebut diatas kami ajukan proposal permohonan bantuan modal untuk
pengembangan usaha kegiatan Lumbung Pangan Masyarakat GAPOKTAN CIAMPANAN sebagau
pendukung dalam ketahanan pangan yang berada di pedesaan yang berlokasi di Dusun Sindangrasa Rt.05
Rw.04 Desa Ciampanan Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya.

Demikianlah proposal ini disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya yang baik disampaikan
ucapan terimakasih.

Ketua Sekretaris
Lumbung Pangan Masyarakat Lumbung Pangan Masyarakat
Gapoktan Ciampanan Gapoktan Ciampanan

RN. ISKANDAR OJOH RAHMAWATI


Mengetahui:

Koordinator Penyuluh Kepala Desa Ciampanan


BP3K Kec. Cineam

ACENG TONI, SP HERDANA


NIP: 19580305 198103 1 015

Camat Kec. Cineam

……………………………………………..

I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang

Dalam upaya meningkatkan pembangunan ketahanan pangan, peranan kelembagaan kelompok


lumbung pangan di pedesaan sangat besar dalam mendukung dan melaksanakan berbagai program yang
sedang dan akan dilaksanakan karena kelompok inilah pada dasarnya pelaku utama pembangunan
ketahanan pangan.

Keberadaan kelembagaan kelompok lumbung pangan sangat penting diberdayakan karena


potensinya sangat besar. Berdasarkan data dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Departemen
Pertanian, pada tahun 2002 terdapat 27 juta lebih kepala keluarga (KK) yang bekerja di sektor pertanian.
Dari jumlah tersebut, telah dibentuk kelembagaan kelompoktani atau kelompok lumbung pangan
sebanyak 275.788 kelompok. Kelembagaan kelompok ini sangat efektif sebagai sarana untuk kegiatan
belajar, bekerja sama, dan pemupukan modal kelompok dalam mengembangkan usahatani.

Pentingnya pemberdayaan kelompok lumbung pangan tersebut sangat beralasan karena kalau kita
perhatikan keberadaan kelompok tersebut akhir-akhir ini - terutama sejak era otonomi daerah
dilaksanakan - ada kecenderungan perhatian pemerintah daerah terhadap kelembagaan kelompok tani
sangat kurang bahkan terkesan diabaikan sehingga kelembagaan kelompok tani yang sebenarnya
merupakan aset sangat berharga dalam mendukung pembangunan ketahanan pangan belum berfungsi
secara optimal seperti yang diharapkan.

Peningkatan produksi padi, selain untuk menjamin adanya stok pangan (beras) Nasional, juga
merupakan salah satu upaya untuk menaikkan pendapatan/kesejahteraan petani dan keluarganya. Namun
peningkatan produksi yang di capai petani pada panen raya, pada kenyataannya belum membawa petani
pada peningkatan pendapatan/kesejahteraan tersebut. Sesuai dengan pola produksi tahunan, produksi
gabah pada saat panen raya di daerah sentra produksi selalu melimpah, sedangkan permintaan
gabah/beras bulanan relatif stabil, mengikuti hukum ekonomi, dimana penawaran meningkat permintaan
akan menurun, maka demikian juga yang dialami petani pada musim panen raya, dimana harga gabah
turun sampai dibawah harga dasar bahkan sampai titik terendah, sehingga tidak memberi keuntungan
kepada petani. Sebaliknya pada musim paceklik, sering kali produksi yang tersedia tidak mencukupi
kebutuhan sehingga harganya meningkat, bahkan sampai tidak terjangkau oleh petani yang pada saat itu
justru tidak memiliki lagi produksi gabah. Pada saat panen raya (Maret-April), harga gabah ditingkat
petani turun, dengan harga titik terendah pada bulan April. Keadaan berbeda terjadi pada musim panen
(Juni-Juli), harga gabah lebih tinggi daripada musim panen raya. Harga akan terus menaik pada bulan
berikutnya dengan harga tertinggi terjadi pada bulan Desember-Januari.

Mengingat beras masih merupakan komoditi strategis dalam kehidupan sosial ekonomi Nasional,
dimana sebahagian besar penduduk Indonesia konsumsi bahan pokoknya adalah beras, dan rumah tangga
petani bergantung pada sumber pendapatan usahatani padi, maka pada posisi yang strategis tersebut,
gejolak atau instabilitas harga beras akan berdampak negatif terhadap usahatani, kesejahteraan para petani
dan buruh tani, serta para konsumen beras terutama masyarakat miskin. Apabila keadaan ini terus
berlangsung sepanjang tahun dikhawatirkan akan menjadi disintensif bagi para petani dalam berusahatani
yang dapat menurunkan produktivitas dan produksi, dimana hal ini akan menyebabkan produksi padi
secara nasional akan stagnant, atau malahan menurun, apalagi dengan pertambahan penduduk yang tinggi
yang akan menyebabkan kebutuhan impor beras menjadi sangat besar. Kondisi ini tentunya tidak
menguntungkan bagi ketahanan pangan Nasional dan ekonomi Nasional, bahkan stabilitas Nasional.

Walaupun Pemerintah dengan Inpres No. 9 Tahun 2002 tentang Penetapan Kebijakan Perberasan
Nasional, telah menetapkan kebijakan Harga Dasar Pembelian Gabah oleh Pemerintah (HDPP), dimana
untuk operasionalisasi kebijakan HDPP tersebut telah dikeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB)
antara Badan Bimas Ketahanan Pangan Departemen Pertanian dengan Badan Urusan Logistik (BULOG)
No.02/SKB/BBKP/I/2003 Kep-08/UP/01/2003 tanggal 16 Januari 2008 Tentang harga pembelian gabah
oleh kontraktor pengadaan gabah/beras dalam negeri dari petani/kelompoktani , namun demikian keadaan
dilapangan menunjukkan bahwa masih banyak petani yang menjual gabahnya dibawah harga dasar. Hal
ini disebabkan antara lain : kurangnya Akses Lembaga Lumbung Pangan kelompoktani terhadap desa
untuk pengadaan gabah/beras, tidak adanya institusi penghubung antara Dolog dengan
Petani/kelompoktani yang menjamin bahwa petani menerima harga sesuai HDPP.

Melihat keadaan yang tidak menguntungkan petani ini, maka akan kelompoktani sangat perlu
untuk pengemembangan suatu kegiatan berupa pengembangan modal pemanfaatan Dana Penguatan
Modal Lembaga Pangan Kelompoktani untuk pembelian gabah/beras petani denga menggunakan dana
yang tersedia dikelompoktani dan menggunakan Dana APBD yang dikelola Departemen Pertanian
dengan tujuan agar kemampuan pembiayaan mereka bertambah untuk membeli gabah petani pada saat
panen raya sesuai HDPP.

I.2. Maksud dan Tujuan

I.2.1. Maksud

Mensikapi hal tersebut di atas, bersama ini kami mengharapkan adanya perhatian
semua pihak untuk segera merealisasikan Bantuan Modal Lumbung Pangan Masyarakat untuk
Gapoktan Ciampanan dikarenakan sangat diperlukan dalam menunjang kegiatan usaha jual
beli gabah yang dilakukan saat ini.

I.2.2. Tujuan

Tujuan permohonan bantuan modal Lumbung Pangan Masyarakat ini adalah :


a. Meningkatkan usaha jual beli gabah di lumbung pangan
b. Memperkuat permodalan lumbung pangan
c. Meningkatkan stock gabah
d. Menjaga eksistensi lumbung pangan sebagai salah satu program dalam percepatan
swasembada pangan dan pembangunan kesejahteraan masyarakat di pedesaan

II. GAMBARAN UMUM

II.1. Profil Wilayah Desa

Luas Areal : 535 Ha


Terdiri dari : 7 Dusun
Luas Areal Sawah : 44 Ha
Luas Areal Darat : 491 Ha

Batas wilayah :
Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Cineam
Sebelah Utara beebatasan dengan : Desa Rajadatu
Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Cidolog Kec. Ciamis
Sebelah Selatan berbatasan denga : Desa Nagaratengah

Curah hujan : 3000 mm/th


Tinggi tempat : 265 m DPL

Uraian Jumlah (Orang)


Kepala Keluarga
Laki – laki
Perempuan
Jumlah

Kondisi sosial ekonomi

II.2. Profil Kelompok

a. Nama Kelompok : Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) Gapoktan Ciampanan


b. Alamat : Dusun Sindangrasa Rt.05 Rw.04 Desa Ciampanan Kec. Cineam
Kab. Tasikmalaya
c. SK Pembentukan Nomor :
d. Tanggal :
e. Susunan Pengurus : Terlampir

III. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA

Rencanan Usaha Kelompok (RUK) untuk Pengembangan Usaha Produktif Lumbung Pangan
Gapoktan Ciampanan adalah:

Jenis Usaha
No Volume Harga Satuan Total
Produktif

1 Cadangan Pangan 5.000 Kg Rp. 4.000 Rp. 20.000.000

Jumlah Rp. 20.000.000

Analisa Usaha :
- Usaha penyimpanan dilakukan selama 3 – 4 bulan atau satu musim tanam
- Pembelian cadangan gabah sebesar 5.000 kg
- Harga pembelian GKG Rp. 4.000/kg
- Total pembelian Rp. 20.000.000
- Harga penjualan GKG Rp. 4.200 /kg
- Dapat dihitung 5.000 kg x Rp. 4.200 = Rp. 21.000.000
- Keuntunngan lumbung Rp. 21.000.000 – Rp. 20.000.000 = Rp. 1.000.000/ musim

IV. PENUTUP
Demikian Proposal ini disampaikan, besar harapan kami bahwa Permohonan Bantuan Modal
Lumbung Pangan Gapoktan Ciampanan ini dapat terealisasikan agar terwujud peningkatan taraf hidup
demi tercapainya kemakmuran masyarakat dan ketahanan pangan serta pergerakan perekonomian
masyarakat.

Atas perhatian dan kerjasamaya dihaturkan terimakasih.

Cineam, 6 Januari 2015

Ketua Sekretaris
Lumbung Pangan Masyarakat Lumbung Pangan Masyarakat
Gapoktan Ciampanan Gapoktan Ciampanan

RN. ISKANDAR OJOH RAHMAWATI

Anda mungkin juga menyukai