Abstract: One of the way to increase the rice production is the development of using hybrid
paddy which is can increase 15-20 percent higher than inbrid rice production. This research
was aimed at identifying customer wants and preferences of hybrid paddy attributes, applying
Quality Function Deployment method in developing hybrid paddy, analyzing price sensitivity
hybrid paddy seed at farm gate price. This research was conducted on April to May 2011.
Primary data was collected from 30 costumers (rice field farmers that knows better to hybrid
paddy and ciherang paddy the competitor) and four hybrid paddy breeders in Balai Besar
Penelitian Padi. Quality Function Deployment and Price Sensitivity were applied to analyze
the evidence. The results show that the quality of hybrid paddy is need more attention on some
attributes. However, the first priority on attribute that should be improved to increase the
quality of hybrid paddy is the productivity level.
Keywords: hybrid paddy, quality function deployment method, price sensitivity, inbrid rice
Abstrak: Salah satu cara meningkatkan produksi padi adalah pengembangan padi hibrida
yang dapat meningkatkan 15-20 persen lebih tinggi dari produksi beras inbrida. Penelitian ini
bertujuan mengidentifikasi keinginan pelanggan dan preferensi atribut padi hibrida, menerap-
kan metode QFD dalam mengembangkan padi hibrida, menganalisis sensitivitas harga benih
padi hibrida dengan harga tingkat petani. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai
bulan Mei 2011. Data primer dikumpulkan dari 30 konsumen (petani sawah yang tahu lebih
baik untuk padi hibrida dan padi Ciherang pesaing) dan empat pemulia padi hibrida di Balai
Besar Penelitian Padi. Quality Function Deployment dan Sensitivitas Harga yang diterapkan
untuk menganalisis fakta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas padi hibrida ini perlu
lebih diperhatikan pada beberapa atribut. Namun, prioritas pertama pada atribut yang harus
diperbaiki untuk meningkatkan kualitas padi hibrida adalah tingkat produktivitas.
Kata kunci: padi hibrida, metode quality function deployment, sensitivitas harga, beras
inbrida
No Haarga/kg Sangat
S Murah Mu
urah Mahal San
ngat Mahal
(
(RP) Jum
mlah Jumlah Jumlah Jumla
ah
(%)) (%) ((%) (%)
(Orang) (Orang) (Orang) (Oran
ng)
1 5.000 9 30,,00 0 0 0 0 0 0
2 110.000 7 23,,33 2 0 0 0 0
3 1
15.000 5 16,,67 3 10,00 0 0 0 0
4 2
20.000 9 30 7 23,33 0 0 0 0
5 2
25.000 0 0 8 26,67 1 3,33 0 0
6 3
30.000 0 0 2 6,67 4 113,33 0 0
7 3
35.000 0 0 5 16,67 9 330,00 0 0
8 4
40.000 0 0 2 6,67 10 333,33 8 26,67
9 4
45.000 0 0 1 3,33 2 6,67 7 23,33
10 5
50.000 0 0 0 0 4 113,33 7 23,33
11 5
55.000 0 0 0 0 0 0 3 10,00
12 6
60.000 0 0 0 0 0 0 1 3,33
13 6
65.000 0 0 0 0 0 0 4 13,33
Ju
umlah 30 100,,00 30 100 30 100 30 100
persen).
p harga paada kategorii sangat mu urah dan mu urah.
Optimum m Pricing Point (OPP) dalam grafik Berdasarrkan garis p perpotongan n tersebut dida-
d
teerbentuk daari perpoton ngan antara garis yang patkan bahwa
b kat harga terendah bagi pro-
tingk
m
menunjukkan n tingkat haarga terlalu murah dan duk ben nih padi variietas unggul hibrida peer kg
g
garis yang menunjukkan
m n tingkat haarga terlalu berada pada
p tingkat harga Rp20 0.000 (24 perssen).
m
mahal. Berdaasarkan gariss perpotonggan tersebut Sedangkan ting gkat harga tertinggi
t (Margi-
d
didapatkan b
bahwa tingk
kat harga optimum bagi nal Expennsive Price PPoint - MEP) didapatkan dari
p
produk benihh padi varieetas unggul hibrida per hasil peerpotongan garis yang g menunjuk kkan
k berada paada tingkat harga
kg h Rp35.0000. tingkat harga
h pada kategori san ngat mahal dan
Tingkat harga tereendah (Margginal Cheap mahal. Tingkat
T harg
ga tertinggi (Marginal
( Exxpen-
P
Price Point - MCP)
M didappatkan dari hasil
h perpo- sive Pricee Point - MEEP) bagi prooduk benih padip
toongan antarra garis yang g menunjuk kkan tingkat varietas unggul hib brida per kg
k berada pada p
4
40 Jurrnal Ekonom
mi Pembangu
unan Volumee 13, Nomor 1,
1 Juni 2012: 29-45
2
tingkat harga Rp42.500 (26 persen). Rentang blast, aroma nasi wangi, tekstur nasi pulen,
harga benih yang dapat diterima konsumen patahan beras rendah (≤30 persen), bentuk
(RAP) yaitu antara harga minimum (IPP) gabah ramping, ukuran benih besar, beras
Rp29.000 per kg dan harga optimum (OPP) putih berkapur, warna daun hijau tua, umur
Rp35.000 per kg. Grafik Sensitivitas Harga tanaman 90-120 HST, tingkat kerontokan gabah
Benih Padi Varietas Unggul Hibrida dapat saat panen dan pengangkutan sedang (6-25
dilihat pada Gambar 3. persen), tingkat kerontokan gabah saat pengge-
botan (prose perontokan gabah dari tangkai-
nya) sedang (3-4 kali). Persyaratan pelanggan
SIMPULAN
yang perlu difokuskan adalah produktivitas
tinggi (7-10 ton per ha) yang memiliki bobot
Pertama, persyaratan pelanggan petani di Keca- absolut tertinggi.
matan Cianjur antara lain benih padi varietas Pengembangan padi varietas hibrida ber-
unggul hibrida yang memiliki karakter tingkat dasarkan perhitungan bobot absolut persyarat-
produktivitas tinggi (7-10 ton per ha), lama an teknik, urutan prioritas persyaratan teknik
umur padi varietas unggul hibrida yaitu 90-120 dalam pemuliaan padi varietas unggul hibrida
hari, tahan terhadap hama wereng coklat, tahan yaitu tingkat senescence, umur tanaman, jumlah
terhadap penyakit hawar daun bakteri, tahan gabah isi per malai, persentase gabah isi per
terhadap penyakit blast, tahan terhadap virus malai, kadar air gabah, jumlah anakan produk-
tungro, berdaya kecambah tinggi (≥80 persen), tif per rumpun, ketahanan terhadap penyakit
memiliki tingkat kerontokan (kehilangan) ga- hawar daun bakteri, besar batang, panjang ma-
bah hibrida saat panen dan pengangkutan yang lai, ketahanan terhadap hama wereng coklat,
sedang (6-25 persen), memiliki tingkat keron- rendemen beras giling, persentase beras kepala,
tokan gabah padi varietas unggul hibrida yang rendemen beras pecah kulit, bobot 1000 butir
sedang (3-4 kali) saat proses penggebotan (pe- gabah, ketahanan terhadap virus tungro, rasio
rontokan gabah dari tangkainya), memiliki panjang dan lebar gabah, warna daun, tinggi
tingkat rendemen gabah menjadi beras yang tanaman, posisi daun bendera terhadap malai,
tinggi (61-65 persen), memiliki jumlah anakan tekstur nasi, kadar amilosa, gel konsistensi, ke-
produktif yang tinggi (≥20 anakan produktif), terawangan, aroma, leher malai, indeks glike-
tahan rebah, karakteristik batang yang besar mik, derajat putih, dan kilap.
dan kuat, warna daun hijau tua, memiliki Pengembangan padi varietas hibrida ber-
jumlah gabah per malai yang tinggi (>120 dasarkan pada perhitungan bobot relatif per-
gabah per malai), ukuran benih besar, bentuk syaratan teknik memiliki perbedaan urutan
gabah ramping (panjang), tingkat kepatahan prioritas yaitu tingkat senescence, umur tanam-
beras rendah (≤30 persen), warna beras putih an, jumlah gabah isi per malai, persentase ga-
berkapur, tekstur nasi pulen, aroma nasi wangi. bah isi per malai, jumlah anakan produktif per
Kedua, Penerapan Metode Quality Function rumpun, kadar air gabah, panjang malai, keta-
Deployment (QFD) dalam pemuliaan padi varie- hanan terhadap penyakit hawar daun bakteri,
tas unggul hibrida. Pengembangan padi varie- rendemen beras giling, persentase beras kepala,
tas hibrida berdasarkan bobot absolut persya-
besar batang, ketahanan terhadap hama wereng
ratan pelanggan, urutan prioritas yang harus
coklat, ketahanan terhadap virus tungro, rende-
dipenuhi yaitu produktivitas tinggi (7-10 ton
men beras pecah kulit, bobot 1000 butir gabah,
per ha), tingkat rendemen gabah menjadi beras
warna daun, tinggi tanaman, posisi daun ben-
(60-65 persen), tahan terhadap virus tungro,
dera terhadap malai, rasio panjang dan lebar
jumlah anakan produktif (>20 anakan), tahan
rebah, batang besar dan kuat, jumlah gabah per gabah, aroma, tekstur nasi, gel konsistensi, ka-
malai (>120 butir gabah), daya berkecambah dar amilosa, keterawangan, leher malai, indeks
tinggi (≥80 persen), tahan terhadap hama glikemik, derajat putih dan kilap.
wereng coklat, tahan terhadap penyakit hawar Ketiga, berdasarkan analisis sensitivitas
daun bakteri, dan tahan terhadap penyakit harga Indifference Pricing Point (IPP) atau tingkat
Keterangan:
: Bahan masukkan bagi Balai Besar Penelitian Padi