Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Ekonomi Pembangunan

Volume 13, Nomor 1, Juni 2012, hlm.29-45

PENGEMBANGAN PADI VARIETAS UNGGUL HIBRIDA:


PENDEKATAN METODE QUALITY FUNCTION
DEVELOPMENT DAN SENSITIVITY PRICE ANALYSIS

Agrivinie Rainy Firohmatillah dan Rita Nurmalina


Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Jalan Raya Darmaga Kampus IPB Darmaga Bogor 16680 Jawa Barat, Telepon +62 251 8622642
E-mail: rita_ns@yahoo.com

Diterima 4 Agustus 2011 / Disetujui 9 April 2012

Abstract: One of the way to increase the rice production is the development of using hybrid
paddy which is can increase 15-20 percent higher than inbrid rice production. This research
was aimed at identifying customer wants and preferences of hybrid paddy attributes, applying
Quality Function Deployment method in developing hybrid paddy, analyzing price sensitivity
hybrid paddy seed at farm gate price. This research was conducted on April to May 2011.
Primary data was collected from 30 costumers (rice field farmers that knows better to hybrid
paddy and ciherang paddy the competitor) and four hybrid paddy breeders in Balai Besar
Penelitian Padi. Quality Function Deployment and Price Sensitivity were applied to analyze
the evidence. The results show that the quality of hybrid paddy is need more attention on some
attributes. However, the first priority on attribute that should be improved to increase the
quality of hybrid paddy is the productivity level.
Keywords: hybrid paddy, quality function deployment method, price sensitivity, inbrid rice

Abstrak: Salah satu cara meningkatkan produksi padi adalah pengembangan padi hibrida
yang dapat meningkatkan 15-20 persen lebih tinggi dari produksi beras inbrida. Penelitian ini
bertujuan mengidentifikasi keinginan pelanggan dan preferensi atribut padi hibrida, menerap-
kan metode QFD dalam mengembangkan padi hibrida, menganalisis sensitivitas harga benih
padi hibrida dengan harga tingkat petani. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai
bulan Mei 2011. Data primer dikumpulkan dari 30 konsumen (petani sawah yang tahu lebih
baik untuk padi hibrida dan padi Ciherang pesaing) dan empat pemulia padi hibrida di Balai
Besar Penelitian Padi. Quality Function Deployment dan Sensitivitas Harga yang diterapkan
untuk menganalisis fakta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas padi hibrida ini perlu
lebih diperhatikan pada beberapa atribut. Namun, prioritas pertama pada atribut yang harus
diperbaiki untuk meningkatkan kualitas padi hibrida adalah tingkat produktivitas.
Kata kunci: padi hibrida, metode quality function deployment, sensitivitas harga, beras
inbrida

PENDAHULUAN duduk berpotensi meningkatkan jumlah per-


mintaan pangan khususnya padi.
Kebutuhan beras secara nasional di Indo-
Meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk
nesia masih terbilang besar. Hal ini dapat dili-
di Indonesia merupakan salah satu tantangan
hat dari perhitungan secara kasar dengan per-
berat yang harus dihadapi oleh sektor pertanian
kalian antara total jumlah penduduk dengan
khususnya tanaman pangan karena besarnya
kebutuhan konsumsi beras per kapita per ta-
jumlah penduduk berkaitan langsung dengan
hun. Berdasarkan data sensus penduduk 2010,
penyediaan pangan. Meningkatnya jumlah pen-
penduduk Indonesia berjumlah 237 juta jiwa,
sedangkan kebutuhan konsumsi beras per kapi- sial untuk pengembangan padi hibrida di
ta adalah 139 kg per tahun. Dari data ini dapat Kabupaten Cianjur yaitu 117.402,5 hektar pada
diperoleh gambaran jumlah kebutuhan beras musim hujan dan 117.349,2 hektar pada musim
nasional per tahun yaitu sebesar 32,943 juta ton kemarau (Badan Penelitian dan Pengembangan
beras per tahun (Purnomo, 2010). Pertanian, Departemen Pertanian, 2007). Poten-
Salah satu cara yang dilakukan pemerintah si padi hibrida perlu dimanfaatkan dengan
dalam rangka memenuhi kebutuhan penyedia- baik. Oleh karena itu permasalahan dan kenda-
an pangan dalam negeri adalah dengan kebijak- la yang ditemui di lapangan dalam rangka pe-
an impor beras. Pemerintah melakukan impor ngembangan padi hibrida perlu segera diatasi
beras sebesar 171.442,02 ton pada tahun 2010 agar dapat mewujudkan peningkatan produksi
(BPS, 2010). Kebijakan impor memang dapat padi melalui teknologi padi hibrida.
menutupi kekurangan pasokan beras dengan Perumusan Masalah. Pengembangan padi
memasok beras dari daerah lain untuk meme- varietas unggul hibrida di Indonesia memiliki
nuhi kebutuhan penyediaan pangan. Namun beberapa permasalahan dan kendala. Menurut
hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan keter- penelitian Satoto dan Suprihatno (2008), secara
gantungan terhadap pangan impor yang ke- umum permasalahan dalam pengembangan
mungkinan dapat menyebabkan rentannya ke- padi varietas unggul hibrida di Indonesia saat
tahanan pangan dan berdampak pada berbagai ini, antara lain: (1) produksi benih yang masih
aspek kehidupan, termasuk sosial, ekonomi, rendah di tingkat produsen yaitu hanya meng-
dan bahkan politik. hasilkan satu ton benih padi hibrida per hektar
Untuk mencegah terjadinya kekurangan dan sistem perbenihan belum berkembang, (2)
pangan di masa sekarang dan masa yang akan varietas padi hibrida yang telah dilepas umum-
datang diperlukan upaya-upaya peningkatan nya rentan terhadap hama penyakit utama se-
produksi padi. Salah satu bentuk program yang perti wereng coklat, hawar daun bakteri (HDB),
dilakukan pemerintah dalam upaya meningkat- dan virus tungro, (3) harapan petani sangat
kan produksi beras adalah Program Peningkat- tinggi, (4) beberapa varietas padi hibrida mem-
an Produksi Beras Nasional (P2BN). Program punyai mutu beras kurang baik dibandingkan
ini memiliki target utama, yaitu peningkatan dengan beras terbaik di pasaran, (5) keragaan
produksi beras 2 juta ton setara beras atau 3,6 hasil yang tidak stabil yang disebabkan manaje-
juta ton setara gabah kering giling (GKG) pada men budidaya yang kurang cocok, (6) keterse-
tahun 2007, dan peningkatan sebesar lima diaan benih murni tetua dan F1 hibrida kurang
persen pada tahun-tahun selanjutnya sampai memadai, (7) hasil belum stabil dan harga benih
dengan tahun 2009. Agenda dan kegiatan dari mahal, (8) kebiasaan petani untuk mengguna-
Program Peningkatan Produksi Beras Nasional kan benih mereka sendiri, (9) perencanaan yang
(P2BN) antara lain, berupa sosialisasi penggu- kurang akurat untuk mencapai areal yang
naan benih padi varietas unggul hibrida de- ditargetkan untuk ditanami padi hibrida, (10)
ngan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT), Se- kesepahaman antara pihak pemerintah dan
kolah Lapang Pengelolaan dan Sumberdaya swasta untuk menyebarluaskan teknologi padi
Terpadu (SL-PTT), dan Bantuan Langsung hibrida kurang memadai.
Benih Unggul (BLBU) (Departemen Pertanian, Peran serta lembaga-lembaga penelitian sa-
2007). ngat diperlukan untuk dapat menghasilkan
Kabupaten Cianjur merupakan salah satu benih padi varietas unggul hibrida yang ber-
kabupaten di Jawa Barat yang menjadi sentra mutu tinggi sehingga dapat dihasilkan varietas
produksi beras dalam penyediaan stok pangan benih padi varietas unggul hibrida yang sesuai
nasional khususnya di Jawa Barat. Cianjur juga dengan keinginan konsumen dalam hal ini
merupakan salah satu daerah yang potensial adalah petani. Balai Besar Penelitian Padi meru-
untuk ditanami padi varietas unggul hibrida pakan salah satu lembaga penelitian di Indo-
dalam rangka pengembangan padi varietas nesia yang berusaha mencoba mengembangkan
unggul hibrida di Jawa Barat. Luas areal poten- benih padi varietas unggul hibrida yang ber-

30 Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 13, Nomor 1, Juni 2012: 29-45


kualitas dan sesuai keinginan konsumen mela- (1) Bagaimana ideotipe benih padi varietas
lui kegiatan pemuliaan untuk mendapatkan unggul hibrida yang diinginkan petani?, (2) Ba-
varietas-varietas padi varietas unggul hibrida gaimana penerapan metode QFD (penyusunan
yang mempunyai sifat-sifat seperti yang di- matriks HOQ) dalam pengembangan varietas
inginkan oleh konsumen (Imran, 2009:54-58). padi varietas unggul hibrida?, dan (3) Bagaima-
Salah satu cara yang dapat dilakukan un- na sensitivitas harga benih padi varietas unggul
tuk menghasilkan varietas padi varietas unggul hibrida di tingkat petani?
hibrida yang dapat memenuhi keinginan kon- Tujuan penelitian ini adalah (1) mengiden-
sumen adalah dengan menerapkan metode tifikasi ideotipe padi varietas unggul hibrida
Quality Function Deployment (QFD) dalam pe- yang diinginkan petani, (2) menerapkan meto-
muliaan tanaman. de QFD (menyusun matriks HOQ) dalam pe-
Alat ini merupakan alat perencanaan yang ngembangan varietas padi varietas unggul hi-
digunakan untuk memenuhi keinginan konsu- brida, dan 3) Menganalisis sensitivitas harga
men dengan melihat persyaratan teknis yang benih padi varietas unggul hibrida di tingkat
dimiliki oleh produsen dalam hal ini adalah petani.
pemulia varietas benih padi varietas unggul Pengertian QFD. Subagyo menjelaskan
hibrida. Quality Function Deployment adalah suatu cara
Penerapan metode QFD dalam pengem- untuk meningkatkan kualitas barang atau jasa
bangan produk diawali dengan pembentukan dengan memahami kebutuhan konsumen, lalu
matriks House of Quality (HOQ). Matriks ini menghubungkannya dengan ketentuan teknis
menerjemahkan persyaratan konsumen (apa untuk menghasilkan barang atau jasa di tiap
yang diinginkan konsumen) ke dalam sejumlah tahap pembuatan barang atau jasa yang
target teknis suatu organisasi sehingga produk dihasilkan (Marimin, 2004). Metode QFD jauh
yang dihasilkan akan dapat memenuhi keingin- lebih maju dari analisis preferensi konsumen
an konsumen (Gaspersz dalam Marimin, 2004). karena dalam struktur QFD informasi keingin-
Oleh karena itu, penerapan metode QFD diper- an pelanggan diakomodasikan dalam kemam-
lukan dalam pemuliaan padi varietas unggul puan teknik perencanaan produksi.
hibrida. Struktur QFD. Matriks rumah kualitas atau
Pengembangan padi hibrida juga memer- House of Quality (HOQ) merupakan alat utama
lukan penelitian dalam hal harga karena harga yang digunakan untuk menggambarkan struk-
merupakan salah satu hal yang sangat penting tur QFD (Deros, et.al., 2009: 400-402)
dan diperhatikan oleh konsumen dalam hal ini Manfaat QFD. QFD membawa sejumlah
petani. Semakin tinggi harga benih maka sema- manfaat bagi organisasi yang berupaya me-
kin besar biaya produksi yang dikeluarkan oleh ningkatkan persaingan mereka dengan mem-
petani, sehingga kemungkinan petani tidak perbaiki kualitas dan produktivitasnya secara
akan membeli benih yang harganya jauh lebih terus-menerus. Manfaat dari QFD antara lain:
tinggi dibandingkan dengan harga benih yang fokus pada pelanggan, efisiensi waktu, orientasi
ada di pasaran. Oleh karena itu diperlukan kerjasama, dan orientasi dokumentasi.
adanya penelitian untuk mengetahui rentang Analisis Sensitivitas Harga. Analisis sensi-
harga benih padi hibrida yang dapat diterima tivitas harga digunakan untuk melihat harga
oleh petani. Analisis sensitivitas harga dapat dari sisi konsumen. Asumsi yang digunakan
membantu produsen untuk mengetahui dan dalam penelitian ini adalah konsumen selalu
mengukur pada tingkat harga berapa benih mengaitkan harga dengan kualitas atau mutu
padi hibrida dapat diterima oleh petani, sehing- dari suatu produk. Konsumen melakukan peni-
ga dapat menentukan harga benih padi hibrida laian terhadap harga berdasarkan kategori har-
yang sesuai dengan rentang harga yang dapat ga sangat murah, harga murah, harga mahal,
diterima oleh petani. dan harga sangat mahal (Kostova, 2009: 172-
Berdasarkan gambaran di atas, masalah 180).
yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: Kerangka Pemikiran Operasional. Permin-

Pengembangan Padi Varietas Unggul (Agrivinie dan Rita) 31


taan beras semakin meningkat seiring dengan suaikan antara apa yang diinginkan konsumen
pertumbuhan penduduk Indonesia. Implikasi- dengan persyaratan teknik yang dimiliki pro-
nya, padi sebagai bahan pokok dari beras akan dusen. Persyaratan teknik merupakan hasil
selalu menjadi sorotan dan agenda utama pendapat dari pakar ahli pemulia di lembaga
dalam pembangunan pertanian di Indonesia penelitian, dalam hal ini salah satu lembaga
guna meningkatkan produksi dan produktivi- penelitian yaitu Balai Besar Penelitian Padi.
tasnya untuk memenuhi kebutuhan beras pen- Penerapan metode QFD diawali dengan
duduk. Salah satu bentuk program yang dila- penyusunan matriks House of Quality (HOQ).
kukan pemerintah dalam upaya meningkatkan Matriks HOQ yang disusun adalah matriks
produksi beras adalah Program Peningkatan perencanaan produk.
Produksi Beras Nasional (P2BN). Program ini Pengembangan padi hibrida juga memer-
memiliki target utama, yaitu peningkatan pro- lukan penelitian dalam hal harga karena harga
duksi beras 2 juta ton setara beras atau 3,6 juta merupakan salah satu hal yang sangat penting
ton setara gabah kering giling (GKG) pada dan diperhatikan oleh konsumen dalam hal ini
tahun 2007, dan peningkatan sebesar lima per- petani. Oleh karena itu diperlukan adanya
sen pada tahun-tahun selanjutnya sampai de- penelitian untuk mengetahui rentang harga
ngan tahun 2009 (Departemen Pertanian, 2007) benih padi hibrida yang dapat diterima oleh
yang di dalamnya terdapat sosialisasi penggu- petani. Analisis sensitivitas harga dapat mem-
naan teknologi padi hibrida di tingkat petani. bantu produsen untuk mengetahui dan meng-
Padi hibrida di Indonesia memiliki bebe- ukur pada tingkat harga berapa benih padi
rapa keunggulan dan kekurangan. Keunggulan hibrida dapat diterima oleh petani, sehingga
dari padi hibrida antara lain hasil yang lebih dapat menentukan harga benih padi hibrida
tinggi dibandingkan dengan padi inbrida dan yang sesuai dengan rentang harga yang dapat
keunggulan pada beberapa karakteristik morfo- diterima oleh petani.
logi seperti anakan yang lebih banyak. Keku- Matriks HOQ dan analisis sensitivitas har-
rangan yang dimiliki padi hibrida antara lain ga yang telah disusun ini digunakan untuk
adalah harga benih yang tinggi dibanding padi merumuskan perencanaan pengembangan va-
inbrida dan produksi benih yang rumit (Badan rietas padi varietas unggul hibrida dan sebagai
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, De- bahan masukan bagi Balai Besar Penelitian
partemen Pertanian, 2007). Padi. Kerangka operasional penelitian dapat
Petani sebagai konsumen benih padi hibri- dilihat pada Gambar 1 dalam Lampiran.
da hanya sebagai pengguna tanpa diikutserta-
kan dalam kegiatan pemuliaan varietas benih
METODE PENELITIAN
padi hibrida yang berakibat cukup banyak
kasus petani yang tidak puas terhadap kinerja
benih padi hibrida dalam pengembangan benih Penelitian dilakukan di Kabupaten Cianjur,
padi hibrida karena tidak sesuai dengan Jawa Barat. Lokasi penelitian ditentukan secara
keinginan para petani tersebut. Oleh karena itu sengaja (purposive) yaitu di Gabungan Kelom-
perlu dilakukan penelitian yang bertujuan un- pok Tani Sugih Rahayu Kecamatan Cianjur
tuk menyesuaikan preferensi petani dengan Kabupaten Cianjur. Gabungan Kelompok Tani
persyaratan teknik yang dimiliki produsen ter- Sugih Rahayu merupakan gabungan kelompok
hadap atribut benih padi hibrida dengan tujuan tani yang menjalani program SL-PTT (Sekolah
untuk menghasilkan benih padi hibrida yang Lapang – Pengelolaan Tanaman dan Sumber-
bermutu tinggi dan sesuai dengan keinginan daya Terpadu) dan mendapatkan bantuan be-
konsumen (Wargiono, et.al., 2008). nih padi varietas unggul hibrida dari peme-
Salah satu cara untuk menghasilkan varie- rintah. Penelitian dilakukan pada bulan April -
tas benih padi hibrida yang sesuai dengan Mei 2011.
keinginan petani adalah dengan menerapkan Data sekunder diperoleh dengan penelu-
metode QFD. Metode QFD ini mencoba menye- suran bahan pustaka berupa buku, hasil pene-

32 Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 13, Nomor 1, Juni 2012: 29-45


litian, website serta lembaga pemerintahan. harga benih padi varietas unggul hibrida
Data primer diperoleh melalui pengisian kue- murah dan tidak meragukan kualitasnya.
sioner yang dilakukan dengan wawancara res- (3) Optimum Pricing Point (OPP) adalah tingkat
ponden yaitu petani padi. harga optimum yang merupakan perpotongan
Penentuan sampel dilakukan dengan cara antara harga sangat murah dan sangat mahal.
sengaja (purposive). Petani dalam penelitian ini Pada tingkat harga ini konsumen menganggap
adalah petani yang pernah menanam padi harga benih padi varietas unggul hibrida mahal
varietas unggul hibrida dan padi varietas cihe- dan masih bersedia membelinya.
rang. Jumlah sampel sebagai responden dalam (4) Marginal Expensive Price Point (MEP) adalah
penelitian sebanyak 30 petani dengan melaku- tingkat harga tertinggi yang merupakan titik
kan screening terlebih dahulu, 4 pemulia padi perpotongan antara harga mahal dan sangat
varietas unggul hibrida dari BB Padi. Alat mahal. Pada tingkat harga ini konsumen me-
analisis yang digunakan untuk mengolah data- nganggap harga benih padi varietas unggul
data dalam penelitian ini adalah analisis hibrida sangat mahal dan tidak bersedia mem-
Microsoft Office Excel 2007. Penilaian atribut belinya.
menggunakan simbol-simbol, dan skala Likert. (5) Range of Acceptible Price (RAP) adalah ren-
Quality Function Deployment (QFD). Metode tang harga yang dapat diterima oleh konsumen.
QFD diawali dengan menyusun matriks HOQ Rentang ini didapat dari tingkat harga
(Tseng, 2011:137-154) Langkah-langkah memba- minimum (IPP) sampai tingkat harga optimum
ngun matriks HOQ adalah sebagai berikut: (1) (OPP).
Mendaftarkan Persyaratan Pelanggan (What),
(2) Mendaftarkan Persyaratan Teknik (How), (3)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mengembangkan Matriks Hubungan antara
Persyaratan Konsumen dan Persyaratan Tek-
nik, (4) Mengembangkan Matriks Hubungan Gambaran Umum Konsumen. Karakteristik umum
antarpersyaratan Teknik, (5) Penilaian Kom- konsumen yang terdapat dalm penelitian ini
petitif: Penilaian Kompetitif Pelanggan dan meliputi usia, pendidikan formal, status usaha-
Penilaian Kompetitif Teknik, (6) Mengembang- tani, status penguasaan lahan, luas lahan garap-
kan Prioritas Persyaratan Konsumen: kepen- an, dan pendapatan petani. Berdasarkan usia,
tingan bagi konsumen, nilai sasaran, faktor kala mayoritas petani responden berusia 55-64
kenaikan, poin penjualan, dan bobot Absolut, tahun.
(7) Mengembangkan Prioritas Persyaratan tek- Berdasarkan pendidikan formal, sebagian
nik: derajat kesulitan, nilai sasaran, bobot besar konsumen yaitu sebesar 71 persen meru-
absolut, dan bobot relatif pakan lulusan SD. Tingkat pendidikan formal
biasanya berpengaruh dalam pengambilan
Analisis Sensitivitas Harga. Riset ini diguna-
keputusan usahatani. Hal ini terkait dengan
kan untuk mengetahui lima titik harga yang
adopsi teknologi yang baik untuk peningkatan
diharapkan konsumen dan kisaran harga yang
produksi padi, termasuk teknologi benih varie-
normal menurut konsumen. Lima titik harga
tas unggul hibrida. Semakin tinggi tingkat pen-
tersebut adalah:
didikan petani responden maka tingkat adopsi
(1) Marginal Cheap Pricing Point (MCP) adalah
terhadap introduksi penggunaan benih varietas
tingkat harga terendah yang merupakan titik
unggul hibrida dapat berjalan lebih mudah.
perpotongan antara harga murah dan sangat
Mayoritas petani yaitu 73,33 persen meru-
murah. Pada tingkat ini konsumen akan me-
pakan petani penggarap dengan sistem maro
ragukan kualitas benih padi varietas unggul
atau bagi hasil dan sistem sewa. Petani dengan
hibrida. lahan sewa tidak memiliki keleluasan seperti
(2) Indifferent Pricing Point (IPP) adalah tingkat petani dengan lahan milik yang bebas menggu-
harga minimum yang merupakan titik perpo- nakan lahannya baik dalam pola tanam, waktu
tongan antara harga murah dan harga mahal. bera, maupun penggunaan input usahatani.
Pada tingkat harga ini konsumen menganggap Keuntungan yang diperoleh dibagi dua antara

Pengembangan Padi Varietas Unggul (Agrivinie dan Rita) 33


petani penggarap dengan pemilik lahan. ukuran benih besar, bentuk benih ramping
Kebanyakan petani responden yaitu 17 (panjang), tingkat kepatahan beras rendah (≤30
responden (56,67 persen) merupakan petani persen), kebeningan beras putih berkapur,
gurem dengan luas lahan garapan kurang dari tekstur nasi pulen, aroma nasi wangi.
0,5 hektar. Sebanyak 9 (30 persen) petani res- (2) Penyusunan Persyaratan Teknik (How).
ponden mengusahakan lahan garapan dengan Persyaratan teknik adalah langkah bagaimana
luas lahan 0,5-0,9 hektar, dan sebanyak empat perusahaan menjawab hal-hal yang diinginkan
(13,33 persen) petani responden yang mengusa- konsumen yang terdapat pada daftar persya-
hakan lahan garapan dengan luas lahan 1-2 ratan konsumen dengan berbagai sumberdaya
hektar. yang dimiliki produsen. Persyaratan teknik
Mayoritas petani responden yaitu 50 per- yang dimiliki Balai Besar Penelitian Tanaman
sen memiliki pendapatan yang berkisar antara Padi dalam melakukan pemuliaan padi hibrida
Rp500.000,00–Rp1.000.000,00 per bulan. Sisa adalah jumlah anakan produktif per rumpun,
petani responden lainnya yaitu sebanyak ma- jumlah gabah isi per malai, persentase gabah isi
sing-masing 16,67 persen memiliki pendapatan per malai, tinggi tanaman, posisi daun bendera
yang berkisar antara: Rp1.500.00,00 – terhadap malai, umur tanaman, warna daun,
Rp2.500.000,00 perbulan dan Rp2.500.000,00 – tingkat senescence (tingkat cepat lambatnya
Rp3.500.000,00 perbulan. Sebanyak 13,33 persen daun menguning atau tingkat kematangan),
memiliki pendapatan lebih dari Rp3.500.000,00 besar batang, panjang malai, leher malai, keta-
per bulan dan sebanyak 3,33 persen yang hanan terhadap hama wereng coklat, ketahanan
memiliki pendapatan kurang dari Rp500.000,00 terhadap penyakit hawar daun bakteri, keta-
per bulan. Besarnya pendapatan dapat mempe- hanan terhadap virus tungro, bobot 1000 butir
ngaruhi petani dalam mengambil keputusan gabah, rasio panjang dan lebar gabah, rende-
pembelian benih hibrida. men beras pecah kulit, rendemen beras giling,
Penyusunan Matriks House of Quality kadar air gabah, persentase beras kepala, kadar
(HOQ). (1) Penyusunan Persyaratan Pelanggan amilosa, derajat putih, keterawangan, gel kon-
(What). Persyaratan pelanggan adalah hal-hal sistensi, aroma, tekstur nasi, dan kilap.
apa saja yang diinginkan dan diharapkan oleh (3) Pengembangan Matriks Hubungan an-
pelanggan benih padi varietas unggul hibrida. tara Persyaratan Pelanggan (What) dan Per-
Tujuan dari penyusunan persyaratan pelang- syaratan Teknik (How). Langkah selanjutnya
gan ini ialah untuk mengetahui ideotipe padi dalam menyusun HOQ adalah membanding-
varietas hibrida yang diinginkan pelanggan kan persyaratan pelanggan dan persyaratan
(persyaratan pelanggan). teknik, kemudian menentukan hubungan anta-
Persyaratan pelanggan terhadap benih pa- ra kedua persyaratan tersebut.
di varietas unggul hibrida yang diinginkan ada- Hubungan yang terjadi antara persyaratan
lah tingkat produktivitas tinggi (7-10 ton per pelanggan dan persyaratan teknik dapat meru-
ha), umur padi varietas unggul hibrida 90-120 pakan hubungan kuat, sedang, lemah atau
hari, tahan terhadap hama wereng coklat, tahan tidak memiliki hubungan sama sekali dan un-
terhadap penyakit hawar daun bakteri, tahan tuk menunjukkan derajat hubungan antara
terhadap penyakit blast, tahan terhadap virus persyaratan pelanggan dengan persyaratan
tungro, daya berkecambah tinggi (≥80 persen), teknik.
tingkat kerontokan (kehilangan) saat panen dan Contoh hubungan kuat yang terjadi adalah
pengangkutan sedang (6-25 persen), tingkat persyaratan pelanggan tekstur nasi hibrida
kerontokan gabah saat penggebotan (peron- yang pulen dengan persyaratan teknik kadar
tokan gabah dari tangkainya) sedang (3-4 kali), amilosa. Untuk menghasilkan nasi hibrida yang
tingkat rendemen gabah menjadi beras tinggi pulen maka dibutuhkan nilai kadar amilosa
(61-65 persen), jumlah anakan produktif tinggi yang tinggi. Contoh hubungan sedang yang
(≥20 anakan produktif), tahan rebah, batang terjadi adalah persyaratan pelanggan jumlah
besar dan kuat, warna daun hijau tua, jumlah gabah >120 butir per malai dengan persyaratan
gabah per malai tinggi (>120 butir gabah), teknik jumlah anakan produktif. Jumlah gabah

34 Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 13, Nomor 1, Juni 2012: 29-45


per malai akan semakin banyak apabila jumlah mah yang terjadi antarpersyaratan teknik
anakan produktif semakin banyak. Contoh hu- pemuliaan padi varietas unggul hibrida antara
bungan lemah yang terjadi adalah persyaratan lain, keterawangan dengan kadar amilosa,
pelanggan tingkat kerontokan gabah saat peng- dimana semakin bening warna gabah maka
gebotan sedang (3-4 kali) dan persyaratan tek- memiliki kadar amilosa yang rendah. Hu-
nik kadar air gabah. Gabah dengan kadar air bungan negatif kuat terjadi antara warna daun
yang rendah biasanya semakin mudah untuk dan tingkat senescene, di mana warna daun akan
dirontokkan dari tangkainya (penggebotan). semakin rendah (menguning) ketika tingkat
Persyaratan pelanggan yang tidak memiliki senescene semakin tinggi. Selain itu dapat terjadi
hubungan dengan persyatan teknik, antara lain pula tidak ada hubungan antarpersyaratan
batang besar dan kuat dengan tinggi tanaman. teknik pemuliaan padi varietas unggul hibrida,
Hal ini menunjukkan bahwa batang besar dan antara lain umur tanaman dengan posisi daun
kuat tidak dipengaruhi dengan tinggi tanaman bendera terhadap malai (Gambar 2 dalam Lam-
melainkan tergantung dari besar batang itu piran).
sendiri. (5) Penilaian Kompetitif Pelanggan. Peni-
Matriks hubungan persyaratan pelanggan laian pelanggan terhadap Benih Ciherang relatif
dengan persyaratan teknik dapat dilihat pada lebih baik dari pesaingnya benih padi varietas
Matriks HOQ pada Gambar 2 dalam Lampiran. unggul hibrida dalam hal produktivitas dan
(4) Pengembangan Matriks Hubungan an- tingkat rendemen gabah menjadi beras. Peni-
tara Persyaratan Teknik (How). Matriks hu- laian pelanggan terhadap benih padi varietas
bungan antarteknik atau correlations merupakan unggul hibrida dan benih padi ciherang sama-
matriks yang berguna untuk mengidentifika- sama dinilai baik oleh pelanggan dalam hal
sikan persyaratan teknik mana saja yang saling persyaratan umur tanaman, tingkat kerontokan
mendukung dan saling bertentangan satu sama gabah saat panen dan pengangkutan, tingkat
lainnya. Hubungan yang terjadi antarpersyarat- kerontokan gabah saat penggebotan (perontok-
an teknik dapat berupa hubungan positif kuat, an gabah dari tangkainya), jumlah anakan pro-
positif lemah, negatif lemah, negatif kuat, dan duktif, tingkat kerebahan tanaman, karakteris-
tidak memiliki hubungan sama sekali. tik batang tanaman, jumlah gabah per malai,
Hubungan positif kuat merupakan hu- ukuran benih, daya berkecambah, bentuk ga-
bungan searah yang sangat kuat. Contoh hu- bah, patahan beras, kebeningan beras, tekstur
bungan antarpersyaratan teknik yang memiliki nasi, aroma nasi, ketahanan terhadap hama
hubungan positif kuat, antara lain persentase wereng coklat, ketahanan terhadap penyakit
gabah isi per malai dan jumlah gabah isi per hawar daun bakteri, ketahanan terhadap virus
malai. Semakin besar jumlah gabah isi per tungro, dan ketahanan terhadap penyakit blast.
malai maka semakin besar persentase gabah isi (6) Penilaian Kompetitif Teknik. Hasil sur-
per malai. Selain itu juga panjang malai dan vei dan wawancara yang telah dilakukan ter-
jumlah gabah isi per malai, dimana semakin hadap pemulia padi varietas unggul hibrida,
panjang malai maka jumlah gabah isi per malai dimana pemulia tersebut adalah Balai Besar
semakin besar. Penelitian Padi Sukamandi. Padi varietas ung-
Hubungan positif lemah juga merupakan gul hibrida dinilai lebih baik dalam hal persya-
hubungan yang searah. Namun dampak yang ratan panjang malai dan leher malai. Padi
dihasilkan tidak terlalu kuat. Contoh hubungan ciherang dinilai lebih baik dalam hal persyarat-
antar persyaratan teknik yang memiliki hu- an tinggi tanaman, tingkat senescence, ketahan-
bungan positif lemah adalah warna daun dan an terhadap hama wereng coklat, rendemen
posisi daun bendera terhadap malai, dimana beras pecah kulit, rendemen beras giling, dan
semakin tegak posisi daun bendera terhadap persentase beras kepala.
malai maka semakin banyak klorofil sehingga Padi varietas unggul hibrida dan padi cihe-
warna daun akan semakin tua. rang sama-sama dinilai baik dalam hal per-
Hubungan negatif merupakan hubungan syaratan jumlah anakan produktif per rumpun,
yang berlawanan arah. Hubungan negatif le-

Pengembangan Padi Varietas Unggul (Agrivinie dan Rita) 35


jumlah gabah isi per malai, persentase gabah isi merlukan perbaikan agar memiliki mutu yang
per malai, posisi daun bendera terhadap malai, sebanding dengan varietas unggul inbrida
umur tanaman, warna daun, besar batang, keta- Ciherang yaitu tingkat kerontokan gabah baik
hanan terhadap virus tungro, ketahanan terha- pada saat proses panen dan pengangkutan
dap penyakit hawar daun bakteri, bobot 1000 maupun pada saat penggebotan serta daun
butir gabah, rasio panjang dan lebar gabah, berwarna hijau tua. Tingkat kerontokan padi
kadar air gabah, kadar amilosa, indeks gli- varietas unggul hibrida memerlukan perbaikan
kemik, derajat putih, keterawangan, gel konsis- meskipun dinilai sama-sama baik oleh konsu-
tensi, warna nasi, aroma, tekstur nasi, dan ki- men. Menurut pemulia, tingkat kerontokan
lap. gabah padi varietas unggul hibrida masih
(7) Pengembangan Prioritas Pelanggan: (a) belum memiliki mutu yang baik seperti varietas
Tingkat Kepentingan Pelanggan. Persyaratan unggul inbrida Ciherang. Daun padi varietas
yang dinilai sangat penting bagi pelanggan unggul hibrida dinilai memerlukan perbaikan
adalah produktivitas tinggi (7-10 ton per ha), karena dinilai buruk baik oleh konsumen mau-
jumlah anakan produktif (≥20 anakan produk- pun pemulia.
tif), tahan rebah, karakteristik batang tanaman Persyaratan konsumen yang memerlukan
besar dan kuat, warna daun hijau tua, jumlah perbaikan agar padi varietas unggul hibrida
gabah per malai (>120 bulir gabah), daya memiliki mutu yang lebih baik dibanding Cihe-
berkecambah (≥80 persen), tingkat rendemen rang yaitu produktivitas tinggi, jumlah anakan
gabah menjadi beras tinggi (61-65 persen), produktif (>20 anakan), tahan rebah, karak-
tekstur nasi pulen, ketahanan tanaman padi teristik batang besar dan kuat, jumlah gabah
varietas unggul hibrida terhadap hama wereng (>120 butir per malai), daya berkecambah tinggi
coklat, ketahanan tanaman padi varietas unggul (>80 persen), tingkat rendemen gabah menjadi
hibrida terhadap penyakit hawar daun bakteri, beras 60-65 persen, tingkat kepatahan beras ren-
ketahanan tanaman padi varietas unggul hibri- dah (<30 persen), dan tahan terhadap tiga OPT
da terhadap virus tungro, ketahanan tanaman utama dan penyakit blas.
padi terhadap penyakit blast. Pemulia ingin memperbaiki produktivitas
Persyaratan yang dinilai penting bagi pe- tinggi, dan tingkat rendemen gabah menjadi
langgan adalah umur tanaman 90-120 hari, beras karena persyaratan konsumen tersebut
tingkat kerontokan gabah (kehilangan) saat dinilai buruk baik oleh konsumen maupun
panen dan pengangkutan sedang (6-25 persen), pemulia. Pemulia ingin memperbaiki persyarat-
tingkat kerontokan gabah saat penggebotan an konsumen seperti jumlah anakan produktif
(perontokan gabah dari tangkainya) sedang (3-4 (>20 anakan), tahan rebah, karakteristik batang
kali), ukuran benih besar, bentuk gabah ram- besar dan kuat, jumlah gabah per malai, daya
ping (panjang), patahan beras (≤30 persen), berkecambah tinggi (>80 persen), tingkat kepa-
kebeningan beras putih berkapur, dan aroma tahan beras rendah (<30 persen), aroma nasi
nasi wangi. wangi, dan ketahanan terhadap OPT utama dan
(b) Nilai Sasaran Persyaratan Pelanggan. Ber- penyakit blas meskipun persyatatan konsumen
dasarkan nilai sasaran setiap persyaratan kon- tersebut dinilai oleh konsumen sama-sama baik
sumen. Pemulia padi varietas hibrida BB Padi dengan mutu padi varietas unggul inbrida
ingin mempertahankan mutu umur tanaman, Ciherang.
benih berukuran besar, gabah berbentuk ram- (c) Faktor Skala Kenaikan. Faktor skala ke-
ping, beras putih berkapur, tekstur nasi pulen, naikan adalah rasio antara nilai sasaran yang
dan aroma nasi wangi. Umur tanaman, ukuran diterapkan manajemen perusahan dengan ting-
benih, kebeningan beras, tekstur nai (kepu- kat kepuasan persyaratan pelanggan perusa-
lenan) tidak memerlukan perbaikan karena per- haan yang dinilai oleh pelanggan. Berdasarkan
syaratan konsumen tersebut sudah dinilai nilai faktor skala kenaikan diketahui pemulia
memiliki mutu yang baik oleh konsumen dan perlu melakukan perbaikan dalam hal tingkat
pemulia. produktivitas, jumlah anakan produktif, tingkat
Persyaratan konsumen yang dinilai me-

36 Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 13, Nomor 1, Juni 2012: 29-45


kerebahan tanaman, karakteristik batang ta- Persyaratan pelanggan yang dinilai cukup
naman, jumlah gabah per malai, daya berke- menolong dalam penjualan benih padi varietas
cambah, tingkat rendemen gabah menjadi be- unggul hibrida adalah umur tanaman padi
ras, patahan beras, aroma nasi, ketahanan ter- varietas unggul hibrida 90-120 hari, tingkat ke-
hadap hama wereng coklat, ketahanan terha- rontokan gabah sedang (6-25 persen) saat pa-
dap penyakit hawar daun bakteri, ketahanan nen dan pengangkutan dan tingkat kerontokan
terhadap virus tungro, dan ketahanan terhadap gabah sedang (3-4 kali) saat penggebotan (pe-
penyakit blas. rontokan gabah dari tangkainya)
Sedangkan persyaratan pelanggan yang (e) Bobot Absolut Persyaratan Pelanggan. Bo-
dianggap tidak memerlukan perbaikan antara bot absolut diperoleh dari perkalian antara ke-
lain, umur tanaman, tingkat kerontokan gabah pentingan bagi pelanggan, faktor skala ke-
(kehilangan) saat panen dan pengangkutan, naikan dan poin penjualan untuk setiap persya-
tingkat kerontokan gabah saat penggebotan ratan pelanggan. Setelah menjumlahkan semua
(perontokan gabah dari tangkainya), warna bobot absolut, persentase dan ranking untuk
daun, ukuran benih, bentuk gabah, kebeningan setiap persyaratan pelanggan dapat ditentukan.
beras, dan tekstur nasi. Bobot kemudian dapat digunakan sebagai pe-
(d) Poin Penjualan. Poin penjualan akan mem- tunjuk untuk fase perencanaan dan pengem-
berikan informasi dari pelanggan seberapa baik sbangan produk.
suatu persyaratan pelanggan akan memsbantu Urutan prioritas persyaratan pelanggan
penjualan produk. Dalam penelitian ini poin secara berurutan dari persyaratan pelanggan
penjualan adalah berupa nilai yang sebelumnya yang memiliki bobot absolut terbesar sampai
sudah ditentukan, dimana nilai 1,0 bila persya- dengan persyaratan pelanggan yang memiliki
ratan pelanggan tidak menolong dalam pen- nilai bobot absolut terkecil. Urutan prioritas
jualan, nilai 1,2 bila persyaratan pelanggan cu- persyaratan pelanggan yang harus dipenuhi
kup menolong dalam penjualan dan nilai 1,5 pemuliaan padi varietas unggul hibrida dalam
bila persyaratan pelanggan menolong dalam pengembangan varietas padi varietas unggul
penjualan produk. hibrida yaitu: (1) Produktivitas tinggi (7-10 ton
Persyaratan pelanggan yang dinilai dapat per ha), (2) Tingkat rendemen gabah menjadi
menolong dalam penjualan benih padi varietas beras tinggi (61-65 persen) dan tahan terhadap
unggul hibrida adalah produktivias tinggi (7–10 virus tungro, (3) Jumlah anakan produktif (>20
ton per ha), jumlah anakan produktif (≥20 anakan), tahan rebah, batang besar dan kuat,
anakan produktif), tanaman padi varietas ung- jumlah gabah per malai tinggi (>120 butir
gul hibrida yang tahan rebah, karakteristik gabah), daya berkecambah tinggi (≥80 persen),
batang tanaman padi varietas unggul hibrida tahan terhadap hama wereng coklat, tahan
yang besar dan kuat, warna daun hijau tua, terhadap penyakit hawar daun bakteri, dan
jumlah gabah per malai >120 bulir gabah, ukur- tahan terhadap penyakit blast, (4) Aroma nasi
an benih besar, daya berkecambah (≥80 persen), wangi, (5) Patahan beras rendah (≤30 persen)
bentuk gabah ramping (panjang), tingkat ren- dan tekstur nasi pulen, (6) Bentuk gabah ram-
demen gabah menjadi beras tinggi (61–65 per- ping (panjang), ukuran benih besar dan beras
sen), patahan beras rendah (≤30 persen), warna putih berkapur, (7) Warna daun hijau tua, (8)
beras putih berkapur, tekstur nasi pulen, aroma Umur tanaman 90-120 hari, (9) Tingkat keron-
nasi wangi, ketahanan tanaman padi varietas tokan gabah saat panen dan pengangkutan se-
unggul hibrida terhadap hama wereng coklat, dang (6-25 persen) dan tingkat kerontokan ga-
ketahanan tanaman padi varietas unggul hibri- bah saat penggebotan (perontokan gabah dari
da terhadap penyakit hawar daun bakteri, keta- tangkainya) sedang (3-4 kali).
hanan tanaman padi varietas unggul hibrida (8) Pengembangan Urutan Prioritas Per-
terhadap virus tungro, dan ketahanan tanaman syaratan Teknik. (a) Derajat Kesulitan. Derajat
padi varietas unggul hibrida terhadap penyakit kesulitan membantu mengevaluasi untuk
blast. mengimplementasikan perbaikan kualitas. De-
rajat kesulitan ditentukan dengan memberi

Pengembangan Padi Varietas Unggul (Agrivinie dan Rita) 37


skala likert empat tingkat kepada setiap persya- setiap persyaratan teknik ditentukan dengan
ratan teknik. Derajat kesulitan diketahui mela- mengalikan nilai simbol pada matriks hubung-
lui survei terhadap pemulia padi varietas ung- an antara persyaratan pelanggan dan persya-
gul hibrida. Persyaratan teknik yang dinilai ratan teknik dengan kepentingan bagi pelang-
mudah untuk dipenuhi oleh pemulia padi gan untuk setiap persyaratan pelanggan, kemu-
varietas unggul hibrida antara lain jumlah dian dijumlahkan.
anakan produktif per rumpun, tinggi tanaman, Urutan prioritas persyaratan teknik dimu-
warna daun, besar batang, panjang malai, bobot lai dari persyaratan yang memiliki nilai bobot
1000 butir gabah, rasio panjang dan lebar absolut terbesar sampai dengan persyaratan
gabah, kadar air gabah, kadar amilosa, warna teknik yang memiliki nilai absolut terkecil.
nasi, dan aroma. Persyaratan teknik yang Urutan persyaratan teknik dalam pemuliaan
dinilai sulit untuk dipenuhi oleh pemulia padi padi varietas unggul hibrida berdasarkan nilai
varietas unggul hibrida antara lain jumlah bobot absolut yaitu: (a) Tingkat senescence, (b)
gabah isi per malai, persentase gabah isi per Umur tanaman, (c) Jumlah gabah isi per malai
malai, posisi daun bendera terhadap malai, dan persentase gabah isi per malai, (d) Kadar
umur tanaman, tingkat senescence, leher malai, air gabah, (e) Jumlah anakan produktif per
rendemen beras pecah kulit, rendemen beras gi- rumpun, (f) Ketahanan terhadap penyakit ha-
ling, persentase beras kepala, indeks glikemik, war daun bakteri, (g) Besar batang, (h) Panjang
derajat putih, keterawangan, gel konsistensi, malai dan ketahanan terhadap hama wereng
tekstur nasi (kepulenan), dan kilap. Sedangkan coklat, (i) Rendemen beras giling dan persen-
persyaratan teknik yang dinilai sangat sulit tase beras kepala, (j) Rendemen beras pecah
untuk dipenuhi oleh pemulia padi varietas kulit, (k) Bobot 1000 butir gabah, (l) Ketahanan
unggul hibrida adalah ketahanan terhadap terhadap virus tungro, (m) Rasio panjang dan
hama wereng coklat, ketahanan terhadap lebar gabah, (n) Warna daun, (o) Tinggi tanam-
penyakit hawar daun bakteri, dan ketahanan an, (p) Posisi daun bendera terhadap malai dan
terhadap virus tungro. tektur nasi, (q) Kadar amilosa dan gel konsis-
(b) Nilai Sasaran Persyaratan Teknik. Persyaratan tensi, (r) Keterawangan dan aroma, (s) Leher
teknik padi varietas unggul hibrida yang tidak malai, (t) Indeks glikemik, derajat putih, dan
memerlukan perbaikan karena sudah sesuai kilap
dengan keinginan konsumen yaitu antara lain (d) Bobot Relatif Persyaratan Teknik. Bobot relatif
tinggi tanaman, posisi daun bendera, umur untuk setiap persyaratan teknik ditentukan de-
tanaman, warna daun, besar batang, panjang ngan mengalikan nilai simbol pada matriks
malai, leher malai, bobot 1000 butir gabah, rasio hubungan antara persyaratan pelanggan de-
panjang dan lebar gabah, kadar air gabah, ngan persyaratan teknik, dengan bobot absolut
kadar amilosa, indeks glikemik, derajat putih, pada prioritas persyaratan pelanggan. Pemulia
keterawangan, gel konsistensi, warna nasi, aro- padi varietas unggul hibrida perlu memusatkan
ma, tekstur nasi, dan kilap. perhatian pada persyaratan teknik padi varietas
Beberapa persyaratan teknik masih memer- unggul hibrida yang memiliki nilai bobot abso-
lukan perbaikan agar melebihi kualitas dari lut dan relatif lebih tinggi.
kompetitor yaitu padi ciherang yaitu antara lain Urutan prioritas persyaratan teknik dimu-
jumlah anakan produktif per rumpun, jumlah lai dari persyaratan yang memiliki nilai bobot
gabah isi per malai, persentase gabah isi per relatif terbesar sampai dengan persyaratan tek-
malai, tingkat sensescence, ketahanan terhadap nik yang memiliki nilai relatif terkecil. Urutan
hama wereng coklat, ketahanan terhadap virus persyaratan teknik dalam pemuliaan padi va-
tungro, ketahanan terhadap penyakit hawar rietas unggul hibrida berdasarkan nilai bobot
daun bakteri, rendemen beras pecah kulit, ren- relatif yaitu:
demen beras giling, dan persentase beras kepa- Tingkat senescence, umur tanaman, Jumlah
la. gabah isi per malai dan persentase gabah isi per
(c) Bobot Absolut Persyaratan Teknik. Bobot untuk malai, Jumlah anakan produktif per rumpun,

38 Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 13, Nomor 1, Juni 2012: 29-45


kadar air gabah, panjang malai, ketahanan yang relevan dan dapat diterima bagi konsu-
terhadap penyakit hawar daun bakteri, rende- men. Hasil akhir dari analisis ini disajikan
men beras giling dan persentase beras kepala, dalam bentuk grafik yang menunjukkan lima
besar batang, ketahanan terhadap hama wereng tingkat harga yang terdiri atas tingkat tertinggi
coklat, ketahanan terhadap virus tungro, bagi produk (Marginal Expensive Price Point -
rendemen beras pecah kulit, bobot 1000 butir MEP), tingkat harga terendah bagi produk
gabah, warna daun, tinggi tanaman dan posisi (Marginal Cheap Price Point - MCP), tingkat
daun bendera terhadap malai, rasio panjang harga optimum bagi produk (Optimum Pricing
dan lebar gabah, aroma, tekstur nasi, gel Point - OPP), tingkat harga minimum bagi pro-
konsistensi dan kadar amilosa, keterawangan, duk (Indifference Pricing Point - IPP), dan ren-
leher malai, indeks glikemik, derajat putih, dan tang harga yang wajar (Range of Acceptabel Price
kilap. - RAP).
Perbedaan utama bobot absolut dan bobot Tingkat harga tertinggi bagi produk (Mar-
relatif adalah bobot relatif juga mencakup infor- ginal Expensive Price Point - MEP) menunjukkan
masi tentang faktor skala kenaikan dan poin harga sangat mahal bagi produk. Pada tingkat
penjualan. harga ini responden tidak lagi membeli produk.
(9) Penentuan Arah Pengembangan. Arah Tingkat harga terendah (Marginal Cheap Price
pengembangan atau Direct of Improvement (DOI) Point - MCP) menunjukkan tingkat harga sa-
dari setiap persyaratan teknik penting untuk ngat murah bagi produk, pada tingkat harga ini
ditentukan karena informasi tersebut akan sa- responden meragukan kualitas produk.
ngat membantu dalam penentuan korelasi antar Tingkat harga optimum (Optimum Pricing
persyaratan teknik dalam penentuan target. Point - OPP) bagi produk menunjukkan harga
Berdasarkan wawancara diketahui bahwa yang dinilai responden sebagai harga optimum
persyaratan teknik yang perlu ditingkatkan da- bagi produk. Tingkat harga minimum (Indeferen
lam arah pengembangan padi varietas unggul Pricing Point - IPP) bagi produk menunjukkan
hibrida antara lain jumlah anakan produktif per harga yang menurut penilaian responden seba-
rumpun, jumlah gabah isi per malai, persentase gai harga murah yang mungkin bagi produk.
gabah isi per malai, posisi daun bendera terha- Rentang harga yang wajar (Range of Acceptabel
dap malai, tingkat senescence, besar batang, Price - RAP) menunjukkan rentang harga mini-
panjang malai, leher malai, ketahanan terhadap mum (Indifference Pricing Point - IPP) dan harga
hama wereng coklat, ketahanan terhadap virus optimum (Optimum Pricing Point - OPP) bagi
tungro, ketahanan terhadap penyakit hawar produk benih padi varietas unggul hibrida
daun bakteri, rendemen beras pecah kulit, ren- yang wajar (tidak terlalu mahal dan tidak
demen beras giling, persentase beras kepala, terlalu murah) yang dapat diterima responden
dan indeks glikemik. Persyaratan teknik terse- sebagai rentang harga jual bagi produk menu-
but perlu ditingkatkan karena kinerjanya pada rut penilaian responden. Sebaran penilaian
padi varietas unggul hibrida masih kurang baik responden terhadap kategori harga sangat mu-
sehingga perlu ditingkatkan untuk memberikan rah, murah, mahal, sangat mahal dapat dilihat
kepuasan kepada pelanggan dalam hal ini pada Tabel 1.
petani. Persyaratan teknik yang sudah meme- Tingkat harga minimum (Indifference Pri-
nuhi target pemuliaan padi varietas unggul cing Point - IPP) dapat diketahu melalui perpo-
hibrida yaitu umur tanaman, warna daun, tongan garis yang menunjukkan tingkat kate-
bobot 1000 butir gabah, rasio panjang dan lebar gori harga murah dan tingkat kategori harga
gabah, kadar air gabah, kadar amilosa, derajat mahal. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas
putih, keterawangan, gel konsistensi, aroma, harga pada kategori harga murah dan kategori
tekstur nasi, dan kilap. harga mahal, didapat bahwa tingkat harga
Analisis Sensitivitas Harga. Analisis sensi- minimum (Indeferent Pricing Point - IPP) bagi
tivitas harga merupakan alat analisis yang di- produk benih padi varietas unggul hibrida per
gunakan untuk mendapatkan rentang harga kg berada pada tingkat harga Rp29.000 (11

Pengembangan Padi Varietas Unggul (Agrivinie dan Rita) 39


Tabeel 1. Penilaia
an Respondeen terhadap Harga
H Jual Benih
B Padi Hibrida untuk
k Setiap
Kategorri Harga

No Haarga/kg Sangat
S Murah Mu
urah Mahal San
ngat Mahal
(
(RP) Jum
mlah Jumlah Jumlah Jumla
ah
(%)) (%) ((%) (%)
(Orang) (Orang) (Orang) (Oran
ng)
1 5.000 9 30,,00 0 0 0 0 0 0
2 110.000 7 23,,33 2 0 0 0 0
3 1
15.000 5 16,,67 3 10,00 0 0 0 0
4 2
20.000 9 30 7 23,33 0 0 0 0
5 2
25.000 0 0 8 26,67 1 3,33 0 0
6 3
30.000 0 0 2 6,67 4 113,33 0 0
7 3
35.000 0 0 5 16,67 9 330,00 0 0
8 4
40.000 0 0 2 6,67 10 333,33 8 26,67
9 4
45.000 0 0 1 3,33 2 6,67 7 23,33
10 5
50.000 0 0 0 0 4 113,33 7 23,33
11 5
55.000 0 0 0 0 0 0 3 10,00
12 6
60.000 0 0 0 0 0 0 1 3,33
13 6
65.000 0 0 0 0 0 0 4 13,33
Ju
umlah 30 100,,00 30 100 30 100 30 100

persen).
p harga paada kategorii sangat mu urah dan mu urah.
Optimum m Pricing Point (OPP) dalam grafik Berdasarrkan garis p perpotongan n tersebut dida-
d
teerbentuk daari perpoton ngan antara garis yang patkan bahwa
b kat harga terendah bagi pro-
tingk
m
menunjukkan n tingkat haarga terlalu murah dan duk ben nih padi variietas unggul hibrida peer kg
g
garis yang menunjukkan
m n tingkat haarga terlalu berada pada
p tingkat harga Rp20 0.000 (24 perssen).
m
mahal. Berdaasarkan gariss perpotonggan tersebut Sedangkan ting gkat harga tertinggi
t (Margi-
d
didapatkan b
bahwa tingk
kat harga optimum bagi nal Expennsive Price PPoint - MEP) didapatkan dari
p
produk benihh padi varieetas unggul hibrida per hasil peerpotongan garis yang g menunjuk kkan
k berada paada tingkat harga
kg h Rp35.0000. tingkat harga
h pada kategori san ngat mahal dan
Tingkat harga tereendah (Margginal Cheap mahal. Tingkat
T harg
ga tertinggi (Marginal
( Exxpen-
P
Price Point - MCP)
M didappatkan dari hasil
h perpo- sive Pricee Point - MEEP) bagi prooduk benih padip
toongan antarra garis yang g menunjuk kkan tingkat varietas unggul hib brida per kg
k berada pada p

MCP (Marrginal Cheap Price


P Point)=RRp20.000; IPP (Indifference Pricing Point)=
Rp29.000; OPP
O (Optimum
m Pricing Poinnt)=Rp35.000;M MEP (Marginall Expensive Priice
Point)=Rp4
42.500; RAP (R
Range of Acceptaabel Price)=Rp229.000−Rp35.0000

Gambar 3. Sensitivitas Harga Benih


h Padi Hibriida

4
40 Jurrnal Ekonom
mi Pembangu
unan Volumee 13, Nomor 1,
1 Juni 2012: 29-45
2
tingkat harga Rp42.500 (26 persen). Rentang blast, aroma nasi wangi, tekstur nasi pulen,
harga benih yang dapat diterima konsumen patahan beras rendah (≤30 persen), bentuk
(RAP) yaitu antara harga minimum (IPP) gabah ramping, ukuran benih besar, beras
Rp29.000 per kg dan harga optimum (OPP) putih berkapur, warna daun hijau tua, umur
Rp35.000 per kg. Grafik Sensitivitas Harga tanaman 90-120 HST, tingkat kerontokan gabah
Benih Padi Varietas Unggul Hibrida dapat saat panen dan pengangkutan sedang (6-25
dilihat pada Gambar 3. persen), tingkat kerontokan gabah saat pengge-
botan (prose perontokan gabah dari tangkai-
nya) sedang (3-4 kali). Persyaratan pelanggan
SIMPULAN
yang perlu difokuskan adalah produktivitas
tinggi (7-10 ton per ha) yang memiliki bobot
Pertama, persyaratan pelanggan petani di Keca- absolut tertinggi.
matan Cianjur antara lain benih padi varietas Pengembangan padi varietas hibrida ber-
unggul hibrida yang memiliki karakter tingkat dasarkan perhitungan bobot absolut persyarat-
produktivitas tinggi (7-10 ton per ha), lama an teknik, urutan prioritas persyaratan teknik
umur padi varietas unggul hibrida yaitu 90-120 dalam pemuliaan padi varietas unggul hibrida
hari, tahan terhadap hama wereng coklat, tahan yaitu tingkat senescence, umur tanaman, jumlah
terhadap penyakit hawar daun bakteri, tahan gabah isi per malai, persentase gabah isi per
terhadap penyakit blast, tahan terhadap virus malai, kadar air gabah, jumlah anakan produk-
tungro, berdaya kecambah tinggi (≥80 persen), tif per rumpun, ketahanan terhadap penyakit
memiliki tingkat kerontokan (kehilangan) ga- hawar daun bakteri, besar batang, panjang ma-
bah hibrida saat panen dan pengangkutan yang lai, ketahanan terhadap hama wereng coklat,
sedang (6-25 persen), memiliki tingkat keron- rendemen beras giling, persentase beras kepala,
tokan gabah padi varietas unggul hibrida yang rendemen beras pecah kulit, bobot 1000 butir
sedang (3-4 kali) saat proses penggebotan (pe- gabah, ketahanan terhadap virus tungro, rasio
rontokan gabah dari tangkainya), memiliki panjang dan lebar gabah, warna daun, tinggi
tingkat rendemen gabah menjadi beras yang tanaman, posisi daun bendera terhadap malai,
tinggi (61-65 persen), memiliki jumlah anakan tekstur nasi, kadar amilosa, gel konsistensi, ke-
produktif yang tinggi (≥20 anakan produktif), terawangan, aroma, leher malai, indeks glike-
tahan rebah, karakteristik batang yang besar mik, derajat putih, dan kilap.
dan kuat, warna daun hijau tua, memiliki Pengembangan padi varietas hibrida ber-
jumlah gabah per malai yang tinggi (>120 dasarkan pada perhitungan bobot relatif per-
gabah per malai), ukuran benih besar, bentuk syaratan teknik memiliki perbedaan urutan
gabah ramping (panjang), tingkat kepatahan prioritas yaitu tingkat senescence, umur tanam-
beras rendah (≤30 persen), warna beras putih an, jumlah gabah isi per malai, persentase ga-
berkapur, tekstur nasi pulen, aroma nasi wangi. bah isi per malai, jumlah anakan produktif per
Kedua, Penerapan Metode Quality Function rumpun, kadar air gabah, panjang malai, keta-
Deployment (QFD) dalam pemuliaan padi varie- hanan terhadap penyakit hawar daun bakteri,
tas unggul hibrida. Pengembangan padi varie- rendemen beras giling, persentase beras kepala,
tas hibrida berdasarkan bobot absolut persya-
besar batang, ketahanan terhadap hama wereng
ratan pelanggan, urutan prioritas yang harus
coklat, ketahanan terhadap virus tungro, rende-
dipenuhi yaitu produktivitas tinggi (7-10 ton
men beras pecah kulit, bobot 1000 butir gabah,
per ha), tingkat rendemen gabah menjadi beras
warna daun, tinggi tanaman, posisi daun ben-
(60-65 persen), tahan terhadap virus tungro,
dera terhadap malai, rasio panjang dan lebar
jumlah anakan produktif (>20 anakan), tahan
rebah, batang besar dan kuat, jumlah gabah per gabah, aroma, tekstur nasi, gel konsistensi, ka-
malai (>120 butir gabah), daya berkecambah dar amilosa, keterawangan, leher malai, indeks
tinggi (≥80 persen), tahan terhadap hama glikemik, derajat putih dan kilap.
wereng coklat, tahan terhadap penyakit hawar Ketiga, berdasarkan analisis sensitivitas
daun bakteri, dan tahan terhadap penyakit harga Indifference Pricing Point (IPP) atau tingkat

Pengembangan Padi Varietas Unggul (Agrivinie dan Rita) 41


harga minimum untuk benih padi varietas ung- naan proses, dan matriks perencanaan produk-
gul hibrida berada pada tingkat harga Rp29.000 si.
per kg. Optimum Pricing Point (OPP) atau ting- Keempat, harga jual benih padi varietas
kat harga optimum berada pada tingkat harga unggul hibrida yang disarankan oleh penulis
Rp35.000 per kg. Marginal Cheap Price Point tidak melebihi batas rentang harga tertinggi
(MCP) atau tingkat harga terendah berada pada (MEP) yaitu Rp42.500 per kg karena pada batas
tingkat harga Rp20.000 per kg. Marginal Expen- tersebut konsumen menganggap bahwa harga
sive Price Point (MEP) atau tingkat harga terting- benih tersebut sangat mahal. Kenaikan harga
gi berada pada tingkat harga Rp42.500 per kg. benih padi hibrida harus berada pada rentang
Rentang harga benih yang dapat diterima kon- harga yang dapat diterima oleh konsumen yai-
sumen (RAP) yaitu antara harga minimum tu Rp29.000 per kg-Rp35.000 per kg.
(IPP) Rp29.000 per kg dan harga optimum
(OPP) Rp35.000 per kg. Harga benih padi hibri- DAFTAR PUSTAKA
da saat ini adalah Rp50.000 dimana harga terse-
but berada di atas tingkat harga tertinggi di
Balitbang Pertanian. 2007. Daerah Pengembangan
mana menurut petani, harga tersebut termasuk
dan Anjuran Budidaya Padi varietas unggul
harga yang sangat mahal.
Hibrida. Jakarta: Badan Penelitian dan
Saran. Pertama, berdasarkan matriks HOQ,
varietas unggul hibrida belum sepenuhnya da- Pengembangan Pertanian.
pat memenuhi keinginan konsumen. Oleh Deros, Baba Md, et.al. 2009. Application of Qua-
karena itu, pemulia dan produsen benih perlu lity Function Deployment to Study Criti-
menghasilkan varietas unggul hibrida yang da- cal Service Quality Characteristics and
pat memenuhi keinginan konsumen dengan Performance Measures. European Journal
memperhatikan matriks HOQ perencanaan va- of Scientific Research, Vol.33 No.3 (2009),
rietas unggul hibrida yang dihasilkan dalam pp.398-410. http://www.eurojournals.
penelitian ini. com/ejsr_33_3_03.pdf. Diakses tanggal 27
Kedua, pemulia dan produsen benih padi
Desember 2011.
varietas unggul hibrida harus memfokuskan
dan mencoba memperbaiki prioritas persyarat- Imran, Ali, dan Suriany. 2009. Penampilan dan
an pelanggan utama, yaitu tingkat produktivi- Produktivitas Padi Hibrida Sl-8-SHS di
tas tinggi (7-10 ton per ha). Tingkat produktivi- Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan
tas padi varietas unggul hibrida memiliki po- Buletin Plasma Nutfah Vol.15 No.2 Th.2009,
tensi hasil yaitu 15-20 persen lebih tinggi diban- hlm. 54-58. http://indoplasma.or.id/
dingkan varietas padi inbrida. Namun pada publikasi/buletin_pn/pdf/buletin_pn_15
keadaan aktual produktivitas padi varietas _2_2009_2-Ali%20Imran.pdf. Diakses
unggul hibrida masih belum dapat mencapai tanggal 25 Desember 2011.
potensi hasil tersebut. Sehingga para pemulia
Wargiono, Sumarno. J., U.G. Kartasasmita, Inu
padi hibrida harus mengintensifkan pemuliaan
padi varietas unggul hibrida untuk mendapat- G. Ismail, dan J. Soejitno. Jurnal Penelitian
kan varietas padi varietas unggul hibrida yang Pertanian Tanaman Pangan Volume/No-
lebih adaptif terhadap kondisi lingkungan di mor: IT03/02, 2008. http://www.
Indonesia dan memiliki daya hasil 15-20 persen puslittan.bogor.net/index.php?bawaan=p
lebih tinggi dibandingkan varietas padi inbrida. ublikasi/isi_informasi&&kunci=padi+hib
Ketiga, implementasi metode QFD dalam rida&kod=Cari&id=261. Diakses tanggal
pengembangan varietas unggul hibrida dalam 21 November 2011.
penelitian ini dapat dilanjutkan dengan menyu- Kostova, Iv. 2010. Measuring Price Sensitivity.
sun ketiga matriks HOQ selanjutnya, yaitu ma-
Trakia Journal of Sciences, Vol. 8, Suppl. 3,
triks pengembangan bagian, matriks perenca-

42 Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 13, Nomor 1, Juni 2012: 29-45


pp 172-180, 2010. http://tru.uni-sz. bg/ sia. Iptek Tanaman Pangan Vol 3 No 2:27-
tsj/Vol8.Suppl.3.2010/Iv.Kostova.pdf 40.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Tseng, Chun-Chieh dan Chau-Chen Torng. 2011.
Kesebelas. Jakarta: Index. Prioritization Determination of Project
Marimin. 2004. Pengambilan Keputusan Kriteria Tasks in QFD Process Using Design Struc-
Majemuk. Jakarta: PT Grasindo ture Matrix. Journal of Quality Vol. 18, No.
2 (2011), pp. 137-154. http://joq.im.ncue.
Nasution. 2005. Manajemen Mutu Terpadu. Edisi
edu.tw/Table_of_Contents/fullpaper/20
Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.
1104/04.pdf. Diakses tanggal 19 Agustus
Puji Lestari, Angelita., Hajrial Aswidinnoor, 2011.
dan Suwarno. 2007. Uji Daya Hasil Penda-
Purnomo, Herdaru. 2010. Konsumsi Beras Indo-
huluan dan Mutu Beras 21 Padi Hibrida
nesia Terbesar di Dunia. http://us.detik
Harapan. Jurnal Buletin Agron. Vol. 35 No.
finance.com/read/2010/10/13/123257/1
1. 2007, hlm. 1–7. http://journal.ipb.
463600/4/konsumsi-beras-indonesia-
ac.id/index. php/jurnalagronomi/article
terbesar-di-dunia. Diakses tanggal tanggal
/download/1303/403. Diakses tanggal 16
19 Desember 2010.
Oktober 2011.
Satoto dan Suprihatno B. 2008. Pengembangan
Padi Varietas Unggul Hibrida di Indone-

Pengembangan Padi Varietas Unggul (Agrivinie dan Rita) 43


LAMPIRAN

 Kebutuhan beras secara nasional masih terbilang besar.


 Peningkatan jumlah penduduk
 Peningkatan jumlah permintaan tidak diimbangi dengan
peningkatan jumlah persediaan pangan.
 Upaya peningkatan produksi beras dengan Program
Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) untuk
memenuhi peningkatan jumlah permintaan beras.
 Pengembangan padi hibrida di tingkat petani

Permasalahan dan kendala pengembangan padi hibrida di


tingkat petani di Indonesia

Ideotipe varietas benih padi hibrida


Tingkat harga benih padi hibrida yang
yang ada saat ini belum dapat
masih terbilang tinggi atau di atas
memenuhi keinginan dan
daya beli petani
harapan petani

Balai Besar Penelitian Padi

Kegiatan pemuliaan dan


pengembangan varietas padi hibrida

Implementasi Metode Quality


Function Deployment (QFD)

Membangun matriks House of Quality Sensitivitas Harga benih padi hibrida


(HOQ)

Perencanaan Pengembangan Varietas Padi Hibrida

Keterangan:
: Bahan masukkan bagi Balai Besar Penelitian Padi

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional

44 Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 13, Nomor 1, Juni 2012: 29-45


Gambar 2. Matriks House of Quality

Pengembangan Padi Varietas Unggul (Agrivinie dan Rita) 45

Anda mungkin juga menyukai