Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PETANI MENGGUNAKAN BENIH VARIETAS UNGGUL PADA

USAHATANI PADI SAWAH (Oryza sativa, L)


DI KECAMATAN MANYAK PAYED KABUPATEN ACEH TAMIANG

ERLIADI
Dosen Tidak Tetap Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Samudra, Kota Langsa-Aceh

ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah faktor umur, pengalaman berusahatani dan
jumlah tanggungan keluarga mempengaruhi minat petani untuk menggunakan benih varietas unggul pada
usahatani padi sawah di Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh faktor umur, pengalaman berusahatani dan jumlah tanggungan keluarga
terhadap minat petani untuk menggunakan benih varietas unggul pada usahatani padi sawah di Kecamatan
Manyak Payed Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian ini menggunakan metode survey. Penentuan lokasi
penelitian dilakukan dengan sengaja di Kecamatan Manyak Payed. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada
Bulan Januari s/d Maret 2015. Hasil persamaan regresi linear berganda diperoleh sebagai berikut: Y =
-1,668 – 1,684 X1 + 2,168 X2 + 1,126 X3. Artinya jika pengalaman dan jumlah tanggungan keluarga
dianggap tetap maka setiap penambahan umur petani 1 tahun akan menyebabkan penurunan minat petani
menggunakan benih varietas unggul 1,684 skor. Jika umur dan jumlah tanggungan keluarga dianggap
tetap maka setiap penambahan pengalaman 1 tahun akan menyebabkan penambahan minat petani
menggunakan benih varietas unggul 2,168 skor. Jika umur petani dan pengalaman petani dianggap tetap
maka setiap penambahan jumlah tanggungan keluarga 1 orang akan menyebabkan penambahan minat
petani menggunakan benih varietas unggul 1,126 skor. Hasil perhitungan koefisien determinasi R2 =
0,8656, artinya variasi terhadap naik turunnya minat petani menggunakan benih varietas unggul (Y)
dipengaruhi oleh umur (X1), pengalaman (X2) dan jumlah tanggungan keluarga (X3) 86,56 % dan sisanya
13,44 % lagi dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ikut diteliti dalam penelitian ini. Hasil pengujian
secara serempak F cari = 68,698 > F tabel = 2,90 pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) dan F tabel
= 4,50 pada tingkat kepercayaan 99% ( = 0,01), sehingga umur petani, pengalaman dan jumlah
tanggungan keluarga petani secara serempak berpengaruh sangat nyata terhadap minat petani
menggunakan benih varietas unggul. Hasil pengujian secara parsial terhadap umur petani t1 cari = -24,4058,
pengalaman t2 cari = 21,0192 dan jumlah tanggungan keluarga t3 cari = 11,6082 > t tabel = 1,6939 pada
tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) dan t tabel = 2,4487 pada tingkat kepercayaan 99% ( = 0,01),
sehingga umur petani, pengalaman dan jumlah tanggungan keluarga secara parsial berpengaruh sangat
nyata terhadap minat petani menggunakan benih varietas unggul.
(Kata kunci : minat petani, benih varietas unggul).
petani, dan masi mendorong kesempatan
PENDAHULUAN berusaha serta hasil pertanian yang dapat
Sektor pertanian masih tetap memegang memberikan sumbangan devisa yang cukup
peranan penting dalam perekonomian Indonesia. besar.
Hal ini disebabkan karena sektor pertanian masih Padi merupakan salah satu kebutuhan pokok
memberikan sumbangan bagi produk domestik bangsa Indonesia, perhatian dari pemerintah
bruto, mampu menyerap angkatan kerja yang ada, untuk tanaman padi tidak ada henti-hentinya. Padi
mampu menyediakan keragaman menu pangan, yang dijadikan beras merupakan bahan pangan
mampu mendukung sektor industri hulu maupun pokok rakyat Indonesia, itulah sebabnya program
industri hilir, mampu meningkatkan pendapatan swasembada beras menjadi sangat penting.
AGRISAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No.1 Januari – Juni 2015

91
Pencetakan sawah baru dan program intensifikasi penggunaan teknologi pertanian dengan
merupakan upaya pemerintah agar Indonesia diciptakannya benih varietas unggul.
dapat terus berswasembada beras. Varietas unggul padi sawah merupakan kunci
AAK (1999 : 13). mengemukakan bahwa : keberhasilan peningkatan produksi padi di
Padi adalah salah satu bahan makanan yang Indonesia. Perakitan varietas padi sawah selain
mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi bertujuan untuk meningkatkan hasil, juga
tubuh manusia, sebab di dalamnya terkandung dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi
bahan-bahan yang mudah diubah menjadi energi, agroekosistem, sosial, budaya, dan preferensi
oleh sebab itu padi disebut juga makanan energi. masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut,
Beras mengandung berbagai zat makanan yang pemuliaan padi bersifat dinamis, varietas baru
diperlukan oleh tubuh antara lain: karbohidrat, terbentuk sepanjang waktu, diikuti dengan
protein, lemak, serat kasar, abu dan vitamin. peningkatan rata-rata produktivitas padi secara
Disamping itu padi mengandung beberapa unsur nasional.
mineral, antara lain : kalsium, magnesium, Upaya perakitan varietas padi di Indonesia
sodium, fosfor dan lain sebagainya. ditujukan untuk menciptakan varietas yang
Petani adalah sebagai juru tani dalam berdaya hasil tinggi dan sesuai dengan kondisi
mengelola usahataninya termasuk dalam ekosistem, sosial, budaya, serta minat
penggunaan benih varietas unggul. Minat petani masyarakat. Sejalan dengan berkembangnya
untuk menggunakan benih padi varietas unggul kondisi sosial ekonomi masyarakat, permintaan
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya akan tipe varietas yang dihasilkan juga berbeda-
yaitu luas lahana garapan, pendidikan, umur, beda.
pengalaman berusahatani, jumlah tanggungan Masyarakat tani terdiri dari individu-individu
keluarga dan sebagainya. yang berbeda minat sosialnya. Petani adalah
Minat adalah keinginan seseorang untuk masyarakat yang terdapat perbedaan minat
melakukan atau mengerjakan sesuatu. Minat dalam penggunaan benih varietas unggul.
seseorang tergantung pada kebiasaan-kebiasaan Perbedaan minat petani untuk menggunakan
yang dilakukan. Kebiasaan tersebut kadang benih varietas unggul akan menyebabkan
dinyatakan orang sebagai kebutuhan, perbedaan produksi yang dihasilkan pada lahan
keinginan dan dorongan yang muncul dalam diri usahataninya.
sebuah individu. Minat juga dapat diartikan Petani merupakan ciri manusia sebagai
sebagai tindakan atau perbuatan yang mengarah makhluk sosial yang mempunyai akal dan pikiran
pada tujuan yang muncul dalam kondisi sadar serta mempunyai minat dalam pekerjaan sebagai
atau dalam kondisi tidak sadar. petani. Minat petani untuk menggunakan benih
Minat petani untuk menggunakan benih padi varietas unggul dipengaruhi oleh banyak faktor.
varietas unggul dilakukan oleh petani pada lahan Faktor-faktor tersebut adalah luas lahan garapan,
usahataninya dengan tujuan agar produksi yang umur petani, pendidikan, pengalaman
dihasilkan meningkat. Meningkatnya produksi berusahatani, jumlah tanggungan keluarga dan
maka meningkat pula pendapatan yang diterima sebagainya.
petani. Petani berminat menggunakan benih Faktor-faktor yang mempengaruhi minat
varietas unggul disebabkan karena dengan minat petani dalam menggunakan benih varietas unggul
tersebut dapat menjadi penentu keberhasilan pada usahatani padi sawah yang dianalisis
usahataninya. Minat petani tersebut dalam penelitian ini adalah umur petani,
menunjukkan proses kegiatan dalam pengalaman berusahatani dan jumlah tanggungan

AGRISAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No.1 Januari – Juni 2015

92
keluarga sedangkan faktor-faktor lain dianggap mampu beradaptasi dengan lingkungan
tetap (ceteris paribus). tumbuhnya.
Fadholi, (1999:17) mengemukakan bahwa
TUJUAN PENELITIAN penggunaan teknologi baru pada bidang
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah pertanian akan berpengaruh terhadap biaya dan
untuk mengetahui pengaruh faktor umur, penerimaan produsen. Peningkatan produksi yang
pengalaman berusahatani dan jumlah tanggungan terpenting pada dasarnya adalah kenaikan
keluarga terhadap minat petani untuk produktivitas persatuan luas dan waktu. Bentuk-
menggunakan benih varietas unggul pada bentuk teknologi tersebut dapat berupa: cara
usahatani padi sawah di Kecamatan Manyak budidaya yang lebih baik, introduksi teknologi
Payed Kabupaten Aceh Tamiang. kimia seperti pupuk dan obat-obatan, introduksi
biologis seperti bibit-bibit unggul dan teknologi
TINJAUAN TEORI mekanis meliputi penggunaan alat-alat pertanian
Penggunaan benih padi varietas unggul yang dapat menghemat tenaga kerja. Dengan
bagi petani sangat disarankan karena dapat demikian teknologi itu dapat menyentuh segenap
meningkatkan produksi, tahan terhadap serangan aspek kegiatan produksi.
hama/penyakit dan berumur genjah. Produksi Prasetya (2006:115) menyatakan usahatani
tanaman padi dengan menggunakan benih adalah ilmu yang mempelajari norma-norma yang
varietas unggul harus diperhatikan dengan baik dapat dipergunakan untuk mengatur usahatani
karena produksi akan berpengaruh terhadap sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh
ketersediaan pangan masyarakat dan juga pendapatan setinggi-tingginya. Sementara
berpengaruh terhadap pendapatan petani. menurut Daniel (2001) usahatani adalah ilmu
Pendapatan petani yang tinggi akan berorientasi yang mempelajari cara-cara petani untuk
pada peningkatan kesejahteraan bagi keluarga mengkombinasikan dan mengoperasikan
petani. berbagai faktor-faktor produksi (tanah, tenaga
Mubyarto, (1996:23) menyatakan bahwa : kerja, modal dan manajemen) serta bagaimana
Ciri khas kehidupan petani adalah perbedaan pola petani memilih jenis dan besarnya cabang
penerimaan, pendapatan dan pengeluarannya. usahatani berupa tanaman atau ternak yang
Pendapatan petani hanya diterima pada setiap dapat memberikan pendapatan yang sebesar-
musim panen, sedangkan pengeluaran harus besarnya dan secara kontinyu.
dikeluarkan setiap hari atau kadang-kadang Usahatani adalah bagian dari permukaan
dalam waktu yang sangat mendesak sebelum bumi dimana seorang petani atau suatu keluarga
panen tiba. petani atau badan-badan tertentu bercocok tanam
Penggunaan benih varietas unggul padi di dan memelihara ternak. Usahatani merupakan
Indonesia ditujukan untuk menciptakan varietas himpunan dari sumber-sumber alam yang
yang berdaya hasil tinggi dan sesuai dengan terdapat pada tempat itu diperlukan untuk
kondisi ekosistem, sosial, budaya, serta minat produksi pertanian seperti tumbuhan, tanah, air.
masyarakat. Sejalan dengan berkembangnya Perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan atas
kondisi sosial ekonomi masyarakat, permintaan tanah itu, sinar matahari dan bangunan-bangunan
akan tipe varietas yang dihasilkan juga berbeda- yang dibangun diatas tanah tersebut.
beda. Penggolongan varietas padi sawah yang Menurut Mubyarto (2002:87) usahatani
utama adalah memiliki sifat: produksi tinggi, adalah ilmu yang mempelajari bagaimana
tahan hama dan penyakit, kualitas tinggi dan seseorang mengusahakan dan mengkordinir

AGRISAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No.1 Januari – Juni 2015

93
faktor-faktor produksi lahan dan alam sekitarnya manfaat sebaik-baiknya. Faktor produksi adalah
sebagai modal, sehingga memberikan manfaat semua korbanan yang diberikan pada tanaman
yang sebaik-baiknya. Sebagai ilmu pengetahuan agar tanaman tersebut mampu tumbuh dan
ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari menghasilkan dengan baik. Faktor produksi
cara-cara petani menentukan, mengkoordinasikan dikenal pula dengan istilah input dan korbanan
penggunaan faktor-faktor produksi secara selektif produksi. Faktor produksi memang sangat
dan seefisien mungkin, sehingga usaha tersebut menentukan besar-kecilnya produksi yang
memberikan pendapatan semaksimal mungkin. diperoleh. Faktor produksi lahan, modal untuk
Usahatani mencakup cara-cara membeli bibit, pupuk, obat-obatan dan tenaga
pengorganisasian dan pengoperasian di unit kerja dan aspek manajemen adalah faktor
usahatani dipandang dari sudut efisiensi dan produksi yang terpenting. Hubungan antara faktor
pendapatan yang kontinyu. Usahatani biasa produksi (input) dan produksi (output) biasanya
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari disebut dengan fungsi produksi.
bagaimana seseorang mengalokasikan Menyangkut dengan faktor produksi dalam
sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien teknik bercocok tanam tentu saja tidak akan jauh
untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi dari pada penggunaan benih varietas unggul atau
pada waktu tertentu. Dikatakan efektif bila petani varietas hibrida. Penggunaan bibit varietas unggul
dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka di daerah penelitian adalah Cisadane, Inpari 3,
miliki (kuasai) sebaik-baiknya, dan dikatakan Inpari 4 dan Ciherang.
efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut Umboh (2000:1) menyatakan bahwa untuk
menghasilkan keluaran (output). Tersedianya mengejar produksi pertanian yang lebih tinggi,
sarana atau faktor produksi (input) belum berarti ada dua hal yang dapat dilakukan, yaitu
produktifitas yang diperoleh petani akan tinggi. penggunaan benih dan bibit unggul (faktor
Namun bagaimana petani melakukan usahanya genetis) dan perbaikan atau manipulasi
secara efisien adalah upaya yang sangat penting. lingkungan tumbuh tanaman yang saat ini mulai
Efisiensi teknis akan tercapai bila petani digalakkan adalah cara pengolahan tanah secara
mampu mengalokasikan faktor produksi intensif atau sempurna.
sedemikian rupa sehingga produksi tinggi Minat terhadap teknologi baru tidak terjadi
tercapai. Bila petani mendapat keuntungan besar secara serempak, seseorang menerima lebih dari
dalam usahataninya dikatakan bahwa alokasi orang lain. Sajogyo (1996 : 36) mengemukakan
faktor produksi efisien secara alokatif. Cara ini bahwa : “Lapisan bawah merupakan petani
dapat ditempuh dengan membeli faktor produksi dengan minat penerima lambat dan menjadi
pada harga murah dan menjual hasil pada harga tertarik untuk mengadopsi teknologi baru atas
relatif tinggi. Bila petani mampu meningkatkan pengaruh dari orang-orang yang telah mengadopsi
produksinya dengan harga sarana produksi dapat lebih dahulu”.
ditekan tetapi harga jual tinggi, maka petani Menurut Hurlock, (1999:34) : Minat
tersebut melakukan efisiensi teknis dan efisiensi merupakan sumber motivasi yang mendorong
harga atau melakukan efisiensi ekonomi orang untuk melakukan apa yang mereka
(Soekartawi, 2002:124). inginkan bila mereka bebas memilih. Ketika
Dalam kegiatan usahatani selalu seseorang menilai bahwa sesuatu akan
diperlukan faktor-faktor produksi berupa lahan, bermanfaat, maka akan menjadi berminat,
tenaga kerja, dan modal yang dikelola seefektif kemudian hal tersebut akan mendatangkan
dan seefisien mungkin sehingga memberikan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka

AGRISAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No.1 Januari – Juni 2015

94
minatnya juga akan menurun. Sehingga minat binatang atau serangga yang memakan tanaman
tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sehingga menimbulkan kerusakan bagi tanaman
sementara atau dapat berubah-ubah. bahkan menjadi mati sedangkan penyakit
Warga lapisan atas merupakan masyarakat tanaman adalah tidak berfungsinya sel dan
yang memiliki minat untuk menggunakan benih jaringan tanaman pada tanaman akibat agen
varietas unggul. Sajogyo (1996 : 38), patogenik. Benih unggul pada salah satu jenis
menambahkan bahwa warga lapisan atas pada komoditi pertanian harus memiliki beberapa
umumnya mempunyai minat responsif terhadap keunggulan yaitu harus tahan terhadap hama dan
pembaharuan-pembaharuan dari usahataninya penyakit sehingga tidak menghambat proses
termasuk dalam penggunaan benih varietas pertumbuhannya.
unggul.
Benih yang bermutu adalah benih yang bersih
Sutjipto (2001 : 48) menjelaskan bahwa
dan baik, benih yang sehat adalah benih yang
minat adalah kesadaran seseorang terhadap
memiliki potensi tumbuh yang maksimum,
suatu objek, orang, masalah, atau situasi yang
mempunyai daya perkecambahan dan kecepatan
mempunyai kaitan dengan dirinya. Artinya, minat
tumbuh yang tinggi serta tidak mengandung
harus dipandang sebagai sesuatu yang sadar.
penyakit yang membahayakan tumbuhnya
Karenanya minat merupakan aspek psikologis
kecambah untuk menjadi bibit tanaman yang
seseorang untuk menaruh perhatian yang tinggi
sehat. Benih unggul yang ditanam oleh petani
terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang
tidak hanya diupayakan agar mendapat produksi
bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan
yang tinggi tetapi juga diharapkan mutunya juga
tersebut .
harus lebih baik agar nilai ekonomisnya menjadi
Minat seorang petani dalam menggunakan
lebih tinggi.
benih varietas unggul dilakukan petani karena
petani ingin maju dalam kegiatan usahataninya. Kata minat telah dijumpai dalam kamus

Kemajuan usahatani ini dapat dilihat dari produksi bahasa Indonesia yang diartikan sebagai

dan pendapatan yang dihasilkan oleh petani kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.

tersebut. Minat menentukan suatu sikap yang

Benih varietas unggul yang ditanam memiliki menyebabkan seseorang berbuat aktif dalam

beberapa keuntungan diantaranya menghasilkan suatu kegiatan sehingga dapat dikatakan bahwa

produksi yang tinggi bila dibandingkan dengan minat merupakan suatu penyebab untuk

benih biasa. Penerapan pola tanam dengan melakukan suatu kegiatan.

menggunakan benih unggul merupaka salah satu Yuwono (2001 : 34) menyatakan bahwa :

alternatif terbaik untuk menambah pendapatan Minat atau keinginan petani dalam kegiatan

dalam berusahatani, setiap petani pasti usahataninya dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu :

mengharapkan hasil usahataninya memperoleh a. Faktor internal meliputi : luas lahan yang
hasil yang lebih baik maka petani melakukan diusahakan, umur atau usia, pendidikan,
bebarapa teknik yaitu penerapan benih unggul. pengalaman, keterampilan, skill (keahlian)

Tanaman akan tumbuh subur apabila dan sebagainya.

lingkungan tempat tumbuhnya baik tidak ada b. Faktor eksternal meliputi : sarana dan

gangguan dari luar maupun dari dalam tubuh prasarana pendukung, tenaga kerja yang

tumbuhan tersebut, salah satu gangguan yang dimiliki, banyaknya anggota keluarga, PPL,

menghambat pertumbuhan tanaman adalah dukungan pemerintah dan sebagainya.

serangan hama dan penyakit. Hama adalah


AGRISAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No.1 Januari – Juni 2015

95
Maslow (1994:136) mengatakan bahwa : Kecamatan Manyak Payed. Ruang lingkup
“Dorongan atau kebutuhan atau keinginan penelitian ini terbatas pada faktor-faktor yang
sebenarnya tidak mungkin, tidak akan pernah mempengaruhi minat petani menggunakan benih
dikaitkan dengan suatu landasan khusus, varietas unggul di Kecamatan Manyak Payed
tersendiri dan ditempatkan secara jasmaniah”. Kabupaten Aceh Tamiang. Waktu penelitian ini
Umur merupakan proses pembentukan dilaksanakan pada Bulan Januari s/d Maret
kepribadian seseorang, umur dapat menghasilkan 2015.
sesuatu yang membuat orang menjadi dewasa. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
Umur atau usia seseorang akan memperoleh petani padi sawah yang ada di Kecamatan
pengetahuan, sikap dan keterampilan baru. Manyak Payed. Kecamatan Manyak Payed terdiri
Umur sangat mempengaruhi kepribadian dari 36 desa dan semua desa-desa tersebut
seseorang untuk menjadi lebih baik, dengan terdapat usahatani padi sawah. Dari 36 desa
umur yang ada seseorang dapat mengetahui tersebut diambil 3 (tiga) desa secara sengaja
sebab, akibat dan penyelesaian dari suatu (purposive sampling).
masalah. Petani yang memiliki umur yang Metode pengambilan petani sampel tiap desa
produktif memiliki potensi yang lebih baik dari sampel yang digunakan dalam penelitian ini
petani yang umurnya tidak produktif lagi sehingga adalah Metode Simple Random Sampling. Dalam
dalam menyelesaikan masalah mulai dari penelitian ini diambil sebesar 5% yaitu : Desa
pengolahan tanah sampai panen lebih aktif Paya Ketenggar 13 orang, Desa Seunebok Punti
dengan mempertimbangkan sebab dan akibatnya. 16 orang dan Desa Sampaimah 7 orang. Total
Pengalaman menunjukkan kadar berinteraksi petani sampel di daerah penelitian adalah 36
baik dari segi waktu maupun kualitas kejadian orang.
yang dilalui dalam kehidupan seseorang dalam Untuk menguji hipotesis digunakan Uji
lingkungannya, melalui pengalaman seseorang Regresi Linear Berganda dengan formula sebagai
akan mendapat pengetahuan, keterampilan atau berikut:
bahkan pemahaman akan sesuatu. Kesesuaian Y=a0+a1X1+a2X2+a3X3+e............(Sudjana,
antara pengalaman dengan kejadian yang 2005:347). Untuk menguji pengaruh secara
dialami pada masa-masa sebelumnya akan serempak variabel bebas (X1, X2 dan X3) terhadap
semakin meningkatkan pemahaman tentang variabel terikat (Y), digunakan Uji F yaitu:
sesuatu. JK reg / k
Oleh karena itu perlu analisis lebih lanjut F ...(Sudjana, 2005:355)
JK res /( n  k  1)
dalam suatu penelitian untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi minat petani
Untuk melihat besarnya koefisien determinasi
menggunakan benih varietas unggul. Faktor-faktor
(R2) digunakan rumus sebagai berikut:
tersebut adalah umur petani, pengalaman
berusahatani dan jumlah tanggungan keluarga JK reg
R2  …...(Sudjana, 2005:383)
y
2
sementara faktor-faktor lain dianggap tetap i
(ceteris paribus). Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap variabel dependen secara parsial
METODE PENELITIAN digunakan uji “t” dengan rumus :
Penelitian ini menggunakan “metode survei”. ai
Objek penelitian ini adalah petani padi sawah t= Sai
yang menggunakan benih varietas unggul di

AGRISAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No.1 Januari – Juni 2015

96
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN karakteristik ini dapat mempengaruhi kegiatan dan
kemampuan kerja petani dalam berusahatani.
Karakteristik Petani
alam menjalankan usahataninya, untuk lebih
Pengertian karakteristik petani dalam
jelasnya mengenai keadaan karakteristik petani
penelitian ini meliputi umur petani, pendidikan,
sampel di daerah penelitian dapat dilihat pada
pengalaman berusahatani, tanggungan keluarga
tabel IV-1 berikut:
serta luas garapan yang diusahakan. Keadaan
Tabel IV-1. Rata-rata Karakteristik Petani Pada Usahatani Padi sawah Di Daerah Penelitian.

Umur Pendidikan Pengalaman Tanggungan


No. Desa Sampel
(tahun) (tahun) (tahun) (Orang)
1 Paya Ketenggar 43,62 10,15 12,31 4
2 Seunebok Punti 39,44 10,31 10,94 3
3 Sampaimah 40,14 9,86 8,43 4
Rata-Rata 41,08 10,17 10,94 4

Pada tabel tersebut di atas dapat dilihat penggunaan benih varietas unggul yang dinyatakan
bahwa rata-rata umur petani padi sawah adalah dalam Skor. Rata-rata minat petani menggunakan
41,08 tahun, dengan masa pendidikan 10,17 benih varietas unggul pada usahatani padi sawah
tahun, pengalaman berusahatani 10,94 tahun dan di Desa Paya Ketenggar 4,06 skor, Desa
besarnya tanggungan keluarga rata-rata 4 orang. Seunebok Punti 4,16 skor dan Desa Sampaimah
3,91 skor. Rata-rata skor minat petani padi
Luas Lahan Garapan.
sawah menggunakan benih varietas unggul di
Luas lahan garapan petani yang dimaksud
daerah penelitian adalah 4,08 skor. Dari nilai skor
dalam penelitian ini adalah luas lahan yang
rata-rata minat petani menggunakan benih varietas
dikelola petani dengan tanaman padi sawah di
unggul di daerah penelitian menunjukkan angka
daerah penelitian. Rata-rata luas garapan yang
yang tinggi karena di atas nilai skor 4.
diusahakan oleh petani sampel di daerah
penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Petani
Menggunakan Benih Varietas Unggul
Tabel IV-2. Rata-Rata Luas Lahan Garapan
Usahatani Padi sawah Di Daerah
Umur petani, pengalaman berusahatani dan
Penelitian.
Luas Garapan jumlah tanggungan keluarga merupakan faktor
No. Desa Sampel
(Ha)
yang dapat mempengaruhi minat petani
1 Paya Ketenggar 0,82
2 Seunebok Punti 0,79 menggunakan benih varietas unggul pada
3 Sampaimah 0,84 usahatani padi sawah. Untuk mengetahui
Rata-rata 0,81
besarnya pengaruh tersebut, maka dianalisis
Dari tabel di atas terlihat bahwa rata-rata luas dengan menggunakan regresi linier berganda.
lahan usahatani padi sawah di Desa Paya Hasil penelitian diperoleh persamaan regresi
Ketenggar 0,82 Ha, Desa Seunebok Punti 0,79 linear berganda sebagai berikut: Y = -1,668 –
Ha dan Desa Sampaimah 0,84 Ha. Rata-rata luas 1,684 X1 + 2,168 X2 + 1,126 X3.
lahan garapan padi sawah petani sampel di Artinya jika pengalaman dan jumlah
daerah penelitian 0,81 Ha. tanggungan keluarga petani dianggap tetap maka
setiap penambahan umur petani 1 tahun akan
Minat Petani Menggunakan Benih Varietas Unggul
menyebabkan penurunan minat petani
Minat petani menggunakan benih varietas menggunakan benih varietas unggul 1,684 skor.
unggul yaitu merupakan keinginan petani dalam Hal ini terjadi karena dengan bertambahnya usia

AGRISAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No.1 Januari – Juni 2015

97
petani maka akan menurun minat petani tersebut jumlah tanggungan keluarga petani secara
terhadap penggunaan benih varietas unggul. serempak berpengaruh sangat nyata terhadap
Dengan semakin tuanya manusia maka terjadi minat petani menggunakan benih varietas unggul
penurunan daya minat terhadap sesuatu termasuk pada usahatani padi sawah di Kecamatan Manyak
minat penggunaan benih varietas unggul. Payed Kabupaten Aceh Tamiang.
Jika umur petani dan jumlah tanggungan Untuk mengetahui besarnya pengaruh umur
keluarga petani dianggap tetap maka setiap petani (X1), pengalaman (X2) dan jumlah
penambahan pengalaman 1 tahun akan tanggungan keluarga (X3) terhadap minat petani
menyebabkan penambahan minat petani menggunakan benih varietas unggul (Y) secara
menggunakan benih varietas unggul 2,168 skor. parsial diuji dengan menggunakan uji t, pada
Hal ini karena dengan bertambah pengalaman tingkat kepercayaan 95 % ( = 0,05) dan 99 %
maka terjadi peningkatan minat penggunaan benih (= 0,01) dengan db = (n-k-1)=36-3-1=32.
varietas unggul. Pengujian secara parsial untuk umur petani dapat
Kemudian jika umur petani dan dilihat bahwa t1 cari = -24,4058 > t tabel = 1,6939
pengalaman petani dianggap tetap maka setiap pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) dan t
penambahan jumlah tanggungan keluarga 1 orang
tabel = 2,4487 pada tingkat kepercayaan 99% (
akan menyebabkan penambahan minat petani
= 0,01), sehingga umur petani secara parsial
menggunakan benih varietas unggul 1,126 skor.
berpengaruh sangat nyata terhadap minat petani
Hal ini karena dengan bertambahnya tanggungan
menggunakan benih varietas unggul pada
keluarga maka akan bertambah beban keluarga
usahatani padi sawah di Kecamatan Manyak
petani, sehingga minat penggunaan benih varietas
Payed Kabupaten Aceh Tamiang.
unggul menjadi meningkat.
Hasil pengujian secara parsial untuk
Dari hasil perhitungan koefisien determinasi
pengalaman dapat dilihat bahwa t2 cari =
menunjukkan bahwa besarnya R2 = 0,8656 . Ini
21,0192 > t tabel = 1,6939 pada tingkat
berarti variasi terhadap naik turunnya minat petani
kepercayaan 95% ( = 0,05) dan t tabel =
menggunakan benih varietas unggul pada
2,4487 pada tingkat kepercayaan 99% ( = 0,01),
usahatani padi sawah (Y) dipengaruhi oleh faktor
sehingga pengalaman secara parsial berpengaruh
umur (X1), pengalaman (X2) dan jumlah
sangat nyata terhadap minat petani menggunakan
tanggungan keluarga (X3) sebesar 86,56 % dan
benih varietas unggul pada usahatani padi sawah
sisanya 13,44 % lagi dipengaruhi oleh faktor lain
di Kecamatan Manyak Payed Kabupaten Aceh
yang tidak ikut diteliti dalam penelitian ini.
Tamiang.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor
Hasil pengujian secara parsial untuk jumlah
umur petani (X1), pengalaman (X2) dan jumlah
tanggungan keluarga dapat dilihat bahwa t 3 cari =
tanggungan keluarga (X3), terhadap minat petani
11,6082 > t tabel = 1,6939 pada tingkat
menggunakan benih varietas unggul (Y) secara
kepercayaan 95% ( = 0,05) dan t tabel =
serempak diuji dengan menggunakan uji F, dengan
2,4487 pada tingkat kepercayaan 99% ( = 0,01),
tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) dan 99% ( =
sehingga jumlah tanggungan keluarga secara
0,01). Hasil diperoleh bahwa F cari = 68,698 > F
parsial berpengaruh sangat nyata terhadap minat
tabel = 2,90 pada tingkat kepercayaan 95% ( =
petani menggunakan benih varietas unggul pada
0,05) dan F tabel = 4,50 pada tingkat
usahatani padi sawah di Kecamatan Manyak
kepercayaan 99% ( = 0,01), sehingga dapat
Payed Kabupaten Aceh Tamiang.
dikatakan bahwa umur petani, pengalaman dan

AGRISAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No.1 Januari – Juni 2015

98
KESIMPULAN petani menggunakan benih varietas
a. Rata-rata umur petani padi sawah adalah unggul.
41,08 tahun, dengan masa pendidikan g. Hasil pengujian secara parsial umur
10,17 tahun, pengalaman berusahatani petani t1 cari = -24,4058 > t tabel =
10,94 tahun dan besarnya tanggungan 1,6939 pada tingkat kepercayaan 95%
keluarga rata-rata 4 ( = 0,05) dan t tabel = 2,4487 pada
b. Rata-rata luas lahan usahatani padi tingkat kepercayaan 99% ( = 0,01),
sawah di Desa Paya Ketenggar 0,82 Ha, sehingga umur petani secara parsial
Desa Seunebok Punti 0,79 Ha dan Desa berpengaruh sangat nyata terhadap minat
Sampaimah 0,84 Ha. Rata-rata luas petani menggunakan benih varietas
lahan garapan padi sawah petani sampel unggul.
di daerah penelitian 0,81 Ha. h. Hasil pengujian secara parsial
c. Rata-rata minat petani menggunakan pengalaman t2 cari = 21,0192 > t tabel
benih varietas unggul pada usahatani = 1,6939 pada tingkat kepercayaan 95%
padi sawah di Desa Paya Ketenggar 4,06 ( = 0,05) dan t tabel = 2,4487 pada
skor, Desa Seunebok Punti 4,16 skor
tingkat kepercayaan 99% ( = 0,01),
dan Desa Sampaimah 3,91 skor. Rata-
sehingga pengalaman secara parsial
rata skor minat petani padi sawah
berpengaruh sangat nyata terhadap minat
menggunakan benih varietas unggul di
petani menggunakan benih varietas
daerah penelitian adalah 4,08 skor.
unggul.
d. Hasil penelitian diperoleh persamaan
i. Hasil pengujian secara parsial jumlah
regresi linear berganda sebagai berikut:
tanggungan keluarga t3 cari = 11,6082 > t
Y = -1,668 – 1,684 X1 + 2,168 X2 +
tabel = 1,6939 pada tingkat
1,126 X3.
kepercayaan 95% ( = 0,05) dan t tabel
e. Hasil perhitungan koefisien determinasi R2
= 2,4487 pada tingkat kepercayaan 99%
= 0,8656, ini berarti variasi terhadap naik
( = 0,01), sehingga jumlah tanggungan
turunnya minat petani menggunakan
keluarga secara parsial berpengaruh
benih varietas unggul pada usahatani
sangat nyata terhadap minat petani
padi sawah (Y) dipengaruhi oleh faktor
menggunakan benih varietas unggul.
umur (X1), pengalaman (X2) dan jumlah
tanggungan keluarga (X3) sebesar 86,56
DAFTAR PUSTAKA
% dan sisanya 13,44 % lagi dipengaruhi
AAK, 1999, Budidaya Padi Sawah, Penebar
oleh faktor lain yang tidak ikut diteliti Swadaya, Jakarta.
dalam penelitian ini.
Badan Penyuluhan Pertanian Kecamatan, 2013.
f. Hasil pengujian secara serempak F cari = Laporan Tahunan Penyuluh Pertanian
68,698 > F tabel = 2,90 pada tingkat Lapangan, Kecamatan Manyak Payed.

kepercayaan 95% ( = 0,05) dan F tabel Dinas Pertanian dan Peternakan, 2013. Laporan
Tahunan Luas Areal Padi Sawah, Kabupaten
= 4,50 pada tingkat kepercayaan 99% (
Aceh Tamiang.
= 0,01), sehingga umur petani,
Fadholi, 1999. Tehnologi Hasil Pertanian, LP3ES,
pengalaman dan jumlah tanggungan
Jakarta.
keluarga petani secara serempak Hurlock, 1999. Minat dan Kepribadian,
(Terjemahan), University Press. USA.
berpengaruh sangat nyata terhadap minat

AGRISAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No.1 Januari – Juni 2015

99
Maslow, 1994. Motivasi dan Kepribadian, Pustaka
Binaman Pressindo, Jakarta.

Mubyarto, 1996. Pengantar Ekonomi Pertanian,


LP3ES Jakarta.

Nazir, 2005. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia.

Sajogyo, 1996. Sosiologi Pedesaan. Gadjah Mada


University Press, Yogyakarta.

Soewardi H, 1996. Respon Masyarakat Desa


Terhadap Modernisasi Produksi Pertanian,
Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran.

Sudjana, 2005, Metode Statistika, Tarsito


Bandung.

Sugiono, 2008. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta,


Bandung.

Sutjipto, 2001. Pengertian Minat dan Keinginan,


Buletin Sosiologi Universitas Diponegoro,
Semarang.

Umboh, 2000. Teknologi Benih, http://A.H Umboh.


Teknologi Benih. Co. id, tanggal akses : 4
Februari 2014.

Yuwono, 2001. Pengertian Minat dan Keinginan,


http://Yuwono. co.id,

AGRISAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol.2 No.1 Januari – Juni 2015

100

Anda mungkin juga menyukai