Abstrak
1
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020
2
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020
wadah kerjasama antar Kelompok tani. yang sehat khususnya kebutuhan pangan.
Berdasarkan Keputusan Mentri Pertanian (Syahyuti, Vol. 5 No.1.2008:15).
Nomor 93/Kpts/OT.210/3/1997 tentang Jawa Timur merupakan salah satu
Pedoman Pembinaan Kelompok tani- provinsi di Indonesia yang memiliki
Nelayan, disebutkan bahwa Kelompok potensi berupa lahan yang luas dan iklim
tani-nelayan merupakan kumpulan yang yang mendukung, untuk dikembangkannya
tumbuh berdasarkan keakraban dan produksi bahan pangan yaitu padi. Padi
keserasian, serta kesamaan kepentingan merupakan makanan pokok masyarakat
dalam memanfaatkan sumberdaya Indonesia, namun dengan pengelolaan
pertanian untuk bekerjasama sistem pertanian yang menggunakan bahan
meningkatkan produktivitas usaha tani- kimia berlebih mengakibatkan penurunan
nelayan dan kesejahtaeraan. (Fitriani, Vol. produktivitas sehingga perlu adanya
28.No.2. 2015:66). gerakan pertanian berkelanjutan untuk
Kekhawatiran terhadap kelestarian mengembalikan kesuburan tanah.
lingkungan, keselamatan petani, keamanan Pertanian Organik merupakan salah satu
konsumsi pangan, serta keberlanjutan solusi pertanian berkelanjutan, salah satu
sistem pertanian, dan lain-lain yang daerah di Jawa Timur yang menerapkan
merupakan dampak negatif dari Revolusi Pertanian organik ialah Lumajang. (Lenny
Hijau, maka tumbuh dan berkembang Siahaan,2009:3).
individu-individu dan kelompok-kelompok Kabupaten Lumajang merupakan
organisasi yang menyuarakan gerakan wilayah potensial penghasil padi di
untuk mempraktekan usaha tani alami Provinsi Jawa Timur. Sebagian besar
natural farming method yang akrab penduduknya bermata pencarian di bidang
dengan sebutan organik, yang bersandar pertanian atau mayoritas petani. Kadar
pada Pertanian organik. Sistem Pertanian kesuburan tanah yang semakin menurun
organik, merupakan sistem manajemen akibat pemakaian bahan kimia yang
produksi yang holistik untuk berlebihan yang dilakukan oleh petani,
meningkatkan dan mengembangkan mengakibatkan kerusakan lingkungan.
kesehatan agro ekosistem. Pertanian Hasil analisa tanah yang dilakukan oleh
organik menekankan penerapan praktek- Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang
praktek manajemen yang lebih kandungan bahan organik tanah tahun
mengutaman penggunaan input dari 2015, tercatat rata-rata mencapai 0,95-
limbah kegiatan budidaya dilahan. 2,83%. Kandungan tersebut memiliki
Pertanian organik juga menyediakan bahan kandungan C organik yang relatif rendah
3
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020
4
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020
meningkatnya kesadaran masyarakat akan lam bidang pertanian, letak geografis Lum
pentingnya mengembangkan sistem ajang yang dikelilingi tiga gunung berapi
pertanian yang berwawasan lingkungan membuat Kabupaten Lumajang memiliki k
dan berkelanjutan. (Fuady,2011:21). andungan tanah yang subur, tetapi karena
Berdasarkan uraian di atas, penggunaan bahan kimia yang terus mener
tulisan ini bermaksud untuk menjelaskan us mengakibatkan kerusakan tanah sehingg
mengenai Perkembangan Pertanian a, perlu adanya konservasi tanah. Lingkup
Organik di Kabupaten Lumajang Tahun temporal tulisan ini adalah tahun 2015-
2015-2020. Adapun pokok permasalahan 2020. 2015 dijadikan sebagai awal peneliti
pada tulisan ini yaitu (1) Apa yang an dengan pertimbangan pada tahun itu bu
melatarbelakangi perpindahan pertanian pati mencanangkan pertanian organik khus
anorganik menjadi pertanian organik?, (2) usnya padi yang dirintis di Kabupaten Lum
Bagaimana perkembangan pertanian ajang dengan dukungan penuh oleh Bupati
organik di Kabupaten Lumajang tahun Lumajang Bapak As’ad dan
2015-2020?, (3) Apa dampak pertanian dikeluarkannya Peraturan Pemerintah
organik bagi kehidupan sosial ekonomi Daerah mengenai Pertanian Berkelanjutan
masyarakat di Lumajang ? untuk menggembalikan kesuburan tanah.
Tulisan ini bertujuan untuk (1) Tahun 2020 dijadikan batas akhir dengan
Untuk mengetahui latar belakang pertimbangan pada tahun 2020 mulai
berpindah dari pertanian anorganik ke terlihat dampak nyata dari penyelengaraan
pertanian organik, (2) Untuk menjelaskan Pertanian organik bermula dari
perkembangan pertanian organik di peningkatan sekaligus perluasan produksi
Kabupaten Lumajang tahun 2015-2020, pertanian organik, khususnya beras
(3) Untuk mengindentifikasi dampak organik mulai dipasarkan di luar
pertanian rganik bagi sosial-ekonomi bagi Kabupaten Lumajang. Selain itu
masyarakat di Lumajang. Kelompok tani dan Gapoktan dapat
Ruang lingkup tulisan ini terdiri mengubah kebiasaan masyarakat untuk
dari ruang lingkup spasial, temporal, dan menggunakan pupuk organik serta
kajian (perspektif). Ruang lingkup spasial perkembangan bercocok tanam mulai dari
dalam penelitian ini adalah Kabupaten alat, bahan dan metode pertanian yang
Lumajang. Pemilihan lingkup tersebut digunakan. Lingkup kajian dalam
didasarkan pada beberapa pertimbangan pembahasan ini adalah sejarah pertanian.
yaitu Lumajang merupakan salah satu wil Pemilihan lingkup kajian ini didasarkan
ayah yang memiliki pontensi yang baik da pada peralihan pertanian anorganik menuju
5
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020
6
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020
metode yang digunakan, dipengaruhi oleh rata bulan kering 3-4 bulan pertahunnya.
beberapa faktor. Daerah dengan tipe iklim agak kering
Salah satu Kabupaten penghasil meliputi Tekung, Kunir dan Yosowilagun.
padi di Jawa Timur adalah Kabupaten (Dinas Pemerintahan Kabupaten
Lumajang. Kabupaten Lumajang secara Lumajang, 2019:22).
adminstratif terletak pada koordinat 1120 Upaya untuk meningkatkan
50°-1130 22° Bujur Timur dan 70 52°-80 produksi padi, maka air irigasi yang
23° Lintang Selatan. Batas-batas wilayah dibutuhkan harus diberikan dalam jumlah
Kabupaten Lumajang terdiri atas waktu, dan mutu yang tepat. Kebutuhan air
Pegunungan Tengger dan Gunung irigasi dalam jumlah, waktu dan mutu
Lemongan yang berbatasan dengan yang tepat ini utamanya untuk areal
Kabupaten Probolinggo di sebelahutara, tanaman padi. Sebagai syarat utama
Sungai Bondoyudo yang berbatasan terwujudnya ketersediaan air irigasi.
dengan Kabupaten Jember di Sebelah Menurut data Dinas Perairan Kabupaten
Timur, Kabupaten Malang disebelah barat, Lumajang mengatakan bahwa suplai air
dan sebelah selatan merupakan Samudra irigasi ada 8 kecamatan yang tersebar di 38
Indonesia.(BPS,2013:3). desa yang memperoleh suplai air secara
Kabupaten Lumajang secara baik, meskipun musim kemarau supai air
Klimatologi mempunyai dua musim, yaitu tetap tersedia karena 8 kecamatan tersebut
musim kemarau dan musim melewati aliran Sungai Bondoyudo dan
penghujan.Pada musim kemarau biasanya Sungai Asem. (Dinas Pertanian Kabupaten
terjadi antara bulan April-Oktober, Lumajang, 2017: 15).
sedangkan musim penghujan dari bulan Dilihat dari kondisi geologi,
Oktober-April. Daerah Lumajang geografis dan iklim yang demikian,
mempunyai 3 tipe iklim yaitu agak basah, menyebab wilayah Kabupaten Lumajang
sedang dan agak kering. Tipe iklim basah sangat cocok untuk pertanian. Pertanian
jumlah bulan kering rata-rata 3 bulan merupakan karakteristik yang nampak
setahun yang mencakup daerah Gucialit, pada masyarakat agraris. Kabupaten
Senduro, sebagian Pasirian, Candipuro, Lumajang mayoritas lahan masih di
Pronojiwo, dan Gunung Semeru, untuk dominasi oleh sektor pertanian setiap
daerah dengan kategori tipe iklim sedang daerah tidak hanya menaman jenis
mencakup daerah Ranuyoso, Klakah, tanaman seperti padi saja tetapi ada
Kedungjajang, Sukodono, Lumajang, sayuran, umbi-umbian dan tanaman
Jatitoto dan Rowokangkung dengan rata- pangan lainnya yang turut ditanam.
7
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020
8
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020
Nuryanti dan Dewa Ks Swastika, Vol. 29. Bimbingan Massal (BIMAS), dengan
No 2 Desember 2011:118). menyertakan inovasi sosial yaitu
Masa Orde Baru berjalan pada membentuk dan mendorong kelompok tani
periode tahun 1968-1998. Pada periode untuk melakukan kegiatan usaha tani
tersebut pembangunan nasional telah secara berkelompok.(Sri Nuryanti dan
didasarkan kepada ketetapan Garis-Garis Dewa Ks Swastika, Vol. 29. No 2 2011;
Besar Haluan Negara (GBHN) yang telah 118).
disusun dan ditetapkan oleh MPR. GBHN Tahun 1984 pemerintah Orde Baru
sebagai pola umum pembangunan nasional memperkenalkan dan meluncurkan
Indonesia berdasarkan pendekatan program baru yaitu Supra Insus, dimana
perencanaan pembangunan bangsa. intensifikasi dilakukan atas dasar
Pelaksanaanya dilaksankaan secara kerjasama antar kelompok tani yang dalam
bertahap melalui repelita-repelita sebagai hamparan yang sama. Beberapa kelompok
perencanaan pembangunan jangka tani kemungkinan digabung dalam satu
menengah.perencanaan pembangunan wadah kerjasama yaitu gabungan
nasional termasuk pembangunan pertanian kelompok tani yang disingkat Gapoktan.
terprogram dengan baik sejalan dengan Keberhasilan Indonesia pada tahun
disusunnya Garis Besar Haluan Negara 1985 dalam menerapkan Revolusi Hijau
(GBHN) dan dituangkan dalam mengakibatkan menanjaknya di bidang
pembangunan lima tahunan. Pelita I (1 pangan karena kemampuan menjadi negara
April 1969-30 Maret 1974) urutan prioritas yang berswasembada pangan yakni negara
pembangunan adalah stabilitas, dengan penghasil beras. Capaian ini
pertumbuhan, ekonomi, pemerataan. datangnya di luar dugaan, tetapi dalam
(Bintoro T, 1995: 35). awal 1980-an Indonesia dibantu oleh iklim
Orde Baru tidak hanya berperan yang baik dan berkurangnya hama
dalam memperkenalkan sistem Revolusi dibandingkan tahun 1970-an, sehingga
Hijau tetapi melakukan beberapa terobosan hasil panen mencapai 26,5 juta ton gabah.
dalam bidang pertanian salah satunya Banyaknya kritik terhadap sistem
adalah program Intensifikasi Khusus pertanian konvensional menghasilkan
(Insus) yang diluncurkan pada tahun 1979. Undang-Undang No. 12/1992 tentang
Insus merupakan penyelenggaraan Sistem Budidaya Tanaman berkelanjutan.
intensifikasi pertanian suatu program Undang-undang tersebut memberikan
pemerintah Orde Baru sebagai modifikasi kebebasan petani memilih jenis
perbaikan dari program program tanamanan. Kendati, begitu
9
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020
10
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020
11
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020
12
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020
(52 Tahun), Desa Wonorejo,14 April Kelompok tani, dan pada tahun 2020
2022). mendapatkan serifikat organik dari
Produksi padi organik di Organic Agriculture Certification Thailand
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020 ACT (Organic Company Limitied) yang
mengalami peningkatan, produksi diberikan kepada Kelompok Tani Makmur
terbanyak terjadi pada tahun 2020 Jaya Pasrujambe Lumajang.
sebanyak 200 ton dan produksi ini setiap
tahunya mengalami peningkatan sesuai
dengan peningkatan jumlah lahan yang Pemasaran Hasil Produksi
beralih ke organik.(BPS, 2021, 19). Pemasaran hasil produksi khususnya
Perkembangan Pertanian organik melalui pertanian adalah tanggung jawab dari
upaya Kelompok tani dan Gapoktan Gapoktan. Sejak terbentuknya struktur
membuahkan hasil. Pada tahun 2018 organisasi, Gapoktan pertanian sudah
terdapat 3 Gapoktan yang berhasil bekerjasama dan mendapatkan
mendapatkan sertifikat organik dari pendampingan khusus oleh Dinas
Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman pertanian. Dinas Pertanian Lumajang
(LeSOS). yaitu: Gabungan Kelompok Tani sudah memberikan fasilitas berupa
Mahameru Candipuro Lumajang penggilingan padi khusus organik (Rice
mendapatkan sertifikat organik untuk Milling Unit) mulai panen hingga
ruang lingkup padi dan agensi hayati, pengemasan dan pengiriman beras
Gabungan Kelompok Tani Sumber Rejeki organik, masyarakat bekerja sama dengan
Jatiroto Lumajang dalam lingkup padi dan dinas terkait. (A. Setyono, S.Nugraha dan
hayati, Gabungan Kelompok Tani Khisma Sutrisno,2008, 432).
Agung Randuagung Lumajang. Para petani rata-rata memiliki lahan
Kemudian pada tahun 2019 seluas 0,5 sampai 1 ha dan menghasilkan
terdapat 2 Kelompok tani yang gabah kering pertanian organik 2 sampai 4
mendapatkan sertifikat dari ICERT. ton, dan mengasilkan beras organik 1- 2
Pertama oleh Kelompok Tani Sekar Maju ton setelah melewati tahap sortir. Harga
Pasrujambe Lumajang dengan lingkup gabah kering lagsung dari petani
tanaman pangan, pengelolaan dan ditetapkan dengan harga
sertifikasi Kelompok Tani, kedua Rp.6000,-/kilogram.Ketika masa panen
Kelompok Tani Sido Rukun Pasrujambe masyarakat dapat memproduksi beras
Lumajang dengan lingkup tanaman organik sekitar 500 kg sampai 700 kg per
pangan, pengelolaan dan sertifikasi hari. Para distributor maupun pedagang
13
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020
pengecer dapat membeli beras organik produk lokal serta implementasi Peraturan
melalui Rice Milling dan juga Perusahaan Bupati Nomor 22 tahun 2019.
Daerah Semeru yang siap jual sebesar
Rp.18.000,-/kg dan dijual oleh pengecer Dampak Pertanian Organik Bagi
sebesar Rp.20.000,-/kg. Rata-rata setiap Kehidupan Sosial Ekonomi Kelompok
minggunya para pengecer dapat membeli Tani dan Gapoktan
beras organik sekitar 200 kg. Sehingga Pengembangan program Pertanian organik
setiap minggunya masyarakat yang di Kabupaten Lumajang mulai diterapkan
bekerjasama dengan Dinas Pertanian mulai tahun 2014. Program tersebut tidak
mendapat keuntungan sebesar Rp.250.000 hanya sebagai syarat keikut sertaan
dari para pengecer.(Dinas Pertanian Kab. Kabupaten Lumajang dengan program
Lumajang, 2018:20). pemerintah yaitu pengembangan pertanian
Masyarakat mengemas produk organik (Go Organik), namun bertujuan
beras organik dengan kemasan 5 kg dan membangun Sumber Daya Manusia
10kg.selain dari Kota Lumajang, (SDM) yang nantinya turut serta dalam
konsumen beras organik juga sudah pengembangan Kabupaten Lumajang yang
mencapai kota lain di antaranya Malang, berdampak positif bagi masyarakat.
Surabaya, Yogjakarta, Bali, dan Jakarta. Adanya pengembangan Pertanian
Selain di Indonesia beras organik organik di Kabupaten Lumajang mampu
Kabupaten Lumajang juga sudah membantu meningkatkan perekonomian
melakukan ekspor ke Negara Malaysia dan anggota Kelompok tani dan Gapoktan,
Singapore. (Wawancara dengan Insiator dengan adanya pengembangan Pertanian
Pertanian organik, Muhamad Toha (52 organik pemerintah memberikan pelatihan
Tahun), Desa Wonorejo,14 April 2022). yang disalurkan melalui Kelompok tani
Pemasaran beras organik Lumajang dan Gapoktan yang bertujuan untuk
untuk sementara ini lebih diutamakan ke mengembangkan pengetahuan masyarakat
pasar-pasar modern, untuk membidik Kabupaten Lumajang yang sangan minim
kalangan menengah atas, selain itu Bupati pengetahuan terkait pertanian organik.
Lumajang Thoriqul Haq mengeluarkan Dampak lainnya jika ditinjau dari aspek
surat edaran mengenai penggunaan atau ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat
konsumsi produk lokal Lumajang di Kabupaten Lumajang adalah mampu
kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) memproduksi hasil panen yang lebih besar
dalam rangka mengembangkan pemasaran daripada pertanian konvensional dalam
jangka panjang. pendapatan masyarakat.
14
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020
15
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020
berujung pada meningkatnya harga jual jawab dari Gapoktan. Sejak terbentuknya
pupuk, bibit, pestisida dan bahan pertanian struktur organisasi, Gapoktan sudah
lain. Industrialisasi yang mulai tidak bekerjasama dan mendapatkan
terkontrol mengakibatkan semakin pendampingan khusus oleh Dinas
melemahnya sektor pertanian dan pertanian. Dinas Pertanian Lumajang
banyaknya kritik terhadap dampak dan sudah memberikan fasilitas berupa
efektifitas sistem pertanian konvensial di penggilingan padi khusus organik (Rice
Indonesia. Milling Unit). Mulai panen hingga
Pertanian organik di Kabupaten pengemasan dan pengiriman beras
Lumajang khususnya tanaman padi sudah organik, masyarakat bekerjasama dengan
di rintis pada tahun 2013 yang diterapkan Gapoktan. Jenis beras yang dipasarkan
di lima kecamatan yaitu Kecamatan ialah Menthik Wangi, Menthik Susu,
Candipuro, KecamatanJatiroto, Kecamatan Aromatik, Beras Merah dan Beras Hitam,
Randuagung, Kecamatan Sukodono, dan Basmatik dan Inpari.
KecamatanPasrujambe. Tokoh perintis Adanya pengembangan pertanian
penerapan pertanian organik di Kabupaten organik di Kabupaten Lumajang mampu
Lumajang ialah Muhammad Toha. Ia membantu meningkatkan perekonomian
menerapkan pertanian organic khususnya masyarakat sekitar, dengan adanya
padi mulai dari tahun2 010 yang luas pengembangan pertanian organik. Dampak
awalnya hanya 2 ha kemudian pada tahun lainnya jika ditinjau dari aspek ekonomi
2019 telah mencapai 4 ha. Muhammad yang dirasakan oleh masyarakat
Toha mendapatkan pengetahuan dari Kabupaten Lumajang adalah mampu
pelatihan, seminar dan juga internet. memproduksi hasil panen yang lebih besar
Perkembangan pertanian organik dari pada pertanian konvensional dalam
melalui upaya kelompok tani dan jangka panjang. Bentuk keseriusan
Gapoktan membuahkan hasil. Pada tahun Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang
2018 terdapat 3 Gapoktan yang berhasil dalam pengembangan sistem Pertanian
mendapatkan sertifikat organic dari organik selain memberikan pelatihan atau
Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman wawasan dasar dalam bentuk penyuluhan
(LeSOS). Pada tahun 2019 terdapat 2 maupun seminar.
Kelompok tani yang mendapatkan Pemerintah Kabupaten Lumajang
sertifikatdari ICERT. juga memberikan bantuan berupa alat-alat
Pemasaran hasil produksi pertanian, benih padi, modal dalam
khususnya pertanian adalah tanggung penanaman padi serta infrastruktrur.
16
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020
17
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020
Skripsi, Jurnal
Wawancara
18