Anda di halaman 1dari 18

Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di

Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020

PERTANIAN ORGANIK DI KABUPATEN LUMAJANG


TAHUN 2015-2020
(Organic Agriculture in Lumajang Regency 2015-2020)

Indah Nurfadilah, Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W


Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Jember
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: Indahnurfadilah369@gmail.com

Abstrak

Artikel ini membahas tentang Perkembangan Pertanian Organik di Kabupaten Lumajang


Tahun 2015-2020. Pada artikel ini membahas mengenai latar belakang, perkembangan dan
dampak adanya perpindahan pertanian anorganik menjadi pertanian organik di Kabupaten
Lumajang Tahun 2015-2020. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sosiologi pertanian dan teori yang digunakan adalah teori pembangunan pertanian yang
dicetuskan oleh Monsher, bahwa pembangunan pertanian untuk meningkatkan produksi
pertanian dari kualitas maupun kuantitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode sejarah yaitu, heuristik, kritik sumber interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian
menunjukkan alasan perpindahan diawali oleh ketersediaan pupuk yang semakin langka dan
mahal. Hal ini ditunjang adanya kerusakan tanah karena kesuburan yang semakin menurun.
Kondisi ini menyadarkan petani untuk memanfaatkan limbah yang ada di sekitar untuk
dijadikan pupuk organic. Tokoh perintis peratanian organik di Lumajang adalah Muhammad
Toha yang pada tahun 2010 mencoba bertani organic dengan luas hanya 2 ha dan tahun 2019
bertambah menjadi 4 ha. Keberhasilan ini dapat dibuktikan dengan terbentuknya kelompok
tani dan gapoktan organic yang akhirnya diikuti oleh 5 kecamatan. Alasan utamanya
disebabkan biaya operasional lebih hemat, hasil melimpah, mengurangi pencemaran
lingkungan kemudian pihak pemerintah mencangkan penerapan pertanian organik di
Lumajang pada tahun 2015. Perkembangan pertanian organik membuahkan hasil pada tahun
2018 terdapat 3 Gapoktan yang mendapatkan sertifikat organic dari LeSOS, dan pada tahun
2019 terdapat 2 Kelompok Tani mendapatkan sertifikat ICERT. Dinas Pertanian Lumajang
sudah memberikan fasilitas berupa penggilingan padi khusus organik, pihak penggilingan
padi bekerja sama dengan Gapoktan dalam proses pemasaran beras organik melalui sosial
media. Perpindahan pertanian anorganik ke organik dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

Kata Kunci : Pertanian Organik, Kelompok Tani, Kesejehteraan

1
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020

PENDAHULUAN yang lebih luas.Tata kehidupannya


merupakan bagian dari sistem sosial yang
Indonesia adalah negara yang dikenal
lebih makro, seperti sistem sosial
sebagai negara agraris, yang mana sektor
kemasyarakatan, budaya, ekonomi, politik
pertanian menjadi indikator penting, baik
dan sebagainya. Petani akan selalu
sebagai sumber mata pencarian maupun
mengalami dinamika kehidupan dan
penopang pembangunan nasional. Hal ini
senang tiasa terkait dengan perubahan
ditunjukkan dengan besarnya persentase
sosial, dimana salah satu caranya adalah
penyerapan tenaga kerja dalam sektor
melalui gerakan petani. (Panut
pertanian, hampir 54,7 persen penduduk
Djojosumarto, 2008:1).
Indonesia merupakan pertanian pada tahun
Salah satu cara yang dapat
1985. Pembangunan sektor pertanian
dilakukan pemerintah adalah membentuk
sebagai penopang pembangunan nasional,
Kelompok tani. Kelompok tani merupakan
yang dalam pelaksanaannya butuh
program pemerintah pada masa Orde Baru
orientasi dan reformasi. Hal ini
dengan target untuk meningkatkan dan
dikarenakan sektor pertanian mempunyai
mengembangkan hasil pertanian di
peranan penting dalam menyokong
Indonesia. (Wahyudi, 2005:6).
perekonomian nasional. (Soleh Solahuddin
Pada tahun 1987, Pemerintahan
dkk,2005:99).
Soeharto menerapkan pola Supra Insus,
Perubahan yang terjadi dalam
pola ini berfokus dimana intensifikasi
pranata tani seperti penggunaan besar-
dilakukan atas kerjasama antar Kelompok
besaran teknologi yang terkait dengan
tani pada hamparan yang lebih luas maka
Revolusi Hijau (modernisasi pertanian)
terciptalah penggabungan antara
seperti bibit padi unggul yang semakin
Kelompok tani yang ada dalam satu
lama menggeser keberadaan bibit lokal,
wilayah administratif (desa) atau berada
pupuk kimia dan pestisida telah mengubah
dalam satu aliran irigasi petak pengairan
hubungan sosial ekonomi antara pemilik
tersier. Istilah Gabungan kelompok tani
tanah dengan penggarap. Masyarakat
(Gapoktan) kemudian dikenal sebagai
petani merupakan bagian dari sistem sosial

2
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020

wadah kerjasama antar Kelompok tani. yang sehat khususnya kebutuhan pangan.
Berdasarkan Keputusan Mentri Pertanian (Syahyuti, Vol. 5 No.1.2008:15).
Nomor 93/Kpts/OT.210/3/1997 tentang Jawa Timur merupakan salah satu
Pedoman Pembinaan Kelompok tani- provinsi di Indonesia yang memiliki
Nelayan, disebutkan bahwa Kelompok potensi berupa lahan yang luas dan iklim
tani-nelayan merupakan kumpulan yang yang mendukung, untuk dikembangkannya
tumbuh berdasarkan keakraban dan produksi bahan pangan yaitu padi. Padi
keserasian, serta kesamaan kepentingan merupakan makanan pokok masyarakat
dalam memanfaatkan sumberdaya Indonesia, namun dengan pengelolaan
pertanian untuk bekerjasama sistem pertanian yang menggunakan bahan
meningkatkan produktivitas usaha tani- kimia berlebih mengakibatkan penurunan
nelayan dan kesejahtaeraan. (Fitriani, Vol. produktivitas sehingga perlu adanya
28.No.2. 2015:66). gerakan pertanian berkelanjutan untuk
Kekhawatiran terhadap kelestarian mengembalikan kesuburan tanah.
lingkungan, keselamatan petani, keamanan Pertanian Organik merupakan salah satu
konsumsi pangan, serta keberlanjutan solusi pertanian berkelanjutan, salah satu
sistem pertanian, dan lain-lain yang daerah di Jawa Timur yang menerapkan
merupakan dampak negatif dari Revolusi Pertanian organik ialah Lumajang. (Lenny
Hijau, maka tumbuh dan berkembang Siahaan,2009:3).
individu-individu dan kelompok-kelompok Kabupaten Lumajang merupakan
organisasi yang menyuarakan gerakan wilayah potensial penghasil padi di
untuk mempraktekan usaha tani alami Provinsi Jawa Timur. Sebagian besar
natural farming method yang akrab penduduknya bermata pencarian di bidang
dengan sebutan organik, yang bersandar pertanian atau mayoritas petani. Kadar
pada Pertanian organik. Sistem Pertanian kesuburan tanah yang semakin menurun
organik, merupakan sistem manajemen akibat pemakaian bahan kimia yang
produksi yang holistik untuk berlebihan yang dilakukan oleh petani,
meningkatkan dan mengembangkan mengakibatkan kerusakan lingkungan.
kesehatan agro ekosistem. Pertanian Hasil analisa tanah yang dilakukan oleh
organik menekankan penerapan praktek- Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang
praktek manajemen yang lebih kandungan bahan organik tanah tahun
mengutaman penggunaan input dari 2015, tercatat rata-rata mencapai 0,95-
limbah kegiatan budidaya dilahan. 2,83%. Kandungan tersebut memiliki
Pertanian organik juga menyediakan bahan kandungan C organik yang relatif rendah

3
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020

sebagai akibat mulai berkurangnya pembuatan pupuk kandang, petani


penggunaan pupuk organik, sehingga memelihara ternak kambing dan sapi
kondisi lahan pertanian perlu disuburkan sebagai penghasil pupuk organik. Jumlah
lagi dengan menggunakan pupuk organik, populasi sapi sekitar 150 ekor dan populasi
sebab itulah peralihan pertanian non kambing sekitar 100 ekor perdesa. Melalui
organik menjadi organik. (BPS,2016:17). populasi hewan ternak yang dimiliki oleh
Pertanian organik di Kabupaten masyarakat desa. Kelompok tani
Lumajang khususnya tanaman padi sudah memanfaatkan kotoran hewan ternak
di rintis pada tahun 2013 yang diterapkan tersebut menjadi pupuk organik.
di lima kecamatan yaitu Kecamatan Masyarakat petani anggota kelompok tani
Candipuro, Kecamatan Jatiroto, kerusakan lingkungan. (Dinas Perternakan
Kecamatan Randuagung, Kecamatan Kabupaten Lumajang, 2014: 39).
Sukodono, dan Kecamatan Pasrujambe. Melalui Pertanian organik ada
Awal dirintisnya pertanian organik yaitu banyak keuntungan yang bisa diraih yaitu
pada tahun 2013 pada saat itu ada sebuah keuntungan secara ekologis, ekonomis,
program dari Kelompok Tani Taruna dan sosial dan keuntungan kesehatan.Berbagai
Gapoktan di Kabupaten Lumajang yang keuntungan tersebut selama ini masih
bekerja sama dengan Univesitas Gajah terbatas dirasakan dan diyakini oleh para
Madha untuk menerapkan metode System pelaku pertanian organik. Revolusi Hijau
of Rice Intensification (SRI)kepada petani dengan berbagai tawaran kemudahan semu
dengan memanfaatkan aliran irigasi dari ternyata juga berpengaruh pada sikap
Sungai Bondoyudho. (Wawancara dengan mental para petani dengan menciptakan
ketua Penyuluh Pertanian Lapang, Deny budaya instan. Petani dalam melaksanakan
Hariyanto (42 tahun), Kecamatan Jatiroto, usaha pertanian menginginkan dapat
11 Februari 2021). memperoleh hasil yang banyak dalam
Pada tahun 2013, sudah terbentuk waktu singkat dan tidak terlalu
setidaknya 984 kelompok tani dan 21 direpotkan.Berbagai tanaman yang dapat
Gapoktan yang berada di Kabupaten digunakan sebagai pestisida organik tidak
Lumajang. Terbentuknya kelompok tani lagi banyak dimanfaatkan karena selain
dan Gapoktan mampu memberi sebuah keterbatasan pengetahuan juga dipandang
pembaruan pada budidaya padi khususnya sebagai sesuatu yang merepotkan.
padi organik dalam mendukung pertanian Kesadaran untuk mengelola lingkungan
organik, kelompok tani dan Gapoktan menjadi lebih baik sering kali dikalahkan
memberikan penyuluhan berupa proses oleh pertimbangan teknis. Seiring dengan

4
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020

meningkatnya kesadaran masyarakat akan lam bidang pertanian, letak geografis Lum
pentingnya mengembangkan sistem ajang yang dikelilingi tiga gunung berapi
pertanian yang berwawasan lingkungan membuat Kabupaten Lumajang memiliki k
dan berkelanjutan. (Fuady,2011:21). andungan tanah yang subur, tetapi karena
Berdasarkan uraian di atas, penggunaan bahan kimia yang terus mener
tulisan ini bermaksud untuk menjelaskan us mengakibatkan kerusakan tanah sehingg
mengenai Perkembangan Pertanian a, perlu adanya konservasi tanah. Lingkup
Organik di Kabupaten Lumajang Tahun temporal tulisan ini adalah tahun 2015-
2015-2020. Adapun pokok permasalahan 2020. 2015 dijadikan sebagai awal peneliti
pada tulisan ini yaitu (1) Apa yang an dengan pertimbangan pada tahun itu bu
melatarbelakangi perpindahan pertanian pati mencanangkan pertanian organik khus
anorganik menjadi pertanian organik?, (2) usnya padi yang dirintis di Kabupaten Lum
Bagaimana perkembangan pertanian ajang dengan dukungan penuh oleh Bupati
organik di Kabupaten Lumajang tahun Lumajang Bapak As’ad dan
2015-2020?, (3) Apa dampak pertanian dikeluarkannya Peraturan Pemerintah
organik bagi kehidupan sosial ekonomi Daerah mengenai Pertanian Berkelanjutan
masyarakat di Lumajang ? untuk menggembalikan kesuburan tanah.
Tulisan ini bertujuan untuk (1) Tahun 2020 dijadikan batas akhir dengan
Untuk mengetahui latar belakang pertimbangan pada tahun 2020 mulai
berpindah dari pertanian anorganik ke terlihat dampak nyata dari penyelengaraan
pertanian organik, (2) Untuk menjelaskan Pertanian organik bermula dari
perkembangan pertanian organik di peningkatan sekaligus perluasan produksi
Kabupaten Lumajang tahun 2015-2020, pertanian organik, khususnya beras
(3) Untuk mengindentifikasi dampak organik mulai dipasarkan di luar
pertanian rganik bagi sosial-ekonomi bagi Kabupaten Lumajang. Selain itu
masyarakat di Lumajang. Kelompok tani dan Gapoktan dapat
Ruang lingkup tulisan ini terdiri mengubah kebiasaan masyarakat untuk
dari ruang lingkup spasial, temporal, dan menggunakan pupuk organik serta
kajian (perspektif). Ruang lingkup spasial perkembangan bercocok tanam mulai dari
dalam penelitian ini adalah Kabupaten alat, bahan dan metode pertanian yang
Lumajang. Pemilihan lingkup tersebut digunakan. Lingkup kajian dalam
didasarkan pada beberapa pertimbangan pembahasan ini adalah sejarah pertanian.
yaitu Lumajang merupakan salah satu wil Pemilihan lingkup kajian ini didasarkan
ayah yang memiliki pontensi yang baik da pada peralihan pertanian anorganik menuju

5
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020

pertanian organik yang disebabkan oleh membantu peneliti dalam menyelesaikan


peristiwa kerusakan kesuburan tanah oleh penelitiannya secara tepat yang
penggunaan pestisida yang terus-menerus menyebabkan oleh kedekatan.
sehingga mengakibatkan produktivitas Kedua, engumpulan sumber
menurun dan membuat varian hama baru. (heuristik), Sumber pada umumnya
Pertanian berperan penting untuk menjaga diartikan sebagai data yang digunakan
ketersediaan pangan sehingga dapat untuk memberikan informasi tentang
bertahan hidup minimal untuk dirinya objek yang diteliti.Sumber sejarah dibagi
sendiri dan juga untuk keluarga atau menjadi dua jenis yaitu sumber primer
kelompoknya. Sejarah lingkungan adalah dan sumber sekunder,
salah satu pembahasan dalam kajian Ketiga, Kritik sumber atau
sejarah tentang hubungan timbal balik verifikasi merupakan tahapan dalam
antara manusia dengan lingkungan yang metode sejarah untuk menciptakan
terjadi pada masa lampau. krediblitas dalam penelitian dengan
METODE PENELITIAN memastikan keasliaan dari pada sumber
Metode Penelitian yang digunakan dalam yang telah ditemukan. Pada tahapan
penelitian ini yaitu metode sejarah. kritik sumber mencakup kritik ektern dan
Menurut Kuntowijoyo penelitian sejarah kritik internal.
memiliki tahapan, yaitu: 1). Pemilihant Keempat, Interpretasi atau
opik, 2). Pengumpulan sumber, 3). penafisaran merupakan tahap keempat
Verifikasi (kritik sejarah, keabsahan dalam metode sejarah menurut
sumber), 4). Interpretasi: analisis dan Kuntowijoyo, pada tahap penafsiran
sintesis, dan 5). Penulisan atau terbagi menjadi dua macam yaitu,
historiografi sebagai langkah akhir dalam analisis dan sintesis.
penelitian sejarah. (Kuntowijoyo,
2013:6). HASIL DAN PEMBAHASAN
Pertama, pemilihan topik adalah Latar Belakang Perpindahan Pertanian
langkah awal yang dilakukan oleh Anorganik ke Pertanian Organik di
seseorang peneliti untuk menentukan Kabupaten Lumajang
objek yang akan diteliti, Peneliti Kondisi masyarakat dan kondisi alam
melaksanakan suatu penelitian harus menentukan sektor pertanian di suatu
mengenal memikirkan topik kajian wilayah khususnya di Lumajang. Pertanian
terlebih dahulu, hal ini dikarenakan di Lumajang mengalami perpindahan
pemilihan topik yang tepat dapat

6
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020

metode yang digunakan, dipengaruhi oleh rata bulan kering 3-4 bulan pertahunnya.
beberapa faktor. Daerah dengan tipe iklim agak kering
Salah satu Kabupaten penghasil meliputi Tekung, Kunir dan Yosowilagun.
padi di Jawa Timur adalah Kabupaten (Dinas Pemerintahan Kabupaten
Lumajang. Kabupaten Lumajang secara Lumajang, 2019:22).
adminstratif terletak pada koordinat 1120 Upaya untuk meningkatkan
50°-1130 22° Bujur Timur dan 70 52°-80 produksi padi, maka air irigasi yang
23° Lintang Selatan. Batas-batas wilayah dibutuhkan harus diberikan dalam jumlah
Kabupaten Lumajang terdiri atas waktu, dan mutu yang tepat. Kebutuhan air
Pegunungan Tengger dan Gunung irigasi dalam jumlah, waktu dan mutu
Lemongan yang berbatasan dengan yang tepat ini utamanya untuk areal
Kabupaten Probolinggo di sebelahutara, tanaman padi. Sebagai syarat utama
Sungai Bondoyudo yang berbatasan terwujudnya ketersediaan air irigasi.
dengan Kabupaten Jember di Sebelah Menurut data Dinas Perairan Kabupaten
Timur, Kabupaten Malang disebelah barat, Lumajang mengatakan bahwa suplai air
dan sebelah selatan merupakan Samudra irigasi ada 8 kecamatan yang tersebar di 38
Indonesia.(BPS,2013:3). desa yang memperoleh suplai air secara
Kabupaten Lumajang secara baik, meskipun musim kemarau supai air
Klimatologi mempunyai dua musim, yaitu tetap tersedia karena 8 kecamatan tersebut
musim kemarau dan musim melewati aliran Sungai Bondoyudo dan
penghujan.Pada musim kemarau biasanya Sungai Asem. (Dinas Pertanian Kabupaten
terjadi antara bulan April-Oktober, Lumajang, 2017: 15).
sedangkan musim penghujan dari bulan Dilihat dari kondisi geologi,
Oktober-April. Daerah Lumajang geografis dan iklim yang demikian,
mempunyai 3 tipe iklim yaitu agak basah, menyebab wilayah Kabupaten Lumajang
sedang dan agak kering. Tipe iklim basah sangat cocok untuk pertanian. Pertanian
jumlah bulan kering rata-rata 3 bulan merupakan karakteristik yang nampak
setahun yang mencakup daerah Gucialit, pada masyarakat agraris. Kabupaten
Senduro, sebagian Pasirian, Candipuro, Lumajang mayoritas lahan masih di
Pronojiwo, dan Gunung Semeru, untuk dominasi oleh sektor pertanian setiap
daerah dengan kategori tipe iklim sedang daerah tidak hanya menaman jenis
mencakup daerah Ranuyoso, Klakah, tanaman seperti padi saja tetapi ada
Kedungjajang, Sukodono, Lumajang, sayuran, umbi-umbian dan tanaman
Jatitoto dan Rowokangkung dengan rata- pangan lainnya yang turut ditanam.

7
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020

Penduduk Kabupaten Lumajang terus mengalami kenaikan secara


sebagaian besar bermata pencarian sebagai signifikan selama periode 2010-2012.
petani. Sektor pertanian di Kabupaten Produk Domestik Regional Bruto
Lumajang menjadi sektor utama sebagai Kabupaten Lumajang pada tahun 2010
pendapatan daerah, jumlah luas dan jumlah mencapai Rp. 4.89.573,86,- meningkat
petani menjadi faktor pendukung dalam pada tahun 2011 mencapai Rp.
berkembangnya pertanian. Jumlah petani 5.382,528,07,- dan akhirnya pada tahun
di Kabupaten Lumajang pada tahun 2009 2012 menjadi Rp.5.835.322,25. (BPS,
sebanyak 197.690 jiwa. Pada tahun 2013 2014: 343).
mengalami penurunan jumlah petani Cikal Bakal Pertanian Organik di
sebanyak 29.563 jiwa. Penurunan tersebut Kabupaten Lumajang
diakibatkan jumlah luas lahan yang Revolusi Hijau merupakan bagian dari
berkurang karena beralih menjadi perubahan-perubahan yang terjadi dalam
pemukiman, dan juga sumber daya sistem pertanianian pada abad sekarang
manusia yang semakin meningkat ini.Revolusi Hijau pada dasarnya adalah
mengakibatkan jumlah petani pada tahun suatu perubahan cocok tanam dari
2013 penurunan tersebut diakibatkan tradisional ke cara modern.Revolusi Hijau
karena banyaknya penduduk yang beralih ditandai dengan semakin berkurangnya
dari petani menjadi wiraswasta. (Jawa ketergantungan petani pada cuaca dan
Timur Dalam Angka Tahun 2013, 2014: alam, digantikan dengan peran ilmu
5). pengetahuan dan teknologi dalam upaya
Kabupaten Lumajang memiliki meningkatkan produksi pangan. (Loekman
rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi Soetrisno, 2002: 70).
yang tercatat dari rata-rata pertumbuhan Revolusi Hijau di Indonesia tentu
ekonomi Jawa timur dalam tiga tahun tidak akan lepas dari peranan pemerintah
terakhir yaitu 50.80% pada tahun 2010- pada masa Orde Baru. Kepemimpinan
2012 data Badan Pusat Statistik Kabupaten Presiden Soeharto di masa Orde Baru
Lumajang menunjukkan bahwa rata-rata memberikan suatu terobosan baru dalam
pertumbuhan Lumajang terbesar diperoleh perkembangan pertanian di Indonesia, di
dari sektor pertanian selama kurun waktu awal kepemimpinannya ia menghadapi
tiga tahun pertanian menjadi tumpuan tantangan kondisi ketahanan pangan yang
utama perekonomian di Kabupaten buruk, dibuktikan dengan krisis pangan
Lumajang dan selama kurun waktu yang masih terjadi di Indonesia. (Sri
tersebut pendapatan dari sektor pertanian

8
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020

Nuryanti dan Dewa Ks Swastika, Vol. 29. Bimbingan Massal (BIMAS), dengan
No 2 Desember 2011:118). menyertakan inovasi sosial yaitu
Masa Orde Baru berjalan pada membentuk dan mendorong kelompok tani
periode tahun 1968-1998. Pada periode untuk melakukan kegiatan usaha tani
tersebut pembangunan nasional telah secara berkelompok.(Sri Nuryanti dan
didasarkan kepada ketetapan Garis-Garis Dewa Ks Swastika, Vol. 29. No 2 2011;
Besar Haluan Negara (GBHN) yang telah 118).
disusun dan ditetapkan oleh MPR. GBHN Tahun 1984 pemerintah Orde Baru
sebagai pola umum pembangunan nasional memperkenalkan dan meluncurkan
Indonesia berdasarkan pendekatan program baru yaitu Supra Insus, dimana
perencanaan pembangunan bangsa. intensifikasi dilakukan atas dasar
Pelaksanaanya dilaksankaan secara kerjasama antar kelompok tani yang dalam
bertahap melalui repelita-repelita sebagai hamparan yang sama. Beberapa kelompok
perencanaan pembangunan jangka tani kemungkinan digabung dalam satu
menengah.perencanaan pembangunan wadah kerjasama yaitu gabungan
nasional termasuk pembangunan pertanian kelompok tani yang disingkat Gapoktan.
terprogram dengan baik sejalan dengan Keberhasilan Indonesia pada tahun
disusunnya Garis Besar Haluan Negara 1985 dalam menerapkan Revolusi Hijau
(GBHN) dan dituangkan dalam mengakibatkan menanjaknya di bidang
pembangunan lima tahunan. Pelita I (1 pangan karena kemampuan menjadi negara
April 1969-30 Maret 1974) urutan prioritas yang berswasembada pangan yakni negara
pembangunan adalah stabilitas, dengan penghasil beras. Capaian ini
pertumbuhan, ekonomi, pemerataan. datangnya di luar dugaan, tetapi dalam
(Bintoro T, 1995: 35). awal 1980-an Indonesia dibantu oleh iklim
Orde Baru tidak hanya berperan yang baik dan berkurangnya hama
dalam memperkenalkan sistem Revolusi dibandingkan tahun 1970-an, sehingga
Hijau tetapi melakukan beberapa terobosan hasil panen mencapai 26,5 juta ton gabah.
dalam bidang pertanian salah satunya Banyaknya kritik terhadap sistem
adalah program Intensifikasi Khusus pertanian konvensional menghasilkan
(Insus) yang diluncurkan pada tahun 1979. Undang-Undang No. 12/1992 tentang
Insus merupakan penyelenggaraan Sistem Budidaya Tanaman berkelanjutan.
intensifikasi pertanian suatu program Undang-undang tersebut memberikan
pemerintah Orde Baru sebagai modifikasi kebebasan petani memilih jenis
perbaikan dari program program tanamanan. Kendati, begitu

9
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020

ketergantungan masyarakat tani terhadap Pertanian organik, Muhamad Toha (52


kimia masih kuat sehingga pemerintah Tahun), Desa Wonorejo,20 Januari 2022).
melalui Departemen Pertanian pada tahun Dukungan terhadap pertanian
2010mengkaji dan menyempurnakan organik ini diperkuat hasil percobaan
dengan rencana program “Go Organik Muhammad Toha tentang kineja pertanian
2010”. Program “Go Organik 2010” berisi organik dibandingkan pertanian
berbagai kegiatan seperti pengembangan konvensional dalam hal produktivitas,
teknologi pertanian organik, membentuk biaya produksi dan hasil finansial telah
kelompok tani organik, pengembangan dilakukan di Kecamatan
pedesaan melalui Pertanian Organik, dan Jatiroto.Percobaan dilakukan pada tahun
membangun strategi pemasaran pangan 2013 oleh Muhammad Toha yang
organik. (Fitriani,2015:1). membuat pupuk organik tersebut.
Melihat program tersebut, seorang Percobaan awalnya diterapkan di sawah
inisiator bernama Muhammad Toha. miliknya sendiri seluas 0,5 ha untuk
Muhamaad Toha lahir di Lumajang pada percobaan, kemudian Ia menambah lagi
17 Juni 1972, Ia Mulai menggagas menjadi 1 ha untuk percobaan penggunaan
pertanian organik melalui mengikuti pupuk organik hasil uji coba yang
pelatihan di Pusat Pelatihan Budidaya diperoleh membuktikan bahwa pupuk
Tanaman padi organik di Madiun tahun organik menjadikan tanaman padi lebih
2010, selama 2 tahun ia mengikuti tahan terhadap serangan hama wereng dan
pelatihan tersebut dan mengikuti berbagai batang lebih kuat dari terpaan angin,
seminar, salah satunya Seminar Nasional sehingga pada akhirnya Muhammad Toha
Pertanian organik dan gaya hidup sehat menambah luas sawah yang ia alihkan ke
yang diselenggarakan di Universitas organik, dan salah satu petani yang
Pembangunan Nasional Surabaya, bernama Suwono tergiur akan penerpan
kemudian ia menerapkan ilmu yang ia pupuk organik tersebut alhasil ia juga ingin
dapat dilahan miliknya secara mandiri. belajar dan menerapkan pertanian organik.
Pada tahun 2011 ia mengikuti pelatihan Pelatihan dan seminar yang selama
sekaligus expo di Cikampek mengenai ini diikuti oleh Muhammad Toha sedikit
teknik bercocok tanam tebaru, sederhana, menemui titik terang setelah yang
mudah dan murah, menghemat waktu, diadakan Sekolah Lapang Pembuatan
biaya dan tenaga namun memberikan hasil Pupuk Organik (SLPPO). SLPPO
panen yang tinggi, acara tersebut di gelar memberikan fasilitas pendampingan
selama 3 hari. (Wawancara dengan Insiator melalui penerapan sistem Pertanian

10
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020

organik di Kabupaten Lumajang yang usaha yang dilakukan masyakarat sekitar.


bertempat di Kecamatan Jatiroto tahun Hal tersebut dibuktikan dengan
2014. SLPPO ini di dirikan dilahan milik tebentuknya Gapoktan. Kelompok tersebut
Dion yang merupakan anggota Kelompok yang akan bertanggung jawab di setiap
Tani Gema Tani. Melalui SLPPO, bidang yang diberikan kepercayaan kepada
Muhammad Toha berhasil menerapkan masing-masing penanggung jawab.
Pertanian organik seluas 5 Ha.
Bertepatan dengan program
Lumajang menuju pertanian organik tahun
2014 yang digagas oleh Bupati As’ad Gapoktan dan Kelompok Tani
Malik menjadi langkah awal bagi Lumajang merupakan wilayah
Muhammad Toha dalam mewujudkan yang subur, namun dalam hasil panen
pengembangan pertanian organik. Usaha masih jauh dari yang diharapkan, sehingga
Muhammad Toha mulai terlihat dengan dibutuhkan suatu lembaga pertanian yang
diberikannya kepercayaan bahwa dapat membantu petani dalam
Kecamatan Candipuro, Kecamatan meningkatkan hasil pertanian, membantu
Jatiroto, Kecamatan Randuagung, petani dalam penjualan hasil pertanian.
Kecamatan Sukodono, dan Kecamatan Terbentuknya lembaga ini dengan harapan
Pasrujambe menjadi percontohan sebagai bias memberikan solusi terhadap para
penerapakan pertanian organik yang petani untuk meningkatkan hasil pertanian
mengalami perkembangan yang sangat di Lumajang melalui pemberdayaan
pesat. Wawancara dengan Insiator kepada para petani. Pertanian menjadi
Pertanian organik, Muhamad Toha (52 tumpuan utama bagi masyarakat Lumajang
Tahun), Desa Wonorejo,14 April 2022). tentu hal ini perlu perbaikan sistem
Proses pengembangan tersebut sehingga pertanian dapat diandalkan
terus dilakukan bersama masyarakat menjadi mata pencarian dengan harapan
Kabupaten Lumajang. Pengembangan bisa mensejahterakan keluarga petani.
pertanian organik di Kabupaten Lumajang Jumlah Kelompok tani yang tersebar di 21
tidak hanya berpusat di pertanian organik. Kecamatan wilayah Kabupaten Lumajang
Seiring dengan berjalanannya waktu yang dibina oleh Dinas Pertanian
masyarakat Kabupaten Lumajang Kabupaten Lumajang sampai akhir tahun
mengembangkan sistem organik berbasis 2013. (Dinas Pertanian Kabupaten
peternakan. Proses pengembangan Lumajang, 2014:27).
Kabupaten Lumajang tidak lepas dari

11
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020

Pada tahun 2018 jumlah Kelompok tersebut untuk menambah pengetahuan


tani dari 21 Kecamatan di Lumajang petani dalam cara bercocok tanam, serta
mengalami perkembangan. Jumlah pemerintah Kabupaten Lumajang
Kelompok Tani pada tahun 2013 sejumlah menerapkan segala bentuk bantuan bibit,
948 Kelompok tani dengan 162.439. Pada pupuk serta alat-alat pertanian disalurkan
tahun 2018 jumlah tersebut mengalami melalui Kelompok tani dan terdaftar dalam
perkembangan sekitar 10% dari jumlah anggota Kelompok tani.
984 Kelompok tani pada tahun 2013
menjadi 1.016 Kelompok tani.(Dinas Perkembangan lahan pertanian dan
Pertanian Kab. Lumajang, 2019: 64). produksi
Jumlah Gapoktan di Kabupaten Menurut data Dinas Pertanian Lumajang
Lumajang mulai tahun 2008 samapai 2018, Pertanian Organik di Lumajang luas lahan
mengalami perkembangan yang pada Pertanian Organik tahun 2015 adalah 20
tahun 2008 sampai 2010 jumlah Gabungan ha. Tahun 2016 luas Pertanian Organik di
kelompok tani berjumlah 64. Tahun 2011 Lumajang sebesar 45 ha, Angka ini
jumlah Gapoktan mengalami penurunan merupakan peningkatan sekitar 2,2 %.
sebanyak 42 Gapoktan yang tidak Tahun 2017 luas Pertanian organik di
berkembang, sehingga jumlah Gapoktan Lumajang adalah 50 ha.Tahun 2018 adalah
pada tahun ini hanya 22 Gapoktan. Tahun 80 ha, dan peningkatan luas lahan
2011 jumlah Gapoktan kembali meningkat Pertanian organik di tahun 2019 seluas 100
pesat dengan jumlah 119. Tahun 2013 juga ha dan tahun 2020 sekitar 200 ha.(Dinas
mengalami peningkatan dua kali lipat yaitu Pertanian Kab. Lumajang, 2014:26).
sebanyak 205. Tahun 2015 juga Sektor pertanian telah berkembang
mengalami peningkatan 2% menjadi 240. di Kabupaten Lumajang adalah Pertanian
Tahun 2018 perkembangan Gapoktan di Organik dengan jenis padi yaitu: Mentik
Lumajang mengalami peningkatan yang Susu, Mentik Wangi, Inpari 23 Bantul atau
sangat pesat menjadi 297. (Dinas Pertanian Aromatik, Inpari IR, Jeliteng atau beras
Kab. Lumajang, 2019: 65). hitam oganik, Pamera atau beras merah
Perkembangan Kelompok tani dan organik, Inpari Arumba, dan Basmatik,
Gapoktan di Kabupaten Lumajang tahun dari semua jenis padi organik yang
2018 mengalami peningkatan yang menjadi keunggulan di Kabupaten
disebabkan oleh kesadaran masyarakat Lumajang ialah jenis Mentik Susu dan
mulai tinggi untuk bergabung dalam Mentik Wangi. Wawancara dengan
Kelompok tani maupun Gapoktan. Tujuan Insiator Pertanian organik, Muhamad Toha

12
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020

(52 Tahun), Desa Wonorejo,14 April Kelompok tani, dan pada tahun 2020
2022). mendapatkan serifikat organik dari
Produksi padi organik di Organic Agriculture Certification Thailand
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020 ACT (Organic Company Limitied) yang
mengalami peningkatan, produksi diberikan kepada Kelompok Tani Makmur
terbanyak terjadi pada tahun 2020 Jaya Pasrujambe Lumajang.
sebanyak 200 ton dan produksi ini setiap
tahunya mengalami peningkatan sesuai
dengan peningkatan jumlah lahan yang Pemasaran Hasil Produksi
beralih ke organik.(BPS, 2021, 19). Pemasaran hasil produksi khususnya
Perkembangan Pertanian organik melalui pertanian adalah tanggung jawab dari
upaya Kelompok tani dan Gapoktan Gapoktan. Sejak terbentuknya struktur
membuahkan hasil. Pada tahun 2018 organisasi, Gapoktan pertanian sudah
terdapat 3 Gapoktan yang berhasil bekerjasama dan mendapatkan
mendapatkan sertifikat organik dari pendampingan khusus oleh Dinas
Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman pertanian. Dinas Pertanian Lumajang
(LeSOS). yaitu: Gabungan Kelompok Tani sudah memberikan fasilitas berupa
Mahameru Candipuro Lumajang penggilingan padi khusus organik (Rice
mendapatkan sertifikat organik untuk Milling Unit) mulai panen hingga
ruang lingkup padi dan agensi hayati, pengemasan dan pengiriman beras
Gabungan Kelompok Tani Sumber Rejeki organik, masyarakat bekerja sama dengan
Jatiroto Lumajang dalam lingkup padi dan dinas terkait. (A. Setyono, S.Nugraha dan
hayati, Gabungan Kelompok Tani Khisma Sutrisno,2008, 432).
Agung Randuagung Lumajang. Para petani rata-rata memiliki lahan
Kemudian pada tahun 2019 seluas 0,5 sampai 1 ha dan menghasilkan
terdapat 2 Kelompok tani yang gabah kering pertanian organik 2 sampai 4
mendapatkan sertifikat dari ICERT. ton, dan mengasilkan beras organik 1- 2
Pertama oleh Kelompok Tani Sekar Maju ton setelah melewati tahap sortir. Harga
Pasrujambe Lumajang dengan lingkup gabah kering lagsung dari petani
tanaman pangan, pengelolaan dan ditetapkan dengan harga
sertifikasi Kelompok Tani, kedua Rp.6000,-/kilogram.Ketika masa panen
Kelompok Tani Sido Rukun Pasrujambe masyarakat dapat memproduksi beras
Lumajang dengan lingkup tanaman organik sekitar 500 kg sampai 700 kg per
pangan, pengelolaan dan sertifikasi hari. Para distributor maupun pedagang

13
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020

pengecer dapat membeli beras organik produk lokal serta implementasi Peraturan
melalui Rice Milling dan juga Perusahaan Bupati Nomor 22 tahun 2019.
Daerah Semeru yang siap jual sebesar
Rp.18.000,-/kg dan dijual oleh pengecer Dampak Pertanian Organik Bagi
sebesar Rp.20.000,-/kg. Rata-rata setiap Kehidupan Sosial Ekonomi Kelompok
minggunya para pengecer dapat membeli Tani dan Gapoktan
beras organik sekitar 200 kg. Sehingga Pengembangan program Pertanian organik
setiap minggunya masyarakat yang di Kabupaten Lumajang mulai diterapkan
bekerjasama dengan Dinas Pertanian mulai tahun 2014. Program tersebut tidak
mendapat keuntungan sebesar Rp.250.000 hanya sebagai syarat keikut sertaan
dari para pengecer.(Dinas Pertanian Kab. Kabupaten Lumajang dengan program
Lumajang, 2018:20). pemerintah yaitu pengembangan pertanian
Masyarakat mengemas produk organik (Go Organik), namun bertujuan
beras organik dengan kemasan 5 kg dan membangun Sumber Daya Manusia
10kg.selain dari Kota Lumajang, (SDM) yang nantinya turut serta dalam
konsumen beras organik juga sudah pengembangan Kabupaten Lumajang yang
mencapai kota lain di antaranya Malang, berdampak positif bagi masyarakat.
Surabaya, Yogjakarta, Bali, dan Jakarta. Adanya pengembangan Pertanian
Selain di Indonesia beras organik organik di Kabupaten Lumajang mampu
Kabupaten Lumajang juga sudah membantu meningkatkan perekonomian
melakukan ekspor ke Negara Malaysia dan anggota Kelompok tani dan Gapoktan,
Singapore. (Wawancara dengan Insiator dengan adanya pengembangan Pertanian
Pertanian organik, Muhamad Toha (52 organik pemerintah memberikan pelatihan
Tahun), Desa Wonorejo,14 April 2022). yang disalurkan melalui Kelompok tani
Pemasaran beras organik Lumajang dan Gapoktan yang bertujuan untuk
untuk sementara ini lebih diutamakan ke mengembangkan pengetahuan masyarakat
pasar-pasar modern, untuk membidik Kabupaten Lumajang yang sangan minim
kalangan menengah atas, selain itu Bupati pengetahuan terkait pertanian organik.
Lumajang Thoriqul Haq mengeluarkan Dampak lainnya jika ditinjau dari aspek
surat edaran mengenai penggunaan atau ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat
konsumsi produk lokal Lumajang di Kabupaten Lumajang adalah mampu
kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) memproduksi hasil panen yang lebih besar
dalam rangka mengembangkan pemasaran daripada pertanian konvensional dalam
jangka panjang. pendapatan masyarakat.

14
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020

Dilihat dari pendapatan petani organik di Berdasarkan uraian pada bab-bab


Lumajang pada tahun 2013 sebesar Rp. sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:
13.602.500.00- pertahun, kemudian Pertanian di Indonesia tentu tidak akan
meningkat pada tahun 2019 sebesar Rp. lepas dari peranan pemerintah pada masa
34.388.324-, pertahun.(BPS, 2020:56). Orde Baru. Kepemimpinan Presiden
Pertanian organik yang ada di Soeharto di masa Orde Baru memberikan
Kabupaten Lumajang semakin suatu terobosan baru dalam perkembangan
berkembang, hal tersebut menunjukkan pertanian di Indonesia, diawal
adanya kesadaran petani di Lumajang kepemimpinannya ia menghadapi
dalam sektor pertanian akan pentingnya tantangan kondisi ketahanan pangan yang
kesehatan dan keberlanjutan lingkungan. buruk, dibuktikan dengan krisis pangan
Pertanian organik telah membawa dampak yang masih terjadi di Indonesia. Revolusi
lain seperti unsur hara tanah terpenuhi. Hijau merupakan suatu program yang
Pertanian organik di Kecamatan dikhususkan pada pembangunan sektor
Candipuro dan Kecamatan Jatiroto telah pertanian. Orde Baru tidak hanya berperan
memberikan kontribusi pada lingkungan dalam memperkenalkan sistem Revolusi
Pertanian organik telah menjamin Hijau tetapi mencipatakan program-
keberlangsungan bagi kehidupan petani program diantaranya Panca usaha tani,
sebagai pelaku pertanian. Alasan tersebut Bimbingan Massa (Bimas),dan
diperkuat dengan adanya pengakuan salah Intensifikasi khusus (Insus). Program
satu petani bahwa pupuk organik telah tersebut bekerja sama dengan Kelompok
mengubah gaya hidup petani untuk tani dan Gapoktan.
mengkonsumsi bahan pangan yang Kabupaten Lumajang merupakan
berasalan dari tanaman organik di Desa kabupaten yang sangat peduli terhadap
Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto. sektor pertanian karena mereka sadar
Pemanfaatan bahan-bahan lokal di sekitar bahwa pertanian adalah salah satu hal yang
lokasi pertanian seperti limbah kotoran dapat dimanfaakan secara optimal untuk
sapi, kambing dan kerbau sebagai bahan mendukung perekonomian dan ini
baku pembuatan pupuk organik seperti ditujukkan dengan terbentuknya
kompos sangat efektif memproduksi Kelompok tani pada tahun 2012 sejumlah
penggunaan pupuk kimia sintesis yang 943 Kelompok tani dengan jumlah
tidak ramah lingkungan. anggotanya mencapai 162.439 dan
Gabungan kelompok tani sejumlah 205.
KESIMPULAN Meningkatnya kebutuhan pertanian

15
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020

berujung pada meningkatnya harga jual jawab dari Gapoktan. Sejak terbentuknya
pupuk, bibit, pestisida dan bahan pertanian struktur organisasi, Gapoktan sudah
lain. Industrialisasi yang mulai tidak bekerjasama dan mendapatkan
terkontrol mengakibatkan semakin pendampingan khusus oleh Dinas
melemahnya sektor pertanian dan pertanian. Dinas Pertanian Lumajang
banyaknya kritik terhadap dampak dan sudah memberikan fasilitas berupa
efektifitas sistem pertanian konvensial di penggilingan padi khusus organik (Rice
Indonesia. Milling Unit). Mulai panen hingga
Pertanian organik di Kabupaten pengemasan dan pengiriman beras
Lumajang khususnya tanaman padi sudah organik, masyarakat bekerjasama dengan
di rintis pada tahun 2013 yang diterapkan Gapoktan. Jenis beras yang dipasarkan
di lima kecamatan yaitu Kecamatan ialah Menthik Wangi, Menthik Susu,
Candipuro, KecamatanJatiroto, Kecamatan Aromatik, Beras Merah dan Beras Hitam,
Randuagung, Kecamatan Sukodono, dan Basmatik dan Inpari.
KecamatanPasrujambe. Tokoh perintis Adanya pengembangan pertanian
penerapan pertanian organik di Kabupaten organik di Kabupaten Lumajang mampu
Lumajang ialah Muhammad Toha. Ia membantu meningkatkan perekonomian
menerapkan pertanian organic khususnya masyarakat sekitar, dengan adanya
padi mulai dari tahun2 010 yang luas pengembangan pertanian organik. Dampak
awalnya hanya 2 ha kemudian pada tahun lainnya jika ditinjau dari aspek ekonomi
2019 telah mencapai 4 ha. Muhammad yang dirasakan oleh masyarakat
Toha mendapatkan pengetahuan dari Kabupaten Lumajang adalah mampu
pelatihan, seminar dan juga internet. memproduksi hasil panen yang lebih besar
Perkembangan pertanian organik dari pada pertanian konvensional dalam
melalui upaya kelompok tani dan jangka panjang. Bentuk keseriusan
Gapoktan membuahkan hasil. Pada tahun Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang
2018 terdapat 3 Gapoktan yang berhasil dalam pengembangan sistem Pertanian
mendapatkan sertifikat organic dari organik selain memberikan pelatihan atau
Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman wawasan dasar dalam bentuk penyuluhan
(LeSOS). Pada tahun 2019 terdapat 2 maupun seminar.
Kelompok tani yang mendapatkan Pemerintah Kabupaten Lumajang
sertifikatdari ICERT. juga memberikan bantuan berupa alat-alat
Pemasaran hasil produksi pertanian, benih padi, modal dalam
khususnya pertanian adalah tanggung penanaman padi serta infrastruktrur.

16
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020

Perkembangan penerapan pertanian Lumajang:Dinas Pertanian


Kabupaten Lumajang, 2005.
organik di Kabupaten Lumajang tidak
lepas dari peran petani dan pemerintah _______, Statistik Pertanian Kabupaten
Lumajang Tahun 2013
setempat saling mendukung, sehingga
Lumajang:Dinas Pertanian
kurun waktu 6 tahun Pertanian organik Kabupaten Lumajang, 2014.
khusunya padi mampu memproduksi hasil
_______, Statistik Pertanian Kabupaten
yang melimpah hingga produk tersebut Lumajang Tahun 2016, Lumajang:
Dinas Pertanian Kabupaten
mampu bersaing di pasaran.
Lumajang, 2016.
DAFTAR PUSTAKA
_______, Statistik Pertanian Kabupaten
Arsip Lumajang Tahun 2018 Lumajang:
Pemerintah Kabupaten Lumajang. Dinas Pertanian Kabupaten
Aparatur Sipil Negara (ASN) Surat Lumajang, 2019.
Edaran Nomor
500/2056/427.14/2019.Penggunaa Dinas Perternakan Kabupaten Lumajang,
n atau Konsumsi Produk Lokal Statistik Pertenakan Kabupaten
Lumajang di Kalangan Aparatur Lumajang Tahun 2016 Lumajang:
Sipil Negara (ASN) Pemerintah Dinas Pertanian Kabupaten
Kabupaten Lumajang. 2019. Lumajang, 2014.

Fitriani, Perubahan Sosial Ekonomi


Buku Mayarakat di Kecamatan
Badan Pusat Statistik Kabupaten Panumbangan Ciamis Bandung:
Lumajang, Kabupaten Lumajang Universitas Pendidikan Indonesia,
Dalam Angka 2012, Lumajang: 2015.
Badan Pusat Statistik Kabupaten
Lumajang, 2013. I,Fuady, Hubungan Perilaku Komunikasi
dengan Praktek Budidaya
_______, Kabupaten Lumajang Dalam Pertanian Organik, Bogor: Institut
Angka 2016, Lumajang: Badan Pertanian Bogor, 2011.
Pusat Statistik Kabupaten
Lumajang, 2017. Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah,
Yogjakarta: Tiara Wacana, 2013.
_______, Kabupaten Lumajang Dalam
Angka 2013, Lumajang: Badan _______,. Metodologi Sejarah,
Pusat Statistik Kabupaten Yogjakarta: Tiara Wacana, 2003.
Lumajang, 2014. .
Setyono. Ahmad, S.Nugraha dan Sutrisno,
Bintoro T, Perencanaan Pembangunan Prinsip Penanganan Pascapanen
Pertanian Jakarta: Gunung Agung, Padi Dalam Inovasi Teknologi dan
1995. Ketahanan Pangan Buku I
Sukamandi Jawa Barat: Balai Besar
Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang. Penelitian Padi, 2008.
Statistik Pertanian di Kabupaten
Lumajang Tahun 2005 Soestrisno Loekman, Paradigma Baru
Pembangunan Pertanian Sebuah

17
Indah Nurfadilah Nurhadi Sasmitha, Ratna Endang W, Pertanian Organik Di
Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2020

Tinjauan Sosiologis, Yogjakarta: Wawancara dengan inisiator Pertanian


Kanisius, 2020. Organik, M. Toha (50 tahun),
Wonorejo, 28 April 2021.
Solahuddin Soleh dkk.,Membangun .
Indonesia. Bogor: IPB PRESS, Wawancara dengan petani, Mulyono (57
2005. tahun), Banyuputih Kidul, 13 April
2022.
Wahyudi, Formasi dan Struktur Gerakan .
Sosial Petani, Malang: UMM
Press, 2005.

Skripsi, Jurnal

Lenny Siahaan, “Strategi Pengembangan


Padi Organik Kelompok Tani
Sisandi, Desa Baruara, Kabupaten
Toba Samosir, Sumatera Utara”,
Skripsi Institut Pertanian Bogor,
2009.

Nuryanti. Sri dan Dewa Ks Swastika,


“Peran Kelompok Tani Dalam
Penerapan Teknologi ”Dalam
Forum Penelitian Agro Ekonomi
Vol. 29. No 2 Desember 2011.

Sri Nuryanti & Dewa K.S. Swastika


“Peran Kelompok Tani Dalam
Penerapan Teknologi
Pertanian”.Jurnal Forum
Pertanian agro ekonomi, Vol. 29
No. 2, 2011.

Syahyuti, “Kebijakan Pengembangan


Gabungan Kelompok Tani
(Gapoktan Sebagai Kelembagaan
Ekonomi di Pedesaan)”, Jurnal
Analisis Kebijakan Pertanian. Vol.
5 No.1. 2008.

Wawancara

Wawancara dengan ketua Badan


Penyuluhan Pertanian (BPP)
Kecamatan Jatiroto, Deny Hariyanto,
(42 tahun), Jatiroto, 11 Februari
2021.

18

Anda mungkin juga menyukai