Anda di halaman 1dari 8

ISSN: 2085-3823 Jurnal Triton, Vol. 8, No.

1, Juni 2017

ANALISIS USAHA TANI BUDIDAYA TANAMAN PADI (Oryza Sativa L.)


DENGAN SISTEM HAZTON-JARWO DI KAMPUNG PRAFI MULYA
DISTRIK PRAFI PROPINSI PAPUA BARAT

Business Farming Analysis of Cultivation Rice Plant (Oryza Sativa L.)


with Hazton-jarwo System in Prafi Mulya Village Prafi District
West Papua Province

CHEPPY WATI 1), INDRAWATI 1), GEGO PARANTE2)


1)
Dosen Jurusan Penyuluhan Pertanian Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Manokwari
2)
Penyuluh Pertanian Lapangan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Prafi
Email: Cheppywati@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan analisis usaha tani budidaya
tanaman padi dengan system hazton di Kampung Prafi Mulya Distrik Prafi Provinsi Papua Barat.
Penelitian dilaksanakan selama 1 periode tanam yaitu dari bulan Agustus sampai Oktober 2016.
Lokasi penelitian dilaksanakan di Lahan Sawah Milik Kelompok Tani di Kampung Prafi Mulya
Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Metode pelaksanaan penelitian
melalui studi pustaka dan demplot tanaman padi dengan system hazton-jarwo. Data yang
dikumpulkan berupa data produksi, harga penjualan, dan biaya pengeluaran. Hasil penelitian
menunjukan bahwa analisis usaha tani tanaman padi dengan menggunakan system hazton-jarwo
di Kampung Prafi Mulya Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Propinsi Papua Barat layak untuk
diusahakan dimana nilai R/C ratio 2,64 > 1.

Kata Kunci: Usaha Tani, Padi, Jarwo-Hazton

ABSTRACT
The aim of this research was to know feasibility level business farming of cultivation rice plant
with hazton-jarwo system in Prafi Village Prafi District West Papua Province. This research was
conducted during the first maintenance period (3 months) from August until October, 2016.
Location of research in Rice fields have farmers group in Prafi Village Prafi District West Papua
Province. The method of research was an desk study and rice plant Demplot with hazton-jarwo
system. The data collected in the form of production data, sales price, and expenses. The results
showed that business farming of cultivation rice plant with hazton-jarwo system in Prafi Village
Prafi District West Papua Province Feasible to cultivate where the value of R / C ratio 2,64 > 1.

Keywords: Business Farming, Rice, Jarwo-Hazton

PENDAHULUAN pertanian dalam penyediaan kebutuhan


Pertanian merupakan sektor pangan bagi masyarakat Indonesia,
penting dalam perekonomian Indonesia. maka pertanian berperan penting dalam
Ditinjau dari konstribusi sektor kelangsungan ketahanan pangan

40
ISSN: 2085-3823 Jurnal Triton, Vol. 8, No. 1, Juni 2017

nasional. Pangan merupakan kebutuhan pertanian sebagai upaya untuk


mendasar bagi suatu Negara, terutama membangun pertanian Indonesia dari
Negara berkembang. Kekuarangan sederhana menjadi pertanian berbasis
pangan yang terjadi secara meluas agrobisnis.
disuatu Negara akan menyebabkan Pertambahan jumlah penduduk
kerawanan ekonomi, sosial dan politik mendorong meningkatnya kebutuhan
yang dapat menggoyahkan stabilitas manusia yang beraneka ragam, oleh
Negara tersebut. Pengalaman karena itu perlu digalakkan usaha
menunjukkan bahwa kelangkaan peningkatan produksi beras sebagai
pangan, sangat berpengaruh terhadap bahan makanan pokok. Indonesia sudah
krisis ekonomi, social dan politik dan merintis usaha peningkatan produksi
berujung pada pergantian pemerintah beras sejak Pelita I sampai saat ini.
saat itu (Suryana, 2002). Oleh karena Hasilnya cukup menggembirakan
itu, sejak awal kemerdekaan, Indonesia dengan tercapainya swasembada beras
selalu berupaya keras untuk pada tahun 1984 (Supriadiputra et al.,
meningkatkan produksi pangan, 2005).
terutama beras. Sampai saat ini, baik Sektor pertanian juga menghadapi
secara psikologis maupun politis, tantangan yang semakin besar.
kebijakan pangan di Indonesia masih Kebutuhan pangan yang semakin
merupakan factor yang sangat penting meningkat dengan kendala konversi
yang sangat berpengaruh terhadap lahan subur yang terus berjalan,
berbagai aspek kehidupan (Amang dan perubahan iklim global yang sedang
Sapuan, 2000). Kecukupan pangan terjadi, teknologi pertanian yang
terutama beras dengan harga terjangkau mengalami stagnasi sampai dengan
telah menjadi tujuan utama kebijakan kendala kebijakan pemerintah pada saat
pembangunan pertanian, guna ini yang kurang berpihak pada sector
menghindari kelaparan serta gejolak pertanian. Konstribusi mendasar dari
ekonomi dan politik (Sudaryanto et al., sector pertanian adalah peran pertanian
1999). dalam pemenuhan pangan. Konsumsi
Indonesia selama ini dikenal pangan yang memerlukan pemenuhan
sebagai negara yang memiliki sumber dalam jumlah besar dan merupakan
daya alam yang melimpah, sehingga kebutuhan pokok bagi masyarakat
sering disebut sebagai negara agraris adalah kebutuhan beras. Hampir semua
yang memiliki potensi untuk penduduk Indonesia pada saat ini
mengembangkan usaha agribisnis di menjadikan beras sebagai sumber
tengah era globalisasi. Usaha ini karbohidrat sehari-hari, walaupun ada
diharapkan mampu memberi kontribusi sebagian penduduk Indonesia yang
yang lebih besar terhadap sektor memanfaatkan umbi-umbian sebagai
pertanian dalam rangka meningkatkan number karbohidrat, sebagaimana
perekonomian. Salah satu point dalam digambarkan dapat diketahui bahwa
“triple track strategy” menyebutkan kebutuhan bahan makanan berasal dari
kebutuhan untuk merevitalisasi padi-padian (beras) menempati urutan

41
ISSN: 2085-3823 Jurnal Triton, Vol. 8, No. 1, Juni 2017

teratas dari kebutuhan pangan sehari- menghasilkan anakan, sehingga akan


hari. Hal ini yang mengakibatkan lebih produktif.
kebutuhan beras terus meningkat Keunggulan dengan menerapkan
mengikuti peningkatan jumlah Teknologi Hazton antara lain produksi
penduduk. Dengan jumlah penduduk berlipat, penanamannya mudah,
sebesar 230 juta jiwa dan tingkat tanaman cepat beradaptasi dan tidak
pertumbuhan sebesar 1,4 persen stres, tahan terhadap hama keong mas
pertahun berarti kebutuhan penyediaan dan orong-orong karena menggunakan
pangan nasional terus meningkat bibit tua (30-35 hari), meminimalisir
mengikuti pertumbuhan penduduk. Dari penyulaman dan penyiangan, umur
data Badan Pusat Statistik diketahui panen lebih cepat (lebih kurang 15
bahwa rata-rata konsumsi beras hari), mutu gabah tinggi (prosentase
pertahun untuk penduduk Indonesia hampa rendah), serta menghasilkan
adalah 125,8 kg per kapita. Sedangkan beras berkualitas tinggi (rendemen beras
FAO menyebutkan bahwa kebutuhan kepala tinggi, presentase beras pecah
beras rata-rata yang digunakan untuk rendah).
kelangsungan peningkatan kualitas Petani padi sawah di Kampung
hidup sebesar 133 kg per kapita per Prafi Mulya SP1 Distrik Prafi
tahun. Ini berarti kebutuhan beras untuk Kabupaten Manokwari Provinsi Papua
memenuhi konsumsi bagi penduduk di Barat selama ini belum banyak
Indonesia sebesar 30,59 juta ton per mengetahui budidaya tanaman padi
tahun. dengan system hazton dan analisis
Dari tahun ke tahun nasib petani usahatani padi sawah dengan system
tidak banyak berubah, meskipun hazton apakah menguntungkan atau
Indonesia membanggakan diri Negara tidak.
agraris. Penyebabnya, antara lain, Sehubungan dengan uraian di
produksi tidak beranjak sedangkan atas, maka penulis terinspirasi untuk
kebutuhan terus meningkat. Kondisi mengkaji lewat kajian dengan judul:
inilah yang menekan ekonomi petani “Analisis Usaha Tani Budidaya
semakin sulit. "Karenanya, untuk Tanaman Padi (Oryza Sativa L.)
menopang perekonomian petani dengan Sistem Hazton-Jarwo di
dibutuhkan peningkatan produksi lewat Kampung Prafi Mulya Distrik Prafi
inovasi dan teknologi. Provinsi Papua Barat”.
Menurut Hazairin (2014), Hazton
merupakan teknologi sederhana dan METODE PENELITIAN
mudah diterapkan petani. Sistem hazton Penelitian dilaksanakan selama 1
adalah teknik penanaman padi yang periode tanam yaitu dari bulan Agustus
menggunakan bibit 20-30 batang per sampai Oktober 2016. Lokasi kajian
lubang tanam. Diharapkan, jumlah bibit penelitian dilaksanakan di Lahan Sawah
yang banyak akan menjadi indukan Milik Kelompok Tani di Kampung Prafi
produktif, karena bibit di posisi tengah Mulya SP1 Distrik Prafi Kabupaten
dan terjepit, cenderung tidak Manokwari Provinsi Papua Barat.

42
ISSN: 2085-3823 Jurnal Triton, Vol. 8, No. 1, Juni 2017

Metode pelaksanaan melalui studi dengan system hazton dilakukan


pustaka (desk study) dan demplot analisis secara tabulasi sederhana,
tanaman padi dengan system hazton dengan fungsi sebagai berikut:
seluas 0,5 hektar di SP1 Kampung Prafi
π = TR-TC
Mulya Distrik Prafi Kabupaten
Manokwari Propinsi Papua Barat. Data (Soekartawi, 2006)
yang dikumpulkan berupa data
produksi, harga penjualan, dan biaya Dimana:
yang dikeluarkan petani. π = Pendapatan bersih petani Rp/Ut)
Analisis data dilakukan dengan TR = Total penerimaan (Rp/Ut)
tabel dan analisis usaha tani. TC = Total Biaya (Rp/Ut)
Pengolahan dan analisis data
disesuaikan dengan data yang tersedia Untuk mengetahui layak atau
dan tujuan yang hendak dicapai. tidaknya usaha tani tanaman padi
Analisis yang dilakukan adalah analisis dengan system hazton di SP1 Distrik
perbandingan biaya dan pendapatan Prafi Kabupaten Manokwari Propinsi
(R/C rasio). Data yang diperoleh diolah Papua Barat adalah dengan
dan disederhanakan dengan bantuan menggunakan analisis Return Cost
kalkulator dan komputer dengan Ratio (R/C Ratio).
menggunakan Microsoft Excel serta 1. Biaya Produksi atau pengeluaran
disajikan dalam bentuk tabulasi dan dihitung dengan rumus sebagai
diuraikan secara deskriptif. berikut:
Analisis ini digunakan untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh C = FC + VC
system hazton terhadap pendapatan
usahatani padi sawah di kampung Prafi Dimana:
Mulya Distrik Prafi. Analisis C = Biaya Total (Rp)
pendapatan usahatani padi ini hanya VC = Biaya Variabel (Rp/Ut)
dilakukan pada satu musim tanam, yaitu FC = Biaya Tetap (Rp/Ut)
musim tanam kedua (Agustus- Oktober)
tahun 2016. 2. Penerimaan/pendapatan adalah
Untuk mengetahui tingkat produksi dikali harga jual dengan
produksi dan produktivitas usahatani rumus sebagai berikut:
padi sawah dengan system hazton di
kampung Prafi Mulya Distrik Prafi R = Py.Y
dianalisis secara deskriptif dengan
membandingkan produksi dan Dimana:
produktivitas yang dihasilkan di daerah R = Penerimaan
penelitian menurut anjuran literatur. Py = Harga Jual
Untuk mengetahui besarnya pendapatan Y = Produksi (Kg/Ut)
atau keuntungan petani yang
berusahatani usahatani padi sawah Dengan kriteria sebagai berikut:

43
ISSN: 2085-3823 Jurnal Triton, Vol. 8, No. 1, Juni 2017

7. Jarak Tanam menggunakan Sistem


R/C Jajar Legowo 2:1. Jarak Tanam
20x20/30.
Jika R/C ≥ 1, maka usahatani 8. Aplikasi Pupuk Urea 50 kg dan
komoditi talas NPK 100 kg per ½ ha pada umur 5-
satoimo secara 7 hari setelah tanam.
ekonomis layak 9. Pengendalian hama dan penyakit
diusahakan wereng dan blas menggunakan
Jika R/C < 1, maka usahatani pestisida sebanyak 6 kali semprot
komoditi talas satoimo secara ekonomis setiap 2 minggu sekali.
tidak layak diusahakan Permasalahan yang ada dilapangan
yaitu tanaman padi terserang
HASIL DAN PEMBAHASAN penyakit Blas yang disebabkan oleh
cendawan Pyricularia oryzae,
1. Sistem Pengolahan Budidaya tanaman padi dengan menggunakan
Tanaman Padi Sistem Hazton system hazton rentan terserang
di Kampung Prafi Mulya penyakit blas karena jarak tanam
yang terlalu rapat dan jumlah
Tahapan budidaya padi dengan anakan yang terlalu banyak
teknologi hazton yang diterapkan di didukung juga oleh kelembaban
petani di Kampung Prafi Mulya Distrik dan curah hujan yang terlalu tinggi
Prafi Kabupaten Manokwari Provinsi sehingga menyebabkan produksi
Papua Barat antaralain: padi menurun.
1. Persiapan Lahan: rumput/jerami 10. Aplikasi Pupuk Susulan: Pupuk
dibersihkan, lahan dibajak Urea 50 kg, NPK 50 kg, pada umur
kemudian lakukan pengolahan 25 hari setelah tanam.
tanah, sekaligus aplikasikan pupuk 11. Padi siap panen (relatif lebih cepat
organik sebanyak 200 kg/Ha. 10 hari dari cara konvensional).
2. Persiapan Benih menggunakan
benih 60 kg per ½ ha. Pilih benih 2. Analisis Usaha Tani Budidaya
varietas Cigeulis. Tanaman Padi Sistem Hazton di
3. Perendaman Benih, benih direndam Kampung Prafi Mulya
dengan air bersih selama 24 jam.
4. Setelah direndam, benih tumbuh Analisis usahatani dengan system
tunas dan akar siap ditabur/disemai hazton di laksanakan di Kampung Prafi
di pesemaian. Mulya Distrik Prafi Kabupaten
5. Benih yang sudah keluar akar Manokwari Provinsi Papua Barat,
ditabur merata di bedengan merupakan kajian tentang budidaya
pesemaian. tanaman padi dengan system hazton,
6. Umur bibit 30 hari setelah semai, jenis varietas benih yang dipakai yaitu
ditanam dengan jumlah 20-30 varietas Ciugelis dengan jumlah benih
bibit/lubang. 120 kg/ ha, cara tanam menggunakan

44
ISSN: 2085-3823 Jurnal Triton, Vol. 8, No. 1, Juni 2017

jajar legowo 2:1 dengan jarak tanam dari analisis jumlah pengeluaran, total
20cm x 20cm x 30 cm dan luar lahan ½ pendapatan, dan total keuntungan yang
hektar. Untuk menghitung analiss diterima.
usahatani padi ini kita dapat uraikan
Tabel 1. Analisis Usaha Tani Tanaman Padi dengan Sistem Hazton di Kampung Prafi
Mulya Distrik Prafi

No Uraian Jumlah (Rp.)


A Modal
1 Benih, 60 kg @Rp. 9000,- 540,000
2 Pupuk Bokashi 200 kg @Rp. 3000,- 600,000
3 Pupuk UREA 100 Kg @Rp. 1800,- 180,000
4 Pupuk NPK 100 Kg @Rp. 2300,- 230,000
5 Pestisida Skor 3 botol @Rp. 50.000,- 150,000
Jumlah Modal (A) 1,700,000
B Biaya Operasional/ Upah Kerja
1 Pengolahan lahan 1/2 ha (borongan) 500,000
2 Pencabutan bibit dan penanaman (borongan) 500,000
3 Penyiangan dan pemupukan ke 1 (2 org @Rp. 200,000
100.000,-)
4 Penyiangan dan pemupukan ke 2 (2 org@Rp. 200,000
100.000,-)
5 Penyemprotan hama penyakit 6 kali @Rp.100.000,- 600,000
6 Panen (sewa mesin panen) 1,000,000
7 Pasca panen (penjemuran) 3 hari @ Rp. 100.000,- 300,000
Jumlah Biaya Operasional (B) 3,300,000
Pengeluaran (A+B) 5,000,000
Total pengeluaran yang terpakai
a. Pengeluaran (C) pada budidaya tanaman padi
menggunakan system hazton di
Analisis usaha tani tanaman padi Kampung Prafi Mulya Distrik Prafi
dengan system hazton yang diterapkan yaitu sebesar:
di Kampung Prafi Mulya Distrik Prafi C = Rp. 1.700.000,- + Rp. 3.300.000,-
dimana: jumlah modal (A) atau bahan = Rp. 5.000.000,-
yang habis terpakai (biaya variabel)
dalam budidaya tanaman padi b. Penerimaan (R)
menggunakan system hazton di
Kampung Prafi Mulya Distrik Prafi Hasil panen yang didapat yaitu:
yaitu: Rp.1.700.000,-. Jumlah 2,2 ton / ½ ha, jika dikonversikan ke
keseluruhan biaya operasional (B) hektar didapat 4,4 ton/ha GKP (Gabah
(biaya tetap) yang digunakan yaitu Kering Panen). Setelah digiling
Rp.3.300.000,- menjadi beras susut 40%, maka

45
ISSN: 2085-3823 Jurnal Triton, Vol. 8, No. 1, Juni 2017

hasilnya 2,64 ton/ha atau 2640 kg. Manokwari Propinsi Papua Barat layak
Harga 1 kg beras= Rp. 10.000,- untuk diusahakan.
Penerimaan/pendapatan adalah produksi
dikali harga jual yaitu:
R= Rp. 10.000 x 2640 kg
= 26.400.000,- SIMPULAN
Untuk 1 hektar. Sehingga untuk ½
hektarnya didapat = Rp. 13.200.000,- Analisis usaha tani tanaman padi
dengan menggunakan system hazton
c. Pendapatan (π) di Kampung Prafi Mulya Distrik Prafi
Kabupaten Manokwari Propinsi Papua
Besarnya pendapatan atau Barat layak untuk diusahakan dimana
keuntungan usahatani padi sawah nilai R/C ratio 2,64 > 1.
dengan system hazton dilakukan
analisis secara tabulasi sederhana: DAFTAR PUSTAKA
= Rp. 13.200.000– Rp. 5.000.000,-
= Rp. 8.200.000,- per ½ hektar Amang B, Sapuan N. 2000. Can
tanaman padi Indonesia Feed it Self. In Arifin
and Dillon (eds). Asian
Jadi untuk 1 hektarnya = Rp. Agriculture Facing The 21
Century. Proceeding The Second
8.200.000,- x 2 = Rp. 16.400.000,-
Conference of Asian Society of
Bila dalam 1 musim tanam adalah 3 Agricultural Economists (ASAE).
bulan, berarti dalam 1 bulan Jakarta.
keuntungannya
= Rp. 16.400.000,- : 3 bulan Soekartawi,2006. Ilmu Usahatani dan
= Rp. 5.466.600,-/ hektar Penelitian untuk Pengembangan
Petani Kecil. Pers. Jakarta.
d. Analisis R/C
Sudaryanto, T., P. Simatupang, A.
Return and Cost Ratio (R/C Purwoto, M. Rosegrant, and M.
ratio) = Penerimaan / Total Biaya Hossain. 1999. Could Indonesia
= Rp. 13.200.000,- / Rp.5.000.000,- Sustain Self-Sufficiency in Rice
= 2,64 Production. Recent Trends and a
Long-Term Outlook. Discussion
Jika nilai R/C ratio lebih besar paper Series No. 99-03. Social
dari satu maka usaha tani tersebut layak. Sciences Division. IRRI.Makati.
Philippines.
Sebaliknya jika nilai R/C ratio kurang
dari satu maka usaha tani tersebut tidak Supriadiputra, Sudirman dan Ade Iwan
layak. Maka, hasil analisa diatas Setiawan. 2005. Mina padi (Budi
menunjukkan bahwa nilai R/C ratio Daya Ikan Bersama Padi).
2,64 > 1 berarti usahatani tanaman padi Penebar Swadaya, Jakarta.
dengan system hazton di SP1 Kampung
Suryana A. 2002. Keragaan Perbesaran
Prafi Mulya Distrik Prafi Kabupaten
Nasional. Dalam Pambudy (eds).

46
ISSN: 2085-3823 Jurnal Triton, Vol. 8, No. 1, Juni 2017

Kebijakan Perberasan di Asia. 2002.


Regional Meeting in Bangkok.

47

Anda mungkin juga menyukai