Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PEMETAAN SITUASI AGRIBISNIS TANAMAN PADI

Disusun Oleh :

Nama : Eva Angelique

NPM : E1D022076

Kelas. : B

Pengampu : Dr. Putri Suci Asriani, SP., MP

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

JURUSAN SOSIAL EKONIMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2024
Latar Belakang

Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan yang sangat penting di
dunia setelah gandum dan jagung. Padi merupakan tanaman pangan yang sangat
penting karena beras masih digunakan sebagai makanan pokok bagi sebagian besar
penduduk dunia terutama Asia sampai sekarang. Beras merupakan komoditas
strategis di Indonesia karena beras mempunyai pengaruh yang besar terhadap
kestabilan ekonomi dan politik (Purnamaningsih, 2006).

Saat ini, Indonesia masih sering menghadapi masalah pangan seperti adanya
alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan industri dan pemukiman yang
menyebabkan penurunan produktivitas beras. Selain itu, perubahan musim yang tidak
menentu juga dapat menyebabkan produksi beras menurun sehingga pemerintah
harus mengimpor beras untuk memenuhi keperluan nasional. Kondisi ini diperburuk
dengan adanya krisis ekonomi yang berdampak pada daya beli petani terhadap sarana
produksi terutama pupuk dan pestisida.

Penyediaan bibit yang berkualitas dari segi produktivitas yang tinggi


merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam pengembangan
pertanian di masa depan. Peningkatan produksi padi sebagai makanan pokok tetap
merupakan tantangan utama di masa depan.

Bagi sebagian besar petani, varietas unggul tidak diragukan lagi peranannya
dalam meningkatkan produktivitas. Akan tetapi, keunggulan suatu varietas 2 dibatasi
oleh berbagai faktor termasuk penurunan ketahanannya terhadap hama dan penyakit
tertentu setelah dikembangkan dalam periode tertentu misal padi IR64 yang semula
tahan hama wereng cokelat, akhir-akhir ini telah menurun ketahanannya. Kalau
ditanam terus-menerus sepanjang tahun, varietas ini dikhawatirkan akan terserang
oleh hama yang merugikan itu. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan penyediaan bibit padi yang berkualitas dan mencegah tanaman padi
terserang hama penyakit yaitu menerapkan teknik kultur in vitro. Dengan teknik ini,
penyediaan bibit padi unggul dapat dieksploitasi secara besarbesaran dalam waktu
yang singkat dan tidak tergantung pada musim.

Rumusan Masalah
1. Apa yang harus diproduksi ?
2. Berapa banyak produk yang seharusnya diproduksi ?
3. Kapan seharusnya produk diproduksi ?
4. Siapa yang mempromosi ?
5. Siapa yang membuat pasar ?
Pembahasan
Potensi dan resiko komoditi padi di Indonesia :
 Produk yang diproduksi
Padi merupakan tanaman yang menghasilkan beras, yang merupakan makanan
pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Produksi padi sawah dipengaruhi
oleh faktor-faktor seperti luas lahan, teknologi yang digunakan, dan bibit yang
digunakan. Selain beras, padi juga menghasilkan jerami yang dapat digunakan sebagai
pakan ternak atau bahan baku industri kertas. Selain itu, penelitian menunjukkan
bahwa produksi padi sawah juga berkontribusi pada emisi metana, yang dipengaruhi
oleh faktor-faktor seperti jumlah anakan, biomassa, pola perakaran, dan kemampuan
oksidasi.
 Kuantitas produk
Meningkatkan produksi padi dengan cara menambah luas tanam dan
pemanfaatannya, teknologi pertanian yang baik dapat meningkatkan ketahanan
pangan negara. Diversifikasiproduk olahannya mampu meningkatkan nilai tambah
dan pendapatan petani. Peningkatan produksi Beras organikjuga mampu memenuhi
permintaan pasar yang terus meningkat. Namun kondisi cuaca ekstrim, bencana alam,
hama dan penyakit, serta terbatasnya lahan pertanian merupakan risiko yang dapat
mengganggu produksi. Penggunaan teknologi yang sesuai, misalnya.tanggal tanam
dan pemupukan serta sistem budidaya adaptif perubahan iklim dapat membantu
meminimalkan risiko ini.

 Waktu produksi

Dengan mengkoordinasikan waktu tanam dengan musim panen, hasil panen


bisa maksimal. Penerapan teknologi budidaya yang tepat, seperti menanam dan
memupuk kurma, dapat membantumenghindari musim hujan dan meningkatkan hasil
panen. Namun, kadang-kadang terjadi kekeringan berkepanjangan, banjir dan
serangan hama dapat mengganggu tanggal tanam dan panen serta mengakibatkan
berkurangnya produksi. Upaya pemantauan dan pengendalian hama dan penyakit
yang tepat serta pengembangan varietas tahan organisme berbahaya dapat membantu
meminimalkan risiko ini.

 Produsen

Meningkatkan kapasitas dan pengalaman petani melalui pelatihan dan


pengembangan dapat bermanfaatmeningkatkan produktivitas dan kualitas produksi
beras. Kolaborasi dengan perusahaan sektor pertaniandapat memudahkan petani
dalam mengakses modal, teknologi, dan pasar. Bantuan Hal ini dapat menjamin
regenerasi petani padi dan pemberdayaan kelompok tani. Keberlanjutan produksi dan
keamanan pangan. Namun, terbatasnya modal dan akses terhadap teknologi, serta
kurangnya pekerja muda dan teknologi kurangnya keterampilan dan pengetahuan
petani merupakan risiko yang perlu diperhitungkan.ditujukan. Upaya untuk
memberikan dukungan finansial dan akses terhadap teknologi serta meningkatkan
pendidikan dan Pelatihan untuk petani dapat membantu mengatasi risiko ini.
 Pasar

Meningkatkan akses pasar melalui pemasaran online dan offline penjualan


produk padi(beras) dan jangkauan pasar. Anda bisa melakukan promosi produk dan
branding, meningkatkan daya saing dan nilai tambah. Kerjasama dengan retailer dan
supermarket dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan stabilitas harga.
Pengembangan pasar Mengekspor produk olahan padi(beras) dapat meningkatkan
pendapatan dan pemberdayaan ketahanan perekonomian nasional. Persaingan dengan
produk lain dari negara lain, perubahan preferensi konsumen,dan fluktuasi harga di
pasar internasional merupakan risiko yang perlu diwaspadai. Upaya meningkatkan
kualitas dan diversifikasi produk serta mengembangkan strategi pemasaran efektif
dan dapat membantu meningkatkan daya saing produk beras di pasar global.

Kesimpulan

Meskipun komoditi padi memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan


pangan Indonesia dan meningkatkan pendapatan petani, namun terdapat risiko yang
perlu diperhatikan seperti cuaca ekstrim, hama dan penyakit, serta persaingan pasar.
Dengan adanya upaya mitigasi risiko melalui teknologi pertanian yang tepat,
diversifikasi produk, dan peningkatan akses pasar, potensi komoditi padi dapat
dimaksimalkan sambil mengurangi risiko yang mungkin terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

indonesia.go.id/kategori/editorial/6142/produksi-padi-di-2022-alami-
kenaikan?lang=1

osf.io/3dxk9/download

bps.go.id/id/publication/2022/07/12/c52d5cebe530c363d0ea4198/luas-panen-
dan-produksi-padi-di-indonesia-2021.html

sipora.polije.ac.id/27450/2/BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf

bps.go.id/id/publication/2021/07/12/b21ea2ed9524b784187be1ed/luas-panen-
dan-produksi-padi-di-indonesia-2020.html

Anda mungkin juga menyukai