Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN PRODUKSI BENIH

PROPOSAL BISNIS
Balai Pengembangan Benih Kedelai

Disusun Oleh
Aprilia Annisa Fitri
205040200111239
Dosen Pengampu:
Prof. Ir. Arifin Noor Sugiharto, M.Sc.

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2023
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peningkatan kebutuhan kedelai seiring dengan bertambahnya waktu karena
terjadinya peningkatan jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat akan
pentingnya protein nabati untuk memenuhi kebutuhan nutrisi manusia. Namun di
sisi lain produksi kedelai di Indonesia masih rendah, dimana pada tahun 2022 hanya
mencapai 300 ribu ton dari total target 710 ribu ton. Sementara itu, total kebutuhan
tahunan kedelai pada tahun 2022 mencapai 2,9 juta ton sehingga produksi tidak
dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan mayoritas dipenuhi dari impor sebanyak
2,5 juta ton. Upaya peningkatan produksi kedelai dalam negeri sudah banyak
dilakukan, baik secara intensifikasi maupun ekstensifikasi. Peningkatan produksi
secara ekstensifikasi saat ini makin sulit dilakukan karena tingginya tingkat
persaingan penggunaan lahan dan alih fungsi lahan. Usaha peningkatan produksi
secara intensifikasi dapat digunakan sebagai alternatif melalui perbaikan teknik
budidaya yang sesuai dengan kondisi agroekologi pengembangan tanaman kedelai.
Perbaikan teknik budidaya menjadi penentu utama dalam meningkatkan produksi
tanaman, karena pertumbuhan dan produksi tanaman merupakan fungsi dari
genotip, lingkungan, dan teknik budidaya yang dilakukan.
Varietas menjadi salah satu faktor input produksi yang perlu diperhatikan
dalam usaha produksi tanaman, dimana potensi genetik tiap varietas akan
menentukan tingkat produktivitas tanaman. Secara umum, varietas unggul memiliki
berbagai keunggulan daripada varietas lokal, dari segi sifat pertumbuhan maupun
sifat produksi. Oleh karena itu, penggunaan varietas unggul bermutu tinggi menjadi
metode dasar dan mudah untuk meningkatkan produksi tanaman. Pemanfaatan
varietas unggul juga harus memperhatikan lingkungan tumbuhnya, dimana tiap
varietas memiliki kemampuan adaptasi atau ketahanan cekaman yang relatif
berbeda yang menjadi keunggulan dari masing-masing varietas. Variasi
keunggulan tersebut nantinya akan digunakan untuk menyediakan pilihan varietas
sesuai yang dibutuhkan oleh petani dan permasalahan yang dialami oleh petani.
1.2 Visi dan Misi
Visi:
Menjadi perusahaan perbenihan kedelai terkemuka di Indonesia yang penuh
manfaat bagi pemilik, karyawan, petani, dan masyarakat serta terpercaya
Misi:
1. Melakukan penelitian dan pengembangan varietas kedelai unggul yang memiliki
daya saing serta sesuai permintaan pasar Indonesia
2. Memproduksi benih kedelai bermutu dengan memberdayakan petani dan
kelompok tani yang saling menguntungkan
3. Memberikan kepuasaan konsumen dengan menyediakan varietas kedelai unggul
bermutu tinggi dan dibutuhkan oleh petani
4. Membentuk karakter sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam
bidang pekerjaannya masing-masing
5. Melakukan pelayanan, pembinaan, dan penyuluhan terhadap penyalur dan petani
untuk lebih sejahtera
2. ASPEK PEMASARAN
2.1 Gambaran Umum Pasar
Calon konsumen yang menjadi target pemasaran berbagai varietas kedelai
yang diproduksi berasal dari kalangan petani yang membudidayakan kedelai
sebagai komoditas utama di lahan pertaniannya. Petani umumnya memiliki
permasalahan dalam membudidayakan kedelai, misalnya masalah kekeringan dan
serangan hama dan penyakit. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, produsen
menyediakan varietas unggul yang tahan atau toleran terhadap beberapa variasi
cekaman biotik maupun abiotik serta mampu beradaptasi dengan baik dalam
kondisi lahan yang dimiliki oleh petani. Pembelian benih oleh petani dapat
dilakukan secara langsung atau offline dengan mendatangi toko pusat dan cabang,
serta dapat dilakukan secara online melalui berbagai platform berupa website resmi
perusahaan dan marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan lain
sebagainya.
2.2 Permintaan
Tanaman kedelai adalah salah satu tanaman yang peka terhadap perubahan
kondisi iklim, sehingga kondisi lahan yang berbeda akan mempengaruhi produksi
varietas kedelai yang sama. Oleh karena itu, pemilihan varietas harus disesuaikan
dengan kondisi lahan dan permintaan petani. Varietas kedelai unggul yang telah
dilepas di Indonesia cukup banyak, namun hanya sekitar 15% yang berkembang
luas. Hal ini disebabkan oleh arus informasi yang lambat karena kebanyakan petani
kedelai berasal dari daerah yang jauh dari kota (terutama di pedesaan) dan minim
penyuluhan sehingga informasi kurang sampai secara maksimal atau bahkan tidak
sampai sama sekali. Selain itu, petani juga belum yakin akan keunggulan varietas
baru, atau benih tidak tersedia di tempat produksi. Padahal keberhasilan dari
penanaman kedelai sendiri salah satunya dipengaruhi oleh varietas tanaman.
Varietas dianjurkan memiliki kriteria tertentu seperti umur panen, produksi
tanaman per hektar dan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit.
Penggunaaan varietas sesuai dengan kreteria varietas unggul dapat meningkatkan
hasil tanaman kedelai.
2.3 Penawaran
Produk varietas yang ditawarkan adalah varietas yang bervariasi dan telah
dikembangkan sebelumnya, dimana dalam sekali produksi dapat menghasilkan
berbagai jenis varietas (berbiji besar dan kecil) yang memiliki kelebihannya
masing-masing sehingga petani dapat memilih varietas berdasarkan preferensi,
permasalahan cekaman yang dialami di lahan, dan kebutuhannya. Selain itu, CV.
Soybean Seed juga akan melakukan perakitan varietas baru dengan melakukan
pemuliaan varietas yang telah ada sebelumnya pada suatu lahan khusus untuk
menciptakan varietas yang memiliki kelebihan dari kedua tetuanya. Misalnya
pengembangan atau persilangan varietas Anjasmoro yang memiliki penampilan
benih menarik dengan Agromulyo yang tahan terhadap serangan penyakit karat
daun, sehingga diharapkan varietas yang diciptakan memiliki kedua kelebihan
tersebut disertai dengan potensi hasil yang tinggi.
2.4 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang diterapkan adalah 4P yang meliputi Product
(produk), Price (harga), Place (tempat), dan Promotion (promosi). Strategi pertama
yaitu produk, dimana dilakukan upaya pengelolaan benih mulai dari perencanaan
hingga pengembangan varietas baru untuk dipasarkan. Varietas benih kedelai yang
diproduksi oleh CV. Soybean memiliki kelebihannya masing-masing, sehingga
petani dapat memilih varietas sesuai kebutuhannya. Setiap tahun akan dilakukan
perencanaan atau pembuatan timeline produksi benih, dimana sebagian besar
varietas kedelai memiliki umur panen kurang lebih 3 bulan, sehingga diharapkan
tiap tahunnya mampu melakukan panen atau produksi sebanyak 3-4 kali. Dalam
satu area lahan yang sama dapat dilakukan penanaman varietas yang sama dalam
kurun waktu satu tahun, namun juga dapat berbeda disesuaikan dengan kondisi
cuaca atau iklim, kondisi tanah dan lahan, dan permintaan pasar. Kondisi cuaca atau
iklim disesuaikan dengan kebutuhan dari varietas itu sendiri, misalnya ada varietas
yang tahan terhadap cekaman kekeringan maka dapat ditanam di musim kemarau.
Namun apabila ada kondisi iklim yang diluar kendali berupa perubahan iklim yang
ekstrim, curah hujan atau kekeringan yang tinggi maka perlu dilakukan
perencanaan ulang. Penyesuaian kondisi tanah atau lahan dilakukan setelah
evaluasi agroekosistem yang dilakukan secara rutin tiap tahunnya. Penyesuaian
kondisi lahan dilakukan dengan memilih produksi benih akan dilakukan di lahan
basah (sawah) atau kering, yang disesuaikan dengan kecocokan varietas yang akan
diproduksi dan kondisi dari agroekosistem itu sendiri apakah mendukung terutama
dari segi pengairannya jika dilakukan di lahan basah. Selain itu, dilakukan evaluasi
agroekosistem secara keseluruhan sebelum dan setelah panen di akhir tahun
(periode timeline) untuk mengetahui keberadaan organisme pengganggu tanaman
terutama hama dan patogen penyakit. Apabila ditemukan keberadaan OPT, maka
perlu dilakukan pengelolaan OPT tersebut terlebih dahulu sebelum penanaman
untuk mencegah terjadinya serangan hama. Evaluasi kondisi lahan juga dilakukan
untuk memeriksa apakah lahan yang digunakan memerlukan masukan unsur hara
atau “istirahat” sementara.
Strategi kedua adalah price atau harga, dimana harga jual bagi produk perlu
ditentukan sebelum benih diperjualbelikan. Benih yang ditawarkan oleh CV.
Soybean Seed memiliki kemasan yang berbeda berdasarkan beratnya sehingga tiap
kemasan tentunya memiliki harga berbeda. Penentuan harga jual dilakukan setelah
survei harga di pasar dan analisis biaya produksi sehingga dapat mengetahui harga
jual yang sebaiknya ditawarkan ke calon konsumen. Penentuan harga jual juga
perlu mempertimbangkan apakah harga jual yang ditawarkan di toko offline sama
dengan yang ditawarkan di online, kebijakan potongan harga, dan potongan biaya
jasa pengiriman. Untuk pertimbangan harga jual di offline maupun online
disesuaikan dengan minat pasar, jika lebih banyak konsumen yang berminat di
offline maka harga jual offline lebih rendah daripada di online. Bersamaan dengan
hal itu, pertimbangan kebijakan potongan harga dan biaya jasa pengiriman
dilakukan ketika konsumen membeli produk secara grosir atau dalam jumlah
banyak sekaligus. Harga untuk varietas hasil perakitan perusahaan akan ditawarkan
dengan harga yang relatif lebih rendah daripada varietas yang telah ada sebelumnya
(banyak tersedia di pasaran), namun tetap disesuaikan dengan kualitas dari varietas
itu sendiri supaya produsen tidak mengalami kerugian.
Strategi ketiga yaitu place atau distribusi (tempat) yaitu penentuan dan
pengelolaan saluran perdagangan yang dapat digunakan untuk menyalurkan
produk. Strategi yang dapat diterapkan yaitu pemilihan lokasi yang strategis yaitu
toko yang memiliki akses ke jalan besar atau mudah diakses oleh calon konsumen
(untuk toko offline) serta pengembangan sistem distribusi dengan memanfaatkan
berbagai marketplace yang telah ada dan memiliki fitur yang mudah digunakan oleh
calon konsumen. Untuk toko offline dapat dilakukan pembangunan toko cabang di
daerah yang memang masyarakatnya menjadi produsen kedelai, terutama di daerah
pedalaman yang belum ada perusahaan benih varietas baru yang masuk. Strategi
terakhir yaitu promotion yang dapat dilakukan secara langsung melalui penyuluhan
pada kelompok tani dan tidak langsung melalui pemasangan iklan, pembuatan
brosur, dan melalui social media. Promosi melalui website dan brosur resmi dapat
dilakukan dengan menyajikan kelebihan masing-masing varietas dan bagaimana
cara produksi kedelai secara umum yang dikemas menarik dan tidak monoton.
Kemasan produk juga dapat digunakan sebagai sarana promosi sehingga kemasan
yang digunakan harus informatif dan menarik.
Selain keempat strategi tersebut, perusahaan juga mempertimbangkan image
perusahaan sebagai strategi pemasaran, lebih tepatnya kepuasan konsumen
terhadap produk yang menjadi target pencapaian keberhasilan bisnis. Konsumen
dapat menyampaikan kritik dan saran atau masukan melalui forum (seperti gform)
atau nomor dan email perusahaan yang akan dihimpun setahun sekali untuk
kemudian didiskusikan bersama jajaran pengurus atau staff perusahaan untuk
menindaklanjuti masukan tersebut bersamaan dengan perencanaan.
2.5 Analisis SWOT

2.6 Sasaran Konsumen


3. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
3.1 Struktur Organisasi
Tenaga kerja dalam perusahaan ini mengutamakan pekerja dari dalam negeri
untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Penempatan
jabatan dilakukan berdasarkan kualitas masing-masing sumberdaya manusia
sehingga tiap karyawan mampu menjalankan tugasnya sesuai dengan
kemampuannya. Struktur organisasi dalam perusahaan ini yaitu:

Tugas masing-masing kedudukan tersebut dijelaskan dalam tabel berikut:


Jabatan Tugas
President a. Membuat rencana jangka pendek, jangka menengah dan jangka
director panjang perusahaan
b. Bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan baik secara legalitas,
hukum, kewajiban keuangan dan seluruh kegiatan bisnis perusahaan
dari hulu dan hilir.
Marketing Marketing and Development Director memiliki tugas, wewenang dan
and tanggung jawab dalam membuat perencanaan produk yang akan
development dipasarkan, pengawasan penelitian dan pengembangan, pengujian
director multilokasi, promosi dan strategi pemasaran
Seed Seed operation director memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab
operation dalam melakukan koordinasi dengan manager terkait dan pengawasan
director serta bertanggung jawab terhadap pemenuhan sumber benih, produksi,
pengawasan mutu dan pengujian mutu, rekrutmen dan pengembangan
sumber daya manusia, pengendalian infrastruktur dan lingkungan,
prosesing dan pengemasan serta keuangan perusahaan
Research and a. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yamg ada di divisi
development R&D.
manager b. Melakukan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang
berkaitan dengan perakitan varietas sesuai hasil meeting
managemen.
c. Melakukan pengawasan, pengarahan dan evaluasi terhadap kinerja
breeder dan coordinator farm.
d. Memecahkan permasalahan-permasalahan produk baik di dalam
maupun di luar perusahaan.
e. Melakukan koleksi plasma nutfah baik dari dalam negeri maupun
luar negeri.
f. Melakukan proses pemuliaan sesuai kebijakan perusahaan.
g. Melakukan perbanyakan benih sumber.
h. Membuat deskripsi tetua jantan, betina, tanaman F1 dan OP.
i. Membuat rekomendasi standar teknologi produksi.
j. Bekerjasama dengan PDS dalam proses penentuan calon varietas
hingga diputuskan menjadi komersil.
k. Membantu PDS dalam pelaksanaan uji multilokasi dan pelepasan
varietas pada Badan Benih Nasional Deptan Jakarta.
l. Bertanggung jawab terhadap proses Perlindungan Varietas Tanaman
di Kantor PVT Deptan Jakarta.
m. Mambantu proses sertifikasi, akreditasi, serta perijinan lainnya yang
dilakukan oleh perusahaan.
n. Melakukan pembinaan terhadap bawahannya dan atau antar divisi.
o. Melakukan meeting dalam tim, antar divisi dan/atau dengan
managemen.
p. Melakukan supervisi perbanyakan benih sumber di Jember.
q. Melakukan roguing terhadap tanaman baru diproduksi.
r. Membuat perencanaan keuangan dan bertanggung jawab terhadap
laporan keuangan R&D.
s. Melakukan tugas-tugas lain yang ditetapkan, kemudiaan oleh atasan
atau perusahaan.
Product a. Membuat perencanaan sesuai dengan area, varietas dan musim.
Development b. Mengumpulkan informasi mengenai karakter dan performa varietas-
Support varietas PDS.
Manager c. Mengumpulkan semua informasi mengenai segala hal yang
(PDS) menyangkut kompetitor.
d. Melakukan koleksi plasma nutfah untuk research and development
(varietas lokal, varietas kompetitor, dsb).
e. Mengambil gambar tanaman PDS untuk keperluan label dan materi
promosi.
f. Membuat deskripsi tanaman (setelah mendapatkan nomor-nomor
baru dari R&D, yang dibutuhkan untuk merilisnya).
g. Mengumpulkan informasi mengenai sistem budidaya (pemupukan,
pestisida, dll).
h. Membuat laporan dan copynya untuk R&D Manager dan Marketing
Manager.
i. Melakukan meeting koordinasi baik dalam divisi maupun dengan
divisi lain.
j. Melakukan kontrol inventori benih PDS, mendistribusikannya dan
seterusnya.
k. Melakukan pengawasan uji multilokasi varietas PDS yang sudah
dinyatakan status komersil untuk kepentingan pelepasan varietas
Marketing a. Bertanggung jawab secara langsung kepada Marketing and
manager Development Director.
b. Melakukan control terhadap Marketing Support, Marketing
Executive dan Area Marketing Manager atas job description yang
telah ditentukan olehperusahaan.
c. Bertanggung jawab terhadap kegiatan sehari-hari dan melaporkan
setiap kegiatan serta rencana kegiatan secara periodic sesuai
ketentuan yang berlaku.
d. Melakukan negosiasi dengan pihak terkait untuk program-program
yang strategis dalam upaya meningkatkan demand.
e. Bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan terhadap pihak-
pihak yang terkait baik internal maupun eksternal.
f. Melakukan control terhadap Marketing Executive dalam membuat
rencana penjualan dalam memantau serta mengontrol collection
sales yang dilakukan oleh Marketing Executive.
g. Mengumpulkan serta melaporkan data-data sesuai kebutuhan dan
ketentuan yang berlaku.
h. Senantiasa menjaga hubungan kerja dan melakukan koordinasi
secara baik dengan anggota tim dalam divisinya maupun dengan
bagian lain yang terkait di dalam perusahaan demi tercapainya
tujuan perusahaan.
i. Memberikan semua informasi yang berkaitan dengan tugasnya
sebagai Marketing Manager kepada Marketing Development
Manager.
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasannya untuk
mendukung terhadap fungsi dan tugas Divisi Marketing secara
umum.
k. Mengcover area-area yang tidak terjangkau secara efektif oleh
Marketing Executive dan Area Marketing Manager.
l. Menjajaki dan menindaklanjuti proyek-proyek di wilayah kerjanya.
m. Melakukan survey pasar dan bertindak sebagai Market Inteligence
dalam upaya mendapatkan data akurat untuk mendukung strategi
perusahaan secara keseluruhan.
n. Menjaga semua informasi atau data perusahaan sehingga tidak
sampai diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan.
o. Bersedia setiap saat untuk ditempatkan dimana saja
Production a. Bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur.
manager b. Membuat dan melaporkan potensi wilayah produksi serta membuat
sistem produksi per kode produksi.
c. Melakukan pencapaian target produksi secara kuantitas, kualitas,
efektif dan efisien.
d. Melakukan kontrol dan evaluasi terhadap Production Coordinator
dan Production Supervisor.
e. Melakukan pengamanan terhadap kebocoran, kecurangan baik buah
sayur maupun benih.
f. Membuat pelaporan perkembangan produksi, laporan bulanan dan
lain-lain.
g. Melakukan pertemuan petani, pertemuan petani kunci dan meeting
organisasi.
h. Melakukan tugas sertifikasi baik secara administratif dan di
lapangan.
i. Melakukan koleksi plasma nutfah untuk Research and Development.
j. Melakukan tugas-tugas lain yang ditetapkan kemudian oleh
atasan/perusahaan.
k. Menjaga semua informasi atau data perusahaan sehingga tidak
sampai diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan
Stock seed a. Melakukan pengujian kemurnian genetik terhadap benih sumber.
manager b. Melakukan perbanyakan benih sumber.
c. Membuat dan melaporkan potensi produksi stock seed di
wilayahnya.
d. Melakukan pencapaian target produksi stock seed secara kuantitas,
kualitas, efektif dan efisien.
e. Melakukun seleksi positif dan negatif sesuai keinginan perusahaan.
f. Membuat pelaporan perkembangan produksi stock seed per crop,
laporan bulanan dan lain-lain.
g. Membuat deskripsi tanaman per kode produksi.
h. Melakukan supervise lahan, supervise tanaman produksi benih.
i. Melakukan rouging baik tetua jantan dan betina termasuk rouging
tanaman open pollinated.
j. Melakukan koleksi plasma nutfah untuk Research and Development.
k. Melakukan tugas-tugas lain yang ditetapkan, kemudian oleh atasan
atau perusahaan.
l. Menjaga semua informasi atau data perusahaan sehingga tidak
sampai diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan
Plant a. Membuat perencanaan kebutuhan material packing (label, kemasan,
manager lakban, kardus, inner box dll).
b. Menerima order benih masuk, order pembelian atau penjualan dan
mengatur pengambilan benih masuk.
c. Melakukan kontrol terhadap proses benih masuk, pengeringan,
prosesing, pengantongan dan pelabelan, penyimpanan, pengemasan,
pengiriman atau ekspedisi.
d. Membuat bukti surat jalan, faktur pembelian, faktur penjualan, bukti
return, dll.
e. Membuat laporan inventori benih, stok benih bulky, barang jadi,
material, monitoring order.
f. Melakukan tugas-tugas lain yang ditetapkan, kemudian oleh atasan
atau perusahaan. Menjaga semua informasi atau data perusahaan
sehingga tidak sampai diketahui oleh pihak yang tidak
berkepentingan
Quality a. Melakukan pengujaian kemurnian genetik terhadap benih sumber.
assurance b. Melakukan perbanyakan benih sumber.
manager c. Membuat dan melaporkan potensi produksi stock seed di
wilayahnya.
d. Melakukan pencapaian target produksi stock seed secara kuantitas,
kualitas, efektif, dan efisien.
e. Melakukan seleksi poditif dan negatif sesuai keinginan perusahaan.
f. Membuat pelaporan perkembangan produksi stock seed per crop,
laporan bulanan dan lain-lain.
g. Membuat diskripsi tanaman per kode produksi.
h. Melakukan supervise lahan, supervise tanaman produksi benih.
i. Melakukan rouging baik tetua jantan dan betina termasuk rouging
tanaman OP.
j. Melakukan pengamatan uji hibriditas, uji multilokasi.
k. Melakukan tugas sertifikasi baik secara administratif dan di
lapangan.
l. Melakukan kontrol terhadap pengambilan sampel per lot benih.
m. Melakukan uji kemurniaan fisik, uji daya berkecambah dan uji kadar
air sesuai standart ISTA.
n. Melakukan pencatatan terhadap sampel dan melaporkan hasil uji
kemurnian fisik, uji daya berkecambah dan uji kadar air.
o. Menganalisis terhadap pengujian benih.
p. Melakukan koleksi plasma nutfah untuk Research and Development.
q. Melakukan tugas-tugas lain yang ditetapkan, kemudiaan oleh atasan
atau perusahaan
Human a. Melakukan perencanaan program dan tenaga kerja, dimana
Resources perencanaan program dilakukan untuk mempersiapkan kebutuhan
Development tenaga kerja di setiap divisi
(HRD) b. Melakukan rekrutmen dan seleksi untuk mencari dan menemukan
karyawan yang berpotensi melalui serangkaian proses seleksi mulai
dari administrasi, tes psikologi, dan wawancara serta
mengembangkan potensi karyawan yang telah terekrut
c. Memberikan training dan development bagi karyawan untuk
meningkatkan kemampuan karyawan sehingga mampu memberikan
hasil terbaik bagi perusahaan
d. Menyediakan kompensasi dan keuntungan bagi karyawan dengan
merancang program kompensasi melalui pertimbangan upah,
program asuransi, dan keuntungan serta mengikuti undang-undang
yang berlaku
e. Menghimpun administrasi data yang meliputi data karyawan,
payroll, pembayaran karyawan lainnya, dan sistem kontrak kerja
f. Melakukan evaluasi karyawan secara rutin setiap enam bulan sekali
untuk menilai kinerja karyawan dan menjadi dasar untuk melakukan
perbaikan. Selain melakukan evaluasi kinerja karyawan, program
pelatihan dan pengembangan juga perlu dievaluasi untuk
meningkatkan kualitas program
Finance a. Mengkoordinasikan serta mengontrol aktivitas perpajakan
Director perusahaan, mulai dari perencanaan, pelaporan, serta pembayaran
b. Mengelola arus kas perusahaan, termasuk merencanakan,
mengkoordinasi, dan mengontrol untuk memastikan stabilitas arus
kas untuk dana operasional perusahaan secara efektif dan efisien
c. Menjalankan fungsi akuntansi dan informasi keuangan perusahaan
untuk menghasilkan laporan akuntansi yang akurat serta memastikan
pelaksanaan transaksi keuangan berjalan dengan tertib
d. Menjadi pusat informasi dan interaksi keuangan dengan karyawan,
sehingga harus mampu menjalin kerja sama dengan manager divisi
lain untuk mengoperasikan roda bisnis perusahaan dengan strategi
yang efektif dan efisien
e. Bertanggung jawab menghubungkan perusahaan dengan pasar
keuangan
f. Menganalisis dan menentukan skema penjualan yang optimal
bersama dengan divisi marketing serta hingga memutuskan cara
paling efektif dan efisien untuk mendanai program kerja perusahaan
g. Bertanggung jawab untuk mengelola manajemen risiko keuangan
secara menyeluruh dengan mengidentifikasi resiko yang ada
kemudian dikelola secara efisien
3.2 Penggajian dan Tunjangan
Seluruh karyawan dari jabatan tertinggi sampai terendah akan memperoleh
gaji yang sesuai dengan kemampuan masing-masing dan resiko dari jabatan
tersebut. Penggajian dilakukan setiap awal bulan berikutnya dari gaji bulan
sebelumnya, misalnya gaji bulan April akan diberikan pada awal bulan Mei..
Menjelang hari raya Idul Fitri, setiap karyawan juga akan memperoleh THR sebesar
10% dari total gaji pokok yang diperoleh. Selain itu, karyawan juga memperoleh
fasilitas berupa asuransi kesehatan (BPJS) dimana karyawan yang telah berkeluarga
dapat memasukkan anggota keluarga inti pada asuransi kesehatan tersebut selama
karyawan masih bekerja di perusahaan. Rincian gaji tiap karyawan dan posisinya
dalam perusahaan disajikan pada tabel berikut:
Jabatan Jumlah Gaji / bulan Gaji total
(Rp) (Rp/tahun)
Karyawan President director 1 10.000.000 120.000.000
tetap Marketing and 1 8.000.000 96.000.000
development director
Marketing manager 1 5.500.000 66.000.000
Research and 1 5.500.000 66.000.000
development manager
Product Development 1 5.500.000 66.000.000
Support Manager (PDS)
Seed operation director 1 8.000.000 96.000.000
Stock seed manager 1 5.500.000 66.000.000
Quality assurance 1 5.500.000 66.000.000
manager
Production manager 1 5.500.000 66.000.000
Plant manager 1 5.500.000 66.000.000
Chief HR Officer 1 8.000.000 96.000.000
Finance director 1 8.000.000 96.000.000
Karyawan Anggota divisi MM 3 4.000.000 144.000.000
kontrak Anggota divisi RDM 3 4.000.000 144.000.000
Anggota divisi PDSM 3 4.000.000 144.000.000
Anggota divisi SSM 3 4.000.000 144.000.000
Anggota divisi QAM 3 4.000.000 144.000.000
Anggota divisi PRDM 3 4.000.000 144.000.000
Anggota divisi PM 3 4.000.000 144.000.000
Anggota divisi HRD 3 4.000.000 144.000.000
Anggota divisi FD 2 4.000.000 96.000.000
Pegawai administrasi 1 2.500.000 30.000.000
Mekanik 1 3.000.000 36.000.000
Satpam 3 2.000.000 72.000.000
Total gaji karyawan perusahaan dalam setahun 864.000.000
4. ASPEK PRODUKSI
4.1 Produk
Produksi benih kedelai dilakukan sesuai dengan standar mutu untuk
memperoleh benih yang berkualitas mutu tinggi sehingga diharapkan mampu
mengatasi permasalahan dan memenuhi kebutuhan petani. Produk benih yang telah
melalui proses penanganan pasca panen akan dilakukan proses sertifikasi dan uji
mutu benih pada beberapa sampel sebelum dikemas. Pengemasan menggunakan
bahan yang berkualitas dan tentunya sudah sesuai dengan standar mutu. Terdapat
beberapa variasi kemasan berdasarkan berat totalnya, yaitu ½ kg, 1 kg, 2 kg, 3 kg,
dan 5 kg per kemasan. Terdapat berbagai macam varietas kedelai yang diproduksi, di
antaranya yaitu:
1. Wilis, yang memiliki potensi hasil lebih dari 1,5 ton/ha dan pada daerah
produktif mampu mencapai lebih dari 2 ton/ha
2. Grobogan, memiliki hasil biji antara 2,3 – 3,4 ton/ha dengan rata-rata 2,7 ton/ha
dan berumur genjah kurang lebih 76 hari
3. Dega 1, yang dihasilkan melalui persilangan untuk memperbaiki varietas
Grobogan dan memiliki hasil rata rata 2,78 ton/ha dengan umur genjah rata-rata
71 hari
4. Anjasmoro, yang memiliki warna biji kuning agak mengkilat dan hilum
berwarna cerah yang menjadi salah satu preferensi petani selain potensi hasil
yang tinggi yaitu 2,03-2,25 ton /ha. Anjasmoro memiliki umur masak 83-93 hari
serta tahan terhadap kerebahan dan pecah polong
5. Agromulyo, berbiji besar dan berwana kuning terang, memiliki potensi hasil 1,5
– 2,0 ton /ha, dan berumur panen kurang lebih 82 hari. Selain itu varietas ini juga
tahan terhadap kerebahan dan terhadap karat daun
6. Gema, memiliki potensi hasil 2,47 ton/ha dan berumur panen kurang lebih 73
hari serta mampu beradaptasi dengan baik pada lahan sawah dan lahan kering
7. Gepak kuning, memiliki potensi hasil 2,20 ton/ha, berumur panen kurang lebih
73 hari, mampu beradaptasi dengan baik pada lahan sawah dan lahan kering,
serta agak tahan terhadap Aphis sp.
8. Varietas kedelai unggul lainnya
4.2 Proses Produksi
4.2.1 Pemilihan Varietas
Benih menjadi input yang mengawali suatu proses produksi benih, sehingga
pemilihan benih atau varietas harus mengacu pada varietas unggul yang sudah
banyak ditemui. Varietas unggul berperan penting dalam meningkatkan produksi
kedelai secara keseluruhan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan
varietas adalah karakter potensi hasil, umur panen, ukuran biji, warna kulit biji,
ketahanan terhadap cekaman biotik/abiotik, dan wilayah adaptasi. Varietas
disediakan beragam untuk menyediakan pilihan bagi pengguna selaku konsumen,
misalnya umur yang genjah, ukuran biji, tingkat produksi dan sifat-sifat penting
yang mempengaruhi pengambilan keputusan petani untuk menggunakan varietas
unggul tersebut. Pemilihan benih yang memiliki kemampuan tumbuh rendah
menyebabkan populasi per satuan luas menurun, sehingga perlu dilakukan
pemilihan varietas kedelai unggul yang sesuai dengan kebutuhan, mampu
beradaptasi dengan kondisi lapang, dan memenuhi standar mutu benih yang baik.
4.2.2 Persiapan lahan
1. Pengolahan tanah
Kedelai sangat bergantung pada sifat fisik tanah seperti tekstur tanah, dimana
kedelai menghendaki kondisi tanah yang tidak terlalu basah namun air tetap
tersedia. Kedelai mampu tumbuh optimal pada berbagai jenis tanah dengan kondisi
drainase dan aerasi cukup baik. Pengolahan intensif diperlukan untuk penanaman
kedelai di lahan yang tanahnya bertekstur berat, sedangkan pada tanah bertekstur
ringan sampai sedang cukup dilakukan pengolahan lahan secara minimum.
Pengolahan lahan di tanah bertekstur berat dilakukan dengan pembajakan tanah
atau pencangkulan diikuti dengan penggaruan atau meratakan tanah sebanyak 2 kali
secara bertahap. Setelah itu, dilakukan pembuatan saluran drainase sedalam 20-25
cm dengan lebar 20 cm untuk meminimalisir terjadinya penggenangan air karena
kedelai tidak tahan terhadap genangan.
2. Pembenahan (ameliorasi) tanah
Produksi benih kedelai di lahan kering memiliki permasalahan berupa
keterbatasan air, rendahnya kandungan bahan organik dan kesuburan tanah.
Padahal air dan unsur hara menjadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
produksi tanaman kedelai. Pemanfaatan lahan kering untuk produksi kedelai
memerlukan pembenahan tanah untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan
pemberian bahan organik. Bahan organik berperan besar untuk memperbaiki
kondisi tanah, misalnya dalam peningkatan kemampuan tanah untuk diolah pada
lengas yang rendah. Selain itu, penambahan bahan organik dapat meningkatkan
kapasitas penyimpanan air pada tanah dan meningkatkan aktivitas mikroorganisme
tanah yang kemudian akan memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Bahan organik
yang dapat ditambahkan pada lahan dapat berupa pupuk kandang, pupuk hijau, dan
kompos yang diberikan bersamaan dengan perataan tanah dengan dosis 5-10 ton/ha.
4.2.3 Penanaman
Benih kedelai ditanam dengan cara ditugal. Kedalaman lubang tanam berkisar
3-4 cm dengan jarak tanam yang digunakan 40 cm x 15 cm. Populasi tanaman per
hektar kurang lebih 350.000 – 500.000 tanaman.
4.2.4 Pemeliharaan
1. Pemupukan
Pemupukan dilakukan untuk menambah hara di dalam tanah sehingga mampu
mendukung pertumbuhan dan produksi kedelai secara optimal. Pemberian pupuk
dapat berupa pupuk organik, pupuk hayati, dan pupuk kimia. Pupuk organik dapat
diberikan sebelum penanaman atau bersamaan dengan penambahan bahan
pembenah tanah. Pemberian pupuk hayati mikoroza, urea, KCL dan SP-36
diberikan pada saat tanaman berumur satu minggu. Mikoriza sendiri merupakan
bentuk simbiosis mutualisme antara jamur dengan perakaran tanaman, dimana
tanaman menyediakan fotosintat bagi jamur dan jamur mensuplai mineral
anorganik yang berasal dari tanah untuk tanaman inang. Pemberian pupuk mikoriza
dapat meningkatkan keberhasilan tanaman yang dibudidayakan di lahan kering,
dimana tanaman bermikoriza lebih efisien dalam menyerap hara dan air karena
benang-benang hifa jamur memiliki akses dan jangkauan lebih luas dalam
mengeksploitasi hara dan air pada suatu area. Selain itu, mikoriza juga memiliki
kemampuan untuk menyerap unsur hara dalam bentuk tidak tersedia dan
mengkonversinya ke bentuk tersedia bagi tanaman. Keberadaan mikoriza akan
meningkatkan efisiensi pemupukan. Pengaplikasian pupuk mikoriza dapat
dilakukan dengan cara memasukkan pupuk langsung ke area perakaran tanaman.
Pemberian pupuk kimia seperti urea, SP-36 dan KCl dapat dilakukan dengan sistem
tugal atau diberikan secara larikan diantara barisan tanaman dengan dosis urea 100
kg/ha, SP-36 100 kg/ha dan KCl 100 kg/ha.
2. Pengairan
Pengairan pada kedelai dibutuhkan mulai perkecambahan, dengan terjadinya
penyerapan air oleh biji. Perkecambahan kedelai agar berjalan dengan baik harus
mencapai kadar air sekitar 50%. Kadar air 50% tersebut dapat dicapai pada waktu
kurang lebih 5 hari dengan tegangan air tanah yang tidak lebih rendah dari 6,6 bars.
Penanaman kedelai di lahan kering dilakukan ketika musim hujan, sehingga
memungkinkan tanaman kedelai memanfaatkan irigasi tadah hujan. Namun jika air
kurang mencukupi dapat dilakukan penyiraman menggunakan selang air atau
gembor, atau dapat mendesain lahan sedemikian rupa supaya tiap tanaman dapat
memperoleh aliran air. Penyiraman dapat dilakukan setiap pagi dan sore hari untuk
meminimalisir cekaman kekeringan pada kedelai.
3. Penyiangan gulma
Pertumbuhan gulma di lahan kering sangat pesat sehingga menjadi salah satu
faktor yang menghambat peningkatan produksi tanaman. Gulma dapat
menimbulkan persaingan air, hara, cahaya matahari, dan ruang tumbuh dengan
tanaman yang dibudidayakan yang berdampak negatif bagi tanaman karena
pertumbuhan tanaman akan terhambat. Pengendalian gulma pada produksi kedelai
dapat dilakukan dengan melakukan penyiangan tanaman pada umur 21 dan 41 hari
setelah tanam, yang dilanjutkan penyiangan setiap 2 minggu sekali.
4. Pengendalian hama dan penyakit
Hama utama tanaman kedelai antara lain Aphis spp. (Aphis glycine), ulat
polong (Ethiela zinchenella), ulat grayak (Prodenia litura), lalat kacang
(Ophiomyia phaseoli), kepik hijau (Nezara viridula), kumbang daun (Phaedonia
inclusa Stall.) Sedangkan penyakit utama pada tanaman kedelai adalah: karat daun
(Phakopsora pachyrhyzi), dan busuk batang (cendawan Phytium sp). pengendalian
hama dilakukan untuk meminimalisir tingkat kerusakan hama secara ekonomis
yang tidak merugikan produsen. Aplikasi pestisida dan insektisida disesuaikan
dengan keperluan yaitu menurut intensitas serangan atau populasi hama
berdasarkan hasil pengamatan. Aplikasi ini dilakukan sebagai alternatif terakhir
atau ketika tingkat kerusakan telah mencapai ambang ekonomi. Beberapa
pengendalian hama dan penyakit yang dapat dilakukan yaitu pelestarian musuh
alami untuk mengatur dan mengendalikan populasi hama, penanaman secara
serempak, dan penggunaan perangkap serangga. Selain itu, pemilihan varietas juga
dilakukan untuk memilih varietas yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit
dan melakukan pemantauan dan evaluasi agroekosistem secara keseluruhan.
4.2.5 Panen dan pasca panen
1. Panen
Pemanenan dilakukan pada umur yang berbeda tergantung varietas yang
ditanam. Panen dapat dilakukan ketika sebagian daun kedelai mulai mengering dan
berguguran. Polong yang telah terisi penuh memiliki ciri-ciri kulit polong cukup
keras dan berwarna coklat kehitaman. Umumnya, panen untuk benih dilakukan
pada saat kedelai berumur 100-110 hari. Pemanenan dilakukan dengan cara
menyabit batang menggunakan sabit tajam tepat di pangkal batang. Cara
pemanenan yang tidak dianjurkan yaitu dengan mencabut batang bersama akar
karena dapat mempengaruhi kesuburan tanah dan dapat mengotori biji. Pemanenan
dilakukan pada saat pagi hari, ketika air embun telah hilang dan cuaca baik.
2. Pasca panen
Kedelai yang telah dipanen akan diberikan penanganan pasca panen untuk
mempertahankan kualitas kedelai yang dihasilkan. Penanganan pertama adalah
pengumpulan dan pengeringan, dimana kedelai hasil panen dikumpulkan dalam
bentuk brangkasan pada tempat penjemuran untuk dikeringkan di bawah sinar
matahari langsung. Setelah itu dilakukan perontokan brangkasan kedelai secara
hati-hati menggunakan tangan atau mesin. Biji polong yang telah kering
dibersihkan dari kotoran berupa tanah, batang dan potongan daun dilanjutkan ke
proses sortasi. Sortasi benih dilakukan dengan membuang biji tidak bernas, polong
rusak, polong busuk, serta polong yang tidak memenuhi kriteria mutu benih yang
baik. Terakhir dilakukan penyimpanan benih dengan kadar air sekitar 8-9% dalam
wadah atau tempat kedap udara, yang kemudian disimpan pada gudang
penyimpanan dengan suhu 18℃ dan kelembaban 60%. Gudang penyimpanan
terbuat dari lantai semen, ventilasi cukup, dan sirkulasi udara lancar serta bebas dari
hama gudang seperti tikus. Selain itu, kemasan ditata teratur dan setiap varietas
dipisahkan dengan varietas lainnya serta tidak bersentuhan langsung dengan lantai
dan dinding gudang
4.3 Tanah dan Bangunan
Tanah yang digunakan untuk pembangunan CV. Soybean Seed berasal dari
pembelian dan penyewaan tanah di area Tumpang dan dibangun pabrik prosessing
benih dengan menggunakan dana yang berasal dari investor CV. CV. Soybean Seed
terdiri atas 2 bagian yaitu bagian produksi benih dan prosessing benih. Bagian
produksi benih berupa lahan petani mitra dan bagian prossesing berupa pabrik.
Bangunan pabrik terdiri atas bagian produksi yang terdiri atas penerimaan calon
benih, pengeringan, pembersihan dan sortasi, penyimpanan, dan pengemasan;
bagian production service terdiri atas laboratorium dan lantai pengeringan; bagian
general service terdiri atas kantor, koperasi, pos satpam, parker, lapangan olahraga,
dan gudang; bagian personal service terdiri atas toilet dan musholla.
4.4 Pemasangan Sarana Penunjang
Sarana penunjang adalah sarana pembantu produksi yang tidak terlibat secara
langsung terhadap bahan baku, tetapi penunjang proses agar produksi dapat berjalan
lancar. Sarana penunjang yang terdapat pada CV. Soybean Seed adalah Unit
Pembangkit Tenaga (Power Plant) dan Unit Pengolahan Air (Water Treatment).
Unit pembangkit tenaga berupa listrik berasal dari PLN dan Unit pengolahan air
berasal dari PDAM.
4.5 Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan bisnis antara lain:
Nama Mesin Keterangan Jumlah Harga (Rp)
Box Dryer Fungsi: pengering benih secara otomatis 1 44.000.000
Kapasitas: 5 ton
Burner & Fungsi: mesin untuk mengeringkan benih di 1 26.000.000
Blower box dryer
Merek: weishaupt
Seed Cleaner Fungsi: Pembersihan dan sortasi benih dari 2 9.000.000
sampah, campuran sisa panen, dan benih
kosong
Merek: Robber D 4950
Penjahit Fungsi: membuat kemasan 1 3.450.000
Karung Merek : Newlong Portable Sewing Machine
Moisture Fungsi: mengukur kadar air benih 1 2.500.000
Tester (pengujian kadar benih)
Timbangan Fungsi: mengukur berat benih 3 4.700.000
Merek: Averi
Impulse Fungsi: menutup kemasan yang sudah 2 198.000
Sealer berisi benih lulus
Germinator Fungsi: memisahkan benih dari kotoran dan 3 8.000.000
benih hampa
Tipe : GTM-04
Oven Fungsi : Memanaskan/mengeringkan bahan 1 15.000.000
pengujian pada laboratorium
Truk Fungsi: alat angkut benih lulus 2 275.500.000
Merek: hino dutro 130 hdps kap 30 ton
Forklift Fungsi: alat angkut benih 2 12.300.000

Merek: mitsubishi
Mesin Fungsi: memisahkan benih dengan polong 3 18.000.000
perontok
benih
Lemari Fungsi: mendinginkan benih 5 10.000.000
pendingin
Cangkul Fungsi: mengolah tanah 10 60.000
Gembor Fungsi: untuk menyiram tanah 3 30.000
Ember Fungsi: untuk menyiram tanah dan meracik
3 20.000
pupuk
Sprayer Fungsi: untuk menyemprot pupuk /
1 30.000
pestisida
Total 428.788.000

Anda mungkin juga menyukai