8. 1. PENDAHULUAN
8. 2. PENYAJIAN MATERI
Istilah pemuliaan tanaman sayur sama artinya dengan vegetables improvement. Pemuliaan
tanaman mencakup dua arti, yaitu pemuliaan tanaman sebagai ilmu dan pemuliaan tanaman
sebagai seni. Pemuliaan tanaman sebagal ilmu berarti kegiatan memanipulasi genetik untuk
mengubah sifat atau konstitusi genetik suatu individu. Kegiatan ml mencakup hibridisasi
(persilangan). Pemuliaan tanaman sebagai seni berarti kemampuan untuk membeda-
bedakan dan memilih sifat dan suatu kelompok individu sesuai dengan selera si pemulia
atau si pemakai (konsumen). Kegiatan ini mencakup seleksi. Jadi dengan demikian, istilah
pemiiliaan tanaman mencakup hibridisasi (persilangan) dan seleksi.
Tanaman sayur yang telah dimuliakan cenderung memiliki sifat proporsi bagian yang dapat
dimakan Iebih tinggi daripada bagman yang tidak dapat dimakan (indeks panennya tinggi),
berumur genjah dan sedikit memiliki biji. Sifat-sifat tanaman sayur yang demikian ini
membuat petani Iebih memudahkan dan menguntungkan bagi petani untuk
membudidayakan tanaman sayur secara komersial. Akan tetapi, sifat-sifat tanaman sayur
yang telah dimuliakan tersebut belum tentu dapat mempertahankan tanaman itu sendiri
terhadap cekaman Iingkungan, jarang mereka dapat survive dengan pertahanan dirinya
sendiri.
Dalam budidaya tanaman sayur, kegiatan pemuliaan tanaman tekanannya tidak hanya
peningkatan hasil tanaman saja, meskipun peningkatan hasil tanaman masih merupakan
tujuan utama dalam kegiatan pemuliaan tanaman sayur. Peningkatan hasil tanaman sayur
sebenarnya dapat pula ditempuh melalui aspek budidaya tanaman sayur. Penekanan
kegiatan pemuliaan tanaman sayur juga pada mutu atau kualitas hasil.
Saat ini, untuk tanaman sayur, salah satu penentu harga atau pasaran sayuran adalah sifat
kualitas hasil sayuran yang lebih baik. Kualitas hasil sayur dituntut harus tinggi, terutama
untuk ekspor meskipun saat ini pasar domestik pun juga menuntut kualitas hasil sayuran
yang tinggi. Hasil sayuran yang telah dimuliakan harganya jauh lebih tinggi daripada hasil
sayuran yang belum dimuliakan, contohnya adalah pare yang dimuliakan oleh AVRDC
(Taiwan) warna buah hijau cerah, renyah don rosa buahnya tidak pahit. Lain halnya dengan
pare bokal yang rasanya pahit. Sifat buah ini akan menentukan harga di pasar. Kompetisi
harga sayuran ditentukan oleh kualitas sayuran tersebut. Untuk perbaikan sifat atau kualitas
hasil sayuran hanya dapat ditempuh dengan jalan memuliakan tanaman sayurnya.
Aspek-aspek perbaikan sifat dan peningkatan hasil dapat direalisasikan melalui pemuliaan
tanaman yang ditangani langsung oleh pemulia tanaman. Kegiatan pemuliaan tanaman
sayur ini mencakup koleksi, evaluasi dan melestarikan koleksi plasmanutfah, melakukan
penelitian dan mengumpulkan informasi mengenai sifa-sifat tanaman dan akhirnya
Dasar pertimbangan lain dalam pemuliaan tanaman yang juga penting adalah adanya
variabilitas (perbedaan antar individu-individu) sifat-sifat tanaman yang merupakan modal
bagi si pemulia tanaman, terutama jika ia bekerja dengan seleksi. Variabilitas atau
keragaman ini dapat diciptakan dengan melalui persilangan ataupun dengan jalan mutasi.
Spesies atau varietas tanaman yang memiliki sifat yang menguntungkan yang tetah
teridentifikasi dilestarikan dan perlu diperbanyak.
Tujuan dan memuliakan tanaman sayur adalah untuk menciptakan varietas baru yang sesuai
dengan konsep ditentukan oleh pemulia tanaman itu sendiri yang didasarkan pada keinginan
petani dan standar pasar. Varietas tanaman sayur baru supaya dapat diterima oleh petani,
varietas tersebut harus dapat memuaskan kesukaan mereka, petani penghasil maupun
konsumen yang membeli dari petani penghasil.
Selera petani dan konsumen pengguna sayuran menghendaki perbaikan tanaman sayuran
ditujukan pada :
Adaptabilitas tanaman sayur ini juga mencakup budidaya sayur organik dengan masukan
(input) dan luar rendah (low-input farms), tanaman respon terhadap pemupukan rendah
dan beradaptasi luas terhadap kondisi lingkungan serta tahan terhadap gulma, hama dan
penyakit utama.
Perbaikan kualitas tanaman sayur ini mencakup sifat kemasakan yang seragam,
tingginya kandungan protein dan vitamin, rasa yang Iebih enak, perbaikan sifat untuk
penanganan dan pengolahan pascapanen, aroma, warna, bentuk, kandungan senyawa
kimia Iainnya seperti kadar minyak tinggi, contoh bunga matahari untuk minyak dan
minyak jagung.
Sifat sifat genetis tanaman sayur didasarkan atas cara tanaman memperbanyak diri
reproduksi). Tanaman sayur memperbanyak diri ada yang dengan cara generatif (dengan
biji) dan ada pula dengan cara vegetatif, dengan menggunakan bagian organ tanaman.
Tanaman sayur yang memperbanyak diri secara generatif, berdasarkan cara
penyerbukannya dikenal adanya tanaman sayur yang menyerbuk sendiri (self-pollinated
seperti tanaman sayur jenis Leguminosae, selada, tomat, okra, terung dan cabai; tanaman
sayur menyerbuk silang (cross-pollinated crops), seperti kubis, cauliflower, mentimun, waluh,
semangka, bawang bombay, bawang merah, bawang putih, jagung manis, brokoli, kentang,
wortel dan lobak; serta tanaman sayur menyerbuk parsial, seperti koro-koroan, cabai rawit,
seledri dan sebagian familia Cucurbitaceae.
a. Adanya peristiwa dikogami, yaitu struktur bunga menyimpang dari biasanya karena
masaknya putik dan tepungsari tidak bersamaan. Oleh karena itu penyerbukan
dibantu oleh serangga, angin dan manusia.
1) Putik masak lebih dahulu daripada tepungsari (protogini), contoh: kubis dan bit
merah.
2) Tepungsari masak lebih dahulu daripada putik (protandri).
c. Self incompabilitas.
Bunga memiliki putik dan tepungsari tetapi antara tepungsari dan putik tidak terjadi
kecocokan karena faktor genetik atau struktur bunga yang mencegah terbentuknya
buluhsari setelah terjadi penyerbukan dan/atau tepungsari tidak dapat berkecambah
sehingga buluhsari tidak terbentuk, contohnya cabai rawit.
Penyerbukan dapat terjadi secara alamiah dengan bantuan angin, air, hewan terutama
serangga dengan rangsangan warna. bunga, nektar dan bau; serta secara buatan oleh
manusia atau dengan serangga terutama lebah. Penyerbukan yang dilakukan oleh
a. Pedigree.
Metode ini sangat umum dan paling banyak diterapkan untuk tanaman sayur
menyerbuk sendiri. Metode pedigree memungkinkan untuk melakukan seleksi
terhadap semua sifat, tetapi akan sangat efisien untuk seleksi sifat-sifat yang dapat
dimunculkan selama seleksi pada awal generasi segregasi, seperti sifat tinggi
tanaman, kemasakan dan morfologi tanaman sayur.
Tipe tipe superior diseleksi (dipilih) pada generasi segregasi dan ada catatan dan
setiap tanaman terpilih. Seleksi dimulai pada generasi F2 untuk tanaman dengan
sifat-sifat menguntungkan sesuai dengan tujuan si pemulia tanaman (Gambar 16).
Pada generasi F3 dan F4 banyak lokus yang akan mencapai homosigot dan sifat-sifat
family nampak. Seleksi tanaman terbaik dalam famili terbaik dapat dilakukan pada
generasi F3 dan F4 in Pada generasi F5 dan F6, sebagian besar famili dapat diduga
homosigot pada banyak lokus. OIeh karena itu, seleksi di dalam famili sudah tidak
efektif lagi dan seleksi dilakukan terhadap individu-individu tanaman antar famili.
Dengan metode pedigree akan dipunyai catatan mengenai hubungan famili yang
tepat dan semua tanaman-tanaman terpilih dan masing-masing keturunan. Informasi
ini sangat berguna untuk menghindani seleksi individu-individu yang berkerabat
dekat.
b. Bulk population
Dalam metode bulk population, generasi F2 ditanam secara campuran dalam suatu
plot yang besar untuk menampung sejumlah besar tanaman. Pada waktu tanaman
dipanen, benih hasil panenan dicampur dan dipergunakan sebagai bahan tanam
pada musim tanam berikutnya. Metode ini banyak diterapkan pada tanaman sayur
yang menghasilkan biji sperti kacang kacangan dan tanaman sayur dengan biji
kecil. Seleksi diterapkan di generasi lanjut, biasanya di F5 atau F6 (Gambar 17).
Selama bahan seleksi ditanam dalam populasi bulk, seleksi alam, misalnya epidemic
hama atau penyakit, cekaman lingkungan seperti panas, dingin atau kekeringan,
dapat berperan dalam menyingkirkan individu individu tanaman yang dapat survive
merupakan tanaman yang dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan setempat.
Oleh karena itu, populasi yang dihasilkan dalam kondisi lingkungan tertentu yang
telah mengalami seleksi alam merupakan jaminan dari populasi yang dihasilkan
nantinya. Apabila pemulia tanaman memperkirakan keturunan telah mencapai
homosigositas yang tinggi, seleksi tanaman tunggal dapat diterapkan dan
evaluasinya sama seperti halnya metode pemuliaan dengan pedigree.
Salah satu keuntungan utama dari metode bulk-population adalah selama generasi
segregasi populasi dapat dihadapkan pada agensia seleksi alam, seperti epidemi
hama atau cekaman lingkungan yang ekstrim, seperti panas, dingin ataupun
kekeringan. Populasi yang dihasilkan akan cocok ditanam di lingkungan tertentu yang
ekstrim dan karenanya jenis seleksi yang diinginkan dapat dilakukan.
c. Backcross
Metode backross merupakan cara yang akurat dalam memperbaiki varietas yang
telah memiliki sifat-sifat yang baik tetapi masih memerlukan sedikit penambahan sifat
karena defisien sifat yang akan ditambahkan itu. Metode backcross memerlukan
suatu seri persilangan dan suatu varietas yang sifat tertentunya akan diperbaiki
melalui seleksi. Salah satu tetua yang akan digunakan dalam backross adalah
kultivar yang telah beradaptasi baik dengan kondisi lingkungan setempat dan tetua
Iainnya adalah galur donor yang membawa sifat yang oleh si pemulia akan
dipindahkan ke kultivar lokal.
Gambar 18. Metode backcross (a) gen tunggal dominan yang akan dipindahkan
(b) gen tunggal resesif yang akan dipindahkan.
Seleksi massa untuk tanaman sayur menyerbuk sendiri akan merupakan kumpulan
genotipe-genotipe yang seragam don diduga merupakan genotipe-genotipe
pemuliaan yang sesungguhnya. Kultivar yang dikembangkan melalui seleksi masso,
Hasil-hasil pemuliaan tanaman sayur. yang telah dicapi saat ini sangat banyak sekali
Iumlah dan macamnya. Hasil pemuliadn tanaman sayur ini tidak lain adalah perbaikan sifat
yang menguntungkan. Di bawah ini beberapa contoh tanaman sayur yang telah diperbaiki
sifat-sifatnya.
1. Tomat
Pemuliaan tanaman tomat yang telah berhasil dilakukan adalah membuat
varietas tomat berumur pendek (umur berbunga ataupun umur mulal masaknya buah),
jumlah bunga yang berhasil menjadi buah meningkat, habitus tanaman pendek dan
menjadi determinate, tahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti
2. Kecipir
Tujuan pemuliaan tanaman kecipir tergantung pada hasil tanaman yang
dimanfaatkan. Sebagai hijauan pemuliaan ditujukan pada perbaikan sifat buah kecipir
muda yang dipanen, yaitu dikehendaki tanaman yang cepat berbunga, hasil polong
tinggi, warna yang hijau, kandungan serat rendah dan rasa yang lebih enak.
Perbaikan sifat kecipir untuk diambil bijinya ditujukan pada tanaman cepat berbunga
(umur genjah), polong masak serentak, hasil bijinya tinggi, persentase kulit polong
rendah, kandungan protein dan minyak yang tinggi dan warna biji putih.
3. Mentimun
Pemuliaan tanaman mentimun yang berhasil dilakukan adalah memperbaiki
sifat-sifat tanaman seperti ketahanan terhadap hama dan penyakit utama, perbaikan
kualitas buah seperti kekompakan buah, kandungan bijinya sedikit, warna dan
diameter buah, perbaikan ekspresi kelamin bunga (diharapkan bunga betina lebih
banyak daripada bunga jantan), don perbaikan tipe tanaman seperti internodia
pendek, buahnya banyak dan masak serentak sehingga dapat dipanen dengan
mesin.
4. Wortel
Pembuatan hibrida F1 lebih ditekankan poda penggunaan sitoplasmik male
sterility pada salah satu galur inbred yang dijadikan sebagai tetua betina. Pada wortel
ada dua tipe sitoplasmik male sterility, yaitu tipe anther coklat, anther mengalami
degenerasi sebelum antesis, sitoplasmik male steriliiy tipe ini termasuk dalam S-
sitoplasrna dan paling sedikit terdapat dua gen resesif yang mengendalikan sifat ini.
Tipe yang kedua adalah petaloid type, yaitu anther diganti dengan lima buah daun
bunga (petal) atau kelopok bunga, sitoplasmik male sterility tipe ini termasuk dalam
S-sitoplasma dan paling sedikit terdapat dua gen dominan yang mengendalikan sifat
ini. Pemuliaan tanaman wortel yang dilakukan ditujukan untuk perbaikan daya hash
yang tinggi, laju pertumbuhan cepat dan tanaman berumur genjah, keseragaman
dalam bentuk umbi yaitu silindris dan ukuran umbinya juga seragam, warna bagian
xylem dan phloem umbi seragam yaitu oranye tua, permukaan bagian luar halus,
5. Bawang merah
Perbaikan sifat bawang merah ditujukan pada ketahanan terhadap penyakit
daun, perbaikan kualitas umbi seperti warna merah ungu, bentuk umbi bulat, ukuran
umbi besar dan peningkatan hasil umbi.
6. Kubis
Untuk perbaikan sifat tanaman kubis diutamakan dengan menggunakan
hibrida F1 berdasarkan pada single cross antara dua galur inbred. Tujuan utama
pemullaan kubis adalah memperbaiki bentuk dan ukuran krop, yaltu bentuk gepeng
dan bulat padat, kepadatan bagian dalam krop, susunan daun yang membentuk krop
dan warna daun penyusun krop seragam, panjang batang di dalam krop, rosa,
kandungan vitamin C, berumur genjah, kemampuan daun-daun penyusun krop untuk
tetap menyatu atau tidak segera lepas satu per satu setelah kubis masak,
produktivitas tinggi dan toleran terhadap suhu tinggi serto ketahanan hama dan
penyakit utama serta gangguan fisiologis.
7. Selada
Pemuliaan tanaman selada ditujukan untuk perbaikan sifat kegeniahan,
tanaman tidak cepat membentuk bunga, krop besar dan kompak yang tidak mudah
rusak selama pengangkutan, ketahanan terhadap hama dan penyakit mosaic dan
downmildew, kandungan nitrat rendah dan adanya perbaikan kualitas.
8. Cabai
Saat ini banyak dihasilkan cabai yang berupa cabai hibrida dengon
memanfaatkan adanya male sterility atau dengan emaskulasi serta polinasi dengan
bantuan manusia. Perbaikan sifat tanarnan cabal ditujukan pada ketahanan terhadap
penyakit utama, peningkatan hasil, umur genjah, masok awal dan kualitas rasa
pedas, toleran terhadap cekaman abiotik dan aroma serta warna buah menarik.
8.3. RANGKUMAN
Dalam budidaya tanaman sayur, kegiatan pemuliaan tanaman tekanannya tidak
hanya peningkatan hasil tanaman saja, meskipun peningkatan hasil tanaman masih
8.4. PENUUP
8.4.1. Tes Formatif
1. Mengapa dalom mempelajari budidaya tanaman sayur aspek pemuliaan tanaman
sayur penting untuk diketahui? Jelaskan!
2. Sebut dan jelaskan tuluan umum pemuliaan tanaman sayur!
3. Jelaskan mengapa untuk menentukan (memilih) metode pemuliaan tanaman sayur
yang tepat, perlu diketahui cara perbanyakan tanaman sayur tersebut!
4. Sebutkan kelebihan metode pemuliaan tanaman sayur dengan single seed descent
dibandingkan dengan pedigree!
5. Jelaskan Iangkah-Iangkah dalam membuat hibrida tanaman sayur!
6. Apakah yang dimaksud dengan mutasi?
7. Sebutkan mutagen buatan yang dapat menimbulkan mutasi pada tanaman sayur