Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENELITIAN

"Peran Perlindungan Tanaman dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di tengah


Pandemi Covid-19"

Dosen Pengampu :

Intan Rohma Nurmalasari, SP.,MP

Disusun oleh :

Antika Dhuwi Anggreini

(191040700005)

PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesadaran tentang bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam
pertanian menarik perhatian baik di tingkat produsen maupun konsumen. Sehingga, pola hidup
sehat menjadi trend baru yang mensyaratkan jaminan terhadap produk pertanian yang berkualitas,
aman dikonsumsi, bernutrisi tinggi, ramah lingkungan serta berkelanjutan. Apalagi disaat kondisi
seperti ini yaitu berkembangnya pandemic Covid-19 dimana apa yang kita makan akan
berpengaruh terhadap daya tahan (imunitas) tubuh kita. Selain itu, saat ini pemerintah telah
menetapkan program ketahanan pangan sebagai prioritas utama dalam kebijakan pembangunan
pertanian. Salah satu wujud dari adanya ketahanan pangan adalah pemenuhan kebutuhan pangan
melalui dua aspek sekaligus.

Pertama adalah tersedianya pangan yang cukup dan merata untuk seluruh penduduk.

Kedua adalah memenuhi aspek kecukupan gizi guna menjalani kehidupan yang sehat dan
produktif. Ketahanan pangan ini pun berkorelasi dengan terwujudnya pertanian berkelanjutan
(sustainable agriculture) dimana sumberdaya yang ada dimanfaatkan untuk proses produksi
pertanian dengan menekan dampak negative terhadap lingkungan seminimal mungkin.
Keberlanjutan yang dimaksud meliputi penggunaan sumberdaya, kualitas dan kuantitas produksi,
serta lingkungannya. Tidaklah berlebihan ada ungkapan bahwa :bumi ini bukanlah warisan
nenek moyang kita, namun merupakan titipan anak cucu kita mendatang, yang mengandung
makna kita mempunyai kewajiban untuk mengelola dan memelihara bumi (lahan) ini dengan
sebaik-baiknya.

Faktor pembatas untuk mewujudkan ketahanan pangan tersebut salah satunya adalah serangan
organisme penganggu tumbuhan (OPT) yang dapat menurunkan produksi maupun produktivitas
hasil pertanian. Oleh karena itu, perlindungan tanaman seringkali berperan penting dan strategis
dalam mendukung ketahanan pangan tersebut. Peran strategis dimaksud adalah menekan
kehilangan hasil sehingga peningkatan produksi pangan tetap terjaga. Kualitas pun juga
demikian. Langkah perlindungan tanaman ini lebih efektif lagi jika petani dilibatkan secara aktif.
Oleh karena itu pemberdayaan petani sekaligus meningkatkan keterampilan terus dilakukan agar
paham terhadap perlindungan tanaman tersebut. Dalam konsep ini, perlindungan tanaman
dilaksanakan dengan memadukan berbagai teknik pengendalian OPT berdasarkan pertimbangan
efektivitas, efisiensi dan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Dalam menekan
kehilangan hasil dilakukan berbagai upaya, antara lain pemantauan serangan OPT dan dampak
perubahan iklim (DPI), peramalan OPT dan kejadian bencan alam, serta informasi dini.
Kemudian untuk mendukung peningkatan kualitas pangan dilakukan pula penerapan teknik
pengendalian OPT yang ramah lingkungan, sehingga produk pertanian aman dikonsumsi dan
tidak membahayakan lingkungan. Masyarakat dusun ngengkreng desa sewor Kecamatan
Sukorame,Lamongan telah mewujudkan itu semua dengan melakukan penanaman pertanian
hortikultura yakni buah melon agar menerapkan perilaku hidup sehat yaitu tercukupnya
kebutuhan nutrisi buah-buahan di tengah pandemi.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini :

1. Bagaimana upaya masyarakat dusun ngengkreng untuk menghadapi ketahanan pangan di


tengah pandemi covid-19?

2.Apakah penanaman hortikultura khusunya buah melon mempengaruhi ketahanan pangan dan
pendapatan keluarga petani?

1.3.Tujuan Penelitian

1.Untuk mengetahui aktivitas masyarakat petani di Dusun Ngengkreng Desa Sewor Kecamatan
Sukorame Kabupaten Lamongan

2.Untuk mengetahui dampak ketahanan pangan di tengah pandemi covid-19

2.Untuk mengetahui berapa pendapatan yang dihasilkan dari penanaman hortikultura khususnya
buah melon
BAB II

ISI (PEMBAHASAN)

Di tengah pandemi covid-19 seperti ini banyak pekerjaan yang terhalang ,para
karyawan,mahasiswa melakukan Work from home (WFH) atau pekerjaan yang dilakukan di
rumah.Namun beda halnya dengan para petani yang harus tetap melanjutkan pekerjaannya di
lahan untuk menjaga ketahanan pangan Nasional.Krisis pangan menghantui Indonesia sebagai
dampak pandemi saat ini. Banyak upaya dilakukan berbagai pihak guna mengantisipasinya.
Masyarakat mulai melakukan penghematan dan menanam bahan pangan lokal, gerakan beli hasil
tanaman pangan petani lokal juga digencarkan.Pengertian Ketahanan pangan sendiri adalah
ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga
dikatakan memiliki ketahanan pangan jika penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan
atau dihantui ancaman kelaparan.Penelitian ini dilakukan di Dusun Ngengkreng Desa Sewor
Kecamatan Sukorame Kabupaten Lamongan.

Salah satu warga Dusun Ngengkreng Desa Sewor Kecamatan Sukorame Kabupaten Lamongan
yaitu Syukur (40 tahun) menerapkan penanaman hortikultura sebagai upaya memperkuat
ketahanan pangan nasional menghadapi pandemi Virus Corona.Buah melon dimanfaatkan
sebagai makanan buah segar dengan kandungan vitamin C yang cukup tinggi.Kandungan
vitamin lain dari buah ini adalah vitamin A, Vitamin B6, Vitamin D, serta Vitamin B12. Buah ini
cocok juga dikonsumsi untuk Anda yang mempunyai masalah kolesterol karena buah melon
tidak memiliki kandungan kolesterol yang tidak baik untuk tubuh.
BAB III

APLIKASI PROGRAM dan DAMPAK PENGARUH BAGI MASYARAKAT

Setiap hari Syukur beserta keluarga ke lahan untuk memantau melonnya ,ia memilih jenis melon
Sky Rocket.Pemuliaan buah melon bisa dibilang cukup rumit dibandingkan penanaman
padi.Yang perlu dilakukan dalam pemeliharaan tanaman antara lain :

1. Penjarangan dan Penyulaman

Penjarangan dan penyulaman dilakukan bila dalam waktu 2 (dua) minggu setelah tanam bibit
tidak menunjukkan pertumbuhan normal. Tanaman dicabut beserta akarnya kemudian diganti
dengan bibit/tanaman baru. Hal ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar tanaman muda ini
dapat lebih beradaptasi dengan lingkungan barunya. Penyulaman dan penjarangan biasanya

dilakukan selama 3 - 5 hari, karena kemungkinan dalam seminggu pertama masih ada tanaman
lainnya yang perlu disulam. Saat setelah selesai penjarangan dan penyulaman tanaman baru
harus disiram air.
2. Penyiangan

Pada budidaya melon sistem mulsa PHP penyiangannya dilakukan pada lubang tanam dan parit
di antara dua bedengan. Gulma yang tidak dibersihkan menyebabkan lingkungan pertanaman
lembab sehingga merangsang penyakit. Gulma juga dapat sebagai inang hama dan nematoda
yang merugikan.

3. Pembubunan

Untuk pembubunan pertama-tama kita lakukan adalah pemupukan awal dan mensterilkan lahan
di situ. Tujuannya adalah setelah tanah diolah dan dipupuk, tanah akan menjadi subur dan akan
terbebas dari hama dan penyakit. Saat melakukan pemupukan, tanah yang sebelumnya sudah
diolah, telah dikelentang selama 2 minggu. Dengan begitu, diharapkan tanah yang cukup lama
terkena terik matahari tersebut, cukup sehat untuk ditanami.

4. Perempalan

Perempelan dilakukan terhadap tunas/cabang air yang bukan merupakan cabang utama
Pemupukan diberikan sebanyak 3 kali, yaitu 20 hari setelah ditanam, tanaman berusia 40 hari
(ketika akan melakukan penjarangan buah) dan pada saat tanaman berusia 60 hari (saat
menginjak proses pematangan). Caranya sebarkan secara merata di atas tanah bedengan pada
pinggiran kiri dan kanannya (10-15 cm). Kemudian tanah dibalik dengan hati-hati supaya tidak
merusak perakaran tanaman, dan agar pupuk tersebut bisa aman terpendam dalam tanah. Untuk
memudahkan dalam pemupukan, dibuat data mengenai rangkaian pemupukan sejak awal.

a) Pupuk kandang/kompos: pupuk dasar=10-20 ton/ha.

b) Urea: pupuk dasar=440 kg/ha; pupuk susulan I=330 kg/ha; pupuk susulan II=220 kg/ha;
pupuk susulan III=440 kg/ha.

c) TSP: pupuk dasar=1.200 kg/ha; pupuk susulan I=220 kg/ha; pupuk susulan II=550 kg/ha.

d) KCl: pupuk dasar=330-440 kg/ha; pupuk susulan II=160 kg/ha.

Keterangan pupuk dasar: pemupukan pada pengolahan tanah (sebelum tanam); pupuk susulan I :
umur ± 20 hari; pupuk susulan II: umur + 40 hari; pupuk susulan III: umur + 60 hari.

5. Pengairan dan Penyiraman


a. Pengairan

Tanaman melon menghendaki udara yang kering untuk pertumbuhannya, tetapi tanah harus
lembab. Pengairan harus dilakukan jika hari tidak hujan. Pengairan dilakukan pada sore atau
malam hari.

b. Penyiraman

Tanaman di siram sejak masa pertumbuhan tanaman, sampai tanaman akan dipetik buahnya. Saat
menyiram jangan sampai air siraman membasahi daun dan air dari tanah jangan terkena daun dan
buahnya. Tujuannya adalah supaya tanaman tidak dijangkiti penyakit yang berasal dari percikan
tersebut, kalau daun basah kuyup akan mengundang jamur sangat besar. Penyiraman dilakukan
pagi-pagi sekali atau malam hari. Oleh karena itu ada pengairan di sekitar kebun besar sekali
manfaatnya.

6. Waktu Penyemprotan Pestisida

a. Tindakan preventif, benih direndam dalam larutan bakterisida Agrimycin (oxytetracycline dan
streptomycin sulfate) atau Agrept (streptomycin sulfate) dengan konsentrasi 1,2 gram/liter dan
penyemprotan bakterisida pada umur 20 HST.

b. Penyemprotan fungisida Previcur N (propamocarb hydrochloride) dengan konsentrasi 2-3


ml/liter apabila serangan telah melewati ambang ekonomi.

c. Fungisida Derasol 500 SC (carbendazim) dengan konsentrasi 1-2 ml/liter. Pangkal batang
yang terserang dioles dengan larutan fungisida Calixin 750 EC (tridemorph) dengan konsentrasi
5 ml/liter.
7. Pemeliharaan Lain

a. Pemasangan Ajir

Ajir atau tongkat dari kayu atau bilahan bambu, untuk rambatan dapat di pasang setelah selesai
membuat pembubunan dan selesai mensterilkan kebun. Atau dapat juga ajir dipasang sesudah
bibit ditanam, dan bibit sudah mengeluarkan sulur-sulurnya kira-kira tingginya adalah 50 cm.
Ajir harus terbuat dari bahan yang kuat sehingga mampu menahan beban buah dengan bobot
kira-kira 2-3 kg. Tempat ditancapkannya ajir dengan jarak kira-kira 25 cm dari pinggir guludan
baik kanan maupun kiri. Supaya ajir lebih kokoh lagi, kita bisa menambahkan bambu panjang
yang diletakkan di bagian pucuk segitiga antara bambu atau kayu yang menyilang, mengikuti
barisan ajir-ajir di belakangnya..b. Pemangkasan

Pemangkasan yang dilakukan pada tanaman melon bertujuan untuk memelihara cabang sesuai
dengan yang dikehendaki. Tinggi tanaman dibuat rata-rata antara titik ke-20 sampai ke-25
(bagian ruas, cabang atau buku dari tanaman tersebut). Pemangkasan dilakukan kalau udara
cerah dan kering, supaya bekas luka tidak diserang jamur. Waktu pemangkasan dilakukan setiap
10 hari sekali, yang paling awal dipangkas adalah cabang yang dekat dengan tanah dan sisakan
dua helai daun, kemudian cabang-cabang yang tumbuh lalu dipangkas dengan menyisakan 2
helai daun. Pemangkasan dihentikan, jika ketinggian tanamannya sudah mencapai pada cabang
ke-20 atau 25.

8. Ciri dan Umur Panen

a. Tanda/ciri Penampilan Tanaman Siap Panen

1. Ukuran buah sesuai dengan ukuran normal

2. Serat jala pada kulit buah sangat nyata/kasar

3. Warna kulit hijau kekuningan.


b. Umur Panen + 3 bulan setelah tanam.

c. Waktu Pemanenan yang baik adalah pada pagi hari.

Panen dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yang benar-benar telah siap panen.
Seandainya dalam jangka waktu 3-5 bulan mendatang harga melon diramalkan jatuh. Maka
alternatif untuk rotasi tanaman yang dapat menggunakan lahan bekas menanam melon adalah
cabai. Karena lahan yang tersedia tidak perlu diubah. Hanya mulsa PHP dibuka dan dosis
pemupukan ditambahkan 50%.

Menurut Syukur "Bila dalam jangka waktu 4 bulan berikutnya dinyatakan harga melon
meningkat, maka lahan bekas sawah ditanami padi terlebih dahulu untuk satu musim
tanam" .Hasil panen dari buah melon cukup menjanjikan.Jika 1 kg melon Sky rocket saja sudah
dihargai Rp.15000 maka 1 hektar sawah bisa menghasilkan 9 ton buah dan menghasilkan
puluhan juta bahkan hasil panennya tahun 2019 kemarin mencapai 26 juta per hektar"

(gambar 1 melon sky rocket)

(gambar 2 : harga pasar beberapa jenis buah melon)


BAB IV

KESIMPULAN

Covid-19 memang menimbulkan dampak yang luar biasa di segala sektor. Dampak paling dekat
adalah kehidupan ekonomi rumah tangga. Masyarakat yang mengikuti protokol kesehatan
dengan menerapkan physical distancing, terpaksa mengalami krisis ketersediaan kebutuhan
pangan.Walaupun seperti itu warga Dusun Ngengkreng Desa Sewor Kecamatan Sukorame
Kabupaten Lamongan tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah tetapi mereka
berusaha menciptakan ketahanan pangan dengan melakukan penanaman buah melon
(hortikultura) di lahannya masing-masing.Semoga hal ini menjadi inspirasi bagi kita generasi
muda bahwa jangan pernah malu untuk bertani karena hasilnya menjanjikan dan tetap berusaha
apapun keadaannya.

DAFTAR PUSTAKA

1) Wartakota,2020.”Panen Raya Hortikultura Upaya Memperkuat Ketahanan Pangan


Nasional Menghadapi Pandemi Virus Corona”,
https://jatengprov.go.id/beritadaerah/tingkatkan-ketahanan-pangan-di-tengah-
pandemi-covid-19-dengan-budikdamber/, diakses pada 23 Juni 2020 pukul 11.00

2) Setiadi,Bertanam Melon,Cetakan ke-4,(Jakarta: Penebar Swadaya,1998)

3) Fakultas Pertanian IPB,Bogor,1984.Karya Ilmiah Mahasiswa Jurusan Budidaya


Pertanian

4) Responsive adsense,2020.’Harga Melon”,https://www.harga.top/harga-


melon/,diakses pada 23 Juni 2020 pukul 12.30

5) Subrata,Risky,2017.”Ketahanan
Pangan”,https://medium.com/@riskisuhar?ketahananpangan-c15cd6a08511,diakses
pada 23 Juni 2020 pukul 18.05

Anda mungkin juga menyukai