Anda di halaman 1dari 4

PEMANFAATAN LAHAN DESA SEBAGAI KEBUN BIBIT SAYURAN DENGAN

MEDIA POLYBAG

Adinda Yugi Lalawiranti1, Adriansyah1, Aldi Gunawan1, Ahmad Ardiansyah1, Asniatin1, Budi Hartawan
Anwar1, Lalu Muhamad Farid1, Techa Andaresta1, Baiq Dini Arti Malia Ningsih2, Baiq Trias Sriamalia2,
Winda Septiana3
1. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia
2. Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan , Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri,
Universitas Mataram, Mataram, Indonesia
3. Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia

Jln. Majapahit No.62, Kec, Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, 83115
E-mail : asniatin.a1@gmail.com

ABSTRAK

Lahan merupakan hal yang sangat penting di Indonesia khususnya dalam


kegiatan pertanian dan bercocok tanam. Peningkatan pembangunan dan pertumbuhan
penduduk desa menjadikan lahan yang produktif untuk kegiatan pertanian berubah fungsi
menjadi pemukiman yang padat akan penduduk. Kondisi tersebut menyebabkan lahan
untuk kegiatan pertanian menjadi semaikin sempit dan berkurang, sehingga tak sedikit
pula banyak petani yang beralih profesi kebidang yang lain guna mencukupi kebutuhan
ekonomi. Terlebih lagi saat ini dunia sedang mengalami wabah COVID-19. Adanya
wabah ini menyebabkan beberapa wilayah menetapkan kebijakan karantina wilayah.
Dampak yang ditimbulkan dari adanya kebijakan ini adalah dapat menimbulkan krisis
pangan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya krisis
pangan adalah kegiatan optimalisasi pekarangan. Kawasan rumah pangan lestari
(KRPL), merupakan salah satu sistem penanaman tanaman, khususnya tanaman pangan
yang meliputi sayuran, buah-buahan, dan tanaman obat-obatan keluarga (toga) yang
dapat dikembangkan dengan memanfaatkan pekarangan rumah. Metode yang digunakan
dalam kegiatan pengabdian ini adalah metode sosialisasi. Sosialisasi dilakukan dengan
mendatangi rumah-rumah warga, membawa berbagai jenis tanaman sekaligus
memberikan pemahaman akan pentingnya memanfaatkan pekarangan untuk menjaga
ketahanan pangan rumah tangga terutama di masa pandemi Covid-19. Tujuan kegiatan
ini adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran serta memotivasi
masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga dalam pemanfaatan lahan kosong atau
pekarangan sebagai sumber pangan pada masa pandemi Covid-19 ini. Sosialisasi yang
dilakukan kepada warga Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah
berjalan dengan baik. Warga Desa Kuta cukup antusias menerima sosialisasi sekaligus
ajakan yang kami lakukan, mengingat saat pandemi covid seperti sekarang ini tidak
begitu banyak kegiatan yang dilakukan diluar rumah, sehingga untuk mengisi waktu luang
masyarakat memilih untuk bercocok tanam memanfaatkan pekarangan yang ada.

Kata Kunci : Lahan Pekarangan, KRPL, Masa Covid 19

ABSTRACT

Land is very important in Indonesia, especially in agricultural activities and


farming. Increased development and growth of the village population have turned
productive land for agricultural activities into a densely populated settlement. This
condition causes the land for agricultural activities to become increasingly narrow and
reduced, so that many farmers have switched professions to other fields in order to meet
economic needs. Moreover, the world is currently experiencing an outbreak of COVID-19.
The existence of this epidemic has caused several regions to establish regional
quarantine policies. The impact of this policy is that it can
cause a food crisis. One of the efforts that can be made to prevent a food crisis is the
optimization of yards. Sustainable food house area (KRPL), is one of the crop planting systems,
especially food crops which include vegetables, fruits and family medicinal plants (toga) which
can be developed by utilizing the house yard. The method used in this service activity is the
socialization method. Socialization was carried out by visiting residents' homes, bringing various
types of plants while providing an understanding of the importance of using the yard to maintain
household food security, especially during the Covid-19 pandemic. The purpose of this activity is
to increase knowledge, skills, and awareness and to motivate the community, especially
housewives, to use empty land or yards as a source of food during the Covid-19 pandemic. The
socialization which was carried out to the residents of Kuta Village, Pujut District, Central Lombok
Regency went well. The residents of Kuta Village are quite enthusiastic about accepting the
socialization as well as the invitation that we do, considering that during the Covid pandemic like
now there are not so many activities carried out outside the home, so to fill their spare time
people choose to grow crops using the existing yard.
fungsi dan manfaat yang penting bagi setiap
1. PENDAHULUAN rumah tangga, oleh karena itu Kementrian
Pertanian pada tahun 2011 mengembangkan
COVID-19 yang dinyatakan menjadi Program Kawasan Rumah Pangan Lestari
pandemi di dunia oleh WHO (WHO, 2020) (KRPL), yaitu sebuah konsep pengelolaan
merupakan salah satu famili virus yang lahan pekarangan dengan menerapkan prinsip
menyerang manusia, yaitu menyerang saluran ketahanan dan kemandirian pangan keluarga,
pernapasan manusia (Ramadayanti, 2020). diversifikasi pangan berbasis sumberdaya
Awal mula virus ini diketahui menyebar di Kota lokal konservasi tanaman dan peningkatan
Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok sejak kesejahteraan keluarga (Andrianyta &
Desember 2019 (Heldavidson, 2020), Mardiharini, 2015).
kemudian diberi nama Severe Acute
Respiration Syndrome Coronavirus 2 Lahan merupakan hal yang sangat penting
(SARSCOV2) dan menyebabkan penyakit di Indonesia khususnya dalam kegiatan
Coronavirus Disease-2019/COVID-19 (Safrizal pertanian dan bercocok tanam. Banyak petani
et.al. 2020). Keberadaan virus ini cepat sekali dipedesaan memanfaatkan lahan sebagai
penyebarannya secara global dan bersifat sentra pengembangan perekonomian melalui
sangat menular. Dalam pertemuan tanggal 30 kegiatan bercocok tanam berbagai jenis
Januari 2020, sesuai dengan Peraturan tanaman pangan. Pemanfaatan lahan dalam
Kesehatan Internasional, WHO menetapkan bidang pertanian juga sangat dinamis, sehinga
COVID-19 sebagai Public Health Emergency dalam satu luasan lahan tidak hanya satu
of International Concern (PHEIC)/Kedaruratan jenis tanaman saja yang dapat dibudidayakan,
Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan akan tetapi banyak lagi tanaman lain yang
Dunia (KKMMD) wabah pandemi karena telah dapat dikembangkan secara bergantian dalam
menyebar ke 18 negara dengan 4 negara kurun waktu tertentu.
melaporkan transmisi ke manusia.
Peningkatan kegiatan industri dan
Pandemi Covid-19 hampir melumpuhkan pertumbuhan penduduk desa ini menjadikan
semua sektor baik pendidikan, ekonomi, lahan yang produktif untuk kegiatan pertanian
pariwisata, perdagangan dan pertanian. berubah fungsi menjadi pemukiman yang
Ketahanan pangan merupakan masalah yang padat akan penduduk. Kondisi tersebut
di timbulkan dengan berkurangnya aktivitas menyebabkan lahan untuk kegiatan pertanian
pertanian maka masyarakat akan mengalami menjadi semaikin sempit dan berkurang,
krisis pangan. Masalah ketahanan pangan sehingga tak sedikit pula banyak petani yang
merupakan masalah yang harus di tangani beralih profesi kebidang yang lain guna
secara bersama. Tidak hanya pemerintah mencukupi kebutuhan ekonomi. keadaan
tetapi di dukung dengan keikutsertaan secara tersebut cepat atau lambat dapat
aktif masyarakat. Salah satu hal yang dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian
dilakukan dalam meningkatkan kecukupan, khususnya pangan di siatu tempat atau
ketahanan, dan kemandirian pangan tersebut daerah.
adalah melalui pemanfaatan lahan
pekarangan. Pekarangan dinilai memiliki
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) warga yang langsung kami kunjungi dan
merupakan salah satu sistem penanaman langsung membagikan tanaman.
tanaman, khususnya tanaman pangan yang
meliputi sayuran, buah-buahan, dan tanaman 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
obat-obatan yang dapat dikembangkan
Kuliah kerja nyata (KKN) atau pengabdian
dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
mahasiswa ini telah dilakukan di Desa Kuta,
Penanaman dengan konsep KPRL ini dapat
Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok
diterapkan untuk menjadikan perkarangan
Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat
rumah lebih produktif. KRPL sendiri
dengan program kerja pelaksanaan Kawasan
merupakan program Badan Litbang pertanian
Rumah Pangan Lestari ( KRPL) , dengan
yang bekerjasama dengan pemerintah dalam
kegiatan utama yaitu pemanfaatan lahan desa
rangka mewujudkan kemandirian pangan di
sebagai tempat pembudidayaan tanaman
Indonesia ( Saptana et al. 2013).
sayuran dengan media polybag.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu Kegiatan pemanfaatan lahan bercocok
program pengabdian mahasiwa terhadap tanaman menggunakan media polybag
suatu desa atau daerah dengan menerapkan merupakan salah satu program kerja
dan mengembangkan bidang keilmuan yang pelaksanaan Kawasan Rumah Pangan Lestari
telah didapat selama berada dibangku (KRPL). Kegiatan ini diawali dengan observasi
perkuliahan. KKN ini kami lakukan di Desa dan diskusi kepada masyarakat di Desa Kuta,
Kuta Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok
Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Kuta sendiri merupakan desa yang padat akan Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi
bangunan, sehingga terbatas lahan untuk lingkungan sekitar dan memahami prilaku
pertanian. Oleh karena itu, penerapan masyarakat. Diskusi kepada masyarakat juga
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) perlu dilakukan untuk mengetahui minat warga
untuk diterapkan khususnya dengan terhadap keinginan untuk bercocok tanam.
menanam tanaman buah, sayuran, dan Bercocok tanam dengan menggunakan media
tanaman obat-obatan untuk kebutuhan polybag merupakan salah satu cara yang
masyarakat sehari-hari. Tulisan ini bertujuan dapat dan cocok dilakukan apabila lahan yang
untuk mengulas tentang cara kegiatan tersedia tidak terlalu luas (terbatas).
optimalisasi pekarangan dan model pertanian Pada pelaksanaannya masyarakat yang
pekarangan yang dapat dilakukan di masa hadir dalam kegiatan bercocok tanam
pandemi COVID-19. menggunakan media polybag untuk
memanfaatkan pekarangan yang
2. METODOLOGI dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Tematik
Universitas Mataram sangat antusias dalam
Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau
mengikuti kegiatan ini, terlihat dari respon
pengabdian ini dilakukan oleh mahasiswa
yang diberikan oleh masyarakat melalui
KKN tematik Universitas Mataram, di Desa
banyaknya pertanyaan pertanyaan yang
Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok
diajukan oleh masyarakat. Selain itu, peserta
Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
yang didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga ini
Program kerja yang dilakukan adalah program
juga sangat senang dengan adanya
kebun bibit desa yang dilaksanakan mulai
pemberian bibit siap tanam dan penuntun cara
tanggal 11 januari 2021 sampai 25 februari
penanaman dengan media polybag yang
2021.
diberikan oleh mahasiswa KKN Universitas
Kegiatan pengabdian masyarakat Mataram. Secara singkat tahap-tahap
dilakukan dengan metode sosialisasi. penanaman menggunakan media polybag
Sosialisasi dilakukan dengan mendatangi sebagai berikut :
rumah-rumah warga, membawa berbagai jenis 1. Memilih benih yang baik dengan cara
tanaman sekaligus memberikan pemahaman merendam dengan air hangat, benih
akan pentingnya memanfaatkan pekarangan yang tenggelam menandakan benih
untuk menjaga ketahanan pangan rumah yang baik.
tangga terutama di masa pandemi Covid-19. 2. Menyiapkan media semai atau tanam,
Kegiatan ini lakukan dengan meibatkan 20 dengan campuran tanah, pupuk
kandang atau kompos, dan sekam lahan pekarangan menjadi lebih produktif
bakar dengan perbandingan 3:2:1. meskipun masih dalam skala yang kecil.
3. Penyemaian dilakukan dengan
menanam benih pada media polybag
UCAPAN TERIMAKASIH
yang berukuran kecil dengan
menggunakan media polybag kecil Ucapan terimakasih penulis sampaikan
selama 5-7 hari. kepada pihak desa Kuta, Kecamatan Pujut,
4. Penanaman. Pemindahan bibit Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa
setelah berumur 20-25 hari atau bibit Tenggara Barat atas dukungan, penerimaan,
telah berdaun 4-5 helai daun ke dalam dan izin yang diberikan kepada mahasiswa
media polybag yang lebih besar. KKN Tematik Universitas Mataram untuk
5. Pemeliharaan yang meliputi menerapkan sistem Kawasan Rumah Pangan
penyiraman dan pembersihan dan Lestari ( KRPL) di Desa Kuta.
pemupukan. Penyiraman dilakukan
dua kali sehari di waktu padi dan sore
hari. Pembersihan dilakukan untuk DAFTAR PUSTAKA
menyingkirkan tanaman dari hama
seperti rumput liar. Pemupukan dapat Karo K, Ulina. 2010. Pemanfaatan Tanaman
dilakukan setiap dua minggu sekali. Obat Keluarga di Kelurahan Tanah
600, Medan. Jurnal Kesehatan
Program atau kegiatan kedua dari Masyarakat Nasional Vol. 4(5).
pelaksanaan kawasan rumah pangan lestari
(KRPL) yaitu sosialisasi penanaman bibit dan Saptana, Sunarsih, Friyatno S. 2013. Prospek
pembagian bibit ke masyarakat desa. Model-Kawasan Rumah Pangan
Kegiatan ini merupakan kegiatan sosialisai Lestari (MKRPL) dan Replikasi
terkait pemanfaatan pekarangan dengan Pengembangan KRPL. Forum
menanam tanaman pangan seperti cabai, Penelitian Agro Ekonomi. Vol 31 (1) :
tomat, dan sejenisnya yang dilakkan dengan Halaman 67-87.
menggunakan leaflet ke rumah-rumah warga.
Sosialisasi ini dilakukan untuk menjelaskan
terkait pentingnya memanfaatkan lingkungan
pekarangan di daerah yang padat akan
penduduk yang menyebabkan sedikitnya
ketersediaan lahan yang bisa dimanfaatkan
sebagai lahan pertanian. Dengan
memanfaatakan lahan pekarangan sebagai
tempat tanam, setidaknya warga sudah
membuat lahan pekarangan rumah menjadi
lebih produktif, walaupun hanya dalam skala
yang kecil. Kegiatan sosialisasi penanaman
tanaman cabai dan sejenisnya ditutup dengan
melakukan pembagian tanaman pangan
kepada warga secara gratis. Jenis bibit
tanaman yang ditanam dan dibagikan kepada
warga meliput bibit tanaman cabai, tomat,
terong, gambas dan lain- lain.

4. KESIMPULAN
Penerapan sistem Kawasan Rumah
Pangan Lestari (KRPL) di Desa Kuta,
Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok
Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat telah
dilakukan dan dapat diterima oleh masyarakat
setempat. Penanaman tanaman
menggunakan media Polybag di pekarangan
rumah dapat menjadi solusi untuk menjadikan

Anda mungkin juga menyukai