Anda di halaman 1dari 12

PERMASALAHAN TRANSPORTASI

3.1. Permasalahan Transportasi Sebagai Suatu Sistem


Transportasi dan kegiatan manusia adalah hal yang tidak dapat dipisahkan, ada hubungan
timbal balik antara kegiatan manusia, dan persediaan transportasi (prasarana dan sarana)
yang wujudnya adalah kegiatan lalu lintas.
3.2 Persoalan bisa terjadi pada
1. sistem kegiatan
2. sistem jaringan
3. sistem pergerakan
Ketiganya membentuk satu sistem saling terkait dan saling mempengaruhi seperti pada
gambar berikut ini:
Letak Persoalan

Sistem Kegiatan Sistem jaringan

Letak Persoalan SJ :
Letak Persoalan SK :
1. Penurunan kemampuan layanan
1. Berubahnya sistem tata jalan (macet)
ruang/fungsi 2. Tingginya kegiatan samping
2. Tidak sesuai dengan yg Sistem pergerakan 3. Perubahan fungsi ruang shg tdk
ditetapkan sesuai lagi kelas jalan
3. Kebijakan penataan sebelumnya
4. Pemekaran wilayah Letak Persoalan SK : 4. Kebutuhan akses baru
5. Potensi baru (ekonomi, 1. Munculnya kemacetan (ekonomi, pariwisata, industri
pariwisata, industri dll) 2. Kecelakaan >>> dll)
5. Perubahan kawasan
3. Perubahan pola
6. Kebutuhan strategis
perjalanan
4. Tundaan yang tinggi
5. Kebutuhan MRLL
Seharusnya
 Sistem kegiatan : Rencana tata guna lahan yg baik (lokasi toko, sekolah, perumahan, pekerjaan, dll yg
benar) dapat mengurangi kebutuhan akan perjalanan yg panjang sehingga membuat interaksi menjadi
lebih mudah. Perencanaan tata guna lahan biasanya memerlukan waktu cukup lama dan tergantung
pada badan pengelola yg berwenang untuk melaksanakan rencana tata guna lahan tersebut.
Bappenas, Bappeda Tingkat I dan II, Bangda, Pemda (Pranannya memberikan kebijakan baik yg
berskala wilayah, regional, maupun sektoral).

 Sistem jaringan : Hal yang dapat dilakukan misalnya meningkatkan kapasitas pelayanan prasarana
yang ada : melebarkan jalan, menambah jaringan jalan baru, dll.
Departemen PU, Bina Marga

 Sistem pergerakan : Hal yang dapat dilakukan antara lain mengatur teknik dan manajemen lalulintas
(jangka pendek), fasilitas angkutan umum yang lebih baik (jangka pendek dan menengah), atau
pembangunan jalan (jangka panjang).
Departemen Perhubungan (Darat, Laut, Udara), DLLAJ, Organda, Polantas dan masyarakat.
Keterikatan antar Komponen
pada sistem Transportasi Perkotaan

Sistem Kegiatan Sarana dan Prasarana transportasi

Perilaku Perorangan dan Kegiatan Transportasi


Lembaga Dalam Penentuan
Lokasi Kegiatan

Kebutuhan Transportasi
(Transport Demand)
Pola Kegiatan
 
Penyediaaan Sarana Dan Prasarana
Transportasi 
Pembangunan dan Pengembangan
daerah
Masalah Transportasi yang sering muncul
Masalah Transportasi pada dasarnya terjadi karena adanya interaksi yang intens antara
komponen-komponen sistem transportasi, di mana interaksi yang terjadi berada pada
kondisi di luar kontrol sehingga terjadi ketidakseimbangan, yang dapat berupa
ketidaksesuaian antara transport demand dengan transport supply ataupun faktor-faktor
lainnya.

Transport Demand :
kebutuhan sarana prasarana
Transport Supply : Perlu konsep
kemampuan penyediaan sarana prasarana
Ada 6 warisan persoalan transport

Ada 6 persoalan transportasi yaitu:


1. Warisan Prasarana Transportasi
Kenyataan menunjukkan bahwa suatu daerah biasanya telah memiliki prasana transportasi
sebagai warisan dari zaman sebelunya dimana teknologi kendaraan masih rendah. Hal ini
tentu saja menyebabkan masalah transportasi mengingat teknologi kendaraan sudah sangat
maju,sedangkan prasarana yang ada terkadang tidak mampu mengimbanginya.
2. Daya Hubung (Akses) yang terbatas
Adalah tingkat kemudahan berhubungan dari satu tempat te tempat lainnya......> ketidak
mampuang penyediaan sarara/prasarana (anggaran)
3. Lingkungan
Masuknya kendaraan bermotor telah menimbulkan berbagai akibat yang tidak diinginkan
seperti kecelakaan lalu lintas, kecemasan dan kekhawatiran oleh besar dan cepatnya
kendaraan yang tidak seimbang dengan ukuran lingkungan, ganngguan suara motor, asap
kendaraan, getaran, dan debu yang sudah melampui batas.
4. Benturan Kepentingan
Daya hubung dan lingkungan cendrung berbenturan kepentingannya. Lingkungan yang
baik adalah lingkungan yang tidak terganggu oleh lalu lintas, sementara itu persoalan daya
hubung akan terpecahkan tanpa mengorbankan lingkungan. Bahkan setelah lingkungan
dikorbankan pun pada kenyataannya persoalan daya hubung tetap ada.
5. Kemacetan
Kemacetan terjadi karena ketidaksesuaian antara transport supply dengan transport
demand baik dalam konteks jaringan maupun ruas.
6. Kecelakaan Ini disebabkan karena kondisi jalan yang tidak baik, manajeman lalu lintas
yang kurang memadai, tingkah laku yang tidak disiplin dari pemakai jalan.
Intervensi pada sistemnya

Intervensi Manusia Pada Sistem Transportasi


Persoalan dasar transportasi sebenarnya sederhana yaitu terlalu besarnya kebutuhan akan
pergerakan dibandingkan dengan prasarana tranpsortasi yang tersedia. Karena itu Wells (1970, 4)
menyatakan bahwa usaha pemecahannya pun tidak terlalu sulit . Yang mungkin dilakukan adalah:
1. Membangun sarana / prasana transportasi dengan dimensi yang lebih besar sehinnga
kapasitasnya melebihi dan sesuai dengan kebutuhan mendatang.
2. Mengurangi tuntutan akan pergerakan dengan cara mengurangi jumlah kendaraan pemakai jalan
(privat vehicle).
3. Kompromi antara (1) dan (2) yaitu menggunakan prasarana tranportasi yang ada secara
optimum, membangun prasarana transportasi tambahan, dan pada saat yang sama melakukan
pengawasan dan pengendalian sejauh mungkin atas meningkatnya kebutuhan akan pergerakan.
 Cara pertama tentu saja tidak mungkin bisa dilakukan terus menerus tanpa batas. Pada
daerah yang sudah berkembang bahkan pelebaran jalan sajapun hampir tidak mungkin
dilakukan karena biayanya terlalu mahal, tidak ekonomis, dan tidak jarang menimbulkan
berbagai masalah sosial.
 Cara kedua, mengurangi atau membatasi jumlah kendaraan pun hampir tidak mungkin
dilakukan. Tiap orang berhak menikmati kesejahteraan dan tdak ada dasar hukum yang
melarang seseorang memiliki kendaraan bermotor yang diperolehnya secara sah. Karena
itu penanggulangan dengan mencari jalan tengah diantara kedua cara tersebut diatas adalah
cara yang umumnya ditempuh.
Butuh Intervensi teknologi lainnya

Secara umum bentuk intervensi manusia pada sistem transportasi dimungkinkan dengan cara:
1. Merubah teknologi transportasi ......> pemanfaatan IT
2. Merubah konfigurasi jaringan tranportasi .....> sesuai kebutuhan baru SK, SP
3. Merubah karakteristik ruas ........> klasifikasi fungsi dan peran
4. Merubah karakteristik kendaraan ...............> Mass (MRT, BRT, KA dll)
5. Merubah kebijakan operasional ................> MRLL
6. Merubah kebijakan organisasi / kelembagaan ........> sesuai UU masy/pemerintah??
7. Merubah perilaku perjalanan ...........> Privat ke public transport
8. Merubah teknologi informasi ............> sesuai kehandalan teknologi informasi (Glue )
9. Merubah pilihan-pilihan kegiatan ........> Penataan Pola ruang baru

Anda mungkin juga menyukai