Anda di halaman 1dari 10

PEMBERDAYAAN WARGA MELALUI KELOMPOK WANITA TANI PADA ERA

PANDEMI DI DUKUH BULU RW 01 NANGGULAN CAWAS KLATEN

Andri Muhammad1, Ari Ikhtiara Sari2, Lutfi Rahmawati3, Oci Ratna Dewi4, Rina Ramawati5
Ilmu Politik1, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan2, Psikologi3, Manajemen4,
Pendidikan Teknik Mesin5
Universitas Negeri Semarang

Dosen Pembimbing: Kardiyem, S. Pd., M. Pd.

ABSTRAK

Salah satu permasalahan di era pandemi covid-19 yang ada di masyarakat Dukuh Bulu
RW 01, Desa Nanggulan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten adalah menurunnya
pendapatan masyarakat sehingga kekurangan dalam mencukupi kebutuhan pangan. Dengan
memanfaatkan pekarangan yang ada di Desa Nanggulan melalui Kelompok Wanita Tani
masyarakat lebih bisa mengembangkan potensi budidaya tanaman untuk membantu
meningkatkan ketahanan pangan di era pandemi covid-19.

lahan pekarangan yang tidak dimanfaatkan secara optimal dan tidak adanya pekerjaan
yang tetap bagi masyarakat di Dukuh Bulu Desa Nanggulan Kecamatan Cawas Kabupaten
Klaten. Untuk itu RT Dukuh Bulu melaksanakan kegiatan Kelompok Wanita Tani sebagai
bentuk pemberdayaan warga setempat.

Kata Kunci : Kelompok Wanita Tani, Pandemi, Pangan, Pemberdayaan,

PENDAHULUAN

Dampak dari pandemik covid-19 sangat signifikan, salah satunya pada sektor ekonomi.
Banyak masyarakat yang terkena imbas ekonomi dari pandemi covid-19. Diantaranya usaha-
usaha yang dimiliki oleh masyarakat menurun drastis. Aktivitas ekonomi mengalami
penurunan dikarenakan beberapa faktor umum. Pertama, penurunan perdagangan internasional
dan investasi pada seluruh Negara terlihat pula pada penurunan produksi dan jasa. Investasi
dan perdagangan internasional yang merupakan faktor utama yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi masyarakat dan akhirnya membuat tingkat konsumsi masyarakat juga
ikut menurun. Inilah yang menyebabkan kegiatan ekonomi pasar melemah. Kedua, daya beli
masyarakat yang menurun dikarenakan aktivitas ekonomi sedang tidak stabil sehingga banyak
masyarakat yang kehilangan pekerjaan mereka. Seperti karyawan perusahaan yang terkena
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Ini merupakan imbas dari penurunan ekonomi dunia.
Ketiga, adanya pembatasan wilayah (social distancing), lockdown, maka mobilitas
masyarakattidakberjalansecara normal atau dibatasi.

Masyarakat juga dituntut untuk berdiam diri dirumah. Pemerintah sebagai pelayan
masyarakat seharusnya bertanggungjawab penuh atas setiap hal yang terjadi pada
masyarakatnya. Khususnya pada masa pandemi covid-19 ini pemerintah harus menunjukkan
sikap kepeduliannya terhadap masyarakat yaitu dengan memberikan solusi. Solusi tersebut
diharapkan agar membawa efek positif yang dapat membantu masyarakat. Salah satu
pemberdayaan masyarakat ditengah pandemic covid-19 ini yang dapat dilakukan oleh
pemerintah adalah dengan memberdayakan masyarakat kecil yaitu budidaya tanaman dengan
menggunakan lahan pekarangan warga yang belum dimanfaatkan dengan optimal. Covid-19
dapat menekan tingkat kesejahteraan masyarakat desa pelaku pekerja UKM, dan pekerja
dengan gaji rendah dan menengah ketingkat yang lebih rendah. Banyak warga yang
kehilangan pekerjaan yang menyebabkan kurangnya kebutuhan pangan karena masyarakat
yang bekerja informal yang menggantungkan hidup pada pendapatan harian. Untuk itu perlu
adanya inovasi desa dalam upaya pembangunan desa melalui strategi pemberdayaan
masyarakat.

Pemberdayaan adalah upaya membangun daya itu dengan mendorong, memotivasi dan
membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta berupaya mengembangkannya.
Kemudian, memperkuat potensi yang dimiliki oleh masyarakat. Oleh karena itu diperlukan
langkah-langkah lebih konkret bagi pekerja pemberdayaan juga menyangkut penyediaan
berbagai masukan serta pembukaan akses kedalam berbagai peluang yang membuat
masyarakat menjadi makin berdaya. Ketiga, makna melindungi yaitu melindungi masyarakat
yang lemah (Kuswandoro, 2016).
Adanya Kelompok Wanita Tani merupakan salah satu bentuk perkumpulan ibu-ibu
tani untuk menampung wadah apresiasi perempuan tani. Saat ini hamper diseluruh wilayah
Indonesia khususnya dipedesaan memiliki perkumpulan kelompok wanita tani. Namun
keberadaan kelompok wanita tani ditengah-tengah kaum perempuan dipedesaan cenderung
belum optimal. Hal ini seperti terlihat dalam kegiatan yang dilaksanakan belum dapat mandiri
dan cenderung pasif keberadaannya dimasyarakat, sehingga kelompok wanita tani dipedesaan
minim kegiatan dan bahkan ada yang sudah tidak berjalan. Permasalahan lain kemudian
muncul, yaitu apakah dengan berkumpulnya para wanita untuk bekerjasama dalam sebuah
kelompok wanita tani akan efektif memberikan kontribusi bagi pengembangan masyarakat,
keluarga maupun pribadi wanita itu sendiri.

Pemberdayaan masyarakat di Dukuh Bulu RW 01 Desa Nanggulan, Kec. Cawas, Kab.


Klaten melalui optimaliasi pemanfaatan pekarangan dengan budidaya sayuran merupakan
salah satu usaha untuk dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan memenuhi kebutuhan
pangan sehingga terjadi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Selama ini, masyarakat
belum memanfaatkan lahan pekarangan secara optimal. Masyarakat umumnya memanfaatkan
pekarangan untuk menanam tanaman bunga-bungaan maupun buah-buahan yang mana
hasilnya tidak dapat diperoleh setiap saat. Selain itu tanaman tersebut dibiarkan tumbuh tanpa
adanya perawatan yang optimal.

Pertanian organik memang sudah lama dikenal yang semuanya dapat dilakukan secara
tradisional dan menggunakan bahan-bahan yang alami. Pertanian organic merupakan system
budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan yang alami tanpa menggunakan bahan
kimia. Budidaya sayuran organic menjadi pilihan utama untuk dikembangkan karena dapat
menyediakan sayuran yang sehat bagi keluarga, teknik pemeliharaannya juga mudah dan
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

Budidaya tamanan sayuran relatif untuk dilaksanakan, sehingga bisa dilakukan oleh
petani maupun pemula. Selain mudah dilaksanakan, budidaya tanaman sayur juga sangat cepat
menghasilkan karena tanaman ini memiliki umur yang relatif pendek. Sayuran bisa di tanam di
dataran rendah maupun dataran tinggi. Sayuran termasuk tanaman yang tahan terhadap hujan.
Sehingga ia dapat ditanam sepanjang tahun, meskipun pada musim kemarau asalkan tetap
mendapatkan pengairan yang cukup.
Banyaknya lahan pekarangan yang tidak dimanfaatkan secara optimal dan tidak adanya
pekerjaan yang tetap bagi masyarakat di Dukuh Bulu Desa Nanggulan Kecamatan Cawas
Kabupaten Klaten. Untuk itu RT Dukuh Bulu melaksanakan kegiatan Kelompok Wanita Tani
sebagai bentuk pemberdayaan warga setempat. Hal tersebut untuk meningkatkan ketahanan
pangan masa Pandemi Covid-19 melalui pemberdayaan masyarakat. Kegiatan yang akan
dilaksanakan adalah budidaya sayuran yaitu sayur bayam, terong, cabai rawit, cabai keriting,
tomat, kangkung, pare, kacang panjang, kencur, jahe, paprika, bawang merah, luncang, pepaya
california, dll.

Program ini bertujuan untuk: 1. Membantu masyarakat dalam membangun kembali


kondisi perekonomian pedesaan melalui maksimalisasi kegiatan KWT. 2. Mendirikan usaha
yang selaras dengan kondisi lingkungan yang tidak hanya menyentuh aspek social akan tetapi
juga memperhatikan ekonomi. 3. Memberikan keterampilan warga untuk mengaplikasikan
sendiri budidaya tanaman sendiri. Sedangkan manfaat kegiatan ini adalah untuk: 1)
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk mengolah lahan terbatas menjadi lahan
pertanian yang bernilai jual dan (2) Meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat.

METODE DAN PELAKSANAAN

Program kerja Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan program kerja yang
bertujuan sebagai wadah untuk menyalurkan pengetahuan serta keterampilan dan juga untuk
memenuhi kebutuhan warga dalam hal pangan. Program kerja Kelompok Wanita Tani (KWT)
ini juga dapat memberikan penghasilan tambahan bagi warga yang ekonominya terdampak
Covid-19 dengan cara menjual hasil panen sayuran.

Dalam pelaksanaan kegiatan KKN ini metode yang digunakan bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat yaitu dengan metode alih teknologi
dan pembuatan demplot (percontohan) serta pendampingan dengan pendekatan Partisipatory
Rural Appraisal (PRA), yang merupakan pendekatan dalam merumuskan perencanaan dan
kebijakan di wilayah pedesaan dengan cara melibatkan masyarakat seefektif mungkin,
(Chambers, 1994). Metode PRA dikembangkan dengan alasan: (1) menyelenggarakan
kegiatan bersama masyarakat untuk mengupayakan pemenuhan kebutuhan praktis dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan sekaligus sebagai sarana proses belajar, (2) dapat
membawa visi untuk mencapai pemberdayaan masyarakat dan perubahan social melalui
pengembangan masyarakat dengan menggunakan pendekatan pembelajaran, (3) para petani
dapat secara langsung berdiskusi dan melihat contoh hasil kegiatan.

Kegiatan ini dilaksanakan di Dukuh Bulu RW 1 Desa Nanggulan Kec.Cawas


Kab.Klaten yang bertempat di lahan milik salah seorang warga. Pihak-pihak yang turut
berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK di Dukuh Bulu RW 1 Desa Nanggulan
Kec.Cawas Kab. Klaten dan dalam pelaksanaannya dibantu oleh warga setempat.

Program kerja Kelompok Wanita Tani (KWT) ini awalnya memanfaatkan lahan
kosong yang tidak terpakai milik salah seorang warga, kemudian lahan ini dimanfaatkan
untuk dijadikanl umbung sayur. Karena adanya pandemi virus corona ini, beberapa warga
kehilangan pekerjaan mereka dan adanya pembatasan untuk masyarakat umum memasuki
Dukuh Bulu RW 01 Desa Nanggulan Kec.Cawas Kab.Klaten, termasuk juga untuk para
tukang sayur keliling. Dengan adanya hal tersebut, maka dibentuklah Kelompok Wanita Tani
yang nantinya akan mengelola lahan kosong untuk ditanami berbagai macam sayuran. Adapun
sayuran yang ditanam yaitu: bayam, terong, tomat, cabai rawit, cabai keriting, kangkung, jahe,
kencur, bawang merah, papaya california, kacang panjang, lengkuas, paprika, pare, dll.

Upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan


anggota dilakukan melalui diskusi dan penyuluhan. Adapun proses penyuluhan dalam
program kerja Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai berikut:

1. Melakukan sosialisasi tentang program kerja Kelompok Wanita Tani yang


bertempat di Dukuh Bulu RW 01 Desa Nanggulan Kec.Cawas Kab.Klaten.
2. Kelompok Wanita Tani yang beranggotakan semua warga Dukuh Bulu RW 01
Desa Nanggulan Kec.Cawas Kab.Klaten.
3. Melakukan pelatihan mengenai penanaman berbagai sayur seperti: bayam, terong,
tomat, cabai rawit, cabai keriting, kangkung, jahe, kencur, bawang merah, pepaya
California, kacang panjang, lengkuas, paprika, pare dll.
4. Melakukan praktek penanaman sayur dan tanaman lainnya.
5. Melakukan panen sayur dan tanaman lainnya.
6. Melakukan penjualan hasil panen.
7. Evaluasi kegiatan.

Diharapkan dengan adanya Program Kerja Kelompok Wanita Tani (KWT) ini dapat
menggali potensi warga setempat, membantu ekonomi warga yang terdampak Covid-19, dan
memberdayakan warga di Dukuh Bulu RW 01 Desa Nanggulan Kec.Cawas Kab.Klaten.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Program pemberdayaan warga melalui Kelompok Wanita Tani ini dilaksanakan di


Dukuh Bulu RW 01 Desa Nanggulan Kec. Cawas Kab. Klaten. Program ini berkerja sama
dengan Pemerintah Desa dan anggota PPL (Penyuluhan Pertanian Lapangan). Adanya
program ini berawal dari hasil rapat RW dan dikonsultasikan kepada Kepala Daerah
Nanggulan bahwa akan diadakannya pemberdayaan warga melalui KWT setelah Kepala
Daerah menyetujui dan memberikan masukan bahwa program KWT akan dipantau dan
dibantu oleh anggota PPL. Pemberdayaan adalah upaya membangun daya itu dengan
mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta
berupaya mengembangkannya. Kemudian, memperkuat potensi yang dimiliki oleh
masyarakat. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah lebih konkret bagi pekerja
pemberdayaan juga menyangkut penyediaan berbagai masukan serta pembukaan akses
kedalam berbagai peluang yang membuat masyarakat menjadi makin berdaya. Adanya
Kelompok Wanita Tani merupakan salah satu bentuk perkumpulan ibu-ibu tani untuk
menampung wadah apresiasi perempuan tani. Pemberdayaan masyarakat di Dukuh Bulu RW
01 Desa Nanggulan, Kec. Cawas, Kab. Klaten melalui optimaliasi pemanfaatan pekarangan
dengan budidaya sayuran merupakan salah satu usaha untuk dapat meningkatkan pendapatan
keluarga dan memenuhi kebutuhan pangan sehingga terjadi peningkatan kualitas hidup
masyarakat. Karena membutuhkan waktu dalam pengurusan program akhirnya program
pemberdayaan KWT baru terlaksana pada masa pandemi corona dan dimana cukup banyak
warga yang terkena imbas ekonomi dari pandemi covid-19. Adapun usaha-usaha yang dimiliki
oleh warga menurun drastis, warga ada yang kehilangan pekerjaan seperti PHK atau jadwal
bekerja dikurangi oleh atasannya, selain itu juga adanya pembatasan wilayah atau social
distancing, lockdown menjadikan semua akses jalan gang ditutup dan sangat dibatasi keluar
masuknya warga setempat terlebih para penjual sayur yang sama sekali tidak boleh masuk
Dukuh Bulu.

Warga hanya bisa berdiam diri dirumah dan apabila ada kepentingan seperti membeli
bahan pokok sehari-hari terlebih makanan harus keluar membeli dengan mematuhi protokol
kesehatan, setelahnya pulang dari luar harus masuk bilik sterilisasi agar terhindar dari virus.
Oleh karena itu dengan adanya pandemi yang sangat merugikan warga program
pemberdayaan warga melalui KWT di Dukuh Bulu RW 01 Desa Nanggulan Kec. Cawas Kab.
Klaten dapat terlaksana dengan antusias warga agar memiliki aktivitas dan dapat mecukupi
kebutuhan pangan dengan mengolah lahan kosong salah satu milik warga yang bersedia
digunakan untuk dijadikan lumbung sayur dan sebagai pemberdayaan warga untuk budidaya
tanaman sayur dan buah. Lahan pekarangan yang kosong dimanfaatkan sebagai lumbung
sayur dimana nantinya warga dapat memiliki sayur dan buah dari hasil budidaya sendiri.
Budidaya tanaman sendiri sudah dijamin tingkat kesehatannya karena budidaya tanaman
menggunakan proses yang sangat teliti dan aman, mulai dari proses pengolahan tanah,
pemupukan menggunakan pupuk organik yaitu pupuk kompos dari kotoran kambing dan sapi,
pemilihan bibit unggul, perawatan dan penyiraman yang dilakukan setiap hari menjadikan
kualitas tanaman sangat bagus. Warga sangat semangat dan senang saat proses penanaman,
perawatan hingga panen, karena warga menjadi banyak aktivitas yang bermanfaat dan
mendapatkan ilmu budidaya tanaman sehingga selain di lumbung setiap rumah warga terdapat
tanaman sayur dan buah untuk dikonsumsi pribadi selain itu warga juga memanfaatkan lahan
pekarangan rumah yang sempit menjadi lahan yang menghasilkan bahan pangan.

Terdapat tiga lahan kosong yang dijadikan lumbung sayur dua sebagai lumbung sayur
dan satu untuk tempat persemaian. Proses penanaman antara lumbung sebelah Timur dan
Barat tidak bersamaan. Lumbung bagian Timur terlebih dahulu ditanami dan setelah proses
pembuahan baru lumbung bagian Barat ditanami. Hal tersebut dikarenakan banyaknya
pertimbangan oleh warga untuk budidaya tanaman. Setelah tanaman siap dipanen dan hasil
panen dapat dijual dan dibeli oleh warga ataupun dijual diluar desa selanjutnya hasil dari
penjualan dapat dimasukkan ke Kas KWT dimana nantinya uang Kas dapat di manfaatkan
bersama untuk kepentingan bersama. Adapun tujuan dan manfaat dibuatnya program
pemberdayaan yaitu:
1. Membantu warga dalam membangun kembali kondisi perekonomian pedesaan
melalui maksimalkan lahan kosong sebagai lumbung sayur untuk kegiatan KWT.
2. Mendirikan usaha yang selaras dengan kondisi lingkungan yang tidak hanya
menyentuh aspek social akan tetapi juga memperhatikan ekonomi warga.
3. Memberikan keterampilan warga untuk mengaplikasikan budidaya tanaman
sendiri.
4. Memberdayakan warga agar memiliki potensi pengetahuan dan keterampilan yang
bermanfaat.

Gambar 1. Proses Pengolahan Tanah Gambar 2. Pemilihan Bibit Tanaman

Gambar 3. Pencampuran pupuk kompos Gambar 4. Penanaman Bibit Tanaman


Gambar 5. Penyemprotan Tanaman Gambar 6. Perawatan dan penyiraman

Gambar 7. Perairan lumbung Gambar 8. Nama KWT “Mawar Melati”

KESIMPULAN

Program KKN dalam pemberdayaan masyarakat di Desa Nanggulan berjalan dengan baik
dimana tingkat partisipasi masyarakat dalam mengikuti sosialisasi sampai penjualan hasil
budidaya tanaman meningkat dan dapat memberikan manfaat bagi Dukuh Bulu RW 01 Desa
Nanggulan Kec. Cawas Kab. Klaten. Program pemberdayaan melalui Kelompok Wanita Tani
telah membantu persediaan pangan serta membantu perekonomian bagi masyarakat Desa
Nanggulan di era pandemi covid-19.

Program KKN ini juga bisa dijadikan contoh bagi masyarakat desa lain agar dapat
memanfaatkan SDA (Sumber Daya Alam) dan SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada,
selain dapat membantu perekonomian masyarakat desa, program pemberdayaan
masyarakat desa ini juga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat desa dalam
menanggulangi ketahanan pangan pada masa pandemi covid-19.

DAFTAR PUSTAKA

Kuswandoro W. E. 2016. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Desa Berbasis Partisipasi (PDF


Download Available).

Anda mungkin juga menyukai