Anda di halaman 1dari 21

PENGANTAR

MANAJEMEN
KELOMPOK 8
BAB 8
CONTROLLING
1. Ni Kadek Sumartini (2115644011)
2. Kadek Agus Dwi Perdana Putra (2115644077)
3. Ni Wayan Nanda Agustiani (2115644119)

Presenting
KONSEP PEMBAHASAN

01 Pengertian Pengawasan

02 Prinsip-Prinsip Pengawasan

03 Jenis-Jenis Pengawasan
01
Pengertian Pengawasan
Pengertian Secara Umum
Pengertian Menurut Para
Ahli
Pengertian Secara Umum
- Fungsi pengawasan harus terlebih dahulu direncanakan.
Fungsi pengawasan adalah fungsi
- Pengawasan hanya bisa dilaksanakan bila ada
terakhir dari proses manajemen.
perencanaan/rencana.
Fungsi ini berkaitan erat sekali
- Pelaksanaan perencanaan akan baik bila pengawasan
dengan fungsi perencanaan dan
dilakukan dengan baik.
kedua fungsi ini merupakan hal
- Tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak
yang saling mengisi karena :
setelah pengawasan atau pengukuran dilaksanakan .
Controlling’s Definitions

Earl P. Strong Harold Koontz G.R. Terry


Controlling is the process Control is the measurement and Controlling can be defined as the process
of regulating the various correction of the performance of of determining what is to be
factor in an interprise subordinates in order to make accomplished, that is the performance,
according to the sure that interprise objective and evaluating the performance, and if
reqruitment of its plans. the plans devised to attain then necessary applying corrective measure so
are accomplished. that performance takes place according to
plans, that is in conformity with the
standar.
Proses Pengawasan
1. Mengukur hasil pekerjaan.
2. Menilai/membandingkan dengan standar.
3. Mengoreksi penyimpangannya.

Tanpa adanya pengawasan, orang-orang cenderung akan melakukan


penyimpangan, baik dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja. Setiap
pekerjaan yang penyimpangannya menimbulkan kerugian, perlu mendapat
pengawasan.
Untuk mengetahui apakah
segala sesuatunya telah Untuk mengetahui apakah
dilaksanakan sesuai segala sesuatunya telah
instruksi, serta asas-asas berjalan sesuai dengan
yang telah diinstruksikan. rencana yang telah
digariskan.
Tujuan Pengawasan

Untuk mengetahui apakah Untuk mengetahui apakah


segala sesuatunya telah segala sesuatunya telah
dilaksanakan sesuai dilaksanakan sesuai
instruksi, serta asas-asas instruksi, serta asas-asas
yang telah diinstruksikan. yang telah diinstruksikan.
02
Prinsip-Prinsip Pengawasan

Prinsip – Prinsip Pokok Pengawasan


Ciri – Ciri Pengawasan yang Baik
Prinsip – Prinsip Pengawasan
1 2 3 4 5
Adanya Adanya instruksi Merefleksikan sifat Melaporkan Fleksibel,
Rencana dan wewenang. dan kebutuhan dari penyimpangan tidak kaku
kegiatan yang harus yang terjadi
diawasi

6 7 8 9

Dapat Ekonomis menjamin


Dapat dimengerti
merefleksikan diadakannya
pola organisasi tindakan kolektif
Ciri-Ciri Pengawasan yang Baik
Mampu mencegah kemungkinan timbulnya penyimpangan
01 sedini mungkin

02 Pengawasan tersebut tidak kaku

03 Pengawasan harus dapat mendidik

04 Realitas, ekonomis, dan efektif


Jenis-Jenis
03 Pengawasan
Jenis-jenis Pengawasan

Waktu Pengawasan Obyek Pengawasan


01 02

Subjek Pengawasan Cara Pengumpulan


03 04 Fakta-fakta
1. Berdasarkan Waktu Pengawasan

A. Preventive Control B. Repressive Control C. Pengawasan


Pengawasan yang dilakukan Pengawasan yang dilakukan dilakukan tengah proses
sebelum kegiatan setelah terjadi kesalahan penyimpangan terjadi

D. Pengawasan Berkala D. Pengawasan Mendadak


Pengawasan yang Pengawasan yang
dilakukan secara berkala dilakukan secara
sebulan sekali mendadak
2. Berdasarkan Obyek Pengawasan
A. Pengawasan Produksi Untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produksi
(Produksi Control) yang dihasilkan apakah sesuai rencana yang ada.

B. Pengawasan Keuangan Pengawasan ini ditujukan pada hal yang menyangkut


(Financial Control) keuangan, yaitu pemasukan dan pengeluaran, biaya
perusahaan termasuk pengawasan anggaran.

C. Pengawasan Pegawai
Pengawasan dilakukan untuk mengetahui apakah
(Personal Control) pegawai bekerja sesuai dengan perintah rencana,
tata kerja, absensi pegawai dan lain-lain.
D. Pengawasan Waktu Pengawasan ini ditujukan kepada penggunaan
(Time Control) waktu, artinya apakah waktu untuk mengerjakan
pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana.
E. Pengawasan Kebijaksanaan Pengawasan ini ditujukan untuk mengetahui dan
(Policy Control) menilai apakah kebijaksaan organisasi telah
dilaksanakan sesuai dengan yang digariskan.

F. Pengawasan Teknis Pengawasan dilakukan untuk mengetahui apakah


(Technical Control) pegawai bekerja sesuai dengan perintah rencana,
tata kerja, absensi pegawai dan lain-lain.
H. Pengawasan Penjualan Pengawasan ini ditujukan untuk mengetahui apakah
(Sales Control) produksi yang dihasilkan terjual sesuai dengan
target yang ditetapkan.
I. Pengawasan Persediaan
(Inventory Control) Pengawasan ini ditujukan untuk mengetahui dan
menilai persediaan yang ada.

J. Pengawasan Pemeliharaan
(Maintenance Control) Pengawasan dilakukan untuk mengetahui
pemeliharaan yang terjadi.
3. Berdasarkan Subyek Pengawasan

a. Internal Control
Pengawasan yang dilakukan oleh seorang atasan
b. External Control
terhadap bawahannya. Pengawasan yang dilakukan oleh pihak luar.

Cakupan pengawasan intern meliputi hal-hal - Format Control (pengawasan formal) adalah
yang luas baik pelaksanaan tugas, prosedur, pengawasan ekstern yang dilakukan oleh instansi
sistem, hasil, kehadiran, dll pemerintah.

- Audit Control, yaitu pengawasan intern atas - Informal control (pengawasan informal) adalah
masalah-masalah yang berkaitan dengan pengawasan yang dilakukan oleh
pembukuan perusahaan. masyarakat/konsumen.
4. Berdasarkan Cara Pengumpulan Fakta-fakta
A. Personal Inspection
(Peninjauan Pribadi) B. Oral Report
Dengan cara ini akan terjadi (Laporan Lisan)
kontak langsung antara atasan Pengawasan ini dilakukan
dengan bawahan, sehingga dengan menerima laporan lisan,
kesukaran yang ada di yang biasanya dilakukan dengan
lapangan dapat diketahui wawancara. Dalam wawancara
langsung oleh atasan yang ini bisa terjadi bawahan yang
melakukan pengawasan, serta diwawancarai takut
data yang diperoleh obyektif. mengemukakan data secara
Tetapi kadangkala bawahan obyektif, ada rasa enggan, rasa
yang diawasi merasa kikuk sungkan dan sebagainya.
karena merasa diawasi secara
ketat.
C. Writen Report D. Control by Exception
(Laporan Tertulis) (Pengawasan dengan
Pengecualian)
Dengan laporan tertulis,
biasanya kurang dapat Yaitu pengawasan yang
menggambarkan kejadian bersifat istimewa, dilakukan
dan aktivitas secara bila ada hal-hal yang
menyeluruh, tetapi acap menimbulkan kecurigaan,
kali secara berlebih- jadi pengawasan ini bersifat
lebihan. Dengan demikian khusus. Umumnya dapat
sangat sulit untuk mengurangi biaya dan energi,
membedakan yang mana tapi dengan cara ini bawahan
merupakan pendapat dan yang diawasi merasa bahwa
mana kenyataan. dirinya diawasi secara
seksama.
Thank You
Something Happens for its Purpose
—Ms. Dilia Dewi

Anda mungkin juga menyukai