Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

RUNTUHNYA YUGOSLAVIA DAN PERPECAHAN CEKOSLOWAKIA

OLEH:

KADEK DIYAH PUTRI UTAMI WIRAWATI/16/XII IPS 1

Tahun Ajaran

2020/2021

SMA NEGERI 1 KUTA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat tuhan yang maha esa atas segala
rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Badung, 11 februari 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................1

DAFTAR ISI .....................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN....................................................................3

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH.....................................3


1.2 RUMUSAN MASALAH....................................................5
1.3 TUJUAN PENELITIAN.....................................................5

BAB II RUNTUHNYA YUGOSLAVIA...............................................5

2.1 AWAL MULA TERJADINYA PERPECAHAN.................5


2.2 PROSES TERJADINYA PERPECAHAN........................6
2.3 AKHIR PENYELESAIAN.................................................7

BAB III PERPECAHAN CEKOSLOWAKIA.....................................8

3.1 AWAL MULA TERJADINYA PERPECAHAN................8


3.2 PROSES TERJADINYA PERPECAHAN.......................9
3.3 AKHIR PENYELESAIAN..............................................12

BAB IV PENUTUP..........................................................................14

4.1 KESIMPULAN...............................................................14
4.2 SARAN..........................................................................17

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………. 20

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


a) Setelah Perang Dunia I dan II, banyak Negara di Dunia yang
mengalami perubahan baik itu pemisahan, penyatuan hingga
penghapusan. Kita tahu bahwa sebelum Perang Dunia I ada beberapa
Negara besar seperti Jerman, Italia, Inggris dan Austria-Hongaria.
Setelah itu, yang menarik bagi saya adalah setelah Perang Dunia I
banyak Negara-negara baru yang muncul setelah Jerman kalah
perang. Sebelum gendering Perang Dunia II dimulai, beberapa Negara
membentuk suatu kelompok persekutuan. Puncaknya Jerman berhasil
menguasai sebagian Negara di kawasan Eropa Tengah.
CEKOSLOVAKIA menjadi sasaran empuk Jerman dan saat itu Negara
ini takluk di tangan Jerman. CEKOSLOVAKIA adalah suatu Negara
yang penduduknya terdiri dari kaum Bohemia dan Slovak. Awalnya
Negara ini adalah bagian dari Negara Austria-Hongaria yang terpecah
belah menjadi beberapa Negara salah satunya CEKOSLOVAKIA.
Karena faktor sejarah dua kaum ini pun bersatu.
CEKOSLOVAKIA merupakan sebuah negara yang berdaulat, baik
di pandang menurut aspek manapun. CEKOSLOVAKIA beribukota di
Praha. Negara ini mengalami “Disolution” atau pemisahan menjadi dua
negara yaitu, Republik Ceko dan Slovakia. Sejarah panjang bagi
Negara ini dalam memutuskan untuk melakukan pemecahan. Sejarah
mencatat, perjalanan panjang bagi CEKOSLOVAKIA dari sejak tahun
dimana negara ini mendapat pengaruh komunis pada masa perang
dingin. Setelah pecahnya perang dunia I CEKOSLOVAKIA merupakan
negara tempat memproduksi senjata dan merupakan gudang senjata.
Pada Perang Dunia ke-2 Negara ini jatuh ditangan Jerman. Jerman
menjadikan negara ini bersama dengan Polandia sebagai negara
boneka untuk menyimpan persenjataannya dalam usahanya

3
mengalahkan Rusia. Setelah Perang Dunia II selesai,
CEKOSLOVAKIA menjadi negara bebas yang mendapat pengaruh
dari Rusia dalam pemerintahannya. Namun, setelah Perang dingin
usai CEKOSLOVAKIA merubah pemerintahannya menjadi sebuah
pemerintahan yang berbentuk Republik.
b) Yugoslavia berarti Slavia Selatan merupakan sebuah negara yang
pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa. Wilayah
Yugoslavia yang terletak di semenanjung Balkan itu telah menoreh
sejarah panjang, menjadi tempat perebutan pengaruh antara Romawi
Barat yang Katolik dan Romawi Timur yang Ortodoks, berlanjut ke era
Ottoman Turki yang beragama Islam, membawa pengaruh dalam etnis
dan agama yang dianut.
Dalam perjalanannya, negara ini pernah berbentuk kerajaan dan
republik. Republik Federal Sosialis Yugoslavia, sebelumnya bernama
Federal Demokratik Yugoslavia (1943-1946) dan Republik Rakyat
Federal Yugoslavia (1946-1992), eksis dari tahun 1943-1992. Negara
ini adalah kelanjutan dari Kerajaan Yugoslavia (1918-1943). negara ini
merupakan negara federal dengan negara-negara bagian yakni Serbia,
Montenegro, Slovenia, Kroasia, Bosnia-Herzegovina, Makedonia serta
dua daerah otonomi khusus Kosovo dan Vojvodina. Negara ini
beribukota di Beograd. Perjalanan Yugoslavia memang sangat
panjang, konflik yang ada di dalamnya juga macam-macam. Salah
satu peristiwa yang menarik perhatian dunia pada dasawarsa 1990an
adalah runtuhnya Republik Federasi Yugoslavia.
Pada tahun 1953, Josep Broz Tito terpilih menjadi Presiden Yugoslavia
menggantikan Ivan Ribar. Josep Broz Tito merupakan seorang
pemimpin yang digambarkan sebagai diplomat sangat ulung, yang
luwes bergaul dengan Blok Barat dan Blok Timur. Di bawah
kepemimpinannya, Yugoslavia tumbuh menjadi negara yang kuat di
Eropa Timur tanpa harus menjadi anggota Pakta Warsawa ataupun
Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

4
Meninggalnya Tito pada tahun 1980 telah menciptakan situasi baru
bagi negara itu. Konflik politik dan nasional yang telah menumpuk di
paruh kedua tahun 1970an meledak dalam situasi vacuum politik yang
ditinggalkan

Tito. Perbedaan antar etnis mulai nampak, terutama ketika pada akhir
tahun 1980an terjadi krisis ekonomi. Diskriminasi terhadap penduduk
Serbia dan non Albania lainnya di Kosovo menyebabkan ribuan orang
mengungsi dari provinsi tersebut. Hal tersebut membuka kembali luka
lama orang Serbia dan mendorong terpilihnya Slobodan Milosevic
yang mengajukan program- program nasionalis Serbia sebagai
presiden Serbia: status otonom Kosovo dan Vojvodina ditiadakan.
Nasionalisme berdasarkan etnisitas menjadi marak.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun masalah yang akan di bahas di makalah ini :
a) Apa Penyebab Pecahnya Yugoslavia dan Cekoslovakia?
b) Bagaimana Proses Terjadinya Konflik Yugoslavia dan
Cekoslovakia?
c) Bagaimana Akhir Penyelesaian Masalah Yugoslavia dan
Cekoslovakia?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Adapun Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memperluas
dan memperdalam wawasan kita tentang sejarah kontemporer
dunia.Yakni sejarah runtuhnya Yugoslavia dan runtuhnya Cekoslovakia
mulai dari penyebab pecahnya, proses terjadinya perpecahan hingga
akhir penyelesaian masalah . Agar kita senantiasa menjadi manusia yang
lebih baik karena seperti yang di kutip dari perkataan bung Karno yakni
”JAS MERAH” (jangan sekali-kali lupakan sejarah !).

5
BAB II

RUNTUHNYA YUGOSLAVIA

2.1 AWAL MULA TERJADINYA PERPECAHAN


Keruntuhan Yugoslavia tidak dapat dipisahkan dari meninggalnya
presiden Josep Broz Tito. Dalam buku Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno
hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi Djaja, Josep Broz Tito adalah
sosok pemimpin yang mampu membawa Yugoslavia mencapai puncak
kejayaan pada tahun 1953-1980. Pada masa pemerintahan Broz Tito,
Yugoslavia menjadi negara yang kuat tanpa bergantung pada kekuatan
Blok Barat maupun Blok Timur. Pasca meninggalnya Josep Broz Tito,
muncul berbagai masalah sosial dan politik yang menyebabkan
keruntuhan Yugoslavia. Beberapa faktor yang menjadi latar belakang
keruntuhan Yugoslavia adalah: Adanya Vacuum of Power (kekosongan
kekuasaan) di Yugoslavia Tidak ada figur pemimpin yang ideal pengganti
Josep Broz Tito Terjadinya perpecahan antar-etnis di Yugoslavia
Runtuhnya kekuatan komunisme pada akhir dekade 1980-an.

2.2 ROSES TERJADINYA PERPECAHAN


Proses disintegrasi Yugoslavia, secara riil dimulai dengan aksi
proklamasi pemisahan diri secara sepihak Republik Bagian Kroasia dan
Republik Slovenia menjadi negara yang berdaulat pada tanggal 15 Juni
1991. Pemisahan diri tersebut sedikitnya didukung oleh negara-negara
Masyarakat Eropa, dan pada akhirnya mendapat pengakuan masyarakat
internasional padahal pemerintah Yugoslavia berkeras untuk
mencegahnya sehingga pecahlah konflik bersenjata yang bermula di
Kroasia dan Slovenia.

Konflik yang kemudian terjadi di Bosnia Herzegovina tidak telepas dari


proses disintegrasi Yugoslavia. Masyarakat Eropa yang berperan aktif
dalam peristiwa pemisahan diri Kroasia dan Slovenia ternyata ikut pula
campur tangan di Bosnia Herzegovina melalui Komisi Arbitrasi

6
Masyarakat Eropa yang menyimpulkan bahwa Republik tersebut layak
mendapat pengakuan sebagai negara yang berdaulat. Pengakuan
internasional terhadap Republik Bosnia Herzegovina yang merupakan
"mini" Yugoslavia yang juga berpenduduk multi nasional, multi agama dan
komposisi penduduk yang heterogen ini dinilai oleh banyak pihak sebagai
terlalu dini, mengingat masih banyaknya masalah-masalah yang belum
terselesaikan sehingga timbullah pertikaian antar etnis di antara penduduk
Republik Bosnia Herzegovina.

Rumitnya permasalahan yang terjadi di kawasan Yugoslavia


khususnya di Bosnia-Herzegovina telah membuat upaya-upaya
penyelesaian krisis Bosnia Herzegovina melalui perundingan-perundingan
damai yang dilakukan oleh faktor-faktor internasional menjadi sangat sulit.
Kegagalan-kegagalan perundingan semakin memperburuk situasi dan
semakin mengobarkan pertempuran di antara pihak-pihak yang bertikai
yang mengakibatkan timbulnya banyak sekali korban. Guna mencegah
berlanjutnya jatuh korban di Bosnia Herzegovina maupun bertambah
buruknya situasi di wilayah Yugoslavia maka PBB terpaksa mengirimkan
misi damai di wilayah eks Yugoslavia dengan tugas sebagai pasukan
pemelihara perdamaian. Namun banyaknya faktor-faktor luar yang
memengaruhi serta sikap pihak-pihak yang bertikai yang tidak kompromis
dalam mempertahankan kepentingan-kepentingannya tampaknya
kehadiran pasukan PBB belum berhasil mengakhiri konflik di wilayah eks
Yugoslavia.

2.3 AKHIR PENYELESAIAN


Keadaan yang semakin tidak menentu di wilayah Republik-Republik
Bagian Yugoslavia baik di Slovenia, Kroasia maupun Bosnia Herzegovina
telah memaksa Parlemen Federal Yugoslavia untuk bersidang yang
selanjutnya mengesahkan Undang-Undang Dasar yang baru. Undang-
Undang Dasar yang baru tersebut menetapkan pembentukan Yugoslavia
yang baru sehingga pada tanggal 27 April 1992 diproklamirkan Republik

7
Federal Yugoslavia yang anggotanya terdiri dari Republik Serbia dan
Republik Montenegro di dalam wilayah perbatasan yang ada sekarang.
Dengan deklarasi Yugoslavia baru tersebut secara de facto dan de jure
telah menjadikan Republik-Republik Kroasia, Slovenia, Bosnia
Herzegovina dan Makedonia tidak anggota Yugoslavia lagi. Di dalam
deklarasi Yugoslavia baru tersebut ditekankan bahwa RFY tidak
mempunyai ambisi teritorial terhadap negara-negara tetangganya.

Pada tanggal 4 Mei 1992 Presidensi Yugoslavia, dalam kapasitasnya


sebagai Pangti AB, telah memutuskan untuk menarik semua anggota
pasukan Angkatan Bersenjata Yugoslavia warga-negara RFY (dalam hal
ini warga-negara Serbia dan Montenegro). Anggota Angkatan Bersenjata
Yugoslavia di luar warga-negara Yugoslavia baru diberi kesempatan untuk
menentukan pilihannya, apakah tetap tinggal di Yugoslavia atau di
Republik Bagian. Dengan terbentuknya RFY, dan dilaksanakannya
keputusan Presidensi Yugoslavia untuk menarik pasukan-pasukan
Angkatan Bersenjata Yugoslavia dari wilayah Bosnia Herzegovina,
dengan batas waktu yang ditentukan hingga tanggal 19 Mei 1992, maka
secara de jure semenjak itu pula RFY tidak mempunyai anggota pasukan
di Bosnia Herzegovina.

Sementara itu pembentukan Yugoslavia baru yang anggotanya terdiri


Republik Serbia dan Republik Montenegro, dua anggota eks RFS
Yugoslavia, masih tetap ingin disebut Yugoslavia, yaitu Republik Federal
Yugoslavia (RFY), dengan ambisi untuk tetap disebut penerus Yugoslavia
(sebagai Yugoslavia bentuk ketiga). RFY menganggap diri yang berhak
mewarisi beban kewajiban-kewajiban internasionalnya serta untuk
mewakili kepentingan warga-negara Yugoslavia yang lama di luar negeri,
sebelum status mereka jelas dan diatur kembali menurut Undang-Undang
dan Peraturan yang berlaku

BAB III

8
PERPECAHAN SLOWAKIA

3.1 AWAL MULA TERJADINYA PERPECAHAN


Ada beberapa faktor mengapa Ceko dan Slovakia memisahkan diri.
Pertama, adanya perbedaan kondisi masyarakat dan infrastruktur. Kedua,
persepsi Ceko bahwa Slovakia hanyalah beban anggaran mereka.
Sedangkan dari pihak Slovakia adalah menganggap bahwa Slovakia "di
anak tirikan" dalam hal pembangunan nasional. Dan terakhir, pasca
tumbangnya sistem komunis yang otoriter dan sentralistik, keduanya
sepakat bahwa akan lebih mudah berkembang apabila keduanya
memerdekakan diri masing - masing secara terpisah.

Selain memiliki paham komunis.Negara Cekoslovakia melakukan


politik tangan besi (menggambarkan rezim kepemimpinan yang keras dan
kejam) hanya kepada pihak-pihak yang dianggap membahayakan
kepentingan pemerintah. Agama berada di bawah kendali pemerintah,
ditambah penangkapan pihak-pihak yang dianggap antipemerintah.

Meski awalnya merupakan negara yang maju, lama-ke lamaan


Cekoslovakia mengalami kemunduran karena sistem ekonomi yang
terpusat. Hal ini mendorong timbulnya gagasan dan tuntutan kepada
pemerintah untuk melakukan reformasi. Salah satunya dari Alexander
Dubček.

3.2 PROSES TERJADINYA PERPECAHAN


a. Runtuhnya Pemerintahan Komunis

Setelah menggantikan Konstantin Chernenko sebagai Sekretaris


Jenderal Partai Komunis Uni Soviet (PKUS) yang sudah wafat pada
tanggal 10 Maret 1985, pada tgl 11 Maret 1985 (bertepatan dengan
dilantiknya sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet, Mikhail
Gorbachev memperkenalkan program Glasnost (Keterbukaan) dan
Perestroika (Restrukturisasi) yang memberikan dampak yang luas
terhadap kehidupan politik, ekonomi dan sosial di masyarakat yang telah
terbiasa dengan sistem yang lama. Dampak itu tidak hanya terjadi di Uni

9
Soviet tetapi juga di negara-negara tetangganya. Rezim Husák dan KSC
yang sudah mapan dengan kondisi status quo selama 20 tahun, tidak
segera begitu saja menerima angin perubahan yang dilancarkan dari
Moskow.

Sebaliknya para ex-anggota partai dari zaman reformasi Dubček pada


1968, maupun yang masih ada di dalam partai KSC, yang terpengaruh
dan merasa mendapat angin dari garis baru-nya Gorbachev berusaha
melakukan tekanan-tekanan untuk terjadinya perubahan di dalam
organisasi dan kebijakan partai, agar tetap berkiblat dengan konsisten
kepada Moskow (Yang notabene telah dipimpin oleh seorang Pemimpin
Soviet yang moderat, Gorbachev), Gorbachev adalah seorang pemimpin
Uni Soviet yang mencetuskan Parestroika dan Glasnost. Ia mencoba
menyelesaikan persoalan di Uni Soviet, tetapi reformasinya justru berhasil
melepaskan kekang kekuatan demokrasi yang menghancurkan rezim
Komunis. (Becklake, dkk, 2015:53). Namun kekuatan konservatif masih
tetap kuat dalam tubuh Partai Komunis Cekoslovakia KSC, walaupun di
Moskow kekuatan konservatif sudah digusur oleh kelompok
kepemimpinan baru Gorbachev. Menghadapi tekanan-tekanan yang
semakin gencar dari kekuatan-kekuatan liberalis, Gustav Husák akhirnya
mau tidak mau harus bersikap mendukung angin perubahan tersebut dan
pada bulan Maret 1987 ia menyatakan akan melaksanakan glasnost dan
perestroika di Cekoslovakia, walaupun dengan setengah hati.

Hal lain yang menambah dinamisasi tuntutan perubahan di


Cekoslovakia adalah timbulnya kembali gerakan-gerakan mahasiswa,
yang dimulai dengan demonstrasi lilin pada 1988 di ibukota Slovakia,
Bratislava yang berlanjut dengan gerakan-gerakan mahasiswa di Praha
walaupun menyadari akan menghadapi tindakan-tindakan represif dari
aparat pemerintah.

Krisis yang juga terjadi di berbagai negara sosialis lainnya, akibat dari
munculnya gerakan-gerakan reformasi seperti Solidarnosc-nya Lech

10
Walesa di Polandia dan Duna Kor di Hongaria, telah membuat mahasiswa
Cekoslovakia termotivasi untuk juga turut bangkit menuntut perubahan.

Puncak pergerakan mahasiswa adalah demonstrasi spontan non-stop


sejak 17 November 1989 di Praha, yang mendapat dukungan tidak hanya
dari kaum cendekiawan dan politisi-politisi senior lainnya yang bergabung
di dalam Charta 77, tetapi juga dari kalangan masyarakat luas penduduk
ibukota. Bahkan pada saat-saat terakhir, buruh pabrik pun (yang
merupakan basis keanggotaan partai KSC) ikut memihak gerakan oposisi
dan turut melakukan aksi-aksi pemogokan dan bergabung dengan para
demonstran.

Gerakan oposisi kemudian membentuk wadah baru bernama


Občanské forum, yang menggabungkan Charta 77, VONS dan berbagai
unsur oposisi lainnya untuk lebih kuat dan representatif dalam berunding
dengan pihak Pemerintah.

Walaupun aksi demo para mahasiswa dicegah dengan penghadangan


represif oleh aparat keamanan, semangat mereka tidak mengendor
bahkan terus setiap hari mengadakan unjuk-rasa sampai Desember 1989.
Pada 27 November 1989, sebuah pemogokan umum yang bertema "Akhiri
pemerintahan satu partai!" dilakukan oleh penduduk Cekoslowakia
sebagai pertanda mendukung gerakan mahasiswa.

Sementara itu beberapa pemerintahan komunis di negara tetangga


mulai juga dilanda krisis yang memuncak, yang secara psikologis
berpengaruh pula pada kewibawaan partai KSC. Menghadapi situasi
dalam dan luar negeri yang berkembang cepat, posisi pemimpin-
pemimpin KSC menjadi semakin terpojok. Mereka menyadari bahwa
kepercayaan rakyat kepada partai telah menurun drastis, demikian juga
dukungan dari partai-partai sekawan di Eropa Timur tak dapat diharapkan
lagi. Beberapa fungsionaris partai mulai bersikap netral dan berpihak
kepada gerakan mahasiswa dan oposisi yang semakin lantang menuntut
perubahan.

11
Dalam posisi yang semakin defensif demikian, partai KSC pada 28
November 1989 mengumumkan akan membagi kekuasaan dan
mengakhiri sistem monopoli kepemimpinan negara oleh partai KSC.

Pada 10 Desember 1989 atas desakan pihak oposisi, Presiden Husák


untuk pertama kalinya dalam era negara komunis Cekoslovakia,
mengangkat sebuah kabinet yang didominasi oleh menteri-menteri non-
komunis, dengan Perdana Menteri Marián Čalfa, seorang tokoh KSC yang
dapat diterima oleh Občanské fórum. Husák kemudian meletakkan
jabatan sebagai Presiden hari itu juga.

Tiga minggu kemudian, pada 29 Desember 1989, rakyat Cekoslovakia


kembali memiliki seorang presiden non-komunis, yaitu dramawan,
budayawan dan aktivis Václav Havel, pemimpin tunggal gerakan oposisi
yang pernah berkali-kali ditangkap dan dipenjarakan oleh rezim komunis
yang berkuasa.

Pada saat euforia anti-partai komunis KSC) meluas di kalangan


masyarakat Cekoslovakia, partai KSC harus mempersiapkan diri
menghadapi pemilihan umum demokratis pertama pada bulan Juni 1990.
Hasilnya, partai yang telah berganti baju menjadi [[Partai Komunis
Bohemia dan Moravia (KSCM) di negara-bagian Ceko itu, hanya
memenangkan 15% suara, sementara di negara-bagian Slovakia, Partai
Komunis Slovakia (KSS) sama sekali tidak memenangkan satu kursi pun
di Parlemen.

Dengan demikian tammatlah riwayat hegemoni sebuah kekuasaan


yang pernah bertakhta selama 41 tahun di bumi Cekoslovakia.
Berakhirnya kekuasaan komunis di Cekoslovakia adalah anti-klimaks dari
sebuah perjalanan panjang partai, yang pada awalnya dalam membangun
sosialisme di Cekoslovakia, mendapat simpati dan dukungan penuh dari
mayoritas rakyat Ceko dan Slovakia

12
b. Pemilu Multi partai Pertama

Pada tahun 1990, Cekoslovakia menjalani pemilu multipartai untuk


pertama kalinya dan membawa Havel kembali terpilih sebagai presiden.
Sistem ekonomi terpusat a la komunis tak lagi dijalankan, dan perusahaan
swasta bermunculan. Media diberi hak seluas-luasnya dalam hal
pemberitaan. Embel-embel "sosialis" dalam nama negara dihilangkan.

3.3 AKHIR PENYELESAIAN


Pada akhir 1989, demonstrasi besar-besaran anti pemerintah di Praha
pada awalnya ditekan oleh polisi, tetapi ketika demokratisasi melanda
Eropa Timur, kepemimpinan partai Komunis mengundurkan diri pada
bulan November. Pada bulan Desember, kabinet baru non-Komunis
mengambil alih, dan penulis naskah dan mantan pembangkang Václav
Havel terpilih sebagai presiden. Di bawah pemerintahan Komunis,
Cekoslowakia memiliki ekonomi terencana gaya Soviet di mana
industrinya yang sangat maju serta perdagangan, perbankan, dan
pertanian berada di bawah kendali negara. Pada tahun 1990, negara ini
memulai transisi ke ekonomi pasar dengan program luas yang dirancang
untuk mendorong perusahaan swasta dan investasi luar. "Revolusi Velvet"
berhasil diselesaikan dengan kepergian pasukan Soviet terakhir pada Mei
1991, dan pemilihan parlemen gratis pada Juni 1992.

Pemerintahan baru dihadapkan pada beberapa kesulitan, termasuk


sistem ekonomi yang tertekan dan tidak efisien yang membutuhkan
reformasi drastis, pengangguran yang tinggi, ketidakpuasan sosial yang
meluas, dan polusi lingkungan. Di bawah konstitusi 1968, Cekoslovakia
adalah republik federal. Dua bagian komponen adalah Republik Ceko,
dengan ibukotanya di Praha, dan Republik Slovakia, dengan ibukotanya di
Bratislava. Ada legislatif federal bikameral yang dipilih setiap lima tahun.
Presiden federal, yang dipilih oleh legislatif, menunjuk perdana menteri
dan menteri. Setiap republik memiliki dewan dan majelis. Pemerintah
federal menangani pertahanan, urusan luar negeri, dan masalah ekonomi
tertentu. Akan tetapi, gerakan separatis yang kuat di Slovakia, mengarah

13
pada deklarasi formal pada 26 Agustus 1992, bahwa Republik Ceko dan
Republik Slovakia akan berpisah menjadi negara-negara merdeka pada 1
Januari 1993, sehingga membubarkan federasi yang berusia 74 tahun
itu. . Menanggapi perpisahan segera, pemerintah federal dibongkar dan
rancangan konstitusi Ceko dan Slovakia baru dimulai.

Untuk menghindari ketidakkonsistenan negara baru dalam menjalankan


hak dan kewajiban negara yang digantikan, perlu adanya pengaturan
melalui perjanjian penyerahan kedaulatan (dovolution agreements).
Perjanjian tersebut bisa berupa hak atas wilayah dan properti atau aset-
aset negara. Terdapat beberapa hal yang diatur dalam menentukan
pembagian aset negara. Pada tanggal 13 November 1992 Majelis
Federasi mengesahkan Undang-Undang Konstitusi 541 yang menetapkan
pembagian aset negara untuk Ceko dan Slovakia. Pembagian ini juga
meliputi atas pembagian luas wilayah atau tanah negara. Pembagian
wilayah ditetapkan dengan Rasio 2:1 atas kepemilikan Ceko dan
Slovakia(rasio pembagian ini didasarkan atas perkiraan rasio populasi
antara Ceko dan Slovakia.).

Pembagian properti Negara juga ditetapkan pada UU Konstitusi


Majelis Federasi no.541. Pembagian ini disesuaikan dengan perkiraan
rasio yang telah ditetapkan. Dalam pembagian properti negara ini
mencangkup didalamnya yaitu perlengkapan militir negara, angkutan-
angkutan berat (kereta api dan pesawat) dan juga mengenai kas negara
berupa cadangan emas yang dimiliki negara.

Mengenai arsip Negara, sesuai konvensi Wina 1983 pasal 30: untuk
perpisahan negara, kepemilikan arsip mengikuti kepemilikan wilayah.
Sehingga pembagian arsip Negara kepada Republik Ceko dan Republik
Slovakia tergantung pada banyaknya wilayah masing-masing dimana
pembagian wilayah antar keduanya juga sudah di atur dalam UU Majelis
Federasi no.541.

14
Awalnya Kedua negara memutuskan menggunakan mata uang yang
sama yaitu koruna. Jika mata uang kedua negara diganti akan
mengakibatkan kerugian bagi kedua negara terutama di pihak Ceko. Pada
akhirnya mata uang kedua negara tidak diganti namun sesuai dengan
GDP negara yang dihitung setahun. Setelah pemisahan nilai mata uang,
kedua negara memiliki perbedaan. Nilai mata uang Koruna Ceko memiliki
nilai tukar yang lebih tinggi dibandingkan Koruna Slovakia.

Apabila terjadi pemisahan wilayah teritorial, secara prinsip negara


baru akan memberikan kewarganegaraan kepada penduduk yang berada
di wilayah tersebut. Namun biasanya penduduk diberikan dua opsi,
yang pertama bersifat kolektif dan kedua sifatnya individual yaitu
penduduk diberikan hak untuk memilih. Dalam kasus Cekoslovakia,
penentuan kependudukan dibahas dengan seksama dan juga
berdasarkan kesepakatan antara Ceko dan Slovakia. Ditahun awal
pemisahan, Ceko dan Slovakia memutuskan tidak terlalu
mempermasalahkan kewarganegaraan penduduknya, kedua negara
memberikan kewarganegaraan ganda bagi penduduknya. Hal ini terlihat
selama beberapa tahun penduduk di wilayah Ceko diperbolehkan
memasuki wilayah Slovakia tanpa menggunakan paspor. Namun pada
akhirnya Ceko dan Slovakia memiliki kesepakatan dalam hal
kewarganegaraan, kesepakatan tersebut mengarah pada perjanjian
Schagen. Perjanjian tersebut mengatur tentang hak penduduk di wilayah
Eropa untuk memilih bertempat tinggal dimana pun di wilayah Eropa dan
berhak memperoleh pekerjaan.

Dalam kasus Chekoslovakia ini, Republik Ceko dan Republik Slovakia


merupakan Negara baru (pecahan dari Negara lama), sehingga kedua
Negara harus mengajukan kembali permohonan untuk menjadi anggota
PBB layaknya Negara yang baru merdeka. Sesuai dengan The Sixth
(legal) Committee Majelis Umum PBB, dalam hal suatu negara menjadi
negara baru maka negara tersebut diharuskan mengikuti aturan
sebagaimana layaknya negara baru yang ingin menjadi negara anggota

15
kecuali telah mendapatkan izin sesuai dengan ketentuan yang terdapat
dalam Piagam PBB (izin sebagai penerus Negara lama).

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
a)KESIMPULAN RUNTUHNYA YUGOSLAVIA

Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi ini


merupakan hasil kajian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya.
Wilayah Yugoslavia yang terletak di Semenanjung Balkan merupakan
negara yang multietnis. Yugoslavia yang muncul dari Perang Dunia II
adalah enam republik federasi. Dari utara-barat ke selatan timur, entitas
politik adalah Slovenia, Kroasia, Bosnia-Herzegovina, Serbia, Montenegro
dan Makedonia.

Tepilihnya Tito sebagai Presiden memberikan dampak positif bagi


Negara tersebut. Hal ini ditandai dengan keberhasilannya
menyeimbangkan semua kekuatan yang punya potensi bertikai dan pecah
di antara enam negara bagian dan dua daerah otonom. Stabilitas politik
negeri itu terbangun di atas kepiawaiannya menghidupkan rasa
nasionalisme di antara kelompok-kelompok yang berbeda itu. Pada tahun
1980, Tito wafat. Banyak hal yang berubah setelah itu. Perekonomian
yang makin merosot, stabilitas politik yang tidak stabil dan yang lebih
parah adalah perpecahan etnis yang menyebabkan disintegrasi di
Yugoslavia.

Keruntuhan komunis di Uni Soviet membawa efek yang serupa


pada Yugoslavia yang merupakan negara satelit Uni Soviet.
Runtuhnya sistem komunis pada akhir 1988 menyebabkan Yugoslavia
terpecah menjadi enam negara, yaitu Serbia, Kroasia, Bosnia, Macedonia,
Slovenia dan Montenegro.

16
Awalnya, Slovenia dan Kroasia menyatakan memisahkan diri dari
Yugoslavia dan menjadi negara berdaulat. Selepas itu, Yugoslavia
menjadi negara yang senantiasa berubah, baik wilayahnya maupun
populasinya. Menyusul Slovenia dan Kroasia, Bosnia melalui
referendum tahun 1992 pun menyatakan pemisahan diri dari
Yugoslavia dan menjadi negara berdaulat

dipimpin Presiden Alija Izatbigovic. Inilah yang memicu pembantaian


rakyat Muslim Bosnia oleh bangsa Serbia pimpinan Slobodan Milosevic
pada 1992. Serbia berupaya mempertahankan kesatuan Yugoslavia. Etnis
Serbia yang umumnya bergama Kristen Ortodox ini ingin mendominasi
pemerintahan, militer dan administrasi negara. Di Serbia terdapat sekitar 6
juta etnis Serbia, sedangkan di Bosnia 1,36 juta jiwa dan di Kroasia 0,5
juta jiwa. Milosevic berobsesi mewujudkan Negara Serbia Raya yang
bersifat monoetnis, maka ia menentang habis-habisan berdirinya Bosnia
Herzegovina yang mayoritas Muslim dengan melakukan pembersihan
etnis non-Serbia dan merebut wilayah dari Bosnia dan Kroasia.

Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam penelitian ini ialah nilai cinta
tanah air, patriotisme, toleransi, nasionalisme, saling menghargai dan
menghormati serta yang paling utama ialah nilai-nilai demokrasi dalam
kehidupan.

b) KESIMPULAN PERPECAHAN CEKOSLOWAKIA

Cekoslovakia mempunyai sejarah panjang. Mulai dari asal muasal,


pembentukan Negara, konflik internal Negara, serta penyelesaian Negara
secara damai.

Secara garis besar dapat penulis gambarkan perjalanan Negara


Cekoslovakia sebagai berikut :

1918-1938 : Sebuah demokrasi republik.

17
1938-1939 : Setelah aneksasi Sudetenland oleh Jerman pada tahun 1938,
wilayah ini secara bertahap berubah menjadi negara dengan koneksi
melonggarkan antara Ceko,Slovakia, dan bagian Ruthenian. Sebuah strip
besar dari selatan Slovakia dan Carpatho-Ukraina dianeksasi oleh
Hungaria, dan Zaolzie wilayah dianeksasi oleh Polandia.

1939-1945 : Wilayah dipecah menjadi Protektorat Bohemia dan Moravia


dan Republik Slovakia. Sebuah pemerintah di pengasingan terus ada di
London, didukung oleh Britania Raya, Amerika Serikat dan Sekutunya,
setelah invasi Jerman ke Rusia, itu juga diakui oleh Uni Soviet.
Cekoslovakia adalah bagian dari Deklarasi oleh PBB dan merupakan
anggota pendiri PBB.

1946-1948 : Negara ini diperintah oleh pemerintahan koalisi dengan


Komunis. menteri,dengan perdana menteri dan menteri dalam negeri.
Carpathian Ruthenia diserahkan ke Uni Soviet.

1948-1989 : Negara ini menjadi negara komunisdengan pusat ekonomi


terencana. Padatahun1960,negara ini resmi menjadi republik sosialis.

1969-1990 : The Federal Republik terdiri dari : Republik ceko Sosialis


Republik dan Republik Sosialis Slovakia.

1990-1992 : The federasi yang demokratis republik terdiri dari : Republik


Ceko dan Republik Slovakia.

Karena suksesi tersebut berdasarkan keinginan kedua belah pihak.


Pasca pemisahan Cekoslovakia menjadi Republik Ceko dan Slovakia,
hubungan antara kedua negara terbilang cukup baik. Hal ini dapat dilihat
dari kesepakatan-kesepakatan yang muncul untuk mempermudah
penduduknya dalam memperoleh kewarganegaraan. Dalam persaingan
industri senjata, Republik Ceko dianggap lebih unggul dibandingkan
Slovakia. Namun hal ini tidak menimbulkan konflik dalam persaingan
indurtri senjata kedua negara tersebut. Sebagai negara yang berpisah
secara damai, Rebuplik Ceko dan Slovakia tetap menjaga hubungan

18
baiknya. Hal ini terlihat dalam beberapa perjanjian Bilateral antara kedua
negara tersebut (mengenai perdagangan, keamanan, kewarganegaraan
dan lain sebagainya.).

Pelajaran yang dapat kita ambil dari sejarah Cekoslovakia ini adalah
apapun masalah hidup kita mulai dari masalah kecil hingga besar
haruslah kita bersikap dewasa terhadap permasalahan itu serta utamakan
kemanusiaan alias jalan damai sehingga kedua belah pihak tidak ada
yang dirugikan.

4.2 SARAN
Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak
kesalahan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki
makalah tersebut penulis meminta kritik yang membangun dari para
pembaca serta penulis mengharapkan pembaca agar tidak berhenti
mengenal dan mempelajari sejarah.

19
DAFTAR PUSTAKA

Angkasa edisi koleksi. 2007. Icons of the World. 79-82

Benns F, Lee. 1943. Europe Since 1914. Binghamton: Vaill-Ballou Press (USA)

The Rise and Fall of Yugoslavia: from King Aleksandar  to Marshall Tito, 1918-
1980 karya. MatjažKlemenčič . Univerzita v Mariboru.

Yugoslavia. http://id.wikipedia.org/wiki/Yugoslavia, (online), diakses  27 Februari


2014.

Perang Yugoslavia. http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Yugoslavia, (online),


diakses 27 Februari 2014.

Yugoslavia Negeri Multirasial yang Tinggal Kenangan. http://republik-


tawon.blogspot.com/2013/11/yugoslavia-negeri-multirasial-yang.html, (online),
diakses 27 Februari 2014.
Buku Sejarah Pemintan Kelas 12. 2017

20

Anda mungkin juga menyukai