Anda di halaman 1dari 11

KONFLIK RUSIA UKRAINA

Ditulis Oleh:
Baruna Prakasya Ommar Alfarouq (2310317)
Casningsih (2307152)
Danidio De Vanconselos Sera (2313361)
Delia Puspita (2311217)
Deliani Nurizka Putri (2307394)
Erna Salsinha (2313362)
Farihin Alwi (2306903)
Handaru Akmal Panandjoeng (2307170)
Shazadil Akhyar Rezky (2307069)

PROGRAM STUDI SURVEI PEMETAAN DAN INFORMASI GEOGRAFIS


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang maha esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

i
Daftar isi

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i


Daftar isi....................................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
Pendahuluan ........................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
Sejarah Awal Mula Konflik .................................................................................................... 2
Pengaruh Nato ........................................................................................................................ 3
Pengaruh Politik ..................................................................................................................... 3
BAB III ...................................................................................................................................... 5
Solusi ...................................................................................................................................... 5
BAB IV ...................................................................................................................................... 7
Kesimpulan............................................................................................................................. 7
Daftar pustaka ............................................................................................................................ 8

ii
BAB I
Pendahuluan

Perdamaian adalah segala hal yang membahas tentang kesejahteraan hidup manusia
melalui keadilan dan kondisi damai, perdamaian dapat dimaknai sesuai sudut pandang manusia
dalam mengenal arti damai yang sesungguhnya pada kehidupan Masyarakat, yang
membutuhkan kondisi hidup berdampingan untuk menjalankan kehidupan sebagai seorang
manusia. Namun arti dari perdamaian tersebut hingga kini masih sulit terwujud, berbagai
konflik di kehidupan masyarakat mulai dari konflik ringan hingga konflik berat masih sering
terjadi.

Salah satunya yaitu konflik Ukraina dan Rusia yang mengakibatkan ribuan korban
tewas, konflik Ukraina dan rusia merupakan konflik antar negara yang terjadi akibat pengaruh
politik. Konflik ini dimulai pada tahun 2014 dan puncaknya terjadi pada tahun 2022 dan masih
berlanjut hingga saat ini. Akibat dari konflik ukraina dan rusia sangat mengganggu kestabilan
perdamaian dunia, beberapa negara merasakan dampak buruk dari perang atau konflik kedua
negara tersebut. Perlu adanya solusi yang efektif untuk menghentikan pertikaian antara ukraina
dan rusia yang mana bila terus dibiarkan akan sangat menggagu kehidupan bermasyarakat
secara global.

Konflik ukraina dan rusia memang sudah seharusnya menjadi masalah yang harus
secepat mungkin ditemukan solusi untuk melerai konflik di antara dua negara tersebut, tentu
saja yang akan merasakan dampak buruk tentu saja seluruh masyarakat dunia namun
masyarakat di kedua negara tersebut pasti merasakan kecemasan yang mana seharusnya setiap
warga negara dunia harus hidup nyaman dan tenang sebagai manusia di bumi.

1
BAB II

Konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia disebabkan oleh beberapa faktor yang
dapat disebutkan secara sejarah antara kedua negara tersebut, pengaruh politik, serta ancaman
terhadap kedaulatan negara.

Sejarah Awal Mula Konflik

Pada tahun 1990 Ukraina dan Rusia merupakan sebuah negara federasi bernama Uni
soviet, menganut ideologi komunis dan merupakan negara yang kuat dia zaman itu. Setelah
Jerman kalah pada saat perang dunia ke II Uni soviet lmemiliki pengaruh di belahan Eropa
timur, tak heran jika negara negara di benua eropa timur pada saat itu menjadi negara
komunis.

Pada Tahun 1991 Uni Soviet bubar, dan di tahun yang sama Ukraina menyatakan
suara untuk memerdekakan diri dari Uni Soviet dalam sebuah referendum. Dan disetujui oleh
Presiden Rusia Boris Yeltsin selaku president Rusia saat itu. Selanjutnya Ukraina dan rusia
serta Belarusia membentuk Commonwealth of Independent States (CIS) yang merupakan
organisasi regional yang beranggotakan negara negara bekas Uni soviet. Namun setelah
pembentukan CIS terjadi Perpecahan. Yang mana Ukraina menganggap bahwa CIS adalah
upaya Rusia untuk mengendalikan negara-negara di bawah Kekaisaran Rusia dan Uni Soviet
Dan Pada Mei tahun 1997, Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian persahabatan. Hal
tersebut adalah upaya di anatara kedua negara untuk menyelesaikan Perpecahan yang sempat
terjadi.

Hubungan Rusia dan Ukraina memanas lagi pada tahun 2014. Kala itu muncul
revolusi untuk menentang supremasi Rusia. Massa antipemerintah pada saat itu berhasil
menurunkan Viktor Yanukovych presiden Ukraina yang pro-Rusia, dari jabatan presiden pada
saat itu. Kemudian setelah kejadian Revolusi tersebut Ukraina membuka keinginan untuk
lbergabung dengan Uni Eropa (UE) dan North Alantic Treaty Organization (NATO).

2
Pengaruh Nato

Kecemasan rusia kepada ukraina yang ingin bergabung dengan NATO membuat
presiden rusia saat ini yaitu Vladimir putin mengajukan tuntutan keamanan yang terperinci
kepada NATO, salah satu poinya adalah meminta nato menghentikan semua aktivitas militer
di Eropa Timur dan ukraina. Negara Rusia meminta aliansi tersebut untuk tidak pernah
menerima ukraina atau negara negara bekas Uni Soviet untuk bergabung sebagai anggota
NATO.

Rusia menganggap ekspansi NATO ke Ukraina akan membawa persenjataan ke


perbatasan Ukraina, sehingga kota kota besar Rusia bisa menjadi sasaran yang dengan mudah
menjadi target, yang mana bila hal itu terjadi akan menggangu keamanan negara Rusia.

Kedekatan antara NATO dan ukraina ini tak disukai rusia, mengingat Moskow telah
lama menjadi sumber kekuatan politik dan telah menjadi dominan di wilayah tersebut. Rusia
menganggap masuknya Ukraina ke Nato akan mengancam keamanan negara Rusia.

Politik Global

Pemerintah Rusia telah lama mendukung gerakan separatis pada negara negara bekas
Uni Soviet. Contohnya, pada tahun 2008 Rusia diketahui mendukung separatis di daerah
Ossetia selatan dan Abkhazia, hal ini memicu rekasi keras dari negara Georgia. Kemudian
Rusia juga mendukung gerakan separatis di Semenanjung Krimea milik Ukraina. Presiden
Rusia Vladimir Putin menyatakan alasan Rusia melakukan penyerangan kepada Ukraina
karena permintaan bantuan dari para pemimpin separatis di ukraina timur.

Pemerintah Rusia telah lama mendukung gerakan separatis di bekas Uni Soviet.
Misalnya, pada tahun 2008, Rusia diketahui mendukung separatis di wilayah Ossetia Selatan
dan Abkhazia, yang menimbulkan reaksi tajam dari Georgia. Rusia kemudian juga
mendukung gerakan separatis di semenanjung Krimea, Ukraina. Presiden Rusia Vladimir
Putin mengatakan alasan Rusia menyerang Ukraina adalah karena permintaan bantuan dari
pemimpin separatis di Ukraina Timur.

Ada tiga persoalan besar yang perlu mendapat perhatian serta implikasi dari konflik
Rusia-Ukraina. Pertama, konflik Rusia-Ukraina berkontribusi terhadap kemungkinan
terjadinya perubahan dalam kompleks geopolitik global. Salah satunya adalah kemungkinan

3
terjadinya perubahan peta geopolitik dan munculnya perimbangan kekuatan baru di dunia.
Penting untuk mencermati perubahan lanskap geopolitik global dan Indonesia harus bersiap
menghadapi implikasi dari proses ini. Kedua, ada kemungkinan penggunaan energi nuklir.
Menyikapi hal tersebut, para aktor di seluruh dunia, khususnya aktor negara, menghadapi
kondisi yang tidak menentu dan harus mulai membuat prediksi mengenai kemungkinan
penggunaan nuklir dalam konflik ini. Ketiga, konflik Rusia-Ukraina mempunyai dampak
sistemik di seluruh dunia, terutama bagi negara-negara yang mempunyai hubungan dagang
langsung dengan Rusia atau Ukraina. Pemerintah Indonesia harus meminimalisir
kemungkinan dampak konflik Rusia-Ukraina terhadap kepentingan nasional Indonesia, tidak
hanya di bidang ekonomi dan energi tetapi juga di bidang keamanan dan pertahanan.

4
BAB III
Solusi

Ada tiga aspek diplomatik sebagai solusi jangka menengah, yang harus disepakati
dalam menyelesaikan konflik ini. Pertama, turunkan ketegangan dan gencatan senjata segera.
Caranya, dengan menarik pasukan Rusia. Kedua, memberikan kesempatan pada Presiden
Putin untuk menggambarkan setiap kesepakatan apapun sebagai kemenangan baginya.
Ketiga, kesepakatan apa pun yang dihasilkan harus kredibel, berguna, dan dijamin untuk
kepentingan bersama.

Pemerintah Indonesia telah mengambil sikap mengenai serangan militer yang


dilancarkan Rusia di Ukraina sejak 24 Februari lalu. Pada hari yang sama, Presiden RI Joko
Widodo (Jokowi) menyampaikan sikapnya lewat cuitan Twitter. Jokowi meminta
menghentikan perang tetapi tidak menyebut atau menunjukkan nama negara. "Setop perang.
Perang itu menyengsarakan umat manusia dan membahayakan dunia," cuitan Jokowi lewat
akun @jokowi.

Kementrian luar negeri juga mengatakan agar serangan militer yang dilancarkan
Kremlin dihentikan serta mengupayakan diplomasi. Republik Indonesia juga meminta Dewan
Keamanan PBB mengambil langkah. "Indonesia meminta agar situasi ini dapat segera
dihentikan dan semua pihak agar menghentikan permusuhan serta mengutamakan
penyelesaian secara damai melalui diplomasi. Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB
untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi," ungkap Kemlu. Juru
Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan setidaknya ada empat poin
yang disampaikan pemerintah RI terkait perang antara kedua negara tersebut. "Menyangkut
posisi pemerintah RI atas Ukraina, ada empat poin dari Pemerintah RI," kata Teuku dalam
press briefing Kamis pekan lalu.

Pertama, Indonesia khawatir atas eskalasi konflik bersenjata di wilayah Ukraina yang
sangat membahayakan keselamatan masyarakat serta berdampak bagi perdamaian antara dua
negara tersebut. Kedua, Indonesia menegaskan agar ditaatinya hukum internasional dan
piagam PBB mengenai integritas dari suatu wilayah negara, serta mengecam setiap tindakan
yang mengancam teritorial dan kedaulatan suatu negara, Ketiga, Indonesia menegaskan
kembali agar semua pihak mengedepankan perundingan dan diplomasi untuk menghentikan
konflik dan mengutamakan penyelesaian secara damai, dan Keempat, Kedutaan Besar

5
Republik Indonesia (KBRI) telah mengambil langkah untuk menyelamatkan WNI di Ukraina
sesuai rencana kontijensi yang telah disiapkan. Sebagaimana diketahui, Indonesia mengambil
kebijakan luar negeri dengan Gerakan Non-Blok. Kebijakan ini muncul untuk menegaskan
sikap politik luar negeri bahwa RI tidak mengikuti blok Amerika Serikat maupun blok Uni
Soviet pada masa perang dingin. Hingga kini Indonesia memang menjadi negara non-blok.

6
BAB IV

Kesimpulan
Perdamaian merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh semua kalangan, dalam
misi perdamaian antara Ukraina dan Rusia menggunakan cara diplomasi. Upaya Indonesia
untuk menengahi konflik antara ukraina dan rusia sudah sesuai dengan uud 1945 alinea
pertama “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa oleh sebab itu,
maka penjajahan di atas dunia harus di hapuskan, karena tidak sesuai dengan prikemanusian
dan prikeadilan”.

Konflik antara Ukraina Dan Rusia memang menjadi masalah bagi perdamaian
masyarakat global, Solusi harus segera ditemukan untuk menengahi tensi yang panas diantara
dua negara tersebut. Kesadaran untuk menyudahi konflik dan menciptakan dunia yang damai
harus dilakukan oleh semua masyarakat agar menciptakan kehidupan yang sejahtera untuk
semua manusia

7
Daftar pustaka
Antarini. 2022. Peran Indonesia Atasi Konflik Rusia Ukraina.
(Https://www.tvonenews.com/berita/internasional/31521-peran-indonesia-atasi-konflik-
rusia-ukraina?, diakses: 20 September 2023).
Dinda tulus tiara & Syasya Yuania Fadila Mas'udi.2023. Diplomasi Indonesia dalam Konflik
Rusia - Ukraina: Sebuah Kajian Tentang Soft-Power. Universitas Muhammadiyah Malang, 65144,
Malang-Indonesia.
Feriyansah Dwiki.. perang Rusia Ukraina Apa penyebabnya?.
(https://m.metrotvnews.com/play/NG9C5e1L-perang-rusia-ukraina-apa-
penyebabnya#:~:text=Ribuan%20korban%20tewas%2C%20sebagian%20besar,beda%20inter
pretasi%20soal%20perjanjian%20Minsk, diakses: 20 September 2023).
Sekarwati Suci & Ahmad Daniel. 2022. 3 Solusi Diplomatik untuk Akhiri Invasi Rusia ke
Ukraina. (https://dunia.tempo.co/read/1569320/3-solusi-diplomatik-untuk-akhiri-invasi-
rusia-ke-ukraina, diakses: 27 September 2023)

Anda mungkin juga menyukai