Anda di halaman 1dari 11

ANALISA TERJADINYA PERANG RUSIA VS UKRANIA

DIDASARKAN PADA ASPEK HUKUM MILITER

OLEH :
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................3
PENDAHULUAN...............................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan.........................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................4
PEMBAHASAN..................................................................................................4
A. Sejarah Konflik.........................................................................................4
B. Alasan Invasi Rusia...................................................................................5
BAB III................................................................................................................6
ANALISA MASALAH.......................................................................................6
A. Rangkaian Masalah...................................................................................6
B. Dampak dan Ancaman.............................................................................8
C. Edukasi Yang Didapat..............................................................................9
BAB IV...............................................................................................................10
PENUTUP.........................................................................................................10
I. Kesimpulan..............................................................................................10
II. Saran......................................................................................................10
References..........................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ukraina merupakan daerah yang dikategorikan cukup luas dan subur serta Makmur di
negara Rusia sebelum perang terjadi. Ukraina dikenal sebagai penghasil gandum terbesar dan
masuk peringkat atas dunia, selain itu Ukraina juga merupakan daerah dengan penghasilan
engergi yang banyak jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya. Memasuki
Abad ke-17, disitulah mulai ada hubungan antara Rusia dan Ukraina terjalin, namun
kemudian terputus pada abad ke-18 setelah otonomi dari Hetmanat Kazaki dihapuskan.
Pemutusan jalinan hubungan antar negara tersebut kemudian mulai membaik pada saat
terjadinya Perang Dunia I dan setelah itu tergabung dalam negeri yang Bernama Uni Soviet.

Rusia melakukan invasi dan penyerangan terhadap Ukraina dan Operasi Militer
diumumkan secara resmi pada tanggal 24 Februari 2022 oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
pemimpin Ukraina yang sekarang lebih dekat ke Barat dan ingin menjadi bagian NATO.
Padahal ketika Perang Dingin terjadi, sebelum 1990, orang-orang Ukraina dan Rusia bersatu
dalam sebuah negara federasi bernama Uni Soviet. Negara komunis yang kuat di zaman itu.
Uni Soviet setelah Jerman kalah dan PD II selesai, memiliki pengaruh di belahan timur
Eropa. Tak heran jika negara-negara di benua Eropa bagian timur juga menjadi negara-negara
komunis. Pada 1991, Uni Soviet dan Pakta Warsawa bubar. Di tahun yang sama, Ukraina
memberikan suara untuk memerdekakan diri dari Uni Soviet dalam sebuah referendum.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka fokus permasalahan dirumuskan kedalam
beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apa yang menyebabkan Rusia menyerang Ukraina ?


2. Apa akibat dari kasus ini didasarkan pada Aspek Hukum Militer?
3. Edukasi apa yang didapatkan pada kasus ini?

1.3 Tujuan

1. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan yang sejenis.


2. Sebagai alat pemicu kesadaran masyarakat dalam kehidupan bernegara.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Sejarah Konflik

Konflik antara Rusia dan Ukraina ini sudah mulai terjadi sejak tahun 1917 silam pada
Revolusi Bolshevik. Dimana Revolusi Bolshevik adalah revolusi yang terjadi dengan tujuan
untuk melakukan kudeta kepada kaum Menshevik yang waktu itu berhasil mengambil
kekuasaan sementara Rusia dari kaum kadet yang memiliki aliran konstitusional democrat
atau liberal. Revolusi ini merupakan lanjutan dari revolusi yang terjadi pada tahun yang
sama, 1917 pada bulan Februari setelah Tsar Nicholas II yang merupakan kaum kadet
berhasil dilengserkan. Pada tahun 2014, konflik terjadi pada bulan Februari dengan
melibatkan kedua negara tersebut beserta negara-negara yang pro Rusia dan Belarus. Setelah
Euromaidan, lalu berpusat pada Krimea dan Donbass sudah diakui secara internasional
sebagai daerah dari Ukraina. Daerah-daerah tersebut kemudian terjadi konflik karena
pencaplokan wilayah oleh Rusia seperti daerah Krimea, lalu muncul konflik lagi di Donbass,
insiden Angkatan laut, perang siber, dan ketegangan politik. Atas konflik-konflik yang
terjadi, pada tahun 2015 bahkan membuat Parlemen Ukraina hampir memutuskan hubungan
diplomatiknya dengan Rusia dan hubungan mereka memburuk

Hubungan yang semakin memburuk itulah yang menghentikan Ukraina untuk melakukan
Kerjasama-kerjasama militer serta ekspor senjata ke Rusia yang menyebabkan munculnya
pemberontakan. Setelah pemberontakan tersebut terjadi disusul adanya gencatan senjata
sementara antara pemerintah Ukraina dengan para perwakilan Republik Rakyat Donetsk dan
Luhansk yang berakhir pada tahun 2015 bulan Januari. Sehingga pada pertengahan Februari
2015 Gencatan senjata baru disepakati. Hubungan antar kedua negara tersebut memanas pada
saat revolusi Ukraina pada tahun 2014, Ukraina yang sebelumnya sangat dekat pada Rusia
kemudian beralih pada NATO dan membuat kesepakatan ekonomi dengan Uni Eropa.
Ukraina berusaha menolak supremasi dari Rusia. Konflik yang terjadi antara Rusia dan
Ukraina tidak dapat disebut hal baru mengingat banyak ahli yang berpendapat bahwa konflik
tersebut merupakan sisa-sisa dari perang dingin. Walaupun tembok berlin dan bubarnya Uni
Soviet dianggap sebagai berakhirnya perang dingin, namun perselisihan persaingan Rusia
dengan Amerika beserta aliansinya yaitu NATO yang masih berkelanjutan. Perang diantara
kedua negara tersebut tidak hanya melibatkan dua negara saja, akan tetapi melibatkan NATO
dan Amerika yang kemungkinan akan ikut turun tangan dalam menyelesaikan atau justru
mewarnai konflik antara kedua negara tersebut.

B. Alasan Invasi Rusia

Menurut pendapat para ahli alasan invasi Rusia dilakukan karena Presiden Rusia
Vladimir Putin melakukan hal yang bertujuan untuk merubah paksa Ukraina. Besar harapan
bagi Rusia bahwa kepemimpinan Ukraina dapat Kembali pro terhadap Rusia. Ukraina
memiliki keinginan untuk ikut bergabung dalam aliansi North Atlantic Treaty Organization
atau NATO. Dengan keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO, Rusia menganggap
ini merupakan sebuah hal yang mengkhianati kepercayaan dan sejarahnya sekaligus ancaman
baru. Atas situasi yang terjadi ini, memunculkan ketegangan antara Rusia dengan Ukraina.
Rusia juga mengajuka sebuah tuntutan kepada barat dan menghentikan segala aktivitas
militernya di sekitar wilayah Eropa Timur, serta meminta NATO untuk tidak pernah
menerima keanggotaan negara bekas Pecahan Uni Soviet.

Selain hal tersebut dalam sidang PBB yang diselenggarakan pada tanggal 31 Januari
2022, Amerika Serikat dan Rusia melakukan perdebatan mengenai krisis Ukraina. Duta besar
Amerika Serikat mengatakan bahwa Invasi yang akan dilakukan Rusia ini akan menimbulkan
kekacauan dan mengancam keamanan global. Namun menurut Duta Besar Rusia saat itu
mengatakan bahwa apa yang dikatakan Barat dan sekutu-sekutunya malah menunjukkan
bahwa Tindakan mereka memprovokasi untuk terjadinya perang. Negara Rusia kecewa
mengenai tuntutan yang disampaikan olehnya kepada Barat dan NATO malah diabaikan dan
lebih memilih untuk ikut memprovokasi konflik mereka. Tahun 2022 bulan Februari tepatnya
tanggal 24 Februari secara resmi hubungan diplomatic Rusia dan Ukraina diputus yang
menyebabkan hilangnya hubungan diplomatic resmi. Dan tepat pada tanggal 25 februari
2022, Rusia mengumumkan bahwa akan melakukan invasi ke Ukraina melalui siaran televisi
lokal Rusia. Jika dihitung sampai tanggal 07 Maret 2022, konflik antara Rusia dengan
Ukraina sudah terjadi selama 10 hari. Dalam konflik yang terjadi selama 10 hari ini, kedua
negara yaitu Rusia dan Ukraina sudah melakukan perundingan sebanyak 2 kali, namun masih
belum menemukan kesepakatan. Mereka juga setuju untuk melakukan perundingan
selanjutnya untuk melakukan kesepakatan dan mengakhiri konflik yang dapat merugikan
semuanya.
BAB III

ANALISA MASALAH

A. Rangkaian Masalah

Serangan Rusia dimulai dengan ledakan di sejumlah kota di Ukraina, termasuk Kyiv,
Odessa, Kharkiv dan Mariupol. Tindakan Rusia dengan melakukan kerjasama dan pelatihan
Bersama militer dengan Belarus menunjukkan bagaimana pertahanan secara defensif. Negara
yang melakukannya mencari kekuatan yang lebih besar demi dapat melindungi diri dari
ancama eksternal. Mereka lebih cenderung untuk mengimbangi kekuatan atau balance of
power terhadap lawannya. Adanya globalisasi mempengaruhi keamanan global terutama
globalisasi militer. Kerjasama-kerjasama militer antar negara yang dilakukan dapat dikatakan
mengancam dan mempengaruhi kebebasan dalam pengambilan keputusan baik secara
kelembagaan dan struktural. Negara yang memiliki power lebih besar akan berperan besar
dalam pengambilan keputusan keamanan di organisasi. Selain itu, adanya aliansi sangatlah
menjadikan sebuah dilemma bagi keamanan suatu negara terutama bagaimana negara
tersebut akan melakukan pertahanan nasional. Penjelasan tersebut kemudian tercermin pada
bagaimana NATO sebagai pakta militer dan pertahanan melakukan dan menganalisis daerah
bukan wilayahnya sehingga menimbulkan dilemma bagi Rusia. Penngiriman pasukan ke
perbatasan di Eropa Timur, lalu tuntutan Rusia, serta dukungan NATO dalam persenjataan
untuk Ukraina sangat tercermin bagaimana globalisasi militer berdampak.

Konflik Rusia dan Ukraina bukan lagi persoalan Negara namun menyangkut keamanan
dari masyarakat terdampak perang. Sumber ancaman bukan hanya dari dalam, tetapi ada
ancaman dari luar yaitu ancaman invasi militer oleh Rusia. Konflik yang terjadi antara Rusia
dan Ukraina telah masuk pada level konsep keamanan global. Merujuk pada situasi dimana
dunia tanpa sekat, atau seperti yang kita kenal dengan era globalisasi. Permasalahan-
permasalahan seperti konflik Rusia dan Ukraina merupakan permasalahan antar kedua negara
yang menyebabkan spillover effect atau permasalahan yang menimbulkan dampak berskala
global. Mulai dari isu lingkungan, kemanusiaan, politik, ekonomi, dll. Melihat situasi
tersebut, banyak negara tidak tinggal diam melihat peristiwa yang terjadi diantara kedua
negara. Tidak hanya aktor negara saja, akan tetapi individu juga ikut mengecam aksi yang
dilakukan oleh Rusia melalui sosial media. Pada era globalisasi saat ini, informasi dapat
beredar sangat cepat sehingga banyak sekali netizen yang beranggapan bahwa tindakan yang
dilakukan oleh Presiden Vladimir Putin tersebut sangat disayangkan.
Rusia yang merasa terancam oleh kehadiran NATO dan berpindahnya Ukraina yang
dahulunya merupakan sekutu Rusia. Sehingga untuk bertahan, Rusia perlu menarik kembali
Ukraina untuk menjadi sekutu Rusia. Sebagai negara kecil yang ingin mencari perlindungan
diri dari ancaman negara lain membuat Ukraina menjadi negara lemah yang akan selalu
mencari aliansi untuk menghindari ancamana negara lain. Dengan melakukan kerjasama-
kerjasama militer antar negara yang dilakukan dapat dikatakan mengancam dan
mempengaruhi kebebasan dalam pengambilan keputusan baik secara kelembagaan dan
struktural. Negara yang memiliki power lebih besar akan berperan besar dalam pengambilan
keputusan keamanan di organisasi. Selain itu, adanya aliansi sangatlah menjadikan sebuah
dilemma bagi keamanan suatu negara terutama bagaimana negara tersebut akan melakukan
pertahanan nasional.

Ukraina secara geografis merupakan benteng pertahanan Rusia terluar, yang


menghubungkan dengan Wilayah Eropa dan laut terbuka. Ukraina adalah wilayah strategis
pertanahan Rusia dari ancaman luar negeri. Wilayah Ukraina dapat menjadi pintu masuk
darat dan laut, untuk memobilisasi pasukan guna kepentingan invasi terhadap Rusia. Doktrin
pertahanan militer, selalu berorientasi untuk menutup celah serangan musuh secara langsung.
Ukraine adalah benteng alamiah bagi Rusia, sebelum Rusia benar-benar diserang oleh musuh.
Rusia seperti sedang menerapkan doktrin 'Monroe Amerika', yang intinya tidak mentolerir
sedikitpun peluang invasi negara asing terhadap Rusia melalui pintu Ukraina. Ukraina
merupakan jalur penghubung kegiatan ekonomi yang penting, dari dan keluar Rusia, terutama
yang menghubungkan Rusia ke kawasan Eropa. Selain benteng pertahanan strategis, Ukraina
juga merupakan kawasan strategis bagi kepentingan Ekonomi Rusia. Jika Negara ini jatuh
dibawah kendali NATO (baca : Amerika), sudah pasti keuntungan ekonomi yang ada di
kawasan, baik sumber bahan baku maupun market akan dikuasai Amerika. Sebagaimana
diketahui, dalam sejumlah isu internasional, Amerika selalu memanfaatkan NATO sebagai
alat intervensi, menjadi preman yang menjaga kawasan pasar Amerika, yang menyebabkan
Amerika dapat mengendalikan harga bahan baku berupa sumber daya alam dan harga barang
industri sesuai dengan politik ekonomi Amerika, yakni : Mengeksploitasi negara jajahan,
menjadikannya sumber bahan baku sekaligus pasar bagi produk industri Amerika, dimana
Amerika akan menjadi pihak yang memiliki otoritas untuk mengendalikan harga dengan
jaminan keamanan dari NATO.
B. Dampak dan Ancaman

Dampak dari konflik menyebabkan perekonomian dunia yang sebelumnya terdampak


COVID-19 tidak dapat pulih sepenuhnya akibat konflik diantara kedua negara. Selain itu
konflik ini juga berdampak pada sektor ekonomi maupun sosial :

1. Harga minyak dan energi yang melonjak. Harga minyak dunia per 1 barrel setelah
konflik dimulai bahkan sampai menempuh harga 106,23 dollar AS. Hal ini
dikarenakan konflik yang terjadi menggangu ekspor minyak Rusia yang dimana
negara tersebut menyumbang energi ke global terutama negara-negara Eropa cukup
besar dan menyumbang sekitar 10 persen pasokan minyak global. Banyaknya sanksi-
sanksi yang diberikan terutama sanksi ekonomi menimbulkan kegiatan ini sangat
terganggu dan menimbulkan kelangkaan.
2. Jika pasokan energi dari Rusia terputus, pemanfaatan Kembali energi fosil dan batu
bara akan kembali. Hal ini dibuktikan dengan kembalinya eksistensi batu bara dan
meningkatnya harganya pada pasar global dengan peningkatan 38,22 persen pada
bulan Februari dan per 1 ton ada pada level 446 dollar AS.
3. Pemuliha ekonomi akan merendah, karena miyak dan energi bumi merupakan
komoditas yang sangat penting dalam perputaran roda ekonomi baik dalam negara
berkembang maupun maju. Tingginya harga minyak bumi tentunya akan
mempengaruhi produksi.
4. Jika suplai komoditas terhambat, maka harga ekspor otomatis akan naik. Krisis
perdagangan akan menghasilkan kerugian. Namun, hal ini akan berbeda jika negara
tersebut merupakan negara dengan penghasil emas, peral, nikel dan lainnya, bagi
negara tersebut akan sangat menguntungkan karena tingginya harga komoditas
mereka. Susahnya untuk pengiriman logistik terutama di daerah Laut Hitam akan
sangat terhambat karena kerusakan akibat perang.

Sedangkan ancaman yang dirasakan oleh kedua negara tersebut adalah dengan adanya
para pengungsi dari Ukraina. Ukraina merupakan tempat terjadinya invasi, sehingga
masyarakat Ukraina merasa terancam terhadap konflik yang terjadi diantara Rusia dan
Ukraina. Ancaman yang ditimbulkan tersebut bukanlah ancaman level negara, tetapi
ancaman keamanan individu dalam mendapatkan tempat yang aman dari berbagai
serangan. Selain itu ada juga ancaman lainnya seperti ancaman cyber dan ancaman
perang dunia ketiga. Pada masa globalisasi yang mengedepankan teknologi seperti
sekarang, dunia maya atau cyber menjadi bagian penting karena hampir seluruh
kegiatannya menggunakan teknologi. Jika suatu negara melakukan penyerangan cyber,
maka dampak dan kerugian yang ditimbulkan tidak sedikit. Selain itu juga Konflik yang
terjadi akan dikhawatirkan menimbulkan benih-benih pecahnya perang dunia ketiga
karena salah satu negara yang berkonflik yaitu Rusia memiliki rudal dan militer yang
kuat. Sedangkan Ukraina memiliki sekutu yang memungkinkan negara-negara Barat
untuk membantu. Jika salah satu saja negara-negara yang tergabung dalam NATO
diserang, maka negara lainnya juga akan ikut serta memerangi. Hal ini sesuai dengan
prinsip NATO yaitu Solidaritas. Jika nantinya Ukraina resmi bergabung NATO, dan
negara-negara sekutu Rusia selain Belarus yaitu Korea Utara ataupun China bergabung
akan menimbulkan pecahnya perang dunia ke-3.

C. Edukasi Yang Didapat

1. Diharapkan untuk selalu waspada terhadap segala kemungkinan

Tindakan tak terduga Rusia yang menyerang Ukraina memberikan pelajaran bahwa perlunya
sikap waspada akan segala kemungkinan. Sikap waspada ini perlu kita miliki dalam
menjalani kegiatan sehari-hari. Memiliki kewaspadaan bertujuan melatih diri untuk bersiap
dalam melakukan aktivitas. Kita perlu merencanakan suatu aktivitas dengan cermat

2. Selalu mengutamakan kepentingan orang banyak

Dari situasi konflik di Ukraina, kita dapat memetik pelajaran yaitu sebagai pemimpin negara
harus mengutamakan kepentingan bersama. Hal ini karena jabatan pemimpin diperoleh dari
kepercayaan rakyat. Sudah sewajarnya pemimpin mengabdikan diri kepada masyarakat.

3. Terus berhati hati sebelum bertindak

Dari konflik ini kita dapat melihat bahwa perlu kehati-hatian dalam mengambil tindakan.
Kita perlu memahami segala dampak baik positif dan negatif akibat tindakan kita.

4. Jangan suka mencampuri urusan orang lain

Dari keputusan Rusia menginvasi Ukraina, maka kita dapat mengambil pelajaran bahwa
jangan suka mencampuri urusan orang lain. Setiap individu memiliki kebebasan untuk
bertindak asalkan tetap sesuai peraturan.
BAB IV

PENUTUP
I. Kesimpulan

Ancaman yang ditimbulkan dari invasi yang dilakukan oleh Rusia menimbulkan berbagai
pendapat mengenai rusaknya prinsip-prinsip dengan basis aturan internasional dan
pelanggaran Rusia telah mengancam perdamaian regional dan juga stabilitas di benua Eropa.
Sehingga banyak negara berharap akan adanya jalan keluar terhadap permasalahan yang
terjadi diantara kedua negara, terutama masyarakat Ukraina yang menjadi korban dari invasi
yang dilakukan oleh Rusia. Konflik Rusia dan Ukraina bisa menjadi peristiwa yang singkat,
maupun panjang dan kita masih belum tau apa yang akan terjadi kedepannya. Agar suatu
negara dapat survive atau bertahan terhadap kelangsungan hidup dan keamanan negaranya,
negara akan cenderung mencari kekuatan sebesar-besarnya. Kekuatan yang wajar atau sama
dengan negara lain tidaklah cukup, sehingga suatu negara akan terus mencari kekuatan untuk
melebihi kekuatan dari negara lain.

II. Saran

Menyantuni konflik Rusia dan Ukraina ini bukanlah suatu perkara yang mudah,
menanganinya bukan perkara yang boleh berlaku tanpa berusaha. Saran yang dapat diberikan
adalah terus mencari jalan keluar antara kedua negara entah Ukraina yang membatalkan
kegiatan bergabungnya dengan NATO ataupun Rusia yang harus menerima karena melihat
ancaman yang ditimbulkan sangat meresahkan dan semoga cepat mendapat jalan keluar.

References
CNN Indonesia . (2022, Februari 28). Rangkuman Terkini Pertempuran Rusia-Ukraina.
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220228071243-134-764831/
rangkuman-terkini-pertempuran-rusia-ukraina.

Haryono, W. (2022, Februari 19). PBB: Ancaman Keamanan Global Saat ini Tertinggi Sejak
Perang Dingin:. https://www.medcom.id/internasional/eropa-amerika/8kovlnlb-pbb-
ancaman-keamanan-global-saat-ini-tertinggi-sejak-perang-dingin.

Oktarianisa. (2022, Maret 4). Kronologi dan Latar Belakang Konflik Rusia dan Ukraina.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220304134216-4-320044/kronologi-dan-
latar-belakang-konflik-rusia-dan-ukraina/3.

Ruang Guru. (2022, Maret 14). Invasi Rusia di Ukraina, Penjelasan Lengkap & Dampaknya
Pada Indonesia. https://www.ruangguru.com/blog/invasi-rusia-di-ukraina.
Tirto.id. (2022, Februari 14). Ada Apa dengan Ukraina & Rusia: Bagaimana Awal Mula
Konfliknya?:. https://tirto.id/ada-apa-dengan-ukraina-rusia-bagaimana-awal-mula-
konfliknya-goV6.

Anda mungkin juga menyukai