Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH KONFLIK RUSIA DAN UKRAINA

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya konflik antara rusia dan ukraina :

Keruntuhan uni soviet pada tahun 1991

Pemimpin Uni Soviet kala itu, Mikhail Gorbachev mengundurkan diri pada 25
Desember 1991. Pengunduran dirinya ini sekaligus tanda keruntuhan Uni Soviet. Sebelum
pengunduran Gorbachev, tepatnya pada 1 Desember 1991, 90 persen warga Ukraina
menyetujui referendum kemerdekaan dari Uni Soviet. Presiden Ukraina, Belarusia, dan Rusia
pun bertemu untuk secara resmi membubarkan Uni Soviet, sesuai aturan yang tertulis dalam
Konstitusi Uni Soviet. Dengan demikian, Ukraina merdeka secara de jure (berdasarkan
hukum) dan diakui oleh komunitas internasional.

Setelah Ukraina merdeka, hubungannya dengan Rusia mulai memanas saat Viktor
Yushchenko terpilih sebagai Presiden Ukraina pada 2005. Selama periode kepemimpinan
Yushchenko, Ukraina cenderung mendekat ke Uni Eropa ketimbang Rusia. Hal inilah yang
kian memanaskan hubungan keduanya. Hubungan keduanya lumayan mereda saat pemilihan
umum (pemilu) 2010, Viktor Yanukovych terpilih menjadi Presiden Ukraina. Yanukovych
adalah seseorang yang didukung oleh Rusia dan menginginkan Ukraina lebih dekat dengan
Moskwa (ibu kota Rusia).1

Krisis pada tahun 2013

Ukraina dilanda krisis dengan merebaknya protes di ibu kota Kiev, pada November
2013. Kala itu, massa menentang keputusan Yanukovych yang menolak kesepakatan
integrasi ekonomi yang lebih besar dengan Uni Eropa. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, kepemimpinan Yanukovych cenderung dekat dengan Rusia. Inilah yang
menjadikan ia menolak integrasi ekonomi Uni Eropa. Setelah tindakan keras oleh pasukan
keamanan, massa unjuk rasa justru bertambah dan konflik pun semakin meningkat.

Puncaknya adalah pada Februari 2014, saat parlemen Ukraina melengserkan


Yanukovych dari jabatannya. Pelengseran Yanukovych menyebabkan konflik dalam
pemerintahan Ukraina. Pemerintahan terbagi menjadi dua kubu, yakni pendukung Uni Eropa
dan pendukung Rusia. Pendukung Uni Eropa berasal dari masyarakat dan politisi Ukraina

1
Difa Lufiana Putri, 2022, sejarah konflik rusia vs ukraina,
https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/25/060500265/sejarah-konflik-rusia-vs-ukraina?page=all
diakses pada tanggal 22 juni 2023 pukul 20.41 wib
daratan, sedangkan pendukung Rusia berasal dari masyarakat dan politikus Krimea, sebuah
semenanjung di kawasan Laut Hitam.

Krisis krimea tahun 2014

Awal 2014, Krimea meminta bantuan Rusia untuk menyelesaikan konflik di dalam
negerinya. Pemerintah Rusia pun menerima permintaan tersebut dan mengirimkan
pasukannya untuk menduduki Krimea. Hal tersebut Rusia lakukan lantaran letak geopolitik
Krimea yang strategis dan bisa dimanfaatkan Rusia untuk memperkuat pengaruh di kawasan
Eropa Timur dan Timur Tengah. Melihat campur tangan Rusia atas konflik dalam negeri
Ukraina, Uni Eropa pun mengecam.

Situasi Ukraina kemudian meningkat pada Juli 2014 dan membuat Amerika Serikat
(AS) dan Uni Eropa berselisih dengan Rusia. Sementara itu, sejak akhir Februari 2014,
demonstrasi oleh kelompok pro-Rusia dan anti-pemerintah berlangsung di kota-kota besar di
seluruh timur dan selatan Ukraina. Protes di wilayah Donetsk dan Luhansk meningkat dan
berkembang menjadi pemberontakan separatis bersenjata. Hal tersebut membuat pemerintah
Ukraina meluncurkan serangan militer balasan terhadap pemberontak yang berdampak pada
munculnya konflik bersenjata di Donbass.2

Gagalnya Perjanjian Minsk (2015)

Sejak Februari 2015, Rusia dan Ukraina telah berusaha untuk menghentikan
kekerasan melalui Perjanjian Minsk, dengan Perancis dan Jerman sebagai penengah.
Perjanjian tersebut mencakup ketentuan untuk gencatan senjata, penarikan persenjataan berat,
serta kontrol penuh pemerintah Ukraina di seluruh zona konflik. Namun, upaya damai ini
gagal dan konflik bersenjata di Donbass masih terus berlangsung hingga sekarang.

Ukraina ingin gabung NATO

Vladimir Putin menyebut operasi militer tersebut bertujuan untuk mendemiliterisasi


Ukraina. Akibat serangan tersebut kota-kota besar Ukraina seperti Kharkiv, Odessa, Mariupol
dan Ibu Kota Kiev diserang dengan ledakan. Dalam serangan ini, posisi militer Ukraina
disebut-sebut jauh lebih lemah dibandingkan dengan Rusia. Serangan operasi militer Rusia
terhadap Ukraina disebut bukan tanpa alasan. Hal ini karena ada alasan besar di balik konflik
bekas negara Soviet tersebut. Ternyata alasan Moskwa menyerang Ukraina adalah karena
2
ibid
keinginan Ukraina bergabung dengan NATO. Sementara Moskwa menginginkan agar NATO
menjamin bekas negara Soviet, dilarang secara permanen bergabung dengan aliansi yang
dipimpin Amerika Serikat (AS) tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan agar NATO menghentikan semua


aktivitas militer di Eropa Timur, dan menyalahkan aliansi itu karena merusak keamanan di
kawasan. Akan tetapi para pemimpin Barat telah menolak tuntutan tersebut. Mereka
berpendapat Kremlin tidak dapat diizinkan untuk secara efektif memveto keputusan
kebijakan luar negeri Kiev dan membela "kebijakan pintu terbuka" NATO, yang memberikan
hak kepada negara Eropa mana pun untuk meminta bergabung.

Konflik Rusia vs Ukraina yang terjadi saat ini juga disebabkan keinginan Ukraina
untuk bergabung dengan North Atlantic Treaty Organization (NATO). Keinginan Ukraina
tersebut semakin memicu ketegangan antar keduanya. NATO sendiri adalah organisasi
pertahanan dan keamanan di kawasan Atlantik Utara yang meliputi negara-negara Eropa,
Amerika Serikat, dan Kanada. Beberapa negara bekas Uni Soviet juga menjadi bagian dari
NATO, seperti Lithuania, Estonia, dan Latvia.3

Ukraina telah berulang kali menyatakan niatnya untuk menjadi negara anggota NATO
sebuah tujuan yang tertulis dalam konstitusi negara. Bergabung dengan aliansi akan
meningkatkan kekuatan pertahanan Ukraina, karena “prinsip pertahanan kolektif NATO”.
Prinsip itu yang ditetapkan oleh Pasal 5 dalam perjanjian pendirian NATO berarti serangan
terhadap satu sekutu dianggap sebagai serangan terhadap semua sekutu, dan anggotanya
berkomitmen untuk melindungi satu sama lain.

3
Maya citra rosa, 2022, Rusia Larang Ukraina Gabung NATO Hingga Picu Konflik,
https://www.kompas.com/wiken/read/2022/02/27/211500481/kenapa-rusia-larang-ukraina-gabung-nato-
hingga-picu-konflik-ini-alasannya?page=all, diakses pada tanggal 24 juni 2023 pukul 23.02 wib.

Anda mungkin juga menyukai