Anda di halaman 1dari 12

KRISIS GLOBAL ATAS KONFLIK PERANG UKRAINA-

RUSIA DAN ANCAMAN NUKLIR YANG TERUS


MENGHANTUI DUNIA
( Studi Deksriptif kronologis Konflik Dua Negara dan Masalah Krisis Global )
Alfian Herlambang
Email : Alfianherlambang19@gmail.com

PENDAHULUAN

Perang yang sudah menghabiskan ratusan ribu nyawa yang telah dikonfirmasi,
akibat eskalasi besar besaran yang dilakukan Oleh Rusia sebagai agresor dan
pihak Ukraina Sebagai defendy yang terus memanas terjadi karena salah satu
negara yang memiliki bendera biru kuning ini ingin sebelumnya bergabung
dengan NATO (North Atlantic Treaty Organization) oleh vlodymir Zelensky yang
menjabat menjadi presiden ukraina saat ini.

Tentunya berita itu merupakan ancaman buruk bagi Russia karena bisa
mengancam kedaulatan negaranya disana pasalnya ukraina saat itu pada perang
dingin merupakan negara bagian pecahan uni soviet yang di aneksasi dari 15
negara nya hingga terjadi krisis ekonomi besar di uni Soviet menyebabkan
pemberontakan hingga berujung pada pembubaran uni Soviet pada tanggal 26
Desember 1991 oleh Mikhail Gorbachev , Ukraina meraih kemerdekaannya pada
tanggal 24 agustus 1991 4 bulan sebelum terpecahkan nya uni Soviet.

RUMUSAN MASALAH

I. Kapan tanggal peristiwa ini terjadi?


II. Bagaimana kronologi kejadian yang melatarbelakangi perang Rusia Ukraina?
III. Alasan mengapa memanasnya hubungan Rusia dan Ukraina ?
IV. Mengapa presiden vladimir Putin melakukan eskalasi besar besaran terhadap Ukraina?
V. Mengapa Rusia menyerang Ukraina?
VI. Dampak global yang terjadi akibat perang Rusia Ukraina?
VII. Bagaimana dengan Ancaman nuklir yang terus menghantui dunia?

1
PEMBAHASAN
A. TANGGAL PERISTIWA :
Rusia akhirnya benar-benar menyerang Ukraina. Presiden Vladimir Putin
mengumumkan hal itu secara resmi sejak 24 Februari lalu. Serangan Rusia
kemudian dimulai dengan ledakan di sejumlah kota di Ukraina, termasuk Kyiv,
Odessa, Kharkiv dan Mariupol. Hingga saat ini ketegangan masih berlangsung.
Serangan Rusia kemudian dimulai dengan ledakan di sejumlah kota di
Ukraina, termasuk Kyiv, Odessa, Kharkiv dan Mariupol. Hingga saat ini
ketegangan masih berlangsung
B. KRONOLOGI :
Sebenarnya, dulu Ukraina “rapat” dengan Rusia. Namun pemimpin
Ukraina yang sekarang lebih dekat ke Barat dan ingin menjadi bagian NATO.
Padahal ketika Perang Dingin terjadi, sebelum 1990, orang-orang Ukraina
dan Rusia bersatu dalam sebuah negara federasi bernama Uni Soviet. Negara
komunis yang kuat di zaman itu.Uni Soviet setelah Jerman kalah dan PD II
selesai, memiliki pengaruh di belahan timur Eropa. Tak heran jika negara-negara
di benua Eropa bagian timur juga menjadi negara-negara komunis.
Pada 1991, Uni Soviet dan Pakta Warsawa bubar. Di tahun yang sama,
Ukraina memberikan suara untuk memerdekakan diri dari Uni Soviet dalam
sebuah referendum.Presiden Rusia Boris Yeltsin pada tahun itu, menyetujui hal
tersebut. Selanjutnya Rusia, Ukraina dan Belarusia membentuk Commonwealth of
Independent States (CIS).Namun perpecahan terjadi. Ukraina menganggap bahwa
CIS adalah upaya Rusia untuk mengendalikan negara-negara di bawah Kekaisaran
Rusia dan Uni Soviet.
Pada Mei 1997, Rusia dan Ukraina menandatangani perjanjian
persahabatan. Hal tersebut adalah upaya untuk menyelesaikan
ketidaksepakatan.Rusia diizinkan untuk mempertahankan kepemilikan mayoritas
kapal di armada Laut Hitam yang berbasis di Krimea Ukraina. Rusia pun harus
membayar Ukraina biaya sewa karena menggunakan Pelabuhan Sevastopol.
Hubungan Rusia dan Ukraina memanas lagi sejak 2014. Kala itu muncul
revolusi menentang supremasi Rusia.

2
Massa antipemerintah berhasil melengserkan mantan presiden Ukraina
yang pro-Rusia, Viktor Yanukovych. Kerusuhan bahkan sempat terjadi sebelum
berdamai di 2015 dengan kesepakatan Minsk.Revolusi juga membuka keinginan
Ukraina bergabung dengan Uni Eropa (UE) dan NATO. Ini, mengutip Al-Jazeera,
membuat Putin marah karena prospek berdirinya pangkalan NATO di sebelah
perbatasannya.
Hal ini juga didukung makin eratnya hubungan sejumlah negara Eropa
Timur dengan NATO. Sebut saja Polandia dan negara-negara Balkan.Saat
Yanukovych jatuh, Rusia menggunakan kekosongan kekuasaan untuk mencaplok
Krimea di 2014. Rusia juga mendukung separatis di Ukraina timur, yakni Donetsk
dan Luhansk, untuk menentang pemerintah Ukraina.

A. KEMBALI MEMANAS SEJAK AKHIR 2021


Isu serangan bergulir sejak November 2021. Sebuah citra satelit
menunjukkan penumpukan baru pasukan Rusia di perbatasan dengan
Ukraina.Moskow diyakini Barat memobilisasi 100.000 tentara bersama dengan
tank dan perangkat keras militer lainnya. Intelijen Barat menyebut Rusia akan
menyerang Ukraina.
Di Desember, pemimpin dunia seperti Presiden AS Joe Biden
memperingatkan Rusia tentang sanksi ekonomi Barat jika menyerang Ukraina
karena laporan yang semakin intens soal militer di perbatasan. Sejumlah
pemimpin Eropa seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Turki
Recep Tayyip Erdogan juga “turun gunung” menginisiasi negosiasi antara
keduanya.
Di sisi lain, Rusia juga mulai melakukan latihan militer besar-besaran
sejak awal Januari 2022. Semua angkatan laut dikerahkan. Latihan ini juga
dilakukan di darat. Rusia bekerja sama dengan Belarusia, tetangga dekat sekaligus
sekutunya.

B. RUSIA YANG CEMAS KE NATO

3
Rusia membantah akan menyerang kala itu. Namun, negeri Putin
mengajukan tuntutan keamanan yang terperinci kepada Barat.
Salah satu poinnya meminta NATO menghentikan semua aktivitas militer
di Eropa Timur dan Ukraina. Rusia meminta aliansi tersebut untuk tidak pernah
menerima Ukraina atau negara-negara bekas Soviet lainnya sebagai anggota.

Dalam wawancara eksklusif dengan CNBC Indonesia 16 Februari, Duta


Besar Rusia Untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva, mengatakan
Rusia tidak pernah berniat menyerang tetangganya itu. Ia menyebut isu ini muncul
setelah ihembuskan AS, NATO dan para aliansinya.
“Semua histeria yang terjadi antara Rusia dan Ukraina telah ditargetkan
untuk mengalihkan isu dari keamanan negara kami terkait Federasi Rusia. Kami
melihat ekspansi NATO yang telah berjalan selama 30 tahun lebih dan kini
infrastruktur NATO makin dekat ke perbatasan kami,” jelasnya dalam wawancara
kala itu.
“Pada situasi ini, Ukraina hanya dijadikan alat untuk mengobarkan
informasi perang terhadap Rusia. Sementara negara kami tengah mengupayakan
diplomasi, pihak Barat terus mengobarkan informasi perang dan menciptakan
ketegangan di perbatasan Rusia-Ukraina.”
“Sebenarnya tidak ada yang terjadi dan kami tidak berniat untuk
menyatakan perang terhadap Ukraina. Tolong jangan salah paham kami justru
menganggap Ukraina sebagai saudara kami,” ujarnya lagi.

“Memerangi Ukraina adalah gagasan yang tidak masuk akal bagi kami.”

Ia membeberkan NATO telah melakukan lima fase ekspansi, dari tahun 1999
hingga 2020.

C. MENGAPA MENYERANG UKRAINA?

4
Para ahli percaya Putin melakukan ini untuk tujuan memaksa perubahan di
Ukraina. Rusia, ingin kepemimpinan Ukraina diganti menjadi pro Moskow.
“Berdasarkan pidato Putin … Rusia melancarkan serangan besar di
seluruh Ukraina dan bertujuan untuk menggulingkan pemerintah Kyiv melalui
cara militer,” kata Direktur Penelitian makro global di Eurasia Group, Henry
Rome, dikutip CNBC International.
“Meskipun Putin mengklaim sebaliknya, kemungkinan ini akan mencakup
pendudukan beberapa wilayah oleh pasukan Rusia.” Dikutip dari CNN
International, dalam sebuah essai panjang yang dimuat Putin di Juli 2021, ia
sempat menyebut Rusia dan Ukraina adalah “satu orang”.
“Barat telah merusak Ukraina dan menariknya keluar dari orbit Rusia
melalui perubahan identitas yang dipaksakan,” tulis media itu menggambarkan
tulisan Putin.
Dalam pertemuan dengan media yang dihadiri CNBC Indonesia dua pekan lalu,
seorang pejabat senior Kedutaan Besar AS di Jakarta mengatakan pelanggaran
terang-terangan Rusia terhadap hukum internasional menjadi tantangan langsung
terhadap tatanan berbasis aturan internasional. Ukraina sendiri merupakan anggota
PBB, yang artinya negara merdeka dan berdaulat.
“Jika Rusia diizinkan untuk membatasi kedaulatan Ukraina dengan
mendikte aliansi Ukraina dan pilihan kebijakan luar negeri, dengan memerasnya
dan melanggar integritas teritorialnya, itu dapat memberanikan orang lain yang
ingin memperluas klaim teritorial ilegal termasuk di Laut China Selatan (LCS),”
katanya.
“Merusak prinsip-prinsip tatanan berbasis aturan internasional
melemahkan fondasi kerja sama internasional dan pelanggaran Rusia
mengancam perdamaian dan stabilitas di benua Eropa.”

D. DAMPAK UNTUK GLOBAL


Perang Rusia - Ukraina yang terus terjadi membawa efek domino terhadap
perekonomian, mulai terhadap ekspor hingga ketahanan pangan.

5
Serangan Rusia ke Ukraina yang membawa efek berantai itu bahkan
menjadi perbincangan utama dalam pertemuan para menteri keuangan negara G20
Indonesia.
Berdasarkan Kajian Tengah Tahun Institute for Development of
Economics and Finance (Indef), perang Rusia vs Ukraina disinyalir berpengaruh
sangat besar terhadap pemangkasan pertumbuhan ekonomi global. Bank Dunia
memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global, dari semula 4,1 persen
menjadi hanya 2,9 persen.
Indef menilai bahwa invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan adanya
pembatasan akses gas, minyak, dan komoditas, sehingga imbasnya terjadi
kenaikan harga energi, komoditas, hingga pangan. Kondisi itu tidak hanya
mengganggu perekonomian di wilayah Eropa Timur, tetapi juga terhadap dunia
secara keseluruhan.
“Perang Rusia-Ukraina menyebabkan gangguan yang lebih besar
terhadap rantai pasok global. Akibatnya, prospek pemulihan ekonomi sangat
bergantung pada durasi perang kemampuan mengatasi gangguan aliran
komoditas,” tertulis dalam keterangan resmi Kajian Tengah Tahun Indef, dikutip
pada Sabtu (9/7/2022).
Indef menyebut bahwa disrupsi rantai pasok global menggerek kenaikan
harga komoditas, sehingga menyebabkan inflasi tinggi di banyak negara.
Sayangnya, di tengah berbagai keterbatasan pasokan barang saat rantai pasok
terhambat, banyak negara yang justru melakukan pembatasan ekspor.
“Alih-alih melakukan promosi ekspor, kini banyak negara yang
melakukan restriksi ekspor, khususnya terhadap produk pangan. Restriksi ekspor
ini diduga kuat karena setiap negara ingin mengutamakan pemenuhan pasokan
domestiknya di tengah carut marut rantai pasok. Akibatnya, supply bahan baku
impor untuk industri terancam langka,” tertulis dalam kajian Indef.

Berdasarkan kajian Indef, ketergantungan Indonesia pada impor gandum,


kedelai, daging, farmasi, energi, dan mesin berteknologi tinggi akan berdampak
terhadap naiknya biaya produksi. Indef menilai bahwa perlu adanya pembenahan
serius oleh pemerintah agar perekonomian bisa kuat bertahan di segala situasi.

6
Indef berkaca dari kinerja ekspor Indonesia yang mengalami penurunan
setelah invansi Rusia ke Ukraina, sebagai ‘alarm’ penurunan permintaan global.
Nilai ekspor Indonesia pada Mei 2022 mencapai US$21,51 miliar atau turun
21,29 persen dibanding April 2022.
Beruntungnya, secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari—Mei
2022 mencapai US$114,97 miliar atau naik 36,34 persen dibanding periode yang
sama tahun 2021.
Menurut Indef, kenaikan ekspor periode Januari—Mei 2022 itu antara lain
disebabkan oleh low base effect. Artinya, kinerja ekspor tahun lalu merupakan
kondisi lebih rendah dibandingkan kondisi saat ini.
“Oleh karena itu, penurunan kinerja ekspor di Mei 2022 perlu menjadi
alarm kewaspadaan akan mulai menyusutnya permintaan global,” tertulis dalam
kajian itu.

E. ANCAMAN NUKLIR SELURUH DUNIA


Serangan Rusia ke Ukraina resmi berumur satu tahun, Jumat (24/2/2023).
Bukannya mereda, sejumlah ketegangan justru makin meningkat.
Tak hanya melibatkan dua negara, sekutu-sekutu yang memihak masing-
masing blok juga panas, seperti Amerika Serikat (AS). Bahkan Presiden Rusia
Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden telah membuat pidato keras, di mana
mereka mengkritik negara masing-masing, yang dikhawatirkan pengamat makin
memperdalam konflik.
Dalam pidato kenegaraan terbarunya Selasa lalu, Putin menegaskan tak
akan menyerah di “tanah sejarah” Ukraina. Ia pun menyalahkan Barat atas perang
yang terjadi. Ketakutan akan perang nuklir semakin nyata. Kamis ini, Putin
kembali memberi sinyal soal nuklir, di mana dirinya akan melengkapi angkatan
bersenjatanya dengan peralatan canggih.

7
“Seperti sebelumnya, kami akan meningkatkan perhatian untuk
memperkuat triad nuklir,” kata Putin, merujuk pada rudal nuklir yang berbasis di
darat, laut, dan udara.
Putin mengatakan bahwa untuk pertama kalinya, rudal balistik antarbenua
Sarmat akan dikerahkan tahun ini. Sarmat adalah senjata dengan julukan “setan”
yang mampu membawa banyak hulu ledak nuklir.
“Kami akan melanjutkan produksi massal sistem Kinzhal hipersonik
berbasis udara dan akan memulai pasokan massal rudal hipersonik Zirkon
berbasis laut,” katanya.
Sebelumnya, penangguhan oleh Putin dinilai pengamat bahaya. Ini akan
meningkatkan risiko perlombaan senjata baru, bersamaan dengan perang di
Ukraina.
Masa depan disebut tak akan stabil dan dapat diprediksi. Itu juga memacu
kekuatan lain seperti China, India, dan Pakistan untuk membangun persenjataan
nuklir mereka.

“Perjanjian itu secara efektif membatasi jumlah hulu ledak per rudal yang dapat
disebarkan oleh kedua belah pihak sehingga menghindari kehancuran akibat
melipatgandakan jumlah hulu ledak beberapa kali lipat,” kata Direktur Strategi,
Teknologi dan Pengendalian Senjata Institut Internasional untuk Studi Strategis,
William Alberque, dimuat Reuters.
“Kedua belah pihak dapat segera beralih dari 1.550 hulu ledak strategis menjadi
4.000, dalam semalam,” katanya lagi.
Hal sama juga dikatakan post-doctoral fellow di Proyek Nuklir Oslo, James
Cameron. Ia mengatakan bahwa jika New START ditinggalkan, itu akan
menandai kembalinya aura Perang Dingin.
“Jadi kita akan memiliki ketidakstabilan besar dalam hubungan di mana kedua
belah pihak (Rusia dan AS) bertindak pada skenario terburuk, menambahkan
sistem dan rencana yang lebih rumit untuk penggunaannya,” katanya.
“Pada akhirnya mengarah pada situasi yang jauh lebih tidak stabil antara kedua
belah pihak dan juga lebih besar. Risiko beberapa jenis penggunaan nuklir,”
tambahnya.

8
KESIMPULAN

Perang yang terjadi akibat perbedaan pendapat kedua belah pihak akan sangat
sulit mencari benah jalan keluar untuk bernegosiasi. Negara bagaikan orang yang
mengatur segalanya di dalam tanah air mereka begitu juga memiliki prinsip dan
ideologi masing masing untuk mencapai tujuan mereka. Tidak menutup
kemungkinan perpecahan terjadi baik dalam maupun di luar.
Seperti yang saya jelaskan tadi mengenai kronologis ancaman dari ke dua
belah pihak Rusia Ukraina yang tak kunjung selesai menemui jalan penyelesaian,
berdampak pada kestabilan ekonomi dunia serta ancaman nuklir yang tak
terhindari Sebagai momok menakutkan karena senjata yang memusnahkan massal
orang yang tidak bersalah akibat satu tujuan yang berlawanan, saya berharap
kedepannnya dipercepat agar menemukan jalan penyelesaian perdamaian yang
bijak dan adil bagi mereka dan dunia semua.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih untuk Bu guru yang Sudah mengajari bahkan langsung Me revisi


mempraktekkan tugas karya tulis ilmiah saya dengan demikian saya sudah

9
mendapatkan wawasan penuh tentang membuat karya tulis ilmiah semiformal.
Saya berharap kedepannnya nanti dapat mempelajari karya karya tulis ilmiah
lainya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/www.cnbcindonesia.com/news/20230224062532-4-416553/awas-
perang-makin-gila-ancaman-nuklir-pesan-putin-ke-jokowi/amp
https://www.google.com/amp/s/www.cnbcindonesia.com/news/20220304133929-4-320041/
kronologi-dan-latar-belakang-perang-rusia-vs-ukraina/amp
https://www.gramedia.com/literasi/negara-pecahan-uni-soviet/
https://id.usembassy.gov/id/hari-kemerdekaan-ukraina/#:~:text=24%20Agustus%202022,menjadi
%20negara%20demokratis%20yang%20berdaulat
https://www.brin.go.id/news/110870/rumitnya-konflik-rusia-ukraina-dan-pengaruhnya-pada-
dunia-luas
https://id.usembassy.gov/id/hari-kemerdekaan-ukraina/#:~:text=24%20Agustus%202022,menjadi
%20negara%20demokratis%20yang%20berdaulat.

10
KARYA TULIS ILMIAH
KRISIS GLOBAL ATAS KONFLIK PERANG UKRAINA-RUSIA DAN
ANCAMAN NUKLIR YANG TERUS MENGHANTUI DUNIA

DISUSUN OLEH :
ALFIAN HERLAMBANG
XI MIPA 3

SMA NEGERI 2 CIKARANG SELATAN

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah ini yang
berjudul “KRISIS GLOBAL ATAS KONFLIK PERANG UKRAINA-
RUSIA DAN ANCAMAN NUKLIR YANG TERUS MENGHANTUI
DUNIA”.Karya ilmiah ini di susun sebagai salah satu tugas mata pelajaran
bahasa Indonesia.

ketegangan yang terjadi antara kedua belah pihak suatu negara tidak
dapat dipungkiri keberadaan nya sebagai salah satu fenomena global
masalah baik dalam politik, budaya, agama, Ras, bahkan Kemanan dan
pertahanan suatu negara, sudah menjadi problematika kehidupan dalam
suatu negara yang sering tarjadi contoh kasus nya konflik perang yang
terjadi antara negara Rusia dan keamanan akibat ketengangan politik suatu
negara dimana Rusia disana merasa terancam adanya pergerakan Ukraina
yang ingin meminta bergabung dengan aliansi NATO (north Atlantic treaty
organization) oleh Vlodymir zelensky yang kuah jauh hari vladimir putin
sudah memperingatkan kepada Ukraina agar tidak bergabung dengan NATO
namun pernyataan itu tidak di gubris. Dan maka terjadilah invasi eskalasi
rusau terhadap Ukraina selanjutnya akan dibahas dalam karya tulis ilmiah
semiformal yang selanjutnya dibahas secara terperinci.

Anda mungkin juga menyukai