Anda di halaman 1dari 3

TUGAS SEJARAH WAJIB

INDONESIA DI PANGGUNG DUNIA

ANGGOTA KELOMPOK

Anak Agung Mas Ari Dwiyanthi (01)


Desak Made Jelita Prasasty (05)
Komang Lastari (18)
Ni Made Ratih Yuliana Putri (26)
Putu Bagus Maniek Keane Devadatta (31)

1) Carilah informasi terkini baik di surat kabar, youtube, media online, atau internet mengenai awal
mula penyebab konflik di Eropa yang melibatkan Ukraina dan Rusia!

• November 2021: Citra satelit memperlihatkan penumpukan pasukan baru Rusia di


perbatasan dengan Ukraina. Ukraina menyebut Rusia telah memobilisasi 100.000 tentara
bersama dengan tank dan perangkat keras militer lainnya.
• 7 Desember 2021: Presiden AS Joe Biden memperingatkan Rusia tentang sanksi ekonomi
dari Barat jika menyerang Ukraina.
• 17 Desember 2021: Rusia mengajukan tuntutan keamanan yang terperinci kepada Barat,
termasuk bahwa NATO menghentikan semua aktivitas militer di Eropa timur dan Ukraina.
Rusia juga meminta NATO untuk tidak pernah menerima Ukraina atau negara-negara
bekas Soviet lainnya sebagai anggota.
• 3 Januari 2022: Biden meyakinkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bahwa AS
akan "menanggapi dengan tegas" jika Rusia menginvasi Ukraina.
• 10 Januari 2022: Pejabat AS dan Rusia bertemu di Jenewa untuk pembicaraan diplomatik
namun gagal. Rusia mengulangi tuntutan keamanan yang menurut AS tidak dapat diterima.
• 24 Januari 2022: NATO menempatkan pasukan dalam keadaan siaga dan memperkuat
kehadiran militernya di Eropa Timur dengan lebih banyak kapal dan jet tempur. Beberapa
negara Barat mulai mengevakuasi staf kedutaan dari Kyiv. AS menempatkan 8.500 tentara
dalam siaga.
• 26 Januari 2022: Washington memberikan tanggapan tertulis terhadap tuntutan keamanan
Rusia, mengulangi komitmen terhadap kebijakan "pintu terbuka" NATO sambil
menawarkan "evaluasi yang berprinsip dan pragmatis" atas keprihatinan Moskow.
• 27 Januari 2022: Biden memperingatkan kemungkinan invasi Rusia pada Februari.
• 28 Januari 2022: Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tuntutan keamanan utama
Rusia belum ditanggapi tetapi Moskow siap untuk terus berbicara. Presiden Ukraina
Zelenkskyy memperingatkan Barat untuk menghindari menciptakan "kepanikan" yang
akan berdampak negatif terhadap perekonomian negaranya.
• 31 Januari 2022: AS dan Rusia berdebat tentang krisis Ukraina pada sesi tertutup khusus
Dewan Keamanan PBB.
• Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan kepada dewan bahwa
invasi Rusia ke Ukraina akan mengancam keamanan global.
• Utusan Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya menuduh Washington dan sekutunya
mengobarkan ancaman perang, di mana Rusia terus menyangkal tudingan rencana invasi.
• 1 Februari 2022: Putin membantah merencanakan invasi dan menuduh AS mengabaikan
tuntutan keamanan negaranya. "Sudah jelas bahwa kekhawatiran mendasar Rusia akhirnya
diabaikan," katanya.
• 6 Februari 2022: Media AS mengutip pernyataan pejabat AS bahwa Rusia telah
membangun 70 persen dari pembangunan militer yang dibutuhkan untuk meluncurkan
invasi skala penuh ke Ukraina.
• 8 Februari 2022: Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu Putin dan mengatakan
kepada wartawan bahwa Rusia tidak akan meningkatkan krisis Ukraina. Namun, Kremlin
membantah bahwa Macron dan Putin mencapai kesepakatan untuk mengurangi eskalasi
krisis. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa "dalam situasi saat ini,
Moskow dan Paris tidak dapat mencapai kesepakatan apa pun".
• 10 Februari 2022: Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss dan Menlu Rusia Sergey Lavrov
mengadakan pembicaraan tanpa hasil. Truss, yang memperingatkan sanksi keras Barat jika
Ukraina diserang, menantang Lavrov tentang pernyataannya bahwa penumpukan pasukan
dan persenjataan Rusia tidak mengancam siapa pun.
• 11 Februari 2022: Penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, mengatakan intelijen
AS menunjukkan invasi Rusia dapat dimulai dalam beberapa hari, sebelum Olimpiade
Beijing berakhir pada 20 Februari.
• Pentagon memerintahkan tambahan 3.000 tentara AS untuk dikirim ke Polandia untuk
meyakinkan sekutu. Sementara itu, sejumlah negara menyerukan warganya untuk
meninggalkan Ukraina, dengan beberapa peringatan bahwa evakuasi militer tidak akan
dijamin jika terjadi perang.
• 12 Februari 2022: Biden dan Putin mengadakan pembicaraan melalui konferensi video.
Presiden AS mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan menyebabkan "penderitaan
manusia yang meluas" dan bahwa Barat berkomitmen pada diplomasi untuk mengakhiri
krisis tetapi "sama siapnya untuk skenario lain".
• Putin mengeluh dalam seruan itu bahwa AS dan NATO belum menanggapi secara
memuaskan tuntutan Rusia agar Ukraina dilarang bergabung dengan aliansi militer dan
NATO menarik mundur pasukan dari Eropa Timur.
• Yuri Ushakov, ajudan utama kebijakan luar negeri Putin, mengatakan bahwa sementara
ketegangan telah meningkat selama berbulan-bulan, dalam beberapa hari terakhir
"situasinya telah dibawa ke titik absurditas". Dia mengatakan Biden menyebutkan
kemungkinan sanksi yang dapat dikenakan pada Rusia, tetapi: "Masalah ini bukan fokus
selama percakapan yang cukup panjang dengan pemimpin Rusia

2. Berikanlah pendapat kalian mengenai posisi Indonesia sebagai salah satu anggota pendiri
Gerakan Non Blok/Non Alignment Movement dalam menyikapi konflik antara Ukraina dan Rusia!
Pemerintah Indonesia telah mengambil sikap mengenai serangan militer yang dilancarkan Rusia
di Ukraina sejak 24 Februari lalu, karena perang itu menyengsarakan umat manusia dan
membahayakan dunia. Penghormatan terhadap tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum
internasional, termasuk penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk
terus dijalankan. Oleh karenanya, serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima. Serangan juga
sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan
dan dunia. Kemlu juga mengatakan Indonesia meminta agar serangan militer yang dilancarkan
Kremlin dihentikan serta upaya diplomasi diutamakan. RI juga meminta Dewan Keamanan PBB
mengambil langkah. Indonesia meminta agar situasi ini dapat segera dihentikan dan semua pihak
agar menghentikan permusuhan serta mengutamakan penyelesaian secara damai melalui
diplomasi. Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata guna
mencegah memburuknya situasi. Menyangkut posisi pemerintah RI atas Ukraina, ada empat poin
dari Pemerintah RI:
1. Indonesia prihatin atas eskalasi konflik bersenjata di wilayah Ukraina yang sangat
membahayakan keselamatan masyarakat serta berdampak bagi perdamaian di kawasan.
2. Indonesia menegaskan agar ditaatinya hukum internasional dan piagam PBB mengenai
integritas dari suatu wilayah negara, serta mengecam setiap tindakan yang mengancam teritorial
dan kedaulatan suatu negara.
3. Indonesia menegaskan kembali agar semua pihak mengedepankan perundingan dan diplomasi
untuk menghentikan konflik dan mengutamakan penyelesaian damai.
4. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) telah mengambil langkah untuk menyelamatkan
WNI di Ukraina sesuai rencana kontijensi yang telah disiapkan.
Sebagaimana diketahui, Indonesia mengambil kebijakan luar negeri dengan Gerakan Non-Blok.
Kebijakan ini muncul untuk menegaskan sikap politik luar negeri bahwa RI tidak mengikuti blok
Amerika Serikat maupun blok Uni Soviet pada masa perang dingin. Hingga kini Indonesia
memang menjadi negara non-blok.

Anda mungkin juga menyukai