Anda di halaman 1dari 7

SERANGAN RUSIA TERHADAP UKRAINA DAN

KETERKAITANNYA TERHADAP TEORI HUKUM


INTERNASIONAL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia memiliki peraturan dunia atau yang disebut dengan Hukum


Internasional sebagai tatanan untuk membangun dunia yang damai bagi tiap-tiap
negara yang berdaulat, berdirinya PBB menjadi salah satu jalan yang dibangun
untuk menjaga perdamaian tersebut. Terdapat banyak negara yang bergabung
dengan kesadaran masing-masing negara untuk turut serta dalam membangun dan
menjaga perdamaian dunia.

26 Juni 1945 menjadi hari penting dengan ditandatanganinya Piagam PBB


sebagai perjanjian internasional yang berisi mengenai penetapan hak dan obligasi
untuk tiap-tiap negara yang bergabung di dalam PBB. Disahkannya Piagam PBB
berimbas positif bagi tiap-tiap negara karena memiliki aturan yang wajib ditaati
untuk melancarkan tujuan PBB menjaga perdamaian dunia.

Pelanggaran terhadap Piagam PBB akan berimbas pada negara yang


melanggar, yaitu pengutukan oleh negara-negara yang tidak setuju dengan negara
yang melanggar peraturan internasional. Sebagai contoh kasus yaitu “Penyerangan
Rusia Terhadap Ukraina” kasus ini menjadi pusat perhatian dunia karena konflik
yang terjadi melibatkan kekerasan dalam wilayah Ukraina, akibat dari serangan
tersebut yaitu terjadinya kerusakan di wilayah Ukraina yang sangat merugikan.
Dimana dalam konflik ini terdapat salah satu faktor semakin memanasnya
hubungan kedua pihak yaitu kurangnya PBB dalam ikut andil dalam menengahi
konflik Rusia dengan Ukraina
Konflik antara Rusia dan Ukraina berkaitan dengan pelanggaran Peraturan
Internasional sehingga penulis tertarik untuk menganalisis kasus tersebut hubungan
dan keterkaitannya terhadap teori dalam Hukum Internasional. Diharapkan supaya
para pembaca memahami bagaimana pengaturan hukum yang berlaku dan
terjaganya tatanan kedamaian dunia karena konflik peperangan tidaklah memiliki
keuntungan bagi tiap-tiap manusia.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Kronologis Konflik Rusia Dengan Ukraina


2. Bagaimana Keterkaitan Konflik Rusia Dengan Ukraina Terhadap Piagam PBB
dan Langkah yang seharusnya dilakukan
3. Bagaimana Hubungannya Menurut Teori Perancis (Duguit)

BAB II
PEMBAHASAN

Analisis

A. Kronologis Konflik Rusia Dengan Ukraina

Konflik Rusia dan Ukraina berawal dari aktivitas militer NATO yang bergerak
di Eropa Timur dan Ukraina pada November 2021, sehingga memicu Rusia juga
menggerakkan kekuatan militernya untuk menjaga di daerah perbatasan Ukraina,
Rusia mengkhawatirkan negara-negara bekas Uni Soviet akan ditarik untuk
bergabung kepada NATO. Sempat terjadi pertemuan antara Rusia dengan
perwakilan NATO dimana saat itu Rusia mengajukan tuntutan keamanan agar
menghentikan pergerakan militer dari NATO dan meminta agar negara-negara
bekas Uni Soviet agar tidak menjadi campur tangan NATO. Namun pertemuan
tersebut tidak menemukan titik terang karena perwakilan NATO menolak tuntutan
Rusia.

Pada Januari 2022 pergerakan militer NATO di daerah negara-negara bekas


Rusia termasuk ke Ukraina semakin besar dengan menambahkan lebih banyak jet
dan kapal. Zelensky yang merupakan Presiden Ukraina juga telah mengingatkan
kepada pihak NATO bahwa pergerakan yang dilakukannya bisa menimbulkan
kepanikan pada warga Ukraina. Rusia sendiri selalu siap dalam melakukan
perundingan terkait tuntutan keamanan dengan pihak NATO tetapi tidak
mendapatkan tanggapan.1 Hingga akhirnya keadaan semakin buruk menimbulkan
terjadinya serangan pada Ukraina oleh Rusia pada 24 Februari 2022, dimana terjadi
skala besar-besaran invasi dengan penembakkan 160 missile dan konflik tersebut
masih berlanjut sampai sekarang.

B. Keterkaitan Konflik Rusia Dengan Ukraina Terhadap Hukum Piagam


PBB Dan Langkah Yang Seharusnya Dilakukan

Konflik Rusia dengan Ukraina merupakan suatu perlakuan yang


membahayakan dunia dimana memicu terjadi perang dunia apabila ada banyak
negara yang turut serta bergabung dalam konflik tersebut dengan alasan membantu
suatu pihak seperti halnya NATO yang penulis rasa termasuk salah satu pemicunya.
Maka dari itu perlunya turun tangan PBB apabila perlu dibawa kepada DK PBB
atau Majelis Umum PBB dalam meredakan konflik yang terjadi saat ini, yaitu salah
satunya dengan melihat kembali Piagam PBB yang bisa menjadi suatu titik terang
dimana Piagam PBB dianggap sebagai peraturan internasional. 2 Beberapa pasal
yang berkaitan dengan konflik Rusia dengan Ukraina antara lain :

Pasal 2 ayat 6 Piagam PBB

“Organisasi harus memastikan bahwa negara-negara yang bukan Anggota PBB


bertindak sesuai dengan Prinsip-prinsip ini sejauh yang diperlukan untuk
pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional.”

Dalam pasal ini PBB harus memastikan bahwa tiap-tiap negara yang
merupakan anggota maupun bukan anggota dari PBB untuk turut serta dalam
menjaga perdamaian dunia. Namun ketika konflik sudah terjadi PBB wajib turun

1
https://tirto.id/ada-apa-dengan-ukraina-rusia-bagaimana-awal-mula-konfliknya-goV6 (diakses
pada 21 Maret 2022)
2
Shaw QC, Malcolm N., "Hukum Internasional", Nusamedia, 2013
tangan sebagai perantara untuk mendamaikan pihak yang sedang mengalami
konflik guna menghindari peperangan.3

Pasal 41 Piagam PBB

“Dewan Keamanan dapat memutuskan tindakan-tindakan apa di luar


penggunaan kekuatan senjata harus dilaksanakan agar keputusan-keputusannya
dapat dijalankan. dan dapat meminta kepada Anggota-anggota Perserikatan
Bangsa-Bangsa untuk melaksanakan tindakan-tindakan ini. Termasuk tindakan-
tindakan memulai dengan pemutusan seluruhnya atau sebagian hubungan-
hubungan ekonomi, termasuk hubungan kereta api, laut, udara, pos, telegrap, radio
dan alat-alat komunikasi lainnya. serta sampai pada pemutusan hubungan
diplomatik.”

Pasal ini menjelaskan bahwa ketika terjadi konflik Langkah yang seharusnya
diambil oleh pihak yang berkaitan yaitu dengan melakukan pemutusan hubungan-
hubungan transportasi, komunikasi, dan diplomasi. Sehingga gencatan senjata tidak
perlu terjadi untuk menyelesaikan konflik.

Pasal 42 Piagam PBB

“Apabila Dewan Keamanan menganggap bahwa tindakan-tindakan yang


ditentukan dalam Pasal 41 tidak mencukupi atau telah terbukti tidak mencukupi,
maka Dewan dapat mengambil tindakan dengan mempergunakan angkatan udara,
laut atau darat yang mungkin diperlukan untuk memelihara atau memulihkan
perdamaian serta keamanan international. Dalam tindakan itu termasuk pula
demonstrasi-demonstrasi, blokade, dan tindakan-tindakan lain dengan
mempergunakan angkatan udara, laut atau darat dari Anggota-annggota
Perserikatan Bangsa-Bangsa.”4

3
Suryokusumo, Sumaryo., "Organisasi Internasional" , Universitas Indonesia (UI-press), 1987
4
https://id.wikisource.org/wiki/Piagam_Perserikatan_Bangsa-Bangsa (diakses pada 21 Maret
2022)
Apabila pemutusan hubungan-hubungan transportasi, komunikasi, dan
diplomasi belum menjadi titik terang untuk meredakan konflik dan berimbas terjadi
gencatan senjata kepada pihak yang berkaitan maka PBB harus turut serta dengan
menurunkan pasukan perdamaian untuk menjadi penengah antara pihak yang
mengalami konflik.

C. Bagaimana Hubungannya Menurut Teori Perancis Dari Duguit

Mazhab Perancis merupakan pemikiran yang berdasar pada faktor-faktor sosial


seperti halnya faktor biologis, faktor sosial, dan faktor sejarah kehidupan manusia.
Sehingga dasar mengikatnya hukum internasional dapat dikembalikan kepada sifat
alami manusia lain dan kebutuhan akan solidaritas. Kebutuhan individu tersebut
juga terdapat pada bangsa dan negara.5

Berdasarkan Mazhab Perancis maka pentingnya ketika Rusia dan Ukraina


berada dalam suatu konflik seharusnya melihat kembali bagaimana Mazhab
Perancis ditafsirkan, sehingga tidak perlu adanya wilayah yang hancur akibat
serangan missile, mencegah terjadinya Kembali Perang Dunia ke-2, sehingga
kembali kepada faktanya bahwa manusia perlu hidup berdampingan begitupun
dengan negara. Namun ketika gencatan senjata sudah terjadi maka mazhab tersebut
sudah dilupakan bahwa mazhab tersebut merupakan salah satu pemikiran yang bisa
meredakan suatu konflik. Maka dari itu perlunya pihak ketiga untuk mendamaikan
antara Rusia dan Ukraina agar Mazhab Perancis bisa dipandang dan menjadi
pemikiran dalam menjaga tatanan perdamaian dunia.

5
https://www.scribd.com/document/364477590/Mazhab-Perancis (diakses pada 21 Maret 2022)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas terkait konflik antara Rusia dan Ukraina dapat
disimpulkan bahwa pentingnya untuk menjaga perdamaian dunia dikarenakan
banyak dampak yang akan terjadi, maka sangat diperlukan lembaga-lembaga
dunia yang berpengaruh untuk turun tangan dalam menengahi konflik yang
terjadi. PBB sebagai pihak ketiga yang menjadi penengah dapat menggunakan
alat konstitusinya yaitu Piagam PBB untuk memberikan peringatan kepada
pihak yang berkaitan dengan konflik yang terjadi. Beberapa pasal dalam
Piagam PBB yang berkaitan dengan konflik tersebut antara lain Pasal 2 ayat 6,
Pasal 41 dan Pasal 42, pasal-pasal tersebut bisa menjadi peringatan agar konflik
tersebut mereda dan kedamaian antara Rusia dan Ukraina bisa muncul kembali.
DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Shaw QC, Malcolm N., "Hukum Internasional", Nusamedia, 2013.

Sumaryo Suryokusumo., "Hukum Organisasi Internasional" , Universitas


Indonesia (UI-press), 1987.

Rebecca M. M. Wallace, "Hukum Internasional", Sweet & Maxwell, 1993.

Setyo Widagdo, dkk., “Hukum Internasional dalam Dinamika Hubungan


Internasional”, UB Press, 2019.

Mochtar Kusumaatmadja., “Pengantar Hukum Internasional”, P.T Alumni., 2003

Internet :

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5957097/sejarah-konflik-rusia-vs-
ukraina-yang-kian-memanas

https://id.wikisource.org/wiki/Piagam_Perserikatan_Bangsa-Bangsa
https://tirto.id/isi-piagam-perserikatan-bangsa-bangsa-pbb-dan-sejarahnya-gn7f
https://www.scribd.com/document/364477590/Mazhab-Perancis
https://tirto.id/ada-apa-dengan-ukraina-rusia-bagaimana-awal-mula-konfliknya-
goV6

Anda mungkin juga menyukai