Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kelvin Athallah Syawal

NIM : E1A020250
No Urut : 26
UAS Hukum International.

1. Jurisdiksi yang diterapkan pada kasus tersebut ialah jurisdiksi teritorial, yang dimana
Negara mempunyai jurisdiksi terhadap semua kejahatan yang dilakukan di dalam
wilayahnya. Perluasan prinsip teritorialnya, prinsip perluasan teritorial objektif, megara
memiliki jurisdiksi atas perbuatan yang tidak dimulai di wilayahnya namun menimbulkan
akibat atau berahkir di wilayahnya.
2. Menurut Huala Adolf negara bertanggung jawab secara pidana, tanggung jawab bukan
berbentuk penjara, sanksinya adalah hukuman terhadap pelaku atau organ negara, (missal
tantara) yang melanggar HI.
Menarik kasus pada Konvensi Wina 1961 mengenai hubungan diplomatik, WN iran
menyandera dan menduduki kedubes AS di iran, arsip atau dokumen hilang. Sengketa
tersebut terjadi AS dan Iran yang diselesesaikan oleh MI.
Terdapat bentuk pemulihan tanggung jawab negara yakni, satisfaction, adalah pemulihan
ganti rugi yang bersifat immaterial, contohnya, permintaan maaf secara resmi, menjamin
perbuatan tidak akan mengulanginya kembali.
Lalu yang kedua ada monetary compensation, ganti rugi berupa uang. Pada kasus tersebut
iran harus bertanggung jawab terhadap masalah yang ditumbulkan. Lalu iran bertanggung
jawab dengan cara satisfaction, dengan permintaan maaf secara resmi dan menjamin
perbuatan tidak akan terulan kembali.
3. A. Cara penyelesaian sengketa yang telah dilakukan oleh kedua negara tersebut yaitu :
Palestina dan Israel hidup bersebelahan dengan pengakuan wilayah masing masing negara.
dimana pihak PBB dan beberapa negara terkait telah memberikan solusi berupa antara israel
dan palestina untuk berdamai dengan cara hidup berdampingan sesuai dengan wilayah dari
batas negara yang telah diakui dari masing-masing negara sehingga peperangan bisa
dihentikan. Namun, pihak israel menentang keras solusi tersebut, penolakan solusi yang
dilakukan oleh israel juga didukung oleh beberapa negara seperti Amerika Serikat, kanada,
dan lainnya.
Pada jalur diplomatik Telah dilakukan banyak upaya diplomatik yang dilakukan oleh PBB
dan negara-negara lainnya dalam rangka membantu menyelesaikan permasalah peperangan
yang terjadi antara Israel dan Palestina seperti diadakannya Konferensi Madrid pada tahun
1991, Perjanjian Oslo 1993, Pertempuan Camp David 2000 yang gagal dan dilanjutkan
dengan Pertemuan Taba tahun 2001 serta masih banyak lagi. Namun dari upaya tersebut bisa
dikatakan gagal di karenakan peperangan yang terjadi antara pihak israel dan palestina masih
terus berlanjut.
Solusi Militer terjadinya gencatan senjata
Setelah Israel mendapatkan kecaman yang dari berbagai negara di seluruh penjuru dunia
karena kekerasannya dalam menghabisi Palestina, akhirnya dilakukanlah gencatan senjata
yang bertujuan untuk menghentikan peperangan dengan menggunakan senjata api atau
senjata lainnya agar tidak memakan korban jiwa lagi, namun gencatan senjata tersebut hanya
dapat bertahan sementara.
B. Dilihat dari apa yang sudah terjadi pada Israel dan palestina, menurut saya langkah yang
tepat dalam menyelesaikan permasalahn tersebut yaitu dengan cara, menyatukan pandangan
dan suara antara negara-negara di seluruh dunia (kecuali Israel dan Palestina), setelah
mengadakan konverensi membahas permasalah yang di alami oleh Israel dan Palestina,
antara negara yang satu dengan lainnya harus memiliki satu suara dan satu tujuan. Kemudian,
baru diadakannya konferensi atau rapat besar yang mengikut sertakan pihak Palestina dan
Israel dimana membahas terakit solusi dan perjanjian antara kedua negara tersebut. Bagi
negara yang melanggar perjanjian tersebut maka akan dikenakan sanksi internasional.
4. Kasus Torrey canyon dengan pengecualian tanggung jawab negara. Kasus The Torrey
Canyon merupakan kasus kapal tanker Torrey Canyon pada tahun 1967 yang menabrak
karang saat berada di antara daratan lands end dan kepulauan scilly, britania raya sehingga
muatan membuat bocor dan mencemari laut sehingga merusak ekosistem laut. Kasus ini
dikaitkan dengan materi pengecualian tanggung jawab negara karena kasus ini sudah dibuat
konvensi internasional tentang pertanggung jawaban sipil atas pencemaran minyak yang bias
merusak keseimbangan ekosistem laut. Peristiwa ini memberikan kesadaran bahwa aktivitas
kapal Tanker berbahaya sehingga berdasarkan konvensi tersebut adalah ganti rugi atas
kelalaian sulit untuk di buktikan sehingga penggugat tidak di bebani tanggung jawab
pembuktian, kecuali jika kecelakaan tersebut akibat perang, kecelakaan karena kelalaian
pihak ke 3, kecelakaan karena korban sendiri.
Force majue adalah adanya kekuatan yang tidak dapat dihindari atau karena adanya kejadian
yang tidak dapat diduga sebelumnya diluar pengawasan suatu negara yang membuatnya tidak
dapat memenuhi kewajiban international.

Anda mungkin juga menyukai