3. Atas permintaan Presiden Palestina, menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa (LB) OKI
ke-5 tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif pada tanggal 6-7 Maret 206.
Selain dukungan di tingkat multilateral, Indonesia juga membantu Palestina, antara lain:
Bantuan “in kind" berupa pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi 1.257 warga
Palestina.
Komitmen pemberian pelatihan di bidang infrastruktur, teknologi, informasi,
pariwisata, light manufacturing, dan pertanian senilai USD 1,5 juta bagi warga
Palestina dibawah kerangka the Conference on Cooperation among East Asian
Countries for Palestinian Development (CEAPAD).
Bantuan sebesar Rp 20 miliar untuk pembangunan Indonesian Cardiac Center di RS
As-Shifa di Gaza.
Kontribusi kepada UNRWA sejak tahun 2009-2014 sebesar USD 360.000.
Saat ini tengah dijajaki kemungkinan menghidupkan kembali kontribusi rutin Indonesia
kepada UNRWA yang telah dinon-aktifkan sejak 2014, yakni diharapkan sebesar USD
200.000 per tahunnya.
Ke depannya seiring dengan masuknya Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB
mulai tanggal 1 Januari 2019, Indonesia akan memanfaatkan keanggotaan di DK PBB
tersebut untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan upaya konkrit bagi terwujudnya
perdamaian antara Palestina-Israel. Hal itu akan menjadi salah satu isu utama yang akan
diusung Indonesia selama di DK PBB. Masa keanggotaan Indonesia di DK PBB berlangsung
hingga 31 Desember 2020.
Secara mendasar, posisi umum Indonesia terkait isu Palestina, sebagai berikut:
Adapun posisi umum Indonesia terkait kebijakan AS yang mengakui Jerusalem sebagai
ibukota Israel dan pemindahan Kedubes AS ke Jerusalem, sebagai berikut: