Anda di halaman 1dari 2

 Di awali setelah PD II,.

Sejak akhir Perang Dunia Kedua, perjuangan sengit


antara Israel dan Palestina telah menjadi salah satu konflik paling tragis dan
tak terselesaikan di dunia. Ini adalah konflik tentang wilayah, ketika
masyarakat Israel mempunyai niatan untuk memiliki Negara sendiri
 Menurut sejarah, mereka keluar dari tanah Israel setelah perang salib
karena dituduh pro-kristen oleh tentanra islam, yang kemudian ditinggali
oleh orang-orang filistin atau Palestine. Meskipun tidak secara terbuka ,
Negara-negara barat setuju dan mendukung . alasannya, karena sebelum
orang palestina tinggal disana, tanah itu adalah milik Israel.
 Setelah bertahun-tahun konflik yang diwarnai kekerasan, kedua belah pihak
mencapai kesepakatan pada tahun 1993, di mana Palestina akan mengakui
negara Israel dan Israel akan mengakui Organisasi Pembebasan Palestina
(PLO) sebagai perwakilan sah rakyat Palestina. Disebut Perjanjian Oslo,
kesepakatan itu juga menciptakan Otoritas Palestina yang memiliki
beberapa kekuasaan pemerintahan sendiri yang terbatas di Tepi Barat dan
Jalur Gaza. Itu adalah kesepakatan sementara, sebelum apa yang
seharusnya menjadi perjanjian damai komprehensif dalam lima tahun.
 Itu tidak terjadi. Ada KTT perdamaian yang gagal diselenggarakan oleh AS
pada tahun 2000. Kunjungan Ariel Sharon—pria yang saat itu akan menjadi
Perdana Menteri Israel—ke Kuil Mount di Yerusalem Timur yang dilihat
oleh Palestina sebagai penegasan kedaulatan Israel atas Masjid Al-Aqṣā
(situs tersuci ketiga Islam), merupakan salah satu alasan utama yang
mengarah pada intifada kedua (pemberontakan dengan kekerasan) warga
Palestina.
 Pada tanggal 19 Juni 2008 menjadi babak baru dalam sejarah terjadi konflik
Israel – Palestina di Gaza. Yaitu adanya perjanjian gencatan senjata selama
6 bulan yang di bantu oleh Mesir.
 Penggagas utama sidang khusus majelis umum PBB
Indonesia melalui Biro Koordinasi Gerakan Non-Blok di New York , telah
menjadi salah satu penggagas utama dilaksanakannya Sidang Khusus
Majelis Umum PBB pada tanggal 15-16 Januari 2009 mengenai isu
Palestina. Siding tersebut melahirkan Resolusi Majelis Umum PBB yang
pada intinya berisi dukungan bagi implementasi resolusi majelis umum PBB
Nomor 1860 Tahun 2009, serta seruan kepada masyarakat internasional
untuk membantu krisis kemanusiaan di jalur Gaza.
 Tuan Rumah International Conference On the Question of Jerusalem
Tanggal 14-15 desember 2015 indonesia menjadi tuan rumah
International Conference On the Question of Jerusalem , konferensi
diadakan sebagai berkerja sama dengan Organisasi Kerja Sama Islam dan
united nations committee on the inalienable rights of the Palestinian
people , selain memberi dukungan Indonesia juga memberikan bantuan
ditingkat regional dan bilateral melalui bantuan teknis , Indonesia
berencana untuk menyediakan program peningkatan kapasitas bagi polisi
dan pegawai negri palestina.

Anda mungkin juga menyukai