Pada tanggal 2 November 1917, Menteri Luar Negeri Inggris saat itu, Arthur Balfour, menulis surat kepada kepada Lionel Walter Rothschild,
seorang tokoh komunitas Yahudi Inggris. Surat itu dikenal dengan sebutan Deklarasi Balfour. Isi surat tersebut memberikan dampak
guncangan besar terhadap Palestina, yang masih terasa hingga saat ini.
Di mana, isi perjanjian dalam surat mengikat pemerintah Inggris untuk "mendirikan rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina" serta
memfasilitasi "pencapaian tujuan itu".Mandat Inggris dibentuk pada tahun 1923 dan berlangsung sampai tahun 1948. Selama periode itu,
Inggris telah memfasilitasi migrasi orang Yahudi (banyak penduduk baru yang melarikan diri dari Nazisme di Eropa).
Namun, warga Palestina khawatir dengan perubahan demografi negara mereka, serta penyitaan tanah merdeka oleh Inggris untuk diserahkan
ke pemukim Yahudi.
Fase kedua pemberontakan terjadi pada akhir tahun 1937 yang dipimpin oleh gerakan perlawanan petani Palestina. Mereka menargetkan
kekuatan Inggris dan kolonialisme. Pada paruh kedua di 1939, Inggris telah mengerahkan sekitar 30.000 tentaranya di Palestina. Desa-desa
dibom melalui udara, jam malam diberlakukan, rumah-rumah dihancurkan, serta penahanan administratif hingga pembunuhan massal tersebar
luas. Di saat bersamaan, Inggris juga berkolaborasi dengan komunitas pemukim Yahudi dengan membentuk kelompok bersenjata dan
"pasukan kontra pemberontakan" yang terdiri dari para pejuang Yahudi yang disebut "Pasukan Malam Khusus" yang dipimpin Inggris.
Dilansir The Guardian, baik Palestina maupun negara-negara Arab tidak menerima pendirian Israel modern. Pertempuran antara kelompok
bersenjata Yahudi (beberapa di antaranya dianggap Inggris sebagai organisasi teroris), dan pejuang Palestina meningkat. Hal ini juga
membuat tentara Mesir, Irak, Transjordania, dan Suriah menyerang, setelah Israel mendeklarasikan kemerdekaan pada Mei 1948. Perjanjian
gencatan senjata pada tahun 1949, menetapkan perbatasan baru secara de facto dengan memberi negara Yahudi tersebut lebih banyak
wilayah, dibandingkan dengan diberikan berdasarkan rencana pembagian PBB.
Berdirinya Israel
Pada 15 Mei 1945, Israel mendeklarasikan pendiriannya. Dari sini, membuat konflik pun semakin memuncak. Besoknya, terjadi perang Arab-
Israel pertama dimulai dan pertempuran itu berakhir pada Januari 1949.Pertempuran berakhir setelah gencatan senjata antara Israel dengan
Mesir, Suriah, Lebanon, dan Yordania.
Keadaan Setelah Peristiwa Nakba
Ada sekitar 50.000 warga Palestina tetap tinggal di negara Israel yang baru dibentuk itu. Namun mereka hidup di bawah pendudukan militer
dan bahkan dikontrol ketat selama hampir 20 tahun (sebelum mereka akhirnya diberikan kewarganegaraan Israel). Pada 1950, Yordania
memulai pemerintahan administratifnya atas Tepi Barat dan Mesir mengambil alih Jalur Gaza. Di tahun 1964, Palestine Liberation Organization
(PLO) dibentuk. Dilanjutkan dengan pendirian partai politik Fatah setahun kemudian.
Perang 6 Hari (Naksa)
Pada 5 Juni 1967, selama perang enam hari melawan koalisi tentara Arab, Israel berhasil menduduki sisa wilayah bersejarah Palestina, yang
di antarnya Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur, Dataran Tinggi Golan Suriah, serta Semenanjung Sinai Mesir. Hal itu pun menyebabkan
perpindahan paksa kedua bagi warga palestina. Peristiwa ini berarti "kemunduran" atau dalam bahasa Arab disebut "naksa".
Pada Desember 1967, Front Populer Marxis-Leninis untuk Pembebasan Palestina pun dibentuk. Pada dekade berikutnya, ada serangkaian
serangan yang dilakukan kelompok sayap kiri, hal ini menarik perhatian dunia terhadap penderitaan rakyat Palestina. Pembangunan
pemukiman pun dimulai di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Di sini, ada sistem dua tingkat yang diciptakan. Di mana pemukim Yahudi diberikan
semua hak dan keistimewaan sebagai warga negara Israel, sementara warga Palestina harus hidup di bawah pendudukan militer yang
melarang segala bentuk ekspresi sipil atau politik.
Menurut organisasi hak asasi manusia Israel B'Tselem, ada sekitar 1.070 warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel selama Intifada.
Dari jumlah tersebut termasuk 237 anak-anak dan lebih dari 175.000 rakyat Palestina yang ditangkap. Peristiwa Intifada juga senantiasa
mendorong komunitas internasional untuk mencari solusi atas konflik tersebut.
Saat itu, Hamas memimpin pengambilalihan Gaza dengan bersenjata, sedangkan Fatah terus mengendalikan Otoritas Palestina di Tepi Barat.
Sejak saat itu, pemilu tidak diadakan lagi. Perang tersebut berlangsung berbulan-bulan yang menewaskan ratusan warga Palestina. Hamas
mengusir Fatah dari Jalur Gaza, dan Fatah (partai utama Otoritas Palestina) kembali menguasai sebagian wilayah Tepi Barat. Israel
memberlakukan blokade darat, udara, hingga laut di Jalur Gaza di tahun 2007. Mereka juga menuduh Hamas melakukan "terorisme".
Tahun 2008, perang melibatkan penggunaan gas fosfor. Kemudian, pada tahun 2014, perang dalam kurun waktu 50 hari, Israel telah
menewaskan 1.462 warga sipil dan hampir 500 anak-anak.
Pada tahun 10 Mei 2021, Israel kembali meluncurkan serangan ke Masjid Al-Aqsa, yang dipicu oleh perebutan wilayah Yerusalem Timur
tepatnya Sheikh Jarrah.
Sekitar 11 hari perang, kedua negara menyepakati gencatan senjata dan gencatan senja pun dimulai pada Jumat, 21 Mei 2021.
Kemudian pasukan Israel pun menanggapinya dengan mendeklarasikan "keadaan waspada perang". Serangan balasan Israel di Jalur Gaza,
pun kini menjadikan konflik ini menjadi wilayah yang belum dipetakan.
Dilansir dari ABC News, setelah serangan Israel, pihak berwenang Palestina menyebut bahwa setidaknya 3.478 orang tewas dan 12.065
lainnya terluka di Gaza.
Para pejabat pertahanan Israel membeberkan bahwa semua aliran makanan dan listrik ke Gaza akan diputus. Hal ini dilakukan sebagai
persiapan untuk "pengepungan total."
Serangan-serangan itu telah menimbulkan perhatian baru dan memicu protes di seluruh dunia. Konflik ini pun akan menjadi tanda dimulainya
babak baru di tahun-tahun mendatang.
Itulah tadi penjelasan tentang rentetan sejarah yang mendasari konflik antara Palestina dan Israel. Semoga dapat menambah wawasan
detikers.