Pembentukan Israel dan perang yang terjadi menyebabkan ratusan ribu warga
Palestina mengungsi dan menjadi pengungsi,[37] sehingga memicu konflik
selama puluhan tahun antara Israel dan rakyat Palestina.[38] Orang-orang
Palestina berusaha untuk mendirikan negara merdeka mereka sendiri setidaknya
di sebagian wilayah Palestina yang bersejarah.[39] Pertahanan Israel atas
perbatasannya sendiri, kendali atas Tepi Barat, blokade Mesir-Israel di Jalur
Gaza, dan politik dalam negeri Palestina saat ini menjadikan tujuan ini tidak
dapat dicapai.
Konflik antara Palestina dan Israel telah berlangsung selama beberapa dekade,
dan pada tanggal 7 Oktober 2023, ketegangan yang telah berlangsung lama itu
mencapai puncaknya dengan ribuan korban jiwa. Meskipun menjadi topik
perbincangan hangat, terutama di Indonesia yang dikenal karena dukungannya
terhadap Palestina, NU dan Muhammadiyah menekankan bahwa konflik ini
adalah permasalahan politik dan kemanusiaan.
"Ketika kita melihat masalah Palestina dan Israel, kita tidak bisa melihatnya
hanya sebagai masalah konflik agama antara Islam dan Yahudi," kata Gus
Yahya.
"Kita perlu melihat ini sebagai masalah bagi seluruh umat manusia karena
merugikan banyak pihak," tambahnya.
Abdul Mu’ti juga menekankan bahwa korban konflik ini tidak hanya terdiri dari
umat Muslim, melainkan juga warga Palestina yang menganut agama lain seperti
Kristen, Druze, dan bahkan Yahudi sendiri. Oleh karena itu, konflik antara
Palestina dan Israel bukanlah konflik agama antara Islam dan Yahudi.
Data tahun 2022 menunjukkan bahwa di Israel, jumlah umat Islam mencapai
17%, sementara bangsa Palestina yang menjadi korban Zionisme juga
mencakup beragam agama, seperti Kristen, Druze, dan Yahudi yang menentang
tindakan agresi Israel. Ini menguatkan pandangan bahwa konflik ini tidak dapat
disederhanakan sebagai konflik agama antara Islam dan Yahudi.
“Sehingga kalau persoalan ini ditarik kepada persoalan perang antara Islam
dengan Yahudi ini akan menjadi sebab ketegangan di berbagai wilayah di dunia
dan itu sesuatu yang sangat tidak kita kehendaki,” ujarnya.
Sejarah konflik Palestina-Israel bermula dari awal abad ke-20, ketika kesultanan
ottoman dikalahkan Inggris dalam perang dunia I, wilayah Palestina diambil alih
oleh Inggris. Pada tahun 1917, Deklarasi Balfour mendukung pendirian rumah
nasional Yahudi di Palestina. Hal ini mendorong bangsa Yahudi dari berbagai
belahan dunia datang ke tanah Palestina. Selama periode ini, imigrasi Yahudi
meningkat, dan ketegangan antara komunitas Yahudi dan Arab Palestina
tumbuh. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Perserikatan Bangsa-Bangsa
mengambil alih mandat atas Palestina yang sebelumnya dikuasai oleh Inggris.
PBB membagi wilayah tersebut menjadi dua negara, satu untuk orang Arab
Palestina dan satu untuk bangsa Yahudi. Pembagian tersebut diadopsi sebagai
Resolusi PBB Nomor 181 pada tahun 1947. Namun, Arab Palestina menolak
pembagian tersebut, memicu Perang Arab-Israel pertama pada tahun 1948 yang
dimenangkan oleh Israel, yang mengakibatkan pembentukan negara Israel dan
pengungsian rakyat Palestina.
Beberapa aktivis mendukung boikot terhadap produk Israel sebagai cara untuk
mengekspresikan ketidak setujuan terhadap tindakan Zionis Israel. Ini adalah
tindakan yang menimbulkan pro dan kontra serta perlu pertimbangan yang
matang.
Penting untuk diingat bahwa konflik Palestina-Israel adalah masalah yang sangat
kompleks, dan pendekatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya adalah
rumit. Dalam upaya untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan mencapai
perdamaian yang adil, penting untuk berpegang pada prinsip-prinsip perdamaian,
hak asasi manusia, dan dialog konstruktif.
UUD 1945 dan Edukasi Pelajar dalam Dukungan Indonesia Pada Palestina
bisa bergerak dalam dua hal, yaitu aspek keagamaan dan kenegaraan. Hal ini
acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang ditayangkan oleh stasiun televisi
“Kita sebagai seorang pemuda harus paham apa yang sebenarnya kita butuhkan
dan ketika kita sudah memahami apa yang kita butuhkan maka kita akan dengan
mudah membuat strategi tujuan hidup kita untuk sepuluh tahun kedepan” jelas
Sherly.
Menurut Sherly, peran serta tujuan seorang pemuda dalam mengembangkan jati
diri harus berani mengambil resiko dan tanggung jawab atas apa yang mereka
pilih selama itu tidak melewati koridor agama. Sherly juga menjelaskan bahwa
dalam
Lebih lanjut, Sherly mengatakan para pemuda ini juga diharapkan menjadi
ujung tombak dari perjuangan dakwah Islam dan kejayaan Islam dalam ranah
universitas.
peradaban bangsa serta dobrakan semangat atas apa yang telah mereka pilih
dalam
hidup. “Ketika kita punya pemuda yang kuat saya harap mereka memiliki
dobrakan
Pemuda adalah generasi penerus bangsa yang mempunyai andil besar dalam
menentukan kemajuan bangsa Indonesia. Dalam sejarah bangsa, pemuda
pemudi Indonesia ikut berperan aktif memperjuangkan kemerdekaan negara.
Terbukti dengan adanya sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928 menunjukkan
bahwa pemuda adalah tonggak penting bagi perjuangan bangsa.
Maju tidaknya suatu bangsa tergantung dengan sikap para pemuda, jika pemuda
memiliki jiwa yang maju, jiwa besar, dan jiwa kepemimpinan, maka bangsa itu
akan maju, besar dan mampu memimpin peradaban dunia. Sebaliknya, jika
pemuda hanya menghabiskan waktu untuk hal – hal tidak bermanfaat, terlebih
yang bertentangan dengan nilai – nilai agama, maka masa depan bangsa itu
akan suram.
Amirul Mukminin Umar bin Khaththab R.A. berkata: ‘’Hendaklah kamu berilmu
sebelum kamu memimpin.’’. Pemuda hari ini adalah pemimpin hari esok, baik
tidaknya masa depan suatu masyarakat dapat dilihat bagaimana generasi muda
pada hari ini.
Ketua Harian Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), Azhar Suhaimi
menyampaikan pentingnya peran pemuda sebagai penerus jejak pembebas
Palestina. Hal itu disampaikan saat menerima silaturahim antar lembaga dari
LDK Al-Birru STEI SEBI, Jum’at (25/11/2022) di Jakarta.
Lebih lanjut, Ustadz Azhar menambahkan, dari Indonesia sebenarnya sudah ada
jejak-jejak pembebas Al Aqsha. Dimulai dari pembuatan mimbar Sholahuddin Al
Ayyubi yang baru oleh tim pemahat kayu asal Jepara, bernama Pak Tholib dan
rekan-rekannya.
“Maka dari itu sekarang giliran generasi berikutnya lewat karyanya, mengisi
ruang-ruang perjuangan selanjutnya,” jelas Ustadz Azhar.
Hingga kini, konsistensi kita tetap terlihat dengan tidak adanya kerja sama
apapun dengan negara zionis – termasuk hubungan diplomatis-, tidak mengakui
keberadaan negara tersebut, dan menyuarakan dengan lantang dukungan
terhadap Palestina dalam setiap forum yang membahas konflik di negara
tersebut.
Dukungan paling terkini terlihat dari konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi
Kerja sama Islam (OKI) yang berlangsung di Riyadh, November 2023.
Sebelumnya, Indonesia menunjukkan sikap dengan menolak keterlibatan negara
zionis dalam Piala Dunia U-20 yang akan dilaksanakan di negara ini.
Pentingnya pemahaman UUD 1945 dan wawasan kebangsaan menjadi hal yang
penting bagi pelajar-mahasiswa di Indonesia. Sebagian pelajar dan mahasiswa
di Indonesia belum banyak mendapat informasi dan pemahaman sejarah yang
baik, sehingga perlunya pengarahan bagi mereka dalam memahami sejarah dan
merespons isu Palestina-zionis dengan merujuk kepada norma dasar bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, tanggung jawab seluruh pihak, mulai dari pemerintah,
guru dan tenaga pendidik, beserta orang tua bersama untuk memberikan
pendidikan yang baik dan benar terkait konstitusi dan wawasan kebangsaan.
Melalui pemahaman yang baik terhadap Pembukaan UUD 1945, segenap pelajar
dan mahasiswa sebagai generasi muda diharapkan dapat meneruskan
perjuangan menuju Indonesia yang berkembang, berdaulat, dan berkeadilan
pada peringatan 100 tahun Indonesia Merdeka tahun 2045. Dengan begitu,
Indonesia tetap berada di rel yang benar, ikut serta membantu memberantas
setiap penjajahan di negara manapun.
Aksi ini tidak hanya dihadiri oleh ORTOM Muhammadiyah, tetapi juga mendapat
dukungan dari berbagai elemen masyarakat Bojonegoro. Mereka menyerukan
pentingnya perdamaian dan kemanusiaan di Palestina.
Dalam aksi ini juga dipertunjukkan drama-drama yang bertemakan konflik yang
sedang memanas di Palestina. Drama ini diperankan oleh para siswa dari
Muhammadiyah Boarding School (MBS) Al-Amin Bojonegoro dan para siswa dari
SMP MUHAMMADIYAH 9 Bojonegoro.
Penggalangan dana juga dilakukan dalam aksi ini, masyarakat sangat antusias
dan ikut berpartisipasi untuk bersama-sama membantu masyarakat dengan
donasi terbaik mereka.
Kota Blitar, menuju TMP Raden Widjaja. Dilanjutkan salat gaib, doa bersama,
teatrikal, hingga penggalangan dana. Selain itu, perwakilan pemuda Islam juga
melakukan sejumlah orasi. Mereka menyerukan "Free, Free, Palestina". Kepala
LMI (Lembaga Managemen Infaq) Blitar Sofia Dewi mengatakan, salah satu
agenda aksi solidaritas ini adalah salat gaib berjemaah. Salat gaib digelar untuk
mendoakan korban meninggal serangan Israel kepada Palestina."Seperti yang
kita tahu, ribuan warga Palestina meninggal menjadi korban kekejaman Israel.
Untuk itu kami mendoakan mereka," terangnya.Kata Dewi, pihaknya mengajak
komunitas maupun organisasi pemuda di Blitar untuk ikut aksi solidaritas
tersebut. Sehingga para pemuda dapat berpartisipasi menyuarakan
dukungannya kepada Palestina."Kami mengajak para pemuda Islam dari
sejumlah organisasi dan komunitas di Blitar untuk ikut aksi peduli solidaritas. Aksi
mendoakan para saudara kita di Palestina," kata Sofia kepada awak media,
Sabtu (28/10/2023). Penggalangan dana turut dilakukan dalam aksi solidaritas
ini. Nantinya, dana yang telah dikumpulkan akan diserahkan kepada masyarakat
Palestina. Termasuk untuk membantu memenuhi kebutuhan di
Palestina."Sampai saat ini total dana yang terkumpul sekitar Rp 70.955.100.
Tidak hanya penggalangan dana di sepanjang jalan ini, tetapi ada dana yang
ditransfer ke kami. Ini akan kami serahkan untuk kebutuhan minum, obat, dan
keperluan lain masyarakat Palestina," tandasnya. "Karena penduduk Palestina
itu bukan cuma Muslim, dan penduduk Israel bukan hanya Yahudi. Sebaiknya,
ya membantu karena alasan kemanusiaan, tanpa sekat-sekat identitas atas
dasar apapun," katanya.Dalam satu pernyataan Nahdlatul Ulama - salah satu
organisasi Islam terbesar di Indonesia juga menyerukan "agar identitas dan
seruan-seruan keagamaan tidak digunakan untuk memupuk dan menyuburkan
permusuhan dan kebencian, termasuk dalam kaitan dengan konflik dan
kekerasan Israel-Palestina."
“Peran pemuda bisa dengan berbagai cara, satu tingkatkan dulu kesadaran
pentingya kemerdekaan bagi Palestina, kedua berkarya untuk mendorong
kemerdekaan Palestina.”Arti penting kemerdekaan bangsa terjajah seperti
Palestina, menurutnya, tertuang dalam Pembukaan UUD 45 bahwa negeri ini
berperan dalam menciptakan perdamaian dunia. Salah satu karya yang bisa
menginspirasi mendukung perjuangan Palestina, kata dia, adalah pembangunan
rumah sakit Indonesia yang dikoordinir Medical Emergency Rescue Committee
(MER-C).Tahun ini, Rumah Sakit Indonesia sudah resmi berdiri di Gaza. Di
bawah koordinassi Mer-C, Jakarta, ribuan relawan dan puluhan ribu donator
Indonesia banyak terlibat dalam pembangunan ini. “Saat ini rumah sakit tersebut
sudah mulai beroperasi dan telah melayani ribuan pasien,” ungkap Al Busyra
Basnur. “Mer-C membangun rumah sakit di Jalur Gaza adalah refleksi dari
Bandung Spirit. Ini sekaligus membuktika bahwa Bandung Spirit yang berawal
dari gedung ini (KAA) tidak sebatas kata-kata tapi sudah menjadi aksi nyata,”
Meski demikian, pertanyaan kapan Palestina akan merdeka tidak ada yang tahu.
Yang jelas upaya dukungan nyata harus terus dilakukan oleh berbagai kalangan.
Upaya memerdekakan Palestina diprediksi masih jalan panjang. Untuk
mempercepatnya, isu Palestina tidak bisa hanya dilihat dari sisi agama.
Sehingga kemerdekaan Palestina bukan hanya “PR” umat Islam ataupun
pemerintah, tetapi perlu keterlibatan semua agama dan kalangan.“Dukungan
harus total, diplomasi harus dilakukan DPR, Presiden, LSM. Diplomasi harus
inklusif melibatkan semua stakeholder,” katanya. Sementara perjuangan
memerdekakan Palestina melalui PBB juga masih menemui jalan buntu.
Contohnya, saat ini jumlah negara yang tergabung dalam UN ada 194 negara
anggota. Dari jumlah itu ada 137 negara yang mengakui kemerdekaan Palestina.
“Mestinya kan sudah lebih dari separuhnya. Tapi dalam politik internasional ya
itulah, 137 yang mendukung tetap tak bisa meloloskan resolusi Palestina,”
katanya.Tiap tahunnya, di PBB ada 17 resolusi untuk Palestina. Namun resolisi
tersebut selalu kandas oleh negara-negara penentang seperti Amerika Serikat.
Dari 17 resolusi itu, Indonesia selalu menginisiasi empat resolusi tiap tahunnya.
“Resolusi itu baru di sidang majelis umum, belum lagi di resolusi keamanan. Dan
kejadiannya selalu berulang-ulang dikandaskan,” ujarnya.
Peperangan terus berkecamuk antara Palestina dan tentara Israel di Jalur Gaza.
Gempuran roket pun meluluhlantakkan gedung-gedung di Jalur Gaza. Akibat
pertempuran yang terus terjadi lebih dari sepekan itu, banyak warga Palestina
tak terkecuali anak-anak yang tinggal di Jalur Gaza menjadi korban dari
serangan membabi buta tentara Israel. Lalu, bagaimana semestinya umat Islam,
khususnya Indonesia bersikap? Seperti apa aturan berperang dalam Islam?
Islam mengajarkan pemeluknya menjalin persatuan yang kuat antara sesama
umat Islam kendati berbeda bangsa, budaya, dan bahasa. Dalam petikan sebuah
hadis riwayat Muslim, seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya.
Karena itu, seorang Muslim tidak boleh berbuat zalim, menelantarkan, berdusta,
dan menghina Muslim lainnya. Pada redaksi hadis yang berbeda dijelaskan
bahwa tidak sempurna iman seorang Muslim sebelum ia mencintai saudaranya
sebagaimana mencintai dirinya sendiri. Selain itu, hubungan sesama Muslim
diibaratkan seperti satu tubuh. Bila salah satu anggota tubuh mengalami sakit
maka anggota tubuh lainnya pun akan merasakan sakitnya.
1.Meningkatkan Kesadaran
Penting untuk diingat bahwa konflik Palestina-Israel adalah masalah yang sangat
kompleks, dan pendekatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya adalah
rumit. Dalam upaya untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan mencapai
perdamaian yang adil, penting untuk berpegang pada prinsip-prinsip perdamaian,
hak asasi manusia, dan dialog konstruktif.
Dalam konteks akidah dan akhlak, pemuda Indonesia dapat memainkan peran
penting dalam mempromosikan dialog dan pemahaman yang mendalam tentang
konflik tersebut serta mencari solusi yang berkelanjutan1. Pemuda Indonesia
dapat memperkuat pemahaman tentang nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan
dalam isu Palestina. Pemuda Indonesia juga dapat mempromosikan dialog
antara kelompok yang berbeda dan membangun kesadaran tentang pentingnya
perdamaian dan toleransi1.
Daftar pustaka
admin. (2022, Desember 25). Peran Pemuda Sebagai Penerus Jejak Pembebasan
Palestina.
Husna, K. (2022, Desember 5). Peran Pemuda Dalam Membangun Peradaban Bangsa.
indonesia, I. j. (2023, november 13). UUD 1945 dan Edukasi pelajar dalam dukungan
Indonesia pada palestina.
Purwanti, F. (2023, 10 28). aksi solidaritas pemuda islam blitar suarakan bela palestina.
REDAKSI. (2019, 03 01). Pemuda adalah penentu kemajuan bangsa. bagaimana menjadi
pemuda terbaik dalam pandangan islam?
Salem, M. (2021, Mei 14). Bagaimana Muslim menyikapi Konflik Palestia Israel.
Sukontra, E. (2016, April 20). Tugas Generasi Muda Indonesia Ikut Memerdekakan
Palestina.
Sumbar, H. U. (2023, November 03). Konflik Palestina-Israel: Sejarah, Akar Masalah, dan
Upaya Penyelesaian.