Disusun Oleh:
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt yang
telah melimpahkan rahmat serta karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah yang berjudul “Konflik Israel dan Palestina”. Sholawat serta salam kita
haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang ini, semoga kita senantiasa
mendapat syafaatnya di hari Kiamat nanti dan selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah “Konflik Agama.” Dengan
demikian, karya tulis ini dapat dimanfaatkan sebagaimana seharusnya khususnya
menjadi panduan terhadap Mata Kuliah Konflik Agama itu sendiri.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu serta berpartisipasi sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini belum sempurna, oleh karena itu kami memohon kritik dan saran yang
bersifat membangun dan mendukung makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat bagi pengembangan bagi ilmu
pengetahuan kita semua. Aamiin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konflik Israel dan Palestina sudah berjalan sejak lama, hal ini terjadi
karena perebutan wilayah sebagai tempat tinggal mereka.
Konflik awal Palestina dan Israel terjadi seletah Perang Dunia I. Saat itu
Inggris sebagai pemenang Perang Dunia I memberikan wilayah kekuasaan
pada bangsa Yahudi melalui Deklarasi Balfour pada 1917. Dengan perjanjian
tersebut, Yahudi menganggap kawasan Palestina menjadi tanah airnya.
Di sisi lain, masyarakat Islam Palestina menganggap bahwa Inggris
memaksakan pendirian negara Yahudi di kawasan Palestina. Di mana hal
tersebut bertentangan dengan keinginan masyarakat Palestina.
B. Rumusan Masalah
a. Kronologi konflik Israel dan Palestina.
b. Doktrin agama dalam konflik Israel dan Palestina.
c. Dampak dari konflik Israel dan Palestina.
C. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui konflik Israel dan Palestina.
b. Mengetahui doktrin agama dalam konflik Israel dan Palestina.
c. Mengetahui dampak dari konflik Israel dan Palest
BAB II
PEMBAHASAN
Doktrin yang digunakan Israel untuk menyerang Gaza adalah doktrin dahiya
yang menjadi strategi militer Israel yagn telah dirancang oleh jendral Israel yaitu Gadi
Eizenkot yang mempertahankan peperangan asimetris didaerah perkotaan. Strategi
perang ini sengaja menggunakan pasukan untuk menyerang infrastruktur sipil untuk
memicu penderitaan dikalangan warga sipil sehingga menghasilkan deterensi
(pencegahan). Nama doktrin ini diambil dari nama kota pinggiran padat apartemen di
selatan Beirut yang diratakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) semasa Perang Lebanon
2006. Israel dituduh menerapkan strategi ini pada Perang Gaza.
Sejumlah pihak mengklaim Israel, entah direncanakan atau tidak, setidaknya
menerapkan strategi ini secara parsial selama Perang Gaza. United Nations Fact Finding
Mission on the Gaza Conflict tahun 2009 beberapa kali mencantumkan doktrin Dahiya
dan menyebutnya sebagai konsep yang memerlukan "penghancuran berskala besar
sebagai makna mencapai deterensi (pencegahan)" dan melibatkan "pengerahan pasukan
yang jumlahnya tidak sepadan dan perusakan dan penghancuran besar-besaran atas
properti dan infrastruktur sipil serta penderitaan bagi warga sipil." Fact Finding Mission
dalam laporannya menyimpulkan bahwa doktrin ini sudah dilaksanakan sepanjang
konflik.[1] Namun dalam opini editorial tanggal 1 April 2011, salah satu penulis utama
UN Fact Finding Mission, hakim Richard Goldstone, menyatakan bahwa sebagian
kesimpulannya mungkin bisa berbeda seandainya pemerintah Israel bekerja sama
dengan timnya selama investigasi berlangsung.
Beberapa dampak dari konflik Palestina dan Israel bagi dunia internasional, di
antaranya:
-Munculnya sentimen anti Yahudi di beberapa negara Islam
-Munculnya solidaritas umat Islam dunia untuk mendukung perjuangan Palestina
-Terjadi krisis politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konflik awal Palestina dan Israel terjadi seletah Perang Dunia I. Saat itu Inggris
sebagai pemenang Perang Dunia I memberikan wilayah kekuasaan pada bangsa Yahudi
melalui Deklarasi Balfour pada 1917. Dengan perjanjian tersebut, Yahudi menganggap
kawasan Palestina menjadi tanah airnya. Di sisi lain, masyarakat Islam Palestina
menganggap bahwa Inggris memaksakan pendirian negara Yahudi di kawasan
Palestina. Di mana hal tersebut bertentangan dengan keinginan masyarakat Palestina.
Doktrin yang digunakan Israel untuk menyerang Gaza adalah doktrin dahiya
yang menjadi strategi militer Israel yagn telah dirancang oleh jendral Israel yaitu Gadi
Eizenkot yang mempertahankan peperangan asimetris didaerah perkotaan. Strategi
perang ini sengaja menggunakan pasukan untuk menyerang infrastruktur sipil untuk
memicu penderitaan dikalangan warga sipil sehingga menghasilkan deterensi
(pencegahan).
Beberapa dampak dari konflik Palestina dan Israel bagi dunia internasional, di
antaranya:
-Munculnya sentimen anti Yahudi di beberapa negara Islam
-Munculnya solidaritas umat Islam dunia untuk mendukung perjuangan Palestina
-Terjadi krisis politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah
DAFTAR PUSTAKA
Fergi Nadira, Doktrin Dahiya, Misi Tentara Israel Membunuh Warga Palestina,
https://www.republika.co.id/berita/qt8qjk377/doktrin-dahiya-misi-tentara-israel-
membunuh-warga-palestina, 17 Mei 2021.