Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Konflik Israel dan Palestina

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Konflik Agama

Dosen Pengampu: Drs. Djurban, M. Ag

Disusun Oleh:

Muhammad Edwin H. 2104036007

Retno Mentari K. 2104036018

Intan Ayu Novitasari 2104036032

JURUSAN STUDI AGAMA AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt yang
telah melimpahkan rahmat serta karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah yang berjudul “Konflik Israel dan Palestina”. Sholawat serta salam kita
haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang ini, semoga kita senantiasa
mendapat syafaatnya di hari Kiamat nanti dan selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin.

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah “Konflik Agama.” Dengan
demikian, karya tulis ini dapat dimanfaatkan sebagaimana seharusnya khususnya
menjadi panduan terhadap Mata Kuliah Konflik Agama itu sendiri.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu serta berpartisipasi sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini belum sempurna, oleh karena itu kami memohon kritik dan saran yang
bersifat membangun dan mendukung makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat bagi pengembangan bagi ilmu
pengetahuan kita semua. Aamiin.

Semarang, 19 September 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konflik Israel dan Palestina sudah berjalan sejak lama, hal ini terjadi
karena perebutan wilayah sebagai tempat tinggal mereka.
Konflik awal Palestina dan Israel terjadi seletah Perang Dunia I. Saat itu
Inggris sebagai pemenang Perang Dunia I memberikan wilayah kekuasaan
pada bangsa Yahudi melalui Deklarasi Balfour pada 1917. Dengan perjanjian
tersebut, Yahudi menganggap kawasan Palestina menjadi tanah airnya.
Di sisi lain, masyarakat Islam Palestina menganggap bahwa Inggris
memaksakan pendirian negara Yahudi di kawasan Palestina. Di mana hal
tersebut bertentangan dengan keinginan masyarakat Palestina.

B. Rumusan Masalah
a. Kronologi konflik Israel dan Palestina.
b. Doktrin agama dalam konflik Israel dan Palestina.
c. Dampak dari konflik Israel dan Palestina.
C. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui konflik Israel dan Palestina.
b. Mengetahui doktrin agama dalam konflik Israel dan Palestina.
c. Mengetahui dampak dari konflik Israel dan Palest
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kronologi Konflik Israel dan Palestina


Konflik awal Palestina dan Israel terjadi seletah Perang Dunia I. Saat itu Inggris
sebagai pemenang Perang Dunia I memberikan wilayah kekuasaan pada bangsa Yahudi
melalui Deklarasi Balfour pada 1917. Dengan perjanjian tersebut, Yahudi menganggap
kawasan Palestina menjadi tanah airnya. Di sisi lain, masyarakat Islam Palestina
menganggap bahwa Inggris memaksakan pendirian negara Yahudi di kawasan
Palestina. Di mana hal tersebut bertentangan dengan keinginan masyarakat Palestina.
Puncak imigrasi bangsa Yahudi ke Palestina dikarenakan peristiwa Holocaust
dalam Perang Dunia II. Holocaust merupakan genosida terhadap kira-kira enam juta
penganut Yaudi di Eropa yang dilakukan oleh Nazi Jerman. Kekejaman Nazi Jerman
pimpinan Hitler ini membuat semakin banyak warga Yahudi ingin meninggalkan Eropa
ke Palestina. Namun, imigrasi tersebut terhalang dengan kebijakan Inggris yang
beberapa bulan sebelum perang dunia II menerbitkan White Paper 1939. Dalam
dokumen tersebut berisi, imigrasi Yahudi ke Palestina dibatasi hanya 75 ribu orang
sampai tahun 1944.
Di mana hanya ada 10 ribu imigran per tahun atau 25 ribu orang jika terjadi
kondisi darurat. Karena kebijakan kolonial serta anacaman pemusnahan massal tersebut,
organisasi Yahudi melakukan imigrasi ilegal. Percobaan tersebut ternyata berhasil
digagalkan Inggris yang menempatkan delapan kapal perang untuk memblokade
perairan sekitar Palestina. Para imigran yang gagal masuk Palestina itu kemudian
dibawa dan ditahan di kamp pengungsi di Siprus. Beberapa ribu lainnya ditahan di
Palestina dan Mauritius. Situasi tersebut membangkitkan perlawanan kelompok
bersenjata Yahudi di Palestina dengan menebar teror. Aksi teror tersebut dilakukan
kelompok sayap kanan Zionis, Irgun. Kondisi yang semakin buruk tersebut mendorong
beberapa negara mendesak Ingris untuk segera membuka jalur imigrasi Yahudi. Pada
20 April 1946, Komite Gabungan Inggris-AS bentukan PBB merekomendasikan 100
ribu orang Yahudi untuk migrasi ke Palestina. Hal tersebut ternyata ditolak oleh
pemerintah Arab. Merasa sudah tidak mampu mengatasi keadaan di Palestina, Inggris
memberikan mandat pengelolaan Palestina kepada PBB pada 14 Mei 1948. Tahun 1948
para pemimpin Yahudi mendeklarasikan terbentuknya negara Israel.
Perang Israel-Arab
Pada 14 Mei 1948, sehari sebelum Mandat Inggris atas Palestina berakhir,
komunitas Yahudi di Palestina mendeklarasikan berdirinya negara Israel di depan 259
undangan di Museum Tel Aviv. Setelah Deklarasi Kemerdekaan Israel 14 Mei 1948,
hari sebelumnya pasukan ekspedisi Mesir, Transyordania, Suriah, dan Irak semuanya
memasuki Palestina pada waktu yang bersamaan. Setelah menguasai distrik-distrik
Arab, pasukan penyerang melancarkan serangan terhadap pasukan Israel dan beberapa
pemukiman Yahudi. Pertempuran berlangsung selama sepuluh bulan, sebagian besar di
wilayah Mandat Inggris, Semenanjung Sinai, dan Lebanon selatan, dengan berbagai
periode gencatan senjata. Perang ini terjadi disaat Inggris masih memerintah negara itu
dan ketika pasukan militernya masih dikerahkan di berbagai wilayah.
Kesediaan dan kemampuan Inggris untuk campur tangan dalam perang semakin
berkurang. Pada paruh kedua, April 1948 mereka sudah jarang ikut campur kecuali
untuk mengamankan rute penarikan mereka. Hasil dari perang, Israel kini menguasai
hampir 60 persen wilayah yang diusulkan oleh PBB untuk negara Yahudi, dan hampir
60 persen wilayah yang diusulkan untuk negara Arab. Wilayah ini termasuk Jaffa,
Lydda, dan Ramle, Galilea, beberapa bagian Negev, jalur lebar di sepanjang jalan Tel
Aviv–Yerusalem, dan beberapa wilayah Tepi Barat. Yerusalem Barat, yang seharusnya
menjadi bagian dari zona internasional Yerusalem dan sekitarnya, juga diambil alih oleh
Israel. Militer Mesir mengambil alih Jalur Gaza, sementara tentara Yordania mengambil
alih Yerusalem Timur dan sisa dari Mandat Inggris.

B. Doktrin Agama dalam Israel dan Palestina

Doktrin yang digunakan Israel untuk menyerang Gaza adalah doktrin dahiya
yang menjadi strategi militer Israel yagn telah dirancang oleh jendral Israel yaitu Gadi
Eizenkot yang mempertahankan peperangan asimetris didaerah perkotaan. Strategi
perang ini sengaja menggunakan pasukan untuk menyerang infrastruktur sipil untuk
memicu penderitaan dikalangan warga sipil sehingga menghasilkan deterensi
(pencegahan). Nama doktrin ini diambil dari nama kota pinggiran padat apartemen di
selatan Beirut yang diratakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) semasa Perang Lebanon
2006. Israel dituduh menerapkan strategi ini pada Perang Gaza.
Sejumlah pihak mengklaim Israel, entah direncanakan atau tidak, setidaknya
menerapkan strategi ini secara parsial selama Perang Gaza. United Nations Fact Finding
Mission on the Gaza Conflict tahun 2009 beberapa kali mencantumkan doktrin Dahiya
dan menyebutnya sebagai konsep yang memerlukan "penghancuran berskala besar
sebagai makna mencapai deterensi (pencegahan)" dan melibatkan "pengerahan pasukan
yang jumlahnya tidak sepadan dan perusakan dan penghancuran besar-besaran atas
properti dan infrastruktur sipil serta penderitaan bagi warga sipil." Fact Finding Mission
dalam laporannya menyimpulkan bahwa doktrin ini sudah dilaksanakan sepanjang
konflik.[1] Namun dalam opini editorial tanggal 1 April 2011, salah satu penulis utama
UN Fact Finding Mission, hakim Richard Goldstone, menyatakan bahwa sebagian
kesimpulannya mungkin bisa berbeda seandainya pemerintah Israel bekerja sama
dengan timnya selama investigasi berlangsung.

C. Dampak dalam konflik Iarael dan Palestina

Beberapa dampak dari konflik Palestina dan Israel bagi dunia internasional, di
antaranya:
-Munculnya sentimen anti Yahudi di beberapa negara Islam
-Munculnya solidaritas umat Islam dunia untuk mendukung perjuangan Palestina
-Terjadi krisis politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konflik awal Palestina dan Israel terjadi seletah Perang Dunia I. Saat itu Inggris
sebagai pemenang Perang Dunia I memberikan wilayah kekuasaan pada bangsa Yahudi
melalui Deklarasi Balfour pada 1917. Dengan perjanjian tersebut, Yahudi menganggap
kawasan Palestina menjadi tanah airnya. Di sisi lain, masyarakat Islam Palestina
menganggap bahwa Inggris memaksakan pendirian negara Yahudi di kawasan
Palestina. Di mana hal tersebut bertentangan dengan keinginan masyarakat Palestina.

Doktrin yang digunakan Israel untuk menyerang Gaza adalah doktrin dahiya
yang menjadi strategi militer Israel yagn telah dirancang oleh jendral Israel yaitu Gadi
Eizenkot yang mempertahankan peperangan asimetris didaerah perkotaan. Strategi
perang ini sengaja menggunakan pasukan untuk menyerang infrastruktur sipil untuk
memicu penderitaan dikalangan warga sipil sehingga menghasilkan deterensi
(pencegahan).
Beberapa dampak dari konflik Palestina dan Israel bagi dunia internasional, di
antaranya:
-Munculnya sentimen anti Yahudi di beberapa negara Islam
-Munculnya solidaritas umat Islam dunia untuk mendukung perjuangan Palestina
-Terjadi krisis politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah
DAFTAR PUSTAKA

Hendra Kusuma, Serba Serbi Dampak Konflik Israel Palestina,


https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5572392/serba-serbi-dampak-
konflik-israel-palestina-keekonomi-ri, 17 Mei 2021.

Fergi Nadira, Doktrin Dahiya, Misi Tentara Israel Membunuh Warga Palestina,
https://www.republika.co.id/berita/qt8qjk377/doktrin-dahiya-misi-tentara-israel-
membunuh-warga-palestina, 17 Mei 2021.

Faustina Aura, Kronologi Konflik Israel dan Palestina,


https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/04/140000069/kronologi-konflik-israel-
dan-palestina, 4 April 2022.

Ahmad Mikail, Mengukur Dampak Konflik Palestina,


https://investor.id/opinion/249310/mengukur-dampak-konflik-di-palestina-terhadap-
ekonomi-indonesia, 24 Mei 2021.

Anda mungkin juga menyukai