ALASAN MEMBELA TANAH PALESTINA SERTA RELEVANSINNYA

DENGAN ROTSCHILD FAMILY

Muhammad Adian Farray Diaz

1225030130
Muhammad Anggi Winanda
12205030131
Naufaldi Athallah
1225030157
Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Sunan
Gunung Djati Bandung

ABSTRAK

Palestina adalah tanah yang telah dihuni oleh orang Palestina selama berabad-abad, dan bahwa
mereka memiliki hak untuk hidup di tanah mereka sendiri. Orang Palestina memiliki hak untuk
hidup di tanah mereka sendiri, dan mereka tidak boleh diusir dari tanah mereka. Selain itu, peran
keluarga Rothschild dalam konflik Palestina-Israel, dan bagaimana keluarga ini telah
memberikan dukungan finansial dan politik kepada Israel. Orang Palestina adalah keturunan dari
suku-suku Kanaan yang telah tinggal di tanah ini sejak zaman kuno. Mereka memiliki budaya
dan bahasa yang unik, dan mereka telah mengembangkan identitas nasional yang kuat. Argumen
lain yang diajukan adalah bahwa Palestina adalah tanah yang penting secara strategis. Palestina
terletak di antara Laut Mediterania dan Laut Merah, dan merupakan persimpangan penting antara
Asia dan Afrika. Orang Palestina memiliki hak untuk mengontrol tanah mereka sendiri, dan
mereka tidak boleh dibiarkan asing di tanah mereka sendiri. Bagian ketiga dari jurnal ini
membahas peran keluarga Rothschild dalam konflik Palestina-Israel. Keluarga Rothschild adalah
keluarga Yahudi yang kaya dan berpengaruh. Mereka telah memberikan dukungan finansial dan
politik kepada Israel sejak awal berdirinya negara tersebut. Dukungan keluarga Rothschild
kepada Israel telah membantu negara tersebut untuk mengembangkan kekuatan militernya

Kata kunci: Palestina, Israel, keluarga Rothschild, konflik, hak asasi manusia
PENDAHULUAN
Konflik Israel-Palestina adalah salah satu
konflik paling lama dan paling kompleks di
dunia. Konflik ini telah berlangsung selama
lebih dari 70 tahun, dan telah menyebabkan
penderitaan yang tak terhitung banyaknya
bagi kedua belah pihak.
Salah satu alasan utama mengapa konflik ini
sulit untuk diselesaikan adalah karena kedua
belah pihak memiliki klaim atas tanah yang
sama. Orang Yahudi percaya bahwa
Palestina adalah tanah air mereka yang
dijanjikan oleh Tuhan, sementara orang
Palestina percaya bahwa Palestina adalah
tanah air mereka yang telah mereka tinggali
selama ribuan tahun.
Jurnal ini bertujuan untuk menyelidiki
alasan-alasan yang mendorong individu
untuk membela tanah Palestina, serta
relevansinya dengan keluarga Rothschild.
Palestina telah menjadi fokus perhatian
global karena konflik yang berkepanjangan,
dan banyak individu dan negara, termasuk
Indonesia, telah menunjukkan dukungan
mereka terhadap Palestina.
Beberapa alasan yang mendorong individu
untuk membela tanah Palestina termasuk
pertahanan Islam dan umat Muslim,
solidaritas dan dukungan terhadap rakyat
Palestina, serta pandangan bahwa berjihad
untuk Palestina merupakan kewajiban
agama untuk menegakkan prinsip-prinsip
Islam dan mendukung hak-hak rakyat
Palestina
Selain itu, relevansi dengan keluarga
Rothschild mungkin merujuk pada sejarah
keluarga Rothschild yang terkait dengan
dukungan terhadap Israel. Sejarah ini
mencakup peran keluarga Rothschild dalam
mendukung pembentukan negara Israel dan
kontribusi mereka terhadap pembangunan
institusi di Israel
Dengan memahami alasan-alasan yang
mendorong individu untuk membela tanah
Palestina serta relevansinya dengan keluarga
Rothschild, diharapkan jurnal ini dapat
memberikan wawasan yang mendalam
tentang kompleksitas isu Palestina dan
kontribusi berbagai pihak dalam konteks
konflik tersebut.
METODE
Metode yang digunakan adalah penelitian
kualitatif yang melibatkan analisis teks dan
literatur mengenai alasan-alasan yang
mendorong individu untuk membela
Palestina serta relevansinya dengan keluarga
Rothschild. Selain itu, metode yang
digunakan juga mungkin melibatkan
wawancara dengan individu atau kelompok
•> Sejarah Palestina
Dalam buku berjudul Alkitab
Terjemahan Baru - Holy Bible New
International Version, di halaman awal
terdapat peta tahun 1200 - 1030 SM yang
tertulis Palestina bahkan Gaza telah ada
dalam peta tersebut.
Palestina merupakan negeri yang diberkahi
Allah SWT. Sejumlah nabi dan rasul
diketahui pernah mengunjungi atau bahkan
menetap di sana. Sebut saja, Nabi Nuh AS,
Nabi Musa AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi
Ishak AS, serta Nabi Isa AS. Bahkan, Nabi
Muhammad SAW singgah terlebih dahulu di
Masjid al-Aqsha saat melaksanakan
perjalanan panjang menuju Langit Tertinggi
(Isra wa al-Mi’raj). Palestina juga
merupakan negeri yang istimewa di
yang terlibat dalam perjuangan Palestina
atau memiliki pengetahuan tentang sejarah
keluarga Rothschild dan dukungannya
terhadap Israel. Namun, informasi lebih
lanjut mengenai metode yang digunakan
dalam jurnal tersebut tidak dapat dipastikan
tanpa membaca jurnal tersebut secara
langsung.
dalamnya terdapat Masjid al-Aqsha, Baitul
Maqdis.
Sejarah berdirinya negara Palestina
adalah sejarah yang panjang dan kompleks.
Wilayah yang sekarang dikenal sebagai
Palestina telah dihuni oleh manusia selama
ribuan tahun, dan telah dikuasai oleh
berbagai bangsa dan dinasti, termasuk Mesir
Kuno, Romawi, Bizantium, Arab, Ottoman,
dan Inggris.
Wilayah Palestina sebelum Mandat
Inggris
Pada tahun 1917, Inggris
mengeluarkan Deklarasi Balfour, yang
menyatakan dukungan mereka untuk
pembentukan "rumah nasional Yahudi" di
Palestina. Deklarasi ini memicu kemarahan
di kalangan Arab Palestina, yang melihatnya
sebagai ancaman terhadap tanah air mereka.
Pada tahun 1923, Inggris membentuk
Mandat Palestina, yang memberikan kepada
Inggris tanggung jawab untuk memerintah
Palestina sampai negara-negara Arab dan
Yahudi dapat hidup berdampingan secara
damai. Namun, selama masa Mandat,
ketegangan antara Arab dan Yahudi terus
meningkat.
Pada tahun 1947, PBB mengadopsi Resolusi
181, yang menyerukan pembagian Palestina
menjadi dua negara, satu negara Yahudi dan
satu negara Arab. Resolusi ini diterima oleh
Yahudi, tetapi ditolak oleh Arab.
Negara Israel diproklamasikan pada tanggal
14 Mei 1948, dan segera diserang oleh
negara-negara Arab tetangganya. Perang
Arab-Israel Pertama berakhir dengan
kemenangan Israel, yang menguasai lebih
dari setengah wilayah Palestina.
Sejak tahun 1948, Palestina telah menjadi
wilayah yang diduduki oleh Israel.
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)
dibentuk pada tahun 1964 untuk mewakili
rakyat Palestina. PLO telah berjuang untuk
kemerdekaan Palestina melalui berbagai
cara, termasuk diplomasi, perang gerilya,
dan terorisme. PLO menyatakan
kemerdekaan Palestina. Namun, deklarasi
ini tidak diakui oleh Israel atau oleh
sebagian besar negara lain di dunia.
Pada tahun 1993, Israel dan PLO
menandatangani Perjanjian Oslo, yang
merupakan langkah penting dalam upaya
untuk mencapai perdamaian. Perjanjian ini
menyerukan pembentukan pemerintahan
otonom Palestina di Tepi Barat dan Jalur
Gaza. Namun, proses perdamaian telah
terhenti sejak tahun 2000, dan kekerasan
antara Israel dan Palestina terus berlanjut.
Pada tahun 2012, PBB mengakui Palestina
sebagai negara pengamat non-anggota. Ini
adalah pengakuan internasional paling
signifikan yang pernah diberikan kepada
Palestina. Pada tahun 2023, Palestina masih
menjadi wilayah yang diduduki oleh Israel.
Namun, rakyat Palestina terus berjuang
untuk kemerdekaan mereka.
•> Sejarah Israel
Kekuatan luar biasa yang menjadi
pendorong kemunculan negara Israel di
kawasan Palestina adalah ideologi zionisme.
Ideologi zionisme secara singkat dapat
didefenisikan sebagai kepercayaan tentang
kembalinya orang-orang dan bangsa Yahudi
dari diaspora mereka selama berabad-abad,
sehingga dapat menyelamatkan mereka dari
kekuasaan orang-orang non-Yahudi
(gentiles), bahaya asimilasi dengan orang-
orang gentiles, ancaman anti Semitisme (anti
Yahudi) dari masyarakat lain.Karena itu,
Zionisme bertujuan untuk mewujudkan
sebuah negara – bangsa yang sepenuhnya
Yahudi dalam etos dan karakter setelah
berada di diaspora selama lebih dari 2000
tahun, dan dengan demikian, mereka mampu
survive di muka bumi.
Wiilayah negara-bangsa Yahudi, yang biasa
mereka sebut sebagai “promised land” atau
tanah air yang dijanjikan merupakan
program pokok Zionisme sejak ideologi ini
pertama kali dirumuskan mantan wartawan
Theodore Hertzl pada 1897.
•> Genealogi Bangsa Yahudi dan Bani
Israil
Sejarah Yahudi erat kaitannya
dengan sejarah kaum Bani Israil, karena
Yahudi sebagai sebuah agama, sedangkan
Bani Israil merupakan sebutan bagi orang-
orang Yahudi. Kemunculan agama Yahudi
berawal dari peristiwa hijrahnya Nabi
Ibrahim as dari kota Chaldea (Babilonia) ke
daerah "Canaan" (kini Palestina) sekitar
1
(Moojan Momen, The Phenomenon of Religion: A Thematic Approach (Washington: Oneworld. 1999), hlm. 455.)
tahun 2000 SM1. Pada waktu itu, kota
Babilonia di bawah kekaisaran Hamurabi.
Dikisahkan bahwa nasab Nabi Ibrahim as
merupakan cikal bakal lahirnya aliran
keagamaan yang dikenal dengan sebutan
Yahudi atau bani Israil. Nabi Ibrahim adalah
keturunan dari anak Nabi Nuh as yakni Sam.
Nabi Ya'kub as mendapat gelar Israil dan ia
merupakan cucu dari Nabi Ibrahim dan anak
dari Nabi Ishaq as yang menikahi Laban
seorang saudari dari Rafqah yang
merupakan istri dari Nabi Ishaq as, hingga
nantinya Nabi Ya'kub as memiliki 12 orang
anak dan inilah munculnya nomenklatur
Bani Israil yang akan melahirkan Yahudi.
Disebutkan secara khusus, bahwa nama ini
adalah nama yang memberikan kelebihan
kepada bangsa Yahudi dari pada bangsa-
bangsa lain.
Dalam Bible dijelaskan pula, bahwa Ibrahim
memiliki keturunan anak bernama Ismael
dan Ishak dari ibu yang berbeda, Ismael dari
Hajar dan Ishak dari Sarah. Dalam tradisi
Yahudi dari keturunan Ibrahim yang
meneruskan perjanjian itu adalah Ishak. Hal
ini sebagaimana disebutkan bahwa Tuhan
memberkati Ismail, tetapi menjanjikan
Ibrahim dan Sarah yang kelak anaknya
bernama Ishak akan menjadi anak Ibrahim
yang tetap berhubungan dalam perjanjian Pada tahun 1917, Inggris mengeluarkan
dengan Tuhan (Kejadian 17:20). Deklarasi Balfour, yang menyatakan
dukungan mereka untuk pembentukan
Kata Yahudi kembali merujuk kepada
"rumah nasional Yahudi" di Palestina.
Yahuda, ia adalah salah seorang dari anak-
Deklarasi ini memicu kemarahan di
anak Ya'kub. Yang selanjutnya menjadi salah
kalangan Arab Palestina, yang melihatnya
satu kelompok Bani Israel menurut Al-
sebagai ancaman terhadap tanah air mereka.
Qur'an.
Pada tahun 1923, Inggris membentuk
Yahudi pula dapat mengisyaratkan
Mandat Palestina, yang memberikan kepada
kecenderungan kepada aliran Politik dan
Inggris tanggung jawab untuk memerintah
geografis tertentu, setelah kerajaan Sulaiman
Palestina sampai negara-negara Arab dan
terpecah menjadi dua kerajaan; Israel di
Yahudi dapat hidup berdampingan secara
utara dan Yahuda di selatan.
damai. Namun, selama masa Mandat,
ketegangan antara Arab dan Yahudi terus

•> Sejarah Negara Israel meningkat.

Sejarah Israel adalah sejarah yang panjang Pada tahun 1947, PBB mengadopsi Resolusi

dan kompleks. Wilayah yang sekarang 181, yang menyerukan pembagian Palestina

dikenal sebagai Israel telah dihuni oleh menjadi dua negara, satu negara Yahudi dan

manusia selama ribuan tahun, dan telah satu negara Arab. Resolusi ini diterima oleh

dikuasai oleh berbagai bangsa dan dinasti, Yahudi, tetapi ditolak oleh Arab.

termasuk Mesir Kuno, Romawi, Bizantium, Pada tahun 1948, Inggris mengakhiri
Arab, Ottoman, dan Inggris. Mandat Palestina. Negara Israel

Pada abad ke-19, gerakan Zionisme mulai diproklamasikan pada tanggal 14 Mei 1948,

berkembang di Eropa. Gerakan ini dan segera diserang oleh negara-negara Arab

mengupayakan pembentukan sebuah negara tetangganya. Perang Arab-Israel Pertama

Yahudi di Palestina. Zionisme mendapat berakhir dengan kemenangan Israel, yang

dukungan dari beberapa negara Eropa, menguasai lebih dari setengah wilayah

termasuk Inggris. Palestina.

Sejak tahun 1948, Palestina telah menjadi
wilayah yang diduduki oleh Israel.
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)
dibentuk pada tahun 1964 untuk mewakili
rakyat Palestina. PLO telah berjuang untuk
kemerdekaan Palestina melalui berbagai
cara, termasuk diplomasi, perang gerilya,
dan terorisme.
Pada tahun 1988, PLO menyatakan
kemerdekaan Palestina. Namun, deklarasi
ini tidak diakui oleh Israel atau oleh
sebagian besar negara lain di dunia.
Pada tahun 1993, Israel dan PLO
menandatangani Perjanjian Oslo, yang
merupakan langkah penting dalam upaya
untuk mencapai perdamaian. Perjanjian ini
menyerukan pembentukan pemerintahan
otonom Palestina di Tepi Barat dan Jalur
Gaza.
Namun, proses perdamaian telah terhenti
sejak tahun 2000, dan kekerasan antara
Israel dan Palestina terus berlanjut.
Pada tahun 2012, PBB mengakui Palestina
sebagai negara pengamat non-anggota. Ini
adalah pengakuan internasional paling
signifikan yang pernah diberikan kepada
Palestina.
Pada tahun 2023, Palestina masih menjadi
wilayah yang diduduki oleh Israel. Namun,
rakyat Palestina terus berjuang untuk
kemerdekaan mereka.
Pembentukan negara Israel adalah peristiwa
penting dalam sejarah dunia. Ini adalah
akhir dari perjuangan panjang orang Yahudi
untuk menemukan tanah air mereka sendiri.
Namun, pembentukan Israel juga
menimbulkan konflik yang berkelanjutan
antara orang Yahudi dan Arab.
•> Konflik Palestina dengan Israel
Dalam Buku Ad-Diyanah Al-
Yahudiyyah, karangan Dr. Khalifah
Muhammad Hassan, Messias atau yang
digadang-gadang sebagai sang juru selamat
bagi bangsa yahudi akan turun apabila telah
terjadi beberapa peristiwa:
1. Seluruh Bangsa Yahudi dari Berbagai
Penjuru Dunia Berbondong-bondong
menuju Palestina sebagai Tanah yang
Dijanjikan
Migrasi bangsa Yahudi ke Palestina, yang
dikenal dengan istilah Aliyah, telah
berlangsung selama berabad-abad. Namun,
migrasi besar-besaran terjadi pada akhir
abad ke-19 dan awal abad ke-20, yang
didorong oleh berbagai faktor, termasuk:
  Antisemitisme yang semakin
meningkat di Eropa
 Penyebaran ide Zionisme
 Deklarasi Balfour
2. Kawasan Gaza telah Banyak Ditanami
Pohon Gharqad
Menurut sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad (saw)
berkata:
"Akan terjadi perang besar antara umat
Islam dan Yahudi di akhir zaman. Orang
Yahudi akan dikalahkan dan mereka akan
melarikan diri untuk bersembunyi di balik
pohon. Pohon-pohon akan berbicara dan
berkata, 'Wahai Muslim, ada seorang Yahudi
di belakangku, datang dan bunuh dia.' Tetapi
pohon Gharqad tidak akan melakukannya,
karena itu adalah pohon orang Yahudi."
Hadits ini diriwayatkan dalam beberapa
kumpulan hadits yang sahih, termasuk Sahih
Bukhari dan Sahih Muslim. Ini adalah tanda
Hari Kiamat dan peringatan bagi umat Islam
untuk waspada terhadap musuh-musuh
mereka.
Pohon Gharqad adalah sejenis pohon berduri
yang berasal dari Timur Tengah. Ia dikenal
karena kekerasannya dan kemampuannya
untuk tumbuh di kondisi kering. Fakta
bahwa ia adalah satu-satunya pohon yang
akan menolak untuk mengungkapkan tempat
persembunyian orang Yahudi menunjukkan
bahwa ia entah bagaimana terhubung
dengan mereka.
Beberapa ulama berpendapat bahwa pohon
Gharqad adalah metafora bagi orang Yahudi
sendiri. Mereka berpendapat bahwa orang
Yahudi akan begitu putus asa untuk bertahan
hidup sehingga mereka bahkan akan
mengkhianati jenis mereka sendiri. Yang
lain percaya bahwa pohon itu adalah pohon
literal yang secara ajaib akan diberikan
kemampuan untuk berbicara.
Terlepas dari interpretasinya, hadits tentang
pohon Gharqad adalah pengingat akan
pentingnya bersiap untuk Hari Kiamat. Ini
juga merupakan pengingat akan pentingnya
persatuan dan kerjasama di antara umat
Islam.
3. Babilonia/Irak hancur
Menurut kepercayaan Yahudi, kedatangan
Mesias akan ditandai dengan kebangkitan
orang mati, kebangkitan Yerusalem, dan
kemenangan atas Gog dan Magog. Beberapa
orang percaya bahwa Babilonia/Irak akan
memainkan peran dalam kedatangan Mesias.
Dalam Alkitab, Babel adalah simbol dari
kekuatan jahat dan kehancuran. Dalam
Daniel 2, Daniel memprediksi bahwa Babel
akan dihancurkan oleh sebuah kerajaan baru Banyak sumber yang menyatakan bahwa di
yang mewakili Mesias. bawah Masjidil terdapat Temple of Solomon.
Kuil Sulaiman adalah kuil Yahudi pertama
Dalam Talmud, Babilonia juga dikaitkan
yang dibangun di Yerusalem, dan
dengan Gog dan Magog. Gog dan Magog
dihancurkan oleh Babilonia pada tahun 586
adalah pasukan besar yang akan menyerang
SM. Masjidil Aqsha dibangun di lokasi Kuil
Yerusalem pada akhir zaman. Dalam
pada abad ke-7 M.
Midrash, dikatakan bahwa Gog dan Magog
akan berasal dari Babilonia. Penggalian arkeologi telah menemukan
bukti artefak Yahudi di bawah Masjidil
Oleh karena itu, beberapa orang percaya
Aqsha, termasuk pecahan tembikar, koin,
bahwa penghancuran Babilonia akan
dan prasasti. Artefak ini berasal dari zaman
menjadi pertanda kedatangan Mesias.
Kuil Sulaiman, dan menunjukkan bahwa
Mereka berpendapat bahwa itu akan menjadi
Kuil mungkin terletak di situs yang sama.
tanda bahwa kekuatan jahat telah dikalahkan
dan Mesias akan segera datang untuk Namun, penting untuk dicatat bahwa lokasi
menyelamatkan dunia. Kuil Sulaiman masih diperdebatkan.
Beberapa arkeolog percaya bahwa Kuil
Namun, tidak semua orang percaya bahwa
terletak lebih jauh ke utara di Temple
penghancuran Babilonia akan menyebabkan
Mount, sementara yang lain percaya bahwa
kedatangan Mesias. Beberapa orang percaya
Kuil itu terletak lebih dekat ke Masjidil
bahwa kedatangan Mesias akan terjadi
Aqsha.
terlepas dari apa yang terjadi di Babilonia.
Mereka berpendapat bahwa Mesias akan Perdebatan tentang lokasi Kuil Sulaiman
datang pada saatnya sendiri, dan tidak ada kemungkinan akan berlanjut selama
yang dapat mempercepat kedatangannya. bertahun-tahun yang akan datang. Namun,
bukti menunjukkan bahwa Kuil mungkin
Pada akhirnya, pertanyaan apakah Mesias
telah terletak di bawah Masjidil Aqsha, dan
akan turun jika Babilonia hancur adalah
kemungkinan ini memiliki implikasi yang
pertanyaan yang hanya dapat dijawab oleh
signifikan bagi orang Yahudi dan Muslim.
waktu.

4. Baitul Maqdis Runtuh

Bagi orang Yahudi, Kuil Sulaiman adalah
simbol iman dan sejarah mereka. Jika Kuil
ditemukan di bawah Masjidil Aqsha, itu
akan menjadi penemuan arkeologi yang
besar dan akan berdampak besar pada
identitas Yahudi.
Bagi umat Islam, Masjidil Aqsha adalah
situs tersuci ketiga dalam Islam. Jika Kuil
Sulaiman ditemukan di bawah Masjidil
Aqsha, itu akan menjadi tantangan bagi
kesucian situs tersebut dan kemungkinan
akan menyebabkan konflik antara Yahudi
dan Muslim.
Perdebatan tentang lokasi Kuil Sulaiman
adalah masalah yang kompleks dan sensitif.
Tidak ada jawaban yang mudah, dan
masalah ini kemungkinan akan tetap
menjadi perdebatan selama bertahun-tahun
yang akan datang.
5. Terjadinya Perang Besar
Dalam Alkitab, perang besar sering
dikaitkan dengan kedatangan Mesias. Dalam
Daniel 9:27, Daniel memprediksi bahwa
akan ada perang besar di akhir zaman.
Dalam Wahyu 16:16, dikatakan bahwa akan
ada perang besar di Armagedon, yang akan
menjadi pertempuran terakhir antara
kekuatan kebaikan dan kejahatan.
Dalam Talmud, perang besar juga dikaitkan
dengan kedatangan Mesias. Dalam Midrash,
dikatakan bahwa perang besar akan terjadi
sebelum kedatangan Mesias.
Oleh karena itu, beberapa orang percaya
bahwa perang besar akan menjadi pertanda
kedatangan Mesias. Mereka berpendapat
bahwa itu akan menjadi tanda bahwa
kekuatan jahat telah dikalahkan dan Mesias
akan segera datang untuk menyelamatkan
dunia.
Namun, tidak semua orang percaya bahwa
perang besar akan menyebabkan kedatangan
Mesias. Beberapa orang percaya bahwa
kedatangan Mesias akan terjadi terlepas dari
apa yang terjadi di dunia. Mereka
berpendapat bahwa Mesias akan datang
pada saatnya sendiri, dan tidak ada yang
dapat mempercepat kedatangannya.
Pada akhirnya, pertanyaan apakah Mesias
akan turun jika terjadi perang besar adalah
pertanyaan yang hanya dapat dijawab oleh
waktu.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat
bahwa tidak ada jaminan bahwa perang
besar akan menyebabkan kedatangan
Mesias. Bisa jadi perang besar hanyalah
tanda dari zaman yang penuh dengan
ketidakstabilan dan kekacauan.
•> Alasan Membela Tanah Palestina tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur)
dan panas (turut merasakan sakitnya) '"
1. Kemanusiaan
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin
Palestina telah lama menjadi korban
Al Hanzhali: Telah mengabarkan kepada
penjajahan dan kekerasan oleh Israel.
kami Jarir dari Mutharrif dari Asy
Rakyat Palestina telah mengalami
Sya'bi dari An Nu'man bin Bisyir dari Nabi
berbagai penderitaan, termasuk
shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Hadits
kehilangan tempat tinggal,
yang serupa.
pengungsi, dan kematian. Oleh
2. Jihad
karena itu, membela Palestina adalah
bentuk solidaritas kita kepada Beberapa alasan yang mendorong seseorang
sesama manusia yang sedang untuk berjihad untuk Palestina antara lain:
menderita.
 Pertahanan Islam dan umat Muslim:
‫ َح َّد َثَنا ُمَحَّم ُد ْبُن َع ْبِد ِهَّللا ْبِن ُنَم ْيٍر‬:٤٦٨٥ ‫صحيح مسلم‬ Banyak orang melihat situasi di
‫َح َّد َثَنا َاِبي َح َّد َثَنا َزَك ِر َّياُء َع ْن الَّشْع ِبِّي َع ْن الُّنْع َم اِن ْبِن َبِش يٍر‬ Palestina sebagai perjuangan untuk
‫َقاَل َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َم َثُل اْلُم ْؤ ِمِنيَن ِفي‬ mempertahankan Islam dan umat
‫َتَو اِّد ِهْم َو َتَر اُح ِم ِه ْم َو َتَع اُطِفِه ْم َم َثُل اْلَجَسِد ِاَذ ا اْش َتَك ى ِم ْنُه‬ Muslim dari penindasan dan
‫ُعْض ٌو َتَداَعى َلُه َس اِئُر اْلَجَسِد ِبالَّسَهِر َو اْلُح َّم ى َح َّد َثَنا ِاْس َح ُق‬ ketidakadilan
‫اْلَح ْنَظِلُّي َاْخ َبَر َنا َج ِر يٌر َع ْن ُم َطِّر ٍف َع ْن الَّش ْع ِبِّي َع ْن‬  Solidaritas dan dukungan: Beberapa
‫الُّنْع َم اِن ْبِن َبِش يٍر َع ْن الَّنِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ِبَنْح ِو ِه‬ orang berjihad untuk Palestina
Shahih Muslim 4685: Telah menceritakan sebagai bentuk solidaritas dan
kepada kami Muhammad bin 'Abdillah bin dukungan untuk rakyat Palestina
Numair: Telah menceritakan kepada yang menghadapi konflik dan
kami Bapakku: Telah menceritakan kepada kesulitan
kami Zakaria dari Asy Sya'bi dari An  Kewajiban agama: Bagi sebagian
Nu'man bin Bisyir dia berkata: Rasulullah orang, berjihad untuk Palestina
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: dipandang sebagai kewajiban agama
"Orang-Orang mukmin dalam hal saling untuk menegakkan prinsip-prinsip
mencintai, mengasihi, dan menyayangi Islam dan mendukung hak-hak
bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu rakyat Palestina.
anggota tubuh yang sakit, maka seluruh
 Berikut dalil yang berkaitan dengan membiarkan penindasan yang mengarah
kewajiban berjihad pada genosida di Palestina. Selain itu,
Indonesia juga memiliki persaudaraan erat
‫َم ْن َر َّد َع ْن ِع ْر ِض َأِخ ْيِه َك اَن َلُه ِح َج ابًا ِم َن الَّناِر‬.
dengan Palestina, karena Palestina dan
“Barangsiapa membela kehormatan Mesir menjadi pihak yang mengakui paling
saudaranya (sesama Muslim), maka hal itu awal kemerdekaan Indonesia pada tahun
menjadi penghalang untuknya dari api 1945.Meskipun konflik ini terus
neraka.” (HR Tirmidzi). berkepanjangan, masih ada peluang untuk

3. Politik mengusahakan jalur-jalur rekonsiliasi dan

perdamaian
Palestina adalah negara yang sah dan
berdaulat. Oleh karena itu, kita harus
mendukung perjuangan rakyat Palestina •> Konspirasi Rotschild Family
untuk mendapatkan kemerdekaan dan
Keluarga Rothschild adalah keluarga Yahudi
kedaulatan penuh atas negara mereka.
terkemuka dari bankir dan pemodal yang
Konflik antara Palestina dan Israel adalah
berasal dari Frankfurt, Jerman. Mereka
konflik politik yang berkaitan dengan
berperan penting dalam pengembangan
perebutan wilayah kekuasaan antara bangsa
perbankan dan keuangan modern, dan
Palestina dan bangsa Israel. Konflik ini
mereka telah memainkan peran penting
bukanlah konflik agama antara Islam dan
dalam sejarah dunia.
Yahudi, melainkan konflik politik di mana
Keterlibatan keluarga Rothschild di Israel
banyak umat Yahudi yang juga ikut
dimulai pada awal abad ke-19, ketika
menentang Zionisme Israel.
mereka terlibat dalam pendanaan
Ada beberapa alasan mengapa kita harus
pemukiman Yahudi di Palestina. Mereka
membela dan mendukung Palestina, seperti
memberikan bantuan keuangan kepada
keterkaitan erat antara Masjid Al-Aqsa
gerakan Zionis, dan mereka membantu
sebagai tempat suci umat Islam dan
mendirikan pemukiman Yahudi di Palestina.
Palestina, pengakuan Palestina terhadap
Pada pertengahan abad ke-19, keluarga
kemerdekaan Indonesia secara de facto pada
Rothschild memainkan peran penting dalam
tanggal 6 September 1944, dan sebagai
pengembangan Kekaisaran Ottoman.
manusia yang beradab, kita tidak boleh
Mereka memberikan bantuan keuangan
kepada pemerintah Ottoman, dan mereka
membantu memodernisasi ekonomi
Ottoman.
Pada akhir abad ke-19, keluarga Rothschild
terlibat dalam pengembangan industri
minyak di Timur Tengah. Mereka
mendirikan perusahaan minyak Royal Dutch
Shell, dan mereka membantu
mengembangkan ladang minyak di Timur
Tengah.
Pada awal abad ke-20, keluarga Rothschild
memainkan peran penting dalam penciptaan
Negara Israel. Mereka memberikan bantuan
keuangan kepada gerakan Zionis, dan
mereka membantu melobi untuk penciptaan
negara Yahudi di Palestina.
Keterlibatan keluarga Rothschild di Israel
telah kontroversial. Beberapa menuduh
mereka sebagai "dalang" Zionisme, dan
menggunakan kekayaan dan pengaruh
mereka untuk memanipulasi peristiwa di
Timur Tengah. Yang lain berpendapat bahwa
keterlibatan keluarga Rothschild di Israel
didorong oleh keinginan yang tulus untuk
membantu orang Yahudi menemukan tanah
air.
Terlepas dari motivasi keluarga Rothschild,
keterlibatan mereka di Israel telah
signifikan. Mereka telah memainkan peran
penting dalam pengembangan negara
Yahudi, dan mereka terus menjadi kekuatan
yang kuat dalam politik dan masyarakat
Israel.
Keterlibatan keluarga Rothschild di Israel
telah menjadi sumber kontroversi, tetapi
tidak dapat disangkal bahwa mereka telah
memainkan peran penting dalam
pengembangan negara Yahudi. Kekayaan
dan pengaruh mereka telah membantu
membentuk perjalanan sejarah Israel, dan
mereka terus menjadi kekuatan yang kuat
dalam politik dan masyarakat Israel.
Kekayaan dan pengaruh keluarga Rothschild
menghasilkan banyak konspirasi, mulai dari
klaim bahwa keluarga Rothschild
mengendalikan ekonomi dunia hingga
tuduhan bahwa keluarga tersebut adalah
bagian dari Komisi Yahudi Dunia
Keluarga Rotschild, terutama cabang
mereka di Prancis yang dikepalai oleh Baron
Edmond de Rotschild, terlibat sangat dalam
pada bagian paling awal dari Gerakan
Zionis, yaitu koloni-koloni Zionis yang
didirikan di Palestina yang dikuasai
Utsmaniyah dalam dua dekade terakhir abad
ke-19. Uang Rotschild membiayai
pemukiman-pemukiman ini yang sangat
bergantung padanya. Namun, hal ini datang
dengan pamrih, keluarga Rotschild
menunjuk pejabat-pejabat mereka sendiri
yang mengendalikan kehidupan di koloni-
koloni Zionis awal ini, yang berperilaku
sangat arogan seperti gubernur kolonial,
yang menimbulkan banyak kebencian.
Pemberontakan para koloni Zionis awal
terhadap "Para Pejabat Baron" (yaitu Baron
De Rotschild) adalah bagian dari sejarah
yang diajarkan di sekolah-sekolah Israel.
Setelah Theodore Herzl mengambil alih
kepemimpinan Gerakan Zionis pada
Kongres Zionis Pertama pada tahun 1897,
pengaruh Rotschild menurun. Herzl, yang
tidak memiliki hubungan baik dengan
mereka, menjaga agar Gerakan Zionis
memiliki bank sendiri, Jewish Colonial Trust
yang berbasis di London (ketika bank ini
didirikan, "Kolonialisme" belum menjadi
kata yang kotor...) Hal ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengurangi kekuatan
Rotschilds, seperti halnya para donatur besar
lainnya, dan membuat gerakan Zionis tidak
bergantung pada mereka
Keluarga Rotschild juga memiliki pengaruh
di bagian akhir sejarah Zionis, dan di Tel
Aviv terdapat "Rotschild Boulevard" yang
dipenuhi pepohonan (salah satu tempat
terbaik bagi warga Tel Aviv untuk berjalan-
jalan di sore hari). Namun secara umum,
pada tahun 1948, pengaruh keluarga
Rotschild dalam pembentukan Israel cukup
kecil. Mereka adalah salah satu dari sekian
banyak orang dan kelompok yang memiliki
pengaruh di dalamnya
KESIMPULAN
Konflik Israel-Palestina adalah konflik yang
kompleks dengan banyak aspek. Ada banyak
alasan untuk membela tanah Palestina, dan
keluarga Rothschild memiliki relevansi
dengan konflik ini.
Dalam jurnal ini, kami telah memberikan
gambaran singkat tentang alasan-alasan
untuk membela tanah Palestina dan
relevansinya dengan keluarga Rothschild.
Kami berharap jurnal ini akan membantu
pembaca untuk memahami lebih baik
konflik Israel-Palestina dan pentingnya
membela tanah Palestina.
 DAFTAR PUSTAKA

Coleman, J. D. (2013). The Rothschild Dynasty. Jakarta Change Publication.

Hasan, M. K. (2009). Tarikh ad-diyanah al-yahudiah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Kitto, J. (2002). The History Of Palestine From The Patriarchal Age to the Present Time. New York: Adegi
Graphics LLC.

Mahir Ahmad, A. (2005). Yahudi : Catatan Hitam Sejarah. Jakarta Timur: Qisthi Press.

Yusuf Al-Qaradhawi, A. U. (2009). Pro & Kontra Jihad Palestina. Jakarta : Pustaka Al-Kautsar.