Anda di halaman 1dari 2

Ringkasan Asal-Usul Konflik Israel-Palestina

Konflik antara Israel dan Palestina dilatarbelakangi oleh klaim kedua bangsa tersebut
atas wilayah yang sama, yakni Palestina. Kata Israel berasal dari bangsa Yahudi, yang
menyebut diri mereka Bani Israel dan mempercayai bahwa tanah tersebut telah diberikan
kepada mereka oleh Tuhan sedangkan Palestina masyarakat asli Yunani yang menetap di
sekitar pantai Palestina. Sekitar tahun 1000 SM kerajaan Israel berdiri berkuasa atas tanah
Palestina hingga tahun 800-an SM. Namun karena adanya penjajahan bangsa asing atas
Palestina, Yahudi diusir dan terpaksa mengungsi ke wiayah-wilayah seperti Eropa dan
Mesopotamia. Penaklukkan Palestina mulai dilakukan atas dasr penyebaran agama. Agama
yang pertama kali mengusai Agama Islam adalah agama Islam yang dibawa oleh pasukkan
gurun dan kemudian agama Kristen yang dibawa oleh Crusader. Setelah Crusader berkuasa,
Palestina diambil alih oleh Ottoman. Selama dalam penguasaannya mayoritas palistina
bergama Islam. Pada abad ke 19, Ottoman mulai kerjasama dengan bangsa Eropa untuk
meningkatkan perekonomian. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh bangsa Yahudi di Eropa
untuk kembali ke Palestina. Melalui suatu gerakan yang mereka sebut Gerakan Zionisme,
warga Yahudi melakukan pendudukan kembali wilayah Palestina dengan membeli tanah-tanah
kosong.

Menjelang perang dunia 1, turki beraliansi dengan Jerman dan membuat Inggris
khawatir akan kekuatan aliansi tersebut hingga mereka memintta bantuan Yahudi, Inggris
percaya Zionis akan mampu membawa Yahudi Amerika beraliansi dengan Inggris. Sebagai
gantinya Inggris membetuk Deklarasi Balfour pada tanggal 2 November 1917 yang
menjanjikan kampung halamn untuk Yahudi di Palestina, bukan kedaulatan Yahudi atas
seluruh tanah Palestina maupun Negara Palestina. Tapi Zionis tetap mengganggap ini adaaah
suatu ha yang baik untuk pengakuan Negara Israel di Palestina. Setelah kemenangan Pihak
Inggris pada PD 1, LBB menentukan sistem mandat untuk daerah-daerah pada teritorial Jerman
dan Ottoman. Sistem tersebut mengatur bahwa daerah-daerah tersebut akan dikuasai sementara
oleh negara-negara pemenang perang. Untuk palestina, sisitem mandatnya diberikan kepada
Inggris, sehingga Inggris menepati janjinya kepada bangssa Yahudi untuk menjadikan
Palestina sebagai kampung halamannya. Namun, saat itu bangsa Arab Palestina meminta hak
untuk menentukan nasib mereka sendiri, inggris menolaknya karena pertimbangan
menjalankan Deklarasi Balfour yang sudah ditetapkan. Pelaksanaan deklarasi tersebut
membuat Israel semakin dekat dengan tujuannya medirikan Negara Israel di Palestina. Setelah
deklarasi tersebut mereka secara intensif melakukan imigrasi ke Palestina sehingga membuat
Palestina melakukan kecaman dan pemberontakan namun hal tersebut tidak berhasil.
Pemerintah Inggris mengajukan Rencana pemisahan (partition plan) untuk menyelesaikan
masalah ini namun ditolah oleh Arab Palestina. Penolakan ini dilakukan karena Arab Palestina
bersikeras untuk memiliki wilayah Palestina secara keseluruhan.

Ketika PD II, kedatangan Yahudi semakin meningkat di Palestina. Konflik pun semakin
memanas hingga terjadi krisis karena pemberontakan yang dilakukan oleh Arab Palestina dan
Inggris tak dapat mengatasinya sehingga bersamaan dengan pasca berkhirnya PD II dengan
terbentuknya PBB, Inggris secara resmi mundur dari Palestina dan memberikan mandat
Palestina kepada PBB. PBB kemudian membentuk UNSCOP (United Nations Special
Committe on Palestine) untuk melakukan investigasi dan menemukan solusi bagi penyelesain
masalah tersebut. UNSCOP merekomendasikan rencana pemisahan dengan membagi wilayah
Palestina menjadi dua, untuk negara Arab dan negara Israel. Namun, masyarakat Palestina dan
negara-negara Arab lainnya tetap tidak mendukung rencana tersebut. Pada tanggal 14 Mei
1948, Yahudi mendeklarasikan negara Israel dengan wilayah teritorialnua adalah wilayah yang
ditentukan oleh UN partition plan. Pada tanggal 15 Mei 1948 Amerika Serikat mengakui
negara Irael secara de fakto dan diikuti oleh Uni Soviet yang mengakui kedaulatan negara Israel
secara de yure. Di hari yang sama pula, pasukan dari negara-negara Arab menginvansi
Palestina untuk menyerang negara Israel, memulai babak baru peperangan di Timur Tengah.

Anda mungkin juga menyukai