3. Apa pendapat kalian terhadap klaim sepihak yang dilakukan oleh Malaysia dalam kasus
sengketa Blok Ambalat?
Jawab: Perlu adanya perlawanan guna mempertahankan wilayah Indonesia yang
diklaim oleh Malaysia. Merebut wilayah sama halnya dengan menjajah ataupun
menyatakan perang dengan negara lain. Dalam bernegara klaim wilayah merupakan
tindakan ilegal yang dapat memicu perselisihan dan berujung perang.
5. Bagaimana peran International Court of Justice (ICJ) dalam sengketa batas wilayah?
Jawab: International Court of Justice memiliki peran yang penting bagi Indonesia sebagai
negara kepulauan. Lembaga ini sendiri merupakan badan kehakiman utama milik Perserikatan
Bangsa-Bangsa atau PBB. ICH berperan besar dalam menyelesaikan sengketa di antara negara-
negara anggota PBB, termasuk sengketa batas wilayah.
2. Mengapa kedua negara (Indonesia dan Malaysia) memilih jalan damai dalam menyelesaikan
sengketa batas wilayah Blok Ambalat?
Jawab: Berdasarkan hukum internasional, dalam tentang sengketa wilayah laut, maka
penyelesaian sengketa Batas Blok Ambalat dilakukan sesuai UNCLOS 1982. Negara yang
bersengketa memiliki kewajiban untuk menyelesaikan sengketa melalui jalan damai. Jika cara
tersebut tidak berhasil, maka negara terkait harus mengajukan sebagian sengketa ke prosedur
wajib. Melalui prosedur ini, sengketa hukum laut akan diselesaikan menggunakan mekanisme
dan institusi peradilan internasional, seperti Mahkamah Internasional.
3. Bagaimana upaya pemerintah Indonesia dalam menjaga keamanan dan pertahanan di jalur
laut?
Jawab: Pemerintah Indonesia sudah berupaya keras untuk menjaga keamanan dan
pertahanan di jalur laut. Hal ini dilakukan dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2014 tentang Kelautan. Undang-Undang tersebut mengetur tentang pembentukan
keamanan laut atau Bakamla. Bakamla ini memiliki wewenang untuk melaksanakan
penegakan hukum yang terjadi di laut. Selain itu, Undang-Undang tersebut juga mengatur
tentang pembelian kapal dan senjata jika dibutuhkan.