1/Jan/2019
98
Lex Privatum Vol. VII/No. 1/Jan/2019
judul “Kewenagan Pengadilan Internasional ketiga tidak akan pecah, yang dapat
Hukum Laut Dalam Penyelesaian Sengketa memusnahkan umat manusia seluruhnya. Tiap
Kelautan Menurut Konvensi Hukum Laut PBB bangsa dan negara harus berusaha keras untuk
Tahun 1982” mempertahankan perdamaian dan
menciptakan saling pengertian dan kerjasama
B. Perumusan Masalah dalam segala bidang, termasuk didalamnya
1. Bagaimanakah Pengaturan Konvensi Hukum dibidang kelautan.6
Laut (UNCLOS 1982) Berkaitan dengan Negara-negara tidak dapat lagi menunda-
Penyelesaian Sengketa Kelautan Antar nunda penyelesaian sengketa dengan
Negara ? bersembunyi dibelakang kedaulatan negara.
2. Bagaimanakah Kewenangan Pengadilan Suatu negara dapat menunda penyelesaian
Internasional Hukum Laut (International sengketa bila negara lain yang terlibat dalam
Tribunal for The Law of The Sea -ITLOS) sengketa setuju untuk itu. Jika tidak ada
Dalam Menyelesaikan Sengketa Kelautan ? persetujuan demikian, maka mekanisme
prosedur memaksa (compulsory procedures)
C. Metode Penelitian dalam UNCLOS 1982 harus diberlakukan.
Secara umum, ruang lingkup penelitian ini Negara-negara yang menghadapi sengketa
merupakan disiplin ilmu hukum, yakni Hukum diharuskan menyelesaikan sengketa yang
Laut Internasional khususnya berkaitan dengan mereka hadapi dalam ketentuan yang
Kewenagan Mahkamah Internasional Hukum diharuskan oleh konvensi.
Laut Dalam Penyelesaian Sengketa Kelautan Sehubungan dengan sengketa kelautan,
Menurut Konvensi Hukum Laut PBB Tahun maka Pasal. 287 UNCLOS 1982 mengatur
1982, maka penelitian ini merupakan bagian tentang alternatif dan prosedur penyelesaian
dari penelitian hukum yakni dengan cara sengketa (dispute setlement) bagi negara-
meneliti bahan pustaka yang dinamakan negara yang berhubungan dengan wilayah atau
penelitian hukum kepustakaan. 3 Sedangkan zona kelautan.
metode pendekatan yang digunakan dalam Ada dua bentuk alernatif penyelesaian
penelitian ini adalah yuridis normatif, yaitu sengketa dimana negara-negara diberi
penelitian yang difokuskan untuk mengkaji kebebasan memilih bentuk penyelesaian mana
penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma yang mereka anggap paling tepat dalam
dalam hukum normatif.4 sengketa yang dihadapi. Adapun bentuk
alternatif penyelesain sengketa dalam kerangka
PEMBAHASAN UNCLOS 1982 adalah :
A. Pengaturan Hukum Penyelesaian Sengketa 1. Penyelesaian sengketa secara damai
Kelautan Antar Negara Menurut Konvensi 2. Penyelesaian sengketa dengan prosedur
Hukum Laut (UNCLOS 1982) wajib
Penyelesaian sengketa dalam bidang hukum Jika tidak tercapai suatu kesepakatan dalam
laut sebelum UNCLOS yang umumnya, yaitu penyelesaian sengketa secara damai, maka
sengketa diselesaikan melalui mekanisme- para pihak dapat menggunakan prosedur wajib
mekanisme dan institusi-institusi peradilan yang menghasilkan keputusan yang mengikat.
internasional yang sudah ada. UNCLOS 1982 Bab. XV, khususnya Pasal. 287 UNCLOS 1982
mengarahkan semua negara-negara untuk menyediakan empat forum yang dapat dipilih
segera menyelesaikan sengketa yang untuk penyelesaian sengketa yaitu :
5
berhububgan dengan laut. 1. Mahkamah Internasional Hukum Laut
Dewasa ini kita hidup dalam suasana dengan (International Tribunal for the Law of the
tidak adanya kepastian bahwa perang dunia Sea- ITLOS).
2. Mahkamah Internasional (International Court
3
of Justice – ICJ)
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum
Normatif, Rajawali, Jakarta, 1985, hal. 14.
3. Mahkamah Arbitrase (Arbitral Tribunal)
4
Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum
Normatif, Bayu Media, Malang, 2008, hlm.306. 92
5 6
Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982 yang Suffri Yusuf, Hubungan Internasional Dan Politik Luar
terdiri dari XVII Bab dan 320 Pasal, serta IX Lampiran Negeri, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1989, hal. 33
99
Lex Privatum Vol. VII/No. 1/Jan/2019
4. Mahkamah Arbitrase Khusus (Special Arbitral tiap negara yang ini menyelesaikan sengketa
Tribunal) melalui jalur hukum yang mungkin kedepannya
bilamana sengketa Indonesia dan china di laut
A. Kewenangan Tribunal Internasional Hukum Natuna menjadi sengketa Terbuka maka solusi
Laut (International Tribunal for The Law of dair penyelesaian sengketa antara dua Negara
The Sea -ITLOS) Dalam Menyelesaikan ini yaitu:
Sengketa Kelautan 1) Mahkamah Internasional Hukum Laut
The International Tribunal for the Law of the (International Tribunal for the Law of the
Sea (ITLOS) adalah sebuah badan hukum Sea-ITLOS).
independen yang dibentuk oleh UNCLOS 1982 2) Mahkamah Internasional (International
untuk mengadili sengketa yang timbul dari Court of Justice-ICJ).
penafsiran dan penerapan Konvensi tersebut.
Tribunal terdiri dari 21 anggota independen, a. Mahkamah Internasional Hukum Laut
yang dipilih dari antara orang-orang memiliki Disamping melahirkan Konvensi Hukum Laut
reputasi tertinggi untuk keadilan dan integritas, 1982, dalam hal penyelesaian sengketa laut
dan mempunyai kompetensi yang diakui di PBB juga turut serta melahirkan sebuah badan
bidang hukum laut. Sesuai dengan ketentuan peradilan yang khusus menangani sengketa
yang ada dalam Statuta, Tribunal terdiri dari 3 hukum laut.
kamar (chambers) sebagai berikut: Chamber of Tribunal ini dibentuk pada tanggal 1 agustus
Summary Procedure, Chamber for Fisheries 1996 dan berkedudukan di Hamburg, Jerman.
Disputes, Chamber for Marine Environment Tujuannya untuk menyelesaikan sengketa-
Disputes dan Chamber for Maritime sengketa berhubungan dengan interpretasi dan
Delimitation Disputes.7 pelaksanaan konvensi. Dapatlah dikatakan
Sebelum dibentuknya ITLOS, Mahkamah bahwa pembentukan tribunal ini
Internasional (ICJ) adalah sarana peradilan yang mencerminkan bahwa sengketa hukum laut
dipilih negara-negara dalam penyelesaian ditempatkan pada suatu sistem tersendiri
sengketa, termasuk dibidang kelautan, dengan mengingat karakter khusus yang dimiliki hukum
cara ligitasi. ICJ dalam memutus perkara, laut.
termasuk dalam bidang hukum laut, tidak Tribunal ini mempunyai 21 hakim
hanya menggunakan ketentuan UNCLOS, akan independen, masingmasingnya dipilih untuk
tetapi juga menggunakan ketentuan Hukum periode 9 tahun dan dibagi dalam 5 kamar
Internasional yang berkaitan dengan sengketa. (Chambers): the Chambers of Summary
Bab XV khususnya Pasal 287 UNCLOS 1982 Procedure, the Chamber for Fisheries Dispute,
menyediakan empat forum yang dapat dipilih the Chamber for Marine Enviromental Disputes,
untuk peneyelesaian sengketa yaitu: 8 the Seabed Disputes Chamber dan satu kamar
1. Mahkamah Internasional Hukum Laut khusus yang membahas masalah Conservation
(International Tribunal for the Law of the and Sustainable Exploitation of Swordfish
Sea-ITLOS); Stocks di South-Eastern Pacific Ocean. Kamar ini
2. Mahkamah Internasional (International menyangkut konservasi dan eksploitasi yang
Court of Justice-ICJ); berkesinambungan dari stok ikan todak9
3. Mahkamah Arbitrase (Arbitral Tribunal),
dan b. Mahkamah Internasional
4. Mahkamah Arbitrase Khusus (Special Salah satu alternatif penyelesaian secara
Arbitral Tribunal). hukum atau judicial settlement dalam hukum
Akan tetapi, disini penulis hanya membahas internasional adalah penyelesaian melalui
dua proses penyelesaian yang sering digunakan badan peradilan internasional (world court atau
international court).10Meskipun demikian
7 Mahkamah Internasional ini berperan aktif
International Tribunal for the Law of the Sea,
http://www.itlos.org/start2_en.html, diunggah, Januari dalam penyelesaian sengketa di jalur hukum
2019.
8
Bernard Sipahutar, 2008, Makalah: Penyelesaian
9
Sengketa Internasional Dalam Kerangka UNCLOS, Fakultas Boer Mauna, Op.Cit., hlm. 420
10
Hukum Universitas Jambi: Jambi, hlm.9 Huala Adolf, Op.Cit., hlm. 58
100
Lex Privatum Vol. VII/No. 1/Jan/2019
101
Lex Privatum Vol. VII/No. 1/Jan/2019
102
Lex Privatum Vol. VII/No. 1/Jan/2019
103
Lex Privatum Vol. VII/No. 1/Jan/2019
104