Anda di halaman 1dari 17

HUKUM MARITIM

Kamis, 09 Mei 2019

Membahas Ujian Tengah Semester

1. Jelaskan persamaan dan perbedaan Final act dan Unclos III !


Jawab :
a) Perbedaanya yaitu :
Lembaga liga bangsa-bangsa 1930 Perserikatan bangsa-bangsa

Perjanjian Konfrensi 4 perjanjian

1) Konfrensi kodifikasi tahun 1930 belum di sepakati jalur zona tambahan


2) Tahun 1930 belum membahas laut sedangkan dalam konfrensi geneva tahun 1958 laut
bebas telah diterima, diakui dan di legitimasi sebagai norma hukum.
3) Final Act tahun 1930 belum mengatur mengenai landas kontinen, sedangkan pada
konfrensi geneva di akui landasan kontingen, di legitimasi konvensi tersendiri yaitu
konvensi landasan kontinen.
4) Final Act tahun 1930 belum di akui dan disepakati tentang konservasi sumber daya
maritim di laut bebas, sedangkan dalam konvensi geneva tahun 1958 konvensi tersebut
di akui dan di legitimasi dalam konvensi/ internasional tersendiri.
b) Persamaanya keduanya sama-sama membahas mengenai laut teritorial (teritorial
sea).
2. Jelaskan dengan contoh kasus pelanggaran yang di lakukan dengan kapal asing di laut
teritorial dan jelaskan penangananya di negara pantai.?!
Jawab : Contoh pelanggaran lintas damai
Kalau ada indikasi dengan melakukan langkah-langkah yaitu :
a. Tangkap
b. Periksa
c. Adili
Asasnya harus jelas, asas teritorial atau nasionalitas norman mana yang harus di pakai.

3. Jelaskan dengan gambar are of circle, straight base line jelaskan pentingnya kedua asas
tersebut bagi indonesia !

Pentingnya are of circle dan straight base line bagi indonesia


1) Asas are of circle tidak di gunakan di indonesia karena :
a. Pada tingkat internasional sudah di abaikan oleh pbb atau disebut neglected
b. Penggunaan asas itu menyebabkan lebar laut teritorial berbeda-beda antara satu
dengan satu lainnya.
c. Di notifikasi ke perserikatan bangsa-bangsa
2) Asas straight base line di terapkan sampai sekarang ini, indonesia menerapkan garis
pangkal lurus di wilayah nusantara.

4. Jelaskan apakah konsep high sea dengan open sea dengan contoh !
Jawab : Konsepsinya berbeda meskipun objeknya pengaturan sama. Objek pengaturan
perairan bebas.
Perbedaanya High sea bermakna perairan bebas itu zona maritim yang bebas di
gunakan oleh semua negara di dunia. Maka prinsip freedom of the high sea. Bagi semua
negara di dunia, maupun negara punya pantai atau tidak mempunyai pantai, karena dia
freedom artinya dia free of the navigation berlayar tidak ada hukum negara pantai
berlaku di situ.
Open Sea bermakna terbuka bagi semua negara
5. Jelaskan apakah mahkamah internasional dalam menetapkan asas hukum sistem
pengukuran laut wilayah teritorial berpedoman pada laut water mark ?
Jawab : Ahli hukum maritim pertama kali, dalam sistem pengukuran laut dengan
keadaan alam, keadaan laut pasang surut dan pasang naik.
Tahun 1951 menetapkan asas hukum yaitu 3 maka patokanya ialah pasan surut. Dipakai
waktu air surut terjadi, namun demmikian asas tersebut dapat dipakai untuknegara
dalam mengukur laut teritorial.

6. Jelaskan dengan gambar bas point !


Jawab : Base point memiliki fungsi sebagai dasar untuk mengukur laut.
HUKUM MARITIM
Kamis, 09 Mei 2019
Topik Pembahasan :
1. Lanjutan hasil konfrensi Genewa tahun 1958

PBB

Hukum

ILC (international law commision) Komisi Hukum Internasional (ILC) adalah badan
ahli yang dibentuk oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1947 untuk membantu dalam
pengembangan dan kodifikasi hukum internasional. [1] Ini terdiri dari 34 orang yang
dipilih oleh Majelis Umum AS untuk "kompetensi dan kualifikasi yang diakui" mereka
dalam hukum internasional. ILC mengadakan sesi tahunan di Kantor PBB di Jenewa
untuk membahas dan menyusun berbagai topik dalam hukum internasional.

ILC (international law commision) atau disebut komisi hukum internasional yang
memiliki tugas yaitu :

1. Mengkaji hukum internasional


2. Mengambangkan hukum internasional
3. Menghasilkan hukum internasional

MARITIM

Pada tahun 1951 kuncinya itu ialah yurisprudensi internatinal khusus mengenai sistem
pengukuran laut teritorial.

- Sistem pengakuan laut outputnya norma, asas


- Karena nilai yurisprudensi bukan norma sekedar sumber hukum artinya negara di dunia
dapat ( tak wajib hukumnya)mengunakan dia sebagai asas. Karena yurisprudensinya
menghasilkan asas.
Tahun 1960
Tahun 1958 Tahun 1982
II (Tak
I (Hasil) III (hasil)
hasil)
(

Tahun 1960 tidak menghasilkan konvensi internasional, tak berhasil menghasilkan


konfrensi internasional, tak ada konvensi karena gagal. Gagal karena tidak ada
kesepakatan antar negara.

Dalam konvensi Jenewa 1958 terdapat empat buah konvensi telah dihasilkan dari
serangkaian pertemuan di Jenewa yaitu:

a. The Geneva Convention on the Territorial Sea and the Contiguous Zone (mengenai
laut territorial dan jalur tambahan)

b. The Geneva Convention on the High Seas ( tentang Laut bebas)

c. The Geneva Convention on Fishing and Conservation of the Living Resources of the
High Seas ( tentang Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati di Laut)

d. The Geneva Convention on the Continental Shelf (mengenai Landas Kontinen)

Konvensi-konvensi Hukum Laut 1958 ini merupakan hasil Konperensi Hukum Laut
yang diselenggarakan oleh PBB yang I, yang diadakan pada 24 Pebruari hingga 27
April 1958, dihadiri oleh 86 negara. Sebagai sebuah sumber hukum, maka konvensi ini
adalah bagian dari perjanjian internasional yang mengikat bagi para pihak yang telah
menyatakan tunduk terhadapnya. Namun demikian, konvensi ini juga mengikat para
pihak yang tidak turut serta dalam perjanjian tersebut dengan catatan sebagai berikut:

a. Jika hal-hal yang diatur dalam konvensi tersebut menunjukkan bahwa itu merupakan
ketentuan tertulis dari sebuah hukum kebiasaan internasional yang dipraktekkan oleh
banyak negara

b. Jika konvensi itu merupakan dampak lanjutan yang terjadi akibat diakuinya suatu
perkembangan dalam hukum kebiasaan
Sedangkan di dalam Undang-undang nomor 4 tahun 1960 dimasukkan prinsip-prinsip
dalam Deklarasi, yang isinya sebagai berikut :Untuk kesatuan bangsa, integritas wilayh,
dan kesatuan ekonominya, ditarik garis-garis pngkal lurus yang menghubungkan titik-
titik terluar dari kepulauan terluar. Termasuk dasar laut dan tanah bawahnya maupun
ruang udara di atasnya dengan segala kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
Jalur laut wilayah laut territorial selebar 12 mil diukur dari garis-garis lurusnya. Hak
lintas damai kapal asing melalui perairan nusantara (archipelagic waters).

Tahun 1982 menghasilkan 1 konvensi

pada tahun 1982, menghasilkan 1982 Law of the Sea Convention (LOSC). LOSC mulai
berlaku pada tahun 1994 setelah menerima sejumlah penandatangan UN yang
diperlukan.

Sementara Amerika Serikat meratifikasi Konvensi 1958, pada akhir 2013, itu tidak
menjadi bagian dari Konvensi 1982. Amerika Serikat mengakui bahwa Konvensi 1982
mencerminkan hukum kebiasaan internasional dan mematuhi ketentuan-ketentuannya.
HUKUM MARITIM

Kamis, 16 Mei 2019

Topik Pembahasan

1. Melanjutkan pembahasan hasil yang di sepakati di konvensi di geneva tahun 1958

Konfrensi
geneva 1958

Unclos I 1958
4 konvensi
laut

Final Act
th 1930

Kategori norma hukum :


1. Rekodifikasi adalah melakukan kodifikasi hal-hal yang
sudah di sepakati tahun 1930. Yang di rekodifikasi aspek
hukum laut teritorial, karena laut teritorial sudah di sepakati
dan dikodifikasi.
2. Menghasilkan norma hukum yang baru

Laut teritorial a.Aspek perjajian internasional yang baru itu jalur tambahan

b. Laut bebas
c. Masalah perikanan dan masalah konsekuensi sumber
kekayaan hayati laut teritorial.
d. Landasan kontinen
e. Laut teritorial
Timbul suatu pertanyaan masalah laut teritorial aspek teritorial apakah kedua semua itu
terkodifikasi.?

Jawab : Final Act On Teritorial Sea

1. Article 1 menegaskan bahwa laut bagian dari wilayah negara maka negara ini
berdaulat penuh disini. Kalau berdaulat penuh disini maka laut teritorial merupakan yuridiksi
teritorial. Berkaitan dengan prinsip kedaulatan.

2. Article 2 ruang lingkup, sejauh mana kedaulatan. Kedaulatan teritorial itu sejauh
mana maka konfrensi di deen hag mempertegas bahwa bukan laut saja namun dasar laut dan
tanah di bawah lautan.

3. Article 3

Menetapkan garis teritorial ialah garis pangkal.


Sudah terkodifikasi hukum pasal 3
Sehingga pasal 3, setelah bicara konsepsi laut teritorial bagaimana cara mengamankan
laut ini. Menetapkan kapal asing dibolehkan masuk. Bahwa negara kapal asing memiliki
hak lintas damai, boleh melintas namun harus damai.
The Convention On Teritorial Sea And The Contingen Zone

1. Final Act I prinsipnya sama, namun perbedaan rumusnya yaitu bahwa letak
teritorial terletak di sepanajng pantai terjemahan dari legal text along the coust of
the state,

Along the coastal state (diseluruh pantai)


Maka laut teritorial berhadapan negara.
1. Final Act 2
Prinsipnya sama, tidak ada penambahan lalu diterima dan direkodifikasi ulang tanpa
pengurangan dan penambahan.
2. Final Act 3
Waktu merumuskan pasal 3
Tahun 1958 PBB komisi hukum internasional ( membuat rumusan norma hukum
oleh negara konfrensi)
- Melakukan study
- Melakukan rancangan norma
- Melakukan rancang hukum kaidah maritim
Tahun 1951 menghasilkan mahkamah internasional internasional law
comision yang diterima 2 dari 2 2 asas hukum untuk mengukur laut teritorial. Yaitu asas
trace paralel dan straight base line.
Karena 2 ini baru mereka berpendapat waktu membahas atau mengukur laut teritorial
untuk menyusun kodifikasi
- Yang satu yurisprudensi
- Yang satu perjanjian internasional

Kedua-duanya sama sumber hukum yag artinya baik yurisprudensi maupun perjanjian
internasional dapat di gunakan sebagai dasar untuk menyelesaikan suatu masalah
internasional khusus di bidang hukum maritim.

Perbedaanya :

1. Perjanjian maka akan asasnya pacta sunt servanda. Pacta sunt servanda dalah asas
hukum yang menyatakan bahwa “setiap perjanjian menjadi hukum yang mengikat bagi
para pihak yang melakukan perjanjian.
2. Yurisprudensi dia tidak pacta sunt servanda bukan produk hukum yang mengikat karen
adanya perbedaan fungsi tadi konfrensi genewa 1958 memasukan 2 asas tersbut
menerima sebagai norma hukum.

Pada pasal 3 dan pasal 4

Konfrensi genewa

Pasal 3 membuktikan bahwa negara pantai dapat mengunakan sistem pengukuran garis pangkal
biasa atau disebut normal base line guna untuk menetapkan laut teritorial di negaranya.

Pada saat tahun 1958 menggunakan garis pangkal biasa, garis pangkal ini konvensi dari trace
paralel.
Trace paralel dianggap kurang pas, namun pengertiannya sama.

Disebut normal base line karena mengikuti garis pangkal ketika terjadi adanya air surut.
Hukum alam terjadi di karenakan oleh keadaan alam. Disebut normal karena keadaan biasa,
normal base line garis biasa pangkalnya yang ditarik menghubungkan ke semua titik pangkal
pada saat pasang surut. Bahwa garis pangkal merupakan garis awal untuk mengukur laut
teritorial. Normal base line ditetapkan pada pasal 3 merupakan konvensi trace paralel tahun
1951.

Pasal 4

Mengambil asas trace paralel lalu diterima dan disepakati oleh negara-negara dalam mengatur
sistem pengukuran garis pangkal lurus, yang menghubungkan sejumlah titikk pangkal atau
titik-titik pangkal tertentu dan bahwa garis pangkal lurus merupakan titik awal mulai diukurnya
laut teritorial.

Dari yurisprudensi menjadi perjanjian dan dari asas menjadi kaidah maka hukumnya wajib.
Apakah pasal 3 dan 4 dapat diterapkan di negara-negara.?

Jawabanya ialah iya dengan mengunakan kaidah hukum tsb yaitu contoh indonesia.

Pasal 5

Mulai dari tahun 1958 masih bebas, dalam zona laut negara berdaulat penuh yang artinya kalau
ada penyakit menular dll.

Akibat dari pasal 3 dan pasal 4 Bahwa di atur ada perairan yang dipertanyakan karena akibat
hukum penarikan, perairan internal yaitu internal water.
Perairan perdamaian, perairan yang letaknya disebelah sisi darat yang letaknya dari garis
pangkal.

Pasal 6

Menyatakan sebagai outer limit, menyebutkan bahwa garis batas akhir dari laut teritorial
disebut sebagai garis batas luar outer limit.

Posisi Geografis menurut genewa semua zona perairan letak di zona antara garis pantai.
HUKUM MARITIM

23 Juni 2019

Konfrensi Deen Haag

Final Act ( laut teritorial)

1
2
3 dan 4
Konfrensi Genewa tahun 1958 menghasilkan 4

Konfrensi 1 yaitu laut teritorial dan jalur tambahan

2 Berkaitan

3&4

Tahun 1958 yang di awali tahun 1951, 195 pasal 3 terace paralel jadi normal base line pasal 4
straight base line tetap sama setelah

pasal 5 di sepanjang Negara A garis pangkal mengawali garis teritorial baik normal based
line maupun straight based line perairan pedalaman.

Perairan pedalaman ( zona laut) notifikasi artinya memberitahukan secara resmi.

Negara melakukan notifikasi kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa, notifikasi yang artinya


memberitahu secara resmi.

Yuridiksi teritorial ialah Perluasan teknik yurisdiksi teritorial terjadi karena perbuatan
hukum,khususnya perbuatan pidana,dirumuskan dengan menetapkan unsur-unsur perbuatan
tersebut.sebagian unsur-unsur itu mungkin terjadi di suatu negara dan sebagian unsur-unsur
yang lain terjadi di negara lain. Yuridiksi teritorial ini tunduk pada pasal 1 dan 2 kemudian
batasanya pasal 6.

Konfrensi genewa secara resmi mengunakan istilah outer limit atau disebut batas penutup.

Pasal 3 – 7 untuk mengamankan laut teritorial ( hak lintas damai)

Final Act pasal 8-9 untuk penindakan hukumnya final act.

Pasal 6

Batasannya outer Limit konfrensi geneva secara resmi menggunakkan istilah outer limit atau
batas laut teritorial.

Pasal 7

Mengatur, menetapkan kewajiban bagi setiap kapal selam harus berlayar, diatas permukaan
laut dan memperlihatkan bendera kapal.

Hak lintas damai di laut teritorial berlaku bagi kapal komersial atau disebut kapal niaga dan
kapal non komersial. Karena mengatur lintasnyya hak dan kewajiban, bagaimana peningkatan.
Apakah ada tambahan konfrensi genewa,bahwa mengatur, menetapkan kewajiban bagi setiap
kapal. Untuk navigasi di atas permukaan kapal laut dan memperlihatkan bendera kapal.

Hak lintas damai di laut teritorial berlaku bagi di kapal komersial atau kapal niaga, non
komersial (swasta) kalau dilihat sudut kepemilikan, ada 2 macam :

Pesawat & Kapal laut Milik Negara


Pesawat & Kapal laut Milik Swasta
1. Kapal Udara dimiliki oleh negara
2. Kapal laut

Contoh :

 pesawat SQ dari singapore


 pesawat KLM dari belanda

pesawat milik negara disebut pesawat komersial cotoh : Pelni , garuda indonesia
Pesawat & kapal / kapal perang milik negara non komersial, non komersial Contoh : seperti
pesawat militer yang memiliki tugas untuk menjaga kedaulatana negara .

kapal perang yang sahamnya seluruh milik pemerintahan.Saham tunggal Artinya PT Milik
pemerintahan, supaya uangnya masuk ke dalam ke kas negara. Pesawat ini bisa komersial dan
bisa non komersial, di hak lintas damai bisanya kapal penumpang, baik kapal komersial
maupun non komersial karena dia masuk di wilayah negara kita ia harus memberi tahu kalau
dia masuk ke wilayah negara kita.

Dalam Konfrensi genewa mempertegas

1. y
2. kewajiban kapal selam di ata permukaan laut dan memunculkan bendera.
Pasal 19 dan 20 menegaskan bahwa tentang kriminal yuridiksi (criminal yurisdiction) dari
negara pantai apabila terdapat pelanggaran terhadap hak lintas damai oleh kapal-kapal Asing.

Pasal 20 mengatur sipil yurisdiction sedangkan pasal 20 menetapkan sipil yurisdiction


penerapan ini, menerapkan asas nationality teritorial yang ditetapkan bukan laut asas nasional
itu yang melainkan asas teritorial, pelanggaran hak lintas damai zona hak laut teritorial.

Asas teritorial bukan nasionalitas aktif atau pasif, bukan asas ekstratorial.

Pasal 24

Mengatur tentang jalur tambahan diatur pasal 24 konfrensi genewa 1958 yang pertama tentang
laut teritorial dan tambahan contineu zone.

Pasal 24 Hal-hal apa saja diatur

Ayat (1) Mengatur pengertian jalur tambahan suatu jalur/ suatu zona perairan yang menetap di
luar laut teritorial, tapi berbatasan laut teritorial. Yang dimaksud untuk kepentingan
pengawasan oleh negara pantai terhadap setiap orang yang memasuki wilayah teritorial negara
pantai. Prinsip kedaulatan negara adalah negara yang berdaulat terhadap orang yang masuk
baik warga negara indonesia maupun warga negara asing, yang berada di dalam laut teritorial

Instansi imigrasi, imigrasi sahnya atau memiliki punya paspor tidak.? Atau punya visa tidak?
KKP, Badan tadi mempunyai custom bea cukai yang memeriksa barang. Paspor merupakan
surat perjalanan antarnegara atau dokumen internasional
Ayat (2) mengatur tentang berapa lebar jalur tambahan, lebarnya 12 mill ( diukur dari garis
pangkal), terdapat di dalam pasal 2. Konvensi genewa pasal 24 ayat 2 (laut teritorial dibuat
jarak max 12. Kedaultanya beda dengan pasal 3 yang lain.

Anda mungkin juga menyukai