BAB I
5. Sebutkan ahli hukum dan filsuf Belanda yang dianggap sebagai bapak hukum
internasional secara umum!
Jawab: Hugo Grotius
BAB II
9. Sebutkan salah satu contoh keputusan pengadilan yang menjadi sumber hukum laut!
Jawab: Putusan Mahkamah Pengadilan Internasional dalam kasus Anglo-Norwegian
Fisheries Case (sengketan perikanan Inggris dan Norwegia) tahun 1951.
1
10. Berikan salah satu contoh tulisan para ali yang menjadi sumber hukum laut!
Jawab: Contohnya Mare Liberum ( The Freedom of the Seas ), diterbitkan pada 1609,
yang menguraikan prinsip bahwa laut adalah wilayah internasional dan bahwa
semua negara dengan demikian bebas menggunakannya untuk perdagangan,
yang ditulis oleh ahli hukum dan filsuf Belanda Hugo Grotius.
BAB III
11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teluk berdasarkan hukum kebiasaan!
Jawab: Teluk merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah darat, dan karena
itu dianggap sebagai bagian dari perairan darat (internal waters) dan bukan
bagian dari laut wilayah.
12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teluk berdasarkan pasal 10 ayat (2) KHL!
Jawab: Teluk adalah sutau lekukan yang jelas, yang lekukannya berbanding sedemikian
rupa dengan lebar mulutnya, sehingga mengandung perairan yang tertutup dan
yang bentuknya lebih dari sekedar suatu lingkungan pantai semata-mata.
14. Apa yang dimaksud dengan garis pangkal biasa (normal baseline) untuk mengukur
lebar laut teritorial?
Jawab: Merupakan garis air rendah sepanjang pantai, sebagaimana terlihat pada peta
skala besar yang diakui resmi oleh negara pantai tersebut
BAB IV
16. Jelaskan pembagian wilayah perairan berdasarkan konsep hukum laut internasional !
Jawab: Pertama adalah wilayah dimana suatu negara memiliki kedaulatan penuh yang
meliputi perairan pedalaman , laut teritorial, dan perairan kepulauan. Dan yang
kedua adalah wilayah dimana negara-negara hanya memiliki hak-hak berdaulat,
yang meliputi landas kontinen dan zona ekonomi eksklusif.
18. Jelaskan kewajiban negara pantai yang diatur dalam pasal 24 KHL !
Jawab: Negara pantai tidak boleh mengahalangi lintas damai kapal asing melalui laut
teritorial, kecuali yang ditentukan dalam konvensi, dan negara pantai harus
mengumumkan secara tepat, bahaya apapun bagi navigasi dalam laut
teritorialnya yang diketahuinya.
2
19. Jelaskan hak negara pantai sebagaimana yang dijelaskan dalam pasal 25 KHL !
Jawab: Negara pantai dapat mengambil langkah yang diperlukan dalam laut
teritorialnya untuk mencegah lintas yang tidak damai.