Anda di halaman 1dari 5

TUGAS HUKUM DAGANG INTERNASIONAL

Nama : Christhofer Bryan Ansa


NIM : 19071101358

1. World Trade Organization (WTO)


World Trade Organization adalah adalah organisasi perdagangan internasional yang
mengatur perdagangan antar negara di dunia. Organisasi internasional ini menaungi
upaya untuk meliberalisasi perdagangan. Organisasi ini menyediakan aturan-aturan dasar
dalam perdagangan internasional, menjadi wadah perundingan konsesi dan komitmen
dagang bagi para anggotanya, serta membantu anggota-anggotanya menyelesaikan
sengketa dagang melalui mekanisme yang mengikat secara hukum.

Organisasi WTO memiliki kedudukan yang independen dan terlepas dari badan
khusus PBB. Pembentukan WTO berawal dari "Uruguay Round” pada tahun 1986-1994.
Dalam perundingan ini, disepakati bahwa peran dan fungsi GATT digantikan oleh sebuah
organisasi yang bernama World Trade Organization (WTO). WTO secara resmi mulai
beroperasi pada tanggal 1 Januari 1995. Pada awal terbentuk, WTO memiliki 154 negara
anggota. Pada tahun 2020, anggota WTO berkembang hingga berjumlah 164 negara di
seluruh dunia.

Tujuan pendirian organisasi ini untuk mengurangi tarif dan hambatan perdagangan
lainnya, yang diharapkan akan memajukan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat. WTO berjalan berdasarkan serangkaian perjanjian yang dinegosiasikan dan
disepakati oleh sejumlah besar negara di dunia dan diratifikasi melalui parlemen. Tujuan
dari perjanjian-perjanjian WTO adalah untuk membantu produsen barang dan jasa,
eksportir dan importir dalam melakukan kegiatannya.

Dalam buku GATT dan WTO: Sistem, Forum dan Lembaga Internasional di Bidang
Perdagangan (1996) karya Kartodjoemana, pembentukan WTO bertujuan untuk :
a. Meningkatnya standar hidup masyarakat dunia
b. Menjamin lapangan kerja sepenuhnya
c. Meningkatkan penghasilan secara realistis
d. Memperluas produksi dan perdagangan barang/jasa
e. Melindungi sumber daya dunia dan lingkungan alam

Tugas pokok dan fungsi World Trade Organization:


a. Mengelola perjanjian perdagangan internasional
b. Menjadi forum untuk negosiasi perdagangan internasional
c. Menangani sengketa perdagangan internasional
d. Mengawasi berjalannya kebijakan perdagangan nasional
e. Memberi bantuan teknis dan pelatihan untuk negara berkembang
f. Melakukan kerja sama dengan organisasi internasional lain seperti IMF dan Bank
Dunia

September 25, 2021 1


Struktur Struktur organisasi WTO merupakan hasil adaptasi dari struktur GATT.
Struktur organisasi WTO, sebagai berikut:
a. Minesterial Conference, yaitu badan pengambil keputusan tertinggi dalam WTO.
b. General Council, yaitu badan yang terdiri dari delegasi negara anggota WTO.
c. Dewan Perdagangan Barang, yaitu badan yang mengawasi pelaksanaan perdagangan
barang internasional.
d. Dewan Perdagangan Jasa, yaitu badan yang mengawasi pelaksanaan perdagangan
internasional di bidang jasa.
e. Badan Penyelesaian Sengketa, yaitu badan yang bertugas menengahi sengketa
perdagangan antar negara.
f. Badan Peninjau Kebijakan Perdagangan, yaitu badan yang bertugas melaksanakan
mekanisme peninjauan kebijakan perdagangan internasional.

Pengambilan keputusan di WTO umumnya dilakukan berdasarkan konsensus oleh


seluruh negara anggota. Badan tertinggi di WTO adalah Konferensi Tingkat Menteri
(KTM) yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Di antara KT, kegiatan-kegiatan
pengambilan keputusan WTO dilakukan oleh General Council. Di bawahnya terdapat
badan-badan subsider yang meliputi dewan, komite, dan sub-komite yang bertugas untuk
melaksanakan dan mengawasi penerapan perjanjian-perjanjian WTO oleh negara
anggota.

Prinsip pembentukan dan dasar WTO adalah untuk mengupayakan keterbukaan batas
wilayah, memberikan jaminan atas "Most-Favored-Nation principle" (MFN) dan
perlakuan non-diskriminasi oleh dan di antara negara anggota, serta komitmen terhadap
transparansi dalam semua kegiatannya. Terbukanya pasar nasional terhadap
perdagangan internasional dengan pengecualian yang patut atau fleksibilitas yang
memadai, dipandang akan mendorong dan membantu pembangunan yang
berkesinambungan, meningkatkan kesejahteraan, mengurangi kemiskinan, dan
membangun perdamaian dan stabilitas. Pada saat yang bersamaan, keterbukaan pasar
harus disertai dengan kebijakan nasional dan internasional yang sesuai dan yang dapat
memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi sesuai
dengan kebutuhan dan aspirasi setiap negara anggota.

2. International Organization for Standardization (ISO)


ISO adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari
badan standardisasi nasional setiap negara. Sebelum menjadi nama ISO pada awalnya
lembaga tersebut bernama IOS. Tetapi sekarang lebih sering menggunakan singkatan ISO,
karena dalam bahasa Yunani isos berarti sama (equal). Penggunaan ini dapat dilihat pada
kata isometrik atau isonomi.

International Organization for Standardization (ISO) adalah anak dari dua organisasi
terpisah yaitu International Federation of the National Standardizing Associations (ISA),
yang didirikan pada tahun 1926 di New York, dan United Nations Standards Coordinating
Committee (UNSCC).

September 25, 2021 2


Lembaga ISO Didirikan pada 23 Februari 1947, dan kantor pusatnya terletak di Swiss.
Anggota ISO berasal dari lebih 120 badan standar nasional.

Lembaga ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO


awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional
untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi,
ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya.

Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya


dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok
Kerja (WG). Peserta ISO termasuk satu badan standar nasional dari setiap negara dan
perusahaan-perusahaan besar.

Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk:


a. Meningkatkan citra perusahaan
b. Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan
c. Meningkatkan efisiensi kegiatan
d. Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan,
pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)
e. Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan
dalam hal pengelolaan lingkungan
f. Mengurangi resiko usaha
g. Meningkatkan daya saing
h. Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak
yang berkepentingan
i. Mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja/pemodal

Macam-Macam ISO dan Kegunaannya


1. ISO 9000, kegunaannya adalah :
Untuk memastikan mutu sebuah perusahaan dimana perusahaan tersebut
harus bisa menjamin kualitas produk atau jasa, tidak terpaku pada bidang tertentu.
Untuk membantu perusahaan menjamin kepuasan pelanggan serta membantu
mengembangkan hal-hal baru agar tetap sejalur dengan tujuan perusahaan.

2. ISO 14001, berguna untuk :


Menjamin dan memastikan bahwa perusahaan memperhatikan keseimbangan
lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, ISO 14001 berkaitan erat dengan
manajemen lingkungan dan dampak-dampak yang ditimbulkan dari adanya
perusahaan tersebut.

3. ISO 28000, kegunaaanya adalah :


Untuk penentuan standar dalam sertifikasi ISO 28000 mencakup keamanan
rantai pasokan atau keamanan segala aktivitas dan orang-orang yang terlibat
dalam kegiatan usaha tersebut karena pekerjaan yang dilakukan memiliki resiko
yang cukup tinggi. Bidang-bidang usaha yang memerlukan sertifikasi ini biasanya
adalah bisnis perhotelan, tambang, perbankan, dan fasilitas umum lainnya.

September 25, 2021 3


4. ISO 22000
Perusahaan yang harus memiliki standar sertifikasi ini adalah perusahaan yang
bergerak di bidang pangan mencakup segala jenis produk makanan dan minuman.
Perusahaan harus bisa menjamin bahwa produk telah diuji keamanannya sebelum
bisa dikonsumsi secara luas. Diperlukan juga adanya peningkatan quality control
serta rencana pengendalian produk.

3. General Agreement on Tariffs and Trade (GATT)


General Agreement on Tariffs and Trade, merupakan perjanjian multilateral yang
menentukan aturan-aturan bagi pelaksanaan perdagangan internasional. GATT terbentuk
setelah Perang Dunia II berakhir. Keadaan sosial, politik dan ekonomi yang kacau
mendorong negara-negara di dunia untuk saling bekerja sama demi mengatasi krisis
dalam negeri. Selain itu, latar belakang pembentukan GATT juga dipengaruhi oleh
keinginan dari negara-negara dunia untuk melakukan negosiasi terhadap perdagangan
bebas internasional.

Tujuan perjanjian ini adalah "pengurangan substansial atas tarif dan hambatan
perdagangan lainnya dan penghapusan preferensi, berdasarkan asas timbal balik dan
saling menguntungkan." Perjanjian ini dinegosiasikan selama Konferensi Perdagangan
dan Ketenagakerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan merupakan hasil dari kegagalan
negosiasi antarbangsa untuk menciptakan Organisasi Perdagangan Internasional
(International Trade Organization atau ITO). GATT ditandatangani oleh 23 negara pada
30 Oktober 1947 di Jenewa, Swiss. Dan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1948. Hingga
tahun 1994, GATT memiliki jumlah anggota sebanyak lebih dari 128 negara.

GATT berlaku hingga penandatanganan Perjanjian Uruguay Round oleh 123 negara
di Marrakesh, Maroko, pada tanggal 14 April 1994, yang menetapkan berdirinya
Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization atau WTO) pada tanggal 1
Januari 1995.

Tujuan GATT
Secara umum, pembentukan GATT bertujuan untuk menciptakan iklim perdagangan
internasional yang aman bagi pelaku bisnis serta menwujudkan liberalisasi perdagangan.
Dalam buku Hukum Ekonomi Internasional dalam Era Global (2006) karya Rosyidah
Rakhmawati, dijelaskan beberapa tujuan pembentukan GATT, yakni:
a. Meningkatkan kesempatan kerja
b. Memperluas produksi dan pertukaran barang
c. Menghapus perlakuan deskriminasi dalam perdagangan internasional
d. Memecahkan masalah dan hambatan dalam perdagangan internasional
e. Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya yang ada di dunia

Prinsip

September 25, 2021 4


Dalam buku GATT dan WTO: Sistem, Forum dan Lembaga Internasional di Bidang
Perdagangan (1996) karya Kartodjoemana, GATT menerapkan beberapa prinsip utama
untuk mencapai tujuannya. Prinsip utama GATT, sebagai berikut:
a. Prinsip Most Favoured Nations (MFN), yaitu prinsip non-deskriminatif dalam
menjalankan perdagangan internasional.
b. Prinsip National Treatment, yaitu prinsip yang mengatur produk hasil impor harus
diperlakukan sama dengan produk dalam negeri.
c. Prinsip Transparansi, yaitu prinsip keterbukaan antar negara anggota GATT.
d. Prinsip Non Tariff Measures, yaitu negara anggota GATT hanya diperbolehkan untuk
melindungi produk dalam negeri dengan meningkatkan bea masuk produk impor.
e. Prinsip Quantitative Restriction, yaitu negara anggota GATT tidak diperbolehkan
melakukan pembatasan quota terhadap perdagangan internasional.

Perubahan GATT Pada tahun 1994, GATT mengalami perubahan secara besar-besaran.
Perubahan tersebut dibahas dalam perjanjian Uruguay Round pada tahun 1994. Dalam
perjanjian Uruguay Round, peran dan fungsi GATT digantikan oleh World Trade
Organization (WTO) yang terbentuk pada 1 Januari 1995.

September 25, 2021 5

Anda mungkin juga menyukai