Anda di halaman 1dari 29

WTO

(World Trade Organization)


BUSINESS, GOVERNMENT, POLITICS

Dede Riswandi, S.E., M.AK


Introduction
• WTO (Word Trade Organization) adalah sebuah organisasi
internasional yang mengatur perdagangan internasional.
• WTO dibentuk melalui serangkaian perjanjian yang telah
disepakati oleh hampir semua negara di dunia.
• Keputusan di WTO diambil melalui konsensus atau
kesepakatan bersama dari seluruh negara anggota.
Point :
a. Sejarah,
b. Tujuan,
c. Fungsi,
d. Struktur Organisasi WTO
e. dan Prinsip Dasarnya
a
Sejarah WTO
• WTO sebenarnya adalah kelanjutan dari GATT, yaitu organisasi perdagangan dunia
yang didirikan pada tahun 1947 dengan markas di Havana.
• Pada tahun 1995, GATT berganti nama menjadi WTO, dengan tujuan yang sama
tetapi dengan cakupan yang lebih luas.
• WTO saat ini terdiri dari 164 negara anggota, termasuk Indonesia.
• Aturan ini mencakup perlakuan yang sama untuk semua anggota dan menetapkan
standar yang lebih tinggi untuk perlindungan hak kekayaan intelektual, layanan, dan
investasi.
• WTO beroperasi melalui beberapa badan utama, termasuk Konferensi Tingkat
Menteri dan Dewan Umum. Konferensi Tingkat Menteri diadakan setiap dua tahun
sekali dan merupakan forum utama untuk membahas masalah perdagangan dunia.
• Dewan Umum, yang bertemu secara teratur, bertanggung jawab atas pengambilan
keputusan dalam hal-hal yang berkaitan dengan implementasi kesepakatan
perdagangan dan penyelesaian sengketa.
b
Tujuan WTO
Pembentukan WTO memiliki tujuan yang beragam :

1. Meningkatkan standar hidup masyarakat dunia


2. Menjamin terciptanya lapangan kerja secara penuh
3. Meningkatkan penghasilan secara realistis
4. Memperluas produksi dan perdagangan barang dan jasa
5. Melindungi sumber daya dunia dan lingkungan alam.
c
Fungsi WTO
• Mengatur perjanjian antarnegara dalam perdagangan
• Mendorong arus perdagangan antara negara
• Memfasilitasi perundingan dan penyelesaian sengketa
• Monitoring kebijakan perdagangan suatu negara
• Memberikan bantuan kepada negara-negara berkembang
d
Struktur Organisasi WTO
1. Konferensi Tingkat Menteri (Ministerial Conference) adalah badan tertinggi dalam
dan bertanggung jawab atas pengambilan keputusan penting dalam organisasi ini.
Pertemuan ini dihadiri oleh para Menteri Perdagangan dari setiap negara anggota
WTO dan diadakan setiap dua tahun sekali.
2. Dewan Umum (General Council) terdiri dari delegasi negara anggota WTO dan
bertanggung jawab atas pengambilan keputusan rutin dalam organisasi ini. Badan ini
bertemu secara teratur untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan perdagangan
internasional.
3. Dewan Perdagangan Barang (Council for Trade in Goods) mengawasi pelaksanaan
perdagangan barang internasional dan mengkoordinasikan perjanjian perdagangan
yang berkaitan dengan barang. Dewan ini bertemu secara teratur untuk membahas
isu-isu perdagangan barang.
d
Struktur Organisasi WTO
4. Dewan Perdagangan Jasa (Council for Trade in Services) mengawasi pelaksanaan
perdagangan internasional di bidang jasa dan mengkoordinasikan perjanjian
perdagangan yang berkaitan dengan jasa. Dewan ini bertemu secara teratur untuk
membahas isu-isu perdagangan jasa.
5. Badan Penyelesaian Sengketa (Dispute Settlement Body) bertugas menengahi
sengketa perdagangan antar negara. Badan ini memiliki kekuasaan untuk menyelesaikan
sengketa antara negara anggota dan mengeluarkan keputusan yang mengikat.
6. Badan Peninjau Kebijakan Perdagangan (Trade Policy Review Body) bertugas
melaksanakan mekanisme peninjauan kebijakan perdagangan internasional. Badan ini
secara teratur meninjau kebijakan perdagangan anggota untuk memastikan bahwa
kebijakan tersebut sesuai dengan aturan WTO dan tidak mengganggu perdagangan
internasional.
e
Prinsip Dasarnya
Di dalam perkembangannya, WTO menyepakati prinsip-prinsip dasar
yang menjadi dasar aturan main dalam perdagangan internasional :
1. Perlakuan yang sama untuk semua anggota (Most Favoured Nations Treatment-MFN).
Prinsip ini diatur dalam pasal I GATT 1994 (azas non diskriminasi) tanpa syarat. Misalnya suatu
negara tidak diperkenankan untuk menerapkan tingkat tarif yang berbeda kepada suatu negara
dibandingkan dengan negara lainnya.
2. Pengikatan Tarif (Tariff Binding). Prinsip ini diatur dalam pasal II GATT 1994 dimana setiap
negara anggota GATT atau WTO harus memiliki daftar produk yang tingkat bea masuk atau
tarifnya harus diikat (legally bound). Pengikatan atas tarif ini dimaksudkan untuk menciptakan
“prediktabilitas” dalam urusan bisnis perdagangan internasional/ekspor. Artinya suatu negara
anggota tidak diperkenankan untuk sewenang-wenang merubah atau menaikan tingkat tarif bea
masuk.
e
Prinsip Dasarnya
Di dalam perkembangannya, WTO menyepakati prinsip-prinsip dasar yang
menjadi dasar aturan main dalam perdagangan internasional :
4. Perlakuan nasional (National Treatment). Prinsip ini diatur dalam pasal III GATT 1994 yang mensyaratkan
bahwa suatu negara tidak diperkenankan untuk memperlakukan secara diskriminasi antara produk impor
dengan produk dalam negeri (produk yang sama) dengan tujuan untuk melakukan proteksi.
5. Perlindungan hanya melalui tarif. Prinsip ini diatur dalam pasal XI dan mensyaratkan bahwa perlindungan
atas industri dalam negeri hanya diperkenankan melalui tarif.
6. Perlakuan khusus dan berbeda bagi negara-negara berkembang (Special Dan Differential Treatment
For Developing Countries – S&D). Untuk meningkatkan partisipasi nagara-negara berkembang dalam
perundingan perdagangan internasional, S&D ditetapkan menjadi salah satu prinsip GATT/WTO. Sehingga
semua persetujuan WTO memiliki ketentuan yang mengatur perlakuan khusus dan berbeda bagi negara
berkembang. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan-kemudahan bagi negara-negara
berkembang anggota WTO untuk melaksanakan persetujuan WTO.
Study Kasus :
• https://www.kompasiana.com/
lianchemanullang5769/640e234608a8b50dda2ffd72/peran-world-
trade-organization-dalam-penyelesaian-sengketa-dagang-
internasional-studi-kasus-tobacco-plain-packaging-act-australia-dan-
indonesia?page=2&page_images=1
Organisasi internasional
yang diikuti oleh Indonesia,
jenis aktivitas organisasi,
dan tahun keikutsertaan:
PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
• Jenis Aktivitas: Mendukung perdamaian, pembangunan
berkelanjutan, dan kerjasama internasional.
• Tahun Keikutsertaan Indonesia: 1950.
ASEAN
(Association of Southeast Asian Nations)
• Jenis Aktivitas: Mempromosikan stabilitas dan kerjasama ekonomi di
kawasan Asia Tenggara.
• Tahun Keikutsertaan Indonesia: 1967 (pendiri).
WTO (World Trade Organization)
• Jenis Aktivitas: Mengatur perdagangan internasional dan
menyelesaikan sengketa perdagangan.
• Tahun Keikutsertaan Indonesia: 1995.
(Group of Twenty)
• Jenis Aktivitas: Dialog ekonomi antara negara-negara besar dunia.
• Tahun Keikutsertaan Indonesia: Anggota sejak pembentukannya
pada 1999.
OPEC
(Organization of the Petroleum Exporting Countries)
• Jenis Aktivitas: Pengaturan produksi minyak dan harga minyak.
• Tahun Keikutsertaan Indonesia: 1962-2009 (kemudian keluar).
• UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization)
• Jenis Aktivitas: Mempromosikan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan
kebudayaan.
• ILO (International Labour Organization)
• Jenis Aktivitas: Menetapkan standar ketenagakerjaan internasional.
• Tahun Keikutsertaan Indonesia: 1950.
ITU
(International Telecommunication Union)
• Jenis Aktivitas: Pengembangan standar teknologi komunikasi.
• Tahun Keikutsertaan Indonesia: 1947.
APEC (Asia-Pacific Economic
Cooperation)
• Jenis Aktivitas: Dialog ekonomi regional dan kerjasama.
• Tahun Keikutsertaan Indonesia: 1989.
(World Intellectual Property Organization)
• Jenis Aktivitas: Perlindungan hak kekayaan intelektual.
• Tahun Keikutsertaan Indonesia: 1975.
IFAD
(International Fund for Agricultural Development)
• Jenis Aktivitas: Meningkatkan kondisi pertanian di negara
berkembang.
• Tahun Keikutsertaan Indonesia: 1977.
ISO
(International Organization for Standardization):
• Tahun Keikutsertaan: Indonesia telah menjadi anggota ISO sejak tanggal 9 Oktober 1957.
• Peran Indonesia di ISO:
• Sebagai anggota, Indonesia berpartisipasi dalam proses pengembangan standar internasional
di berbagai bidang, termasuk industri, teknologi, dan layanan.
Ada Berapa Jumlah Organisasi Internasional Yang
Diikuti Indonesia…?
• Dari 233 Organisasi Internasional Yang Diikuti Indonesia, Seskab:
112 Strategis,
46 Teknis,
75 Dievalusi

“Sebelumnya Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengemukakan, bahwa


pemerintah harus membayar sekitar Rp 400 miliar per tahun sebagai
konsekuensi dari keikutsertaan Indonesia menjadi anggota 236 (termasuk 3 yang
baru) internasional.”

Read more:
https://setkab.go.id/dari-233-organisasi-internasional-yang-diikuti-indonesia-sesk
ab-112-strategis-46-teknis-75-dievalusi/
Di atas gunung ada pendaki cemong
Berjalan sambil mengamati hewan
Janganlah kamu jadi mahasiswa sombong
Rendah hati agar disayang teman-teman

Di pinggir sungai ada ikan cucut


Badannya panjang dan suka makan
Janganlah kamu jadi mahasiswa penakut
Berani berisiko agar sukses di masa depan

Anda mungkin juga menyukai