Anda di halaman 1dari 1

 ⏾ 

Apapun yang dilakukan seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi


dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsa, dan bermanfaat bagi manusia di
dunia pada umumnya – Ki Hajar Dewantara

BUS IN E S S , G O V E RN ME N T, P O L ITIC S

WTO (World Trade


Organization): Sejarah, Tujuan,
Fungsi, dan Prinsip Dasarnya
5 April 2023 / Komentar Dinonakti an

WTO (Word Trade Organization) adalah sebuah organisasi internasional yang


mengatur perdagangan internasional. Tujuan utama WTO adalah untuk membuka
perdagangan antarnegara dengan mengurangi atau menghilangkan hambatan tarif dan
non-tarif.

WTO dibentuk melalui serangkaian perjanjian yang telah disepakati oleh hampir
semua negara di dunia. Tujuan dari perjanjian-perjanjian tersebut adalah untuk
membantu produsen barang dan jasa, serta eksportir dan importir, dalam melakukan
perdagangan internasional.

Keputusan di WTO diambil melalui konsensus atau kesepakatan bersama dari seluruh
negara anggota. Ini berarti bahwa keputusan hanya dapat diambil jika disetujui oleh
semua anggota. Oleh karena itu, proses pengambilan keputusan dapat memakan
waktu lama. Jika satu negara tidak setuju, maka kesepakatan harus dibahas kembali.

Table of Contents
1. Sejarah WTO
2. Tujuan WTO
3. Fungsi WTO
3.1. Mengatur perjanjian antarnegara dalam perdagangan
3.2. Mendorong arus perdagangan antara negara
3.3. Memfasilitasi perundingan dan penyelesaian sengketa
3.4. Monitoring kebijakan perdagangan suatu negara
3.5. Memberikan bantuan kepada negara-negara berkembang
4. Struktur Organisasi WTO
5. Prinsip Dasar WTO
5.1. Perlakuan yang sama untuk semua anggota
5.2. Pengikatan Tarif
5.3. Perlakuan nasional
5.4. Perlindungan hanya melalui tarif
5.5. Perlakuan khusus dan berbeda bagi negara-negara berkembang
6. Kesimpulan
7. Referensi

Sejarah WTO
WTO sebenarnya adalah kelanjutan dari GATT, yaitu organisasi perdagangan dunia
yang didirikan pada tahun 1947 dengan markas di Havana. GATT dibentuk dengan
tujuan untuk membantu memperluas perdagangan internasional dengan mengurangi
atau menghapus hambatan tarif dan non-tarif antara negara anggota. Pada tahun
1995, GATT berganti nama menjadi WTO, dengan tujuan yang sama tetapi dengan
cakupan yang lebih luas.

WTO saat ini terdiri dari 164 negara anggota, termasuk Indonesia, dan semua anggota
harus mematuhi aturan-aturan dasar yang ditetapkan melalui Persetujuan Marrakesh.
Aturan ini mencakup perlakuan yang sama untuk semua anggota dan menetapkan
standar yang lebih tinggi untuk perlindungan hak kekayaan intelektual, layanan, dan
investasi.

WTO beroperasi melalui beberapa badan utama, termasuk Konferensi Tingkat Menteri
dan Dewan Umum. Konferensi Tingkat Menteri diadakan setiap dua tahun sekali dan
merupakan forum utama untuk membahas masalah perdagangan dunia. Dewan
Umum, yang bertemu secara teratur, bertanggung jawab atas pengambilan keputusan
dalam hal-hal yang berkaitan dengan implementasi kesepakatan perdagangan dan
penyelesaian sengketa.

Sebagai organisasi yang mengatur perdagangan internasional, WTO memainkan peran


penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi global dan membuka peluang bagi
negara-negara anggota untuk meningkatkan perdagangan mereka. Meskipun WTO
telah menghadapi beberapa kritik dan tantangan, organisasi ini tetap menjadi aktor
penting dalam sistem perdagangan global saat ini.

Baca juga: MEA: Sejarah, Tujuan, Manfaat, dan 5 Karateristik

Tujuan WTO
Pembentukan WTO memiliki tujuan yang beragam. Tujuan tersebut meliputi:

Meningkatkan standar hidup masyarakat dunia


Menjamin terciptanya lapangan kerja secara penuh
Meningkatkan penghasilan secara realistis
Memperluas produksi dan perdagangan barang dan jasa
Melindungi sumber daya dunia dan lingkungan alam.

Dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut, WTO berupaya untuk mengurangi atau


menghapuskan hambatan-hambatan perdagangan antarnegara, baik yang berupa tarif
maupun non-tarif. WTO juga berusaha untuk meningkatkan akses pasar bagi negara-
negara berkembang dan memperjuangkan perlakuan yang sama bagi semua
anggotanya.

Namun demikian, WTO juga mendapat kritik atas kebijakan-kebijakannya yang


dianggap menguntungkan negara-negara maju dan merugikan negara-negara
berkembang. Hal ini menjadi tantangan dalam mempertahankan peran dan
relevansinya dalam perdagangan internasional.

Baca juga: Tujuan MEA Beserta Manfaatnya Untuk Negara Indonesia

Fungsi WTO
WTO memiliki fungsi utama sebagai forum bagi para anggotanya untuk melakukan
perundingan perdagangan dan mengadministrasikan hasil perundingan serta
peraturan-peraturan perdagangan internasional. Selain itu, juga memiliki beberapa
fungsi lainnya, yaitu:

Mengatur perjanjian antarnegara dalam perdagangan


Mengatur perjanjian antarnegara untuk memfasilitasi perdagangan internasional dan
mendorong pertumbuhan ekonomi global.

Mendorong arus perdagangan antara negara


Berupaya mengurangi dan menghapuskan hambatan perdagangan antarnegara yang
dapat mengganggu kelancaran arus perdagangan barang dan jasa.

Memfasilitasi perundingan dan penyelesaian sengketa


Menyediakan forum negosiasi bagi negara-negara anggota untuk menyelesaikan
sengketa dagang secara damai.

Monitoring kebijakan perdagangan suatu negara


Memonitor kebijakan perdagangan suatu negara untuk memastikan bahwa negara
tersebut mematuhi peraturan-peraturan perdagangan internasional yang telah
disepakati.

Memberikan bantuan kepada negara-negara berkembang


Memberikan bantuan teknis dan nansial kepada negara-negara berkembang untuk
membantu mereka memperkuat kapasitas mereka dalam berpartisipasi dalam
perdagangan internasional.

Dalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut, WTO juga bekerja sama dengan organisasi-
organisasi internasional lainnya seperti Bank Dunia dan IMF untuk mempromosikan
perdagangan yang adil dan berkelanjutan.

Baca juga: 25 Ide Bisnis Yang Kreatif dan Inovatif di 2023 Beserta Tips

Struktur Organisasi WTO


Berikut adalah struktur organisasi WTO yang terdiri dari beberapa badan, yaitu:

Konferensi Tingkat Menteri (Ministerial Conference) adalah badan tertinggi dalam


dan bertanggung jawab atas pengambilan keputusan penting dalam organisasi ini.
Pertemuan ini dihadiri oleh para Menteri Perdagangan dari setiap negara anggota
WTO dan diadakan setiap dua tahun sekali.
Dewan Umum (General Council) terdiri dari delegasi negara anggota WTO dan
bertanggung jawab atas pengambilan keputusan rutin dalam organisasi ini. Badan
ini bertemu secara teratur untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan
perdagangan internasional.
Dewan Perdagangan Barang (Council for Trade in Goods) mengawasi pelaksanaan
perdagangan barang internasional dan mengkoordinasikan perjanjian perdagangan
yang berkaitan dengan barang. Dewan ini bertemu secara teratur untuk membahas
isu-isu perdagangan barang.
Dewan Perdagangan Jasa (Council for Trade in Services) mengawasi pelaksanaan
perdagangan internasional di bidang jasa dan mengkoordinasikan perjanjian
perdagangan yang berkaitan dengan jasa. Dewan ini bertemu secara teratur untuk
membahas isu-isu perdagangan jasa.
Badan Penyelesaian Sengketa (Dispute Settlement Body) bertugas menengahi
sengketa perdagangan antar negara. Badan ini memiliki kekuasaan untuk
menyelesaikan sengketa antara negara anggota dan mengeluarkan keputusan yang
mengikat.
Badan Peninjau Kebijakan Perdagangan (Trade Policy Review Body) bertugas
melaksanakan mekanisme peninjauan kebijakan perdagangan internasional. Badan
ini secara teratur meninjau kebijakan perdagangan anggota untuk memastikan
bahwa kebijakan tersebut sesuai dengan aturan WTO dan tidak mengganggu
perdagangan internasional.

Baca juga: 9 Peluang Bisnis di 2023 Yang Bisa Anda Raih

Prinsip Dasar WTO


WTO telah mengalami perkembangan pesat dalam perjalanan organisasi tersebut.
Sebagai upaya untuk meningkatkan regulasi perdagangan dunia, telah menyetujui
prinsip-prinsip dasar yang menjadi dasar aturan dalam melakukan perdagangan
internasional. Prinsip dasar WTO terdiri dari:

Perlakuan yang sama untuk semua anggota


Prinsip ini mengharuskan seluruh negara anggota memberikan perlakuan yang sama
kepada negara anggota WTO lainnya tanpa syarat, termasuk dalam hal tingkat tarif
impor yang dikenakan pada produk impor dari mitra dagang negara anggota lainnya.

Pengikatan Tarif
Prinsip ini mengharuskan setiap negara anggota GATT atau WTO untuk memiliki daftar
produk yang tingkat bea masuk atau tarifnya harus diikat secara hukum. Hal ini
bertujuan untuk menciptakan “prediktabilitas” dalam aktivitas bisnis perdagangan
internasional dan mencegah negara anggota untuk mengubah atau menaikkan tingkat
tarif bea masuk secara sewenang-wenang.

Perlakuan nasional
Prinsip ini mengharuskan suatu negara tidak melakukan diskriminasi terhadap produk
impor dengan produk dalam negeri (produk yang sama). Hal ini dilakukan untuk
melindungi produk impor dari tindakan proteksi. Negara anggota memiliki kewajiban
untuk memberikan perlakuan yang sama terhadap barang-barang impor dan lokal.

Perlindungan hanya melalui tarif


Prinsip ini mensyaratkan bahwa perlindungan atas industri dalam negeri hanya dapat
dilakukan melalui tarif.

Perlakuan khusus dan berbeda bagi negara-negara berkembang


Prinsip ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi negara-negara berkembang
anggota WTO untuk mematuhi persetujuan WTO.

Terbukanya pasar nasional terhadap perdagangan internasional harus diimbangi


dengan kebijakan nasional dan internasional yang signi kan untuk mendorong
pembangunan yang berkelanjutan, mengurangi kemiskinan, meningkatkan
kesejahteraan, dan membangun stabilitas dan perdamaian dunia.

Baca juga: Cara Masak Sup Ayam Kampung Bening Gurih

Kesimpulan
Dalam perjalanannya, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) telah menyepakati
prinsip-prinsip dasar yang menjadi dasar aturan dalam melakukan perdagangan
internasional. Prinsip-prinsip tersebut mencakup perlakuan yang sama untuk semua
anggota (Most Favoured Nations Treatment-MFN), pengikatan tarif (Tari Binding),
perlakuan nasional (National Treatment), perlindungan hanya melalui tarif, dan
perlakuan khusus dan berbeda bagi negara-negara berkembang (Special and
Di erential Treatment for Developing Countries – S&D).

Tujuan prinsip-prinsip ini adalah untuk menciptakan perdagangan internasional yang


adil, terbuka, dan seimbang serta mempercepat pembangunan yang
berkesinambungan, mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan
membangun stabilitas dan perdamaian dunia.

Namun, terbukanya pasar perlu diimbangi dengan kebijakan nasional dan


internasional yang signi kan sesuai kebutuhan dan aspirasi setiap negara anggota.

Referensi
1. http://pusdiklat.kemendag.go.id
2. WTO website: https://www.wto.org/index.htm
3. World Trade Organization. (2021). World Trade Report 2021
4. Hufbauer, G. C., & Lu, Z. (2018). The future of the World Trade Organization.
Peterson Institute for International Economics.

 Post Views: 19,375

kebijakanperdagangan MostFavouredNationsTreatment NationalTreatment

negaraberkembang pasarinternasional perdagangandunia PerdaganganInternasional

perlindunganhanyamelaluitarif prinsip-prinsipWTO SpecialDanDi erentialTreatment

Tari Binding WTO

Oleh Bambang Niko Pasla    

BAMBANG NIKO PAS LA


An experienced content creator working for The Provincial Government of Jambi

BAMS

WRIT ER & B L O G G ER

CATE GO RIE S

BUSIN ESS EDU GOVERNMENT IN DUSTRY MAN AGEMEN T

P O LITICS SO CIAL TECHN O LO GY

RE CE NT PO S TS

Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024


In Government

Mangga: Jenis, Manfaat Buah, Biji, dan Daunnya


In Edu

Zaitun: Ciri-Ciri dan Manfaatnya


In Edu

CATE GO RIE S

Pilih Kategori

PRO VINS I JAMBI

© 2023 - BAMS.
Tema Ashe dibuat oleh WP Royal. About Contact Disclaimer Privacy Policy Sitemap |

Anda mungkin juga menyukai