Anda di halaman 1dari 9

Lingua X (1)(2014)

LINGUA
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lingua
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

ANALISIS PEMBENTUKAN POLA GRAF


PADA KALIMAT BAHASA INDONESIA
MENGGUNAKAN METODE KNOWLEDGE GRAPH
Yasin Yusuf, Sri Nurdiati, dan Bib Paruhum Silalahi
Magister Matematika Terapan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor

InfoArtikel Abstrak
Sejarah Artikel : Knowledge graph adalah sebuah pendekatan baru untuk memahami bahasa alami. Metode
Diterima 20 November 2013 ini memiliki 9 relasi biner dan 4 relasi frame. Analisis suatu kalimat dengan menggunakan
Disetujui 17 Desember 2013 knowledge graph membutuhkan aturan pemotongan kalimat (chunking). Aturan chunking
Dipublikasikan Januari 2014 sudah ada pada struktur kalimat bahasa Inggris dan Cina, tetapi belum ada untuk struktur
kalimat bahasa Indonesia.Tujuan dari penelitian ini adalah membentuk aturan chunking
Kata Kunci: pada struktur kalimat bahasa Indonesia dan membuat pola graf kalimat bahasa
knowledge graph, Indonesia.Tahapan penelitian ini adalah dimulai dengan studi literatur awal, pembuatan
Indonesian sentence graph, chunk indicator, pemotongan kalimat (chunking), pembuatan chunk graph, dan diakhiri
chunk graph, chunk indicator. dengan kontruksi sentence graph. Hasil penelitian ini adalah aturan chunking kalimat
Key Word: bahasa Indonesia dengan indicator sebanyak 8, yaitu koma dan titik, kata ganti petunjuk,
knowledge graph, kata kerja bantu, kata depan, jump, kata-kata logika, jeda nafas, kata sambung. Selain itu,
Indonesian language diperoleh pula pola graf kalimat bahasa Indonesia yang sekaligus menunjukkan arti
sentence graph, (aspek semantik) dari kalimat yang dianalisis.
chunk graph, chunk indicators.

Abstract
This research aimed to construct chunking rule on Indonesian language sentence
structure and make pattern of Indonesian language sentence graph. It was done since
knowledge graph is a new approach to understand natural language. This method has 9
(nine) binary relation and 4 (four) frame relation. A sentence analysis using this approach
needs rule of sentence chunking, This research method was started from beginning of
literary studies, chunk indicator constructing, sentence chunking, chunk graph
constructing, and sentence graph constructing. Result of this research was there was rule
of Indonesian language sentence chunking with 8 (eight) indicators such as periods, full
stops, demonstratives, auxiliary verbs, prepositions, jump, logical words, pauses,
conjunctions. Besides that, it had also been achieved pattern of Indonesian language
graph which gives meaning (semantic aspect) from analyzed sentences at once.

©Universitas Negeri Semarang 2013


ISSN 1829-9342
Alamat korespondensi:
email : yasinyusuf86@gmail.com
20 Lingua. Volume X. Nomor 1. Januari 2014

PENDAHULUAN Berdasarkan latar belakang di atas


Bahasa memiliki peran strategis dalam maka masalah yang diteliti adalah bagaimana
perkembangan ilmu pengetahuan, yaitu sebagai aturan chunking pada struktur kalimat bahasa
alat komunikasi untuk menyampaikan konsep- Indonesia dan bagaimana pola graf kalimat
konsep dalam ilmu pengetahuan. Oleh karena bahasa Indonesia yang dibentuk menggunakan
itu, bahasa tidak boleh menyebabkan metode knowledgegraph. Penelitian ini
ambiguitasagar makna yang ingin disampaikan bertujuan untuk membentuk aturan chunking
benar-benar dipahami. pada struktur kalimat bahasa Indonesia dan
Analisis bahasa secara sintaksis (tata membuat pola graf kalimat bahasa Indonesia
bahasa) memiliki keunggulan lebih cepat dengan metode knowledgegraph.
diproses dibandingkan analisis bahasa secara Metode knowledge graph merupakan
semantis. Namun, analisis sintaksis tanpa sebuah pendekatan baru yang dapat digunakan
diikuti analisis semantis lebih cenderung untuk mendeskripsikan bahasa manusia yang
menyebabkan ambiguitas. Misalnya terdapat lebih terfokus pada aspek semantis daripada
sebuah kalimatkucing memakan tikus mati. aspek sintaksis. Knowledge graph terdiri atas
Kalimat tersebut bisa memiliki makna ganda concept (token, type, dan name) dan relationship.
yaitu kucing mati setelah memakan tikus atau Token merupakan konsep yang dipahami
kucing memakan tikus yang sudah mati. Secara manusia menurut cara pandang masing-masing
sintaksis kalimat ini sudah benar, namun untuk sehingga bersifat subjektif (Zhang 2002:60).
mengetahui kebenaran makna yang terkandung Misalnya kata jagungdapat diasosiasikan secara
dalam kalimat tersebut dibutuhkan analisis subjektif mengenai bentuk, warna, rasa dan
semantis. Oleh karena itu, analisis semantis sebagainya.Type menyatakan concept umum
lebih berperan untuk mengetahui makna yang yang ditentukan oleh himpunan atribut yang
terkandung dalam sebuah kalimat. Salah satu melekat padanya (James 1992:21). Contohnya
metode yang bisa digunakan untuk buah, binatang, dan sebagainya. Name adalah
menganalisis bahasa secara semantis adalah suatu yang bersifat individual dan unik (Van den
dengan knowledge graph, yaitu sebuah metode Berg 1993:32).
untuk merepresentasikan makna sebuah Menurut Zhang (2002:57) serta
bahasa dalam bentuk graf (Zhang, 2002:51). Nurdiati dan Hoede (2009), ontologi word graph
Metode ini adalah bagian dari terapan ilmu terdiri atas token (yang direpresentasikan
matematika dalam bidang linguistik. dengan node), sembilan macamrelasi biner, dan
Analisis suatu kalimat dengan empat macam relasi frame.Kesembilan relasi
menggunakan knowledge graph membutuhkan biner tersebut adalah Equality (EQU), Subset
aturan pemotongan kalimat relationships (SUB), Alikeness (ALI),
(chunking).Tujuannya adalah agar graf yang Disparateness (DIS), Causality (CAU), Ordering
terbentuk dapat menggambarkan makna (ORD), Attribution (PAR), Information
kalimat tersebut. Konstruksi pola graf kalimat dependency (SKO) dan Ontology Focus
bahasa Indonesia bukanlah sesuatu yang mudah (F),sedangkan keempat relasi frame adalah
dan cepat, melainkan perlu waktu yang relatif Focusing on a situation (FPAR), Negation of a
lama,apalagi kalimat bahasa Indonesia yang situation (NEGPAR), Possibility of a situation
luas dan kompleks. (POSPAR), dan Necessity of a situation (NECPAR).
Aturan chunking yang telah diteliti oleh Chunk indicator adalah indikator yang
Rusiyamti (2008:20) masih menggunakan digunakan untuk menentukan pada bagian
aturan dari struktur bahasa Inggris yang mana suatu kalimat harus dipotong ketika
diterapkan pada struktur kalimat bahasa kalimat tersebut dianalisisZhang
Indonesia. Penelitian tersebut belum diujikan (2002:87).Chunk indicatoryang diterapkan
pada pola kalimat bahasa Indonesia. Oleh dalam struktur bahasa Inggris dan Cina adalah
karena itu, penulis tertarik melakukan koma atau titik, logika, kata penunjuk atau
penelitian tentang knowledge graph dan penghubung, kata depan atau preposisi, kata
membatasinya pada pembentukan aturan kerja bantu, dan jump (lompatan).
chunking kalimat bahasa Indonesia, sehingga Kalimat adalah satuan bahasa terkecil
dapat digunakan untuk membentuk pola yang merupakan kesatuan pikiran (Widjono
grafnya. 2011:146). Chaer (2011:327) menambahkan
Yasin Yusuf, Sri Nurdiati, dan Bib Paruhum Silalahi - Analisis Pembentukan Pola Graf ... 21

definisi tersebut, yaitu sebuah kalimat juga kalimat yang dipilih sebanyak 6 kalimat yang
harus lengkap. Dalam wujud lisan, kalimat bertema tentang pertanian. Pemilihan kalimat
diucapkan dengan suara naik turun dan keras ini dilakukan dengan cara manual, artinya
lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi kalimat-kalimat dipilih berdasarkan polanya.
akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang Berikut ini pengelompokan kalimat-kalimat
mencegah terjadinya perpaduan asimilasi bunyi yang akan diteliti dalam penelitian ini.
ataupun proses fonologis lainnya (Alwi
2003:311). Namun, kalimat dalam wujud 1. S-P
tulisan diawali dengan huruf kapital dan Contoh: Nyamuk malaria berbahaya.
diakhiri dengan dengan tanda titik, tanda seru, S P
atau tanda tanya (Widjono 2011:147).Beberapa 2. S-P-O
pola kalimat dasar menurut Alwi (2003:322) Contoh: Tumbuhan paku
adalah S – P, S – P – O, S – P – Pel., S – P – Ket., S – P S
– O – Pel., S – P – O – Ket. dimanfaatkan manusia.
P O
METODE PENELITIAN 3. S-P-Pel
M etode ya ng dig u n a ka n unt uk Contoh: Cahaya matahari merupakan
mengetahui aturan aturan chunking pada S P
struktur kalimat bahasa Indonesia dan pola graf sumber energi utama.
kalimat bahasa Indonesia yang dibentuk adalah Pel.
metode knowledge graph. Tahapan metode 4. S-P-Ket
tersebut dapat dijabarkan berikut ini. Contoh: Lumut daun hidup di daerah
Pembuatan Chunk Indicator pada Kalimat S P Ket
Bahasa Indonesia tropis.
Setelah diperoleh kalimat dari hasil 5. S-P-O-Pel
studi pustaka, penelitian dilanjutkan dengan Contoh: Sirip membantu ikan
pembuatan chunk indicatoryang akan S P O
digunakan sebagai kriteria pemotongan kalimat untuk berenang.
menjadi beberapa chunk. Pel
Pemotongan Kalimat Bahasa Indonesia 6. S-P-O-Ket
Setelah diperoleh chunk indikator Contoh: Dmitri Ivanovski meneliti
untuk struktur kalimat bahasa Indonesia maka S P
tahap selanjutnya adalah pemotongan kalimat- penyakit mosaic pada tahun
kalimat yang sudah terkumpul pada tahap studi O Ket
pustaka. Hasil dari tahap ini yaitu diperoleh kata 1892.
(word) yang telah dipotong menggunakan chunk
indicator. Aturan Chunking
Pembuatan Chunk Graph Chunking merupakan proses
Kalimat-kalimat yang telah dilakukan pemotongan kalimat menjadi beberapabagian.
pemotongan dibuat grafdengan metode Proses chunking ini membutuhkan indikator
knowledge graph dan disebut chunk graph. yang disebut chunkindicator sebagai acuan
Setiap chunk graph bisa terdiri dari sebuah word pemotongan kalimat-kalimat tersebut. Pada
graph atau gabungan beberapa word graph. awalnya, chunk indicator yang telah berhasil
Penggabungan Chunk Graph menjadi diciptakan untuk struktur kalimat
Sebuah Sentence Graph bahasaInggris dan Cina sebanyak lima. Dalam
Setiap chunk graph yang telah dibuat, perkembangannya, Nurdiati dan Hoede (2009)
dirangkai menjadi satu kalimat utuh yang telah berhasil mengembangkan chunk indicator
disebut dengan sentence graph. ini menjadi enamchunk indicator, yaitu dengan
penambahan chunk indicator logic word. Berikut
HASIL DAN PEMBAHASAN ini adalah chunkindicator yang telah berhasil
Hasil studi literatur awal diperoleh dikembangkan dalam struktur kalimat bahasa
beberapa kalimat yang mampu mewakili pola- Inggris dan Cina.
pola kalimat dasar bahasa Indonesia. Jumlah 1. Indikator 1: koma dan titik
22 Lingua. Volume X. Nomor 1. Januari 2014

2. Indikator 2: kata penunjuk [dengan], dan [ganggang laut].


3. Indikator 3: kata kerja bantu (adverbial) Analisis di atas dapat disimpulkan
4. Indikator 4: kata depan (preposisi) bahwa kata sambung dapat digunakan sebagai
5. Indikator 5: lompatan (jump) chunk indicator dalam kalimat bahasa
6. Indikator 6: kata-kata logika (logic word) Indonesia.Dengan demikian, secara
keseluruhan ada 8 chunk indicator dalam
Hasil Pengujian Chunk Indicator kalimat bahasa Indonesia yaitu: (1) koma dan
Keenam chunkindicator di atas titik; (2) kata ganti petunjuk; (3) kata kerja
selanjutnya dilakukan pengujian pada kalimat bantu (adverbia); (4) kata depan (preposisi); (5)
berbahasa Indonesia. Hasil yang diperoleh lompatan (jump); (6) kata-kata logika (logic
adalah keenam chunkindicator tersebut dapat word); (7) jeda nafas; (8) kata sambung
digunakan untuk memotong kalimat berbahasa (konjungsi).
Indonesia. Dalam penelitiann ini, ditemukan
indikator lain yang bisa digunakan untuk Pembentukan Aturan Chunking
melakukan pemotongan. Indikator tersebut Setelah diperoleh chunkindicator pada
adalah sebagai berikut. kalimat bahasa Indonesia maka langkah
selanjutnya adalah pembuatan aturan
a. Jeda Nafas pemotongannya. Aturan ini berupa prosedur-
Selain keenam chunk indicator di atas, prosedur dan urutan proses pemotongan
dalam penelitian ini dikembangkan chunk kalimat. Proses pemotongan kalimat dilakukan
indicator yang lain yaitu jeda nafas. Jeda nafas secara iterasi, artinya pengidentifikasian satu
adalah tempat pemotongan kalimat persatu bagian dari kalimat melalui chunk
berdasarkan jeda pengambilan nafas. Indikator indicator yang telah terbentuk. Prosedur yang
ini dapat diuji pada kalimat: dimaksud adalah sebagai berikut.
Sampah-sampah itu dimasukkan ke dalam bak 1. Pertama akan dilihat apakah kalimat yang
penampungan. dianalisis memuat chunk indicator 1 yaitu
Kalimat ini dapat dipotong menjadi 2 koma atau titik. Chunk indicator 1
chunk dengan indikator jeda nafas, yaitu menduduki urutan pertama untuk
menjadi [sampah-sampah itu], [dimasukkan ke diidentifikasi pada proses analisis setiap
dalam bak penampungan]. Jeda nafas ketika kalimat.
kalimat ini diucapkan secara lisan terletak di 2. Langkah ke-2 adalah mengidentifikasi jeda
antara kata itu dengan dimasukkan sehingga nafas (chunk indicator 7). Indikator ini
hasil pemotongan ini dapat dibuat graf masing- menduduki urutan kedua karena
masing. Berdasarkan hasil penelitian pemotongan dengan jeda nafas
padabeberapa kalimat, indikator jeda nafas berhubungan langsung dengan makna
memiliki sifat selalu berada sebelum kata kerja kalimat.
dan selalu berada sebelum frasa verba. 3. L a n g k a h s e l a n j u t n y a a d a l a h
mengidentifikasi ada tidaknya konjungtor
b. Kata Sambung (Konjungsi) (chunkindicator) dalam kalimat tersebut.
Konjungsi adalah kata atau ungkapan 4. Urutan selanjutnya akan diidentifikasi
yang menghubungkan dua satuan bahasa yang kalimat. Kalimat diidentifikasi sebagai
sederajat, yaitu kata dengan kata, frasa dengan kalimat petunjuk atau penghubung. Chunk
frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat indicator 2 menduduki urutan keempat
dengan kalimat. Indikator ini merupakan untuk diidentifikasi pada proses analisis
indikator baru yang juga ditemukan dalam tersebut.
penelitian ini. Indikator ini dapat diuji dalam 5. Selanjutnya diidentifikasi kalimat tersebut
kalimat berikut ini. memuat kata kerja bantu atau adverbia,
Lumut tanduk berkerabat dekat dengan sepertidapat, harus, bisa, sanggup, akan, dan
ganggang laut. seterusnya. Chunk indicator 3 menduduki
Kata dengan termasuk dalam jenis urutan kelima untuk diidentifikasi pada
konjungsi subordinatif hasil. Kata ini dapat prosesanalisis setiap kalimat.
memotong kalimat di atas menjadi 3 chunks, 6. Langkah berikutnya diidentifikasi kalimat
yaitu [Lumut tanduk berkerabat dekat], tersebut memuat kata depan atau preposisi.
Yasin Yusuf, Sri Nurdiati, dan Bib Paruhum Silalahi - Analisis Pembentukan Pola Graf ... 23

Chunk indicator 4 menduduki urutan chunk adalah sebagai berikut.


keenam untuk diidentifikasi pada proses | Nyamuk malaria7| berbahaya1|.
analisis setiap kalimat. Hasil chunking diperoleh 2 chunk yaitu [Nyamuk
7. Langkah ke-7 mengidentifikasi kalimat malaria] dan [berbahaya].
tersebut memuat kata-kata logika seperti Dengan langkah yang sama maka hasil
dan, atau. pemotongan yang diperoleh adalah sebagai
8. Langkah terakhir diidentifikasi pada kalimat berikut.
tersebut terjadi lompatan atau jump, yaitu 1. | Nyamuk malaria7| berbahaya1|.
apabila terdapat dua kata berurutan yang 2. | Tumbuhan paku7 | dimanfaatkan5 | oleh4 |
tidak dapat diletakkan dalam satu chunk. manusia1|.
Setelah diperoleh aturan pemotongan, 3. |Cahaya matahari7| merupakan sumber energi
selanjutnya dilakukan pemotongan kalimat utama1|.
dengan prosedur iterasi, artinya setiap 4. | Lumut daun7| hidup5| di4| daerah tropis 1|.
indikator secara bergantian memotong kalimat. 5. | Sirip7| membantu ikan7| untuk4| berenang1|.
Berikut ini salah satu hasil proses pemotongan 6.| Dmitri Ivanovski 7| meneliti penyakit
kalimat. mosaik7| pada4| tahun 18921|.
(1) Nyamuk malaria berbahaya.
Langkah 1: terdapat titik di akhir kalimat Mengkontruksi Sentence Graph
sehingga kalimat (1) dapat Setelah dilakukan pembuatan word
dilakukanpemotongan di akhir kalimat graph, langkah selanjutnya adalah
seperti berikut ini. mengkontruksi sentence graph dengan
| Nyamuk malaria berbahaya1|. menggabungkan masing-masing word graph.
Langkah 2: jeda nafas terletak di antara Proses mengkontruksi sentence graph adalah
kata malaria dengan berbahaya, menyusun sentence graph dari word graph yang
sehingga hasilnya adalah telah dibuat dengan memberi relasi antar
sebagai berikut. potongankalimat (chunk). Pada Pola S-P,kalimat
| Nyamuk malaria7| berbahaya1|. yang digunakan adalah sebagai berikut.
Langkah 3: tidak ditemukan konjungtor. | Nyamuk malaria7| berbahaya1|.
Langkah 4: tidak terdapat kata ganti petunjuk Pada kalimat ini, predikat terdiri dari
atau penghubung. dua kata yaitu nyamuk dan malaria yang
Langkah 5: tidak terdapat kata kerja bantu dan merupakan kalimat benda, sedangkan kata
adverbia. berbahaya merupakan kata kerja. Ketiga kata
Langkah 6: tidak terdapat preposisi. tersebut dapat dibentuk graf sebagai berikut.
Langkah 7: tidak terdapat logic word.
Langkah 8: tidak terdapat jump sehingga hasil

Tabel 1Word Graph pada Kalimat Nyamuk malaria berbahaya

Kata Word graph

ALI
nyamuk nyamuk

ALI
malaria malaria

ALI
berbahaya berbahaya
24 Lingua. Volume X. Nomor 1. Januari 2014

Berdasarkan hasil proses pemotongan yaitu nyamuk malaria dan berbahaya. Masing-
pada bagian sebelumnya terdapat dua chunk masing chunk memiliki grafseperti dalam tabel 2.

Tabel 2Chunk kalimat nyamuk malaria berbahaya

Chunk Graf

ALI
nyamuk
Nyamuk malaria
EQU

malaria

Berbahaya ALI
berbahaya

Pada graf nyamuk malaria terdapat chunk di atas maka sentence graph yang dapat
relasi EQUyangmenunjukkan bahwa malaria dikonstruksi adalah sebagai berikut.
merupakan nama dari nyamuk. Dari kedua

ALI CAU ALI


nyamuk berbahaya

EQU

malaria

Gambar 1 Sentence graph kalimat nyamuk malaria berbahaya

Relasi yang digunakan untuk berbahaya. Hal ini menunjukkan makna


menghubungkan kedua chunk tersebut adalah semantis bahwa nyamuk memiliki peran pelaku.
relasi CAU yang berarti bahwa nyamuk malaria Dari ulasan di atas, bentuk grafpada gambar 1
memiliki hubungan penyebab dan akibat dapat disederhanakan menjadi bentuk berikut
dengan kata berbahaya. Arah relasi CAU dari ini.
chunk nyamukmalaria menuju chunk
Yasin Yusuf, Sri Nurdiati, dan Bib Paruhum Silalahi - Analisis Pembentukan Pola Graf ... 25

CAU
Nyamuk malaria berbahaya

Gambar 2 Bentuk sederhana sentence graph kalimat nyamuk malaria berbahaya

Jika graf di atas dibuat berdasarkan pola adalah sebagai berikut.


kalimat tersebut maka pola graf yang diperoleh

CAU

ALI ALI

S P
Gambar 3 Bentuk umum graf pola S-P

Berdasarkan gambar 3 diperoleh hasil Gambar 3. Setelah dilakukan proses yang sama
bahwa jika terdapat kalimat yang memiliki pola maka diperoleh graf masing-masing pola
S-P maka akan memiliki pola graf seperti sebagai berikut.

Tabel 3 Pola Graf Kalimat Bahasa Indonesia

Pola Graf Pola Graf

CAU CAU CAU

S-P ALI ALI S-P-O ALI ALI ALI

S P S P O

CAU CAU CAU PAR

S-P-Pel ALI ALI ALI S-P-Ket. ALI ALI ALI


S P Pel. S P Ket.

O O
ALI ALI

CAU CAU
S-P-O-Pel CAU CAU S-P-O-Ket. CAU PAR

ALI ALI ALI ALI ALI ALI


S P Pel. S P K
26 Lingua. Volume X. Nomor 1. Januari 2014

Penerapan Pola Graf ambiguitas. Misalnya kalimat kucing memakan


Penerapan pola graf pada kalimat tikus matidengan makna tikus yang mati adalah
b e r b a h a s a I n d o n e s i a d e n g a n m e to d e sebagai berikut.
knowledgegraph mampu meminimalisir makna

ALI
mati

CAU
CAU CAU

ALI ALI ALI

kucing memakan tikus

Gambar 4 Graf Kucing memakan tikus mati dengan Makna Tikus yang mati

Jika makna yang dimaksud adalah


kucing yang mati maka grafnya adalah sebagai
berikut.

ALI
mati

CAU
CAU CAU

ALI ALI ALI

kucing memakan tikus

Gambar 5 Graf Kucing memakan tikus mati dengan Makna Kucing yang mati

Perbedaan gambar 4 dan 5 adalah maknanya adalah tikus yang mati dan jika
dimana letak relasi mati dihubungkan. Jika dihubungkan dengan kucing, maka kucing yang
relasi matidihubungkan dengan tikus maka mati.
Yasin Yusuf, Sri Nurdiati, dan Bib Paruhum Silalahi - Analisis Pembentukan Pola Graf ... 27

James P. 1992. Knowledge Graph. Enschede:


University of Twente.
PENUTUP
Aturan pemotongan kalimat Nurdiati S, Hoede C. 2009. Word Graph
(chunking) pada kalimat bahasa Indonesia Construction on Certain Aspects of
dapat dilakukan dengan cara iterasi Indonesian Language. Supplementary
menggunakan 8 chunk indicator yaitukoma dan Proceeding of the 17th International
titik, kata ganti petunjuk, kata kerja bantu Conference on Conceptual
(adverbia), kata depan (preposisi), lompatan St r u c t u res . [ te rh u b u n g b e rka l a ] .
(jump), kata-kata logika (logic word), jeda nafas, Te r s e d i a p a d a :
dan kata sambung (konjungsi). Selain itu, hasil h t t p : / / s u n s i te . i n fo r m a t i k . r w t h -
penelitian ini menunjukkan sentence graph dari a a c h e n . d e / P u b l i c a t i o n s / C E U R-
masing-masing pola kalimat bahasa Indonesia. WS/Vol- 483/paper7.pdf [24 Juni
Sentence graph yang terbentuk tersebut 2012].
sekaligus menunjukkan arti (aspek semantik)
dari kalimat yang dianalisis. Rusiyamti. 2008. Analisis Teks Berbahasa
Topik yang dapat diangkat dalam I n d o n e s i a M e n g g u n a k a n Te o r i
penelitian lanjutan adalah penggunaan Kn owl e d ge G ra p h [ te s i s ] , B o g o r :
knowledgegraph pada jenis-jenis paragraf P ro g ra m Pa s c a s a r j a n a , I n s t i t u t
berbahasa Indonesia yang meliputi paragraf Pertanian Bogor.
induktif dan deduktif serta penggunaan
knowledgegraph pada teks berbahasa Indonesia Van den Berg H. 1993. Knowledge Graphs and
dengan menggunakan pola sentence graph Logic: One of Two Kinds. [Dissertation],
untuk mengetahui inti dari sebuah teks. Enschede: University of Twente.

DAFTAR PUSTAKA Zhang, L. 2002. Knowledge Graph Theory and


Structural Parsing. Enschede: Twente
Alwi H, Dardjowidjojo S, Lapoliwa H, Moeliono University Press.
AM. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Ed ke-3. Jakarta: Balai Widjono Hs. 2011. Bahasa Indonesia Mata
Pustaka. Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.
Chaer A. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai