Anda di halaman 1dari 21

Pengantar Manajemen

Pertemuan ke IV
Lela Nurlaila, S.Pd., M.M
❖ Pengertian lingkungan global
❖ Penyelenggaraan bisnis secara global
❖ Mengelola dalam suatu global
Aliansi Perdangan Regional
a. AFTA ( ASEAN Free Trade Area )
adalah sebuah persetujuan oleh ASEAN mengenai sektor produksi lokal
di seluruh negara ASEAN yang bertujuan untuk :
- Meningkatkan daya saing ASEAN sebagai basis produksi dalam pasar
dunia melalui penghapusan bea dan halangan non-bea dalam ASEAN
- Menarik investasi asing langsung ke ASEAN.

b. NAFTA (North American Free Trade Agreement)


adalah sebuah organisasi yang terdiri dari negara-negara Amerika
Utara. Organisasi ini didirikan pada 1994 oleh tiga negara, yaitu
Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Piagamnya menyatakan bahwa
NAFTA bertugas mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, termasuk
hubungan niaga, komunikasi, kegiatan kebudayaan, kewarganegaraan,
paspor, dan visa, kegiatan social, dan kegiatan kesehatan. Markas
NAFTA berada di Washington D.C. Ottawa, dan Mexico City.
Tujuan dari NAFTA adalah penghapusan hambatan perdagangan bebas
( tarif, persyaratan izin import, tarif pengguna bea masuk ) untuk
memperkuat kekuatan ekonomi ketiga negara tesebut.
c. MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)
MEE didirikan pada tahun 1957 berdasarkan perjanjian
antarnegara Eropa Barat di Roma-Italia. MEE mengadakan kerja
sama di bidang perdagangan dengan negara-negara ASEAN
termasuk Indonesia. Pada tanggal 4 April 1977 diselenggarakan
konferensi di Brussel antara MEE dengan ASEAN untuk
membahas kerja sama.
Tujuan MEE yang sekarang dikenal dengan istilah Pasaran
Bersama Eropa (PBE) adalah sebagai berikut:
1) Memperoleh perkembangan yang harmonis dalam kegiatan
ekonomi
antarnegara-negara anggota.
2) Meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya negara-
negara
anggota.
3) Mempererat kerja sama ekonomi pada anggota-anggota MEE.
Pendekatan yang digunakan untuk mengelola bisnis global adalah:
a. Global Outsourcing
berarti melakukan pembagian tenaga kerja secara internasional, sehingga
proses manufaktur dapat dilakukan di negara yang memiliki sumber tenaga
kerja dan pasokan yang paling murah, berasal dari negara manapun.Contoh
Perusahaan outsourcing

b. Ekspor - Impor
Pendekatan ini biasa dijalankan oleh perusahaan yang masih kecil karena
investasi dan risiko terbilang cukup kecil. Dengan pendekatan ini
perusahaan memproduksi produk di negara asal, kemudian mengekspor
produk mereka ke negara lain , atau memilih membeli produk dari luar
negri untuk di jual di negara asal nya.
Video :
https://tinyurl.com/Proses-Export-Import

Sumber Youtube
c. Pemberian Lisensi (Lisencing) dan Waralaba (Franchising)
Pendekatan ini dilakukan dengan memberikan hak penuh untuk menggunakan
merk, teknologi, atau spesifikasi produk perusahaan kepada pihak lain. Tentunya
tidak semua perusahaan mau memberikan Lisensi / Waralaba , salahsatunya
untuk menjaga nama baik perusahaan. Dengan pendekatan ini perusahaan
mendapat imbalan berupa pembayaran sejumlah uang sekaligus (lump-sum
payment) atau uang jasa (fee) yang biasanya berdasar pada penjualan. Perbedaan
adalah bahwa pelisensian biasanya digunakan oleh perusahaan pabrikan dan
pewaralabaan digunakan oleh organisasi jasa. Contoh perusahaan waralaba KFC,
MCD dsb.
d. Aliansi Strategis (Strategic Alliances)
adalah kemitraan antara organisasi tertentu dan perusahaan asing dimana keduanya
berbagi sumber daya dan pengetahuan guna mengembangkan produk baru atau
membangun fasilitas produksi. Mitra tersebut juga berbagi resiko dan imbalan atas
aliansi itu. Jenis aliansi strategis tertentu dimana para mitra setuju untuk membentuk
organisasi yang terpisah dan independen untuk mencapai suatu tujuan bisnis disebut
Usaha Patungan ( Joint Venture ). Contohnya adalah Vivo dengan erafone
Vivo, salah satu merek smartphone paling populer di 2016 mengangkat bisnisnya
di Indonesia ke tingkat selanjutnya dengan menjalin kemitraan dengan Erafone,
jaringan ritel ponsel terbesar di negeri ini. Dengan kemitraan yang baru terbentuk
ini, Vivo berharap mendapatkan pijakan yang lebih kuat dalam mengembangkan
bisnisnya di Indonesia. Kesepakatan kerja sama antara Vivo dan Erafone
ditandatangani hari ini di Kempinski Hotel, Jakarta.
e. Mendirikan Anak Perusahaan di Luar Negeri (Foreign Subsidiary),
Dengan pendekatan ini, perusahaan mendirikan anak perusahaan di luar negeri yang
merupakan fasilitas produksi atau kantor yang terpisah dan independen. Anak
perusahaan itu dapat dikelola sebagai MNC (pengendalian domestik), TNC
(pengendalian asing), atau sebagai organisasi tanpa batas (pengendalian global).
Contohnya perusahaan sidomuncul

Akhir-akhir ini PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) cukup getol
membuka kantor pemasaran di luar negeri. Yang paling baru perseroan ini sudah
mendirikan anak usaha perdagangan produknya di Nigeria.
Sementara itu, beberapa waktu yang lalu pula SIDO telah membuka anak usaha di
Filipina. “Kalau perusahaan luar bisa buka cabang di negara ini, kenapa kami tidak?”
ujar Irwan Hidayat, Direktur Pemasaran SIDO, Selasa (30/1), mengutip dari kontan.co.id
Menurutnya, tren mengkonsumsi obat herbal seperti jamu di dunia terus tumbuh.
Sehingga SIDO memanfaatkan peluang itu dengan menyasar pasar-pasar produk yang
sebelumnya sudah existing di sana. “Jadi distributor sudah ada di sana sebelumnya, kami
tinggal ambil alih saja,” terang Irwan, mengutip dari kontan.co.id
f. Usaha Patungan (Joint Venture)
suatu perusahaan membagi biaya dan resiko bersama dengan perusahaan ialin,
yang umumnya berasal dari negara tuan rumah, umtuk mengembangkan
produk baru, membangun fasilitas produksi ataumembuat jaringan penjualan
dan distribusi. Contoh Sony Erckson, Axxa Mandiri

g. Perusahaan afiliasi luar negri yang dimilki penuh


(Wholly owned foreign affiliate), dimana perusahaan memiliki kontrol penuh
terhadapnya. Bentuk investasi langsung yang paling mahal dan beresiko adalah
Greenfield Venture. Contoh perusahaan Preeport
Organisasi pedagangan dunia (WTO)
Lahirlah organisasi dunia di bidang perdagangan World Trade Organization
(WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia yang di tahun 1995 merupakan
tahun berdirinya organisasi ini, sekaligus memproduksi konvensi
multilateral yang memberi landasan, disertai kaedah-kaedah atau norma-
norma yang mengatur hubungan perdagangan internasional, dengan kata
lain telah dihasilkan hukum yang mengikat negara-negara anggota,
khususnya di bidang perdagangan (bisnis).

WTO (World Trade Organization) atau Organisasi Perdagangan Dunia


merupakan satu-satunya badan internasional yang secara khusus mengatur
masalah perdagangan antar negara. Sistem perdagangan multilateral WTO
diatur melalui suatu persetujuan yang berisi aturan-aturan dasar
perdagangan internasional sebagai hasil perundingan yang telah ditanda-
tangani oleh negara-negara angota. Persetujuan tersebut merupakan
perjanjian antar negara anggota yang mengikat pemerintah untuk
mematuhinya dalam pelaksanaan kebijakan perdagangannya. Walau
ditanda-tangani oleh pemerintah, tujuan utamanya adalah untuk membantu
para produsen barang dan jasa, eksportir dan importir dalam kegiatan
perdagangan.
Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization
(WTO) merupakan satu-satunya organisasi internasional yang
mengatur perdagangan global antar negara. Fungsi utamanya
adalah untuk memastikan bahwa arus perdagangan global dapat
berjalan secara lancar, dengan sesedikit mungkin hambatan dan
predictable. Fungsi tersebut dilakukan melalui penerapan aturan
perdagangan multilateral yang disepakati bersama oleh angotanya.
WTO dibentuk pada tanggal 1 Januari 1995, sebagai hasil
perundingan “Putaran Uruguay” dalam kerangka “General
Agreement on Tariffs and Trade (GATT). Meskipun sebagai organisasi
internasional terbilang muda, namun sebagai sistem aturan
perdagangan multilateral WTO memiliki akar sejarah panjang,
yaitu sejak terbentuknya GATT pada tahun 1947.
GATT adalah perjanjian yang dibuat setelah berakhirnya Perang
Dunia II. GATT atau General Agreement on Tariffs and Trade
(Persetujuan Umum tentang Tarif dan Perdagangan)
diimplementasikan untuk lebih jauh mengatur perdagangan dunia
sebagai sarana percepatan pemulihan ekonomi setelah perang
Tujuan dan fungsi WTO
WTO memiliki tujuan penting, yaitu:
1. Mendorong arus perdagangan antar negara dengan
mengurangi dan menghapus berbagai hambatan yang
dapat menganggu kelancaran arus perdagangan barang
dan jasa.
2. Memfasilitasi perundingan dengan menyediakan forum
negosiasi yang lebih permanen.
3. Penyelesaian sengketa dagang antar negara.

Keberhasilan implementasi persetujuan-persetujuan dalam


WTO tergantung pada dukungan negara anggotanya
Adapun fungsi utama dari WTO adalah sebagai berikut:
Untuk memberikan kerangka kelembagaan bagi hubungan
perdagangan antar anggota dalam implementasi perjanjian dan
berbagai instrumen hukum termasuk yang terdapat didalam Annex
persetujuan WTO.
Untuk memberikan suatu forum tetap, guna melakukan perundingan
di antara negara anggota. Mencakup isu-isu yang terdapat maupun
belum terdapat dalam persetujuan WTO.
Berdasarkan Pasal III Persetujuan WTO ditegaskan 5 fungsi yaitu:
1. Implementasi dari persetujuan WTO
2. Forum untuk perundingan perdagangan
3. Sebagai administrasi sistem penyelesaian sengketa WTO.
4. Mekanisme tinjauan atas kebijakan perdagangan.
5. Melakukan kerja sama dengan organisasi-organisasi internasional
dan organisasi-organisasi non-pemerintah.
Dalam mengelola perusahaan di lingkungan global terdapat lingkungan yang
harus dipahami oleh para manajer global
1. Lingkungan Politik dan Hukum
Dunia bisnis pasti berkaitan dengan sistem politik yang tidak dikenal, juga
pengawasan dan regulasi pemerintah yang lebih banyak, ketika mulai
memasuki pasar internasional.beberapa perhatian hukum-politik utama
yang mempengaruhi bisnis internasional adalah sbb :
Risiko dan Instabilitas Politik.
Risiko Politik yang diartikan sebagai resiko kehilangan aktiva, daya untuk
menghasilkan, atau control manajemen terkait dengan peristiwa atau tindakan yang
berbasis politik oleh pemerintah negara tuan rumah. Resiko politik mencakup
pengambilalihan properti oleh pemerintah, atau tindak kekerasan yang ditujukan
kepada properti atau karyawan perusahaan. masalah bagi perusahaan internasional
lainnya yang sering terjadi adalah Instabilisasi Politik seperti kerusuhan, revolusi,
kekacauan sipil, dsb. Instabillitas
politik meningkatkan ketidakpastian dan mempengaruhi operasi sebuah
perusahaan internasional. Hukum dan Regulasi
Hukum dan aturan pemerintah berbeda antara satu negara dengan negara lain, dan
menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan internasional ketika melakukan
kegiatan bisnis.perusahaan internasional ini harus mempelajari aturan dan
mematuhinya. Perubahan paling jelas dalam faktor hukum- politik muncul dalam
bentuk perdagangan internasional dan sistem aliansi dagang
internasional yang berbeda.
2. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi merupakan kondisi ekonomi di negara organisasi internasional
beroperasi. Bagian dari lingkungan ini meliputi beberapa faktor, seperti perkembangan
ekonomi, infrastruktur; pasar sumber daya dan produk; kurs nilai tukar; serta inflasi,
tingkat suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi.
Perkembangan Ekonomi (Economic Development)
Perkembangan Ekonomi sangat berbeda- beda di berbagai negara dan wilayah di dunia.
Sejumlah negara dapat digolongkan sebagai negara negara maju atau negara berkembang.
Kriteria yang digunakan secara tradisional untuk menggolongkan negara sebagai negara
maju atau berkembang adalah pendapatan per kapita, yaitu pendapatan yang diperoleh
dari produksi barang dan jasa suatu Negara dibagi dengan jumlah penduduk.
Infrastruktur(Fasilitas fisik suatu negara yang mendukung kegiatan ekonominya)
mencakup fasilitas transportasi seperti bandar udara, jalan raya, dll; fasilitas komunikasi,
seperti saluran telepon. Infrastruktur yang tidak berkembang menjadi peluang bagi
beberapa perusahaan yang bisnisnya meliputi mesin jet, sistem pendingin udara, dll.
Pasar Sumber Daya Dan Produk Ketika beroperasi di negara lain manajer perusahaan
harus mengevaluasi permintaan pasar akan produk mereka. Jika permintaan pasar tinggi,
manajer dapat memilih untuk mengekspor produk ke negara tersebut. Namun demikian,
untuk membangun pabrik, pasar sumber daya untuk memasok bahan baku
dan tenaga kerja harus tersedia.
Kurs Nilai Tukar Adalah Nilai yang menjadi dasar pertukaran mata uang satu dengan
negara dengan negara lain. Perubahan kurs nilai tukar dapat menimbulkan implikasi yang
besar terhadap keuntungan operasi internasional yang mempertukaran jutaan dollar ke
dalam mata uang lain setiap harinya.
3.Sosial Budaya
Budaya suatu bangsa meliputi pengetahuan, keyakinan, nilai-nilai, serta model umum
perilaku dan cara berpikir yang dianut bersama di antara anggota masyarakat. Budaya tidak
berwujud, tersebar luas, dan sulit untuk dipelajari, merupakan hal-hal yang benar benar
wajib bagi bisnis dan manajer internasional untuk memahami budaya lokal dan
berhubungan secara efektif dengan budaya lokal setempat.
Nilai-nilai Sosial
Ada empat dimensi sistem nilai nasional yang mempengaruhi hubungan kerja organisasi
dan karyawan, antara lain :
1.Jarak Kekuasaan (Power Distance). Jarak kekuasaan yang tinggi berarti orang menerima
ketidaksetaraan kekuasaan di antara institusi,organisasi, dan orang. Jarak kekuasaan yang
paling rendah berarti orang mengharapkan kesetaraan dalam kesempurnaan,
2.Penghindaran Ketidakpastian (Uncertainty avoidance). Berarti anggota dalam suatu
masyarakat merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian dan ambiguitas, sehingga
mendukung keyakinan yang menjanjikan kepastian dan kecocokan.
3.Individualisme dan kolektivisme (Individualism and collectivism). Individualisme
mencerminkan nilai terhadap ikatan kerangka social yang longgar, di mana masing-masing
orang diharapkan untuk mengurus diri mereka sendiri. Kolektivisme berarti preferensi
terhadap ikatan kerangka sosial yang sangat ketat, dimana setiap individu meperhatikan
satu sama lain dan organisasi melindungi kepentingan anggotanya.
4. Karakteristik budaya lainnya yang mempengaruhi organisasi internasional
lainnya adalah bahasa, agama, tingkah laku, organisasi sosial, dan pendidikan. Tingkah laku
yang disebut sebagaiEthnosentr is mengandung arti memiliki kecenderungan untuk
menganggap budaya sendiri lebih unggul dan memandang rendah budaya lainnya, dan ini
akan berimbas kepada sulitnya sebuah perusahaan asing untuk beroperasi di dalam suatu
negara.
Manajemen global dalam dunia masa kini
organisasi mengalami perubahan, yang semula berfokus pada
pelayanan lokal menjadi organisasi yang dapat berkompetisi di
dunia internasional, berpola pikir bisnis dan berprilaku sesuai
permintaan pasar global. Perjanjian dagang AFTA (ASEAN Free
Trade Area) 2003, yang disepakati negara-negara ASEAN,
menimbulkan dampak yang cukup signifikan terhadap kondisi
ekonomi dan bisnis yang dialami Indonesia dan negara-negara
ASEAN lainnya. Kompetisi telah berkembang semakin ketat.
Hanya organisasi atau negara yang unggul, efisien, memiliki
akses, dan menguasai jaringan (networking) yang dapat bersaing
dan mampu bertahan. Keadaan ini tentu saja mencemaskan kita
semua karena daya saing dan keterbukaan ekonomi Indonesia
masih rendah. Dalam hal ini Indonesia harus terus berbenah diri
agar tidak kalah bersaing dengan negara lain.
Di dalam setiap persaingan, pelaku bisnis tidak hanya perlu kekuatan dan kelemahan
dirinya, melainkan juga harus dapat memanfaatkan peluang serta mampu mengatasi
ancaman yang datang. Dengan demikian, bila dikaitkan dengan daya saing dan
kesuksesan, maka hanya perusahaan yang sudah mengetahui posisi (positioning) kualitas
dirinya yang akan mampu tetap aksis di kancah persaingan AFTA. Salah satu unit pelaku
bisnis yang harus memiliki daya saing adalah manajer, yaitu seseorang yang bertugas
mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Sumber daya tersebut meliputi manusia, bahan baku, modal, peralatan atau
mesin, metode atau kepemimpinan, serta informasi. Sumber daya ini harus dapat dikelola
dengan baik agar nilai perusahaan terus meningkat. Manajer harus mengetahui seberapa
ketat tingkat persaingan perusahaannya. Semakin ketat tingkat persaingan, berarti
manajer harus semakin cermat dalam mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Penggunaan sumber daya haruslah efisien dan dapat berkesinambungan.
Dalam kondisi lingkungan bisnis yang cepat berubah, perusahaan semakin dituntut untuk
lebih fleksibel sehingga dapat beradaptasi dalam waktu yang relatif cepat terhadap
perubahan. Bentuk perusahaan seperti ini berakibat pada pemilihan sosok manajer yang
sesuai dengan kondisi persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu manajer yang
diharapkan adalah manajer yang mempunyai karakteristik fleksibel, yaitu memiliki
kemampuan beradaptasi yang tinggi terhadap lingkungan dan mampu memanfaatkan
sumber daya yang efisien. Di samping itu juga mereka harus memiliki wawasan global
serta menguasai proses decision making, interpersonal relation, dan global setting. Itu berarti
seorang manajer saat ini harus memiliki peran sebagai interpersonal roles (kepemimpinan
komunikasi), informational roles (pengawas, pengendali, penyerap, dan penyebar
informasi), dan decision roles (entrepreneur, menangani perubahan, alokasi sumber daya,
negosiator).
Informasi menjadi hal yang sangat berpengaruh
terhadap perkembangan bisnis saat ini. Para manajer
harus mampu beradaptasi terhadap perkembangan
informasi. Manajer era globalisasi harus mampu
memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan
menjadikannya sebagai solusi daya saing bagi bisnisnya
karena sudah terbukti bahwa bisnis yang dikelola
dengan memanfaatkan teknologi informasi akan
memiliki daya yang dikelola dengan memanfaatkan
teknologi informasi akan memiliki daya saing yang
handal. Wall Mart, DHL, dan Singapore Airlines adalah
contoh perusahaan yang dikelola dengan berbasis
teknologi informasi.

Anda mungkin juga menyukai