Anda di halaman 1dari 4

Business in a Borderless World

Introduction
Business in a Borderless World atau bisa diartikan dengan bisnis di dunia tanpa batas
dimana individu atau organisasi dapat melakukan kegiatan bisnis tidak hanya di lingkup
domestik namun dapat melebarkan sayap ke dunia internasional. International business
adalah suatu bisnis di lingkup internasional yang terdiri dari semua transaksi komersial yang
dilakukan perusahaan swasta dan pemerintahan yang meliputi penjualan, investasi logistik
dan transportasi yang terjadi antar dua atau lebih wilayah negara dan negara di luar batas
politik mereka. Istilah bisnis internasional mengacu pada semua aktivitas bisnis yang
melibatkan transaksi lintas atas barang, jasa, dan sumber daya di antara dua atau lebih
negara.

Alasan dilakukannya perdagangan internasional, yaitu karena untuk mendapatkan bahan


baku, bahan mentah, ataupun sumber daya yang tidak ada di negara tersebut, serta
memungkinkan untuk memperoleh harga yang lebih murah. Tentunya bisnis internasional
ini akan menimbulkan tantangan atau hambatan yang akan dialami. Ketika perusahaan
memutuskan untuk melakukan aktivitas bisnis di luar negaranya, hal itu dapat menimbulkan
berbagai hambatan dalam perdagangan internasional.

Hambatan-hambatan dalam perdagangan internasional.


 Hambatan ekonomi
Faktor yang berpengaruh yaitu perkembangan ekonomi dan nilai tukar mata uang. Ketika akan
mengembangkan bisnis di negara berkembang, harus dipertimbangankan sisi infrastruktur, sistem
distribusi, komunikasi dan teknologi nya yang masih kurang. Nilai tukar mata uang penting dalam
ekspor impor karena hal itu mempengaruhi biaya. Misalnya, ketika nilai US dolar turun, barang-
barang impor menjadi mahal bagi konsumen US. Sebaliknya, di pasar dunia, barang dari US menjadi
lebih murah.
 Hambatan etika, hukum dan politik
Perusahaan yang akan memperluas bisnisnya ke kancah internasional harus memperhatikan
hukum, etika dan politik yang berlaku di negara tujuannya serta berusaha memenuhi syarat
yang diterapkan di negara tersebut. Suatu negara terkadang memberlakukan tarif khusus
untuk produk tertentu yang masuk ke negara mereka. Selain itu, ada juga negara yang
melakukan pembatasan perdagangan produk tertentu dengan menerapkan kuota.
 Hambatan sosial budaya
Perbedaan sosial dan budaya juga harus diperhatikan terutama untuk mengembangkan
strategi marketing yang sesuai untuk masyarakat negara yang menjadi target market.
 Hambatan teknologi

Organisasi, aliansi, dan perjanjian perdagangan


 GATT (General Agreement on Tariffs and Trade)
Forum untuk negosiasi tarif tempat berdiskusi untuk memecahkan masalah
perdagangan internasional sekaligus
 NAFTA (North American Free Trade Agreement)
Perjanjian ini menyatukan Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko menjadi suatu pasar bebas.
 EU (European Union)
Dibentuk untuk meningkatkan perdagangan antar negara anggotanya. Pada tahun 1993
anggota Uni Eropa memutuskan untuk bergabung menjadi satu pasar bebas, bahkan
menciptakan mata uang baru yaitu euro. Kelemahan penggunaan mata uang bersama salah
satunya ketika salah satu negara mengalami krisis, contohnya Yunani pada 2010, nilai tukar
euro ikut turun sehingga berefek pada negara lain yang menggunakan mata uang tersebut.
 APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)
Perserikatan perdagangan internasional ini menjadi wadah negara Asia Pasifik untuk
meningkatkan perdagangan serta berbagai kerja sama teknis antar negara anggota.
 ASEAN (Association of Southeast Asian Nations)
Perserikatan perdagangan antar negara Asia tenggara inibertujuan meningkatkan
perdagangan serta integrasi ekonomi antar anggotanya. Pada 2015, negara anggota ASEAN
berencana membentuk suatu pasar bebas tetapi mereka tidak menggunakan mata uang
bersama untuk mencegah apa yang terjadi pada Uni Eropa.
 World Bank
Bank internasional yang didirikan negara-negara industri sepersi AS yang berfungsi
memberikan pinjaman antar negara anggota untuk membiayai proyek seperti pembangunan
jalan, pabrik, maupun fasilitas pendidikan dan kesehatan.
 IMF (International Monetary Fund)
Organisasi yang didirikan untuk meningkatkan perdagangan, mengurangi hambatan
perdagangan, serta menawarkan pinjaman jangka pendek kepada anggotanya.
Ketika suatu perusahaan berencana terlibat dalam perdagangan internasional, ada beberapa
level bisnis yang bisa dimasuki, di antaranya
a. Ekspor impor
b. Perusahaan dagang (trading companies) adalah perusahaan yang membeli barang dalam
suatu negara dan menjualnya ke negara lain.
c. Licensing dan franchising Licensing adalah persetujuan perdagangan dimana suatu
perusahaan mengizinkan perusahaan lain untuk menggunakan nama, produk, hak paten,
brand, bahan mentah dan proses prosuksi dengan menukarkan bayaran atau royalti.
Sedangkan franchising adalah suatu bentuk perizinan dimana perusahaan setuju untuk
menyediakan suatu nama, logo, metode operasi, periklanan, produk dan elemen lain yang
berasosiasi dengan bisnis waralaba dengan imbalan komitmen keuangan dan persetujuan
untuk menciptakan bisnis seusai dengan standar operasi bisnis waralaba.
d. Contract manufacturing adalah perekrutan perusahaan asing untuk memproduksi sejumlah
produk dari perusahaan yang menciptakan produk tersebut menjadi lebih spesifik. Hasil
produksi nantinya akan diberi nama sesuai dengan nama perusahaan domestic.
e. Outsourcing adalah adalah proses pengalihan tugas manufaktur atau tugas tugas lainnya
(seperti operasi teknologi informasi) kepada perusahaan dalam suatu negara dimana tenaga
kerja dan persediaan kurang bersifat ekspensif.
f. Offshoring, adalah proses relokasi bisnis oleh perusahaan atau pembukaan cabang di negara
lain.
g. Joint ventures dan aliansi, joint ventures adalah bentuk kerjasama dimana dua atau lebih
perusahaan akan berbagi biaya dan operasi dari sebuah bisnis yang kemudian membentuk
sebuah perusahaan baru. Aliansi (Alliances) adalah suatu kerjasama yang menciptakan
keunggulan kompetitif di seluruh dunia.
h. Investasi langsung (direct investment) adalah kepemilikan fasilitas di luar negeri

Perusahaan yang ingin mengembangkan sayap bisnis ke pasar internasional, membutuhkan


pengetahuan mengenai ekonomi, hukum, politik dan sosiokultural suatu negara dimana perusahaan
akan beroperasi. Perusahaan yang melakukan bisnis secara internasional umumnya menggunakan
strategi multinasional, yaitu menyesuaikan produk, promosi dan distribusi dengan memperhatikan
perbedaan budaya, teknologi, regional serta nasional.
Seiring perkembangan jaman, berbagai perusahaan saat ini mulai mengarahkan strategi bisnis
mereka dari strategi multinasional menjadi strategi global (globalization). Global strategi melibatkan
standarisasi produk termasuk promosi dan distribusinya ke seluruh dunia seolah-olah menjadi satu
entitas.

Anda mungkin juga menyukai