Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : JUNIAS IVAN RONALD BAKTI


TELAUMBANUA

Nomor Induk Mahasiswa / NIM : 042783686

Kode / Nama Mata Kuliah : HKUM4206 / Hukum Internasional

Kode / Nama UPBJJ : 12 / Medan

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Pemakaian istilah hukum internasional dinilai sudah tepat dibandingkan hukum
bangsabangsa maupun hukum antar negara. Pada kenyataannya hukum
internasional bukan hanya mengatur hukum antar bangsa atau hukum antar
negara saja. Namun hukum internasional juga mengatur hubungan yang
dilakukan antara negara dengan subyek hukum non negara, misalkan hubungan
negara dengan organisasi internasional, hubungan organisasi internasional,
hubungan negara dengan belligerent (pemberontak yang telah mapan secara
politik, organisasi dan militer) maupun hubungan negara dengan individu.

Tugas anda adalah mempekuat pernyataan di atas dengan memberikan


penjelasan dengan membuktikan melalui contoh konkret adanya :

a. Hubungan negara dengan organisasi internasional (dalam hal ini PBB)


b. Hubungan negara individu (mahasiswa dapat memberi contoh berkaitan
dengan hukum pengungsi)

Jawaban :

a. Hukum Internasional tidak hanya mengatur hubungan antarnegara saja,


tetapi mengatur hubungan yang dilakukan antarnegara dengan subyek
hukum Internasional bukan negara, misalkan hubungan antarnegara dengan
organisasi Internasional, hubungan antara organisasi Internasional.
Starke menyatakan bahwa dalam perumusannya tentang Hukum
Internasional diungkapkan bahwa hukum internasional adalah sistem hukum
yang mengatur hubungan antarnegara, tetapi dalam perkembangannya tidak
hanya mengatur hubungan antarnegara tetapi lebih luas, yakni :

- Munculnya organisasi internasional yang permainen seperti PBB, WHO,


ICAO, dan sebagainya.
- Adanya gerakan yang disponsori PBB dan Council of Europe untuk
melindungi hakhak asasi dan kebebasan individu, yang menciptakan
aturan untuk menghukum seseorang dalam kaitannya kejahatan
Internasional dan genocide (genosida).

Dalam Pasal 2 ayat (1) Piagam PBB menentukan bahwa adanya persamaan
derajat antara anggota PBB. Antara negara-negara di dunia ini adanya
hubungan yang tetap dan secara terus-menerus dilakukan dan hubungan itu
diadakan karena adanya kebutuhan.

b. Hubungan negara individu masuk dalam Hukum Internasional Regional,


yakni yang berkembang karena kebutuhan tertentu di suatu wilayah tertentu,
misalnya tentang hukum suaka diplomatik.

Suaka Diplomatik ini contohnya yang berkembang di negara-negara Amerika


Latin. Hukum Internasional Regional yang tumbuh di Amerika Latin ini
tumbuh karena :
- Hukum Internasional itu tidak perlu subordinat dengan hukum
Internasional Umum dan kemungkinan akan menjadi suplementer dari
hukum Internasional Umum.
- Keputusan pengadilan internasional yang memutus kasus sehubungan
dengan masalah regional dalam sengketa antara negara yang terletak
pada satu region tertentu dapat mempengaruhi perkembangan hukum
Internasional Regional.

2. Menurut Prof. Sumaryo Suryokusumo, kewajiban negara memberlakukan hukum


internasional setidaknya nampak pada beberapa hal yaitu kewajiban negara
untuk melaksanakan perjanjian internasional yang sudah disetujuinya; kewajiban
internasional yang harus dilaksanakan oleh negara anggota PBB maupun
negara non anggota PBB dan kewajiban negara untuk melaksanakan keputusan
Mahmakah Internasional mengenai pertikaian masalah yang mereka ajukan ke
Mahkamah Internasional.

Tugas anda adalah membuktikan penyataan diatas dengan memberikan


penjelasan melalui contoh dan analisa kewajiban negara (dalam hal ini
Indonesia) untuk :

a. Melaksanakan perjanjian internasional yang sudah diratifikasi Indonesia


b. Melaksanakan perannya sebagai negara anggota PBB (berdasarkan Piagam
PBB)
c. Melaksanakan keputusan Mahkamah Internasional (International Court of
Justice)

Jawaban :

a. Di Indonesia untuk melaksanakan perjanjian Internasional yang sudah


diratifikasi yakni antara lain :

- Konvensi Jenewa 1958 tentang Hukum Laut yang terdiri dari 3 konvensi
yakni Konvensi tentang Laut Lepas, Konvensi tentang Perikanan dan
Perlindungan Kekayaan Hayati Laut Lepas dan Konvensi tentang landas
Kontinen, ketiganya disahkan dengan UU Nomor 19 Tahun 1961.
- Konvensi Wina mengenai Hubungan Diplomatik beserta Protokol
Opsionalnya mengenai Hal memperoleh kewarganegaraan 1961 dan
Konvensi Wina tentang Hubungan Konsuler beserta Protokol Opsionalnya
mengenai Hal Memperoleh Kewarganegaraan 1963 dan disahkan dengan
UU Nomor 1 Tahun 1982.
- Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982 disahkan dengan UU
Nomor 17 Tahun 1985.
- Konvensi Penghapusan Diskriminasi terhadap Perempuan disahkan
dengan UU Nomor 7 Tahun 1984.
- Konvensi tentang Hak Anak disahkan dengan UU Nomor 36 Tahun 1990.
b. Indonesia melaksanakan tugasnya sebagai negara yang berperan di PBB
yakni :

- Indonesia ikut serta dalam memelihara perdamaian dunia.


- Hingga saat ini Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda ke daerah-
daerah konflik, seperti yang pernah dilakukan pada tahun 1957 di Timur
Tengah, Vietnam (1973), Bosnia pada 1993 – 1995 dan Libanon di tahun
2006.
- Mohammad Roem sebagai ketua dekegasi RI pertama yang dikirimkan
dalam Sidang Umum PBB.

c. Melaksanakan Keputusan Mahkahman Internasional, peran Indonesia yakni :


Indonesia menerima keputusan Mahkahmah Internasional yang menetapkan
Pulau Ligitan dan Sipadan sebagai bagian dari Malaysia yang telah terjadi
pada tahun 1969 dan pada 31 Mei 1997 sepakat menyelesaikan sengketa
kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan melalui jalur hukum atau pengadilan
Yudisial atau Mahkamah Internasional.

Pada tanggal 17 Desember 2022, Mahkamah Internasional akhirnya


menetapkan putusan atas sengketa kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan
dengan putusan bahwa Malaysia sebagai negara yang berdaulat atas
Sipadan dan Ligitan serta Indonesia harus rela kehilangan kedaulolatannya
atas kedua pulau tersebut hingga akhirnya menerima keputusan bersifat final
dari Mahkamah Internasional.

Anda mungkin juga menyukai