Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi

Lex Privatum Vol.XII/No.2/sep/2023

TANGGUNG JAWAB NEGARA SEBAGAI


SUBJEK HUKUM INTERNASIONAL PEMBAHASAN
DALAM MENJAGA PERDAMAIAN DUNIA1 A. Tanggung Jawab Negara Sebagai Subjek
Hukum Internasional Dalam Menjaga
Andre Jordi Pakekong 2 Perdamaian Dunia
Djolly A. Sualang 3 Perdamaian internasional atau perdamaian
Thor Bangsaradja Sinaga 4 dunia merupakan hal paling dasar yang
diperjuangkan setiap negara. Semua aturan yang
ABSTRAK ada, baik itu dalam suatu negara (nasional),
maupun aturan yang disepakati oleh beberapa
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui negara (Internasional), tujuan utamanya adalah
tanggung jawab negara sebagai subjek hukum demi kesejahteraan maupun perdamaian manusia.
internasional dalam menjamin terciptanya Negara dalam urusan internasional yang
perdamaian dunia dan untuk mengetahui sanksi berhubungan langsung dengan negara lain, harus
terhadap negara yang mengabaikan tanggung tunduk pada perjanjian-perjanjian internasional
jawab pemeliharaan dunia. Dengan menggunakan yang diatur oleh hukum internasional. Perjanjian-
metode penelitian yuridis normatif, kesimpulan perjanjian internasional dapat tercipta karena
yang didapat adalah : 1. Negara dalam tanggung adanya kerja sama antar negara, baik kerja sama
jawab menjaga serta memelihara perdamaian antar dua negara (bilateral), maupun kerja sama
dunia membutuhkan negara lain dalam upayanya. yang melibatkan lebih dari dua negara
Sama seperti manusia, negara dalam menjaga (multilateral). Perjanjian internasional tersebut
tanggung jawabnya itu harus bisa menjalin menjadi hukum bagi negara yang terlibat di
hubungan internasional baik itu bilateral maupun dalamnya. Hukum internasional mengatur
multilateral. Seperti yang dituliskan di atas ada berbagai macam aspek dalam upaya menciptakan
beberapa hal yang bisa dilakukan negara dalam perdamaian tersebut. Misalnya hukum
upayanya menjaga dan memelihara perdamaian internasional yang mengatur tentang hukum laut
dunia seperti, menjalin kerja sama yang baik yang berpedoman pada United Nation Convention
dengan negara lain, tunduk pada Perjanjian- On Law of The Sea (UNCLOS), ada juga yang
perjajian internasional yang telah disepakati mengatur tentang Hukum Diplomatik yang
bersama serta menghindari konflik bersenjata berpedoman pada Konvensi Wina (1961)
antar negara. Sebagai salah satu dari subjek mengenai hubungan diplomatik, dan masih
hukum internasional, negara harus banyak lagi hal-hal yang diatur oleh hukum
memperjuangkan serta menjamin terciptanya Internasional.
perdamaian tersebut. Tujuannya agar tercipta Berbagai cara dilakukan agar dunia dapat
kehidupan bermasyarakat yang aman dan damai menjadi lebih baik dari sebelumnya, misalnya
serta jauh dari konflik internasional. 2. Negara lembaga internasional seperti Perserikatan
dalam tindakannya baik itu urusan nasional Bangsa-Bangsa (PBB) didirikan pasca Perang
maupun dalam urusan internasional harus tunduk Dunia II dengan tujuan mengatur hubungan antar
pada hukum yang berlaku. Suatu negara bisa negara-negara di dunia, serta untuk mencegah
dikenakan sanksi atas tindakannya yang menurut perang, dan menciptakan perdamaian
pandangan internasional dapat memberikan Internasional. Sampai sekarang, kiprah PBB
dampak buruk bagi negara lain dalam urusan cukup berhasil mengurangi jumlah perang antar-
internasional. Ada beberapa sanksi yang bisa negara. Namun, hal ini tidak membuat perang
dikenakan bagi suatu negara seperti, sanksi hilang begitu saja. Dalam perkembangannya,
ekonomi, sanksi diplomatik, sampai sanksi perang dalam bentuk-bentuk lain bermunculan,
militer. Tentu saja merupakan hal yang buruk terutama konflik bersenjata internal (intra-state
serta kerugian bagi suatu negara dalam armed conflict)5.
tanggungjawabnya sebagai subjek hukum Sebagai salah satu dari subjek hukum
internasional untuk menjaga dan memelihara internasional, negara harus memperjuangkan serta
perdamaian dunia. menjamin terciptanya perdamaian tersebut.
Tujuannya agar tercipta kehidupan bermasyarakat
Kata kunci : tanggung jawab pemeliharaan dunia yang aman dan damai serta jauh dari konflik
internasional. Ada beberapa upaya yang bisa
1 Artikel Skripsi
2 Mahasiswa Fakultas Hukum Unsrat, NIM 18071101345
3 Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum
4 5
Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum M. Prakoso Aji dan Jerry Indrawan, Op.Cit
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.2/sep/2023

dilakukan suatu negara sebagai subjek hukum lain, melainkan juga mengatur perbuatan
internasional dalam menjaga perdamaian dunia. negara terhadap dirinya sendiri. Perbuatan
Suatu negara dalam menjalankan roda negara terhadap warga negaranya dan
pemerintahan sekaligus ikut membantu dalam wilayahnya (HAM dan Lingkungan Hidup)
upaya menjaga serta memelihara perdamaian atau pilihan suatu negara terhadap sistem
dunia harus berhubungan dengan negara lain. pemerintahannya (demokrasi atau tidak) telah
Dalam skala nasional untuk mencukupkan atau menjadi perhatian hukum Internasional.
memenuhi kebutuhan rakyat, beberapa negara c. Negara tidak lagi memiliki kedaulatan hukum
seringkali menjalin kerja sama dengan negara karena hukum internasional telah
lain. Sama halnya dalam skala internasional menempatkan diri sebagai rujukan bagi
negara harus berhubungan dengan negara lain hukum nasional dalam pengertian bahwa
untuk mencapai tujuan bersama yaitu memelihara hukum nasional harus compatible dengan
perdamaian dunia. Kerja sama internasional hukum internasional7. Hukum internasional
dilakukan antar negara dalam rangka pemenuhan sekarang ini tidak lagi hanya melihat
kebutuhan rakyatnya dan kepentingan lain yang hubungan antar negara, tetapi juga hukum
berpedoman pada politik luar negeri masing- internasional melihat bagaimana suatu negara
masing negara. Kerja sama internasional adalah bertanggung jawab atas negaranya sendiri.
salah satu usaha negara-negara untuk Contohnya negara Indonesia yang sampai saat
menyelaraskan kepentingan-kepentingan yang ini telah melakukan banyak sekali perjanjian
sama. Juga merupakan perwujudan kondisi internasional untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat yang saling bergantung satu sama rakyat. Ada beberapa perjanjian internasional
lain. Dougherty dan Pfaltzgraff dalam Contending dalam berbagai sektor yang telah dilakukan
Theories of International Relations (1971) Indonesia seperti sektor investasi, ekonomi,
mengatakan fokus teori hubungan internasional perdagangan, pendidikan, termasuk juga
adalah mempelajari tentang penyebab dan kondisi dalam bidang Hak Asasi Manusia (HAM)
yang menciptakan kerja sama. Kerja sama dapat yang tujuan utamanya adalah mengatasi
tumbuh dari komitmen individu terhadap masalah warga negara. Oleh sebab itu, sama
kesejahteraan. Kunci perilaku kerja sama ada pada seperti manusia sebuah negara membutuhkan
sejauh mana setiap pribadi percaya bahwa yang satu sama lain untuk saling membantu,
lainnya akan bekerja sama. Kerja sama didasarkan melaksanakan kerja sama yang baik, serta
pada pemenuhan kepentingan pribadi, di mana menghindari konflik antar negara.
hasil yang menguntungkan kedua belah pihak Kerjasama antar negara dikenal juga dengan
dapat diperoleh dengan kerja sama daripada sebutan Hubungan Internasional. Hubungan
dengan usaha sendiri atau persaingan6. internasional harus diatur oleh hukum
Di era modern sekarang ini, penderitaan rakyat internasional. Pelaksanaan kekuasaan di wilayah
bukan hanya soal konflik bersenjata atau publik harus diwujudkan dengan penghormatan
peperangan. Negara yang tidak mampu untuk yang penuh terhadap hukum yang berlaku. Prinsip
memenuhi kebutuhan warga negaranya juga rule of law harus diterapkan di level internasional
termasuk penderitaan rakyat. Hukum internasional khususnya hubungan internasional8.
sebagai fondasi hubungan antar negara juga Ada beberapa alasan mengapa setiap negara
mengikuti perkembangan pesat ini. Lahirnya perlu menjalin hubungan internasional, seperti,
aktor-aktor baru dalam hubungan internasional menjaga perdamaian dunia, memenuhi kebutuhan
juga memengaruhi sendi-sendi hukum ekonomi, mengurus imigrasi, mengatasi masalah
internasional tradisional, antara lain ditandai global, dan juga untuk kemajuan budaya9. Dalam
dengan: hubungan internasional pasti terdapat perjanjian
a. Subjek hukum yang diakui oleh hukum internasional, baik itu perjanjian antar dua negara
internasional tidak lagi hanya negara,
melainkan juga organisasi-organisasi 7 Iur. Damos Dumoli Agusman, Hukum Perjanjian
internasional. Internasional (Bandung: PT Rafika Aditama, 2017), hal 2.
b. Hukum internasional tidak lagi mengatur 8 Sefriani, Peran Hukum Internasional Dalam Hubungan
tingkah laku suatu negara terhadap negara Internasional Kontemporer (Jakarta: PT RajaGrafindo,
2016), hal 16.
9 Vanya Karunia Mulia Putri, “Mengapa Setiap Negara
6 Arum Sutrisni Putri, “Kerja Sama Internasional : Perlu Menjaling Hubungan
Pengertian, Alasan, dan Tujuannya” Internasional”(https://www.kompas.com/skola/read/2021/
(https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/18/1700005 01/14/14486769/mengapa-setiap-negara-perlu-menjalin-
69/kerja-sama-internasional-pengertian-alasan-dan- hubungan-internasional?page=all) diakses pada 16 Juni
tujuannya?page=all) diakses tanggal 16 Juni 2023. 2023.
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.2/sep/2023

(bilateral) atau perjanjian yang melibatkan banyak c) Prinsip-prinsip umum hukum (general
negara (multilatertal). Perjanjian tersebut menjadi principles of law recognized by civilized
undang-undang bagi mereka yang membuatnya, nations)
oleh sebab itu dalam upaya menjaga perdamaian d) Keputusan (judicial decisions)
dunia setiap negara harus menaati setiap e) Pendapat para ahli yang telah diakui
perjanjian yang ada. Dalam bidang ekonomi suatu kepakarannya (teachings of the most highly
negara menjalin kerja sama dengan negara lain qualified publicists)11.
untuk memenuhi kebutuhan yang tidak ada atau Hubungan internasional yang diatur yang
sulit ditemukan dalam negaranya sendiri. diatur oleh hukum internasional dilandasi oleh
Contohnya Indonesian-Japan Economic persamaan kedudukan antar anggota masyarakat
Partnership Agreement (IJEPA) sebagai bangsa-bangsa. Tidak ada satu yang lebih tinggi
perjanjian bilateral di bidang ekonomi Indonesia- dari yang lain. Yang tertinggi dalam struktur
Jepang yang bertujuan meningkatkan impor, masyarakat internasional adalah masyarakat
ekspor serta investasi di kedua negara. Tujuan internasional itu sendiri. Jadi, di mata hukum
kerja sama ini adalah untuk menciptakan internasional semua negara itu sama.
keuntungan yang adil dan seimbang bagi kedua Ada beberapa istilah dalam perjanjian
negara dengan metode liberalisasi pasar, fasilitasi, internasional, seperti treaties, konvensi,
dan pengembangan kapasitas10. agreement, charter atau piagam, dan ada beberapa
Jadi sangat penting bagi suatu negara dalam istilah lainnya. Ada beberapa perjanjian
kedudukannya sebagai salah satu subjek hukum internasional yang disepakati oleh banyak negara
internasional untuk menjalin hubungan kerja sama yang memengaruhi perkembangan hukum
yang baik dengan negara lain. Dikarenakan suatu internasional hingga saat ini, yaitu:
negara bertanggung jawab penuh terhadap warga a) Perjanjian Westphalia
negaranya. b) Konvensi Wina
Negara yang menjalin hubungan dengan c) Konvensi Jenewa (1949)12.
negara lain harus tunduk pada hukum yang ada. Pembentukan Konvensi Jenewa, sedikit
Perjanjian yang disepakati bersama oleh beberapa banyak, dipengaruhi dari ide yang terpublikasi
negara menjadi hukum bagi negara-negara dari buku “A Memory of Solferino” yang ditulis
tersebut. Perjanjian internasional memiliki oleh salah satu pendiri ICRC, yaitu Henry Dunant.
kedudukan yang sangat penting dan berpengaruh Dalam buku tersebut, Henry Dunant
karena merupakan salah satu dari sumber hukum menggambarkan pengalamannya menyaksikan
internasional. Untuk itu demi menghindari konflik penderitaan para tentara yang menjadi korban dan
antar negara semua yang terlibat dalam perjanjian tidak memperoleh pertolongan di medan bekas
tersebut harus menaati ketentuan-ketentuan yang pertempuran di Solferino. Konvensi Jenewa 1864
telah disepakati bersama. menjadi instrument hukum pertama tentang
Perjanjian internasional merupakan salah satu kesepakatan negara di bidang hukum humaniter
sumber hukum internasional yang paling penting, internasional dan menjadi Perjanjian pertama
karena perjanjian internasional merupakan yang terbuka bagi setiap negara untuk ikut serta di
instrument hukum yang mencerminkan kehendak, dalamnya. Setelah itu, cukup banyak pertemuan
kompromi, atau kesepakatan-kesepakatan negara diplomatik dan antarnegara yang diselenggarakan
atau subjek hukum internasional lainnya untuk secara teratur dan menghasilkan Perjanjian-
mencapai tujuan bersama. Sumber-sumber hukum perjanjian lainnya di bidang hukum humaniter
sebagaimana tercantum dalam pasal 38 Statuta internasional13.
Mahkamah Internasional terdiri dari: Hukum Humaniter Internasional atau dikenal
a) Perjanjian Internasional (international juga dengan International Humanitarian Law
conventions), baik yang bersifat umum applicable In armed conflict yang lazim disebut
maupun yang bersifat khusus dengan hukum humaniter merupakan nama baru
b) Kebiasaan-kebiasaan internasional bagi laws of war atau hukum perang, dimana
(international custom);
11 Kholis Roisah, Hukum Perjanjian Internasional (Malang:
Setara Press, 2015).
12 Prof. KGPH. Haryomataram, S.H, Pengantar Hukum
10 Yusron Avivi dan Muhnizar Siagian, Kepentingan Humaniter (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), hal
Indonesia Dalam Kerja Sama Bilateral Dengan Jepang 53.
13 Ambarwati dkk, Hukum Humaniter Internasional Dalam
Studi Kasus: Indonesian-Japan Economic Partnership
Agreement (IJEPA)” Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Studi Hukum Internasional (Jakarta: Rajawali Press, 2013),
Vol. 3 No. 1, 2020, hal 55. hal 32.
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.2/sep/2023

hukum humaniter meliputi ketentuan-ketentuan penggunaan kekerasan yang terorganisir oleh unit-
dalam hukum Den Haag (Konvensi Den Haag unit politik dalam sistem internasional. Perang
1907) dan Hukum Jenewa (Konvensi Jenewa akan terjadi apabila negara-negara dalam situasi
1949) beserta dua protocol tambahannya, yaitu konflik dan saling bertentangan merasa bahwa
protokol tambahan I dan protokol tambahan II. tujuan-tujuan eksklusif mereka tidak bisa tercapai,
Negara yang telah meratifikasi Konvensi Jenewa kecuali dengan cara-cara kekerasan. Dalam arti
kedalam hukum positifnya memiliki kewajiban yang luas, perang menyangkut konsep-konsep
untuk menghormati dan melaksanakan seluruh seperti krisis, ancaman, penggunaan kekerasan,
ketentuan yang diatur dalam Konvensi Jenewa aksi gerilya, penaklukan, pendudukan, bahkan
1949. teror15. Banyak masalah yang akan dialami suatu
Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam negara jika terlibat dalam perang, seperti masalah
pasal 1 Konvensi I-IV yang berbunyi: “pihak- ekonomi, infrastruktur, lingkungan, bahkan
pihak peserta agung berkewajiban untuk sampai jatuhnya korban jiwa masyarakat sipil.
menghormati dan menjamin penghormatan atas Contohnya dalam perang Israel-Palestina,
Konvensi ini dalam segala keadaan”. Pasal 2 gempuran Israel ke wilayah Gaza di awal tahun
Konvensi Jenewa 1949 merumuskan mengenai 2009 ini kembali membuktikan bahwa perang
ruang lingkup berlakunya Konvensi, yaitu (1) menimbulkan banyak korban, dan korban
untuk semua peristiwa perang yang diumumkan terbesarnya adalah penduduk sipil. Posisi
atau setiap sengketa bersenjata lainnya yang penduduk sipil, dalam hal ini, perempuan dan
mungkin timbul antara dua atau lebih negara anak, sangat rentan dalam konflik. Kondisi fisik
pihak, sekalipun keadaan perang tidak diakui oleh yang lemah, ditambah lagi biasanya mereka
salah satu antara mereka; (2) berlaku terhadap adalah pihak yang tidak bersenjata, membuat
semua peristiwa pendudukan sebagian atau mereka sangat mudah mendapat perlakuan tidak
seluruhnya dari wilayah negara pihak, sekalipun manusiawi dari pihak-pihak yang terlibat dalam
pendudukan tersebut tidak menemui perlawanan konflik, terutama bila jatuh di tangan musuh.
bersenjata; (3) meskipun salah satu pihak yang Dalam perang, peristiwa kerusuhan,
bersengketa bukan negara pihak dalam Konvensi, ketegangan, perempuan seringkali menjadi korban
negara-negara peserta konvensi akan tetap sama pembunuhan, kekerasan dan pelecehan seksual.
terikat olehnya didalam hubungan antara mereka, Peristiwa-peristiwa serupa pada masa lalu juga
jika negara bukan peserta kemudian menerima memperlihatkan pola yang sama, tindakan
dan melaksanakan ketentuan-ketentuan Konvensi. kekerasan terhadap perempuan merupakan sebuah
Penegasan lebih lanjut tentang kewajiban strategi peperangan. Perang yang maskulin dan
negara pihak, dirumuskan dalam pasal 49 ayat (1) masyarakat yang patriarkis adalah sebab
Konvensi I, Pasal 50 ayat (1) Konvensi II, Pasal dimungkinkannya perkosaan sebagai salah satu
129 ayat (1) Konvensi III, dan pasal 146 ayat (1) senjata. Perkosaan dalam konteks ini, bukan
Konvensi IV, yang menyatakan “Pihak peserta hanya sebuah serangan yang ditujukan pada diri
agung berjanji untuk menetapkan undang-undang perempuan dan keluarganya, melainkan serangan
yang diperlukan yang memberikan sanksi pidana dan penghinaan terhadap budaya, dan nilai-nilai
efektif terhadap orang-orang yang melakukan atau masyarakat setempat sebagai pihak lawan.
memerintahkan untuk melakukan salah satu Kasus perkosaan massal di Boznia
diantara pelanggaran berat atas konvensi ini Herzegovina memperlihatkan pada dunia bahwa
seperti ditentukan dalam pasal berikut14. tindakan kekerasan pada perempuan dalam perang
bukanlah aksi agresif individu, melainkan sebuah
1. Menghindari Konflik Bersenjata Antar aksi yang dilakukan secara sistematis dan
Negara terencana, serta merupakan kategori kejahatan
Konflik bersenjata atau perang merupakan perang. Kelompok rentan lainnya adalah
peristiwa yang secara langsung benar-benar kelompok anak-anak, penduduk minoritas etnik,
berdampak merugikan negara yang terlibat dalam pengungsi dan orang cacat. Kelompok ini acapkali
perang. Secara definitif, perang adalah suatu mengalami tindakan teror dan kekerasan.
kondisi tertinggi dari bentuk konflik hubungan Kelompok anak-anak seringkali direkrut atau
antarmanusia. Dalam studi hubungan diikutsertakan dalam tindakan kekerasan dan
internasional, perang secara tradisional adalah menjadi objek tindakan kekerasan. Perang atau
konflik bersenjata bukan arena dan domain bagi
14 Evi Deliana HZ, “Penegakkan Hukum Humaniter anak-anak. Akibatnya, perang pasti menjadi
Internasional Dalam Hal Terjadinya Kejahatan Perang
Berdasarkan Konvensi Jenewa 1949” Jurnal Ilmu Hukum
15
Vol. 2 No. 1, 2011, hal 263. Ambarwati dkk, Op.Cit, hal. 2.
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.2/sep/2023

kekerasan untuk setiap hak dari setiap anak. negara lain, selain itu Irak juga bisa mengontrol
Perang selalu mengorbankan seluruh hak anak- harga minyak dipasaran18.
anak untuk hidup, hak hidup bersama keluarga Selain konflik bersenjata internasional, ada
dan masyarakat, hak untuk sehat, hak untuk juga yang disebut konflik bersenjata non
mengembangkan kepribadian, dan hak untuk internasional. Menurut pasal 3 Konvensi Jenewa
dijaga dan dilindungi16. 12 Agustus 1949, konflik bersenjata non-
Perang yang terjadi menjadi kenyataan yang internasional adalah konflik bersenjata yang
pahit bagi anak-anak. Selain dipaksa untuk ikut melibatkan satu atau lebih kelompok bersenjata
serta dalam tindak kekerasan yang tidak non-negara. Bergantung pada situasinya,
diinginkannya, banyak anak-anak juga yang permusuhan dapat terjadi antara angkatan
kehilangan nyawa dalam tragedi konflik bersenjata pemerintah dan kelompok bersenjata
bersenjata. Hak mereka untuk mendapatkan non-negara atau hanya antara kelompok tersebut.
pendidikan yang layak serta menjadi penerus Ada dua persyaratan yang diperlukan agar situasi
sebuah negara di masa depan nanti hilang oleh seperti itu dapat diklasifikasikan sebagai konflik
tragedi yang mengenaskan. bersenjata non-internasional, yaitu:
Selain kerugian korban jiwa, perang juga bisa 1) Permusuhan harus mencapai tingkat intensitas
menyebabkan kerugian dalam beberapa sektor. minimum. Ini mungkin terjadi, misalnya
Dalam perang Irak-Kuwait, dikatakan bahwa Irak ketika permusuhan bersifat kolektif atau
merupakan negara yang paling parah dan ketika pemerintah diwajibkan untuk
menderita di sektor ekonomi akibat perang. menggunakan kekuatan militer terhadap para
Secara kasar kerugian Irak di bidang ekonomi pemberontak, bukan hanya pasukan polisi.
ditaksir sekitar 500 triliun. Disamping itu Irak 2) Kelompok non-pemerintah yang terlibat
harus membayar kerugian perang sebesar 14 dalam konflik harus dianggap sebagai “pihak
Miliar dollar AS. Meskipun demikian Kuwait juga yang berkonflik”, artinya mereka memiliki
harus menerima kenyataan bahwa 300 dari 500 angkatan bersenjata yang terorganisir.
sumur minyaknya banyak yang hancur akibat aksi Artinya, pasukan ini harus berada di bawah
bumi hangus yang dilakukan pasukan Irak. Perang struktur komando tertentu dan memiliki
ini juga mengakibatkan Saddam Husein dan dan kemampuan untuk mempertahankan operasi
negara Irak semakin terpojok dan terisolasi dari militer19.
dunia Internasional17. Dalam konflik bersenjata non-internasional
Konflik Irak dan Kuwait dalam perang teluk juga dapat menimbulkan kerugian bagi negara
1990-1991 terjadi dikarenakan adanya beberapa yang tengah dalam konflik. Seperti konflik
sebab yang memeloporinya. Sebab yang bersenjata yang terjadi di Libya. Perang sipil atau
memeloporinya terbagi menjadi beberapa faktor perang Libya adalah sebuah konflik bersenjata
penyebab. Pertama yaitu didasarkan akan adanya yang terjadi di tahun 2011 antara pemerintah
faktor sejarah dimana Kuwait dulunya merupakan Libya yang dipimpin oleh Muammar Al-Qaddafi
bagian wilayah Irak. Kedua yaitu faktor ekonomi, melawan pasukan pemberontak NTC (Dewan
Irak membutuhkan banyak dana untuk Transisi Nasional). Menurut First Report of The
memperbaiki kondisi perekonomiannya yang Prosecutor of The International Criminal Court to
nyaris hancur akibat peperangan yang dilakukan The UN Security Council Pursuant to Unscrew
sebelumnya. Ketiga yaitu adanya ambisi Saddam 1970 (2011), paragraph 19-20 menyatakan jumlah
Husein sebagai pemimpin Irak yang ingin total korban tewas sejak awal konflik mencapai
menambah wilayah kekuasaannya. Saddam ribuan, bahkan mencapai angka 10.000,
Husein berniat menguasai sumber daya alam yang sebagaimana dikemukakan oleh Interim National
berada di Kuwait salah satunya yaitu minyak. Libya Council (INC). lebih dari 50.000 orang
Keempat yaitu adanya keinginan Irak untuk terluka. Hal ini tentu mendapat kecaman dari
menguasai ladang minyak yang tentunya untuk masyarakat internasional yang menganggap
menambah perekonomian di negaranya. bahwa tindakan pemerintahan Muammar Qaddafi
Dikuasainya Kuwait oleh Irak bisa membuat Irak tersebut sama sekali tidak ber-keprikemanusiaan
menjadi negara pemasok minyak bagi negara-
18 Tri Rahayu Nugraheni, “Upaya PBB Dalam
16 Nita Triana, “Perlindungan Perempuan dan Anak Ketika Menyelesaikan Konflik Irak dan Kuwait Pada Perang
Perang Dalam Hukum Humaniter Internasional” Jurnal Teluk 1990-1991” Jurnal Artefak, Vol. 8 No 1, 2021, Hal
Studi Gender & Anak, Vol. 4 No. 2, 2009, 66.
17 Royan dkk, “Konflik Iran Dan Irak, Perang Teluk 1” 19 Julia Grignon dkk, “Konflik Bersenjata Non-
Jurnal Sejarah dan Pengajarannya, Vol. 1 No 2, 2022, hal Internasional” (https://casebook.icrc.org/ glossary/ non-
7. international-armed-conflict) diakses pada 28 Juni 2023.
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.2/sep/2023

dan mengancam perdamaian dunia. Sehingga para negara yang terlibat sangatlah besar. Mulai dari
korban terutama warga sipil harus mendapat kerugian ekonomi, infrastruktur, pendidikan,
perlindungan yang layak20. sampai jatuhnya korban jiwa dari masyarakat sipil
Beberapa konflik bersenjata atau perang yang sangat banyak. Oleh sebab itu seiring
memakan begitu banyak korban jiwa terutama perkembangannya zaman, Hukum Internasional
dari pihak warga sipil. Kejadian yang memakan dalam hal ini hukum humaniter internasional
korban jiwa yang begitu banyak tersebut sangat mengatur bagaimana konflik bersenjata itu ketika
berhubungan dengan hak asasi manusia sendiri. terjadi. Bukan untuk menghilangkan atau
Karena begitu banyak orang yang telah menjadi melarang konflik bersenjata tapi hukum humaniter
korban atas peristiwa konflik bersenjata, baik itu internasional mencoba mengatur agar konflik
konflik bersenjata internasional maupun konflik bersenjata dapat dilakukan dengan lebih
bersenjata non-internasional. Hak asasi manusia memerhatikan prinsip-prinsip kemanusiaan.
juga merupakan tanggung jawab dari negara. Terdapat sanksi internasional bagi suatu negara
Pemenuhan, perlindungan dan penghormatan hak yang melanggar atau mengabaikan tanggung
asasi manusia adalah tanggung jawab negara. jawab pemeliharaan internasional. Sanksi
Aktor utama yang dibebani tanggung jawab untuk internasional adalah keputusan politik dan
memenuhi, melindungi dan menghormati hak ekonomi yang merupakan bagian dari upaya
asasi manusia adalah negara melalui aparatur diplomasi oleh negara, organisasi multilateral atau
pemerintahannya. Prinsip ini ditulis di seluruh regional terhadap negara atau organisasi baik
kovenan dan konvensi hak asasi manusia untuk melindungi hukum internasional, dan
internasional maupun peraturan domestik. bertahan dari ancaman terhadap perdamaian dan
Di Indonesia, kewajiban negara ini diakui keamanan internasional. Keputusan-keputusan ini
secara tegas pada Pasal 8 Undang-Undang Nomor pada prinsipnya mencakup pemaksaan sementara
39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia yang terhadap target pembatasan ekonomi,
berbunyi: “Perlindungan, pemajuan, penegakkan, perdagangan, diplomatik, budaya atau lainnya
dan pemenuhan hak asasi manusia terutama yang dicabut ketika tidak ada ancaman baru yang
menjadi tanggung jawab pemerintah”. Prinsip ini muncul.
juga dapat ditemukan di dalam konsideran Menurut Bab VII Piagam PBB, hanya dewan
menimbang dan Deklarasi Universal Hak Asasi keamanan PBB yang memiliki mandat dari
Manusia yang berbunyi: “Negara-negara anggota masyarakat internasional untuk menerapkan
berjanji untuk mencapai kemajuan dalam sanksi (Pasal 41) yang dipatuhi oleh semua negara
pemajuan dan penghormatan umum terhadap hak anggota PBB. Mereka berfungsi sebagai sarana
asasi manusia dan kebebasan-kebebasan asasi, damai yang paling kuat dari komunitas
dengan bekerja sama dengan Perserikatan internasional untuk mencegah ancaman terhadap
Bangsa-Bangsa”.21 perdamaian dan keamanan internasional atau
untuk menyelesaikannya. Sanksi tidak termasuk
B. Sanksi Terhadap Negara yang penggunaan kekuatan militer. Namun jika sanksi
Mengabaikan Tanggung Jawab tidak mengarah pada penyelesaian konflik secara
Pemeliharaan Dunia diplomatik, penggunaan kekuatan dapat disahkan
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa negara oleh Dewan Keamanan secara terpisah. Sanksi
sangat berpengaruh dalam urusan perdamaian dan PBB tidak boleh disamakan dengan sanksi
kedamaian dunia. Negara yang merupakan salah sepihak yang dikenakan oleh masing-masing
satu dari subjek hukum internasional memiliki negara sebagai kelanjutan dari kepentingan
tanggung jawab penuh terhadap kehidupan warga strategis mereka. Biasanya dimaksudkan sebagai
negaranya dan melindungi hak asasi manusia. pemaksaan ekonomi yang kuat, tindakan yang
Negara harus terus berupaya melaksanakan diterapkan di bawah sanksi sepihak dapat berkisar
tugasnya itu, yaitu memelihara perdamaian dunia. antara upaya diplomasi koersif, perang ekonomi,
Dalam beberapa peristiwa konflik bersenjata yang atau sebagai awal perang22.
terjadi dapat dilihat bahwa kerugian yang dialami Bentuk sanksi hukum internasional dapat
dibagi tiga, yaitu sanksi diplomatik, sanksi
20
ekonomi, dan sanksi militer. Sanksi yang paling
Pande Putu Swarsih Wulandari dan Ni Ketut Supasti lunak yaitu sanksi diplomatik bisa berupa
Darmawan, “Perlindungan Hukum Terhadap Warga Sipil
Dalam Konflik Bersenjata (Non-Internasional) Libya
Ditinjau Dari Perspektif Hukum Humaniter Internasional”
21 Eko Riyadi, Hukum Hak Asasi Manusia Perspektif 22 Achmad Rachmani, “Sanksi Internasional”
Internasional, Regional, dan Nasional (Depok: PT (https://en.m.wikipedia.org/wiki/ internasional_sanctions)
RajaGrafindo Persada, 2018), hal. 31. diakses pada 27 Juli 2023.
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.2/sep/2023

penurunan sampai pemutusan hubungan Selain Iran, Korea Utara juga jadi contoh
diplomatik, seperti penurunan derajat hubungan negara yang dikenai berbagai sanksi oleh Dewan
diplomatik dari kedutaan besar menjadi konsulat, Keamanan PBB karena program senjata
penarikan Duta Besar, bisa juga dengan nuklirnya. Pada 14 Oktober, 2006 Dewan
penugasan charge d’affairs untuk menggantikan Keamanan PBB menginisiasi Resolusi1718, yang
duta besar. Sanksi ekonomi mencakup embargo mengharuskan Korea Utara tidak lagi melakukan
perdagangan atau pemboikotan, pembekuan aset, uji coba nuklir, tidak meluncurkan rudal balistik.
pelarangan transfer tunai, pelarangan pengiriman Resolusi juga mengharuskan Korea Utara
teknologi dan travel warning. Sedangkan, sanksi menanggalkan semua senjata dan program
militer merupakan sanksi yang paling berat, yakni nuklirnya. Tapi Korea Utara melakukan uji coba
dalam bentuk intervensi militer, misalnya invasi nuklir pada 9 Oktober 2006. Ini membuat PBB
atau agresi militer23. memberlakukan larangan ekspor dan impor
Secara umum dari ketiga sanksi yang produk militer Korea Utara. Negara Anggota PBB
dijelaskan di atas dapat dilihat bahwa kerugian juga diharuskan membekukan aset individu dan
yang diderita suatu negara yang mendapat sanksi perusahaan Korea Utara yang terlibat dalam
internasional sangat besar. program nuklir. Pada 2009, PBB juga
Contoh kasus salah satu negara yang mendapat menjatuhkan sanksi ekonomi dan komersial lebih
sanksi ekonomi yaitu Iran. Iran merupakan salah lanjut kepada Korea Utara serta mendesak negara-
satu negara yang dijatuhi sanksi ekonomi oleh negara anggota PBB agar menggeledah kargo
Amerika Serikat. Terhitung sejak 1979 sampai Korea Utara. Sanksi ini dijatuhkan setelah uji
2016, Iran dijatuhi sanksi ekonomi oleh Amerika coba nuklir bawah tanah pada 25 Mei 2009.
yang disebabkan oleh berbagai alasan. Sanksi diperpanjang sampai bertahun-tahun
Sebelumnya Amerika Serikat dan Iran memiliki kemudian. Pada 7 Maret 2013, Dewan Keamanan
hubungan yang erat, Amerika sendiri pun sering PBB menghentikan transfer uang dan menutup
memberikan bantuan kepada Iran. Namun Pyongyang dari sistem keuangan Internasional.
hubungan yang erat tersebut berbalik secara Lalu pada 2 Maret 2016, 15 Anggota Dewan
drastis pasca terjadinya Revolusi Iran pada tahun Keamanan PBB secara bulat memberikan suara
1979. Mulai dari digulingkannya Mohammad setuju atas sanksi terhadap Korea Utara. Sanksi
Reza Pahlavi oleh sekelompok golongan itu antara lain embargo senjata. Korea Utara juga
revolusioner revolusioner yang terdiri dari Dewan dilarang mengimpor semua produk yang mungkin
Revolusi, Panitia Revolusi Islam, Partai Islam dapat digunakan untuk tujuan militer, dan akan
Republikan, Hezbollah, Militan Komunis Iran dan mendeportasi diplomat Korea Utara yang
sejumlah kelompok lainnya. Pada 4 November melakukan kegiatan illegal. Pada 30 November
1979, sekelompok pemuda mengepung Kedutaan 2016, Dewan Keamanan PBB memberikan sanksi
Besar Amerika Serikat di Taheran dan membatasi ekspor batu bara Korea Utara dan
menyandera 52 warga negara Amerika Serikat melarang ekspor tembaga, nikel, seng, dan perak.
selama 444 hari. Atas kejadian tersebut, Jimmy Terakhir pada 6 Agustus 2017, 15 anggota Dewan
Carter, Presiden Amerika saat itu memutuskan Keamanan PBB secara bulat memberikan suara
hubungan diplomatik dan menjatuhkan sanksi setuju atas sanksi terhadap Korea Utara uji coba
ekonomi kepada Iran. Yang terakhir pada tahun rudal balistik atau rudal ICBM. Resolusi Dewan
2006, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi Keamanan PBB itu melarang ekspor batu bara,
tambahan pada Iran yang menjalankan kebijakan besi, bijih besi, timah hitam, dan makanan laut
pengembangan energi nuklir yang telah disetujui dari Korea Utara. Selain itu anggota PBB juga
International Atomic Energy Agency. Namun dilarang meningkatkan jumlah pekerja Korea
Amerika Serikat menilai pengembangan nuklir Utara di negaranya, melarang usaha patungan
tersebut adalah hal berbahaya, dan menjatuhkan baru dengan Korea Utara, dan investasi baru
tuduhan pengembangan senjata nuklir oleh Iran. dalam usaha patungan yang ada saat ini. Sanksi
Hingga pada akhirnya Dewan Keamanan PBB ini diperkirakan akan memangkas sepertiga dari
menjatuhkan sanksi berdasarkan dugaan pendapatan ekspor tahunan Korea Utara, yakni 3
24
pelanggaran pengembangan nuklir . miliar dollar AS25.

23 Dani Budi Satria dkk, “Legalitas Pengancaman dan


Penggunaan Senjata Nuklir Oleh Negara Dalam Hukum Ekonomi Amerika Serikat Terhadap Iran), (Malang : UB),
Internasional” hal 7-8.
24 Yanuar Nurul Fahmi, Skripsi : Implementasi Sanksi 25 Tito Hilmawan Reditya “Jenis Sanksi Internasional dan

Ekonomi Sebagai Bentuk Penyelesaian Sengketa Contoh Penerapan Terkini”


Berdasarkan Hukum Internasional (Studi Kasus Sanksi (https://internasional.kompas.com/read/2021/10/21/174251
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.2/sep/2023

Dalam keadaan perang terdapat sanksi yang negara dalam tanggungjawabnya sebagai
dikenakan apabila hukum perang itu dilanggar. subjek hukum internasional untuk menjaga
Perhatian terutama akan ditujukan kepada dan memelihara perdamaian dunia.
ketentuan tentang “penal sanctions” yang terdapat
dalam Konvensi Jenewa tahun 1949. Dalam B. Saran
membahas soal sanksi ini, para ahli menggunakan 1. Negara harus lebih lagi menjalin hubungan
pendekatan atau sistematik yang berbeda-beda. yang baik dengan negara lain serta
Lauterpacht misalnya, dalam membahas sarana- menghindari konflik dengan menaati hukum-
sarana yang dapat dipakai untuk menjamin hukum yang berlaku. Satu hal dasar yang
berlangsungnya suatu “legitimate warfare” harus dipahami suatu negara dalam
membagi sarana tersebut dalam tiga kelompok hubungannya dengan negara lain, bahwa
(classes), yaitu: semua kebijakan atau peraturan serta
a. Measures of self-help, seperti reprisal, Perjanjian yang dibuat harus dapat
penghukuman prajurit yang melaksanakan mensejahterakan rakyat negaranya sendiri
kejahatan perang, penyanderaan; dengan tetap melihat norma-norma serta
b. Protes (complains) yang disampaikan kepada hukum internasional yang berlaku.
musuh, atau kepada negara netral, jasa-jasa 2. Negara harus menghindari atau bahkan sama
baik, meditasi dari negara netral sekali tidak boleh mendapat sanksi
26
kompensasi . internasional. Sanksi tersebut sangat
merugikan suatu negara dalam upayanya
PENUTUP menjaga perdamaian dunia. Sanksi tersebut
A. Kesimpulan dapat berdampak langsung bagi kehidupan
1. Negara dalam tanggung jawab menjaga serta warga negaranya, dan hal seperti itu harus
memelihara perdamaian dunia membutuhkan dihindari suatu negara. Sebagai subjek hukum
negara lain dalam upayanya. Sama seperti internasional negara harus menjunjung tinggi
manusia, negara dalam menjaga tanggung hak asasi manusia dan perdamaian dunia.
jawabnya itu harus bisa menjalin hubungan
internasional baik itu bilateral maupun
multilateral. Seperti yang dituliskan di atas DAFTAR PUSTAKA
ada beberapa hal yang bisa dilakukan negara
dalam upayanya menjaga dan memelihara Buku
perdamaian dunia seperti, menjalin kerja sama Agusman, D. D. (2017). Hukum Perjanjian
yang baik dengan negara lain, tunduk pada Internasional. Bandung: PT Rafika Aditama.
Perjanjian-perjajian internasional yang telah Ambarwati, dkk. (2013). Hukum Humaniter
disepakati bersama serta menghindari konflik Internasional Dalam Studi Hukum
bersenjata antar negara. Sebagai salah satu Internasional. Jakarta: Rajawali Press.
dari subjek hukum internasional, negara harus Busroh, H. A. (2010). Ilmu Negara. Jakarta: PT
memperjuangkan serta menjamin terciptanya Bumi Aksara.
perdamaian tersebut. Tujuannya agar tercipta Haryomataram, K. (2005). Pengantar Hukum
kehidupan bermasyarakat yang aman dan Humaniter. Jakarta: RajaGrafindo Persada
damai serta jauh dari konflik internasional. Huda, N. (2014). Ilmu Negara. Jakarta: PT
2. Negara dalam tindakannya baik itu urusan RajaGrafindo Persada.
nasional maupun dalam urusan internasional Kusumaatmadja, M. (1999). Pengantar Hukum
harus tunduk pada hukum yang berlaku. Suatu Internasional. Bandung: CV Putra A Bardin.
negara bisa dikenakan sanksi atas tindakannya Lubis, M. S. (2007). Ilmu Negara . Bandung:
yang menurut pandangan internasional dapat Mandar Maju.
memberikan dampak buruk bagi negara lain Mangku, D. G. (2021). Pengantar Hukum
dalam urusan internasional. Ada beberapa Internasional. Klaten: Lakeisha.
sanksi yang bisa dikenakan bagi suatu negara Putra, B.A. (2021). Buku Ajar Studi Konflik dan
seperti, sanksi ekonomi, sanksi diplomatik, Perdamaian Internasional. Sleman:
sampai sanksi militer. Tentu saja merupakan Deepblish
hal yang buruk serta kerugian bagi suatu Riyadi, E. (2018). Hukum Hak Asas Manusia
Perspektif Internasional, Regional, dan
Nasional. Depok: RajaGrafindo Persada.
870/jenis-sanksi-internasional-dan-contoh-penerapan- Roisah, K. (2015). Hukum Perjanjian
terkini?page=all) diakses pada 27 Juli 2023 Internasional. Malang: Setara Press
26 KGPH. Haryomataram, Op.Cit, hal. 97
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.2/sep/2023

Rudy, T. M. (2002). Hukum Internasional. Dalam Konflik Bersenjata (Non-


Bandung: PT Refika Aditama Internasional) Libya Ditinjau Dari Perspektif
Sefriani. (2016). Peran Hukum Internasional Hukum Humaniter Internasional.
Dalam Hubungan Internasional
Kontemporer. Jakarta: RajaGrafindo. Internet
Sinaga, V. S. (2019). Hukum Perjanjian Adnan, M. I. (2023, Juni 19). Latar Belakang
Internasional Diskursus Tentang Konvensi Perjanjian Westphalia: Sejarah Perang
Wina 1969. Jakarta: Universitas Katolik Besar di Eropa. Retrieved from
Atma Jaya. https://tirto.id/latar-belakang-perjanjian-
westphalia-sejarah-perang-besar-di-eropa
Jurnal Grignon, J, dkk. (2023, Juni 28). Konflik
Avivi, Y., & Siagian, M. (2020). Kepentingan Bersenjata Non-Internasional. Retrieved
Indonesia Dalam Kerja Sama Bilateral from https://casebook.icrc.org/glossary/non-
Dengan Jepang Studi Kasus: Indonesian- international-armed-conflict
Japan Economic Partnership Agreement Jay, A. (2021, September 14). Apa Yang
(IJEPA). Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Dimaksud Dengan Konflik Antar Negara.
vol. 3. Retrieved from https://www.dictio.id/t/apa-
Fahmi, Y.S. Implementasi Sanksi Ekonomi yang-dimaksud-dengan-konflik-antar-
Sebagai Bentuk Penyelesaian Sengketa negara/4540/
Berdasarkan Hukum Internasional (Studi Kurniawan. (2021, September 14). Pentingnya
Kasus Sanksi Ekonomi Amerika Serikat Ekonomi Internasional dan Hubungan
Terhadap Iran). (Skripsi. Universitas Internasional Retrieved from
Brawijaya: Malang) https://www.superprof.co.id/ blog/ekonomi-
HZ, E. D. (2011). Penegakkan Hukum Humaniter skala-internasional/
Internasional Dalam Hal Terjadinya Pokrol, S. (2023, Juni 19). Konvensi Wina Induk
Kejahatan Perang Berdasarkan Konvensi Perjanjian Internasional. Retrieved from
Jenewa 1949. Jurnal Ilmu Hukum, vol. 2. https://www.hukumonline.com/klinik/a/Konv
Indrawan, M. P. (2019). Memahami Studi ensi-Wina-1969-induk-pengaturan-
Perdamaian Sebagai Bagian Dari Ilmu internasional
Hubungan Internasional. Jurnal Pertahanan Putri, A. S. (2023, Juni 16). Kerja Sama
Dan Bela Negara, vol 9. Internasional: Pengertian, Alasan, dan
Inkiriwang, K. G. (2015). Efektivitas Konvensi Tujuannya. Retrieved from
Wina 1961 Tentang Hubungan Diplomatik https://www.kompas.com/skola/read/
Dalam Mengatasi Konflik Antar Negara. vol. 2019/12/18/170000569/kerja-sama-
3. internasional-pengertian-alasan-dan-
Nazir, A. A. (2021). Perjanjian Westphalia dan tujuannya
Momentum Pendirian Negara Modern. vol. Putri, V. K. (2020, Juni 16). Mengapa Setiap
15. Negara Perlu Menjalin Hubungan
Nugraheni, T. R. (2021). Upaya PBB Dalam Internasional. Retrieved from
Menyelesaikan Konflik Iran dan Kuwait https://www.kompas.com/skola/read/
Pada Perang Teluk 1990-1991. Jurnal 2021/01/14/14486769/mengapa-setiap-
Artefak, vol 8. negara-perlu-menjalin-hubungan-
Pratiwi, D. A. (t.thn.). Isu Global Warming dan internasional
Sikap Dunia Internasional. Rachmani, A. (2023, Juli 27). Sanksi
Royan, dkk. (2022). Konflik Iran dan Irak, Perang Internasional. Retrieved from
Teluk 1. Jurnal Sejarah dan Pengajarannya, https://en.m.wikipedia.org/wiki/internasional
vol. 1. -sanctions
Satria, dkk. Legalitas Pengancaman dan Raditya, T. H. (2023, Juni 26). 22 Agustus Dalam
Penggunaan Senjata Nuklir oleh Negara Sejarah: Lahirnya Konvensi Jenewa Pada
Dalam Hukum Internasional. 1864. Retrieved from
Triana, N. (2009). Perlindungan Perempuan dan https://www.google.com/amp/s/amp.
Anak Ketika Perang Dalam Hukum kompas.com/global/read/2021/08/22/152215
Humaniter Internasional. Jurnal Studi 670/22-agustus-dalam-sejarah-lahirnya-
Gender & Anak, vol. 4. konvensi-jenewa-pada-1864
Wulandari, P. P. & Darmawan, N. S. Raditya, T. H. (2023, Juli 27). Jenis Sanksi
Perlindungan Hukum Terhadap Warga SIpil Internasional dan Contoh Penerapan
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.2/sep/2023

Terkini. Retrieved from


https://internasional.kompas.com/
read/2021/10/21/174251870/jenis-sanksi-
internasional-dan-contoh-penerapannya.
Zeidan, A. (2023, Juni 20). Perang Iran-Irak.
Retrieved from
https://www.britannica.com/event/Iran-Iraq-
War

Anda mungkin juga menyukai