Anda di halaman 1dari 12

SENGKETA BATAS WILAYAH

YANG ADA DI INDONESIA

1. Buatlah sebuah item tentang pelanggaran wilayah


a. Adanya 2 negara
b. Objek yang akan disengketakan
c. Pelanggaran yang dilakukan

2. Jelaskan Kronologi Sejarah timbulnya sengketa batas wilayah


Kronologi sengketa Ambalat
Sengketa Indonesia-Malaysia atas Ambalat dimulai ketika kedua negara masing-masing
melakukan penelitian di dasar laut untuk mengetahui landas kontinen dan zona ekonomi
eksklusif pada tahun 1969. Kedua negara kemudian menandatangani Perjanjian Tapal
Batas Landas Kontinen Indonesia-Malaysia pada 27 Oktober 1969 yang diratifikasi oleh
masing-masing negara pada tahun yang sama. Berdasarkan perjanjian ini, wilayah Blok
Ambalat merupakan milik Indonesia. Namun, pada 1979, Malaysia mengingkari
perjanjian ini dengan memasukkan blok maritim Ambalat ke dalam peta wilayahnya. Hal
ini menyebabkan pemerintahan Indonesia menolak peta baru Malaysia tersebut. Tak
hanya Indonesia, peta tersebut juga diprotes oleh Filipina, Singapura, Thailand,
Tiongkok, Vietnam, karena dianggap sebagai upaya atas perebutan wilayah negara lain.
Aksi sepihak Malaysia ini diikuti dengan penangkapan nelayan Indonesia pada wilayah-
wilayah yang diklaim. Berdasarkan klaim batas wilayah yang tercantum dalam peta tahun
1979 tersebut, Malaysia membagi dua blok konsesi minyak, yakni Blok Y (ND6) dan
Blok Z (ND7). Adapun Blok Y merupakan blok yang tumpang tindih dengan wilayah
konsesi minyak yang diklaim Indonesia. Sementara Blok Z adalah blok yang tumpang
tindih dengan wilayah yang diklaim Filipina. Pada 16 Februari 2005, Malaysia
memberikan konsesi minyak di kedua blok tersebut kepada perusahaan minyak milik
Inggris dan Belanda, Shell. Kapal-kapal patroli Malaysia pun diketahui berulang kali
melintasi batas wilayah Indonesia dengan alasan area tersebut merupakan bagian dari
wilayah Malaysia. Klaim sepihak dan beragam tindakan provokasi ini berdampak pada
peningkatan eskalasi hubungan kedua negara. Akhirnya, pada tahun 2009, pemimpin
kedua negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Malaysia
Abdullah Ahmad Badawi mengambil langkah politik untuk meredakan ketegangan akibat
Ambalat. Masing-masing pihak menjelaskan landasan hukum klaim atas Ambalat. Baca
juga: Sengketa-sengketa Perbatasan di Indonesia Malaysia mengklaim Ambalat dengan
menerapkan prosedur penarikan garis pangkal kepulauan (archipelagic baseline) dari
Pulau Sipadan dan Ligitan yang berhasil mereka rebut pada tahun 2002. Malaysia
berargumentasi bahwa tiap pulau berhak memiliki laut teritorial, zona ekonomi eksklusif
dan landas kontinennya sendiri. Namun, alasan ini ditolak pemerintah Indonesia yang
menegaskan bahwa rezim penetapan batas landas kontinen mempunyai ketentuan khusus
yang menyebut keberadaan pulau-pulau yang relatif kecil tidak akan diakui sebagai titik
ukur landas kontinen. Selain itu, Malaysia adalah negara pantai (coastal state) dan bukan
negara kepulauan (archipelagic state) sehingga tidak bisa menarik garis pangkal dari
Pulau Sipadan dan Ligitan. Klaim Malaysia tersebut bertentangan dengan Konvensi
Hukum Laut atau UNCLOS 1982 yang sama-sama diratifikasi oleh Indonesia dan
Malaysia. Berdasarkan konvensi ini, Ambalat diakui sebagai wilayah Indonesia.

3. Bagaimana cara cara penyelesaian sengketa internasional secara damai


1) Negosiasi Negosiasi adalah cara penyelesaian sengketa yang paling dasar dan yang
paling tua digunakan oleh manusia. Cara penyelesaian melalui negosiasi merupakan
cara yang paling penting. Banyak sengketa yang diselesaikan melalui cara ini tanpa
publisitas atau perhatian publik.6 Alasannya dengan cara ini, para pihak dapat
mengawasi prosedur penyelesaian sengketanya dan setiap penyelesaian didasarkan
kesepakatan atau konsensus para pihak.
2) Pencarian fakta Sengketa seringkali berawal dari mempersoalkan sengketa mengenai
suatu fakta. Meskipun suatu sengketa berkaitan dengan hak dan kewajiban, akan tetapi
sering kali suat permasalahannya bermula pada perbedaan pandangan para pihak
terhadap fakta yang menentukan hak dan kewajiban tersebut. Penyelesaian sengketa
demikian bergantung pada penguraian fakta para pihak yang tidak disepakati. Oleh
sebab itu, pemastian kedudukan fakta yang sebenarnya dianggap sebagai bagian
penting dari prosedur penyelesaian sengketa. Dengan demikian para pihak yang
bersengketa dapat memperkecil masalah sengketanya dengan menyelesaikannya
sengketa melalui metode pencarian fakta yang menimbulkan persengketaan.
3) Jasa-jasa baik Jasa-jasa baik merupakan cara penyelesaian sengketa melelui atau
dengan bantuan pihak ketiga. Pihak ketiga berupaya agar para pihak menyelesaikan
sengketanya dengan negosiasi. Jadi fungsi utama jasa baik ini adalah mempertemukan
para pihak sedemikian rupa sehingga para pihak mau duduk bersama, dan
bernegosiasi.
4) Mediasi Mediasi merupakan cara atau metode penyelesaian melalui pihak ketiga.
Pihak ketiga tersebut sering disebut dengan mediator. Mediator dalam hal ini bisa
negara, organisasi internasional atau individu, mediator ikut serta secara aktif dalam
setiap proses negosiasi. Biasanya mediator dengan kapasitasnya sebagai pihak yang
netral berupaya mendamaikan para pihak dengan memberikan saran penyelesaian
sengketa.
5) Konsiliasi Konsiliasi adalah cara penyelesaian sengketa yang sifatnya lebih formal
dibanding mediasi. Konsiliasi adalah suatu cara penyelesaian sengketa oleh pihak
ketiga atau oleh suatu komisi yang dibentuk oleh para pihak. Komisi ini disebut
dengan komisi konsiliasi. Komisi konsiliasi bisa yang sudah terlembaga atau ad hoc
yang berfungsi untuk menetapkan persyaratan penyelesaian yang diterima oleh para
pihak, namun putusannya tidak mengikat para pihak.
6) Arbitrase Penyelesaian sengketa melalui Arbitrase merupakan penyerahan sengketa
secara sukarela kepada pihak ketiga yang netral yang mengeluarkan putusan bersifat
final dan mengikat. Badan arbitrase dewasa ini sudah semakin populer dan semakin
banyak digunakan dala penyelesaian sengketa-sengketa internasional. Penyerahan
suatu sengketa kepada arbitrase dapat dilakukan dengan pembuatan suatu compromis,
yaitu penyerahan kepada arbritrase suatu sengketa yang telah lahir atau melalui
pembuatan suatu klausul arbritrase dalam suatu perjanjian, sebelum sengketa lahir,
orang yang dipilih melakukan arbitrase disebut arbitrator atau arbiter.
7) Pengadilan internasional Penyelesaian sengketa melalui pengadilan internasional
merupakan alternative penyelesaian sengketa selain cara-cara di atas adalah melalui
pengadilan. Penggunaan cara ini biasanya ditempuh apabila cara-cara penyelesaian
yang ada ternyata tidak berhasil. Pengadilan dapat dibagi dalam dua katagori, yaitu
pengadilan permanen (International Court of Justice) dan pengadilan ad hoc atau
pengadilan khusus

4. Apa dampak terhadap indonesia dari permasalahan tersebut


Pihak Indonesia mengartikan bahwa dalam status ini berarti kedua pulau enggak boleh
ditempat atau diduduki hingga persoalan atas kepemilikannya selesai.
5. Sistem Keamanan Pertahanan Indonesia Terhadap Perbatasan Wilayah
Pertama, meningkatkan pengawasan terhadap pencurian Sumber Daya Alam (SDA),
seperti pencurian kayu, pencurian ikan dan kekayaan laut, eksplorasi energi dan mineral
secara ilegal. Dalam banyak kasus, pencurian dilakukan dengan modus bekerja sama
dengan masyarakat lokal setempat, yang tidak hanya merusak lingkungan, tapi juga
menggeser patok perbatasan serta merugikan Negara milyaran rupiah. Selain itu, perlu
juga dilakukan survei dan pemetaan secara terpadu bagi pengamanan terhadap SDA, jalur
kejahatan transnasional dan area rawan konflik etnis di daerah perbatasan sebagai
integrated data base pengamanan perbatasan negara.

Kedua, meningkatkan koordinasi antar-instansi pemerintah yang terkait dalam


pengamanan wilayah perbatasan seperti TNI, Polri, Kantor Imigrasi Kementerian Hukum
dan HAM, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian
Energi Sumber Daya Mineral, Kementerian Pertanian dan Pemerintah Daerah.
Ketiga, mengupayakan pening- katan kualitas pengawasan di pos-pos lintas batas
terhadap lalu lintas barang dan orang. Peningkatan pengawasan meliputi penambahan
pos-pos pengawasan dan personil di pos lintas batas. Dalam kon teks ini sesungguhnya
upaya untuk meningkatkan kualitas pos-pos lintas batas juga harus dibarengi oleh
peningkatan kualitas kesejahteraan petugas jaga dan masyarakat di sekitar perbatasan.
TUGAS
REA ANANDA
XI Pemasaran 1

1. Drag and Drop


Sengekta batas wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan 1 terjadi sejak 2
tanggal 27 Oktober 1969, Indonesia dan Malaysia menandatangani 3 Tapal
Batas Landas Kontinen. Kemudian pada 7 November 1969 4 meratafikasikannya.

Malaysia 1

1969 2

Perjanjian 3

Indoneisa 4

2. Answer
Salah satu unsur negara yang merupakan satu kesatuan wilayah daratan perairan
pedalaman , perairan kepulauan dan laut teritorial beserta dasar laut dan tanah dibawah
nya, serta ruang udara diatasnya termasuk seluruh sumber kekayaan yang terkandung
didalamnya merupakan pengertian NKRI pasal
Answer : Pasal 1 angka 1 UU Nomor 43 Tahun 43

3. True and False


Tahun 1979 secara sepihak Malaysia memasukkan Ambalat ke dalam wilayah neraranya.
True

False
4. Soal Matching

Diantara kasus sengketa wilayah yang


menyedot perhatian publik adalah Blok Tahun 1979
Ambalat

Secara sepihak Malaysia memasukkan


Tahun 1980
Ambalat ke dalam wilayah negaranya.

Indonesia secara tegas menyatakan


Tahun 1969
protes terhadap pelanggaran yang dibuat

5. Soal Pilihan Ganda


Perhatikan pernyataan dibawah ini !
1) Tahun 2007 ada 143 kali pelanggaran
2) Tahun 2005 ada 32 kali pelanggaran
3) Tahun 2006 ada 62 kali pelanggaran
4) Tahun 2009 ada 258 kali pelanggaran
5) Tahun 2008 ada 102 kali pelanggaran
Berdasarkan data diatas, yang termasuk pelanggaran yang dilakukan oleh Malaysia
yaitu ....
a) 1), 2), dan 3)
b) 1), 2), dan 3)
c) 1), 2), dan 3)
d) 1), 2), dan 3)
e) 1), 2), dan 3)
TUGAS
PUTRI RAYGINA PRATAMA
XI Pemasaran 1

Soal Pilihan Ganda


1. Sistem keamanan dan pertahanan Indonesia dilaut telah diatur dalam undang – undang
nomor .......
a. 21 tahun 2014
b. 32 tahun 2014
c. 20 tahun 2014
d. 40 tahun 2014
e. 35 tahun 2015

2. Wilayah negara kesatuan Republik Indonesia, menurut Pasal 1 angka 1 undang – undang
No. 43 Tahun 2008 adalah salah satu unsur negara yang merupakan satu kesatuan wilayah
daratan, perairan pedalaman, perairan kepulauan, dan laut teritorial beserta dasar laut dan
tanah di bawahnya, serta ruang udara diatasnya,termasuk seluruh sumber kekayaan yang
terkandung di dalamnya.

True 

False

Drag and drop

3. Mengacu pada pasal 2 ayat 1 permendagri nomor 3 hal itu karena


menyangkut 1 dan keamanan suatu negara, sosial, ekonomi, dan budaya,
sehingga untuk menciptakan tertib administrasi pemerintah, perlu memberikan 4 dan
2 hukum terhadap batas wilayah suatu daerah.

1) Pertahanan
2) Kepastian
3) 76 Tahun 2012
4) Kejelasan
4. Apa motivasi Malaysia hendak mengklaim kepemilikan Blok Ambalat ?
Jawab : Karena potensi minyak bumi yang sangat besar di tempat itu.

Matching

5. Berdasarkan data yang terkumpul hingga 2012, terjadi sebanyak 475 kali pelanggaran
yaitu ?

1) Tahun 2007 a. 38 Kali

2) Tahun 2010 b. 143 Kali

3) Tahun 2005 c. 44 Kali

4) Tahun 2008 d. 143 Kali


TUGAS
LISA HURA AINI SAPUTRI
XI Pemasaran 1

1. Soal Drag and Drop


Pada tahun 1 secara sepihak Malaysia memasukkan 2 ke dalam wilayah
negaranya. Akibat yang di timbulkan 3 memperoleh protes tidak hanya oleh
Indonesia, tetapi juga oleh negara – negara lain, seperti : Inggris, Thailand, China,
Filipina 4 dan Vietnam.

2. Ambalat 4. Singapura

3. Malaysia 1. 1979

2. Soal Shot Answer


Dari aturan legal formal PBB menurut UNCLOS 1982, maupun undang – undang Nomor
43 Tahun 2008 tentang wilayah negara dan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor
17 tahun 1985, menjelaskan tentang pengesahan !
Answer : United Nations Convention On The Low The Sea (Konvensi Perserikatan
Bangsa – Bangsa tentang Hukum Laut)

3. Soal True and False


Dari pernyataan di bawah ini pilihlah benar atau salah pernyataan di bawah ini (True /
False)

Indonesia berpegang teguh pada UNCLOS 1982 yang menyebutkan bahwa Landas
Kontinen dihitung sejauh 300 Mil Laut dari garis pangkalnya (UNCLOS 1992 Pasal 67
dan 57)

Answer : False
4. Soal Matching
a. a.
Berapakah mil panjang Landas 27 Oktober 1969
Kontinen laut yang dihitung dari garis
pangkalnya

b. b.
Tanggal berapa Indonesia dan Malaysia 475
menandatangani perjanjian Tapal Batas
Landas Kontinen

c. Berapa kalikah pelanggaran yang c.


200
dilakukan oleh Malaysia baik
dilakukannya di darat, laut maupun
udara

Answer :
a dan c
b dan a
c dan b

5. Soal Pilihan Ganda


Tahun berapakah Malaysia secara sepihak memasukkan Ambalat ke dalam wilayah
negaranya ?
a. 1969
b. 1979
c. 2006
d. 1982
e. 2000

Answer : B
TUGAS
WARISTI NA SILVA
XI Pemasaran 1

Soal Drag and Drop


1. Sengketa batas wilayah blok Ambalat antara Indonesia dan terjadi sejak
tanggal Indonesia dan Malaysia mendatangi perjanjian tapal bakal
Shot Answer
2.
True dan False
3.
4.
TUGAS
NAFRA RAMADHANI PUTRI
XI Pemasaran 1

1. Mengacu pada pasal 2 ayat 1 Permendagri nomor b hal itu karena menyangkut
keamanan suatu negara, sosial, ekonomi dan budaya. Sehingga menciptakan tertib a
Pada memberikan kejelasan dan kepastian hukum terhadap c suatu negara
a. Administrasi Pemerintah
b. Nomor 76 Tahun 2012
c. Batas wilayah

2. Sengekta batas wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia terjadi sejak 1969
a. Tanggal 27 Oktober 1969
b. Tanggal 07 November 1969
c. Tanggal 08 Oktober 2005
d. Tanggal 10 Januari 1977

3. Tahun 1979 secara sepihak Malaysia memasukkan Ambalat ke dalam wilayah negaranya

True

False

4. Apa motivasi malaysia hendak mengklaim kepemilikan Blok Ambalat ?


Jawaban : Karena potensi minyak bumi yang sangat besar ditempat

5. Klaim Malaysia terhadap kepemilikan


Memiliki hak ilegal terhadap
Blok Ambalat berdasarkan hasil
pengelolaan
keputusan Mahkamah Internasional
bahwa pulau Sipapan pulau Ligitan
menjadi
Malaysia melakukan klaim sepihak
Menjadi hak milik Mayalsia
sebagai negara kepulauan yang telah

Anda mungkin juga menyukai